<< Go Back

Sabat 26 Juli 2025

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

KESUCIAN TEMAN KERENDAHAN HATI

Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang- orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang-orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” 1 Pet. 5:5.

 

Betapa banyak orang yang bergantung kepada martabat mereka sendiri, yang sebenarnya hanyalah rasa harga diri. Mereka ini berusaha menghormati diri sendiri gantinya menunggu dalam kerendahan hati Kristus untuk menghormati mereka. Dalam percakapan, lebih banyak waktu digunakan membicarakan diri sendiri daripada meninggikan kekayaan kasih karunia Kristus. . . .

Kesucian yang benar dan kerendahan hati tidak bisa dipisahkan. Semakin dekat jiwa datang kepada Allah, semakin sempurna kerendahan hatinya dan penyerahannya. Pada waktu Ayub mendengar suara Tuhan dari badai, ia berseru, “Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:6). Adalah pada waktu Yesaya melihat kemuliaan Tuhan dan mendengar Serafim berseru, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam,” sehingga ia berseru, “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir” (Yes. 6:3,5). Daniel, pada waktu dikunjungi oleh utusan kudus, berkata, “Hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatanku” (Dan. 10:8). Paulus, setelah ia diangkat ke langit yang ketiga dan mendengar perkara-perkara yang tidak sah menurut hukum bagi seseorang membicarakannya, berkata mengenai dirinya, “paling hina di antara segala orang kudus” (Ef. 3:8). Yohanes yang kekasihlah, yang bersandar ke dada Yesus dan memandang kemuliaan-Nya, yang jatuh tersungkur bagaikan orang mati di hadapan malaikat. Semakin dekat dan semakin terus-menerus kita memandang Juruselamat, semakin berkurang kita memandang dan mengakui diri kita.

la yang menangkap kilasan kasih Kristus yang tiada bandingannya menganggap segala sesuatu yang lain sebagai kerugian, dan memandang kepada-Nya sebagai yang terutama dari berlaksa-laksa dan sekaligus yang terindah. Pada waktu serafim dan kerub memandang kepada Kristus, mereka menutupi wajahnya dengan sayapnya. Kesempurnaan dan kecantikan mereka tidak diperagakan di hadirat dan kemuliaan Tuhan mereka. Betapa tidak selayaknya manusia meninggikan diri mereka! Lebih baiklah mereka ditutupi dengan kerendahan hati, menghentikan semua perjuangan ke arah supremasi, dan belajar apa artinya lemah lembut dan rendah hati. la yang merenungkan kemuliaan dan kasih Allah, akan memandang dirinya rendah, tetapi oleh memandang tabiat Allah, ia akan berubah kepada gambar IlahiNya. ————Inilah Hidup yang Kekal 18 Juni, hal 174

 

 

 

AKANKAH ANDA BIARKAN DIA MASUK?

Dia jauh menampakkan diri kepadanya: “ Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setiaKu kepadamu.” Yer. 31:3)

 

Pekerjaan yang paling berharga bagi hati Kristus ialah pekerjaan menarik jiwa-jiwa kepadaNya…Pandanglah pada Yesus, Raja Surga. Apakah yang anda lihat dalam sejarah hidupNya? KeilahianNya dibungkus oleh kemanusiaan, suatu kehidupan yang senantiasa merendahkan hati, melakukan suatu tindakan kerendahan hati, suatu garis penurutan dari takhta surgawi ke suatu dunia yang sudah dirusak oleh kutuk, dalam suatu dunia yang tidak memanfaatkan kehadiranNya. Ia semakin turun, mengambil rupa seorang hamba yang dihina dan ditolak manusia, yang cenderung melarikan diri dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menyelamatkan hidupNya. Dan pada akhirnya dikhianati, ditolak dan disalibkan. Kemudian, sebagai orang berdosa untuk siapa Yesus menderita lebih daripada yang bisa digambarkan oleh kuasa manusia fana, akan kah kita menolak merendahkan kehendak kita yang sombong?

Pelajarilah siang dan malam tabiat Kristus. Adalah belas kasihanNya yang lembut, kasihNya yang tiada bandingnya kepada jiwamu, yang menyebabkan Dia menanggung semua malu, caci maki, perlakuan kejam dan kesalahan pengertian dunia. Semakin mendekatlah lebih rapat kepadaNya, pandanglah tanganNya dan kakiNya yang luka dan memar oleh karena pelanggaran kita. “Hukuman kita ditanggungkan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita sembuh.”

Janganlah membuang-buang waktu, janganlah biarkan satu hari berlalu tanpa menuju kekekalan. Tetapi sebagaimana anda ada, apa saja pun kelemahan, ketidakpantasan, kelalaian anda, janganlah bertangguh untuk datang sekarang.…Panggilan Yesus untuk datang kepadaNya, penyerahan mahkota kemuliaan yang tidak akan pudar, kehidupan, kehidupan kekal yang diukur dengan kehidupan Allah, sudah cukup menjadi dorongan untuk menuntun anda melayani Dia dengan kasihmu yang tidak terbagi-bagi…

Jangan terus berada di pihak setan. Buatlah keputusan untuk mengadakan perubahan RADIKAL melalui kasih karunia yang dianugerahkan Allah kepadamu. Janganlah terus menghinakan kasih karuniaNya. Dengan cucuran air mata Ia berkata,”Kamu tidak datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu” (Yoh. 5:40). Sekarang Yesus sedang mengundang anda, mengetuk dimuka pintu hati anda untuk masuk. Apakah anda mau membiarkanNya masuk?—–Inilah Hidup yang Kekal 19 Feb, hal 55

Dosa yang tidak akan diampuni Allah

Sebab itu aku berkata kepadamu “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.” Mat. 12:31

 

“Dan darah Yesus, anakNya itu, menyucikan kita dari segala dosa” (1 Yoh. 1:7). Tidak masalah betapa berdosanya seseorang, apa kedudukannya, jikalau ia mau bertoba dan percaya , datang kepada Kristus dan percaya kepadaNya sebagai juruselamat pribadinya, ia bisa diselamatkan dengan sempurnanya….

Aku mengetahui bahaya yang mengancam mereka yang menolak berjalan dalam terang yang diberikan oleh Allah. Mereka mendatangkan kemelut kepada diri mereka karena menuruti jalan-jalan mereka, melakukan sekehendak mereka. Hati nurani mereka menjadi semakin kurang berpengaruh. Suara Allah terdengar semakin lama semakin jauh, dan pelaku kesalahan semakin menuruti kehendak hatinya. Dengan sikap keras kepala ia menolak segala imbauan, melecehkan segala nasihat dan saran, dan berpaling dari semua usaha yang dilakukan untuk keselamatannya….Kuasa Roh Allah tidak lagi mengendalikannya, dan keputusan telah ditetapkan, Ia “telah bersekut dengan berhala-berhala, biarkanlah dia!” (lihat Hosea 4:17)….Inilah proses yang akan dilalui oleh jiwa yang menolak pekerjaan Roh Suci….

Tak perlu seseorang melihat dosa terhadap Roh Kudus sebagai sesuatu yang misterius dan yang tidak dapat dijelaskan. Dosa terhadap Roh Kudus adalah penolakan terus menerus kepada undangan bertobat. Jikalau anda menolak untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadimu….anda mengasihi suasana yang mengelilingi kemurtadan besar yang pertama itu. Anda memilih suasana ini lebih dari suasana yang mengelilingi Bapa dan Anak, dan Allah membiarkan anda melakukan pilihanmu. Tetapi  janganlah seorangpun tawar hati oleh hal ini. Janganlah seorangpun yang berjuang melakukan kehendak Tuhan bersedih dan putus asa.

Datanglah kepada Yesus dengan segenap hatimu. Bertobatlah dari dosa-dosamu, mengakulah kepada Allah, tinggalkanlah semua kejahatan, dan anda akan memperoleh semua janji-janjiNya.”Berpalinglah kepadaKu dan biarkanlah dirimu diselamatkan” (Yes. 45: 22) adalah undanganNya kasih karuniaNya. ——Inilah Hidup yang Kekal, 25 Agustus hal 242

————————–

Meremehkan Roh Allah

 

Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 4:30

 

Bilamana Tuhan menyatakan bukti demi bukti dan memberikan terang demi terang, mengapakah manusia itu enggan untuk berjalan dalam terang?…. Dengan keengganan dan menunda-nunda, kita menempatkan diri kita di mana semakin sulit bagi kita untuk menerima terang Sorga, dan yang pada akhirnya kelihatannya tidak mungkin dipengaruhi oleh teguran dan amaran. Dengan mudahnya, orang berdosa itu berkata, “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau” (Kis. 24:25)….

Seseorang yang selalu ditarik oleh Juruselamatnya, dan yang mengabaikan amaran-amaran yang diberikan, yang tidak mengambil keputusan untuk bertobat, dan yang tidak mengindahkan bujukan untuk mencari pengampunan dan kasih karunia, berada dalam kedudukan yang sangat berbahaya. Yesus menarik mereka, Roh Kudus memberikan kuasaNya kepada mereka, mendorongnya untuk menyerahkan kehendaknya kepada kehendak Allah; dan bilamana undangan atau  dorongan ini tidak diindahkan, maka Roh itu didukakan. Orang berdosa memilih tetap tinggal dalam dosa dan tidak mau mengakui dosanya, walaupun ia mempunyai banyak bukti-bukti untuk mendorong imannya. …

Ada penarikan lain yang disambutnya, yaitu penarikan setan. Ia tunduk kepada penurutan kuasa-kuasa kegelapan. Hal ini sangat fatal, dan dengan degilnya ia tetap tidak mau bertobat. Inilah penghujatan yang paling umum pada manusia, dan hal ini berlangsung dengan cara yang paling halus, sampai orang berdosa itu merasa tidak perlu penyesalan hati nurani, tidak perlu bertobat, dan akibatnya tidak perlu pengampunan…..

Mereka yang menolak Roh Allah berpikir bahwa mereka akan bertobat pada suatu waktu kelak bilamana mereka siap untuk mengambil langkah-langkah pembaruan, tetapi pertobatan akan berada diluar kuasa mereka. Sesuai dengan terang dan kesempatan yang diberikan, demikianlah kegelapan mereka yang menolak berjalan dalam terang sementara mereka mempunyai terang itu….

Janganlah sekali-kali merasa bebas untuk meremehkan kesempatan yang diberikan kepadamu . Pelajarilah kehendak Allah; janganlah mempelajari bagaimana anda bisa menghindari pemeliharaan perintah-perintah Allah, tetapi sebaliknya pelajarilah bagaimana anda bisa memeliharanya dengan sungguh-sungguh dan dengan sebenar-benarnya, dan melayani Dia yang adalah pemilikmu. ——Inilah Hidup yang Kekal, 26 Agustus hal 243

——————————-

Satu-satunya jalan yang aman

Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu:”Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. Yes. 30:21

Saya mengetahui bahwa umat manusia banyak menderita oleh karena mereka tidak berjalan pada jalan yang telah dipilih Allah untuk mereka jalani. Mereka berjalan dalam bunga api yang mereka sulut sendiri, dan hasilnya yang pasti adalah penderitaan, kegelisahan dan duka cita, yang sebenarnya mereka bisa hindarkan seandainya mereka menyerahkan kehendak mereka kepada Allah dan mengizinkanNya untuk mengendalikan jalan-jalan mereka. Allah melihat bahwa kita perlu melawan kehendak dan jalan kita sendiri, dan menyerahkan kehendak manusiawi kita kepadaNya.

Jalan apapun yang dipilih Allah bagi kita, jalan apapun yang diperintahkanNya untuk kita jalani, itulah satu-satunya jalan yang aman. Setiap hari kita harus mempraktekkan roh penyerahan seperti seorang anak, dan berdoa agar mata kita diminyaki dengan salep mata surgawi, agar dengan demikian kita boleh mengerti kehendak Ilahi, supaya jangan menjadi bingung dalam pemikiran-pemikiran kita, sebab kehendak kita kelihatannya akan mengendalikan seluruhnya. Dengan mata iman, dengan penyerahan seperti penyerahan seorang anak penurut, kita harus memandang kepada Allah, mengikuti tuntutanNya, maka kesulitan akan hilang. JanjiNya adalah, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mataKu tertuju kepadamu (Maz. 32:8)….

Jikalau kita datang kepada Allah dengan roh yang rendah hati dan dapat di ajar, bukan dengan rencana-rencana dan kehendak kita yang sudah kita buat sebelum kita meminta kepadaNya, tetapi dengan penyerahan, dengan kemauan untuk diajar dan dengan iman, maka adalah kesempatan kita untuk menuntut janji setiap jam setiap hari. Kita bisa tidak percaya kepada diri kita, dan kita perlu menjaga kecenderungan-kecenderungan kita supaya kita tidak mengikuti pikiran dan rencana-rencana kita dan berpikir bahwa itu adalah jalan Tuhan….

Bapa surgawi kita adalah pemerintah kita, dan kita harus tunduk kepada disiplinNya. Kita adalah anggota keluargaNya. Ia berhak atas pelayanan kita, dan jikalau salah seorang anggota keluargaNya memaksakan jalannya sendiri, memaksa melakukan apa yang dia senangi, maka roh itu akan mendatangkan kekacauan dan keadaan yang membingungkan. Kita tidak boleh mempelajari jalan kita, tetapi harus mempelajari jalan dan kehendak Allah.—– ——Inilah Hidup yang Kekal, 31 Agustus hal 248

 

Perubahan Karakter Secara Luar

 

“JawabanNya: ‘Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaKu dan berkata : Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka” (Lukas 21:8)

 

Sekarang waktunya apabila manusia akan menginginkan suatu hubungan yang lebih dekat dengan Kristus, suatu hubungan yang jauh lebih dekat dengan Roh Kudus, dibanding dengan yang pernah mereka miliki, atau akan miliki, kecuali kalau mereka menyerahkan kemauan dan jalan mereka, tunduk kepada kemauan dan jalan Allah. Dosa besar dari mereka yang mengaku Kristen ialah bahwa mereka tidak membuka hati mereka untuk menerima Roh Kudus. Bilamana jiwa-jiwa ingin mencari Kristus, dan berusaha menjadi satu dengan Dia, maka mereka yang puas dengan bentuk kesalehan, akan berseru “Berhati-hati, jangan menjadi ekstrem.” Bila para malaikat surga datang di antara kita dan bekerja melalui agen-agen manusia, maka akan ada pertobatan yang mendalam dan substansial, seperti pertobatan yang terjadi setelah hari Pantekosta.

Sekarang saudara-saudaraku, berhati-hati dan jangan memasuki atau mencoba untuk menciptakan kegemparan manusia. Tetapi sementara kita harus berhati-hati untuk tidak memasuki kegemparan manusia, kita tidak boleh berada di antara mereka yang membangkitkan pertanyaan dan menginginkan keraguan sehubungan dengan pekerjaan Roh Allah; karena akan ada orang-orang yang akan mempersoalkan dan mengkritik ketika Roh Allah mengendalikan pria dan wanita, karena hati mereka sendiri tidak digerakkan tetapi dingin dan tidak dapat dipengaruhi. —-Surat, 27, 1894.

Pemberotakan dan kemurtadan ada di udara yang kita hirup. Kita akan terpengaruh dengan pemberontakan dan kemurtadan itu kecuali kita oleh iman menggantungkan jiwa yang tidak berdaya ini pada Kristus. Jika manusia itu begitu mudah disesatkan bagaimana mereka akan bertahan bila setan akan menyaru sebagai Kristus, dan membuat mujizat? Siapakah yang tidak akan terpengaruh oleh perwakilan yang salah, yang mengaku sebagai Kristus padahal hanya setan yang menyamar sebagai Kristus, dan secara nyata melakukan pekerjaan Kristus? Apakah yang akan menahan umat Allah dari menyerahkan kesetiaan mereka kepada Kristus-Kristus palsu? ”Janganlah kamu mengikuti mereka” (Lukas 21:8).

Doktrin-doktrin harus dimengerti dengan jelas. Orang yang diterima untuk mengajarkan kebenaran haruslah berjangkar; barulah perahu mereka dapat bertahan melawan badai dan topan, karena jangkar akan menahan mereka dengan kokoh. Penipuan-penipuan akan meningkat —–Surat, 1 ,1897—- Nasihat Allah Untuk Masa Kini 5 Januari, hal 11 (Selected Messages vol.2 hal 57,58)

 

Catatan :

 

  1. Bacaan ini diawali dengan kata-kata dalam Lukas 21:8 yang mengatakan “WASPADA SUPAYA KAMU JANGAN DI SESATKAN”. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaKu, menunjukkan bahwa disaat ayat ini digenapi, orang-orang yang berkehendak mencari kebenaran sekarang, dan karena tulisan ini ditujukan kepada kita, maka peringatan ayat Lukas ini sekaranglah benar-benar berlakunya bagi zaman kita dan keadaan sekarang ini mengingatkan kita dalam beragama saat kita sekarang ini kita tidak lagi dapat dengan tenang-tenang sebagaimana orang-orang lainnya dari generasi sebelumnya, artinya praktek KEWASPADAAN kita sekarang harus jauh lebih diperkuat,kita harus berbeda dan tidak lagi selonggar sebelum-sebelumnya,
  2. Bacaan peringatan ini benar-benar berlaku tepat bagi kita, karena kita sekarang berada di dalam periode lambang penggenapan contoh saingan dari 40 hari murid Yesus dahulu, yaitu masa kita dituntut membangun hubungan yang jauh lebih dekat dengan Roh Kudus (lebih dekat lagi dari contoh murid-murid Yesus di akhir 3 ½ tahun yang hasilnya mengecewakanNya),
  3. Bila kita ingin mencari Kristus dan berusaha menjadi satu dengan Dia, kita akan mendapati praktek beragama kita akan dapat tantangan dan pengaruh godaan yang melemahkan keyakinan kita dari saudara-saudara yang seharusnya seiman dengan kita, namun sudah puas dengan kesalehannya, dengan mengatakan bahwa KITA TERLALU EKSTREM, …….artinya mereka tentunya praktek beragamanya banyak melakukan pemaafan-pemaafan, dan dengan demikian, oleh karena dituliskannya demikian ke kita berarti …..pada saat nasihat ini efektif berlaku…..kita dituntut untuk memiliki pertobatan yang mendalam yang cenderung seperti yang terjadi setelah hari Pantekosta…..ini artinya diwaktu nasihat ini benar-benar berlaku tuntutan penurutan kita haruslah semaksimal kita mampu yang dilakukan tidaklah sendirian, melainkan dengan adanya bantuan dari surga. Perubahan dari praktek beragama kita dari diri kita yang sebelumnya……tampak menyengat dari mereka yang sudah puas atau banyak toleran atau pemaafan dalam beragamanya,
  4. Paragraf selanjutnya, kita diingatkan untuk tidak bergaul dengan mereka yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu mereka yang sudah puas dengan bentuk kesalehannya yang banyak toleran atau pemaafan-pemaafan, dan dibagian akhir paragraf ini kitapun diingatkan, bahwa walaupun salah satu tugas kita adalah mentobatkan mereka yang telah menyimpang atau sudah puas dengan kedudukannya di dalam Yerusalem, namun disini diingatkan untuk tidak perlu kita mengusahakan tindakan mentobatkan kepada mereka, karena mereka hati mereka telah dingin dan tidak lagi dapat dipengaruhi,
  5. Paragraf selanjutnya, dikatakan bila kita tidak melindungi diri dengan iman yang menggantungkan kepada Kristus, yaitu gulungan kebenaran yang jauh lebih berkembang dari yang sebelumnya, yakni kebenaran yang mendorong kita untuk lebih ekstrem pertobatannya dari yang sebelumnya…….kita akan terpengaruh oleh pemberontakan dan kemurtadan,
  6. Diingatkan kepada kita untuk waspada dengan tetap bergantung kepada Kristus, agar tidak mudah disesatkan, karena disini tampak EGW menjelaskan bahwa cara setan dilakukan bertingkat, hingga nantinya setan akan melakukan penyamaran yang lebih menyerupai Kristus, maka itu setelah diparagraf sebelumnya diperingatkan untuk tidak boleh bergaul dengan mereka, disini ditegaskan lagi dengan “jangan mengikuti mereka”, artinya dari antara kita yang belajar kebenaran yang sebenarnya sedang menggenapi contoh saingan dari lambang pendidikan 40 hari murid-murid Yesus, yaitu siswa Alkitab yang telah melewati pendidikan 3 ½ tahun atau dalam bacaan ini dikatakan sebagai orang yang sedang membangun hubungan yang jauh lebih dekat dengan Roh Kudus, ternyata masih berpotensi untuk dijatuhkan…….artinya tidak sepenuhnya contoh murid-murid Yesus dahulu yang mengikuti pendidikan 40 hari berlaku kepada kita, masih dimungkinkan dari kita bila kita tidak WASPADA ….kita masih dapat kalah,
  7. Oleh karena itu diparagraf terakhir, EGW mengingatkan kita “DOKTRIN-DOKTRIN HARUS DIMENGERTI DENGAN JELAS”, artinya disini dari siswa pelajar contoh saingan 40 hari masih ada yang belajar doktrin-doktrin belum sepenuhnya jelas, yaitu jelas yang dapat mengamankannya dari pengaruh-pengaruh orang-orang yang membangkitkan pertanyaan-pertanyaan keraguan, mempersoalkan dan mengkritik, yaitu mereka yang sudah puas dengan tingkat kesalehannya yang masih kurang. Dikatakan dengan kita memperlengkapi diri kita dengan pengertian yang jelas, maka diibaratkan kita memiliki JANGKAR, sehingga perahu kita dapat bertahan ditengah-tengah penipuan-penipuan akan meningkat.

 

ARTINYA BACAAN INI MENGINGATKAN KITA YANG HIDUP DI PERIODE PENDIDIKAN 40 HARI UNTUK WASPADA, JANGAN BERHUBUNGAN DENGAN MEREKA-MEREKA YANG TERLIHAT DARI BUAH-BUAHNYA ADALAH JENIS ORANG-ORANG YANG SUDAH PUAS DENGAN KESALEHANNYA.

Lanjutan pembahasan menjadi KRISTEN YANG SEJATI….

 

 

MEREKA YANG HANYA SEDIKIT MELATIH IMANNYA SEKARANG, BERADA DALAM BAHAYA YANG SANGAT BESAR…… KITA HARUS MEMBIASAKAN DIRI SEKARANG DENGAN ALLAH DENGAN CARA MEMBUKTIKAN JANJI-JANJI-NYA (MEMBUANGKAN/KEHILANGAN BERHALA-BERHALA EMAS, RUMAH, ATAU TANAH-TANAH YANG SUBUR)

 

Mereka yang hanya sedikit melatih imannya sekarang, berada dalam bahaya yang sangat besar untuk jatuh ke bawah kuasa penipuan Setan dan perintah pemaksaan hati nurani. Dan walaupun mereka tahan terhadap ujian itu, mereka akan terjerumus ke dalam kesusahan dan penderitaan yang lebih dalam pada waktu kesesakan itu, sebab mereka tidak membiasakan diri percaya kepada Allah. Pelajaran-pelajaran iman yang telah mereka lalaikan, terpaksa mereka harus pelajari di bawah tekanan keputusasaan yang hebat. Kita harus membiasakan diri sekarang dengan Allah dengan cara membuktikan janji-janji-Nya. Malaikat-malaikat mencatat setiap doa yang tekun dan sungguh-sungguh. Memang baik kita melakukan kepentingan diri kita namun tidak melalaikan persekutuan dengan Allah, yang paling dalam, penyangkalan diri yang paling besar dengan persetujuan-Nya adalah lebih baik daripada kekayaan, kehormatan, kesenangan dan persahabatan tanpa persetujuan-Nya. Kita harus mengambil waktu untuk berdoa. Jikalau kita membiarkan pikiran kita disibukkan oleh penarikan-penarikan dunia ini, mungkin Tuhan akan memberikan waktu bagi kita untuk membuangkan dari kita berhala-berhala emas, rumah, atau tanah-tanah yang subur—-KA 655.2

 

Semua yang memiliki iman sejati akan diuji dan dicobai. Mereka mungkin harus kehilangan rumah dan tanah, dan bahkan sanak saudara, karena pertentangan yang sengit. “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain,” Kristus berkata, “Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.” (Matius 10:23)—- 3SM 401, 402

 

Pencobaan akan datang menerpa kita. Ketidakadilan terjadi dimana-mana di tempat engkau tidak menduganya. Babak kelam akan terbuka dengan sangat mengerikan, meluluhkan jiwa; tetapi kita tidak boleh gagal atau pun putus asa karena kita mengetahui bahwa penggenapan janji adalah di atas takhta Allah.

Kita akan menjadi sasaran pencobaan yang berat, pertentangan, kehilangan, penderitaan; tetapi kita mengetahui bahwa Yesus telah melewati semua ini. Pengalaman ini berharga bagi kita. Keuntungan bukan hanya terbatas pada kehidupan yang singkat ini saja. Tetapi sampai kepada kehidupan kekal….

Pada saat kita mendekati akhir masa sejarah dunia ini, kita mengalami kemajuan yang pesat dalam pertumbuhan Kristen, atau memburuk dengan cara yang sama.—-Letter 1f, 1890

 

 

KITA BERDOA TERLALU SEDIKIT! NAMUN MASIH JUGA BANYAK YANG ENGGAN DARI ANTARA KITA MENYATAKAN KEPERLUAN KITA KEPADA ALLAH

 

Bapa kita yang di surga menanti untuk mencurahkan kepada kita segala berkatNya. Hak kitalah mereguk sebanyak-banyak dari pancaran kasih yang tiada batasnya itu. Herannya ialah kita berdoa terlalu sedikit! Allah bersedia dan mau mendengar doa yang tulus dari anak-anak Allah yang rendah-hati, namun masih juga banyak yang enggan dari antara kita menyatakan keperluan kita kepada Allah. Bagaimanakah anggapan-anggapan malaikat surga terhadap mahluk manusia yang lemah dan tidak berdaya, yang selalu dalam pencobaan, bila Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya rindu kepada mereka, siap memberikan lebih banyak daripada yang dapat mereka minta atau pikirkan, namun-demikian mereka itu amat sedikit berdoa dan imannya begitu kerdil? Malaikat-malaikat surga gemar bersujud di hadapan Allah, mereka gemar tinggal dekat hadiratNya. Mereka menganggap hubungan dengan Allah sebagai kegembiraan yang paling tinggi; sedangkan anak-anak dunia, yang sangat memerlukan pertolongan yang hanya Allah sendiri dapat berikan, kelihatannya puas berjalan tanpa terang Roh Kudus, yaitu persekutuan dengan hadiratNya. ——-KS 89.1

 

Kegelapan yang berasal dari sijahat akan menudungi orang-orang yang lalai mendoa. Bisik-bisik penggodaan musuh itu akan membujuk mereka berbuat dosa, dan semuanya ini karena mereka tidak menggunakan kesempatan yang telah diberikan Allah kepada mereka dalam doa yang telah ditentukan ilahi itu. Mengapa anak-anak lelaki dan perempuan Allah merasa enggan mendoa, sedangkan doa itu adalah kunci iman untuk membuka perbendaharaan surga, dimana terdapat segala harta Allah Yang Maha Kuasa itu? Tanpa doa yang tekun dan waspada kita berada di dalam bahaya semakin kurang berhati-hati dan menyimpang dari jalan kebenaran. Setan selalu berusaha terus menghalang-halangi jalan menuju tahta kemurahan itu, supaya kita tidak dapat dengan permohonan yang sungguh-sungguh dan iman memperoleh anugerah dan kuasa melawan pencobaan. ———KS 89.2

 

Kita perlu memuji Allah karena “kemurahan Tuhan dalam tempat- nya yang suci, dan perbuatan ajaibnya di hadapan segala anak Adam.” Mazmur 107:8. Praktek peribadatan kita janganlah hendaknya hanya terdiri dari meminta dan menerima. Janganlah kita hanya memikirkan darihal keperluan- keperluan kita saja padahal tidak pernah memikirkan keuntungan yang telah kita terima; Berdoa pun kita kurang sekali, bahkan kurang sekali mengucapkan syukur. Kita adalah penerima rahmat Allah yang tetap, namun masih terlalu sedikit rasa syukur yang kita tunjukkan, betapa sedikitnya pujian kita padaNya atas segala sesuatu yang telah dilakukanNya kepada kita——-KS 96.1

 

 

 

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart