<< Go Back

Sabat 11 Januari 2025

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

DORONGAN SEMANGAT YANG MULAI TAWAR HATI

Beberapa orang selalu takut, dan meminjam kesulitan. Setiap hari mereka dikelilingi kenyataan kasih Allah; Setiap hari mereka menikmati kelimpahan pimpinanNya tetapi mereka tidak memperhatikan karunia-karunia yang ada ini. Pikiran-pikiran mereka tertumpu terus-menerus atas sesuatu yang tidak sepatutnya, yang ditakutinya akan terjadi: atau beberapa kesulitan yang memang ada, meski itu kecil, membutakan mata mereka terhadap banyak perkara-perkara yang menuntut rasa syukur. Kesukaran-kesukaran yang dihadapi mereka, gantinya mendorong mereka kepada Allah, yang satu-satunya sumber pengharapan mereka, memisahkan mereka daripadaNya karena membangkitkan kegelisahan dan sungut-sungutan. —-Kebahagiaan Sejati 115.1

 

Apakah baik untuk menjadi demikian kurang percaya? Mengapa kita tidak tahu berterimakasih dan mengapakah kita curiga? Yesuslah sahabat kita; semua penghuni surga kita memperhatikan kesejahteraan kita. Kita seharusnya jangan memperkenankan kekacauan dan kesusahan hidup sehari- hari menyakiti pikiran dan mengabutinya dengan ketakutan. Jika kita mau, selalu ada sesuatu yang hendak mengganggu dan menjengkelkan. Janganlah kita memanjakan satu keinginan yang hanya mengganggu dan memenatkan kita, bukannya membantu kita menanggung pencobaan-pencobaan. —-Kebahagiaan Sejati 115.2

 

Mungkin engkau mengalami kesulitan dalam usaha, pengharapan masa depanmu bertumbuh semakin gelap, dan kamu mungkin terancam bangkrut; tetapi janganlah tawar-hati, letakkanlah segala kesusahamu kepada Allah, tetaplah tenang dan gembira. Doakanlah supaya diberi kebijaksanaan mengatur masalahmu dengan bijaksana, dengan demikianlah engkau dapat mencegah kerugian dan malapetaka. Lakukanlah sekuat tenagamu apa yang dapat engkau lakukan untuk mendatangkan hasil yang baik. Yesus telah menjanjikan pertolonganNya, tetapi janji itu tidaklah terpisah daripada usaha kita sendiri. Apabila bergantung kepada Penolorg kita itu, engkau telah lakukan semua yang dapat engkau lakukan, terimalah hasilnya dengan gembira. ––Kebahagiaan Sejati 115.3

 

Semua yang merasakan dalamnya kemiskinan jiwa mereka, yang merasa bahwa tidak ada kebaikan dalam diri mereka, boleh mendapat kebenaran dan kekuatan dengan melihat kepada Yesus. Dia mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat” (Matius 11:28). Dia tawarkan kepadamu supaya menukarkan kemiskinanmu dengan kekayaan kasih karunia-Nya. Kita tidak layak untuk kasih Allah, tetapi Kristus, jaminan kita adalah layak, dan mampu menyelamatkan semua orang yang akan datang kepada-Nya. Bagaimanapun pengalamanmu masa lalu, betapa mengecewakan pun keadaanmu sekarang ini, jika engkau mau datang kepada Yesus sebagaimana keadaanmu lemah, tak berdaya, dan putus asa, Juruselamat kita yang penuh kasih akan menemuimu dan akan merangkulkan tangan-Nya dan jubah kebenaran-Nya kepadamu. Kepada Bapa, Dia menghadapkan kita dengan memakaikan jubah putih, yaitu tabiat-Nya. Untuk kepentingan kita Dia memohon ke hadapan Allah: Aku telah mengambil alih tempat orang berdosa. Janganlah hendaknya anak yang tidak patuh ini Engkau pandang, tapi biarlah Aku. Tatkala Setan dengan teriakan keras menuntut jiwa kita, mempersalahkan kita karena dosa, dan mengklaim kita sebagai mangsanya, darah Kristus membela kita dengan kuasa yang lebih besar.–—– KAB 18.1

 

Dalam melakukan pekerjaan-Nya Tuhan tidak selamanya menjadikan segala sesuatu nyata di hadapan hamba-hamba-Nya. Ia kadang-kadang mencoba kepercayaan umat-Nya yang membawa keadaan-keadaan yang memaksa mereka maju di dalam iman. Sering Ia membawa mereka ke dalam tempat yang sukar, dan meminta kepada mereka untuk maju bila nampaknya kaki mereka menjamah air sungai Yordan. Adalah pada waktu seperti ini, bila doa hamba-hamba-Nya naik kepada-Nya dalam iman yang sungguh-sungguh, Allah membuka jalan di hadapan mereka dan membawa mereka keluar ke suatu tempat yang besar. . ——KR 301.1

 

Profile umat Allah pada penghujung akhir penyelesaian pekerjaan pengumpulan 144000 (Amaran Sekarang jilid 2 no. 37)

 

Kita berada dalam masa penampian, waktu dimana  segera sesuatu yang bisa diguncang akan terguncang. Tuhan tidak akan memaafkan orang-orang yang mengenal kebenaran jika mereka tidak menurut perintah-perintahNya baik dalam perkataan maupun perbuatan —-6T 332 (1900)

Kerinduan-kerinduan akan kebajikan dan kesucian memang baik adanya; tetapi jika engkau berhenti sampai disitu saja, maka tiadalah gunanya. Banyak orang yang hilang sementara berharap dan ingin menjadi orang Kristen. Mereka tidak sampai pada titik penyerahan kemauan kepada Allah. Mereka tidak memilih sekarang juga menjadi orang-orang Kristen. ——-KS 43.1

Marilah kita berjuang dengan seluruh kemampuan yang telah dikaruniakan Allah pada kita untuk masuk dalam rombongan mereka 144.000 itu. —–Review and  Herald, March 9, 1905

Perwujudan dari kerendahan hati

 

SADAR/PEKA

 

 

 

MENYADARI KESALAHAN/RASA BERSALAH      

 

MENGAKUI  

 

 

MENYESAL

 

 

BERTOBAT

 

 

PENGAMPUNAN

 

 

 

KEBAHAGIAAN SEJATI

  • BAB 5 Penyerahan Diri

 

JANJI Allah ialah: “Kamu akan mencahari dan mendapat Aku, apabila kamu bertanya akan Daku dengan segenap hatimu. ” Yeremia 29:13. KS 37.1

Haruslah segenap hati diserahkan kepada Tuhan Allah, kalau tidak perubahan tidak akan pernah berlangsung di dalam diri kita, perubahan yang akan memulihkan kita menjadi seperti Dia. Dengan keadaan kita ini kita cerai dari Allah. Roh Kudus melukiskan keadaan kita di dalam kalimat seperti beri-kut: “Kamupun dahulu sudah mati oleh sebab segala kesalahan dan dosamu” “segenap kepala itu sakit dan segenap hatipun letih-lesu’’”tiada padanya yang lagi baik. ” Epesus 2:1; Yesaya 1:5, 6. Kita telah dikungkung di dalam jerat Setan, “yang sedang menawan mereka itu akan melakukan kehendaknya. ” 2 Timotius 2:26. Allah ingin menyembuhkan kita, membuat kita bebas. Tetapi karena ini memerlukan perubahan yang menyeluruh, pembaharuan seluruh keadaan kita, kita harus menyerahkan segenap diri kita padaNya. —–KS 37.2

Peperangan melawan diri-sendiri adalah merupakan peperangan yang terbesar yang pernah diadakan. Penyerahan diri-sendiri, memasrahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah, mengharuskan satu pergumulan; tetapi jiwa itu harus lebih dahulu diserahkan kepada Allah barulah dapat dibaharui di dalam kesucian. ——KS 37.3

Pemerintahan Allah bukanlah, seperti yang digambarkan Setan, didasarkan atas penyerahan yang buta, satu pengendalian yang tidak masuk di akal. Pemerintahan itu menarik pikiran dan hati nurani. “Marilah kamu, hendaklah kita berhukum bersama-sama ” adalah merupakan undangan Khalik Pencipta kepada mahluk-mahluk ciptaanNya. Yesaya 1:18. Allah tidak memaksa ke- hendak mahluk ciptaanNya. Tuhan tidak mau menerima perbaktian yang diberikan dengan pikiran dan kemauan yang tidak rela. Sebuah penyerahan yang terpaksa akan menghalangi semua pertumbuhan pikiran maupun tabiat; penyerahan yang demikian hanyalah membuat seseorang seperti tidak mem- punyai pikiran. Bukan demikianlah yang dimaksud Khalik Pencipta. Tuhan Allah ingin supaya manusia itu, mahluk ciptaanNya yang mulia, akan mencapai pertumbuhan yang paling penting yang dapat dicapainya. Dia menaruh di hadapan kita puncak kemurahan, ketempat mana Ia ingin membawa kita melalui karuniaNya. Dia mengundang kita supaya memasrahkan diri kita ke- padaNya, supaya Dia dapat mengerjakan kehendakNya di dalam kita. Terserah kepada kitalah memilih apakah kita mau dilepaskan dari rantai dosa, dan mendapat bagian dalam kebebasan yang mulia dengan anak-anak Allah. ——–KS 38.1

Dalam menyerahkan diri kita sendiri kepada Allah, kita harus menanggalkan semua hal-hal yang memisahkan kita daripadaNya. Oleh karena itu Juruselamat berkata: “Sedemikian juga barang siapa diantara kamu, yang tiada meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi muridKu.” Lukas 14:33. Apapun yang menjauhkan hati dari Tuhan harus dienyahkan. Banyak orang yang berilahkan mammon. Cinta uang, ingin kekayaan, adalah rantai emas yang mengikat mereka pada Setan. Golongan lain pula berilahkan kemuliaan duniawi. Hidup menyenang-nyenangkan diri sendiri serta bebas dari tanggung-jawab adalah berhala bagi orang lain juga. Tetapi rantai yang memperbudak ini harus diretas. Kita tidak boleh setengah-setengah milik Allah dan setengah-setengah milik dunia. Kita bukanlah anak-anak Allah- kecuali kita berserah diri sepenuhnya. —–KS 39.1

Banyak orang yang mengaku menyembah Allah padahal mereka bergantung atas usaha-usaha mereka sendiri untuk menurut hukumNya, untuk membentuk sebuah tabiat yang benar, dan untuk mendapatkan keselamatannya. Hati mereka bukannya digerakkan oleh perasaan yang mendalam akan kasih Kristus, melainkan mereka berusaha membentuk tanggungjawab-tanggungjawab hidup Kristen sebagaimana mana yang diwajibkan Allah bagi mereka dalam rangka memperoleh surga. Agama yang demikian tiada gunanya. Apabila Kristus berdiam di dalam hati, maka jiwa akan dipenuhi kasihNya, dengan hubungan yang menggembirakan dengan dia, sehingga jiwa akan berpaut padaNya; dan di dalam merenung-renungkan Dia, diri sendiri haruslahl dilupakan. Kasih kepada Kristus akan menjadi sumber pancaran perbuatan yang baik. Barangsiapa yang merasakan kasih Allah tidak akan menanyakan betapa kecilkah yang diberikan untuk memenuhi syarat-syarat tuntutan Allah, mereka tidak akan meminta ukuran yang rendah, melainkan bertujuan menuju kesempurnaan sesuai dengan kehendak Penebusnya. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh mereka memasrahkan semuanya dan menyatakan perhatian yang seimbang terhadap nilai benda yang mereka cari: Mengaku pengikut Kristus tanpa kasih mendalam seperti ini hanyalah omong-kosong belaka, formalitas yang kering serta pekerjaan yang amat hina. ——-KS 40.1

Apakah engkau merasa penyerahan yang sepenuhnya kepada Kristus terlalu berat? Tanyalah kepada dirimu sendiri pertanyaan seperti berikut: “Apakah yang telah diberikan Kristus kepadaku?” Anak Allah itu telah memasrahkan semuanya — kasih dan hidup, serta penderitaan — demi untuk menebus kita. Dan sampaikah hati kita, mahluk yang hina dengan kasih yang demikian besar, menjauhkan hati kita daripadaNya? Setiap saat dari kehidupan kita, kita turut ambil bagian dalam karunia berkat-berkatnya, dan oleh karena itulah kita masih betul-betul belum menyadari dalamnya kebodohan dan kesengsaraan dari tempat mana kita telah diselamatkan. Dapatkah kita memandang Dia yang telah ditikam karena dosa-dosa kita, tapi menghinakan kasih dan pengorbananNya yang begitu besar? Melihat Tuhan yang penuh kemuliaan itu merendahkan diriNya, patutkah kita bersungut-sungut karena kita dapat memasuki kehidupan itu hanya melalui peperangan dan merendahkan diri? ——KS 40.2

Banyak orang yang berhati sombong bertanya: “Apa perlunya saya bertobat dan merendahkan diri sebelum saya tahu dengan pasti bahwa Tuhan akan menerima saya?” Saya arahkan engkau kepada Kristus. Dia tiada berdosa sama-sekali, dan lebih daripada ini, Dia adalah Putera Allah; tetapi demi ke-pentingan manusia Dia menjadi dosa bagi umat manusia. “Iapun dibilang dengan orang durhaka dan sudah ditanggungnya dosa orang banyak dan sudah dipintanya doa akan orang durhaka.’’Yesaya 53:12.——– KS 41.1

Tetapi apakah yang kita korbankan, apabila kita menyerahkan semuanya? — Hati yang telah dikotori dosa supaya disucikan Yesus, dibasuhkan oleh darahNya sendiri, serta untuk diselamatkan dengan kasihNya yang tiada taranya. Namun orang masih mengira berat untuk menyerahkan semuanya itu! Saya merasa malu mendengar orang mengatakan demikian, malu pula menuliskannya. ——KS 41.2

Allah tidak mengharuskan kita menyerahkan segala sesuatu yang terbaik disimpan bagi keperluan kita sendiri. Di dalam segala sesuatu yang dilalukanNya, Dia selalu mengingat kebajikan anak-anakNya. Betapa sekiranya- semua orang yang belum memilih Kristus itu dapat menyadari bahwa Dia mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik untuk diserahkan kepada mereka daripada yang mereka cari untuk diri mereka sendiri. Manusia mengerjakan kejahatan dan kecelakaan yang terbesar bagi jiwanya sendiri apabila dia berpikir dan bertindak melawan kehendak Allah. Tiada kegembiraan sejati yang di-dapat pada jalan yang dilarang oleh Dia yang mengetahui apa yang terbaik mengikhtiarkan kebajikan bagi mahluk ciptaanNya. Jalan pelanggaran adalah jalan kesengsaraan dan kebinasaan. ——KS 42.1

Salahlah anggapan bahwa Tuhan Allah senang melihat anak-anakNya menderita sengsara. Semua penghuni surga menaruh perhatian terhadap kebahagiaan manusia. Bapa kita yang di surga tidak menutup saluran kegembiraan mahluk ciptaanNya. Tuntutan-tuntutan ilahi meminta kita supaya menjauhkan diri dari segala kemanjaan yang akan membawa sengsara dan kekecewaan, yang akan mengatupkan pintu kebahagiaan dan surga bagi kita. Penebus dunia menerima manusia itu sebagaimana adanya, dan dengan segala kekurangan-kekurangan mereka, ketidak-sempurnaan mereka, kelemahan-kelemahannya; dan Dia bukan saja membasuhkan dari dosa serta memberi tebusan melalui Darahnya, melainkan akan memuaskan kerinduan hati semua orang yang mau menanggung kukNya, menanggung bebanNya. MaksudNya ialah memberikan perdamaian dan sentosa kepada semua orang yang datang kepadaNya meminta roti hidup. Dia menuntut kita supaya mengerjakan hanya tanggung- jawab-tanggungjawab yang akan menuntun langkah-langkah kaki kita menuju kebahagiaan yang lebih tinggi yang tidak dapat diperoleh orang-orang yang durhaka. Kehidupan jiwa yang benar dan menggembirakan ialah dengan memperoleh Kristus di dalam hati, pengharapan kemuliaan itu.—— KS 42.2

Banyak orang yang bertanya: “Bagaimanakah saya dapat memasrahkan diri saya sepenuhnya kepada Tuhan Allah?” Engkau ingin memasrahkan dirimu sendiri kepada Allah tetapi engkau lemah dalam kuasa moral, dikungkung kekuatiran, serta dikendalikan oleh kebiasaan-kebiasaan hidupmu yang penuh dosa. Janji-janji dan segala keputusan hatimu adalah bagaikan tali yang terbuat dari pasir. Engkau tidak mampu menguasai pikiran-pikiranmu, dorongan-dorongan hatimu, dan keinginan-keinginanmu. Sadar akan janji-janji yang tidak dapat kau tepati serta tekad yang hilang begitu saja melemahkan keyakinanmu di dalam ketulusan hatimu, menyebabkan engkau merasa bahwa Allah tidak dapat menerima engkau; tetapi kau tidak perlu putus asa. Apa yang perlu kau pahami ialah tenaga kemauan yang sejati. Inilah kuasa yang memerintahkan di dalam tabiat manusia, kuasa mengambil keputusan, atau kuasa memilih. Segala sesuatu tergantung atas perbuatan kemauan yang benar. Kuasa memilih Allah telah diberikan kepada manusia; inilah yang harus digunakan manusia. Engkau tidak dapat mengubah hatimu, dengan dirimu sendiri engkau tidak dapat memberikan kepada Allah segala keinginan-keinginan hati itu; tetapi engkau dapat memilih melayani Dia. Engkau dapat memberikan kemauan padaNya, lalu dia akan bekerja di dalam engkau dan mengerjakannya semua sesuai dengan keridlaanNya. Dengan demikian semua tabiatmu akan dibawa kebawa pimpinan Roh Kristus; keinginan-keinginanmu akan dipusatkan padaNya, pikiran-pikiranmu akan setuju dengan Dia. ——KS 42.3

Kerinduan-kerinduan akan kebajikan dan kesucian memang baik adanya; tetapi jika engkau berhenti sampai disitu saja, maka tiadalah gunanya. Banyak orang yang hilang sementara berharap dan ingin menjadi orang Kristen. Mereka tidak sampai pada titik penyerahan kemauan kepada Allah. Mereka tidak memilih sekarang juga menjadi orang-orang Kristen. ——-KS 43.1

Dengan menggunakan kemauan dengan benar, maka perubahan yang menyeluruh akan terjadi di dalam kehidupanmu. Dengan menyerahkan segenap kemauanmu kepada kehendak Kristus, engkau menghubungkan dirimu sendiri dengan kuasa yang berada di atas segala kuasa dan penguasa. Engkau akan mendapat kekuatan dari atas yang menahan engkau supaya teguh, dan melalui penyerahan yang tetap kepada Tuhan Allah engkau sanggup menghidupkan kehidupan yang baru, yaitu hidup di dalam iman. ——KS 43.2

———————-

 

  • BAB 6 Iman dan penerimaan

 

JIKA hati-nuranimu sudah digerakkan oleh Roh Kudus, engkau telah melihat sesuatu dari hal jahatnya dosa itu, tentang kuasanya, kesalahan-kesalahan itu, dan celakanya; maka engkau akan melihat dosa itu dengan kebencian. Engkau merasakan bahwa dosa itu telah memisahkan engkau dari Tuhan, bahwa engkau berada di dalam kungkungan kuasa jahat. Semakin berusaha berjuang melepaskan diri daripadanya, semakin engkau sadari kelemahanmu. Motifmu tidak suci, hatimu kotor. Engkau lihat bahwa kehidupanmu telah dipenuhi dengan dosa dan rasa mementingkan diri sendiri. Engkau rindu diampuni, dibersihkan, dan dilepaskan. Rukun dengan Allah, menjadi seperti Dia — apakah yang dapat engkau lakukan untuk memperolehnya? ——KS 44.1

Yang engkau perlukan ialah damai — Keampunan dari sorga dan damai serta kasih di dalam jiwa. Uang tidak dapat membelinya, intelek juga tidak dapat memperolehnya, kebijaksanaan tidak dapat mencapainya; engkau tidak akan pernah memperolehnya dengan usaha-usahamu sendiri. Tetapi Tuhan Allah memberikan kepadamu sebagai satu pemberian, “dan kamu yang tiada beruang, marilah.’’Yesaya 55:1. Engkau akan memilikinya hanya dengan mengulurkan tanganmu dan menerimanya. Tuhan berkata: “Jikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau ia itu merah padma sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti bulu kambing domba. ” Yesaya 1; 18. “Dan Aku akan mengaruniakan kepadamu hati yang baharu, dan roh yang baharupun akan kukarunia- kan di dalam batinmu. ” Yeheskiel 36:26. ——KS 44.2

Dari cerita Alkitab yang sederhana bagaimana Yesus telah menyembuhkan orang sakit, kita dapat mempelajari bagaimana percaya di dalam Dia supaya mendapat keampunan dosa-dosa. Marilah kita mengenang kisah orang yang sakit lumpuh yang di Betesda. Penderita yang hina itu tiada daya sama sekali, dia tidak dapat menggunakan kakinya selama tiga puluh tahun. Namun demikian Yesus menyuruh dia: “Bangkitlah engkau berdiri, angkatlah tikarmu dan berjalanlah. ’’Mungkin orang yang sakit itu berkata: “Tuhan, jika Tuhan menyembuhkan saya, maka saya akan menurut FirmanMu. ’’Tetapi bukan demikian, dia percaya dalam Sabda Tuhan Yesus, percaya bahwa dia telah disem-buhkan, dan dia berusaha, dia mau berjalan, dan dia berjalan. Dia melakukannya sesuai dengan firman Kristus, dan Tuhan memberi kuasa. Dia disembuhkan. ——KS 46.1

Demikian juga engkau seorang yang berdosa. Engkau tidak dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalumu, engkau tidak dapat mengubah hatimu dan menyucikan dirimu sendiri. Tetapi Allah berjanji melakukan semua ini bagimu melalui Kristus. Engkau mempercayai janji itu. Engkau mengakui dosa-dosamu serta menyerahkan dirimu sendiri kepada Allah. Engkau mau melayani Dia. Hanyalah dengan melakukan hal seperti ini Allah dapat memenuhi firmanNya padamu. Jika engkau percaya pada janji itu — percaya bahwa engkau sudah diampuni dan disucikan — Allah mengwujudkannya, engkau akan disempurnakan sebagaimana Kristus telah memberi kuasa berjalan bagi orang yang lumpuh ketika dia percaya bahwa dia sudah disembuhkan. Demikianlah adanya jika engkau mempercayainya. —–KS 46.2

Jangan tunggu merasa dirimu sudah sempurna, tetapi katakanlah: “Saya mempercayainya, demikianlah adanya, bukan karena saya merasa demikian, tetapi karena Allah telah menjanjikannya. ” ——KS 47.1

Sekarang setelah engkau menyerahkan dirimu sendiri kepada Tuhan Yesus, janganlah undur, janganlah menjauh daripadaNya, dari hari demi hari berkata: “Akulah milik Kristus, telah kuserahkan diriku-sendiri padaNya ’’serta memohon padaNya supaya memberi Roh Kudus padamu serta memelihara engkau dengan karuniaNya. Dengan menyerahkan dirimu kepada Allah, percaya di dalam Dia, engkau menjadi anakNya, oleh karena itu engkau sepatutnya hidup di dalam Dia. Seorang rasul berkata: “Sedang kamu sudah mengaku Kristus Yesus, Tuhan itu, maka berjalanlah menurut Dia.’’Kolose 2:6. ——KS 48.2

Ada beberapa orang yang merasa bahwa mereka haruslah lebih dahulu dicoba, dan harus membuktikan kepada Tuhan Allah bahwa mereka sudah dibaharui, sebelum mereka dapat menuntut berkatNya. Tetapi sekarang juga mereka dapat menuntut berkat Tuhan. Mereka harus mempunyai anugerah- Nya, Roh Kristus, untuk membantu kekurangan mereka itu, atau mereka sama-sekali tidak dapat melawan kejahatan. Yesus suka kita datang padaNya sebagaimana adanya kita, dalam keadaan berdosa, tiada daya, dan hanya bergantung padaNya. Kita dapat datang padaNya dengan segala kelemahan kita, kebodohan kita, kita yang penuh dosa, dan menyembah di kakiNya dengan pertobatan. Adalah mulia bagiNya mengelilingi kita di dalam lengan kasihNya serta membebat luka-luka kita, membasuhkan kita dari segala kenajisan. ——–KS 48.3

Disinilah ribuan orang gagal: mereka tidak percaya bahwa Yesus mengampuni mereka secara pribadi, perseorangan. Mereka tidak percaya firman Allah. Adalah merupakan kehormatan bagi semua orang yang menurut syarat-syarat itu mengetahui bagi diri mereka sendiri bahwa keampunan diberikan atas tiap-tiap dosa. Buangkanlah kecurigaan bahwa janji-janji Allah itu bukanlah untukmu. Janji-janji itu diberikan kepada setiap orang yang berdosa lalu bertobat. Kekuatan dan anugerah yang diadakan melalui Kristus akan di- hantarkan oleh malaikat-malaikat yang bertugas mengerjakannya bagi tiap-tiap jiwa yang percaya. Tiada orang yang begitu berdosa yang tidak akan mendapat kekuatan, kesucian dan kebenaran di dalam Yesus, yang telah mati bagi mereka. Yesus menanti hendak menanggalkan jubah mereka yang dinodai dosa lalu menukarkannya dengan jubah kebenaran yang putih; dipintaNya mereka hidup bukannya mati. —–KS 49.1

Allah tidak memperlakukan kita sama seperti manusia fana memperlakukan sesamanya. PikiranNya adalah pikiran kemurahan, kasih, dan kasih penuh belas-kasihan. KataNya: “Hendaklah orang fasik itu meninggalkan ja- lannya dan orang jahat itu kepikirannya, dan hendaklah ia bertobat kepada Tuhan, maka dikasihankan Tuhan akan dia kelak, dan kepada Allah kita, karena Iapun mengampuni dengan limpahnya.” “Bahwa Aku menghapuskan segala kesalahanmu seperti awan dan segala dosamupun seperti kabut; hendaklah engkau kembali kepadaku, karena Akulah Penebusmu! ” Yes. 55:7; 44:22. —–KS 49.2

Dengan janji-janji yang kaya yang dibentangkan di dalam Alkitab di hadapanmu, dapatkah engkau masih memberikan tempat keragu-raguan itu dalam hatimu? Dapatkah engkau mempercayai bahwa apabila orang yang berdosa itu rindu kembali, rindu meninggalkan dosa-dosanya, ditahan Allah supaya jangan datang bersujud di depan kakinya dalam pertobatan? Dijauh- kanlah kiranya pikiran-pikiran yang demikian! Tiada hal yang dapat mendu- kakan jiwamu sendiri daripada memikirkan pikiran yang demikian mengenai Allah Bapa kita yang di sorga itu. Dia membenci dosa, namun dia mengasihi orang yang berdosa, dan Dia telah memberikan Dirinya Sendiri di dalam wu- jud Kristus, supaya semua dapat diselamatkan dan memperoleh berkat-berkat yang kekal di dalam kerajaan kemurahan itu. Bahasa manakah yang lebih kuat dan lebih lembut lagi daripada yang digunakan dan dipilihNya menyatakan kasihNya terhadap kita? Dia berkata: “Bolehkah seorang perempuan melupakan anak penyusunya, sehingga tiada disayangkannya anak buah perutnya? Maka jikalau kiranya ia boleh melupakan dia sekalipun, niscaya tiada juga Aku melupakan dikau! ” Yesaya 49:15. ——-KS 50.1

 Pandanglah ke atas hai engkau yang bimbang dan gemetar, karena Yesus hidup memohon bagi kita. Terimakasih kepada Tuhan yang telah mengaruniakan anakNya yang kekasih, dan pintalah supaya kematianNya itu tidak menjadi sia-sia bagimu. Roh Kudus mengundang engkau hari ini. Datanglah dengan segenap hati kepada Yesus, dan engkau dapat menuntut berkatNya. KS 50.2

Sementara engkau membaca janji-janji itu, ingatlah bahwa segala itu dinyatakan dengan kasih dan keharuan yang tiada bandingnya. Hati Allah yang penuh kasih itu menarik orang berdosa dengan kasih-karunianya yang tiada terkira banyaknya. “Yang di dalam Dia itu kita beroleh penebusan oleh sebab darahnya, yaitu keampunan segala dosa, menurut kelimpahan anugerahnya itu. ”Epesus 1 .7. Ya, hanya dengan percaya bahwa Allah adalah penolong- mu. Dia ingin mengembalikan ukuran moralNya di dalam manusia. Apabila engkau tertarik datang dekat kepadaNya dengan pengakuan dan pertobatan, maka Dia pun akan menghampiri engkau dengan kemurahan dan keampunan. {KS 51} —–KS 50.3

 

Sejarah Para Nabi

34 – Dua Belas Pengintai

(Pelajaran berharga tentang RAGU/KURANG PERCAYA, pengumuman hukuman 40 tahun kembali ke padang belantara dan tidak seorangpun usia diatas 20 tahun selain 2 orang Yusak dan Kaleb yang diizinkan memasuki tanah Kanaan, membuat banyak orang seakan-akan hanyalah mayat hidup sampai kematiannya tiba)

 

Sebelas hari setelah meninggalkan Gunung Horeb bangsa Israel berkemah di Kadesy, di Padang Gurun Paran, yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Tanah Perjanjian itu. Di tempat ini orang banyak itu mengusulkan agar pengintai disuruh menyelidiki negeri itu. Hal ini dikemukakan Musa kepada Tuhan, dan izin diberikan kepada mereka, dengan perintah agar salah seorang dari pemimpin-pemimpin tiap-tiap suku dipilih untuk maksud ini. Orang-orang itu telah dipilih sesuai dengan perintah tadi, dan Musa menyuruh mereka pergi dan menyelidiki negeri itu; negeri apa itu, bagaimana keadaannya, dan keuntungan-keuntungan apa yang dapat diberikan oleh tanah itu; dan orang-orang yang menduduki tempat itu, apakah mereka itu kuat atau lemah, sedikit atau banyak; dan juga memeriksa keadaan tanahnya dan kesuburannya serta membawa buah-buahan hasil negeri itu.—— SPN 462.1

Mereka pun pergi dan menyelidiki seluruh negeri itu, masuk dari perbatasan sebelah selatan dan terus sampai ke ujung di sebelah utara. Setelah empat puluh hari mereka pun kembali. Bangsa Israel mempunyai pengharapan yang muluk-muluk dan menunggu-nunggu dengan penuh kerinduan. Kabar tentang kembalinya pengintai itu telah tersiar dari satu suku ke suku lainnya, dan disambut dengan kegembiraan. Orang banyak bergegas-gegas pergi keluar menyongsong mereka, yang telah selamat dari bahaya dalam menjalankan tugas mereka. Pengintai itu telah membawa contoh buah-buahan, untuk menunjukkan kesuburan negeri itu. Pada waktu itu adalah musim buah anggur, dan mereka telah membawa begitu banyak anggur sehingga harus dipikul oleh dua orang. Mereka juga membawa buah ara dan buah delima yang tumbuh dengan limpahnya di sana. ——-SPN 462.2

Orang banyak merasa gembira oleh karena mereka akan memiliki satu negeri yang subur seperti itu, dan mereka mendengarkan dengan sungguh-sungguh atas laporan yang diberikan kepada Musa agar jangan satu kata pun hilang dari pendengaran mereka. Pengintai itu memulai dengan berkata, “Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.” Orang banyak itu dipenuhi dengan semangat; mereka ingin cepat-cepat melaksanakan perintah Tuhan itu, dan pergi untuk mewarisi negeri itu. Tetapi setelah menggambarkan keindahan dan kesuburan tanah itu, semua pengintai itu kecuali dua orang telah membesar-besarkan kesulitan-kesulitan dan bahaya-bahaya yang ada di hadapan bangsa Israel kalau mereka berani pergi dan mencoba menaklukkan Kanaan. Mereka menghitung bangsa-bangsa yang kuat yang berada di berbagai tempat di negeri itu, dan mengatakan bahwa kota-kotanya mempunyai tembok-tembok yang besar dan bangsa yang ada di tempat itu amat kuat, dan mustahil mengalahkan mereka itu. Mereka juga menceritakan bahwa mereka telah melihat raksasa-raksasa, bani Enak, di sana dan tidak ada gunanya memikirkan untuk dapat memiliki tanah itu. ——SPN 463.1

Sekarang pemandangan berubah. Pengharapan dan semangat telah diganti oleh rasa takut bercampur kecewa, apabila pengintai itu mencetus-kan perasaan hati mereka yang tidak percaya itu, yang dipenuhi oleh kekecewaan yang ditimbulkan oleh Setan. Sikap mereka yang tidak percaya itu telah melemparkan suatu bayang yang gelap ke atas perhimpunan itu, dan kuasa Allah yang hebat, yang begitu sering dinyatakan untuk bangsa pilihan itu, telah terlupakan. Orang banyak itu tidak berhenti sejenak untuk merenung-renungkan; mereka tidak memikirkan bahwa Dia yang telah membawa mereka sebegitu jauh tentu akan memberikan kepada mereka negeri itu; mereka tidak mengingat bagaimana ajaibnya Allah telah melepaskan mereka dari penjajah-penjajah mereka, bagaimana la telah membelah Laut Merah serta membinasakan bala tentara Firaun yang sedang mengejar mereka. Mereka melupakan Allah sama sekali, dan bertindak seolah-olah mereka harus bergantung hanya kepada kekuatan senjata saja. ——SPN 463.2

Di dalam sikap tidak percaya ini mereka telah membatasi kuasa Allah dan tidak mempercayai tangan yang sampai saat itu telah menuntun mereka dengan selamat. Dan mereka telah mengulangi kesalahan mereka yang dulu-dulu yaitu bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun. Mereka berkata, “Kalau demikian, inilah akhir dari harapan kita yang muluk-muluk itu. Inilah tanah untuk mana kita telah mengadakan perjalanan yang begitu jauh dari Mesir.” Mereka menuduh pemimpin-pemimpin mereka itu telah menipu dan mendatangkan kesusahan kepada bangsa Israel. ——-SPN 464.1

Orang banyak itu merasa sangat kecewa dan putus asa. Ratapan ke-sedihan bercampur dengan suara persungutan terdengar. Kaleb mengerti akan keadaan ini, dan dengan penuh keberanian membela firman Allah. Ia telah berbuat dengan segenap kesanggupannya untuk melawan pengaruh jahat dari rekan-rekannya yang tidak setia itu. Sesaat lamanya orang banyak itu masih mau mendengar perkataannya yang memberikan harapan dan semangat sehubungan dengan negeri yang baik itu. Ia tidak menyangkal apa yang telah dikatakan; tembok-tembok kota itu tinggi dan orang Kanaan itu kuat-kuat. Tetapi Allah telah menjanjikan tanah itu bagi bangsa Israel. “Marilah kita pergi sekarang juga dan miliki tanah itu,” kata Kaleb, “karena kita sanggup untuk mengalahkannya.” ——SPN 464.2

Tetapi kesepuluh orang itu dengan memotong pembicaraannya, telah menggambarkan segala rintangan-rintangan itu dengan lebih parah lagi daripada sebelumnya. Mereka berkata, “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.” ——SPN 464.3

Orang-orang ini, setelah mengikuti jalan yang salah, dengan keras kepala telah bertekad melawan Kaleb dan Yosua, melawan Musa dan Allah. Setiap langkah membuat mereka lebih nekad. Mereka memutuskan akan menghentikan segala usaha untuk memiliki Tanah Kanaan itu. Mereka telah memutarbalikkan agar dapat menguatkan pengaruh jahat mereka itu. Itu “adalah satu negeri yang memakan penduduknya,” kata mereka. Ini bukanlah cuma merupakan satu kabar yang jahat tetapi juga satu laporan yang palsu. Hal itu bertentangan satu sama lain. Pengintai itu telah menyatakan bahwa negeri itu makmur dan subur dan orang-orangnya tinggi besar, semuanya ini mustahil bisa terjadi kalau iklimnya amat tidak menyehatkan sehingga tanah itu dapat dikatakan “memakan penduduknya.” Tetapi apabila manusia menyerahkan hatinya kepada sikap tidak percaya mereka menempatkan diri di bawah pengendalian Setan, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui sampai berapa jauh Setan akan memimpin mereka——–SPN 465.1

“Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.” Pemberontakan terbuka kemudian menyusul; oleh karena Setan telah mengendalikan dengan sepenuhnya, dan orang banyak itu seolah-olah sudah kehilangan akal. Mereka memaki-maki Musa dan Harun, sambil melupakan bahwa Allah mendengar kata-kata mereka yang jahat itu, dan bahwa, terlindung di dalam tiang awan itu, malaikat-Nya menyaksikan luapan amarah mereka itu. Dalam keadaan yang getir mereka berseru, “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini.” Kemudian perasaan mereka bangkit melawan Allah: “‘Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan istri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?’ Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.’” Dengan demikian mereka telah menuduh bukan cuma Musa, tetapi Allah sendiri, bahwa mereka itu telah menipu orang banyak dengan menjanjikan satu negeri yang mustahil dapat diperoleh. Dan mereka telah pergi begitu jauh sehingga mau mengangkat seorang pemimpin untuk membawa mereka kembali ke negeri tempat mereka telah menderita dan diperbudak, dari tempat mana mereka telah dibebaskan oleh tangan yang Mahakuasa itu.—— SPN 465.2

Dengan rasa sedih, “Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul itu,” tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk membalikkan mereka dari maksud mereka yang ceroboh itu. Kaleb dan Yosua berusaha menenangkan kegaduhan itu. Dengan jubah mereka yang tercarik-carik sebagai tanda sedih bercampur marah, mereka berlari ke tengah-tengah orang banyak itu, dan teriakan mereka itu terdengar lebih nyaring daripada suara ratapan dan kegaduhan mereka itu: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka la akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” ——-SPN 466.1

Kejahatan bangsa Kanaan telah mencapai puncaknya dan Tuhan tidak akan membiarkan mereka lagi. Perlindungan-Nya telah diangkat dan mereka akan menjadi mangsa yang empuk. Oleh perjanjian Allah negeri itu telah dipastikan akan menjadi milik Israel. Tetapi laporan palsu dari pengintai yang tidak setia itu telah diterima dan melalui laporan ini mereka telah tersesat. Pengkhianat-pengkhianat itu telah berhasil di dalam tugas mereka. Jikalau hanya dua orang yang membawa laporan palsu itu, dan yang sepuluh orang lainnya mendorong mereka untuk mempusakai tanah itu di dalam nama Tuhan, mereka tetap akan menerima anjuran dari kedua orang ini gantinya laporan yang sepuluh itu, oleh karena sikap tidak percaya mereka yang jahat itu. Tetapi hanya dua orang saja yang memberikan anjuran yang benar sedangkan kesepuluh orang lainnya berada di pihak pemberontak. ——–SPN 466.2

Pengintai yang tidak setia itu memaki-maki Kaleb dan Yosua dengan keras, dan teriakan terdengar untuk melempari mereka dengan batu. Orang banyak yang sudah tidak waras itu memungut batu untuk membunuh orang-orang yang setia itu. Mereka maju ke depan sambil berteriak-teriak seperti orang gila, dan dengan mendadak batu-batu itu berjatuhan dari tangan mereka, satu suasana hening telah mencengkam diri mereka, dan mereka pun gemetar ketakutan. Allah telah turun tangan untuk menghalangi usaha mereka mengadakan pembunuhan. Kemuliaan hadirat-Nya, seperti terang yang menyala-nyala, menerangi Kemah Suci. Semua orang melihat tanda dari Tuhan. Satu Pribadi yang lebih berkuasa daripada mereka telah menyatakan diri-Nya, dan tidak seorang pun berani meneruskan perlawanan mereka. Para pengintai yang membawa laporan palsu itu membungkuk penuh ketakutan dan dengan napas yang terengah-engah pergi ke kemah mereka.———- SPN 466.3

Sekarang Musa bangkit dan memasuki Kemah Pertemuan. Tuhan berkata kepadanya, “Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka.” Bilangan 14:12. Tetapi sekali lagi Musa berdoa bagi bangsanya itu. la tidak setuju mereka dibinasakan dan dirinya dijadikan sebagai satu bangsa yang besar. Sambil memohon rahmat Allah, Ia berkata: “Jadi sekarang, biarlah kiranya ke-kuatan TUHAN itu nyata kebesarannya, seperti yang Kaufirmankan: TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah…. Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai ke mari.” Bilangan 14:17-19. ——-SPN 467.1

Tuhan berjanji akan meluputkan Israel dari kebinasaan yang segera; tetapi oleh karena sikap tidak percaya dan sikap pengecut mereka itu. Ia tidak dapat menyatakan kuasa-Nya untuk mengalahkan musuh mereka. Oleh sebab itu di dalam rahmat-Nya Ia telah memerintahkan mereka, sebagai satu-satunya jalan yang selamat, untuk kembali ke Laut Merah. ——-SPN 467.2

Di dalam pemberontakan mereka, orang banyak itu berseru, “Biarlah kami ini mati di padang belantara ini!” Sekarang doa mereka ini harus dikabulkan. Tuhan berkata, “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai- bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang di catat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku…. Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu.” Dan tentang Kaleb, la berkata, “Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.Sebagaimana para pengintai itu telah memakai empat puluh hari dalam perjalanan mereka, maka bangsa Israel itu akan mengembara di padang belantara selama empat puluh tahun. —–SPN 467.3

Pada waktu Musa memberitahukan kepada orang banyak itu tentang keputusan Ilahi, kemarahan mereka berubah menjadi kemurungan. Mereka mengetahui bahwa hukuman ke atas diri mereka adil. Kesepuluh pengintai yang tidak setia itu, telah dikutuk oleh Tuhan dan binasa di hadapan orang Israel; dan di dalam nasib mereka itu orang Israel dapat membaca dari bencana yang akan menimpa mereka. —–SPN 468.1

Sekarang mereka kelihatannya dengan sungguh-sungguh bertobat dari tindakan mereka yang keji itu; tetapi mereka merasa sedih oleh sebab akibat kejahatan mereka, dan bukan oleh karena kesadaran bahwa mereka sudah bersikap tidak berterima kasih dan tidak menurut. Pada waktu mereka mendapati bahwa Tuhan tidak mau mengubah keputusan-Nya, kekerasan hati mereka timbul kembali, dan mereka menyatakan bahwa mereka tidak mau kembali ke padang gurun itu. Dalam memerintahkan mereka supaya undur dari musuh mereka, Allah sedang menguji apa yang kelihatannya seperti penurutan, dan ternyata itu tidak benar. Mereka mengetahui bahwa mereka telah berbuat dosa dengan membiarkan perasaan marah mengendalikan mereka, dan juga dalam usaha mereka untuk membunuh kedua pengintai yang mendesak mereka untuk menurut Allah: tetapi mereka menjadi gentar pada waktu mendapati bahwa mereka telah berbuat kesalahan yang besar yang akibatnya ternyata sangat dahsyat terhadap diri mereka. Hati mereka tak terubahkan dan mereka hanya mencari-cari dalih untuk mengadakan satu pemberontakan yang sama. Hal ini terjadi pada waktu Musa, oleh wewenang Allah, memerintahkan mereka untuk kembali ke padang belantara. ——SPN 468.2

Perintah agar Israel jangan memasuki Kanaan selama empat puluh tahun lamanya merupakan satu kekecewaan yang amat menggetirkan bagi Musa dan Harun, Kaleb dan Yosua; tetapi tanpa persungutan mereka menerima keputusan Ilahi. Tetapi mereka yang telah bersungutsungut atas perlakuan Allah terhadap mereka, dan menyatakan bahwa mereka ingin kembali ke Mesir, menangis dan meratap pada waktu berkat-berkat yang telah mereka tidak abaikan itu ditarik dari mereka. Mereka telah menangis tanpa alasan, dan sekarang Allah telah memberikan sebab untuk menangis. Jikalau mereka telah meratap karena dosa mereka pada waktu itu dinyatakan kepada mereka dengan sebenarnya, maka hukuman ini tidak akan diucapkan; tetapi mereka meratap karena hukuman itu; kesedihan mereka bukan merupakan satu, penyesalan, dan hukuman mereka tidak dapat diubahkan. ——-SPN 469.1

Malam itu dilalui dengan ratap tangis, tetapi dengan datangnya pagi hari datang pula suatu pengharapan. Mereka bertekad untuk menebus sikap mereka yang pengecut itu. Pada waktu Allah menyuruh mereka maju dan mengambil tanah itu, mereka telah menolak; dan sekarang pada waktu Allah menyuruh mereka mundur mereka memberontak. Mereka bertekad merebut negeri itu dan memilikinya; siapa tahu Allah akan menerima usaha mereka itu dan mengubah maksud-Nya bagi mereka. —–SPN 469.2

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart