<< Go Back

Sabat 11 Oktober 2025

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

HAL-HAL YANG TIDAK ANDA KETAHUI

 ” Berserulah kepada-KU, maka AKU akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepada-mu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal- hal yang tidak kau ketahui ” . Yeremia 33 : 31.

 

Kita tidak selalu menganggap bahwa penyucian yang amat kita ingin dan yang kita doakan dengan sungguh-sungguh, terjadi melalui kebenaran dan melalui pemeliharaan ALLAH, dalam cara yang tidak kita duga. Ketika kita mencari sukacita, lihatlah ada kesedihan. Ketika kita mengharapkan kedamaian, sering kali kita menerima ketidak percayaan dan keragu-raguan, karena kita mendapati diri sendiri melompat kedalam percobaan yang kita tidak bisa hindari. Dalam pencobaan ini, kita menerima jawaban atas doa-doa kita. Agar kita dimurnikan api cinta harus menyala atas kita, dan kemauan kita harus dibawah selaras dengan kehendak ALLAH. Agar sejalan dengan gambar Juruselamat kita, maka kita akan melewati proses paling menyakitkan pada penyulingan. Orang-orang yang paling kita sayangi di bumi dapat mengakibatkan kesedihan dan cobaan terberat. Mereka mungkin melihat kita dalam terang yang keliru. Mereka mungkin mengira kita sedang melakukan kekeliruan, dan bahwa kita sedang menipu dan memperburuk diri kita sendiri, karena kita mengikuti kata hati yang sudah dicerahkan dalam mencari kebenaran seperti mencari harta terpendam…

 

Doa-doa kita agar selaras dengan gambar KRISTUS mungkin tidak dijawab tepat seperti yang kita inginkan. Kita mungkin diuji dan dibuktikan, karena ALLAH merasa perlu menempatkan kita pada serangkaian disiplin yang perlu bagi kita, sebelum kita menjadi orang yang tepat untuk menerima berkat yang amat kita inginkan. Kita tidak boleh putus asa dan memberikan tempat bagi keragu-raguan, dan mengira bahwa doa-doa kita tidak diperhatikan. Lebih aman kita bersandar pada KRISTUS dan serahkan masalah kita kepada ALLAH untuk menjawab doa kita sesuai dengan cara-NYA. ALLAH tidak berjanji mencurahkan berkat-NYA melalui jalan yang kita harapkan. ALLAH itu terlalu bijak untuk melakukan kesalahan, dan terlalu perduli terhadap kebaikan kita untuk membiarkan kita memilih bagi diri sendiri…

 

Rencana ALLAH selalu terbaik, meskipun kita tidak selalu melihat-NYA. Kesempurnaan karakter Kristen dapat diperoleh hanya melalui kerja keras, pertentangan dan penyangkalan diri…

 

Sungguh berharga tiada bandingannya karunia ALLAH itu — karunia Roh-NYA — dan kita tidak akan mundur dari proses uji coba, meskipun itu amat menyakitkan atau merendahkan kita. Betapa muda jalan menuju Sorga kalau tidak ada penyangkalan diri atau salib ! Orang-orang duniawi akan merebut masuk ke jalannya dan tidak terhitung orang-orang munafik yang mau masuk kedalamnya ! Bersyukur pada ALLAH untuk salib penyangkalan diri. Rasa hina dan malu yang ditanggung Juruselamat bagi kita tidaklah terlalu memalukan bagi mereka yang diselamatkan karena tidak dibeli oleh darah-NYA. Sorga memang jadinya akan cukup murah.——— Penunggu Pagi Tgl 10 Oktober di ambil di dalam Buku Ellen G White ( BAPA KITA PERDULI)

———————————-

Source: Conflict and Courage, 25 July.

 

“Elia adalah seorang yang memiliki hawa nafsu seperti kita, dan ia berdoa dengan sungguh-sungguh agar hujan tidak turun. Dan hujan tidak turun ke bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula, lalu langit menurunkan hujan dan bumi mengeluarkan buahnya.” Yakobus 5:17, 18.

 

Pelajaran penting disampaikan kepada kita melalui pengalaman Elia. Ketika di Gunung Karmel ia memanjatkan doa memohon hujan, imannya diuji, tetapi ia bertekun menyampaikan permintaannya kepada Tuhan…. Jika ia menyerah karena putus asa pada kali keenam, doanya tidak akan terjawab, tetapi ia bertekun sampai jawaban itu datang. Kita memiliki Tuhan yang tidak menutup telinga terhadap permohonan kita; dan jika kita membuktikan firman-Nya, Ia akan menghargai iman kita. Ia ingin agar semua kepentingan kita terjalin dengan kepentingan-Nya, dan kemudian Ia dapat memberkati kita dengan aman; karena kita tidak akan mengambil kemuliaan bagi diri sendiri ketika berkat itu menjadi milik kita, tetapi akan memberikan semua pujian kepada Tuhan. Tuhan tidak selalu menjawab doa kita saat pertama kali kita berseru kepada-Nya; karena jika Dia melakukan ini, kita mungkin menganggap bahwa kita berhak atas semua berkat dan kebaikan yang Dia berikan kepada kita. Alih-alih menyelidiki hati kita untuk melihat apakah ada kejahatan yang kita lakukan, dosa yang kita lakukan, kita akan menjadi ceroboh, dan gagal menyadari ketergantungan kita kepada-Nya, dan kebutuhan kita akan pertolongan-Nya.

 

Elia merendahkan dirinya sampai dia berada dalam kondisi di mana dia tidak akan mengambil kemuliaan bagi dirinya sendiri. Inilah kondisi di mana Tuhan mendengar doa, karena saat itulah kita akan memberikan pujian kepada-Nya. Kebiasaan memuji manusia adalah kebiasaan yang menghasilkan kejahatan besar. Seseorang memuji yang lain, dan dengan demikian manusia dituntun untuk merasa bahwa kemuliaan dan kehormatan adalah milik mereka. Ketika Anda meninggikan manusia, Anda memasang jerat bagi jiwanya, dan melakukan apa yang Setan inginkan…. Hanya Tuhan yang layak untuk dimuliakan.

Ketika ia [Elia] menyelidiki hatinya, ia tampak semakin tidak berarti, baik dalam pandangannya sendiri maupun di hadapan Allah. Ia merasa bahwa ia tidak berarti apa-apa, dan bahwa Allah adalah segalanya; dan ketika ia mencapai titik penyangkalan diri, sementara ia berpegang teguh pada Juruselamat sebagai satu satunya kekuatan dan kebenarannya, jawabannya pun datang.— S.D.A. Bible Commentary 2:1035

 

 

Nasihat EGW tentang perlunya diri kita PEKA dan memeriksa hatinya sendiri

 

  • OTOT DAN URAT KEROHANIAN

 

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan ALLAH kepada barangsiapa yang mengasihi DIA. Yakobus 1 : 12

 

Pada masa pencobaan kelihatannya kita kehilangan pandangan kenyataan bahwa ALLAH menguji kita agar iman kita dicoba dan didapati patut mendapat pujian dan penghormatan dan kemuliaan pada waktu JESUS menampakan diri kelak. TUHAN menempatkan kita dalam berbagai posisi untuk mengembangkan kita. Jikalau kita mempunyai kelemahan tabiat yang kita tidak sadari, IA mendisiplin kita, agar kelemahan itu kita ketahui, agar kita boleh mengatasinya. Pemeliharaan TUHAN lah yang membawa kita kedalam berbagai keadaan. Pada setiap posisi baru, kita menemukan kelompok pencobaan yang berbeda. Betapa sering bilamana kita ditempatkan di suatu situasi kita berpikir, ” ini kesalahan yang mengejutkan. Sebaiknya saya tetap tinggal ditempat saya berada sebelumnya.” Tetapi mengapa Anda tidak merasa puas ? Sebabnya ialah bahwa keadaan Anda telah membuat Anda menyadari kelemahan tabiat baru, yang sebelumnya tidak nyata bahwa kelemahan itu ada pada Anda….

 

Pertemuan dengan berbagai kesulitan lah yang akan memberikan otot dan urat kerohanian, Anda akan menjadi kuat dalam KRISTUS jikalau Anda menahan proses pengujian dan pembuktian ALLAH…. Ingatlah bilamana pencobaan datang kepadamu, Anda adalah menjadi tontonan kepada para malaikat dan kepada manusia, dan pada setiap kali Anda gagal menahan pembuktian TUHAN, kekuatan kerohanianmu semakin berkurang. Jangan mengeluh, bawalah bebanmu kepada JESUS, dan letakanlah seluruh jiwamu terbuka dihadapan-NYA. Jangan bawah bebanmu kepada orang ketiga. Janganlah letakkan bebanmu kepada manusia. Katakanlah ” Aku akan menyenangkan musuh oleh persungutan. Aku akan meletakan beban kecemasan dikaki YESUS. Aku akan memberitahukannya kepada-NYA dengan iman.” Jikalau Anda melakukannya seperti ini, Anda akan menerima pertolongan dari atas;  Anda akan  menyadari kepenuhan janji, ” Karena IA berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah ‘ ( Mazmur 16 : 8).

 

Firman ALLAH menyatakan, ‘ banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji “ Daniel 12 : 10. Hanya dia yang bertahan dalam pencobaan akan menerima mahkota kehidupan.

Buku Penunggu Pagi : INILAH HIDUP YANG KEKAL Tanggal 3 Oktober.

——————

Saya melihat keadaan beberapa orang yang berdiri di atas kebenaran saat ini, tetapi mengabaikan penglihatan-penglihatan itu – cara yang Tuhan pilih untuk mengajar dalam beberapa kasus, mereka yang menyimpang dari kebenaran Alkitab. Saya melihat bahwa dalam menentang penglihatan-penglihatan itu, mereka tidak menentang alat – alat yang lemah yang Allah gunakan untuk berbicara – tetapi menentang Roh Kudus. Saya melihat bahwa menentang alat perantara adalah hal yang kecil, tetapi meremehkan firman Allah adalah hal yang berbahaya. Aku melihat jika mereka berada dalam kesalahan dan Tuhan memilih untuk menunjukkan kepada mereka kesalahan mereka melalui penglihatan, dan mereka mengabaikan ajaran Tuhan melalui penglihatan, mereka akan dibiarkan mengambil jalan mereka sendiri, dan berjalan di jalan kesesatan, dan mengira mereka benar, sampai mereka terlambat mengetahuinya. Kemudian pada waktu kesesakan aku mendengar mereka berseru kepada Tuhan dalam kesusahan, “Mengapa Engkau tidak menunjukkan kepada kami kesalahan kami, sehingga kami dapat memperoleh kebenaran dan bersiap-siap untuk saat ini?” Lalu seorang malaikat menunjuk kepada mereka dan berkata: “Bapa-Ku mengajar, tetapi kamu tidak mau diajar. Ia telah berbicara dengan perantaraan penglihatan-penglihatan, tetapi kamu mengabaikan suara-Nya, dan Ia telah menyerahkan kamu kepada jalanmu sendiri untuk dipenuhi dengan perbuatan-perbuatanmu.” -Broadside, To Those Who Are Receiving the Meterai of the Living God, 31 Januari 1849.

 

  • Ujian Akan Datang

 

Karena Ia tidak dengan rela menindas dan tidak mendukakan anak-anak manusia. Ratapan 3:33.

 

Bapa surgawi kita tidak dengan sengaja menindas atau mendukakan anak-anak manusia. Dia memiliki tujuan-Nya dalam angin puyuh dan badai, dalam api dan dalam banjir. Tuhan mengizinkan malapetaka datang kepada umat-Nya untuk menyelamatkan mereka dari bahaya yang lebih besar. Dia ingin setiap orang memeriksa hatinya sendiri dengan saksama dan hati-hati, dan kemudian mendekat kepada Tuhan, agar Tuhan dapat mendekat kepadanya. Hidup kita ada di tangan Tuhan. Dia melihat bahaya yang mengancam kita yang tidak dapat kita lihat. Dia adalah Pemberi semua berkat kita; Penyedia semua belas kasihan kita; Pengatur semua pengalaman kita. Dia melihat bahaya yang tidak dapat kita lihat. Dia mungkin mengizinkan untuk datang kepada umat-Nya apa yang memenuhi hati mereka dengan kesedihan, karena Dia melihat bahwa mereka perlu membuat jalan yang lurus untuk kaki mereka, jangan sampai yang lumpuh disingkirkan. Dia tahu kerangka kita, dan ingat bahwa kita adalah debu. Bahkan rambut kepala kita pun terhitung. Dia bekerja melalui sebab-sebab alami untuk menuntun umat-Nya agar mengingat bahwa Dia tidak melupakan mereka, tetapi Dia menghendaki mereka meninggalkan jalan yang jika mereka dibiarkan mengikuti tanpa kendali dan tanpa teguran, akan membawa mereka ke dalam bahaya besar.

 

Pencobaan datang kepada kita semua untuk menuntun kita menyelidiki hati kita, untuk melihat apakah hati kita telah dimurnikan dari segala sesuatu yang menajiskan. Tuhan senantiasa bekerja untuk kebaikan kita, baik saat ini maupun di masa mendatang. Hal-hal yang tampaknya tak terjelaskan terjadi, tetapi jika kita percaya kepada Tuhan, dan menantikan-Nya dengan sabar, merendahkan hati kita di hadapan-Nya, Dia tidak akan membiarkan musuh menang.

Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya dengan cara-Nya sendiri, dengan cara dan sarana sedemikian rupa sehingga kemuliaan akan kembali kepada-Nya. Hanya kepada-Nya pujian itu….

 

Setiap jiwa yang diselamatkan harus mengambil bagian bersama Kristus dalam penderitaan-Nya, agar ia dapat mengambil bagian bersama Dia dalam kemuliaan-Nya. Betapa sedikit yang mengerti mengapa Allah menguji mereka. Melalui pencobaan iman kitalah, kita memperoleh kekuatan rohani. Tuhan ingin mendidik umat-Nya untuk bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Ia ingin mereka, melalui pelajaran yang Ia ajarkan, menjadi semakin rohani. Jika Firman-Nya tidak diikuti dengan segala kerendahan hati dan kelembutan, Ia mendatangkan kepada mereka pengalaman-pengalaman yang jika diterima dengan benar, akan membantu mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang akan dilakukan dalam nama-Nya. Allah ingin menyatakan kuasa-Nya secara nyata melalui kehidupan umat-Nya.— UL.65

 

  • ALLAH MEMPUNYAI SUATU MAKSUD DALAM SETIAP PENDERITAAN

 

Saudara – saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah – olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaiknya bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan KRISTUS, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu IA menyatakan kemuliaan-NYA  — 1 Petrus 4 : 12, 13.

 

Pada suatu sore, seorang pria merasa amat tertekan, oleh penderitaannya yang berat sedang berjalan disebuah kebun, dimana ia mengamat – amati sebatang pohon delima yang hampir terpotong terlepas dari batangnya. Dengan amat terheran – heran, ia menanyakan kepada pemilik kebun itu mengapa pohon itu sampai demikian, lalu ia menerima jawab yang memberi kepuasan kepada hatinya yang luka itu, ” Tuan “, kata pemilik kebun itu, ”  pohon ini biasa bertunas dengan amat lebatnya sehingga tidak berbuah sama sekali kecuali daun saja, saya ditugaskan menebang pohon itu dengan cara seperti itu ; dan setelah pohon itu hampir terpotong sama sekali, mulailah ia berbuah “

 

Duka kita tidaklah timbul dengan sendirinya. Dalam setiap penderitaan, ALLAH mempunyai suatu maksud demi kebaikan kita, Setiap pukulan yang menghancurkan sesuatu yang didewakan, setiap kebijaksanaan yang melemahkan pegangan kita pada dunia dan mengikat kasih sayang kita lebih erat kepada ALLAH, adalah suatu berkat. Pembabatan itu mungkin sakit rasanya untuk sementara waktu, tetapi setelah itu ” menghasilkan buah kebenaran yang suka damai. ”  Kita harus menerima dengan ucapan syukur apa saja yang akan menghidupkan batin, meninggikan pikiran, dan meluhurkan hidup.. Carang – carang yang tidak berbuah harus dipotong dan dilemparkan ke dalam api. Marilah kita bersyukur karena dengan perantaraan pembabatan, kita dapat memperoleh hubungan dengan Pokok Anggur yang hidup; karena jikalau kita menderita bersama – sama dengan KRISTUS, kita juga akan memerintah bersama – sama dengan DIA. Ujian berat yang sangat membebani iman kita, dan membuat seolah – olah ALLAH telah meninggalkan kita adalah untuk memimpin kita lebih dekat kepada-NYA. agar kita dapat meletakkan segala beban kita ke dekat kaki KRISTUS, dan IA akan memberi pengalaman damai kepada kita sebagai gantinya…….. ALLAH mengasihi dan menjaga makhluk ciptaan-NYA yang paling hina sekalipun, bila kita ragu – ragukan kasih-NYA kepada kita, ini merupakan hinaan pada-NYA. Oh, biarlah kita memupuk iman yang hidup, sehingga kita berharap pada-NYA (di) waktu masa kegelapan dan ujian.——Hidupku Kini tanggal 30 Maret.

 

Catatan:

  1. Dua tulisan EGW diatas menjelaskan bahwa Tuhan mendisiplinkan kita agar kita ketahui kelemahan kita lalu segera membenahinya, Ia gunakan alatNya yang remeh-temeh sebagai ujian yang mana melalui RohNya alat-alat ini diberikan penglihatan, penglihatan sesuai dengan referensi tulisan EGW lainnya kita pahami bukan mendapat khayal seperti EGW tetapi diberi kemampuan menyelidiki sebagaimana Victor T. Houteff melengkapi pekabaran 3 malaikat dengan talenta menyelidiki kebenaran,
  2. Kemudian dari buku UL. 65 Ia mengizinkan malapetaka, kesedihan penderitaan untuk datang kepada umatNya adalah untuk kebaikan kita, yaitu melalui kesusahan/penderitaan yang dilambangkan sebagai angin puyuh, badai, didalam api dan berada di dalam banjir …….dimaksudkan untuk umatNya “memeriksa hatinya sendiri” bukan kepada orang lain, waktu akan terjadinya penjelasan EGW ini dapatlah kita pahami bahwa Tuhan akan lakukan dimasa persiapan, yaitu masa contoh saingan pendidikan 40 hari sebagaimana contoh murid Yesus yang lalu, mengapa tidak didalam masa contoh pendidikan 3 ½ tahun, jawaban yang dapat kita berikan adalah karena dapat kita saksikan dalam pendidikan 3 ½ tahun tersebut Yesus tidak berhasil memperoleh satu muridpun yang berubah tidak lagi mementingkan diri, mereka masih menginginkan kedudukan tinggi jika kerajaan Yesus didunia berdiri, jadi jelas kata-kata EGW memeriksa hatinya sendiri dialamatkan tepat bagi kita yang hidup dipenghujung pekerjaan bagi sidang. Penjelasan “memeriksa hatinya sendiri” dipertegas pada halaman buku yang sama UL 79 didalam tulisan yang berjudul “BEKERJA, KARENA MALAM AKAN TIBA, yaitu:

“Tuhan memanggil umat-Nya untuk bangun dari tidur. Saudara-saudariku, berhentilah mengkritik orang lain, tetapi kritiklah dengan keras kata-kata dan motif kalian sendiri. Kita tidak punya waktu untuk dihabiskan menggunakan metode musuh…. Iri hati, kedengkian, kebencian, ketidakpercayaan, yang telah tumbuh menjadi tanaman yang kokoh di taman jiwa, harus dicabut dan dibuang, dan tempatnya digantikan oleh kasih, kesabaran, ketabahan, kebaikan hati, kemurahan hati, kelembutan hati, dan kelemahlembutan….”

 

  1. Ilustrasi tentang pohon delima yang hampir terpotong terlepas dari batangnya tampak memberikan suatu pemandangan yang menakutkan tentang ketegasan Tuhan, dimana eksekusi yang harus dilakukan terhadap pohon tersebut adalah sama dengan yang ditunjukkan dalam kitab Matius dan 1 Korintus, yaitu:
  2. Matius 18:8,9 (tertulis juga dengan makna yang sama di Matius 5-29,30) :

8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.

9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

  1. 1 Korintus 7:29,31-35 :

29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;

31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

 

Dari tulisan EGW diatas ditambah dengan Matius dan 1 Korintus membuat kita paham bagaimana tegasnya Tuhan dengan hukumNya, apapun yang menjadi penghalang, mengalihkan perhatian bagi kita dapat melaksanakan firman harus dilepaskan walaupun dengan penjelasan yang ekstrim yaitu bagian dari organ tubuh kita sendiri sekalipun.

Kemudian mengenai seseorang beristri atau atau bersuami secara konteks dikatakan melayani pasangannya = perhatian perkara dunia, tampak dimungkinkan akan terjadi bila pasangan tidak berimankan yang sama, karena petunjuk EGW yang merupakan gulungan kebenaran yang telah terbuka terkait dengan tuntutan untuk meninggalkan kota demi membangun hidup yang baru, meninggalkan manusia lama, disana diperintahkan bersama keluarganya, membeli sebidang tanah dan membiasakan hidup melatih anak-anak untuk mencintai alam, berarti satu keluarga (jika berkeluarga) bersama-sama yang seiman.

 

Hal ini berarti menjadi jelas bahwa masa persiapan kita (40 hari) adalah masa introspeksi diri sendiri.

 

 

 

LANJUTAN PELAJARAN TENTANG JANJI JAMINAN PERLINDUNGAN DALAM KEMISKINAN

 

 

Pada jaman dahulu kala Tuhan memberi perintah kepada orang Israel ketika mereka berhimpun berbakti padaNya. “Maka disanapun hendaklah kamu makan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan bersukacitalah hati kamu akan segala yang pegangan tanganmu, baik kamu baik segala orang isi rumahmu, sekadar berkat yang telah diberi Tuhan, Allah ini, kepadamu.” Ulangan 12:7. Segala yang dilakukan demi kemuliaan Tuhan hendaklah dilakukan dengan penuh kegembiraan, dengan lagu pujian dan syukur, bukannya dengan murung dan hati yang sedih. ––Kebahagiaan Sejati 96.2

 

Allah kita lemah-lembut, Bapa yang penuh kemurahan. Bakti kita kepadaNya janganlah dipandang sebagai sesuatu yang menyedihkan dan menyusahkan hati. Berbakti kepadaNya haruslah menjadi satu kegembiraan, demikian pula di dalam mengambil bagian di dalam pekerjaanNya. Allah tidak mau anak-anakNya, kepada siapa telah disediakan keselamatan yang begitu besar, bertindak seolah-olah Dia seorang kepala kerja yang keras dan bengis. Dia adalah sahabat mereka yang terbaik, dan apabila mereka menyembah Dia, Dia berharap bersama-sama dengan mereka, untuk memberkati dan menghibur mereka, mengisi hati mereka dengan kegembiraan dan kasih. Allah menginginkan anak-anakNya mendapat penghiburan di dalam baktinya kepada Tuhan serta mencari di dalam pekerjaanNya lebih banyak kesukaan daripada kesengsaraan. Dia ingin supaya orang-orang yang datang berbakti padaNya kelak membawa pulang pikiran-pikiran yang mulia tentang penjagaan dan kasihNya, supaya mereka dapat kegembiraan di dalam pekerjaan hidup mereka sehari-hari, agar mereka dapat memperoleh anugerah bertindak jujur dan setiawan di dalam segala perkara;  ––Kebahagiaan Sejati 96.3

 

Allah tidak pernah meminta kita mempercayai, tanpa memberikan bukti yang cukup atas mana iman kita didasarkan. Adanya Allah, tabiatNya, kebenaran firmanNya, semuanya telah diteguhkan melalui kesaksian yang menarik pikiran kita, dan kesaksian semacam ini berlimpah-limpah adanya. Namun demikian Tuhan Allah tidak pernah menjauhkan kemungkinan bimbang Iman kita haruslah dialaskan atas bukti, bukanlah di atas pertunjukan. Orang-orang yang ingin bimbang mempunyai kesempatan untuk itu, sedangkan orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengetahui kebenaran akan memperoleh banyak bukti-bukti atas mana mereka taruh iman mereka. ––Kebahagiaan Sejati 98.2

 

Allah berniat bahwa di dalam hidup inipun kebenaran-kebenaran firmanNya akan senantiasa dibukakan kepada umatNya. Hanya ada satu jalan dalam mana pengetahuan itu dapat dicapai. Kita dapat mencapai satu pengertian dari hal firman Allah hanyalah melalui penerangan yang diberikan Roh, yang menyampaikan firman itu. “Karena manusia yang manakah mengetahui batin orang, melainkan roh yang ada di dalam orang itu? ” “Karena Roh itulah menyelidik segala sesuatu, walaupun perkara Allah yang dalam-dalam. ” 1 Korintus 2:11, 10. Dan janji Juruselamat kepada pengikut-pengikutNya ialah: “Akan tetapi apabila Ia sudah datang,yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran . Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil daripada hak Aku, lalu mengabarkan kepadamu. ’’Yahya 16:13, 14. ––Kebahagiaan Sejati 102.2

 

Rasul Petrus menasehatkan saudara-saudaranya supaya “bertambah- tambahlah di dalam anugerah, dan pengenalan akan Tuhan kita Yesus Kristus, Juruselamat. ” 2 Petrus 3:18. Apabila umat Allah bertumbuh di dalam anugerah, maka mereka tetap memperoleh satu pengertian yang jernih mengenai firmanNya itu. Mereka akan melihat terang yang baru dan indah di dalam kebenaran-kebenarannya yang kudus. Hal ini telah dibenarkan sejarah gereja dari abad ke abad, dan justru itulah yang akan terus berlanjut sampai pada hari kiamat. “Jalan orang benar itu seperti cahaya terang, makin lama makin bercahaya sampai kepada siang yang sempurna. ’’Amsal 4:18.  ––Kebahagiaan Sejati 106.2

 

Dengan iman kita dapat memandang kepada akhir jaman dan memegang janji Allah untuk pertumbuhan pikiran, kemampuan manusia dipadukan dengan yang ilahi, dan setiap kuasa jiwa dihubungkan langsung dengan Sumber terang itu. Kita dapat bergembira karena segala yang telah menggelisahkan kita di dalam segala takdir Allah kemudian akan dijelaskan, perkara-perkara yang tadinya amat susah dipahami akan mendapat penjelasan; yang dengan pikiran kita yang terbatas ini semuanya serba kacau dan tiada mempunyai maksud-tujuan, kita akan melihat keharmonisan yang amat sempurna dan indah. “Karena sekarang ini kita nampak di dalam cermin muka kelam; tetapi pada masa itu kelak muka bertentangan dengan muka. Maka sekarang pengetahuanku belum sempurna, tetapi pada masa itu aku akan mengetahui sebagaimana aku juga telah diketahui. ” Korintus 13:12. ––Kebahagiaan Sejati 106.3

 

 

Beberapa orang selalu takut, dan meminjam kesulitan. Setiap hari mereka dikelilingi kenyataan kasih Allah; Setiap hari mereka menikmati kelimpahan pimpinanNya tetapi mereka tidak memperhatikan karunia-karunia yang ada ini. Pikiran-pikiran mereka tertumpu terus-menerus atas sesuatu yang tidak sepatutnya, yang ditakutinya akan terjadi: atau beberapa kesulitan yang memang ada, meski itu kecil, membutakan mata mereka terhadap banyak perkara-perkara yang menuntut rasa syukur. Kesukaran-kesukaran yang dihadapi mereka, gantinya mendorong mereka kepada Allah, yang satu-satunya sumber pengharapan mereka, memisahkan mereka daripadaNya karena membangkitkan kegelisahan dan sungut-sungutan. —-Kebahagiaan Sejati 115.1

 

Apakah baik untuk menjadi demikian kurang percaya? Mengapa kita tidak tahu berterimakasih dan mengapakah kita curiga? Yesuslah sahabat kita; semua penghuni surga kita memperhatikan kesejahteraan kita. Kita seharusnya jangan memperkenankan kekacauan dan kesusahan hidup sehari- hari menyakiti pikiran dan mengabutinya dengan ketakutan. Jika kita mau, selalu ada sesuatu yang hendak mengganggu dan menjengkelkan. Janganlah kita memanjakan satu keinginan yang hanya mengganggu dan memenatkan kita, bukannya membantu kita menanggung pencobaan-pencobaan. —-Kebahagiaan Sejati 115.2

 

Jika kita mempercayainya betul-betul, segala jenis kecemasan yang tidak sepatutnya akan lenyap. Kehidupan kita tidaklah begitu dipenuhi kekecewaan seperti yang sekarang ini; karena segala sesuatu, baik kecil maupun besar, akan diserahkan ke tangan Tuhan, yang tidak digelisahkan oleh ragam-ragam keperluan, atau dikalahkan oleh keluh kesahnya. Kita akan menikmati satu kedamaian jiwa, yang kepada orang lain sudah lama tidak dirasainya. ––Kebahagiaan Sejati 80.3

 

————————————–

Pelajaran Zoom Sabat tgl 4 Mei 2024:

 

TIDAK AKAN ADA PEMINTA MINTA DIANTARA MEREKA ATAU PUN ORANG-ORANG YANG KEKURANGAN MAKANAN, DAN KEKUATAN MENGHADAPI KESULITAN

 

Dan persediaan yang lebih jauhlah diadakan bagi orang miskin. Tidak ada sesuatu setelah pengakuan mereka akan tuntutan-tututan Allah yang lebih membedakan hukum-hukum yang telah diberikan oleh Musa selain dari roh kedermawanan, lemah lembut dan penuh kebajikan yang dinyatakan kepada orang miskin. Sekalipun Allah telah berjanji akan memberikan umatNya dengan berkelimpahan, bukanlah rencanaNya bahwa kemiskinan akan sama sekali ditiadakan dari antara umatNya, akan selalu ada orang-orang yang membutuhkan rasa simpati, kelemahlembutan dan kedermawanan mereka. Pada zaman itu sebagaimana halnya sekarang ini, ada orang-orang yang menjadi korban kemalangan, sakit dan kehilangan harta benda, namun demikian selama mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Allah, tidak akan ada peminta minta diantara mereka atau pun orang-orang yang kekurangan makanan.-—SRNJ2 1472

 

Tidak seorang pun umat Allah, tanpa menghiraukan betapa beratnya kesusahan-kesusahan yang mereka dipanggil untuk pikul, merasa bahwa pengorbanan-pengorbanan ini adalah terlalu berat. Pada umumnya semua orang ini memiliki kemampuan stabilisasi yang sulit dijelaskan selain mengatakan, bahwa itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang erat dan kokoh berkenalan dan bersatu dengan-Nya.—–Symbolic code jld 12 No.4

 

Namun di dunia ini sekalipun orang-orang Kristen dapat menikmati kegembiraan hubungan dengan Kristus; mereka dapat memiliki sinar kasihNya, penghiburan yang kekal dari hadiratNya. Setiap langkah dalam kehidupan dapat membawa kita lebih dekat kepada Yesus, dapat memberikan pengalaman yang dalam darihal kasihNya, dan dapat membawa kita selangkah lebih dekat menuju tempat tinggal yang damai sentosa. Oleh karena itu janganlah kita buangkan keyakinan kita, melainkan meneguhkan hati, lebih teguh dari masa lalu. “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita, ” dan tentu Dia akan membantu kita sampai kesudahan. 1 Samuel 7:12. Marilah kita memandang semua tugu peringatan, pengenang segala sesuatu yang telah dilakukan Tuhan untuk menghibur kita serta menyelamatkan kita dari tangan pembinasa itu. Baiklah kita selalu mengingat dalam pikiran kita semua kemurahan yang telah dinyatakan Tuhan kepada kita — airmata disapuNya, penyakit disembuhkanNya, segala kecemasan dihalau, rasa takut dienyahkan, kekurangan-kekurangan dicukupkan, kemurahan dicurahkan — dengan demikian menguatkan diri kita sendiri menghadapi segala sesuatu yang ada di depan kita melalui perjalanan kita yang sisa. ———KS 117.3

 

Bagaimanapun kita harus memandang kedepan kepada kesusahan- kesusahan baru di dalam perjuangan yang akan datang, namun dapatlah kita melihat atas apa yang telah lalu sama seperti melihat masa yang akan datang, seraya berkata: “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita. ’’”Selamatmu menjadi seperti segala harimu. ’’Ulangan 33:25. Ujian tidaklah lebih berat daripada kekuatan yang diberi kepada kita untuk menanggungnya. Oleh karena itu marilah kita kerjakan pekerjaan kita dimanapun kita mendapatnya, yakin walau apapun yang akan jadi, kekuatan yang sebanding dengan ujian itu akan diberikan.——–KS 117.3

 

Pekerjaan yang terbentang dihadapan kita adalah satu pekerjaan yang akan mengerahkan segenap tenaga manusia. Itu akan memerlukan penggunaan iman yang kuat dan tetap waspada. Pada suatu ketika kesukaran yang akan kita hadapi akan sangat memilukan hati. Besarnya pekerjaan itu sendiri akan menekan kita . Tetapi oleh pertolongan Allah, umatNya pada akhirnya akan menang—–Selected Messages, buku 2, hlm 407

 

 

PENGANTAR MENCARI TAHU BAGAIMANA PEKERJAAN DISELESAIKAN MELALUI ALAT-ALAT YANG LEMAH/REMEH DAN TIDAK DIPERHITUNGKAN

 

 

Jika kita membaca tokoh-tokoh Alkitab di masa lalu dengan pengalamannya  seperti  Daud waktu melawan Goliat, Daniel yang tidak punya takut dan kawatir terhadap lobang singa dan  bersama dua temannya menghadapi ganasnya dapur api, kemudian Musa yang luar biasa tegarnya terhadap hinaan dan makian orang-orang Israel dan terus saja membela mereka ketika Tuhan sudah sampai dititik murkanya.

Kemudian Yusuf yang dibuang ke sumur, dipenjara atas hal tuduhan palsu namun tetap yakin, dan tidak ragu, kemudian Yusak yg tidak ragu sama sekali terhadap rencana Tuhan terhadap tembok Yerikho dan juga Gideon yang awalnya ciut karena pasukannya di kurangi hingga tampak tidak masuk akal melawan pasukan bangsa Midian yang ribuan…….

Satu lagi dari sekian banyak yang sangat jelas ditampilkan kepada kita perubahan yang sangat mengherankan dari pribadi Petrus… .dari seorang penakut/penyangkal Yesus walaupun hanya ditanya oleh seorang wanita penjaga pintu rumah imam besar, bukan seorang prajurit yang mampu memberi tekanan, berubah menjadi seorang yang setegar Daud, Daniel. 

 

Kita semua sekarang mau tidak mau berdecak kagum dan berdiri memasang posisi hormat kepada mereka semua dan mengakui kebesaran Tuhan yang tidak dapat dipertanyakan ataupun diragukan,

namun di lain sisi di dalam bagian lainnya dari cerita pengalaman umat Allah, kita juga disuguhkan contoh-contoh yang lemah, yang tidak kuat, ragu, tidak yakin, penuh kawatir akan keselamatan ataupun hari depan…… seperti pengalaman Lot yang kembali mencintai dunia terbukti memilih menjadi pejabat di Sodom dan Gomora (sebelum drama keselamatannya diakhir), pengalaman Petrus yang berjalan di air lalu tenggelam, pengalaman Yunus yang mengalihkan arah perjalanan dari Niniwe ke Tarsis, kemudian pengalaman Rasul-Rasul yang berlarian ketika Yesus ditangkap (sebelum pendidikan 40 hari), drama pengalaman yang berbeda inipun perlu menjadi peringatan kepada kita.

 

Selanjutnya… ..dari bacaan demi bacaan…… .yang makin terbuka gulungannya belakangan ini, ……… kita sekarang juga dituntut memiliki ketegaran, kesetiaan, keberanian, penyerahan diri, ketergantungan…… sedemikian luar biasa yang mereka semua telah contohkan untuk menang dan secara jujur yang tidak muluk-muluk…… .kita rata-rata lemah, ragu dan tidak sepenuhnya percaya…… sama sebagaimana contoh dari umat Allah yang lemah di atas…… dan akhirnya… ..kita merasa ketidak mampuan untuk mengejar kemenang,……… .kita sudah tawar hati …… kalah sebelum bertempur,…… . Kita harus mengaca dari contoh-contoh tokoh-tokoh Alkitab diatas bilapun ada yang tawar hati, hanya dialami diproses awal perjalanan rohaninya, bukan terus menerus hingga di bagian akhir puncak penamatan pendidikan  mau memulai penugasannya.

 

Bacaan berikut ini akan memberikan jawaban mengapa dan bagaimana mereka semua tokoh2 masa lalu itu bisa luar biasa melebihi manusia pada umumnya dengan cara-cara mustahil yang diluar logika manusia, merubah tawar hati di awal-awal pergerakan menjadi manusia pemberani yang mengagumkan,  sekaligus bacaan ini mendorong kita untuk jangan berlarut-larut didalam… ..tawar hati/perasaan kecil hati…… .karena hal berlarut-larut itu berarti kita terlalu menyayangi/mencintai diri sendiri …… itulah yang diharapkan setan dari masing-masing kita di detik-detik perjalanan kita diakhir ini.

 

 

KETIKA KASIH SUDAH HADIR DALAM DIRI KITA

 

(Catatan: Bila kita sekarang banyak memiliki kekawatiran-kekawatiran dan ketakutan-ketakutan oleh karena tuntutannya untuk mengasingkan diri dan meninggalkan pekerjaan kita, bacaan berikut memberikan jawaban bagaimana kerjanya KASIH di dalam diri, sebagaimana dahulu juga bekerja di dalam diri Petrus yang baru,) (merubah dari yang tidak mungkin menjadi mungkin)

Seseorang mungkin tidak dapat mengatakan waktu atau tempat yang tepat, atau menceriterakan mata-rantai keadaan di dalam proses pertobatannya; tetapi inilah bukan membuktikan bahwa dia belum bertobat. Kristus berkata kepada Nikodemus: “Angin bertiup barang ke mana dikehendakinya, dan engkau mendengar bunyi derunya, tetapi tiada engkau tahu dari mana datangnya dan ke mana perginya. Demikianlah hal tiap-tiap orang, yang jadi daripada Roh itu.’’Yahya 3:8. Seperti angin yang tiada kelihatan, namun efek kerjanya dapat dilihat dan dirasakan dengan jelas, demikianlah Roh Allah bekerja di dalam hati manusia. Kuasa yang membaharui itu, yang tidak dapat dilihat mata manusia, melahirkan satu hati baru di dalam jiwa; yaitu menciptakan satu mahluk baru di dalam gambaran peta Allah. Ketika pekerjaan Roh Kudus itu berjalan dengan diam-diam dan tidak kelihatan, hasil kerjanya jelas benar tampak. Jika hati sudah dibaharui oleh Roh Allah, maka kehidupan pun akan menjadi kesaksian dalam kenyataannya. Sementara kita tidak dapat melakukan sesuatu apapun untuk mengubah hati kita atau membawa diri kita sendiri rukun dengan Allah; sementara kita tidak dapat berharap pada diri kita sendiri atau kepada amal perbuatan kita yang baik, hidup kita akan menunjukkan apakah anugerah Allah tinggal di dalam kita. Perubahan akan tampak di dalam sifat, kebiasaan, dan usaha kita. Perbedaan itu akan jelas nyata dan pasti diantara keadaan mereka waktu dahulu dengan yang sekarang. Tabiat itu akan nyata bukan dengan perbuatan-perbuatan baik yang kadang-kadang dan perbuatan-perbuatan buruk yang kadang-kadang pula, melainkan dengan adanya kecenderungan perkataan dan perbuatan sehari-hari.—–KS 52.2

Apabila kita sebagai mahluk yang berdosa datang kepada Kristus dan menjadi orang yang turut ambil bagian dalam karuniaNya yang mengampuni, maka kasih akan terbit di dalam hati. Segala beban menjadi ringan karena kuk Kristus itu ringan. Kewajiban menjadi kesukaan, dan pengorbanan menjadi satu kesukaan. Jalan yang tadinya kelihatan ditudungi dalam kegelapan, menjadi terang dengan sinar-sinar yang memancar dari Matahari Kebenaran itu. —-KS 55.1

Keindahan tabiat Kristus akan kelihatan di dalam diri pengikut- pengikutNya. Kristus senantiasa senang mengerjakan kehendak Allah. Kasih kepada Allah, kegiatan demi kemuliaanNya, adalah kuasa yang mengendalikan di dalam hidup Juruselamat. Kasih memperindah dan memuliakan segala perbuatanNya. Kasih datangnya dari Allah. Hati yang belum menyerah tidak akan dapat menerbitkan atau menghasilkannya. Ia terdapat hanyalah di dalam hati dimana Kristus telah bertahta. “Maka kita menaruh kasih, oleh sebab Ia mula-mula mengasihi kita.” 1 Yahya 4:19. Di dalam hati yang telah dibaharui oleh anugerah ilahi, kasih adalah merupakan prinsip perbuatan. Ia mengubah tabiat, menguasai hati, mengendalikan hawa-nafsu, menaklukkan perseteruan serta memuliakan kasih-sayang. Kasih ini, yang dikandung dalam jiwa, memaniskan kehidupan dan mengalirkan pengaruh yang menghaluskan ke sekitarnya. —-KS 56.1

Ada dua kesalahan terhadap mana anak-anak Allah — khususnya orang-orang yang datang berharap di dalam karuniaNya — perlu sekali waspada. Pertama, seperti sudah dikatakan di atas, memandang perbuatan mereka sendiri, berharap pada hal-hal yang dilakukannya, untuk membawa diri mereka sendiri rukun kepada Allah. Orang yang mencoba menjadi suci melalui perbuatannya sendiri mengerjakan hukum itu, mencoba sesuatu yang mustahil. Segala yang dapat dilakukan manusia tanpa Kristus adalah dicemarkan dosa dan rasa mementingkan diri sendiri. Hanyalah dengan anugerah Kristus, melalui iman, dapat membuat kita suci. —-KS 56.2

Kesalahan yang sebaliknya juga tidak kurang bahayanya ialah bahwa percaya di dalam Kristus membebaskan manusia itu daripada pemeliharaan hukum Allah; jadi karena dengan iman saja kita menjadi turut ambil bagian daripada anugerah Kristus, pekerjaan kita tiada hubungannya dengan pe-nebusan kita.—-KS 56.3

Tetapi perhatikanlah bahwa penurutan bukanlah secara lahiriah saja, melainkan juga dengan pelayanan kasih, Hukum Allah ialah satu pernyataan sifatNya sendiri; ia meliputi prinsip kasih Allah yang besar, dan oleh karena itulah juga merupakan pondasi pemerintahanNya di surga maupun di atas dunia ini. Jika hati kita dibaharui di dalam gambaran peta Allah, jika kasih ilahi ditanamkan di dalam jiwa, bukankah hukum Allah itu akan dijalankan di dalam hidup? Apabila prinsip kasih ditanamkan di dalam hati, apabila manusia dibaharui menurut gambaran (image) Khalik yang menciptakannya, maka perjanjian baru itupun dipenuhilah. Maka Aku memasukkan hukum- hukumKu ke dalam hati mereka itu, dan menyuratkan dia ke dalam ingatan mereka itu. ” Iberani 10:16. Jika hukum itu sudah disuratkan di dalam hati, bukankah itu menjadi kehidupan kita? Penurutan — pelayanan dan bakti — kasih — adalah tanda yang benar daripada penurutan itu. Itulah makanya Kitab Suci berkata: “Karena inilah kasih akan Allah, yaitu menurut hukum-hukumnya; maka hukum-hukumnya itu bukannya berat.”“Maka orang yang berkata: , Aku kenal Dia,’tetapi tiada menurut hukum-hukumnya, menjadi seorang pendusta, dan kebenaran itu tiada di dalam dia.” 1 Yahya 5:3; 2:4. Ganti membebaskan manusia dari penurutan, iman itulah, dan hanya imanlah yang membuat kita mendapat bagian anugerah Kristus, yang menyanggupkan kita untuk menurut. —-KS 56.4

Bagi Adam adalah mungkin, sebelum berdosa, membentuk satu tabiat yang benar dengan penurutan kepada hukum Allah. Namun dia tidak berhasil melakukan ini, dan karena dosanya keadaan kitapun lemah sehingga kita tidak dapat membuat diri kita sendiri benar. Oleh karena kita penuh dosa dan najis, maka kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan sempurnanya. Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi. Dia menghidupkan satu kehidupan tanpa dosa. Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaranNya pada kita. Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri padaNya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu, kemudian, betapa besarpun dosamu dalam hidupmu di masa lampau, dengan tabiatNya itu engkau dianggap benar. Sifat-sifat Kristus akan menggantikan tempat tabiatmu, dan engkau diterima di hadapan Allah seolah- olah seorang yang belum pernah berdosa. —–KS 58.2

 

Lebih lagi daripada ini, Kristus mengubah hati itu. Dia tinggal di dalam hatimu karena iman. Sepatutnya engkau memelihara perhubungan dengan Kristus ini dengan iman serta penyerahan kehendakmu yang terus- menerus kepadaNya; selama engkau melakukan hal seperti ini, maka Dia akan bekerja di dalam dirimu baik dalam kehendak dan berbuat sesuai dengan kehendakNya. Maka engkaupun dapat berkata: “Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku; tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya karena aku. ” Galatia 2:20. Demikianpun Kristus berkata kepada murid-muridNya: “Karena bukannya kamu sendiri yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu yang berkata di dalam dirimu.” Matius 10:20. Kemudian dengan Kristus yang bekerja di dalam dirimu, engkau akan menunjukkan roh yang sama serta melakukan pekerjaan yang baik— pekerjaan kebenaran, penurutan. —–KS 58.3

Itulah makanya tiada sesuatu pun di dalam diri kita sendiri yang patut disombongkan. Kita tidak mempunyai alasan untuk mengagung-agungkan diri kita sendiri. Satu-satunya alas pengharapan kita ialah di dalam kebenaran Kristus yang dihisabkan kepada kita, dan yang ditempa oleh Roh KudusNya yang bekerja di dalam kita dan melalui kita. —–KS 59.1

Apabila kita berbicara mengenai iman, ada satu perbedaan yang harus diingat. Satu jenis kepercayaan yang sama sekali berbeda daripada iman. Adanya Tuhan dan kuasaNya, kebenaran firmanNya, adalah kenyataan yang Setan sekalipun dengan pengikut-pengikutnya tidak dapat menyangkal di dalam hatinya. Alkitab mengatakan bahwa “segala Setan pun percaya juga, dan menggeletar,” tetapi ini bukanlah iman. Yakub 2:19. Tidak saja hanya percaya dalam firman Allah, melainkan penyerahan kemauan yang sepenuhnya kepadaNya; di mana hati itu dipasrahkan padaNya, kasih-sayang diletak-kan padaNya, maka inilah iman — iman yang bekerja dengan kasih serta menyucikan jiwa. Melalui iman yang semacam inilah hati dibaharui di dalam gambaran peta Allah. Maka hati yang tadinya belum dibaharui dan tidak takluk kepada hukum Allah, dan sama sekali tidak takluk, sekarang menggemari peraturan-peraturannya yang suci itu, bersama-sama penulis mazmur berseru: “Bagaimana besar kasihku akan toratMu; pada segala hari aku memikir-mikirkan dia.” Mazmur 119:97. Dan kebenaran hukum itu dipenuhi di dalam kita, “yaitu orang yang tidak menurut daging, melainkan yang menurut kehendak Roh. ” Rum8:l. —–KS 59.2

Banyak orang yang telah mengenal kasih Kristus yang mengampuni dan orang-orang yang betul-betul ingin menjadi anak-anak Allah, namun demikian mereka menyadari bahwa tabiat mereka tidak sempurna, hidup mereka penuh kesalahan, serta mereka bimbang apakah hati mereka itu sudah dibaharui Roh Kudus. Terhadap hal seperti itu saya berkata: Jangan undur dalam putus-asa. Kita harus sering bertelut dan menangis di kaki Yesus karena kekurangan dan kesalahan-kesalahan kita, namun demikian janganlah kita putus-asa. Meskipun sekiranya kita dikalahkan oleh musuh, kita tidak di-tinggalkan dan ditolak Allah. Tidak; Kristus ada di sebelah kanan Allah yang juga mengadakan permohonan bagi kita. Yahya yang kekasih berkata seperti berikut: “Inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu.” 1 Yahya 2:1. Dan jangan lupakan Sabda Kristus yang berbunyi: “Karena Bapa sendiri mengasihi kamu. Yahya 16:27. Dia ingin memulihkan engkau kepadaNya Sendiri, untuk melihat kesucian dan kebenaranNya terpantul di dalam engkau. Dan jika saja engkau mau menyerahkan dirimu sendiri kepadaNya, Dia yang telah memulai pekerjaan yang baik di dalam engkau akan terus maju sampai kepada hari kedatangan Tuhan Yesus. Berdoalah lebih tekun, percayamu hendaklah lebih sempurna. Karena kita tidak dapat mengharapkan kuasa diri kita sendiri, marilah kita mengharapkan kuasa Penebus kita, dan kita harus memuji Dia yang menjadi kesehatan bagi wajah kita.——KS 59.3

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart