<< Go Back

Sabat 21 September 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

SATU-SATUNYA JALAN YANG AMAN

Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. Yes. 30:21.

 

Saya mengetahui bahwa umat manusia banyak menderita oleh karena mereka tidak berjalan pada jalan yang telah dipilih Allah untuk mereka jalani. Mereka berjalan dalam bunga api yang mereka sulut sendiri, dan hasilnya yang pasti adalah penderitaan, kegelisahan dan dukacita, yang sebenarnya mereka bisa hindarkan seandainya mereka menyerahkan kehendak mereka kepada Allah dan mengizinkanNya untuk mengendalikan jalan-jalan mereka. Allah melihat bahwa kita perlu melawan kehendak dan jalan kita sendiri, dan menyerahkan kehendak manusiawi kita kepadaNYA.

 

Jalan apa pun yang dipilih Allah bagi kita, jalan apa pun yang diperintahkan-Nya untuk kita jalani, itulah satu-satunya jalan yang aman. Setiap hari kita harus mempraktikkan roh penyerahan seperti seorang anak, dan berdoa agar mata kita diminyaki dengan salep mata surgawi, agar dengan demikian kita boleh mengerti kehendak llahi, supaya jangan menjadi bingung dalam pemikiran-pemikiran kita, sebab kehendak kita kelihatannya akan mengendalikan seluruhnya. Dengan mata iman, dengan penyerahan seperti penyerahan seorang anak penurut, kita harus memandang kepada Allah, mengikuti tuntunan-Nya, maka kesulitan akan hilang. Janji-Nya adalah, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadanmu” (Maz. 32:8)….

Jikalau kita datang kepada Allah dengan roh yang rendah hati dan dapat diajar, bukan dengan rencana-rencana dan kehendak kita yang sudah kita buat sebelum kita meminta kepada-Nya, tetapi dengan penyerahan, dengan kemauan untuk diajar dan dengan iman, maka adalah kesempatan kita untuk menuntut janji setiap jam setiap hari.  Kita bisa tidak percaya kepada diri kita, dan kita perlu menjaga kecenderungan-kecenderungan kita supaya kita tidak mengikuti pikiran dan rencana-rencana kita dan berpikir bahwa itu adalah jalan Tuhan…..

 

Bapa surgawi kita adalah Pemerintah kita, dan kita harus tunduk kepada disiplin-Nya. Kita adalah anggota keluarga-Nya. la berhak atas pelayanan kita, dan jikalau salah seorang anggota keluarga-Nya memaksakan jalannya sendiri, memaksa melakukan apa yang dia senangi, maka roh itu akan mendatangkan kekacauan dan keadaan yang membingungkan. Kita tidak boleh mempelajari jalan kita, tetapi harus mempelajari jalan dan kehendak Allah. ——That I May know Him p. 249

 

MEDAN PERANG JIWA

“Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu selama-lamanya.” Maz.41:13.

Sebagian orang menganggap dosa begitu enteng, sehingga mereka tidak mempunyai pertahanan melawan pemanjaannya atau akibatnya….Bagi sebagian orang…., agama adalah masalah perasaan. Anda akan melihat semangat dan penyerahan yang baik pada suatu waktu, tetapi dengan segera perubahan datang….. Mereka ingin meneguk sedikit kesenangan – ruang dansa, dan pertunjukan.

 

Jikalau Anda menyangka bahwa pada suatu saat Allah menganggap enteng dosa atau membuat pengecualian sehingga Anda bisa terus melakukan dosa, dan jiwa tidak menderita karena pelanggaran itu, maka itu adalah suatu tipuan Setan. Setiap pelanggaran dengan sengaja terhadap kebenaran hukum Yahwe membukakan jiwa kepada serangan dahsyat Setan. Jikalau Anda kehilangan kesadaran integritasmu, maka jiwamu menjadi ajang medan perang Setan. Anda mempunyai keragu-raguan dan ketakutan yang cukup untuk melumpuhkan tenaga dan mendorong Anda kepada tawar hati. Kesukaan akan Tuhan sirna. Sebagian orang……berusaha untuk mengisi kekosongan ini dan mengganti kehilangan kesaksian Roh Kudus – bahwa Anda adalah anak Allah – dalam bentuk kegembiraan duniawi dalam masyarakat duniawi. Singkatnya, Anda telah terjerumus lebih dalam ke dalam dosa.

 

Ingatlah bahwa pencobaan bukanlah dosa. Jangan lupa bahwa betapapun pencobaan menyerang di mana seseorang berada, sesungguhnya tidak ada yang bisa melemahkan jiwanya selama ia tidak menyerah kepada pencobaan dan tetap mempertahankan integritasnya. Perhatian utama bagimu secara individu biasanya adalah kesetiaanmu sendiri. Tidak ada yang bisa merusaknya tanpa persetujuanmu. Semua bala tentara Setan tidak bisa melukai Anda kecuali Anda membukakan jiwamu kepada anak panah Setan. Selagi Anda teguh melakukan yang benar, kehancurannmu tidak akan pernah terjadi. Jikalau kita tidak mempunyai pikiran yang sudah kotor, semua kekotoran yang ada di sekeliling kita tidak bisa mencemari kita.

 

Kehidupan yang kekal adalah segalanya bagi kita, atau segalanya tidak ada artinya. Mereka yang berusaha dengan gigih dan dengan semangat yang tidak mengenal lelah, serta kerinduan yang sangat kepada sasaran yang mereka tuju, akan memperoleh kehidupan yang setara dengan kehidupan Allah. That I May know Him p. 248

 

PELAJARAN DARI PENGALAMAN YEREMIA

 

(Catatan:

Catatan tentang 40 tahun ini menambah perbendaharaan kita tentang pendidikan persiapan/akhir yang Tuhan siapkan bagi suatu umat sebelum menghadapi suatu misi pekerjaan yang lebih besar didepan, sebagaimana Musa 40 tahun di padang belantara, Yesus 40 tahun dicobai, bangsa Israel menghadapi 40 tahun berputar-putar dipadang belantara, dan lambang-lambang 40 hari dari Murid Yesus dan Musa naik ke gunung Sinai.

Perbedaannya bila yang lainnya bicara tentang contoh PEMBANGUNAN DAN REFORMASI ke dalam diri calon pekerja itu sendiri, pelajaran dari contoh Yeremia berbicara tentang tugas khusus pekerjaan akhir mempersiapkan calon-calon pekerja)

 

Contoh pengalaman Yeremia bagi pekerjaan calon-calon 144000 40 tahun sebelum Yehuda ditawan bangsa Babilon (tahun sekitar 586 SM)

 

Selama empat puluh tahun Yeremia harus berdiri di hadapan bangsa itu sebagai saksi untuk kebenaran dan keadilan. Pada zaman kemurtadan yang tiada taranya ia harus menunjukkan dalam kehidupan dan tabiat penyembahan kepada satu-satunya Allah yang benar. Selama pengepungan Yerusalem yang mengerikan ia menjadi jurubicara Yehova. Ia harus menubuatkan kejatuhan keluarga Daud dan kebinasaan bait suci yang indah yang dibangun oleh Salomo itu. Dan ketika dipenjarakan oleh sebab ucapan-ucapannya yang tidak mengenal takut, ia masih tetap berbicara dengan tegas terhadap dosa di kalangan atas. Dihina, dibenci, ditolak oleh manusia, pada akhirnya ia harus menyaksikan kegenapan nubuatan-nubuatannya sendiri secara harafiah mengenai nasib yang akan datang, dan ikut merasakan kesusahan dan penderitaan yang harus mengikuti kebinasaan kota yang malang itu. —–PR 235.3

 

DI ANTARA mereka yang mengharapkan adanya suatu kebangunan rohani yang mantap sebagai hasil pembaruan yang dilancarkan Yosia adalah Yeremia, yang dipanggil Allah kepada pekerjaan nabi ketika ia masih muda, pada tahun yang ketiga belas dalam pemerintahan Yosia. Sebagai seorang anggota keimamatan orang Lewi, Yeremia telah dididik untuk pekerjaan suci sejak masih kecil. Pada tahun-tahun persiapan yang menyenangkan itu ia sedikit saja menyadari bahwa ia telah diurapi sejak lahir untuk menjadi “. . . nabi bangsa-bangsa;” dan ketika panggilan Ilahi datang, ia diselubungi dengan perasaan ketidaklayakannya. . . . “Ah, Tuhan Allah!” serunya, “Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Yeremia 1:5, 6. —–PR 235.1

 

Di dalam diri Yeremia yang masih muda itu, Allah melihat orang yang akan berlaku benar kepada tanggung jawabnya dan yang akan berdiri demi kebenaran terhadap perlawanan besar. Pada waktu masih anak-anak ia telah membuktikan kesetiaannya; dan kini ia harus menahan kesukaran, sebagai serdadu salib yang baik. “. . .Janganlah katakan: Aku ini masih muda,” kata Tuhan membujuk pesuruh pilihan-Nya itu; “tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau. . . .” “Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar kepada mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka. Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini, Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah Firman Tuhan.” Ayat 7, 8, 17-19. —–PR 235.2

 

Pekabaran Yeremia kepada para imam dan rakyat membangkitkan sikap permusuhan dari banyak orang. Dengan mengadakan kegaduhan yang terang-terangan mereka berseru dengan nyaring, “Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya? Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah Tuhan.” Yeremia 26:9. Para imam, nabi palsu dan orang banyak menjadi marah kepadanya yang tidak mau membicarakan hal-hal yang enak atau nubuatan yang menipu. Begitulah pekabaran Allah tidak diindahkan, dan hamba-Nya diancam dengan kematian. Berita mengenai perkataan Yeremia disampaikan kepada semua pangeran Yehuda, lalu mereka bersegera dari istana raja ke bait suci, pergi mencari tahu sendiri kebenaran perkara itu. “Kemudian berkatalah para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri.’” Ayat 11. Tetapi Yeremia berdiri dengan berani di hadapan para pemuka orang banyak sambil mengumumkan, “Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Ayat 12-15.—–PR 241.1

—————

Kehancuran Yerusalem dari yang diamarkan Yeremia merupakan contoh bagi contoh saingannya gereja Advent.

 

Namun di tengah-tengah kebinasaan umum yang akan segera dialami bangsa itu, Yeremia seringkali diizinkan memandang ke seberang pemandangan-pemandangan menyedihkan pada waktu ini kepada pengharapan-pengharapan mulia pada masa yang akan datang, ketika umat Allah akan ditebus dari negeri musuh dan ditempatkan kembali ke Sion. Ia melihat lebih dahulu waktunya bilamana Tuhan akan membarui perjanjian hubungan dengan mereka. “. . . Hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana.” Yeremia 31:12.———-PR 236.1

 

 

Dosa Eli itu terdiri atas menganggap remeh kejahatan anak-anaknya terhadap pekerjaan kudus, dan atas kejahatan yang melanda seluruh negeri itu. Kelalaiannya untuk membetulkan kejahatan-kejahatan ini telah menyebabkan suatu bencana mengerikan terhadap Israel. Anak-anaknya tewas dalam pertempuran, Eli sendiri kehilangan nyawanya, tabut Allah telah dibawa dari negeri Israel, tiga puluh ribu jiwa dari bangsa itu telah terbunuh dan semuanya oleh sebab dosa telah dibiarkan bertumbuh dengan subur dengan tidak ditegur atau diperbaiki. Israel dengan sia-sia mengira bahwa, walaupun perbuatan-perbuatan mereka berdosa, maka adanya tabut perjanjian itu akan memastikan kemenangan terhadap bangsa Filistin. Dalam cara yang sama, selama zaman Yeremia, para penduduk Yehuda cenderung percaya bahwa suatu pemeliharaan yang ketat terhadap upacara-upacara bait kudus yang ditetapkan Ilahi akan dapat melindungi mereka dari hukuman yang ditentukan untuk jalan mereka yang jahat.—-PR 240.3

 

Alangkah indahnya pelajaran ini kepada orang-orang yang memegang jabatan tanggung jawab sekarang di dalam gereja Allah! Alangkah indah amaran khidmat yang dilakukan dengan setia terhadap kesalahan-kesalahan yang mendatangkan kehinaan pada pekerjaan kebenaran! Hendaklah jangan ada orang yang mengaku pemelihara hukum Allah memuji-muji diri mereka sendiri bahwa penghormatan yang mereka dapat tunjukkan secara luar terhadap hukum-hukum itu akan melindungi mereka dari pada pelaksanaan keadilan Ilahi. Janganlah ada orang yang tidak mau ditegur karena kejahatan, ataupun membebani hamba-hamba Allah dengan berlaku terlampau berani dalam usaha membersihkan perkemahan dari perbuatan jahat. Allah yang membenci dosa memanggil mereka yang mengaku memelihara hukum-Nya supaya berpisah dari segala kejahatan. Suatu kelalaian untuk bertobat dan menunjukkan pertobatan yang rela akan mendatangkan akibat-akibat yang serius kepada pria dan wanita sebagaimana yang menimpa orang Israel. Ada suatu batas waktu di mana pehukuman-pehukuman Yehova tidak dapat lagi ditunda-tunda. Kebinasaan Yerusalem pada zaman Yeremia adalah suatu amaran khidmat kepada Israel modern, bahwa nasihat-nasihat dan anjuran-anjuran yang diberikan kepada mereka melalui alat-alat yang terpilih tidak boleh diremehkan dengan tidak mendapat hukuman.—-PR 240.4

 

Catatan:

Dicantumkannya cerita pengalaman Iman Eli oleh Ellen G. White dalam cerita pengalaman Yeremia ini, jelas keluar dari konteks karena, Yeremia jauh hidup setelah pengalaman Imam Eli, Yeremia hidup disaat 10 suku sudah diserakan tahun 721 SM, sementara Imama Eli kita ketahui hidup dimasa Samuel masih baru diserahkan oleh Hana, bahkan jauh  sehingga jelas digunakannya cerita Imam Eli disini untuk menunjukkan bagaimana sikap MEREMEHKAN kebenaran dan kesempatan yang Tuhan sudah berikan, disini kita ditunjukkan akan ada Imam-Imam Eli sejenis dalam contoh saingan kita diakhir zaman.

 

———————————–

 

Pelajaran dari pengalaman Yeremia di zaman kepemimpinan raja Zedekia (raja terakhir Yehuda), petunjuk atau nasihat Allah saat itu sebagai makanan pada waktunya bertentangan dengan pandangan umum (yang mengira Tuhan akan menggunakan cara biasa) , umat akan diuji kepada siapa ia akan berpegang, bila suatu petunjuk diterima itu berarti separuh kebinasaan bisa dihindari

 

Dengan air mata Yeremia memohon kepada Zedekia untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan rakyatnya. Dengan kesedihan yang dalam ia memastikan kepada raja itu bahwa kecuali ia mau memperhatikan nasihat Allah, maka ia tidak dapat menyelamatkan nyawanya, dan segala miliknya akan jatuh kepada orang-orang Babel. Tetapi raja itu telah menempuh jalan yang salah, dan ia tidak sudi menyusuri kembali langkah-langkahnya. Ia memutuskan untuk mengikuti nasihat para nabi palsu, dan orang-orang yang benar-benar ia anggap rendah, dan yang mencela kelemahannya yang begitu bersedia menyerah kepada kehendak mereka. Ia mengorbankan kemerdekaan keperkasaannya yang mulia itu dan menjadi budak yang merangkak pada pendapat umum. Dengan tidak bermaksud melakukan kejahatan yang nyata, ia juga tidak mempunyai keputusan untuk berdiri dengan berani demi kebenaran. Menjadi sasaran hukuman walaupun ia mendapat nasihat yang diberikan Yeremia, ia tidak mempunyai kekuatan moral untuk menurut; dan sebagai akibatnya dengan tetap ia maju menempuh arah yang salah. ——PR 265.1

 

Raja itupun terlalu lemah untuk berterus-terang supaya orang-orang di istana dan rakyatnya dapat mengetahui bahwa ia telah mengadakan perundingan dengan Yeremia, maka begitu penuhnya ketakutan orang itu. Jikalau Zedekia telah berdiri dengan berani dan menyatakan bahwa ia percaya akan perkataan nabi itu, maka sudah separuh digenapi, kebinasaan apa yang dapat dihindarkan! Ia seharusnya berkata, Aku akan mengikut Tuhan, dan menyelamatkan kota dari kehancuran yang tuntas. Saya tidak berani meremehkan perintah Allah oleh sebab takut atau kebaikan manusia. Saya mengasihi kebenaran, saya membenci dosa, dan saya akan mengikuti nasihat Yang Mahakuasa orang Israel.——PR 265.2

 

(Catatan :

Pekabaran Yeremia merupakan suatu gambaran contoh bahwa pekabaran Tuhan contoh saingan akan bertentangan dengan pandangan umum sehingga orang yang bersedia menerimanya harus siap berbeda dengan orang banyak, dan orang yang menerimanya hanya orang-orang yang tidak merasakan masalah bila ia harus merendahkan diri.

Nasihat Allah melalui Yeremia adalah nasihat yang jauh berbeda dan tidak biasa, yaitu disuruh untuk menerima ditawan dan tunduk kepada pemerintahan Nebukadnezar sementara waktu (hingga menanti nasihat berikutnya jika diterima), sementara pandangan umum yang dimiliki orang Yahudi adalah oleh karena sepanjang perjalanan mereka keluar dari Mesir mereka dipimpin untuk melawan kepada setiap kerajaan yang mencoba mengganggu keberadaan mereka, demikian pula saat itu mereka berusaha meminta bantuan bangsa Mesir untuk melawan kerajaan Babilonia (PR 261.1 – Yesaya 31:1) Ini kembali menunjukkan bahwa oleh karena pengalaman Yeremia ini merupakan contoh bagi umat Allah pada buah-buah pertama, maka demikian pula pekabaran makanan pada waktunya yang merupakan pekabaran 144000 adalah pekabaran yang bertentangan dengan pandangan-pandangan umum, suatu pekabaran perjalanan kelepasan yang tidak biasa.

 Dikatakan bahwa bila perkataan nabi Yeremia itu diterima, maka Zedekia telah menyelamatkan separuh diri dan keluarganya dari kebinasaan, hal ini berkaitan dengan pemahaman tentang pembenaran oleh Iman….yaitu iman yang dibenarkan adalah iman + perbuatan,  jadi agar supaya lengkap suatu penerimaan akan kebenaran harus ditambahkan dengan perbuatan.)

 

 

 

Berikut pertentangan dengan pandangan umum tersebut yang dikarenakan Tuhan memberikan petunjuk atau nasihat bukan cara biasa yang telah dipahami, sehingga mengherankan banyak orang umum:

 

Sejak mulanya, Yeremia telah mengikuti suatu jalan yang tetap dengan nasihat supaya taat kepada bangsa Babel. Nasihat ini bukan saja hanya diberikan kepada Yehuda, tetapi kepada banyak bangsa di sekeliling. Pada permulaan pemerintahan Zedekia, para duta dari raja Edom, Moab dan Tirus, serta bangsa-bangsa lain mengunjungi raja Yehuda untuk mempelajari apakah menurut pertimbangannya waktunya menguntungkan untuk mengadakan suatu persekutuan dan apakah ia mau bergabung dengan mereka bertempur melawan raja Babel. Sementara para duta ini sedang menunggu jawabnya, Firman Tuhan datang kepada Yeremia, bunyinya, “Buatlah tali pengikat dan gandar, lalu pasanglah itu pada tengkukmu! Kemudian kirimlah pesan kepada raja Edom, kepada raja Moab, kepada raja bani Amon, kepada raja Tirus dan kepada raja Sidon, dengan perantaraan utusan-utusan yang telah datang ke Yerusalem menghadap Zedekia, raja Yehuda.” Yeremia 27:2, 3. —–PR 256.3

 

Yeremia diperintahkan untuk menyampaikan kepada para utusan supaya mengatakan kepada raja mereka bahwa Allah telah menyerahkan mereka semua ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel itu, sehingga dengan demikian mereka harus “takluk kepadanya dan kepada anaknya dan kepada cucunya, sampai saatnya juga tiba bagi negerinya sendiri.” Ayat 7. —–PR 256.4

 

Lebih jauh para utusan itu diberi petunjuk untuk memaklumkan kepada raja mereka bahwa jikalau mereka tidak mau takluk kepada raja Babel maka mereka akan dihukum “dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar,” sampai mereka musnah. Teristimewa mereka harus berpaling dari pengajaran para nabi palsu yang dengan kata lain harus diberi nasihat. “Janganlah kamu mendengarkan nabi-nabimu,” kata Tuhan memaklumkan, “juru-juru tenungmu, juru-juru mimpimu, tukang-tukang ramalmu, dan tukang-tukang sihirmu yang berkata kepadamu, Janganlah kamu mau takluk kepada raja Babel, sebab mereka bernubuat palsu kepadamu, dengan maksud menjauhkan kamu dari atas tanahmu, sehingga kamu Kucerai-beraikan dan menjadi binasa. Tetapi bangsa yang mau menaruh tengkuknya ke bawah kuk raja Babel dan yang takluk kepadanya, maka mereka akan Kubiarkan di atas tanahnya, demikianlah Firman Tuhan, dan mereka akan mengolahnya dan diam di sana.” Ayat 8-11. Hukuman paling ringan yang dapat ditimpakan Allah yang berkemurahan kepada suatu bangsa yang begitu durhaka adalah menaklukkan diri kepada undang-undang Babel, tetapi jikalau mereka berperang melawan perintah melayani ini maka mereka harus merasakan kehebatan penuh daripada hukuman-Nya. —–PR 257.1

 

Di hadapan para imam dan orang banyak, Yeremia dengan sungguh-sungguh mendesak agar mereka mau tunduk kepada raja Babel. —–PR 257.3

 

Keheranan majelis bangsa-bangsa yang berkumpul tidak terhingga sama sekali ketika Yeremia, dengan membawa kuk penaklukan di sekeliling tengkuknya, menjadikan mereka sampai mengetahui kehendak Allah. —–PR 257.4

 

Catatan:

Perintah Tuhan dalam pengalaman Yeremia ini jauh bertentangan dengan kebiasaan dan pemahaman pada umumnya, dimana secara umum, baik umat Allah orang Yehuda maupun bangsa sekitar paham bahwa bangsa Israel ini adalah bangsa pilihan Tuhan Allah, sehingga mereka memahami setiap suatu bangsa mengganggu atau hendak mencelakakan bangsa Israel maka mereka akan dikalahkan oleh Tuhan. Disini menunjukkan bahwa suatu pelajaran bahwa umat Allah harus terus mengikuti perkembangan kebenaran atau perintah yang dibukakan kepadanya, sebagaimana dahulu perintah pelangi menggantikan pembinasaan oleh air, namun Nimrod masih tetap memahami pembinasaan oleh air.

———————

 

Contoh jumlah yang akan diselamatkan dari dalam sidang adalah jumlah yang kecil dari keseluruhan, ….. diantaranya terdapat Daniel bersama 3 temannya yang selamat — jelas mereka adalah orang-orang hasil menerima usaha Yeremia selama 40 tahun (sama seperti lambang 40 tahun Musa, lambang 40 hari murid-murid Yesus)

 

Nubuatan-nubuatan tentang malapetaka yang ditegaskan Yeremia ke atas orang-orang sisa yang memberontak terhadap Nebukadnezar dengan mengungsi ke Mesir disertai dengan janji-janji pengampunan kepada mereka yang bertobat dari kebodohan mereka dan bersedia untuk kembali. Sementara Tuhan tidak akan membiarkan hidup mereka yang meninggalkan nasihat-Nya dan beralih kepada pengaruh-pengaruh berhala orang Mesir yang memikat itu, namun Ia hendak menunjukkan kemurahan kepada mereka yang akan menunjukkan setia dan benar. “Hanya beberapa orang yang terluput dari pedang–jumlahnya kecil–yang akan kembali dari tanah Mesir ke tanah Yehuda,” Firman-Nya memaklumkan: “maka seluruh sisa Yehuda yang telah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana akan mengetahui perkataan siapa yang terwujud, perkataan-Ku atau perkataan mereka.” Yeremia 44:28.—–PR 266.4

 

TAHUN-TAHUN gelap kebinasaan dan kematian menandai tamatnya kerajaan Yehuda tentulah mendatangkan keputusasaan kepada hati yang gagah berani sekiranya tidak ada dorongan dalam ucapan-ucapan nubuatan utusan-utusan Allah. Melalui Yeremia di Yerusalem, melalui Daniel di istana Babel, melalui Yehezkiel di tepi sungai Khebar, dengan kemurahan Tuhan menjelaskan rencana-Nya yang kekal dan memberikan kepastian tentang kesediaan-Nya untuk menggenapkan kepada umat pilihan-Nya janji-janji yang tercatat di dalam tulisan-tulisan Musa. Bahwa apa yang telah difirmankan-Nya akan dilakukan-Nya kepada mereka yang terbukti benar pada-Nya, dengan pasti Ia akan menggenapinya. “. . . Firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” 1 Petrus 1:23. —–PR 268.3

 

DI ANTARA anak-anak Israel yang dibawa sebagai tawanan ke Babel pada permulaan tujuh puluh tahun penawanan itu terdapat patriot-patriot Kristen, yakni orang-orang yang benar kepada prinsip laksana baja, yang tidak mau dicemari dengan sifat mementingkan diri, tetapi yang mau menghormati Allah walaupun kehilangan segala sesuatu. Di negeri di mana mereka ditawan mereka harus menggenapi rencana Allah dengan memberikan berkat-berkat kepada bangsa-bangsa kafir yang datang melalui pengenalan akan Yehova. Mereka harus menjadi wakil-wakil-Nya. Mereka tidak akan pernah menyesuaikan diri dengan para penyembah berhala; iman mereka dan nama mereka sebagai para penyembah Allah yang hidup mereka akan pertahankan sebagai suatu kehormatan yang tinggi. Dan hal ini memang mereka lakukan. Dalam kemakmuran dan kemalangan mereka menghormati Allah, dan Allah menghormati mereka. —–PR 277.2

 

“Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.” Dengan melihat di dalam diri orang-orang muda ini adanya kemampuan yang luar biasa, maka Nebukadnezar memutuskan bahwa mereka harus dididik untuk mengisi jabatan-jabatan penting dalam kerajaannya. Supaya mereka dapat memenuhi persyaratan sepenuhnya untuk pekerjaan seumur hidup mereka, ia mengatur supaya mereka mempelajari bahasa Kasdim dan selama tiga tahun diberikan keuntungan-keuntungan pendidikan khusus yang lazim diberikan bangsawan-bangsawan kerajaan. Nama-nama Daniel dan teman-temannya diganti dengan nama-nama yang melambangkan dewa-dewa orang Kasdim. Ada makna yang besar terkandung dalam nama yang diberikan oleh para orangtua Ibrani kepada anak-anak mereka. Seringkali makna ini adalah merupakan sifat tabiat yang ingin dilihat oleh orangtua berkembang dalam diri sang anak. Oleh penghulu yang bertanggung jawab di mana orang-orang muda tawanan ini di tempatkan, “Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.”—— PR 278.1

 

Sang raja tidak memaksa orang-orang muda Ibrani itu meninggalkan iman mereka lalu menyembah berhala, tetapi ia mengharapkan dapat melakukan hal itu dengan pelahan-lahan. Dengan memberi mereka nama-nama yang melambangkan penyembahan berhala, dengan membawa mereka setiap hari berhubungan akrab dengan kebiasaan-kebiasaan menyembah berhala, dan di bawah pengaruh upacara-upacara perbaktian orang kafir yang memikat, ia berharap untuk membujuk mereka meninggalkan agama bangsa mereka dan bersatu dengan perbaktian orang-orang Babel. —– PR 278.2

 

Catatan:

Daniel, Hananya, Misael dan Azarya adalah siswa dari pendidikan 40 tahun Yeremia, itulah sebabnya mereka mampu mempertahankan keberanian dan kesetiaannya sebagaimana contoh dari hasil pendidikan 40 tahun Musa di padang belantara dan lambang Yusak dan Kaleb hasil dari pendidikan 40 tahun perjalanan bangsa Israel berputar-putar di padang belantara, dan 30 tahun Yohanes Pembabtis hidup di padang gurun, dan juga lambang 40 hari murid-murid Yesus serta lambang 40 hari Musa naik ke gunung Sinai mendapatkan orang-orang Israel yang sudah terpisah dari mereka yang tidak setia.

Pendidikan 40 tahun Yeremia adalah sama dengan pendidikan Musa, dan lain-lainnya yaitu menghilangkan karekter MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, jadi sepenuhnya hanya Allah saja yang jadi perhatiannya dan ketergantungannya.

MEMAHAMI TULISAN ELLEN G WHITE TENTANG ROH KUDUS DARI PENGALAMAN RASUL-RASUL SETELAH KEBANGKITAN YESUS

Selama empat puluh hari Kristus tinggal di dunia ini, menyediakan murid-murid untuk pekerjaan yang ada di hadapan mereka dan menjelaskan yang sampai kini mereka belum sanggup untuk mengerti. Ia mengucapkan nubuatan-nubuatan tentang kedatangan-Nya, penolakanNya oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, menunjukkan bahwa tiap-tiap perincian dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menganggap kegenapan nubuatan ini sebagai suatu kepastian kuasa yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang. “ Lalu Ia membuka pikiran mereka,” kita baca “sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: ‘ Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. ” Lalu Ia menambahkan “ Kamu adalah saksi dari semuanya ini. ” Lukas 24:45-48. —— KR 23.2

 

Selama hari-hari yang digunakan oleh Kristus dengan murid-muridNya, mereka memperoleh suatu pengalaman yang baru. Sementara mereka mendengar Tuhan mereka yang kekasih menjelaskan Kitab Suci dalam terang dari semua yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya dikuatkan dengan sepenuhnya. Mereka tiba di tempat di mana mereka dapat mengatakan, “ Aku tahu kepada siapa aku percaya. ” 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, untuk melihat bahwa mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Peristiwa mengenai kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa ini, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa–kepada segala perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan harus memberitahukannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. —— KR 23.3

 

Sementara murid-murid menunggu kegenapan perjanjian itu, mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurangpercayaan mereka. Sementara mereka teringat akan perkataan yang diucapkan oleh Kristus kepada mereka sebelum kematian-Nya, mereka pun lebih mengerti akan maksud yang sebenarnya. Kebenaran yang telah berlalu dari ingatan mereka dibawa sekali lagi kepada pikiran mereka, dan ini mereka ulangi satu sama lain. Mereka sendiri menyesal karena salah mengerti akan Juruselamat. Bagai suatu prosesi, pemandangan demi pemandangan tentang hidup-Nya yang luar biasa lewat di hadapan mereka. Sementara mereka merenungkan tentang kehidupanNya yang suci, mereka merasa bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu sukar, tidak ada pengorbanan yang terlampau besar, kalau saja mereka dapat bersaksi dalam kehidupan mereka kepada keindahan tabiat Kristus. Oh, jikalau seandainya mereka bisa mengulangi lagi masa tiga tahun hidup bersama-sama, pikir mereka, alangkah berbedanya tindakan mereka! Jikalau mereka dapat melihat Tuhan sekali lagi, betapa sungguhsungguh mereka berusaha untuk menunjukkan kepada-Nya akan dalamnya mereka mengasihi Dia, dan betapa mereka menunjukkan rasa berdukanya mereka karena telah menyusahkan Dia dengan suatu perkataan atau perbuatan yang kurang percaya! Tetapi mereka telah dihiburkan oleh pikiran bahwa mereka telah diampuni. Dan sejauh mungkin mereka memutuskan, mereka akan tebus ketidakpercayaan mereka dengan berani mengakui Dia di hadapan dunia. ——- KR 31.1

Tetapi baru setelah Kristus naik kepada BapaNya, baru setelah Roh Kudus, maka para murid sepenuhnya menghargai tabiat dan misi Kristus. Setelah babtisan Roh Kudus mereka mulai menyadari bahwa selama ini mereka berada dalam kehidupan dan kemuliaan hadirat Tuhan. Saat Roh Kudus mengingatkan perkataan Kristus, pengertian mereka terbuka untuk memahami nubuatan, untuk memahami mujizat-mujizat agung yang Ia telah lakukan….Mereka merasa jadi sangat kurang penting di mata mereka sendiri, setelah menyadari fakta bahwa Kristus tadinya berada di antara mereka, daripada yang mereka rasakan sebelum menyadari ini. Mereka tidak pernah jemu mengulang kembali setiap hal yang mereka perhatikan dalam kaitannya dengan kata-kata dan perbuatanNya. Mereka seringkali dipenuhi penyesalan yang dalam akan kebodohan mereka dan ketidakpercayaan dan kesalahan pengertian mereka saat mengenang pelajaran-pelajaranNya, namun mereka kurang mengerti ketika Ia mengucapkannya dihadapan mereka, yang kini muncul sebagai wahyu baru. Kitab Suci menjadi buku baru bagi mereka….—- Review and Herald, 23 April 1895

Ketika Yesus berjumpa dengan murid-murid-Nya, Ia mengingatkan kepada mereka perkataan yang telah diucapkan-Nya kepada mereka sebelum kematian-Nya, bahwa segala perkara yang tertulis dalam hukum Musa, dan kitab nabi-nabi dan juga dalam buku Mazmur mengenai Dia, harus digenapi. “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab suci. Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada seluruh bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi akan semuanya ini.” —– KSZ 2 457.2

 

Murid-murid mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka. Mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran ajaib yang telah dipercayakan Kristus kepada mereka. Peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan-nubuatan yang menunjukkan kepada peristiwa-peristiwa ini, kesucian hukum Allah, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk keampunan dosa—terhadap segala perkara ini mereka menjadi saksi, dan mereka harus memberitakannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. ——- KSZ 2 457.3

 

“Dan sesudah berkata demikian. Ia mengembusi mereka dan berkata, Terimalah Roh Kudus, ‘jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Roh Kudus belum dinyatakan sepenuhnya, karena Kristus belum dipermuliakan. Karunia Roh yang lebih limpah tidak terjadi sampai sesudah kenaikan Kristus. Nanti sesudah hal ini diterima barulah murid-murid dapat memenuhi perintah untuk memasyhurkan Injil pada dunia. Tetapi Roh itu kini diberikan untuk maksud khusus. Sebelum murid-murid dapat memenuhi kewajiban mereka yang resmi berhubungan dengan jemaat; Kristus menghembuskan Roh-Nya kepada mereka Ia sedang mengamanatkan kepada mereka suatu tanggung jawab yang suci, dan Ia ingin memberi kesan kepada mereka dengan kenyataan bahwa tanpa Roh Kudus pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan. ——- KSZ 2 458.1

 

Roh Kudus merupakan napas kehidupan rohani di dalam jiwa. Karunia Roh merupakan karunia hidup Kristus. Hal itu memenuhi si penerima dengan sifat-sifat Kristus. Hanyalah mereka yang diajar Allah dengan jalan demikian, mereka yang memiliki pekerjaan Roh di dalam batin, dan yang dalam hidupnya kehidupan Kristus ditunjukkan, akan berdiri sebagai orang-orang yang mewakili, untuk melayani guna kepentingan jemaat. ——- KSZ 2 458.2

 

Sepanjang zaman para bapa, pengaruh Roh Kudus telah sering dinyatakan dalam cara yang nyata, tetapi tidak pernah sepenuhnya. Sekarang, dalam penurutan kepada sabda Juruselamat, murid-murid mempersembahkan permohonan mereka untuk pemberian ini, dan di dalam surga Kristus menambahkan pengantaraan-Nya. Ia menuntut pemberian Roh, supaya Ia dapat mencurahkannya ke atas umat-Nya. —— KR 32.2

 

Catatan renungan:

Banyak orang yang masih berbuat seperti yang diperbuat oleh murid-murid yaitu memahami dengan pengertian mereka, walaupun kebenaran telah disampaikan (bahkah Yesus sendiri yang bangkitpun tidak mudah merubah pengertian Maria dan rasul-rasul)

Ketika mereka mendengar petunjuk itu, yang diberikan dengan pasti, murid-murid mulai memikirkan perkataan Kristus kepada mereka yang meramalkan kebangkitan-Nya. Tetapi sekarang pun mereka tidak bergembira. Mereka tidak dapat membuangkan keragu-raguan dan kebingungan mereka. Meskipun ketika wanita-wanita itu menyatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, namun murid-murid tidak mau percaya. Mereka beranggapan bahwa wanita-wanita itu sedang berangan-angan. —– KSZ2 446.2

Dan sepanjang waktu itu mereka dapat bergembira bila mengetahui tentang Juruselamat yang sudah bangkit. Di taman Maria telah berdiri menangis, ketika Yesus berada di sampingnya. Matanya sangat dibutakan oleh air mata sehingga ia tidak mengenal Dia. Dan hati murid-murid sangat berdukacita sehingga mereka tidak percaya akan pekabaran malaikat-malaikat atau perkataan Kristus Sendiri. —- KSZ2 447.1

 

Betapa banyaknya orang yang masih berbuat seperti yang diperbuat oleh murid-murid ini! Betapa banyak orang yang menggemakan tangisan putus asa Maria, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia ditelakkan ” Kepada beberapa banyak orang perkataan Juruselamat diucapkan, “Mengapa engkau menangis?” Siapakah yang engkau cari? Ia ada dekat di sisi mereka, tetapi mata mereka yang dibutakan dengan air mata tidak melihat Dia. Ia berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti. —- KSZ2 447.2

 

Oh sekiranya kepala yang tunduk dapat diangkat, supaya mata dapat dibuka untuk melihat Dia, supaya telinga dapat mendengar suara-Nya! “Pergilah kamu dengan segera katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia sudah bangkit.” Suruhlah mereka untuk tidak melihat ke dalam kubur Yusuf yang baru, yang tertutup dengan batu besar, dan dimeteraikan dengan meterai Roma. Kristus tidak ada di situ. Jangan melihat kubur yang kosong. Jangan berkabung seperti mereka yang tidak menaruh harapan dan tidak berdaya. Yesus hidup, dan sebab Ia hidup, kita akan hidup juga. Dari hati yang berterima kasih, dari bibir yang disentuh dengan api suci, biarlah nyanyian gembira digemakan, Kristus sudah bangkit! Ia hidup untuk mengadakan syafaat bagi kita. Peganglah pengharapan ini, dan hal itu akan menahan jiwa bagaikan jangkar yang pasti dan telah diuji. Percayalah, dan engkau akan melihat kemuliaan Allah.—- KSZ2 447.3 

 

BUKTI PEKERJAAN ROH

“Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mazmur 51:12)

 

Roh Kudus adalah perwakilan yang bekerja dengan bebas, tak tergantung. Allah di sorga menggunakan RohNya untuk menyenangkan Dia; dan akal budi manusia, penilaian manusia, dan metode-metode manusia tidak dapat lebih membatasi pekerjaannya….daripada yang mereka dapat katakan kepada angin, “Aku memintamu mengalir pada arah tertentu dan berperilaku dengan cara yang sedemikian rupa.” Sebagaimana angin bergerak oleh kekuatanNya, menggoyang dan menghempas pohon-pohon tinggi di jalannya, begitu pula Roh Kudus mempengaruhi hati manusia, dan tidak ada manusia fana yang dapat mengurangi pekerjaannya…

Mata air hati haruslah dimurnikan sebelum alirannya dapat menjadi murni. Tidak ada keselamatan bagi dia yang memiliki agama, satu bentuk kesalehan yang sekedarnya. Kehidupan Kristen bukanlah satu modifikasi atau perbaikan dari kehidupan yang lama, tetapi merupakan satu perubahan sifat. Ada kematian bagi dosa dan diri sendiri, dan satu kehidupan baru menyeluruh. Perubahan ini hanya dapat dijalankan oleh pengaruh dari Roh Kudus.

Roh Allah diperlihatkan dalam berbagai cara berbeda pada individu yang berbeda-beda pula. Beberapa orang, dibawah gerakan kuasa ini, akan gemetar dihadapan Firman Allah. Keyakinan mereka begitu dalam sehingga perasaan yang bercampur aduk terasa bergelora dalam hati mereka, dan seluruh diri mereka tak berdaya di bawah keyakinan kuasa kebenaran itu…

Yang lain dibawa kepada Kristus dengan jalan yang lebih lembut. Pria dan wanita yang telah mati dalam kesalahan dan dosa, menjadi diyakinkan dan ditobatkan di bawah pekerjaan Roh. Yang keras hati bertobat dari dosa-dosa mereka, dan yang tak beriman jadi percaya. Yang memberontak dan keras kepala menjadi lemah lembut dan seperti Kristus….

Roh Kudus bergerak di dalam batin sampai sadar dengan kuasa Ilahi dari Allah, dan setiap kemampuan rohani diwujudkan kepada tindakan yang nyata. Satu pekerjaan yang dalam dan menyeluruh ditampa dalam jiwa, yang tidak dapat dilihat oleh dunia.

Mereka yang benar-benar mengasihi Allah memiliki bukti di dalam hati bahwa mereka dikasihi Allah. Mereka memiliki persekutuan dengan Kristus dan hati mereka dihangatkan dengan kasih yang bersungguh-sungguh kepada Dia. Allah mengakui mereka untuk DiriNya dan memberikan perlakuan khusus kepada mereka, menyanggupkan mereka sempurna di dalam Kristus, lebih dari para pemenang.——Signs of the times, 8 Maret 1910

—————————–

 

TERANG BERSINAR DALAM KEGELAPAN

“Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang” (1 Tesalonika 5:5)

 

“Kamu akan menerima kekuasaan, setelah Roh Kudus datang ke atasmu”….Allah telah melakukan segala sesuatu yang berguna bagi pemulihan orang-orang berdosa dari usaha keras musuh. Ia mencurahkan Roh Kudus kepada murid-murid agar mereka dapat disanggupkan bekerja sama dengan para perwakilan Ilahi dalam membentuk kembali dan mengubah karakter manusia…

Ada lebih banyak sukacita di sorga atas satu orang berdosa yang bertobat daripada terhadap sembilan puluh sembilan yang menganggap mereka tidak memerlukan pertobatan. Ketika kita mendengar keberhasilan kebenaran di satu wilayah, biarlah seluruh gereja bergabung dalam nyanyian gembira, biarlah puji-pujian dipanjatkan kepada Allah dan nama Tuhan dimuliakan…

Pengabdian menyeluruh kepada pelayanan Allah akan menyatakan pengaruh Roh Kudus yang membentuk di setiap tahap sepanjang jalan. Ketika sesuatu tampaknya tak mungkin terjadi dijalanmu, hadirkan Roh Kudus yang setelah siap di hadapan hatimu yang kurang percaya, agar dapat melenyapkan  rohmu yang terlalu takut. ketika imanmu lemah, usahamu lemah, bicarakan tentang Penghibur Agung itu, Kuasa dari Sorga. Jika kita tidak mau menjalankannya, Allah akan menggerakan pikiran lebih banyak orang untuk terlibat aktif melayani Dia…

Akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Allah sedang bekerja pada setiap pikiran yang terbuka untuk menerima pengaruh Roh Kudus. Allah sedang menguji kesetiaan gereja-gerejaNya dan kesediaan mereka untuk menurut kepada tuntutan Roh. Para juru kabar Sorga terlihat berlarian ke sana kemari, mencari dalam setiap cara yang memungkinkan untuk memperingati semua orang tentang penghakiman yang akan datang, dan menyampaikan berita-berita keselamatan yang menggembirakan melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Patokan kebenaran harus ditinggikan. Roh Allah sedang bekerja di hati orang-orang berdosa, dan mereka yang berespons pada pengaruhnya akan menjadi terang di dunia. Dimana-mana mereka terlihat maju untuk menyampaikan terang yang telah mereka terima kepada orang lain, sebagaimana mereka telah lakukan setelah turunnya Roh Kudus pada hari Pantekosta dan ketika mereka telah membiarkan terangnya bersinar, maka mereka menerima lebih banyak lagi kekuatan Roh. Bumi diterangi oleh kemuliaan Allah.—–Review and Herald, 16 Juli 1895.

TAMBAHAN PEMAHAMAN BAGAIMANA KITA HARUS BERSIKAP TERHADAP GULUNGAN KEBENARAN YANG BERKEMBANG

 

Sementara Juruselamat berada di hadirat Allah, menerima pemberian bagi jemaat-Nya, murid-murid memikirkan tentang kubur-Nya yang kosong, dan meratap serta menangis. Hari yang menjadi suatu hari kesukaan bagi segenap surga merupakan suatu hari ketidaktentuan, kekacauan, dan kebingungan bagi murid-murid. Kurang percaya mereka ter-hadap kesaksian wanita-wanita itu membuktikan alangkah dalamnya iman mereka tenggelam. Kabar tentang kebangkitan Kristus sangat berbeda dengan apa yang telah mereka harap-harapkan sehingga mereka tidak dapat mempercayainya. Pada hemat mereka, kebenaran hal itu terlalu sukar diterima begitu saja. Mereka telah mendengar banyak tentang ajaran dan apa yang dinamakan teori ilmiah dari orang Saduki sehingga kesan yang diberikan pada pikiran mereka tentang kebangkitan sangatlah samar-samar. Mereka hampir tidak mengetahui apa makna kebangkitan dari antara orang mati. Mereka tidak sanggup menerima hal yang besar itu. ——-KSZ2 444.3

“Pergilah kamu,” malaikat-malaikat mengatakan kepada wanita-wanita itu, “katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” Malaikat-malaikat ini telah beserta dengan Kristus sebagai malaikat pengawal sepanjang hidup-Nya di dunia. Mereka telah menyaksikan perihal Ia diadili dan disalibkan. Mereka telah mendengar perkataan-Nya kepada murid-murid-Nya. Hal ini ditunjukkan oleh pekabaran mereka kepada murid-murid, dan seharusnya telah meyakinkan mereka tentang kebenarannya. Perkataan seperti itu dapat diucapkan hanya oleh pesuruh-pesuruh dari Tuhan mereka yang telah bangkit. ——KSZ2 445.1

 

“Katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus,” kata malaikat-malaikat itu. Sejak kematian Kristus, Petrus senantiasa merasa sedih karena penyesalan. Penyangkalannya akan Tuhannya yang memalukan itu, serta pandangan kasih dan derita Juruselamat, senantiasa diingatnya. Dari semua murid ialah yang telah menderita paling pahit. Baginya jaminan diberikan bahwa pertobatannya diterima dan dosanya diampuni. Namanya disebutkan. . ——KSZ2 445.2

 

KARUNIA KESANGGUPAN

 

TUHAN akan mengaruniakan kesanggupan bekerja kepada setiap pria dan wanita yang mau bekerjasama dengan kuasa Ilahi. Segala talenta yang diperlukan; keberanian, ketabahan, iman dan kebijaksanaan akan datang bila mereka mengenakan perisai Allah. Pekerjaan besar harus dibuat di dunia kita ini dan agen-agen manusia pasti akan menerima panggilan itu. Dunia harus mendengar amaran ini. Apabila panggilan datang, “Siapakah yang akan Aku utus, dan siapakah yang mau pergi?” jawablah dengan jelas, “Inilah aku, utuslah aku.” ——-ML 9.3

 

Para penonton yang tidak peduli, mungkin tidak menghargai atau tidak melihat pentingnya pekerjaan anda. Mereka menganggap pekerjaan anda mendatangkan kerugian, suatu kehidupan yang tidak dihargai dan penuh pengorbanan. Tetapi para pelayan Yesus melihatnya dalam terang yang bersinar dari salib. Pengorbanannya akan terlihat kecil dibanding dengan pengorbanan TUHAN, dan dia senang mengikuti jejak-Nya. —–ML 9.4

 

PEKERJAAN DALAM LAMBANG 40 TAHUN YEREMIA CONTOH SAINGAN

 

“Memang betul ada yang membeli buku-buku itu, lalu menyimpannya diatas rak atau hanya menjadi perhiasan meja di ruang tamu dan jarang membacanya. Namun Allah terus menjaga kebenaran-Nya, dan masanya akan datang bila buku-buku ini akan dicari dan dibaca.” —–ML 5.1

“Allah akan segera melakukan hal-hal besar untuk kita, jika kita mau percaya dan merendahkan diri di kaki-Nya. Lebih daripada seribu orang akan ditobatkan dalam sehari, dimana kebanyakan dari mereka diyakinkan pertama sekali dengan membaca terbitan kita. ——ML 5.2

Kita harus memperlakukan setiap baris terbitan kita yang berisi kebenaran zaman ini sebagai harta yang suci. Bahkan bagian dari risalah atau pamphlet pun harus dianggap sesuatu yang berguna. Siapa yang dapat menduga bahwa sehelai kertas yang berisi kebenaran tentang pekabaran malaikat ketiga akan mempengaruhi seseorang yang sedang mencari kebenaran? Hendaklah kita ingat bahwa seseorang akan senang membaca seluruh buku dan risalah yang kita sediakan. —-ML 5.3

Bila para anggota jemaat menyadari pentingnya penyiaran terbitan kita, mereka akan menggunakan lebih banyak waktu untuk pekerjaan ini. Risalah-risalah, traktat-traktat, dan buku-buku akan ditempatkan di rumah-rumah, dan mengabarkan injil melalui baris-baris tulisan itu… Gereja harus memberi perhatiannya terhadap pekerjaan penjualan buku. Inilah satu cara untuk menerangi dunia. Dengan demikian, jemaat akan muncul “laksana fajar mereka, indah bagaikan bulan purnama, becahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.” —–ML 7.2

Tak ada waktu kita untuk disia-siakan. Kita mengemban pekerjaan penting, dan jika kita hamba yang lalai kita akan kehilangan pahala surga. Tetapi hanya sedikit yang mempunyai pandangan luas tentang apa yang dapat dicapai dengan menyiarkan terbitan kita secara pribadi dan bijaksana. Banyak orang yang tidak tertarik mendengar kebenaran melalui pendeta, akan mengambil dan mendalami risalah atau tulisan; banyak hal yang mereka baca sesuai dengan ide mereka, sehingga mereka tertarik membaca semua isinya.. –—- ML 8.3

Waktunya telah tiba bahwa sebagian besar pekerjaan ini harus dilakukan oleh para penginjil literature. Dunia ini sedang tidur dan sebagai penjaga mereka harus membunyikan lonceng amaran tentang bahaya yang sedang datang. Gereja-gereja tidak mengetahui datangnya amaran. Sering mereka dapat mempelajari kebenaran dengan sebaik-baiknya melalui upaya para penjual buku. —-ML 8.4

 

Victor T Houteff:

“Karena masa dan injil sudah berada pada jamnya yang terakhir, dan pekerjaan dengan sendirinya merupakan bidang yang amat luas dan penting, tetapi singkat sekali waktunya, maka Allah telah mengilhami manusia untuk menciptakan dan membangun berbagai macam alat dan mesin penghemat waktu dan tenaga yang bekerja secara ajaib, yang menguasai bumi — yaitu keajaiban-keajaiban yang sudah akan membingungkan imajinasi dan menurunkan kepercayaan generasi-generasi yang terdahulu, meskipun abad-abad sebelumnya itu “Dia yang tinggi dan maha tinggi yang mendiami kekekalan” Yesaya (57:15) menyatakan “Tetapi akan dikau, hai Daniel, tutuplah semua perkataan ini dan meteraikanlah kitab itu, bahkan sampai kepada akhir zaman, banyak orang akan berlarian pergi datang dan pengetahuan akan dipertambahkan.” Daniel 12:4.— Pembina Gedung Putih hal. 38

 

Catatan:

Melihat dari tulisan singkat ini, maka nyambung dengan pembelajaran kita lambang 40 tahun/40 hari/30 hari contoh saingan, maka jelas yang dapat memunculkan mereka yang tersembunyi adalah buku-buku atau sekarang ini dalam masa teknologi berkembang kesemuanya dapat juga di dalam bentuk tulisan digital/elektronik melalui media-media online, jadi bukanlah kehadiran kita dalam diskusi-diskusi perdebatan yang biasa dilaksanakan oleh orang-orang Advent.

Melalui postingan-postingan pelajaran-pelajaran kebenaran yang kita bagikan dalam media-media digital seperti contohnya di media sosial Facebook, untuk postingan tulisan atau pelajaran terdapat fasilitas penyimpanan yang bertahan bertahun-tahun, maka kata-kata “ dan masanya akan datang bila buku-buku ini akan dicari dan dibaca” dapat terpenuhi. Dengan demikian oleh karena tidak bertemunya para pekerja-pekerja literatur akhir zaman ini dengan para pembacanya, maka tergenapilah contoh saingan dari keluhan Elia di masa lalu yang tidak menyadari bahwa ada lagi Elia-Elia lain disamping dirinya.

MEMBUAT LINGKUNGAN YANG TAK MENDUKUNG ITU MENJADI ALASAN UNTUK BERBUAT DOSA

 

Tiga puluh tahun pertama dari kehidupan Kristus di jalani di desa Nazaret yang tak terkenal. Para penduduk desa ini terkenal dengan kejahatan mereka, oleh sebab itu Natanael bertanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Dengan pengecualiaan dari cerita singkat tentang penyerataan orang tuaNya ke Yerusalem, kita hanya memiliki pernyataan sederhana saja, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padanya.”

Anak-anak dan orang muda seringkali berada dalam keadaan dimana lingkungan sekitarnya tidak mendukung kehidupan seorang Kristen, dan mereka agak cenderung menyerah pada godaan dan membuat lingkungan yang tak mendukung itu menjadi alasan untuk berbuat dosa….

Kristus menempatkan kakinya di jalan yang paling tidak mulus; Ia tidak menjalani kehidupan mewah dan bermalas-malasan. Orang tuanya miskin dan tergantung pada kerja keras setiap hari untuk bertahan hidup; oleh sebab kehidupan Yesus adalah miskin, penyangkalan diri, dan serba kekurangan. Ia bersama orang tuaNya sama-sama menjalani kehidupan yang rajin bekerja.

Tidak seorangpun terpanggil menuju tabiat Kristen yang sempurna di bawah keadaan yang lebih buruk dari yang dijalani Juruselamat kita. Fakta bahwa Kristus hidup tiga puluh tahun di Nazaret, di mana banyak orang menganggap suatu keajaiban bila ada hal baik berasal dari kota itu, merupakan satu teguran bagi orang muda yang menganggap bahwa karakter keagamaan mereka harus disesuaikan dengan keadaan. Jika lingkungan orang muda tidak menyenangkan dan sangat buruk, banyak orang membuat ini sebagai alasan untuk tidak menyempurnakan tabiat Kristen. Teladan Kristus akan menegur pemikiran bahwa para pengikutNya tergantung pada tempat, nasib baik, atau kesejahteraan agar bisa menjalani kehidupan yang tanpa dosa. Kristus akan mengajarkan mereka bahwa kesetiaan mereka akan membuat tempat atau jabatan apa saja yang dipercayaan Allah, menjadi terhormat, tetapi bersahaja.

Pencobaan dan kekurangan yang banyak dikeluhkan begitu banyak orang muda, dialami Kristus tanpa mengeluh. Dan disiplin ini adalah pengalaman yang diperlukan kaum muda, yang akan memberikan keteguhan karakter mereka dan membuat mereka seperti Kristus, kuat dalam roh untuk menahan godaan….Melalui berdoa setiap hari kepada Allah, mereka akan mendapatkan hikmat dan kasih karunia dari Dia untuk menanggung konflik dan realitas kehidupan yang keras dan berakhir dengan penuh kemenangan —— Youth’s Instrutor, Maret 1872

 

Alasan mengapa banyak orang yang mengaku murid Yesus, jatuh ke dalam pencobaan yang menyedihkan, adalah bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang diri mereka sendiri. Disinilah letak kelemahan Petrus yang dengan mudah digoncang musuh…..

Perhatikan jalan yang dilalui Petrus. Kejatuhannya tidak seketika itu juga, tetapi perlahan-lahan. Langkah demi langkah dijalani sampai si malang yang berdosa itu menyangkal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah….

Kokok ayam jantan mengingatkan Petrus dengan perkataan  Kristus, dan terkejut serta kaget, ia berbalik dan memandang Tuhannya. Seketika itu juga Kristus memandang Petrus, dan melihat pandangan sedih itu, dimana belas kasih dan sayang kepadanya terpadu, Petrus mengerti dirinya sendiri. Dengan jelas perkataannya yang percaya diri terlintas dalam benaknya, “Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak.” “Aku bersedia pergi bersamamu, baik ke dalam penjara, dan kepada kematian.” Namun ia telah menyangkal Tuhannya dengan kutukan dan sumpah!

Tetapi Petrus tidak dibiarkan dalam keadaan tak berdaya. Pandangan yang Kristus berikan kepadanya membawa sinar pengharapan kepada murid yang bersalah itu. Disana ia membaca kata-kata, “Petrus, Aku menyesal untukmu. Karena kau telah menyesal dan bertobat, Aku mengampunimu.” Sementara jiwa Petrus sedang mengalami penyesalan yang demikian dalam, melalui pergumulan yang sedemikian hebat dengan agen-agen setan, ia mengingat perkataan Kristus, “Aku telah berdoa untukmu,” dan kata-kata itu merupakan jaminan baginya….Dalam kejatuhan Petrus, di hadapan kita terletak masalah individu kita sendiri. Sama seperti yang Petrus lakukan, banyak yang mengaku mengikuti perintah Allah justru mencemarkan dan mencela sahabat terbaik mereka—Dia yang paling dapat menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau menerima kembali mereka yang telah mencemarkan Dia oleh perbuatan-perbuatan yang tidak menuruti hukum.

Petrus berdosa terhadap terang dan pengetahuan dan terhadap keistimewaan besar dan mulia. Kepercayaan dirilah yang telah menyebabkan dia gagal dan kejahatan yang sama inilah yang sekarang bekerja dalam hati manusia. Mungkin maksud kita untuk menjadi benar dan melakukan yang benar,  tetapi kita sudah tentu akan salah kalau tidak terus menerus belajar di sekolah  Kristus. Satu-satunya keselamatan kita adalah berjalan dengan rendah hati bersama Allah —– Youth’s Instrutor, 15 Des 1898

 

 

KESIMPULAN:

WALAUPUN DARI PETUNJUK PENGALAMAN YESUS TIDAK MENGIJINKAN KITA UNTUK BERALASAN MENGENAI TEMPAT KITA BERADA, NAMUN KUTIPAN LAINNYA DARI PENGALAMAN SEORANG PETRUS MENOLONG KITA UNTUK:

KENALILAH DIRI KITA SENDIRI, RENUNGKAN KEJATUHAN PETRUS…….ADAKAH SAYA LEBIH CENDERUNG SEPERTI YESUS ATAUKAH SAYA SEPERTI PRIBADI PETRUS???…….YANG PERCAYA DIRI/MERASA DIRI ISTIMEWA BEDA DARI LAINNYA/MERASA MAMPU DAN KUAT PADA SAAT HANTAMAN GELOMBANG BELUM DATANG.

 

MAKA PERINTAH BERPISAHLAH KAMU DARI DUNIA, JANGAN LAGI MENJAMAH BARANG YANG KEJI

PERGILAH KAMU DARI KOTA BESAR, TINGGALAH KAMU DITEMPAT YANG TERPENCIL TERPISAH DARI PENGARUH KOTA DAN MEMUNGKINKAN KAMU BERGAUL DENGAN TUHAN

 

KESEMUANYA ADALAH PERINTAH-PERINTAH …….

KARENA TUHAN LEBIH MENGENAL KITA DARIPADA KITA

PINDAH KE DESA

 

Keluarlah dari kota-kota sesegera mungkin dan belilah sebidang tanah di mana engkau dapat berkebun, di mana anakanakmu dapat memperhatikan bunga-bunga yang sedang tumbuh dan belajarlah dari padanya pelajaran kesederhanaan dan kemurnian.— 2SM 356 (1903). —-PAZ 71.1

 

Keluarlah dari kota, adalah pekabaran saya sekarang ini. Pastikanlah bahwa seruan ini adalah bagi anggota-anggota kita agar bermukim berkilo-kilo meter dari kota-kota besar. Sekilas memandang San Francisco dengan keadaannya sekarang ini akan berbicara kepada akalmu yang cerdas itu, menunjukkan kepadamu perlunya untuk keluar dari kota-kota besar. . . . —-PAZ 71.2

 

Tuhan menyerukan kepada anggota-anggota kita untuk bermukim jauh dari kota-kota, sebab pada saat yang tidak disangka-sangka, api dan belerang akan dicurahkan dari langit ke atas kota-kota ini. Hukuman itu setimpal dengan dosa-dosa mereka. Bilamana sebuah kota dibinasakan, janganlah anggota-anggota kita menganggap hal itu suatu kejadian yang enteng, lalu berpikir bahwa jika peluang memungkinkan maka mereka bisa membangun sendiri rumah-rumah di kota yang sama yang telah hancur itu…. —PAZ 71.3

 

Biarlah semua orang yang mau mengerti arti dari perkara-perkara ini membaca Wahyu pasal sebelas. Bacalah setiap ayat, dan pelajarilah hal-hal yang akan terjadi di kota-kota. Bacalah juga pemandangan-pemandangan yang dilukiskan dalam pasal kedelapan belas dari kitab yang sama.——MR 1518 (10 Mei 1906). PAZ 71.4

 

Para ayah dan ibu yang memiliki sebidang tanah dan rumah yang nyaman adalah raja-raja dan ratu-ratu.— —AH 141 (1894). 

 

Sebagai umat Allah yang memelihara hukum kita harus meninggalkan kota-kota. Seperti Henokh, kita harus bekerja di kota- kota tetapi tidak bermukim di dalamnya.— Ev 77, 78 (1899). —-PAZ 71.6

 

Kota-kota harus digarap dari pos-pos terdepan. Kata pesuruh Allah itu, “Bukankah kota-kota harus diberi amaran? Ya, bukan dengan cara umat Allah bermukim di dalamnya melainkan dengan mendatanginya untuk mengamarkan kepada mereka akan apa yang bakal terjadi di atas bumi ini.— 2SM 358 (1902).

 

Bilamana kejahatan merajalela di tengah suatu bangsa selalu ada suara terdengar yang memberikan amaran dan petunjuk, sebagaimana suara Lot terdengar di Sodom. Sebenarnya Lot dapat menyelamatkan keluarganya dari banyak kejahatan seandainya dia tidak bermukim di kota yang jahat dan tercemar ini. Apa yang dilakukan Lot bersama keluarganya di Sodom dapat dilakukan oleh mereka sekalipun mereka tinggal jauh dari kota.— Ev 78 (1903). PAZ  72.3

Kami katakan lagi, “Keluarlah dari kota-kota.” Janganlah menganggapnya sebagai suatu kemerosotan besar kalau kamu harus pergi ke perbukitan dan gunung-gunung, tetapi carilah tempat terpencil di mana kamu bisa berada sendirian dengan Allah, untuk mempelajari kehendak dan jalan-Nya. . . . —-PAZ 72.5

 

Saya mendesak anggota-anggota kita agar menjadikan usaha mengejar kerohanian sebagai pekerjaan seumur hidup. Kristus ada di depan pintu. Inilah sebabnya mengapa saya berkata kepada anggota-anggota kita, “Janganlah menganggapnya suatu kemunduran apabila kamu dipanggil untuk meninggalkan kota-kota dan pindah ke pedesaan. Di sana menunggu berkat-berkat yang limpah bagi mereka yang mau menerimanya. Dengan menyaksikan pemandangan alam, karya-karya Sang Pencipta, dengan mempelajari pekerjaan tangan Allah, secara tak terasa kamu akan berubah kepada citra yang sama.— 2SM 355, 356 (1908). —PAZ 72.6

 

 

Para orangtua memboyong keluarga mereka ke kota-kota karena mereka mengira lebih mudah mencari nafkah di sana ketimbang di pedesaan. Anak-anak yang tidak mempunyai tugas di luar jam sekolah mendapatkan pendidikan di jalanan. Dari pergaulan yang jahat mereka memperoleh kebiasaan jahat dan pemborosan.— 5T 232 (1882). PAZ 73.1

 

Masukkan anak-anak ke sekolah yang terletak di kota, di mana setiap tahap godaan sedang menanti untuk menarik dan menjatuhkan moral mereka, maka pekerjaan pembangunan tabiat akan sepuluh kali lebih sulit baik bagi orangtua itu maupun anak-anak.— FE 326 (1894). PAZ 73.2

 

Kota-kota penuh dengan penggodaan. Kita harus merencanakan pekerjaan kita begitu rupa agar sedapat mungkin menjauhkan orang-orang muda kita dari pencemaran ini.— AH 136 (1902). PAZ 73.3

 

Sudah tiba waktunya bagi anggota-anggota kita untuk membawa keluarganya keluar dari kota ke tempat-tempat yang lebih tenang, kalau tidak banyak dari antara orang-orang muda bahkan juga banyak dari orang-orang yang lebih tua akan terjerat dan ditawan oleh musuh itu.— 8T 101 (1904). PAZ 73.4

 

Tidak ada satu di antara seratus keluarga yang akan bertambah secara jasmani, pikirani ataupun rohaninya dengan tinggal di kota. Iman, pengharapan, kasih, kebahagiaan, akan jauh lebih baik diperoleh di tempat-tempat yang tenang di mana terdapat ladang-ladang, bukit-bukit dan pepohonan. Bawalah anak-anakmu jauh dari pemandangan dan kebisingan kota, jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas di jalan-jalan raya, maka pikiran mereka menjadi lebih sehat. Ternyata akan lebih mudah memasukkan kebenaran firman Allah ke dalam hati mereka.— AH 137 (1905). PAZ 73.5

 

Tuhan menghendaki agar umat-Nya pindah ke pedesaan di mana mereka dapat menetap di sebidang tanah dan bercocok tanam buah dan sayuran, di mana anak-anak mereka dapat berhubungan langsung dengan karya-karya Allah di alam. Bawalah keluargamu jauh dari kota-kota, inilah pekabaran saya.— 2SM 357, 358 (1902). PAZ 74.4

 

Berulang-ulang Tuhan telah memerintahkan agar anggota-anggota kita membawa keluarga mereka jauh dari kota-kota menuju ke pedesaan di mana mereka dapat menyediakan perbekalan mereka sendiri, karena di masa mendatang masalah jual beli akan menjadi satu hal yang sangat genting. Sekarang ini kita harus memperhatikan petunjuk yang diberikan kepada kita berulang-ulang ini: Keluarlah dari kota-kota dan pergilah ke wilayah-wilayah pedesaan di mana rumah-rumah tidak berdesak-desakkan, dan di mana kamu akan bebas dari gangguan musuh itu.— 2SM 141 (1904). PAZ 74.5

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart