<< Go Back

Sabat 5 Oktober 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, kita memiliki satu pekerjaan untuk dilakukan dalam bersaksi bagi Kristus….. Jika Tuhan akan segera datang, maka mulailah bertindak dengan tegas, dengan tekad dan minat yang sungguh-sungguh untuk menambah kemampuan, agar pekerjaan besar itu dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.

Mereka yang telah bersekutu dengan dunia harus mengindahkan ajakan Tuhan. Ia berkata, “Keluarlah dari tengah mereka, dan terpisah, kata Tuhan, dan jangan menyentuh barang yang najis.”… Sinar terang Matahari Kebenaran harus bersinar ke atasmu, agar kamu bisa diperindah dengan kesucianNya.

Akankah kita sekarang mengatakan tidak perlu kemampuan? Hanya iman yang kita perlukan? Iman sejati adalah prinsip yang bekerja, dan perbuatan akan tampak sebagai bukti dari adanya iman ini dalam jiwa. Kamu harus menggandakan usahamu, menggandakan kembali angkatan kerjamu…

Satu tugas besar harus dilakukan diseluruh dunia, dan biarlah tidak seorangpun memuji diri sendiri karena kesudahan sudah dekat tidak perlu melakukan usaha khusus untuk membangun berbagai institusi sebagaimana pekerjaan memintanya…. Semua orang harus menjadi para pekerja, tetapi beban tanggung jawab terberat terletak di atas mereka yang memiliki talenta yang paling besar, harta yang paling banyak, kesempatan yang paling luas. Kita akan dibenarkan oleh iman dan dihakimi oleh perbuatan kita.

Biarlah setiap jiwa menyangkal diri, mengangkat salib dan menggunakan jauh lebih sedikit uang untuk memuaskan diri, agar ada agen-agen hidup dan bekerja dalam semua gereja. Satu iman yang memahami kurang dari ini adalah yang menyangkal karakter Kristen. Iman Injil adalah yang kuasa dan kasih karuniaNya berasal dari kekuasaan Ilahi. Maka biarlah kita memperlihatkan bahwa Kristus tinggal di dalam kita, dengan berhenti menggunakan uang untuk pakaian dan hal-hal yang tak perlu, bila pekerjaan Kristus dilumpuhkan karena menginginkan harta benda, ketika utang-utang dibiarkan tak terbayar pada rumah-rumah pertemuan, dan ketika perbendahaan kosong. ”Dari buahnyalah engkau mengenal mereka.” Tidakkah kita akan mengikuti teladanNya yang demi kita telah menjadi miskin, agar melalui kemiskinanNya kita bisa dijakan kaya? —– General Conference Bulletin, triwulan 4 tahun 1896, hal. 765-768.

 

Yesus segera datang; dan kita yang mempercayai kebenaran kudus ini harus memberi peringatan kepada dunia. Kita harus tunjukkan melalui pakaian kita, percakapan kita, dan perbuatan kita, bahwa pikiran kita tertuju pada sesuatu yang lebih baik daripada perkara-perkara dan kesenangan hidup yang singkat ini. Kita hanyalah musafir dan orang-orang asing di sini dan harus siap menantikan kedatangan Tuhan kita. Biarlah dunia melihat bahwa Anda tidak dapat abdikan hidup Anda kepada hal-hal dunia ini, dan bahwa perhatian Anda adalah bersedia bagi rumah yang menantikan Anda di kerajaan Allah….. —- Signs of the Times, 10 Nov 1887.

HAL-HAL YANG PERLU DIPIKIRKAN

 

  1. Perlunya memiliki rasa TAKUT atau KHAWATIR

Karena dengan adanya rasa TAKUT dan KHAWATIR kita terdorong untuk melaksanakan sesuatu atau patuh terhadap sesuatu, untuk memahaminya secara sederhana kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh mengapa kita patuh dalam berlalu lintas (misalnya menggunakan helm, berjalan dalam lajur yang tepat/tidak melawan arus, membawa perlengkapan surat-surat kendaraan, tidak melanggar lampu merah dan lain-lain) jawabannya adalah karena adanya penerapan SANKSI HUKUMAN yang diberlakukan, dan inilah yang membuat adanya rasa TAKUT atau KHAWATIR dari setiap pengendara kendaraan bermotor, sehingga terciptalah KEPATUHAN dari para pengendara motor.

Dapat digambarkan berikut : 

 

SANKSI HUKUMAN (DITERAPKANNYA) 

        >         TAKUT atau KAWATIR      >            KEPATUHAN

 

Jadi secara sederhana, dapat dipahami bahwa AGAR HUKUM ITU DIPATUHI MAKA DIPERLUKAN DITEGAKKANNYA HUKUM….. dan itulah yang juga diberlakukan dalam kehidupan rohani di Perjanjian Lama, yaitu masa gigi ganti gigi, sehingga terbangunlah kepatuhan dalam orang-orang Israel dahulu, dan kita dapat saksikan jumlah yang melanggar hukum sedikit daripada yang mematuhi hukum….. karena apa….. karena TAKUT.

 

Sedangkan dalam masa setelah Perjanjian Baru Tuhan menerapkan kebijaksanaan yang berbeda yaitu PANJANG SABAR, PIPI KIRI DIPUKUL BERIKAN PIPI KANAN, sehingga tidak ada diberlakukannya sanksi sebagaimana masa GIGI GANTI GIGI…. dampaknya adalah cenderung orang-orang TIDAK ADA MEMILIKI RASA TAKUT ATAU KHAWATIR, DAN PADA AKHIRNYA …….. KEPATUHAN TIDAK TERWUJUD di dalam banyak orang-orang yang dituntut oleh Tuhan. Jumlah pelanggar hukum jauh lebih besar daripada mereka yang patuh, terlebih di periode akhir zaman masa kita sekarang…. hampir-hampir tidak terlihat siapa yang masih benar dari antara umatNya.

 

HAL INI MENUNJUKKAN ….. TANPA DISADARI MANUSIA SUDAH MEREMEHKAN PEKERJAAN TUHAN, TERMASUK KITA TELAH MENJADIKAN TUHAN NOMOR 2 DARIPADA KEPENTINGAN/KEBUTUHAN DIRI SENDIRI (ANTARA LAIN MENCARI NAFKAH).

 

MENCARI NAFKAH (KEPENTINGAN KITA) DAHULU AWALNYA ADALAH PENDERITAAN KARENA HARUS DENGAN BERKERINGAT KITA MENDAPATKAN MAKAN…… TETAPI BERANGSUR-ANGSUR …. MENJADI KECINTAAN KITA DAN HARGA DIRI KITA.

 

Maka dari itu masalah kesadaran akan KEPATUHAN ini harus kita perhatikan bila kita tidak ingin disamakan/dianggap salah satu dari para pelanggar hukum tersebut di atas, terlebih KEBANYAKAN DARI KITA dikatakan Ny. Ellen G. White:

Alasan mengapa banyak orang yang mengaku murid Yesus, jatuh ke dalam pencobaan yang menyedihkan, adalah bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang diri mereka sendiri. Disinilah letak kelemahan Petrus yang dengan mudah digoncang musuh…..—– Youth’s Instrutor, 15 Des 1898.

 

 

Berikut kutipan Ny. Ellen G. White yang perlu kita renungkan:

 

Pada waktu masih muda, anak-anak sudah harus diajar untuk membaca, menulis, memahami angka-angka, untuk mengurus perhitungan keuangan mereka sendiri. Mereka dapat maju terus langkah demi langkah dalam pengetahuan ini. Tetapi sebelum segala sesuatu diajarkan, haruslah kepada mereka diajarkan lebih dahulu bahwa takut akan Allah ialah permulaan segala khidmat.—- MKB 368.2

 

Hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan dirinya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakanNya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. ——– KR 438.1.

 

Adalah tugas setiap orang Kristen untuk memperoleh kebiasaan teratur, ketelitian dan kecepatan. Tidak ada maaf bagi orang yang mempunyai kebiasaan lambat dan ceroboh dalam pekerjaan. Bilamana seorang selalu bekerja dan pekerjaan itu tidak pernah selesai, itu disebabkan pikiran dan hati tidak ditaruh pada pekerjaan. Seseorang yang lambat dan yang bekerja merugikan harus menyadari bahwa ini adalah kesalahan yang harus diperbaiki. Ia perlu melatih pikirannya dalam merencanakan bagaimana menggunakan waktu supaya memperoleh hasil yang terbaik. ———- Christ’s Object Lessons 344 (1903).

 

“Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepadaKu itu? Firman Tuhan semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu? Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya? Dengan cara menyangka: Meja Tuhan boleh dihinakan! Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? Firman Tuhan semesta alam…. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? Firman Tuhan” (Mal 1:6-13). ———— HD 26.1.

 

Nasihat Ny. Ellen G. White:

Orang yang berulang kali ditarik oleh Juru Selamatnya, dan yang melalaikan amaran-amaran yang telah disampaikan, tidak berserah diri sesuai keinsyafannya untuk bertobat serta tidak mau mendengar bilamana ia dinasehati untuk berusaha mencari pengampunan dan kemurahan akan berada di dalam kedudukan yang sangat berbahaya. Yesus sedang memanggil dia, Roh sedang menggunakan kuasanya ke atas dia sambil mengajurkan kepadanya untuk menyerahkan kemauannya kepada kemauan Allah, maka bilamana undangan ini tidak juga diperhatikan, maka Roh itu akan meninggalkannya dengan sedih. Pelaku dosa itu memilih untuk tetap di dalam dosa dan tanpa perasaan menyesal, walaupun ia memiliki kenyataan untuk mendorong imannya, dan makin banyak kenyataan tidak akan membawa kebaikan. Dosa-dosanya di masa lalu serta dosa-dosanya di waktu ini semuanya dikemukakan kehadapannya, namun penarikan inipun sia-sia saja, sebab ia menolak untuk merobah tindak tanduknya. Ada suatu penarikan lagi untuk mana ia boleh menyambutnya, maka itu adalah penarikan dari Setan. Ia tunduk kepada kuasa-kuasa kegelapan. Jalan inilah yang mematikan, meninggalkan jiwa di dalam keadaan tidak menyesal secara gigih. Inilah pendurhakaan yang sangat umum terdapat diantara manusia, dan kerjanya adalah demikian licik caranya, sehingga pelaku dosa sama sekali tidak merasakan kesadaran menyesal, tidak bertobat, dan akibatnya tidak diampuni. Orang ini dibiarkan kepada dirinya sendiri mencintai kegelapan lebih besar dari pada terang. Ini adalah masalah dari beribu-ribu orang di waktu ini.

Namun saya ingin menyampaikan beberapa penggarisan ini kepada mereka yang memiliki terang, mereka yang memiliki hak dan kesempatan-kesempatan, mereka yang telah memperoleh amaran-amaran dan undangan-undangan, yaitu mereka yang belum mengambil keputusan untuk berusaha menyerahkan dirinya sendiri dengan penyerahan penuh kepada Allah. Saya ingin mengamarkan kepadamu supaya takutlah, agar supaya tidak kamu berdosa melawan Rohulkudus, lalu dibiarkan kamu kepada jalanmu sendiri, tenggelam di dalam ketiduran moral, sehingga tidak pernah lagi memperoleh pengampunan. Mengapa kau membiarkan dirimu lebih lama lagi dididik pada sekolahnya Setan, dan mengikuti jalan kehidupan yang tidak akan memungkinkan untuk bertobat dan bereformasi?” —– Review and Herald, Juni 29, 1897.

  1. Tidak melupakan cara Tuhan memimpin kita di masa silam

Memberikan semangat dan kekuatan atas ketakutan dan kekawatiran-kekawatiran kita ketika melaksanakan petunjuk Ny. Ellen G. White dan Victor T. Houteff dalam hal sepenuhnya mengalihkan perhatian kepada Tuhan, kita perlu mengingat kembali kutipan berikut:

 

Dalam mengenang sejarah kita yang lalu, setelah menjalani setiap langkah maju sampai kepada keadaan kita sekarang ini, saya dapat berkata, Pujilah Allah! Setelah saya melihat apa yang telah dilakukan Tuhan, saya dipenuhi dengan rasa heran, dan dengan keyakinan kepada Kristus sebagai pemimpin. Tidak ada yang kita takutkan di masa depan kecuali kita melupakan cara Tuhan memimpin kita, dan pengajaran-Nya dimasa silam. —- LS 196 (1902).

 

  1. Memahami tuntutan kebenaran yang berkembang dalam contoh saingan 40 hari.

Praktek aktivitas kehidupan beragama kita selama ini dapat digambarkan berikut, yaitu kita ketahui bahwa gereja Advent yang juga masih cenderung dipengaruhi oleh gereja Protestan mendorong semua orang Advent untuk melaksanakan perintah Matius 28 : 19, 20: “Karena itu, pergilah dan ajarlah orang-orang dari setiap suku-bangsa supaya mereka menjadi murid-Ku. Baptislah mereka sebagai orang yang mengikut Aku, Bapa-Ku, dan Roh Kudus. (20) Dan ajarlah mereka untuk setia melakukan semua yang sudah Aku ajarkan kepada kalian. Yakinlah bahwa Aku akan selalu menyertai kamu bahkan sampai akhir zaman.” Amin. Dan juga ketika kita sudah bereformasi ke dalam kelompok pekabaran Tongkatpun khususnya mulai dari masa Victor T. Houteff masih hidup yang dahulu menggunakan organisasi juga mendorong orang untuk melaksanakan tugas Yehezkiel pasal 4, yaitu menggempur Yerusalem, dan menangis atau berteriak sebagai bagian dari perintah berkeluh kesah dan menangis dari kondisi sidang Laodekia Wahyu pasal 3, sementara amaran baik dari Ny. Ellen G. White dan Victor T. Houteff tentang pembangunan dan reformasi di dalam tubuh diri orang-orang Laodekia baik di Advent juga di kelompok Davidian itu sendiri terbukti hingga meninggalnya Victor T. Houteff masih belum membuahkan hasil yang memenuhi harapan, pribadi-pribadi dari orang-orang Davidianpun cenderung masih sama dengan keadaan mereka sebelumnya, tidak terdapat manusia baru yang berhasil terbentuk. Kondisi ini sama dengan yang digambarkan dalam lambang contoh ujung akhir pendidikan 3 1/2 tahun Yesus bersama-sama murid-murid yang lalu, tidak hanya Yudas yang didapati tidak siap, melainkan semua murid-muridpun belum siap layak memperoleh roh suci hujan awal.

 

Dahulu kita mengira dan percaya bahwa tidak ada sesuatu tahapan lagi yang dibutuhkan untuk menjadi calon 144.000 selain cukup terpisah dari organisasi General Conference, tetapi dari perkembangannya kita mempelajari kembali dari contoh-contoh pengalaman umat Allah di masa lalu, terlihat bahwa semua tokoh-tokoh Alkitab yang akan memperoleh suatu penugasan penting mereka harus menjalani dahulu pendidikan persiapan/pematangan sebelum melaksanakan tugas penting yang dibebankan, yaitu seperti Musa harus menjalani pendidikan 40 tahun, Yusak dan Kaleb adalah hasil dari bangsa Israel menjalani 40 tahun di padang belantara, Yohanes Pembaptis 30 tahun, Yesus 40 hari, Daniel dan teman-temannya serta Yehezkiel adalah hasil dari 40 tahun didikan Yeremia, dan juga 40 hari Yesus bersama-sama murid-muridNya, serta Daud yang juga memperoleh pendidikan persiapan 40 hari menghadapi Goliat.

 

Kebersamaan Yesus dengan murid-muridNya yang lalu selama 40 hari, sebagai penundaan Yesus kembali ke sorga setelah kebangkitannya, merupakan salah satu contoh saingan suatu masa pendidikan persiapan bagi kita di akhir zaman ini, sehingga aktivitas kehidupan kerohanian kita sekarang juga haruslah sama dengan lambang contoh tersebut, yaitu pada masa persiapan tersebut Yesus menitik beratkan kepada PEMBANGUNAN DAN REFORMASI ke dalam diri murid-muridNya, tidak ada catatan Ia mengunjungi atau melakukan perjalanan rohani kepada orang-orang Yahudi, sehingga dengan demikian kitapun perlu memahami pendidikan persiapan kita sendiri sebagai contoh saingannya, yaitu memfokuskan kepada pembenahan atau PEMBANGUNAN dan REFORMASI terhadap diri kita sendiri, walaupun tetap juga dari petunjuk pengalaman Yeremia masih terdapat tugas melaksanakan menggempur Yerusalem, namun porsinya pada penitik beratannya kepada diri kita sendiri, yaitu kesiapan dari calon-calon penerima Roh Suci Hujan Akhir.

 

Berikut salah satu kutipannya:

 

Hari-hari persiapan adalah hari-hari penyelidikan hati yang mendalam. Murid-murid merasa keperluan rohani mereka dan berseru kepada Tuhan dengan perbuatan dan kesungguh-sungguhan kudus yang akan menyanggupkan mereka untuk pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Mereka tidak minta untuk suatu berkat bagi mereka saja. Mereka ditanggungkan beban keselamatan jiwa. Mereka menyadari bahwa Injil harus disampaikan ke seluruh dunia, dan mereka menuntut kuasa yang Kristus telah janjikan. —– KR 32.1.

 

Kegagalan 3 ½ tahun walaupun Yesus sendiri sebagai gurunya, memberikan jawaban bahwa pembenahan terhadap diri murid-murid dalam 40 hari adalah penentu kelayakan mereka mengemban Roh Suci Hujan Awal. Maka kesediaan kita mengubah tata pola kehidupan beragama diri kita sekarang ini perlu menjadi prioritas, diri orang lain bisa selamat namun kita sendiri yang membagikan kabar keselamatan berada dalam bahaya.

 

Kesediaan untuk merubah pola kehidupan beragama dan prioritas sasaran — pengalaman Maria Magdalena dan pengalaman bangsa Israel keluar dari Mesir memberikan pengingatan pelajaran berharga kepada kita:

 

  1. Maria Magdalena

Ketika mereka mendengar petunjuk itu, yang diberikan dengan pasti, murid-murid mulai memikirkan perkataan Kristus kepada mereka yang meramalkan kebangkitan-Nya. Tetapi sekarang pun mereka tidak bergembira. Mereka tidak dapat membuangkan keragu-raguan dan kebingungan mereka. Meskipun ketika wanita-wanita itu menyatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, namun murid-murid tidak mau percaya. Mereka beranggapan bahwa wanita-wanita itu sedang berangan-angan. —–KSZ2 446.2.

Dan sepanjang waktu itu mereka dapat bergembira bila mengetahui tentang Juruselamat yang sudah bangkit. Di taman Maria telah berdiri menangis, ketika Yesus berada di sampingnya. Matanya sangat dibutakan oleh air mata sehingga ia tidak mengenal Dia. Dan hati murid-murid sangat berdukacita sehingga mereka tidak percaya akan pekabaran malaikat-malaikat atau perkataan Kristus Sendiri. —- KSZ2 447.1

 

Betapa banyaknya orang yang masih berbuat seperti yang diperbuat oleh murid-murid ini! Betapa banyak orang yang menggemakan tangisan putus asa Maria, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan ” Kepada beberapa banyak orang perkataan Juruselamat diucapkan, “Mengapa engkau menangis?” Siapakah yang engkau cari? Ia ada dekat di sisi mereka, tetapi mata mereka yang dibutakan dengan air mata tidak melihat Dia. Ia berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti. —- KSZ2 447.2.

Oh sekiranya kepala yang tunduk dapat diangkat, supaya mata dapat dibuka untuk melihat Dia, supaya telinga dapat mendengar suara-Nya! “Pergilah kamu dengan segera katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia sudah bangkit.” Suruhlah mereka untuk tidak melihat ke dalam kubur Yusuf yang baru, yang tertutup dengan batu besar, dan dimeteraikan dengan meterai Roma. Kristus tidak ada di situ. Jangan melihat kubur yang kosong. Jangan berkabung seperti mereka yang tidak menaruh harapan dan tidak berdaya. Yesus hidup, dan sebab Ia hidup, kita akan hidup juga. Dari hati yang berterima kasih, dari bibir yang disentuh dengan api suci, biarlah nyanyian gembira digemakan, Kristus sudah bangkit! Ia hidup untuk mengadakan syafaat bagi kita. Peganglah pengharapan ini, dan hal itu akan menahan jiwa bagaikan jangkar yang pasti dan telah diuji. Percayalah, dan engkau akan melihat kemuliaan Allah. —- KSZ2 447.3.

 

  1. Orang-orang yang lebih tua akan hilang digantikan mereka yang lebih muda

Pada umumnya orang-orang Yahudi yang bertobat cenderung tidak bergerak cepat sebagaimana jalan yang dibuka Allah bagi mereka. Dari hasil pekerjaan para rasul di antara orang-orang kafir telah terbukti bahwa pertobatan di antara orang yang terakhir ini jauh melebihi dari jumlah orang Yahudi. Orang-orang Yahudi merasa takut jika pembatasan hukum dan upacara-upacara mereka tidak diwajibkan terhadap orang-orang Kafir sebagai suatu syarat keanggotaan jemaat, yang menjadi ciri khas kebangsaan orang-orang Yahudi, yang telah menjadikan mereka menjadi satu bangsa yang berbeda dari semua manusia, yang akhirnya lenyap dari antara mereka yang telah menerima pekabaran Injil itu. —— KR 60.1.

Orang-orang Yahudi selalu menyombongkan diri mereka atas ketetapan pelayanan-pelayanan Ilahi, dan banyak dari mereka yang telah bertobat kepada iman dalam Kristus masih tetap merasa bahwa semenjak Allah telah satu kali dengan nyata menggaris bawahi tata tertib kebaktian orang-orang Ibrani, sudah pasti tidak mungkin bagi Dia untuk pernah memberikan suatu kuasa perubahan dalam kekhususan apa pun. Mereka meminta dengan tegas bahwa hukum-hukum Yahudi dan upacara-upacaranya harus dimasukkan ke dalam tatacara agama Kristen. Mereka lambat untuk mengerti bahwa semua persembahan korban yang telah ada menjadi lambang pendahuluan kematian Anak Allah, dalam mana lambang itu bertemu dengan yang sesungguhnya, dan setelah itu tatacara dan dispensasi upacara-upacara hukum Musa tidak lagi mengikat. —— KR 60.2.

 

Akhirnya bani Israel yang merdeka itu tiba di perbatasan-perbatasan tanah perjanjian. Dan walaupun mereka telah menyaksikan mujizat-mujizat yang besar bersama itu, namun mereka belum percaya, bahwa Allah dapat mengambil tanah itu bagi mereka. Mereka telah menyaksikan, bahwa Ia mampu untuk melepaskan mereka dari ternpat-tempat pembuatan batu bata milik Phiraun, menghantarkan mereka tanpa basah melalui laut, membinasakan musuh-musuh mereka, memberikan kepada mereka makanan dan air di padang belantara di mana di sana tidak ada yang untuk dimakan, namun mereka belum percaya, bahwa Ia mampu untuk mengambil tanah itu baginya, dan bahwa Ia dapat saja menyelesaikan apa yang sudah dimulai-Nya.

Ada beribu-ribu orang pada waktu ini yang berbuat hampir sama dengan itu apabila mereka mengatakan. ”Yesaya, pasaI 2, Mikah, pasaI 4, Yeremiah, pasaI 31, dan Yeheskiel, pasaI 36 dan 37 tidak pernah akan digenapi.” AdaIah mereka yang sudah berumur tua, yaitu orang-orang yang seharusnya mengetahui lebih baik, yang telah memulai menggulirkan bola jatuh ke lembah kebinasaan. Orang-orang muda tentunya sudah harus menyuarakan persungutan para orang tua mereka, tetapi Tuhan tidak mempertanggungkan itu kepada mereka. Dan untuk menyelamatkan orang-orang muda Allah telah menguburkan semua orang tua yang bersungut itu terkecuali kedua orang yang setia yang terpercaya yang telah membantah terhadap laporan jahat dari sepuluh orang pengintai lainnya. Lihatkan Saudara, bahwa setiap orang dewasa yang telah meninggaIkan Mesir, terkecuali KaIeb dan Yusak, sudah harus dikuburkan lebih dulu sebelum anak-anak muda itu dapat menyeberangi sungai Jordan. Mengapa? Sebab walaupun Allah telah membawa mereka dengan begitu mudah keluar dari Mesir, Ia tidak berhasil mengeluarkan Mesir dari diri mereka. Adakah Saudara masih terheran-heran mengapa nabi Eliyah harus “membalikkan hati para bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka?” (Maleakhi 4 : 6). —— Amaran Sekarang jilid 1 No. 7.

 

  1. Memahami kegagalan murid-murid Yesus dahulu memperoleh orang-orang yang dapat menerima kebenaran dalam 3 ½ tahun

 

Karakter dan pengalaman kita sendirilah yang menentukan pengaruh kita terhadap orang lain. Untuk meyakinkan orang lain tentang kuasa kasih karunia Kristus, kita harus mengetahui kuasanya di dalam hati dan hidup kita sendiri.  Injil yang kita hadirkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa haruslah Injil yang olehnya jiwa kita sendiri diselamatkan.  Hanya melalui iman yang hidup di dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi, pengaruh kita dapat dirasakan di dunia yang skeptis. Jika kita ingin menarik orang berdosa keluar dari arus yang deras, kaki kita sendiri harus berdiri kokoh di atas Batu Karang, Kristus Yesus. —– AG 276.6.

 

Pemikiran-pemikiran perlunya pendidikan khusus persiapan bagi calon 144.000

 

  • Kekuatan/ketahanan mental kita terhadap pesona kenyamanan tawaran setan

 

Bila kita ikuti pelajaran sejarah umat-umat Tuhan sejak kejadian, kita temukan tidak semua umatNya yang menyelesaikan tugasnya dengan berada terpisah dan hidup terpencil serta hidup memprihatinkan (bila diperhatikan dari kacamata manusia berdosa), seperti Abraham, Daniel, Yusuf, Ishak, Ayub, sedangkan terdapat juga umat yang harus mengakhiri penugasannya dalam kondisi yang terpisah, terpencil dan cenderung memprihatinkan seperti Elia, Lot, Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus. Dan kita calon 144.000 oleh Ny. Ellen G. White dan Victor T. Houteff dicontoh saingankan bukan kepada Abraham, Daniel, Yusuf, Ishak, Ayub (dalam hal berkat hasil kesetiaan) melainkan kepada umatNya seperti Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus. Taukah apa penyebabnya…….. jawabannya adalah karena KITA CALON 144.000 TERBUKTI tidak memiliki kekuatan/kesetiaan bertahan terhadap godaan kesenangan/cobaan seperti Abraham, Daniel, Yusuf, Ishak, Ayub, mungkin bila kekuatan/ketahanan mental kita terhadap pesona kenyamanan tawaran setan dan godaan penderitaan seperti umat-umat Allah tersebut, maka kita tidak akan diperintahkan untuk mengikuti pendidikan 40 hari contoh saingan untuk berpisah dari dunia/lingkungan pergaulan, berhenti bekerja dan memencilkan diri jauh dari semua pengaruh yang melemahkan, karakter kita secara umum sama sebagaimana Lot yang masih cenderung memikirkan kepentingan diri, dan Yohanes Pembaptis yang walaupun kita tidak temukan kelemahan penurutannya seperti Lot, namun ia sadar akan kelemahannya bila tetap berada dalam lingkungannya dan murid-murid Yesus memiliki pribadi yang sama dengan Lot yaitu dalam 3 1/2 tahun pendidikannya bersama Yesus terbukti mementingkan dirinya sendiri.


Pemisahan dari dunia, dari lingkungan kita sebelumnya dan dari keluarga diperlukan untuk merubah diri dan mematikan kecintaan dan berlaku bagi diri sendiri, sebagaimana Lot dan murid-murid tidak dapat dengan keadaan yang tenang dan menyenangkan dapat meninggalkan memikirkan diri sendiri, harus dipaksa untuk dapat akhirnya sama seperti Abraham, Daniel, Yusuf, Ishak dan Ayub yang tidak memiliki kekawatiran terhadap keselamatan dirinya sendiri.

 

  • Pelajaran pengalaman Yohanes Pembaptis

Kemudian dari pengalaman Yohanes Pembaptis, kita dapat suatu pelajaran penting, yaitu sepengetahuan kita Zakharia dan Elizabet adalah umat Allah, tidak ada catatan mereka murtad, pertanyaan kita adalah bila kedua orang tua Yohanes Pembaptis adalah orang-orang benar, maka mengapa Yohanes Pembaptis memilih untuk pindah dan terpencil di padang gurun? Bukankah bila ia tetap bersama kedua orang tuanya ia dapat jauh terpisah dari dunia? Mengapa diperlukan tempat yang terpencil di padang gurun? Jawabannya yang kita dapat adalah setelah Yohanes Pembaptis dewasa dan telah banyak mempelajari firman Allah dan nubuatan-nubuatan dan melihat dari kekawatiran dirinya akan kelemahannya yang memungkinkan ia kembali ke dalam pribadinya yang sebelumnya, maka ia memutuskan untuk pergi mengucilkan dirinya di padang gurun, dari sini kita dapat memahami bahwa walaupun kedua orang tuanya orang benar, namun ia menilai untuk membentuk dirinya sebagai orang yang tidak memiliki kecintaan terhadap dirinya ia memerlukan penjagaan dan perlindungan yang lebih keras dan tegas terhadap segala peluang pengaruh.

 

  • Pelajaran pengalaman Hawa tergoda dengan bujukan ular

Pelajaran lainnya yang memberikan gambaran ke kita tentang perlunya terpisah dari dunia dan memencilkan diri, adalah dari pengalaman kejatuhan Hawa, antara lain bila kita ingat ceritanya, yaitu Hawa telah cukup diberitahu tentang larangan memakan buah, dan bahayanya memakan buah tersebut, namun bagaimana mungkin ia bisa terpengaruh dari godaan setan? Inilah pelajaran penting bagi kita.

 

Hawa belum jatuh dalam dosa, ia masih dalam kesuciannya ketika terpengaruh kata-kata ular untuk memakan buah tersebut, jadi belum ada kecintaan terhadap diri sendiri, belum ada keinginan memegahkan diri, namun ia dapat terpengaruh, setan mampu merubah pemahaman Hawa tentang larangan melanggar hukum dan mengalahkan ketahanan Hawa terhadap pengaruhnya, dari cerita yang kita ikuti hal tersebut disebabkan Hawa membawa diri kedalam pencobaan, yaitu telah diingatkan oleh malaikat untuk tidak berpisah dari suaminya, ia tidak menghiraukan peringatan tersebut, dan juga telah ia ketahui untuk tidak membiarkan diri bergaul selain dari suaminya, ia pun membuka diri dengan ular.

 

Dari pengalaman ini, memberikan gambaran PERLUNYA KITA BERPISAH DAN MENGUCILKAN DIRI, bila Hawa yang masih suci dan belum memiliki kecintaan terhadap diri sendiri saja dapat dikalahkan oleh godaan rayu pesona tawaran setan, apa lagi kita yang sudah punya dosa cinta terhadap kenyamanan/kepentingan diri sendiri bila tetap berada dalam lingkungan kita yang sebelumnya kita jalani, dimana di dalam lingkungan yang kita telah jalani selama ini berhasil memberikan kenyamanan/ketenangan kepentingan-kepentingan dengan tidak satupun ada orang yang memandang hal tersebut adalah sesuatu pelanggaran, tentunya akan sulit bila kita hendak berubah menjadi manusia baru, terlebih kita hanya seorang diri dalam lingkungan yang berpandangan bertentangan dengan umum.

 

 

DARI PEMIKIRAN-PEMIKIRAN INI MEMBUKTIKAN BAHWA DIPERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS PERSIAPAN CONTOH SAINGAN 300 TAHUN, 40 TAHUN, 30 TAHUN ATAU 40 HARI DARI PENGALAMAN-PENGALAMAN MASA LALU

 

 

Untuk menguji pemikiran-pemikiran tersebut, marilah kita membaca “PANGGILAN KEPADA IBRAHIM” dari buku Para Nabi dan Bapa jilid 1.

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart