<< Go Back

Sabat 10 Agustus 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

Bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan Tuhan kita dan Juruselamat.

Mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya harus menjadi tujuan dan cita-cita hidup kita. Memenuhi cita-cita ini bukanlah hal sepele, tetapi perlu penyangkalan diri apapun, itu untuk kepentingan kita dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang untuk menuruti perintah ini. Bila pandangan kita hanya kepada kemuliaan Allah, kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan Tuhan kita dan Juruselamat. Makin kita sungguh-sungguh dan tekun mencari hikmat Ilahi, semakin teguh kita berdiri dalam kebenaran.

Janganlah kita tetap kanak-kanak dalam pengetahuan dan pengalaman hal-hal rohani. Kita tidak boleh selalu mengekspresikan diri dalam bahasa seseorang yang baru menerima Kristus, tetapi doa-doa kita harus bertumbuh dalam kecerdasan sambil melangkah maju dalam pengalaman kebenaran. Seorang anak berusia 10 tahun yang berbicara seperti anak berusia 6 tahun tidak akan menyenangkan kita, dan betapa menyakinkan mendengar ekspresi kecerdasan yang kekanak-kanakan pada seseorang yang sudah tiba di usia matang…

Orang Muda yang telah bertahun-tahun mengalami kehidupan Kristen tidak boleh memiliki bahasa ragu dari seorang yang masih bayi di dalam Kristus. Ada kebutuhan untuk bertumbuh pada diri orang-orang yang mengaku Kristen. Mereka yang tidak bertumbuh menjadi manusia yang matang di dalam Yesus Kristus akan terlihat dalam cara mereka membicarakan hal-hal kerajaan Allah.

Biarlah kesaksian-kesaksian yang diberikan oleh orang-orang yang mengaku pengikut Kristus adalah kesaksian-kesaksian yang bertumbuh di dalam kehidupan Kristen. Bahasa pengalaman yang benar, dalam dan cerdas, itulah yang diinginkan…kita tidak boleh membiasakan bahasa duniawi, begitu akrabnya dengan percakapan manusia sehingga bahasa Kanaan menjadi tidak akrab di telinga kita….

Orang-orang Kristen harus menjadi para pelajar setia di sekolah Kristus selalu belajar lebih banyak tentang surga, kehendak Allah, kebenaran, dan bagaimana menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dengan setia untuk mengajar orang lain dan menuntun mereka mencari lebih dulu kerajaan Allah dan kebenaranNya. Kita harus memiliki pengetahuan yang baik tentang Kitab Suci, karena bagaimana kita bisa mengetahui kehendak dan cara Allah tanpa mencari kekayaan kebenaran Allah di dalam sabdaNya yang suci? Kita harus mengetahui kebenaran itu sendiri dan memahami nubuatan sekaligus ajaran-ajaran praktis dari Tuhan kita —Youth’s Instructor, 28 Juni 1894

————————

Pengabdian harus seutuhnya

……

Tidak ada laki-laki atau perempuan yang dapat berhasil dalam pelayanan Allah tanpa menaruh seluruh jiwa di dalam pekerjaan itu. Mereka yang masih suka menyisakan sesuatu, yang tidak mau menyerahkan segala sesuatu yang mereka miliki, tidak dapat menjadi murid-murid Kristus; apalagi menjadi para pekerjaNya. Pengabdian harus seutuhnya….

Yesus telah menyiapkan istana bagi mereka yang menantikan kedatanganNya. Disana mereka akan bertemua para malaikat suci dan umat tebusan dan akan bergabung  dalam nyanyian pujian dan kemenangan. Disana kasih Juruselamat mengelilingi umatNya, dan kota Allah disinari cahaya wajahNya – kota dengan dinding yang besar dan tinggi, dihiasi segala macam batu berharga, gerbangnya terbuat dari permata, dan jalannya terbuat dari emas murni, seperti kaca yang tembus pandang. — Review and Herald, 3 Juni 1880

RESUME PELAJARAN PERBANDINGAN MUSA DAN HARUN SABAT 27 JULI 2024.

 

Dari bacaan atas buku “Para Nabi dan Bapa jilid 1 hal 331 s.d 339 kita dapatkan pemahaman berikut:

  1. Dikatakan: hingga kini masih ada Harun-Harun yang lembek, yang sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa”, hal yang membuat lembeknya Harun yang kita dapatkan dari bacaan tersebut adalah
  2. Harun merasa takut akan keselamatan dirinya; dan gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia telah menyerah kepada tuntutan orang banyak”.
  3. “Dalam kemelut seperti ini diperlukan orang yang teguh, yang berani mengambil keputusan, yang betul-betul berani; seorang yang lebih mengutamakan kehormatan Allah lebih daripada untuk menjadi populer”,
  4. Sehubungan dengan kepedulian Harun terhadap “menjadi populer” tersebut, ia juga berani mencoba menerapkan cara/pikiran/penilaiannya sendiri, yaitu :
  • “Tindakannya yang pertama adalah menyuruh agar anting-anting emas dikumpulkan dari semua orang dan dibawa kepadanya, dengan mengharapkan bahwa kesombongan mereka akan menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu”,
  • “Harun telah mengijinkan penghinaan yang keji ini terhadap Tuhan. Dan ia berbuat lebih dari itu…. ia telah mendirikan sebuah mezbah di hadapannya, serta memberikan satu pengumuman, “Esok hari adalah hari raya bagi Allah.”

Ia mengira dengan cara-caranya sendiri demikian walaupun tidak ada petunjuk yang Tuhan berikan kepadaNya dapat membuat orang-orang berhenti dan meninggalkan praktek penyembahan berhala,  tindakan Harun seperti demikian menunjukkan bahwa Ia telah berkompromi dengan sifat dan kebiasaan pelanggaran hukum orang-orang Israel khususnya bangsa campuran, sikap berkompromi ini membuat DOSA TAMPAK TIDAK MENJIJIKAN, berbeda dengan Musa oleh karena ia sama sekali tidak memiliki kekawatiran dan tidak membuka diri untuk berkompromi, maka:

“Kemarahannya meluap-luap. Untuk menunjukkan rasa jijiknya terhadap kejahatan mereka itu”.

Oleh karena sifat komprominya dan mengkomandoi pendirian patung lembu emas tersebut, maka kita dapat simpulkan bahwa Harun tidak memiliki rasa jijik terhadap pelanggaran hukum sebagaimana Musa, simpulan demikian karena didasarkan kepada petunjuk berikut:

Setan mengumpulkan segenap kekuatannya dan mengerahkan seluruh tenaganya ke medan pertempuran. Mengapa ia tidak menemui perlawanan yang besar? Mengapa bala tentara Kristus begitu mengantuk dan acuh tak acuh? Oleh karena mereka mempunyai sedikit hubungan yang sesungguh-nya dengan Kristus; oleh karena mereka kekurangan Roh-Nya. Dosa bagi mereka bukanlah yang menjijikkan dan kebencian, seperti kepada Guru mereka. Mereka tidak menghadapinya, seperti Kristus menghadapinya; dengan perlawanan tegas dan menentukan. Mereka tidak menyadari kejahatan yang begitu luar biasa serta keganasan dosa, dan mereka dibutakan terhadap tabiat dan kuasa raja kegelapan itu. Hanya sedikit permusuhan melawan Setan dan pekerjaannya, karena adanya sikap tidak peduli dan masa bodoh mengenai kuasa dan kebencian Setan, dan hebatnya serta luasnya peperangannya melawan Kristus dan jemaat-Nya. Orang-orang banyak tertipu di sini. Mereka tidak tahu bahwa musuh mereka adalah jenderal perkasa, yang mengendalikan pikiran malaikat-malaikat jahat, dan bahwa dengan rencana matang dan gerakan yang trampil ia berperang melawan Kristus untuk mencegah penyelamatan jiwa-jiwa manusia itu. Di antara orang-orang yang mengaku Kristen, bahkan di antara pelayan-pelayan Injil, jarang disebutkan mengenai Setan, kecuali barangkali secara kebetulan disebutkan dari mimbar. Mereka lalai melihat tanda-tanda kegiatannya yang terus-menerus dan keberhasilannya; mereka melalaikan amaran-amaran mengenai kelicikannya; tampaknya mereka mengabaikan keberadaan Setan itu sendiri. ——KA 532.1

 

Dari pelajaran perbandingan kepemimpinan Harun dan Musa, kemudian mengkaitkan dengan pembelajaran dari Sabat-Sabat sebelumnya tentang bagaimana Murid-Murid Yesus harus melengkapi pendidikannya setelah pendidikan 3 1/2 tahun dengan pendidikan khusus selama 40 hari, Musa harus menjalani pendidikan 40 tahun,  Yesus juga harus menjalani pencobaan 40 hari sebelum penugasan resminya tahun 27 yang lalu, lambang 40 tahun bangsa Israel harus berputar-putar dipadang belantara dan lambang 40 hari pengalaman Musa naik ke gunung Sinai dari cerita kepemimpinan Harun ini sendiri, serta pengalaman Yohanes pembabtis yang harus dipisahkan dari pergaulan dan tinggal di padang gurun sebelum penugasannya menjadi seseorang yang mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya yang pertama, serta pengalaman Henoch yang juga berpisah dari pergaulannya dan tinggal terpencil, maka kita dapat pemahaman menyeluruh bahwa :

ADALAH SANGAT DIPERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS LAMBANG 40 TAHUN, 40 HARI DAN PENGUCILAN DAN PEMISAHAN DIRI SEBAGAI SUATU LANGKAH AKHIR ATAU SUATU KARANTINA PERSIAPAN/PEMATANGAN SEBELUM PENUGASAN BAGI PEKERJA-PEKERJA RENCANA ALLAH BAGI KESELAMATAN, JIKA TIDAK  …….LALU HANYA MENGANDALKAN LAMBANG 3 ½ TAHUN PENDIDIKAN MURID YESUS, SECARA RINGKAS HASILNYA ADALAH:

  1. MURID YESUS MASIH MEMENTINGKAN DIRI, MASIH BERCAMPUR YUDAS-YUDAS DIANTARA MURID YANG BENAR,
  2. MUSA MASIH JUGA SAMA MEMBANGGAKAN DIRINYA SENDIRI, DAN SAMA DENGAN HARUN MENGGUNAKAN CARA-CARANYA SENDIRI (SEPERTI KETIKA IA MEMBUNUH PRAJURIT MESIR),
  3. BANGSA ISRAEL MASIH TERCAMPUR, BAHKAN AKAN SULIT MENEMUKAN YUSAK DAN KALEB DARI SEKIAN BANYAK AKHAN-AKHAN DAN KORAH, DATAM DAN ABIRAN DIANTARA MEREKA,
  4. TIDAK AKAN ADA PERBEDAAN YOHANES PEMBABTIS DENGAN PARISI-PARISI DAN SANHEDRIN,
  5. HENOCH BUKAN MENJADI SAHABAT ALLAH MELAINKAN SAHABAT MANUSIA,
  6. AKAN BANYAK PEKERJA-PEKERJA TUHAN YANG MENGALIHKAN PENUGASANNYA KE TARSIS SEBAGAIMANA YUNUS DAHULU.

DAN KITAPUN SEBAGAI CONTOH SAINGANNYA, AKAN TETAP DENGAN SEGALA KECINTAAN TERHADAP DIRI SENDIRI, MENYOMBONGKAN/MENINGGIKAN/MEMBANGGAKAN DIRI, BERIKUT DENGAN BERHALA-BERHALA BAIK YANG BERJALAN ATAUPUN EMAS DAN PERAK DAN KERUSAKAN-KERUSAKAN MORAL MEMBAWAKAN PEKERJAAN KE DUNIA MENGUMPULKAN ORANG-ORANG MENGISI KERAJAAN DAUD DENGAN TETAP DIRI SENDIRILAH YANG MERUPAKAN FOKUS PERHATIAN BUKAN TUHAN.

PADA AKHIRNYA, …….GAGALLAH PEMBANGUNAN DAN REFORMASI, GAGALLAH RENCANA PENEBUSAN YANG TELAH DIRENCANAKAN MENDEKATI 6000 TAHUN SEJAK MANUSIA JATUH DALAM DOSA, SIA-SIALAH KEMATIAN ANAK ALLAH SATU-SATUNYA DI KAYU PALANG YANG LALU, TERANCAMLAH KERAJAAN DAN KEKUASAAN ALLAH DI SELURUH ALAM SEMESTA.

 

 

 

RUMUS/PRINSIP BELAJAR DAN MEMAHAMI PENGUNGKAPAN KEBENARAN TUHAN KHUSUSNYA DI AKHIR ZAMAN

 

 

Terang ini yang telah disampaikan melalui keajaiban-keajaiban dari peristiwa-peristiwa contoh (typical events), adalah suatu manifestasi yang jelas bahwa akan ada sebuah contoh (type) bagi setiap kejadian yang memiliki kepentingan utama bagi sidang Allah; yang merupakan satu-satunya pembuktian yang pasti dan penjelasan-penjelasan yang terang mengenai kejadian-kejadian takdir ilahi. Karena tidak terdapat contoh bagi apa saja yang palsu, maka para guru yang memiliki teori-teori tanpa penyajian contoh bagi kebenaran-kebenaran Alkitab ajarannya, berikut orang-orang yang percaya kepada mereka itu, adalah bagaikan si buta yang memimpin sesama butanya. Contoh-contoh itu digunakan untuk membukakan kekeliruan dan mengungkapkan kebenaran. Orang-orang yang jujur akan meninggalkan iblis dengan cara memeluk kenyataan-kenyataan, dan dengan cara berjalan dalam terang. — Tongkat Gembala jilid 2 hal 398.

 

Jika sebelumnya belum pernah kita tahu, maka kini akan kita saksikan bahwa dimana terdapat contoh akan terdapat juga contoh saingannya dan bahwa dimana tidak ada contoh, maka tidak akan ada Kebenaran. — Amaran Sekarang jilid I buku 8 no. 47 hal 75.

 

 

Buku Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

 

Penugasan Jam ke Sebelas:

Harus ada suatu perubahan yang pasti …. yang akan membuat tidak puas orang-orang yang bersantai-santai berbaring pada punggungnya, sebelum para pekerja yang siap bagi tugas penting mereka, dapat dikirim ke ladang. Harus ada suatu kebangunan, yaitu suatu pembaharuan rohani. Suhu kesetiaan Kristen harus dibangunkan. Rencana-rencana harus diciptakan dan dilaksanakan bagi penyebaran kebenaran kepada semua bangsa di bumi. Setan sedang meninabobokan para pengikut Kristus untuk tidur, sementara jiwa-jiwa terus binasa di sekeliling mereka; maka alasan apakah yang dapat mereka berikan kepada Tuhan untuk kelalaiannya itu?

Peralihan Jabatan:

Hendaklah setiap orang secara bijaksana beralih dengan cara berangsur-angsur mengurangi usaha-usaha kepentingan pribadinya, dan Iebih meningkat mengejar kepentingan-kepentingan Tuhan. Dengan cara ini masing-masing orang akan terus memanjat dari usaha kepentingan sendiri masa lalu yang hampa dan tak menggembirakan, kepada usaha kepentingan ilahi masa depan yang penuh dan gilang-gemilang, yang akan mengilhami “dari hujung bumi nyanyian-nyanyian, yaitu kemuliaan bagi orang-orang benar”. Yesaya 24 : 16.

Sekaranglah waktunya dimana Tuan pemilik Kebun Anggur itu sedang menanyakan: “Mengapa engkau berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?” dan sambil menganjurkan: “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apa saja yang pantas, ia itu akan kamu Terima.” — Matius 20 : 6, 7.

Saudara-Saudaraku, jika anda ingin memperoleh bagian dalam pekerjaan yang mulia ini, yaitu tindakan yang mulia dalam penebusan dunia ini, maka, anda harus cepat mempersiapkan diri. Janganlah membiarkan berbagai urusan hidup ini merampas dari anda mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah membiarkan Setan memasukkan di dalam mulutmu dalih-dalih: “Saya baharu membeli sepotong tanah, maka saya tak dapat tiada harus pergi melihatnya; saya mohon maaf”; atau “Saya baru membeli lima pasang lembu, maka saya harus pergi mencobanya: Saya mohon maaf”; atau “saya baru menikah dan karena itu saya belum dapat datang.” Lukas 14 : 18 – 20. ”Karena semua yang ada di dunia, keinginan daging, dan keinginan mata, dan kesombongan hidup; adalah bukan dari Bapa; melainkan dari dunia ini. Maka bumi akan berlalu berikut semua keinginannya; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah itu akan tetap abadi selama-lamanya.” — 1 Yahya 2 : 16, 17.

Selagi masih bekerja dalam kedudukanmu yang sekarang, pergilah masuk ke dalam kebun anggur Tuhan, maka sementara kepentinganmu, di sana bertumbuh, pekerjaanmu sendiri akan makin berkurang sampai kelak engkau akan menemukan dirimu sepenuhnya berpisah daripadanya lalu berpaut (menikah) dengan pekerjaan Tuhan.

“Oleh sebab itu janganlah kuatir, dengan mengatakan, Apakah yang akan kami makan? Atau, Apakah yang akan kami minum? Atau, Apakah yang akan kami pakai?” melainkan,

………..

 

Youth’s Instructor, January 7 1897

Pelajaran dari Salah Seorang Nabi Allah

(Bacaan tambahan selain dari buku Kerinduan Segala Zaman 1 hal 92 s.d. hal 93 dan buku Maranatha 14 Januari hal 22.3)

 

Kelahiran Yohanes Pembaptis telah dinubuatkan oleh para nabi, dan seorang malaikat diutus untuk memberi tahu Zakharia tentang peristiwa tersebut. Utusan surgawi itu secara tegas memerintahkan sang ayah untuk membesarkan anak itu dengan kebiasaan yang sangat sederhana (strictly temperate habits). Beberapa orang mungkin bertanya mengapa Tuhan harus bersikap demikian; tetapi Allah, yang menciptakan manusia, tahu bahwa godaan Setan yang paling kuat akan terjadi pada nafsu makan. Melalui pemanjaan nafsu makan, kekuatan fisik, mental, dan moral menjadi lemah; dan agar Zakharia tidak mengikuti kebiasaan yang berlaku, Allah mengutus seorang malaikat dari surga dengan petunjuk untuk melatih anak perjanjian ini. Ia harus memiliki pola makan yang sederhana dan tidak merangsang, untuk mempersiapkannya dalam melaksanakan misi sucinya. Dan dikatakan tentang dia: “Anak itu bertumbuh dan menjadi kuat dalam roh, dan tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia diperlihatkan kepada Israel.” Yohanes tidak merasa cukup kuat untuk menahan tekanan godaan besar yang akan dihadapinya saat bergaul dengan masyarakat. Ia takut karakternya akan dibentuk sesuai dengan adat istiadat orang Yahudi yang berlaku; dan ia memilih untuk memisahkan diri dari dunia, dan menjadikan padang gurun sebagai rumahnya. Ia menolak kenyamanan hidup yang biasa; makanannya sederhana; pakaiannya, pakaian yang terbuat dari bulu unta, dan diikat di pinggang dengan ikat pinggang kulit. Namun, meskipun Yohanes menghabiskan masa kecil dan remajanya di padang gurun, ia tidak berdamai dengan kehidupannya yang penuh kesulitan dan keterasingan. Jauh dari kesepian, murung, atau murung, ia menikmati kehidupannya yang sederhana dan menyendiri, dan kebiasaannya yang tenang membuat semua indranya tidak terganggu.

 

Dan Yohanes tidak malas. Dengan demikian, ia mengasingkan diri dari dunia agar ia dapat memperoleh pendidikan yang baik dari firman Tuhan yang tertulis dan kitab alam yang agung. Gunung-gunung dan bukit-bukit abadi, sungai-sungai yang selalu mengalir, menjadi teman baginya. Melalui mereka, ia berkomunikasi dengan Tuhan. Segala sesuatu yang ada di sekelilingnya di rumah pegunungannya baginya merupakan buku petunjuk, yang berisi pelajaran-pelajaran yang sangat penting tentang karakter, kebajikan, dan kasih Allah.

 

Yohanes memiliki pekerjaan khusus untuk dilakukan bagi Allah. Ia harus menangani dosa-dosa dan kebodohan orang-orang. Agar layak untuk pekerjaan umum yang penting ini, ia harus mempersiapkan diri secara pribadi dengan mencari pengetahuan surgawi. Ia harus bermeditasi dan berdoa, dan dengan belajar ia menjadi akrab dengan nubuat-nubuat dan kehendak Allah. Jauh dari dunia yang sibuk, yang perhatian dan kesenangannya yang memikat akan mengalihkan pikirannya dan merusak pikiran dan imajinasinya, ia terkurung bersama Allah dan alam. Di sana ia tidak akan dipengaruhi oleh lingkungan yang jahat, pemahamannya tidak akan dibutakan, dan jiwanya tidak akan terbiasa dengan kejahatan. Dalam ketenangan di padang gurun, Yohanes menjadi kuat dalam roh. Dengan kebiasaan-kebiasaannya yang sangat bersahaja, ia memperoleh kesehatan fisik, mental, dan moral bagi dirinya. Ketajamannya jelas, penilaiannya benar. Yohanes membiasakan diri dengan kekurangan dan kesulitan, agar ia dapat berdiri di antara orang-orang yang tidak tergoyahkan oleh keadaan seperti batu-batu dan gunung-gunung di padang gurun yang telah mengelilinginya selama tiga puluh tahun. Sebuah pekerjaan besar ada di hadapannya; dan ia harus membentuk karakter yang tidak akan menyimpang dari hak dan kewajiban oleh pengaruh apa pun di sekitarnya. Ia harus memimpin sebagai seorang pembaharu, dan dengan kehidupannya yang berpantang dan pakaiannya yang sederhana menegur kebiasaan-kebiasaan yang tidak terkendali dan pemborosan yang berdosa yang merajalela di antara orang-orang. Pemanjaan nafsu makan, terutama dalam penggunaan anggur, merusak kesehatan dan melemahkan kecerdasan, sehingga orang-orang tidak menganggap dosa sebagai sesuatu yang menyinggung Tuhan. Pekerjaannya menuntut keteguhan dan integritas; karena ia akan menghadapi tentangan dari orang-orang yang hatinya diberikan kepada kesenangan dan pemuasan nafsu makan. Ia harus menegur yang salah dan membenarkan yang benar. Ia mempersiapkan dirinya untuk memahami kekhasan pikiran manusia, dan belajar bagaimana menggerakkan hati. Yohanes adalah contoh bagi orang-orang muda di akhir zaman ini, yang kepadanya telah dipercayakan kebenaran-kebenaran yang penting dan khidmat. Allah ingin mereka bersikap bijaksana dalam segala hal. Ia ingin mereka melihat perlunya penolakan terhadap selera, untuk mengendalikan nafsu mereka di bawah kendali akal sehat. Hal ini diperlukan agar mereka memiliki kekuatan mental dan kejelasan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, antara kebenaran dan kesalahan. Ada pekerjaan bagi setiap orang di antara mereka untuk dilakukan di kebun anggur Tuhan, dan Ia ingin mereka mempersiapkan diri untuk memainkan peran yang berguna.

 

PINDAH KE DESA

 

Keluarlah dari kota-kota sesegera mungkin dan belilah sebidang tanah di mana engkau dapat berkebun, di mana anak-anakmu dapat memperhatikan bunga-bunga yang sedang tumbuh dan belajarlah dari padanya pelajaran kesederhanaan dan kemurnian. — 2SM 356 (1903). —- PAZ 71.1

 

Keluarlah dari kota, adalah pekabaran saya sekarang ini. Pastikanlah bahwa seruan ini adalah bagi anggota-anggota kita agar bermukim berkilo-kilo meter dari kota-kota besar. Sekilas memandang San Francisco dengan keadaannya sekarang ini akan berbicara kepada akalmu yang cerdas itu, menunjukkan kepadamu perlunya untuk keluar dari kota-kota besar. . . . —- PAZ 71.2

 

Tuhan menyerukan kepada anggota-anggota kita untuk bermukim jauh dari kota-kota, sebab pada saat yang tidak disangka-sangka, api dan belerang akan dicurahkan dari langit ke atas kota-kota ini. Hukuman itu setimpal dengan dosa-dosa mereka. Bilamana sebuah kota dibinasakan, janganlah anggota-anggota kita menganggap hal itu suatu kejadian yang enteng, lalu berpikir bahwa jika peluang memungkinkan maka mereka bisa membangun sendiri rumah-rumah di kota yang sama yang telah hancur itu…. — PAZ 71.3

 

Biarlah semua orang yang mau mengerti arti dari perkara-perkara ini membaca Wahyu pasal sebelas. Bacalah setiap ayat, dan pelajarilah hal-hal yang akan terjadi di kota-kota. Bacalah juga pemandangan-pemandangan yang dilukiskan dalam pasal kedelapan belas dari kitab yang sama. —— MR 1518 (10 Mei 1906). PAZ 71.4

 

Para ayah dan ibu yang memiliki sebidang tanah dan rumah yang nyaman adalah raja-raja dan ratu-ratu. — — AH 141 (1894). 

 

Sebagai umat Allah yang memelihara hukum kita harus meninggalkan kota-kota. Seperti Henokh, kita harus bekerja di kota- kota tetapi tidak bermukim di dalamnya. — Ev 77, 78 (1899). —- PAZ 71.6

 

Kota-kota harus digarap dari pos-pos terdepan. Kata pesuruh Allah itu, “Bukankah kota-kota harus diberi amaran? Ya, bukan dengan cara umat Allah bermukim di dalamnya melainkan dengan mendatanginya untuk mengamarkan kepada mereka akan apa yang bakal terjadi di atas bumi ini.”— 2SM 358 (1902).

 

Bilamana kejahatan merajalela di tengah suatu bangsa selalu ada suara terdengar yang memberikan amaran dan petunjuk, sebagaimana suara Lot terdengar di Sodom. Sebenarnya Lot dapat menyelamatkan keluarganya dari banyak kejahatan seandainya dia tidak bermukim di kota yang jahat dan tercemar ini. Apa yang dilakukan Lot bersama keluarganya di Sodom dapat dilakukan oleh mereka sekalipun mereka tinggal jauh dari kota. — Ev 78 (1903). PAZ  72.3

Kami katakan lagi, “Keluarlah dari kota-kota.” Janganlah menganggapnya sebagai suatu kemerosotan besar kalau kamu harus pergi ke perbukitan dan gunung-gunung, tetapi carilah tempat terpencil di mana kamu bisa berada sendirian dengan Allah, untuk mempelajari kehendak dan jalan-Nya. . . . —- PAZ 72.5

 

Saya mendesak anggota-anggota kita agar menjadikan usaha mengejar kerohanian sebagai pekerjaan seumur hidup. Kristus ada di depan pintu. Inilah sebabnya mengapa saya berkata kepada anggota-anggota kita, “Janganlah menganggapnya suatu kemunduran apabila kamu dipanggil untuk meninggalkan kota-kota dan pindah ke pedesaan. Di sana menunggu berkat-berkat yang limpah bagi mereka yang mau menerimanya. Dengan menyaksikan pemandangan alam, karya-karya Sang Pencipta, dengan mempelajari pekerjaan tangan Allah, secara tak terasa kamu akan berubah kepada citra yang sama. — 2SM 355, 356 (1908). — PAZ 72.6

 

 

Para orangtua memboyong keluarga mereka ke kota-kota karena mereka mengira lebih mudah mencari nafkah di sana ketimbang di pedesaan. Anak-anak yang tidak mempunyai tugas di luar jam sekolah mendapatkan pendidikan di jalanan. Dari pergaulan yang jahat mereka memperoleh kebiasaan jahat dan pemborosan. — 5T 232 (1882). PAZ 73.1

 

Masukkan anak-anak ke sekolah yang terletak di kota, di mana setiap tahap godaan sedang menanti untuk menarik dan menjatuhkan moral mereka, maka pekerjaan pembangunan tabiat akan sepuluh kali lebih sulit baik bagi orangtua itu maupun anak-anak.— FE 326 (1894). PAZ 73.2

 

Kota-kota penuh dengan penggodaan. Kita harus merencanakan pekerjaan kita begitu rupa agar sedapat mungkin menjauhkan orang-orang muda kita dari pencemaran ini. — AH 136 (1902). PAZ 73.3

 

Sudah tiba waktunya bagi anggota-anggota kita untuk membawa keluarganya keluar dari kota ke tempat-tempat yang lebih tenang, kalau tidak banyak dari antara orang-orang muda bahkan juga banyak dari orang-orang yang lebih tua akan terjerat dan ditawan oleh musuh itu. — 8T 101 (1904). PAZ 73.4

 

Tidak ada satu di antara seratus keluarga yang akan bertambah secara jasmani, pikirani ataupun rohaninya dengan tinggal di kota. Iman, pengharapan, kasih, kebahagiaan, akan jauh lebih baik diperoleh di tempat-tempat yang tenang di mana terdapat ladang-ladang, bukit-bukit dan pepohonan. Bawalah anak-anakmu jauh dari pemandangan dan kebisingan kota, jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas di jalan-jalan raya, maka pikiran mereka menjadi lebih sehat. Ternyata akan lebih mudah memasukkan kebenaran firman Allah ke dalam hati mereka. — AH 137 (1905). PAZ 73.5

 

Tuhan menghendaki agar umat-Nya pindah ke pedesaan di mana mereka dapat menetap di sebidang tanah dan bercocok tanam buah dan sayuran, di mana anak-anak mereka dapat berhubungan langsung dengan karya-karya Allah di alam. Bawalah keluargamu jauh dari kota-kota, inilah pekabaran saya. — 2SM 357, 358 (1902). PAZ 74.4

 

Berulang-ulang Tuhan telah memerintahkan agar anggota-anggota kita membawa keluarga mereka jauh dari kota-kota menuju ke pedesaan di mana mereka dapat menyediakan perbekalan mereka sendiri, karena di masa mendatang masalah jual beli akan menjadi satu hal yang sangat genting. Sekarang ini kita harus memperhatikan petunjuk yang diberikan kepada kita berulang-ulang ini: Keluarlah dari kota-kota dan pergilah ke wilayah-wilayah pedesaan di mana rumah-rumah tidak berdesak-desakkan, dan di mana kamu akan bebas dari gangguan musuh itu. — 2SM 141 (1904). PAZ 74.5

 

 

SUATU RENUNGAN KEKAWATIRAN TERHADAP KEKURANGAN DAN KEHORMATAN DAN SANJUNGAN

 

Pelajaran dari pemanggilan murid-muridNya yang tidak kawatir terhadap kekurangan

SELAIN DARI tentara Roma di Palestina, tidak ada orang yang paling dibenci oleh rakyat daripada seorang pemungut cukai. Sebabnya ialah pajak yang dituntut oleh kuasa asing adalah merupakan gangguan yang terus menerus kepada bangsa Yahudi, karena hal ini hanyalah mengingatkan pada mereka bahwa kemerdekaan mereka telah hilang. Dan pemungut cukai ini bukan saja menjadi alat penindasan Roma, tetapi mereka juga mencari keuntungan diri sendiri dengan menggaruk harta orang banyak. Seorang Yahudi yang menerima pekerjaan ini di bawah pengawasan bangsa Roma dianggap sebagai seorang pengkhianat bangsanya Ia dihina sebagai seorang yang telah murtad dan digolongkan dengan orang yang terjahat dalam masyarakat. —- KSZ1 286.1

 

Matius orang Lewi ini termasuk dalam golongan ini, seorang yang telah dipanggil untuk bekerja bagi Kristus setelah empat murid yang lain dipanggil di Nazaret. Orang Farisi menghakimi Matius menurut pekerjaannya, tetapi Yesus melihat di dalam orang ini suatu hati yang terbuka untuk menerima pekabaran. Matius telah mendengar pengajaran Juruselamat. Pada saat Roh Allah yang meyakinkan itu menyatakan akan hidupnya yang penuh dosa itu, ia rindu mencari pertolongan dari Kristus, tetapi ia telah biasa dikucilkan dari para rabi dan tidak berpikir bahwa Guru Besar ini akan memperhatikan dirinya. —-KSZ1 286.2

 

Pada suatu hari sementara ia duduk di kursi pemungut cukai, ia melihat Yesus yang sedang datang menuju padanya. Ia sangat heran mendengar perkataan yang ditujukan kepada dirinya, “Ikutlah Aku.” —-KSZ1 287.1

 

Matius “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.” Tidak terdapat keragu-raguan dalam hatinya, atau pertanyaan dalam pikirannya mengenai pekerjaannya yang akan diganti dengan kemiskinan dan kesukaran. Telah cukup baginya jika ia telah bersama-sama dengan Yesus, agar ia boleh mendengar akan firman-Nya, dan bersatu dengan Dia di dalam pekerjaan-Nya. —-KSZ1 287.2

 

Demikian pula dengan murid-murid yang mula-mula dipanggil. Apabila Yesus memanggil Petrus dan kawan-kawannya untuk mengikuti Dia, dengan segera mereka meninggalkan perahu dan jala mereka itu. Beberapa dari murid-murid ini mempunyai kawan-kawan yang hidupnya bergantung pada mereka itu; tetapi bila mereka menerima undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu dan bertanya “Bagaimana saya akan hidup dan membiayai keluargaku?Mereka patuh pada panggilan-Nya. dan setelah itu bila Yesus bertanya kepada mereka, “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” Maka jawab mereka itu, “Tidak.” —-KSZ1 287.3

 

Kepada Matius dengan kekayaannya dan kepada Andreas serta Petrus dengan kekurangannya, ujian yang sama telah diberikan dan penyerahan yang sama pula dibuat oleh masing-masing mereka. Pada saat mereka makmur, ialah bila jala mereka itu penuh dengan ikan dan di saat dorongan kehidupan yang lama menjadi lebih kuat, Yesus minta kepada murid-murid yang berada di tepi pantai itu untuk meninggalkan segala sesuatu untuk pengabaran Injil. Oleh sebab itu tiap-tiap jiwa diuji di dalam hal manakah yang lebih kuat kerinduannya bagi harta duniawi atau persekutuannya dengan Kristus. —-KSZ1 287.4

 

Prinsip selamanya tepat. Tidak ada seorang dapat maju di dalam pekerjaan Allah kecuali seluruh hatinya berada di dalam pekerjaan itu dan ia menganggap segala sesuatu itu kerugian demi keutamaan pengetahuan tentang Kristus. Tidak seorang pun yang masih mempunyai cadangan dalam hidupnya yang dapat menjadi murid Kristus, ataupun menjadi teman kerja-Nya. Apabila manusia menghargai keselamatan yang besar itu, maka pengorbanan diri yang dilihat di dalam kehidupan Kristus akan terlihat dalam hidup mereka itu juga. Ke mana saja Ia pergi, dengan gembiranya mereka itu akan mengikut Dia.—-KSZ1 287.5

 

Bandingkan dengan pengalaman Daud dan sanjungan serta kekawatiran

 

Sukses dan kehormatan duniawi telah melemahkan tabiat

 

Sebelum berakhirnya peperangan dengan bangsa Ammon, Daud, dengan menyerahkan kepemimpinan atas bala tentara itu kepada Yoab, telah kembali ke Yerusalem. Bangsa Syam sudah menyerah kepada Israel, dan kehancuran total bangsa Ammon kelihatannya sudah dapat dipastikan. Daud dikelilingi oleh hasil-hasil kemenangan dan kemuliaan pemerintahannya yang bijaksana dan mantap itu. Sekaranglah, pada saat ia sedang berada dalam keadaan senang dan lengah, dimana sipenggoda itu telah menggunakan kesempatan untuk menguasai pikirannya. Kenyataan bahwa Allah telah membawa Daud ke dalam hubungan yang sangat erat dengan Dirinya Sendiri dan telah menyatakan kebajikannya yang amat besar itu, seharusnya menjadi satu pendorong baginya untuk menjaga tabiatnya agar tidak bercacat. Tetapi bilamana di dalam kesenangan dan merasa diri aman ia melepaskan pegangannya kepada Allah, Daud telah menyerah kepada setan dan mendatangkan ke atas jiwanya noda dosa. Ia, pemimpin bangsa yang telah diangkat oleh Sorga, yang telah dipilih Allah untuk menegakkan hukumNya, telah melanggar peraturan-peraturannya. Ia yang seharusnya menjadi suatu kegentaran kepada orang-orang yang berbuat jahat, oleh tindakannya sendiri telah menguatkan tangan mereka. ——PB2 329.1

 

Sejarah Daud memberikan salah satu kesaksian yang paling mengesankan yang pernah diberikan sehubungan dengan bahaya yang mengancam jiwa yang datang dari kekuasaan dan kekayaan dan kehormatan duniawi—perkara perkara yang sangat diinginkan oleh manusia. Hanya sedikit orang yang pernah melalui satu pengalaman dengan cara yang lebih baik, untuk menyediakan mereka agar dapat bertahan terhadap ujian yang seperti itu. Kehidupan Daud yang mula-mula sebagai seorang gembala, dengan pelajaran-pelajarannya yang penuh dengan kerendahan hati, ketabahan, dan kelemahlembutannya terhadap ternaknya, hubungannya dengan alam di bukit-bukit yang sunyi, yang mengembangkan keahliannya dalam musik dan sajak, dan mengarahkan pikirannya kepada Khaliknya, disiplin yang lama dalam kehidupannya di padang belantara, yang telah menghasilkan keberanian, keteguhan, kesabaran dan iman akan Allah, telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai satu persediaan untuk menaiki tahta kerajaan Israel. Daud telah menikmati pengalaman-pengalaman yang berharga sehubungan dengan kasih Allah dan dengan berkelimpahan telah dikaruniai dengan RohNya, di dalam sejarah kehidupan Saul ia telah melihat betapa sia-sianya hikmat manusia itu. Namun demikian, sukses dan kehormatan duniawi telah begitu melemahkan tabiat Daud sehingga berulang-ulang ia telah dikalahkan oleh sipenggoda itu. ——-PB2 360.2

 

———————

JAWABAN YESUS TERHADAP SEORANG KAYA YANG DATANG MENANYAKAN BAGAIMANA MEMPEROLEH HIDUP KEKAL.

 

“Hanya satu lagi kekuranganmu,” kata Yesus, “Jikalau engkau hendak menjadi sempurna, pergilah, juallah apa yang ada padamu, dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga; kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Kristus membaca hati penghulu itu. Hanya satu perkara yang kurang padanya, tetapi hal itu merupakan suatu prinsip yang penting sekali. Ia memerlukan kasih Allah dalam jiwa. Kalau tidak dipenuhi, kekurangan ini akan terbukti mendatangkan bahaya baginya, semua sifatnya akan menjadi rusak. Oleh memanjakan diri, sifat mementingkan diri dikuatkan. Cinta yang utama akan dirinya sendiri harus ditinggalkan, agar ia dapat menerima kasih Allah.——— KSZ2 137.1

 

Kristus memberi orang ini suatu ujian. Ia memanggil dia untuk memiliki antara harta surga dan kebesaran duniawi. Harta surga sudah dipastikan kepadanya, jika ia mau mengikuti Kristus. Tetapi diri sendiri harus diserahkan, kemauannya harus diberikan untuk dikendalikan oleh Kristus. Kesucian Allah ditawarkan kepada penghulu muda itu. la mendapat kesempatan untuk menjadi seorang anak Allah, serta menjadi ahli waris bersama-sama dengan Kristus terhadap harta surga. Tetapi ia harus memikul salib, dan mengikut Juruselamat dengan jalan penyangkalan diri.—– KSZ2 137.2

 

Perkataan Kristus sesungguhnya merupakan undangan bagi penghulu itu, “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” Yosua 24:15. Pilihan terserah kepadanya. Yesus merindukan pertobatannya. Ia telah menunjukkan cacat dalam tabiatnya, dan alangkah besarnya minatNya memperhatikan persoalan itu sementara orang muda itu mempertimbangkan pertanyaan itu! Jika ia memutuskan untuk menurut Kristus, ia harus mentaati Perkataan-Nya dalam segala perkara. Ia harus berbalik dari rencana-rencananya yang penuh cita-cita. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh dan penuh kecemasan, dengan perasaan lapar bagi jiwa, Juruselamat memandang pada orang muda itu, dengan mengharapkan bahwa ia akan menyerah pada undangan Roh Allah. —–KSZ2 137.3

 

Kristus memberikan satu-satunya syarat yang dapat memberi peluang bagi penghulu itu untuk menyempurnakan suatu tabiat Kristen. Perkataan-Nya merupakan perkataan akal budi, meskipun tampaknya keras dan banyak tuntutannya. Dalam menerima dan mentaatinya terdapatlah satu-satunya harapan keselamatan bagi penghulu itu. Kedudukannya yang tinggi serta hartanya sedang mempengaruhi tabiatnya kepada Kejahatan. Jika dipelihara dalam hati, hal itu akan menggantikan Allah dalam kasih-Nya. —–KSZ2 138.1

 

Menahan sedikit atau banyak dari Allah berarti menahan sesuatu yang akan mengurangi kekuatan dan kesanggupan akhlaknya; karena jika perkara-perkara dunia ini dipelihara dalam hati, meskipun tampaknya tidak menentu dan tidak pantas, namun akan sangat berpengaruh. —-KSZ2 138.2

 

Penghulu itu mengerti segala perkara yang terkandung dalam perkataan Kristus, dan ia menjadi gelisah. Kalau saja ia telah menyadari nilai pemberian yang ditawarkan itu, maka tentu ia sudah mendaftarkan dirinya sebagai salah seorang pengikut Kristus. Ia salah seorang anggota majelis Yahudi yang dihormati, dan Setan sedang menggoda dia dengan harapan adanya masa depan yang muluk-muluk. Ia mengingini harta surga, tetapi ia mengingini juga keuntungan duniawi yang akan diperolehnya dari kekayaannya. Ia menyesal melihat adanya syarat seperti itu, ia menghendaki hidup kekal, tetapi ia tidak rela berkorban. Harga hidup kekal tampaknya terlampau besar. Sebab itu ia pun pergi dengan sedih, “karena ia banyak harta-Nya.”—-KSZ2 138.3

 

Catatan:

 

Bila kita membandingkan dengan pengalaman Lot dahulu, pengalaman orang kaya yang datang kepada Yesus ini jauh berbeda, yaitu dahulu Lot dipaksa untuk meninggalkan kekayaan dan kehidupannya, sehingga kepatuhannya bisa kita simpulkan karena kondisi keadaan kota Sodom dan Gomora yang sudah tampak memaksa  Lot untuk meninggalkan semuanya, sementara orang kaya ini berada dalam keadaan dan kondisi yang tenang, tidak terjadi sesuatu keadaan yang memaksanya meninggalkan semua hartanya yang merupakan penghalangnya menjadi murid Yesus. Dan kita sekarang ini cenderung sama dengan kondisi dari orang kaya ini, kita hidup dimasa dari contoh saingan 120 tahunnya nabi Nuh dahulu, dimana tidak ada sama sekali desakan atau keadaan yang memaksakan kita meninggalkan atau merubah semua kebiasaan kita, jadi artinya kita sama persis dengan orang kaya tersebut, yaitu Tuhan meminta KEIKLASAN KITA UNTUK BERKORBAN.

 

 

Berkat-berkat atau kesempatan-kesempatan yang besar jangan pernah meninabobokan kita dalam rasa aman atau sikap acuh

 

Berikut kepada Musa dan Harun, Nadab dan Abihu telah berdiri dalam kedudukan yang tertinggi di antara orang Israel. Mereka telah mendapat kehormatan dari Tuhan dengan cara yang istimewa, dengan diijinkannya mereka bersama-sama dengan tujuh puluh tua-tua untuk memandang kemuliaanNya di atas gunung itu. Tetapi sekalipun demikian pelanggaran mereka tidak dapat dimaafkan atau dianggap remeh. Semuanya itu menyebabkan dosanya menjadi lebih keji. Oleh sebab manusia telah menerima terang yang besar, oleh sebab mereka sudah, seperti penghulu-penghulu Israel, naik ke atas gunung, dan mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan Allah, dan tinggal di dalam terang kemuliaanNya, janganlah mereka membanggakan diri bahwa mereka kemudian bisa berbuat dosa tanpa mendapat hukuman, bahwa oleh karena mereka telah dihormati dengan cara demikian, Allah tidak akan tegas menghukum kejahatan mereka. Ini adalah satu tipu daya yang mematikan. Terang dan kesempatan-kesempatan yang besar yang telah diberikan itu menuntut dikembalikannya jasa baik dan kesucian sebanding dengan terang yang telah diberikan itu. Sesuatu yang kurang dari ini tidak dapat diterima oleh Allah. Berkat-berkat atau kesempatan-kesempatan yang besar jangan pernah meninabobokan kita dalam rasa aman atau sikap acuh. Perkara-perkara itu hendaknya jangan memberikan ijin untuk berbuat dosa atau menyebabkan orang-orang yang menerimanya merasa bahwa Allah tidak akan bersikap tegas terhadap mereka. Segala keuntungan yang telah diberikan Allah adalah alat-alatNya untuk memberikan gairah kepada roh, semangat atas usaha, dan kekuatan untuk melaksanakan kehendakNya yang suci. ——PB1 376.1

 

 

Sanjungan adalah racun, lebih berbahaya daripada celaan

Anak-anak mewarisi kecenderungan-kecenderungan kepada yang salah, tetapi mereka juga mempunyai ciri-ciri tabiat yang baik yang ini harus diperkuat dan diperkembangkan, sementara kecenderungan kepada yang jahat harus diawasi, dilawan dan ditekan. Janganlah anak-anak disanjung, karena sanjungan bagaikan racun kepada mereka; tetapi orang tua harus menunjukkan perhatian yang tulus dan lemah lembut kepada mereka, dengan demikian akan memenangkan keyakinan dan kasih mereka.——RH 24 Januari 1907

 

Menjilat dan memuji hasil sedikit usahanya, pujian dari teman jauh lebih berbahaya daripada celaan

 

Setan  sedang bekerja membanggakan dirinya di mana-mana. Dia memecah-belah orang-orang yang paling bersahabat sekalipun. Ada orang-orang yang selalu membicarakan dan menggosipkan serta mengemukakan kesaksian palsu, yang menebarkan benih-benih pertentangan dan menimbulkan perselisihan. Surga memandang kelompok orang-orang semacam ini sebagai budak-budak yang paling efisien milik Setan. Tetapi orang yang terluka berada dalam posisi yang lebih sedikit bahayanya daripada ketika ia menjilat dan memuji sedikit usahanya yang kelihatannya berhasil. Pujian dari teman-teman yang palsu jauh lebih berbahaya daripada celaan.  —–Maranatha 8 Agustus 228.2

 

 

Kesimpulan:

 

Bacaan-bacaan ini keseluruhannya berkaitan dengan RENUNGAN PENDAHULUAN Sabat tgl 15 Juni 2024 dari Amaran Sekarang jld 1 no. 35 dengan judul “Tuhan Kebenaran Kita”, yang antara lain menyadarkan kita kepada Matius 6:27-34 yaitu janganlah kamu khawatir sambil mengatakan, Apa yang akan kami makan, atau apa yang akan kami minum, atau dengan apakah kami akan dihiasi? (Karena semua perkara inilah yang dikejar oleh orang-orang Kapir),  untuk kesekian kalinya kepada kita diingat kepada kata-kata “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:21, walaupun hal ini sudah cukup banyak dipahami bahkan orang-orang Kristen pada umumnya, namun masalah ini masih saja menjadi persoalan diantara kita yang telah berada dalam kebenaran yang terakhir pekabaran calon-calon 144000. Mengenai masalah harta, kenyamanan dan kekawatiran selain contoh saingan dari Daud dan, oleh karena kita akan melaksanakan suatu pengalaman yang sama dengan Rasul-Rasul dahulu,  maka disamping perlunya mengkombinasikan kedua pelajaran pengalaman tersebut, terpenting adalah pelajaran dari pemanggilan murid-murid Yesus dahulu yaitu tuntutan untuk tidak menjadikan segala sesuatu kebutuhan kita penghalang bagi panggilannya, jelas inilah tuntutan yang berat, jadi bukan hanya kepada kekayaan atau harta dan kebanggan diri dari sanjungan ataupun kenyamanan/menyenangkan diri, bahkan kebutuhan dasarpun tidak diperbolehkan menjadi penghalang terhadap panggilannya menjelang akhir 40 hari contoh saingan.

 

Inilah tantangan kita yang harus diselesaikan secara tuntas dalam sisa pendidikan 40 hari kita, itulah sebabnya bacaan nasihat pembangunan dan reformasi seperti ini banyak sekali kita jumpai dari petunjuk-petunjuk Roh Nubuatan, karena PERSYARATAN YANG TIDAK DAPAT DITOLAK ADALAH HARUS MENJADIKAN TUHAN YANG UTAMA.

 

 

TULISAN PERMULAAN,  “KEWAJIBAN DALAM PEMANDANGAN AKAN MASA KESUKARAN” HALAMAN 126, 127

 

Saya melihat bahwa kalau ada orang berpegang pada hartanya dan tidak bertanya kepada Tuhan apa kewajibannya, maka Tuhan tidak akan memberitahukan kewajiban itu, dan mereka akan dibiarkan menyimpan hartanya, dan pada masa kesukaran harta itu akan muncul di hadapan mereka bagfaikan sebuah gunung yang hendak menimpa mereka, lain mereka akan berusaha untuk menggunakannya, tetapi tidak dapat digunakan lagi. Saya mendengar ada yang menangis begini: “ Pekerjaan sedang tersendat-sendat, umat Allah sedang lapar akan kebenaran sedangkan kita tidak berusaha untuk memenuhi kekurangan; sekarang harta kita tak ada gunanya. Aduh, sekiranya kita telah menyumbangkannya dan menyimpan harta di Sorga!” Saya melihat bahwa suatu PENGORBANAN tidak bertambah melainkan BERKURANG dan HABIS. Saya juga melihat bahwa Allah tidak menuntut semua umatNya menggunakan harta mereka pada saat yang sama; tetapi jikalau mereka mau diajar, Ia akan mengajar mereka, pada masa kekurangan, bilamanakah menjual dan berapa banyak yang dijual. Ada orang yang telah diminta untuk menggunakan harta mereka pada masa yang lampau untuk menunjang pekerjaan Advent, sementara yang lain dibiarkan menyimpan harta mereka sampai pada masa dibutuhkan. Barulah pada saat pekerjaan membutuhkannya, maka kewajiban merekalah untuk menjual.

Saya melihat bahwa pekabaran, “Juallah yang ada padamu dan berilah sedekah”, belum diajarkan oleh beberapa orang di dalam terangnya yang nyata, dan tujuan perkataan Juruselamat belum diajarkan dengan jelas. Tujuan menjual bukanlah memberi pada mereka yang mampu bekerja dan membiayai diri mereka sendiri, tetapi untuk menyebarkan kebenaran……

Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahaya membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan pikiran-pikiran dan perhatian duniawi. Saya melihat bahwa pikiran beberapa orang dijauhkan dari kebenaran masa kini dan kasih akan Alkitab yang kudus dengan membaca buku lain yang mengasyikan; pikiran-pikiran orang lain dipenuhi dengan kerisauan dan perhatian untuk apa yang mereka akan makan, minum dan pakai. Ada yang mengharapkan supaya kedatangan Tuhan itu masih begitu lama. Waktu telah berlangsung lebih cepat beberapa tahun daripada yang diharapkan mereka; itulah sebabnya mereka merasa bahwa waktu akan berlangsung beberapa tahun lagi, dan di dalam cara ini pikiran mereka dijauhkan dari kebenaran masa kini dan menuju kepada dunia. Dalam hal-hal ini saya melihat bahaya  besar;  karena jikalau pikiran dipenuhi dengan hal-hal lain, maka kebenaran masa kini terdesak ke luar, dan tidak ada tempat lagi pada dahi kita untuk meterai Allah yang hidup itu. Saya melihat bahwa saatnya hampir berakhir dan saat tersebut dapat diperpanjang tetapi tidak berlangsung lama. Sesungguhnya waktu senggang kita haruslah digunakan untuk menyelidiki Alkitab, yang akan menghakimkan  kita pada hari kiamat.

Saudara-saudara saya yang kekasih, biarlah hukum Allah dan kesaksian Yesus Kristus selalu dalam ingatanmu dan biarlah hal itu mendesak keluar segala pikiran dan percintaan dunia. Bila engkau tidur dan bila engkau bangun, hendaknyaitulah yang dipikir-pikirkan. Hiduplah dan berbuatlah seluruhnya ditujukan kepada kedatangan Anak Manusia. Masa pemeteraian itu sangat singkat adanya, dan segera akan berakhir. Sekaranglah waktunya, sementara keempat malaikat itu menahan empat angin, untuk memperkokoh panggilan dan pilihan kita.

PELAJARAN DARI PENGALAMAN YEREMIA

 

(Catatan:

Catatan tentang 40 tahun ini menambah perbendaharaan kita tentang pendidikan persiapan/akhir yang Tuhan siapkan bagi suatu umat sebelum menghadapi suatu misi pekerjaan yang lebih besar didepan, sebagaimana Musa 40 tahun di padang belantara, Yesus 40 tahun dicobai, bangsa Israel menghadapi 40 tahun berputar-putar dipadang belantara, dan lambang-lambang 40 hari dari Murid Yesus dan Musa naik ke gunung Sinai.

Perbedaannya bila yang lainnya bicara tentang contoh PEMBANGUNAN DAN REFORMASI ke dalam diri calon pekerja itu sendiri, pelajaran dari contoh Yeremia berbicara tentang tugas khusus pekerjaan akhir mempersiapkan calon-calon pekerja)

 

Contoh pengalaman Yeremia bagi pekerjaan calon-calon 144000 40 tahun sebelum Yehuda ditawan bangsa Babilon (tahun sekitar 586 SM)

 

Selama empat puluh tahun Yeremia harus berdiri di hadapan bangsa itu sebagai saksi untuk kebenaran dan keadilan. Pada zaman kemurtadan yang tiada taranya ia harus menunjukkan dalam kehidupan dan tabiat penyembahan kepada satu-satunya Allah yang benar. Selama pengepungan Yerusalem yang mengerikan ia menjadi jurubicara Yehova. Ia harus menubuatkan kejatuhan keluarga Daud dan kebinasaan bait suci yang indah yang dibangun oleh Salomo itu. Dan ketika dipenjarakan oleh sebab ucapan-ucapannya yang tidak mengenal takut, ia masih tetap berbicara dengan tegas terhadap dosa di kalangan atas. Dihina, dibenci, ditolak oleh manusia, pada akhirnya ia harus menyaksikan kegenapan nubuatan-nubuatannya sendiri secara harafiah mengenai nasib yang akan datang, dan ikut merasakan kesusahan dan penderitaan yang harus mengikuti kebinasaan kota yang malang itu. —–PR 235.3

 

DI ANTARA mereka yang mengharapkan adanya suatu kebangunan rohani yang mantap sebagai hasil pembaruan yang dilancarkan Yosia adalah Yeremia, yang dipanggil Allah kepada pekerjaan nabi ketika ia masih muda, pada tahun yang ketiga belas dalam pemerintahan Yosia. Sebagai seorang anggota keimamatan orang Lewi, Yeremia telah dididik untuk pekerjaan suci sejak masih kecil. Pada tahun-tahun persiapan yang menyenangkan itu ia sedikit saja menyadari bahwa ia telah diurapi sejak lahir untuk menjadi “. . . nabi bangsa-bangsa;” dan ketika panggilan Ilahi datang, ia diselubungi dengan perasaan ketidaklayakannya. . . . “Ah, Tuhan Allah!” serunya, “Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Yeremia 1:5, 6. —–PR 235.1

 

Di dalam diri Yeremia yang masih muda itu, Allah melihat orang yang akan berlaku benar kepada tanggung jawabnya dan yang akan berdiri demi kebenaran terhadap perlawanan besar. Pada waktu masih anak-anak ia telah membuktikan kesetiaannya; dan kini ia harus menahan kesukaran, sebagai serdadu salib yang baik. “. . .Janganlah katakan: Aku ini masih muda,” kata Tuhan membujuk pesuruh pilihan-Nya itu; “tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau. . . .” “Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar kepada mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka. Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini, Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah Firman Tuhan.” Ayat 7, 8, 17-19. —–PR 235.2

 

Pekabaran Yeremia kepada para imam dan rakyat membangkitkan sikap permusuhan dari banyak orang. Dengan mengadakan kegaduhan yang terang-terangan mereka berseru dengan nyaring, “Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya? Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah Tuhan.” Yeremia 26:9. Para imam, nabi palsu dan orang banyak menjadi marah kepadanya yang tidak mau membicarakan hal-hal yang enak atau nubuatan yang menipu. Begitulah pekabaran Allah tidak diindahkan, dan hamba-Nya diancam dengan kematian. Berita mengenai perkataan Yeremia disampaikan kepada semua pangeran Yehuda, lalu mereka bersegera dari istana raja ke bait suci, pergi mencari tahu sendiri kebenaran perkara itu. “Kemudian berkatalah para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri.’” Ayat 11. Tetapi Yeremia berdiri dengan berani di hadapan para pemuka orang banyak sambil mengumumkan, “Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Ayat 12-15.—–PR 241.1

—————

Kehancuran Yerusalem dari yang diamarkan Yeremia merupakan contoh bagi contoh saingannya gereja Advent.

 

Namun di tengah-tengah kebinasaan umum yang akan segera dialami bangsa itu, Yeremia seringkali diizinkan memandang ke seberang pemandangan-pemandangan menyedihkan pada waktu ini kepada pengharapan-pengharapan mulia pada masa yang akan datang, ketika umat Allah akan ditebus dari negeri musuh dan ditempatkan kembali ke Sion. Ia melihat lebih dahulu waktunya bilamana Tuhan akan membarui perjanjian hubungan dengan mereka. “. . . Hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana.” Yeremia 31:12.———-PR 236.1

 

 

Dosa Eli itu terdiri atas menganggap remeh kejahatan anak-anaknya terhadap pekerjaan kudus, dan atas kejahatan yang melanda seluruh negeri itu. Kelalaiannya untuk membetulkan kejahatan-kejahatan ini telah menyebabkan suatu bencana mengerikan terhadap Israel. Anak-anaknya tewas dalam pertempuran, Eli sendiri kehilangan nyawanya, tabut Allah telah dibawa dari negeri Israel, tiga puluh ribu jiwa dari bangsa itu telah terbunuh dan semuanya oleh sebab dosa telah dibiarkan bertumbuh dengan subur dengan tidak ditegur atau diperbaiki. Israel dengan sia-sia mengira bahwa, walaupun perbuatan-perbuatan mereka berdosa, maka adanya tabut perjanjian itu akan memastikan kemenangan terhadap bangsa Filistin. Dalam cara yang sama, selama zaman Yeremia, para penduduk Yehuda cenderung percaya bahwa suatu pemeliharaan yang ketat terhadap upacara-upacara bait kudus yang ditetapkan Ilahi akan dapat melindungi mereka dari hukuman yang ditentukan untuk jalan mereka yang jahat.—-PR 240.3

 

Alangkah indahnya pelajaran ini kepada orang-orang yang memegang jabatan tanggung jawab sekarang di dalam gereja Allah! Alangkah indah amaran khidmat yang dilakukan dengan setia terhadap kesalahan-kesalahan yang mendatangkan kehinaan pada pekerjaan kebenaran! Hendaklah jangan ada orang yang mengaku pemelihara hukum Allah memuji-muji diri mereka sendiri bahwa penghormatan yang mereka dapat tunjukkan secara luar terhadap hukum-hukum itu akan melindungi mereka dari pada pelaksanaan keadilan Ilahi. Janganlah ada orang yang tidak mau ditegur karena kejahatan, ataupun membebani hamba-hamba Allah dengan berlaku terlampau berani dalam usaha membersihkan perkemahan dari perbuatan jahat. Allah yang membenci dosa memanggil mereka yang mengaku memelihara hukum-Nya supaya berpisah dari segala kejahatan. Suatu kelalaian untuk bertobat dan menunjukkan pertobatan yang rela akan mendatangkan akibat-akibat yang serius kepada pria dan wanita sebagaimana yang menimpa orang Israel. Ada suatu batas waktu di mana pehukuman-pehukuman Yehova tidak dapat lagi ditunda-tunda. Kebinasaan Yerusalem pada zaman Yeremia adalah suatu amaran khidmat kepada Israel modern, bahwa nasihat-nasihat dan anjuran-anjuran yang diberikan kepada mereka melalui alat-alat yang terpilih tidak boleh diremehkan dengan tidak mendapat hukuman.—-PR 240.4

 

Catatan:

Dicantumkannya cerita pengalaman Iman Eli oleh Ellen G. White dalam cerita pengalaman Yeremia ini, jelas keluar dari konteks karena, Yeremia jauh hidup setelah pengalaman Imam Eli, Yeremia hidup disaat 10 suku sudah diserakan tahun 721 SM, sementara Imama Eli kita ketahui hidup dimasa Samuel masih baru diserahkan oleh Hana, sehingga jelas digunakannya cerita Imam Eli disini untuk menunjukkan bagaimana sikap MEREMEHKAN kebenaran dan kesempatan yang Tuhan sudah berikan, disini kita ditunjukkan akan ada Imam-Imam Eli sejenis dalam contoh saingan kita diakhir zaman.

 

———————————–

 

Pelajaran dari pengalaman Yeremia di zaman kepemimpinan raja Zedekia (raja terakhir Yehuda), petunjuk atau nasihat Allah saat itu sebagai makanan pada waktunya bertentangan dengan pandangan umum (yang mengira Tuhan akan menggunakan cara biasa) , umat akan diuji kepada siapa ia akan berpegang, bila suatu petunjuk diterima itu berarti separuh kebinasaan bisa dihindari

 

Dengan air mata Yeremia memohon kepada Zedekia untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan rakyatnya. Dengan kesedihan yang dalam ia memastikan kepada raja itu bahwa kecuali ia mau memperhatikan nasihat Allah, maka ia tidak dapat menyelamatkan nyawanya, dan segala miliknya akan jatuh kepada orang-orang Babel. Tetapi raja itu telah menempuh jalan yang salah, dan ia tidak sudi menyusuri kembali langkah-langkahnya. Ia memutuskan untuk mengikuti nasihat para nabi palsu, dan orang-orang yang benar-benar ia anggap rendah, dan yang mencela kelemahannya yang begitu bersedia menyerah kepada kehendak mereka. Ia mengorbankan kemerdekaan keperkasaannya yang mulia itu dan menjadi budak yang merangkak pada pendapat umum. Dengan tidak bermaksud melakukan kejahatan yang nyata, ia juga tidak mempunyai keputusan untuk berdiri dengan berani demi kebenaran. Menjadi sasaran hukuman walaupun ia mendapat nasihat yang diberikan Yeremia, ia tidak mempunyai kekuatan moral untuk menurut; dan sebagai akibatnya dengan tetap ia maju menempuh arah yang salah. ——PR 265.1

 

Raja itupun terlalu lemah untuk berterus-terang supaya orang-orang di istana dan rakyatnya dapat mengetahui bahwa ia telah mengadakan perundingan dengan Yeremia, maka begitu penuhnya ketakutan orang itu. Jikalau Zedekia telah berdiri dengan berani dan menyatakan bahwa ia percaya akan perkataan nabi itu, maka sudah separuh digenapi, kebinasaan apa yang dapat dihindarkan! Ia seharusnya berkata, Aku akan mengikut Tuhan, dan menyelamatkan kota dari kehancuran yang tuntas. Saya tidak berani meremehkan perintah Allah oleh sebab takut atau kebaikan manusia. Saya mengasihi kebenaran, saya membenci dosa, dan saya akan mengikuti nasihat Yang Mahakuasa orang Israel.——PR 265.2

 

(Catatan :

Pekabaran Yeremia merupakan suatu gambaran contoh bahwa pekabaran Tuhan contoh saingan akan bertentangan dengan pandangan umum sehingga orang yang bersedia menerimanya harus siap berbeda dengan orang banyak, dan orang yang menerimanya hanya orang-orang yang tidak merasakan masalah bila ia harus merendahkan diri.

Nasihat Allah melalui Yeremia adalah nasihat yang jauh berbeda dan tidak biasa, yaitu disuruh untuk menerima ditawan dan tunduk kepada pemerintahan Nebukadnezar sementara waktu (hingga menanti nasihat berikutnya jika diterima), sementara pandangan umum yang dimiliki orang Yahudi adalah oleh karena sepanjang perjalanan mereka keluar dari Mesir mereka dipimpin untuk melawan kepada setiap kerajaan yang mencoba mengganggu keberadaan mereka, demikian pula saat itu mereka berusaha meminta bantuan bangsa Mesir untuk melawan kerajaan Babilonia (PR 261.1 – Yesaya 31:1) Ini kembali menunjukkan bahwa oleh karena pengalaman Yeremia ini merupakan contoh bagi umat Allah pada buah-buah pertama, maka demikian pula pekabaran makanan pada waktunya yang merupakan pekabaran 144000 adalah pekabaran yang bertentangan dengan pandangan-pandangan umum, suatu pekabaran perjalanan kelepasan yang tidak biasa.

 Dikatakan bahwa bila perkataan nabi Yeremia itu diterima, maka Zedekia telah menyelamatkan separuh diri dan keluarganya dari kebinasaan, hal ini berkaitan dengan pemahaman tentang pembenaran oleh Iman….yaitu iman yang dibenarkan adalah iman + perbuatan,  jadi agar supaya lengkap suatu penerimaan akan kebenaran harus ditambahkan dengan perbuatan.)

 

 

 

Berikut pertentangan dengan pandangan umum tersebut yang dikarenakan Tuhan memberikan petunjuk atau nasihat bukan cara biasa yang telah dipahami, sehingga mengherankan banyak orang umum:

 

Sejak mulanya, Yeremia telah mengikuti suatu jalan yang tetap dengan nasihat supaya taat kepada bangsa Babel. Nasihat ini bukan saja hanya diberikan kepada Yehuda, tetapi kepada banyak bangsa di sekeliling. Pada permulaan pemerintahan Zedekia, para duta dari raja Edom, Moab dan Tirus, serta bangsa-bangsa lain mengunjungi raja Yehuda untuk mempelajari apakah menurut pertimbangannya waktunya menguntungkan untuk mengadakan suatu persekutuan dan apakah ia mau bergabung dengan mereka bertempur melawan raja Babel. Sementara para duta ini sedang menunggu jawabnya, Firman Tuhan datang kepada Yeremia, bunyinya, “Buatlah tali pengikat dan gandar, lalu pasanglah itu pada tengkukmu! Kemudian kirimlah pesan kepada raja Edom, kepada raja Moab, kepada raja bani Amon, kepada raja Tirus dan kepada raja Sidon, dengan perantaraan utusan-utusan yang telah datang ke Yerusalem menghadap Zedekia, raja Yehuda.” Yeremia 27:2, 3. —–PR 256.3

 

Yeremia diperintahkan untuk menyampaikan kepada para utusan supaya mengatakan kepada raja mereka bahwa Allah telah menyerahkan mereka semua ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel itu, sehingga dengan demikian mereka harus “takluk kepadanya dan kepada anaknya dan kepada cucunya, sampai saatnya juga tiba bagi negerinya sendiri.” Ayat 7. —–PR 256.4

 

Lebih jauh para utusan itu diberi petunjuk untuk memaklumkan kepada raja mereka bahwa jikalau mereka tidak mau takluk kepada raja Babel maka mereka akan dihukum “dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar,” sampai mereka musnah. Teristimewa mereka harus berpaling dari pengajaran para nabi palsu yang dengan kata lain harus diberi nasihat. “Janganlah kamu mendengarkan nabi-nabimu,” kata Tuhan memaklumkan, “juru-juru tenungmu, juru-juru mimpimu, tukang-tukang ramalmu, dan tukang-tukang sihirmu yang berkata kepadamu, Janganlah kamu mau takluk kepada raja Babel, sebab mereka bernubuat palsu kepadamu, dengan maksud menjauhkan kamu dari atas tanahmu, sehingga kamu Kucerai-beraikan dan menjadi binasa. Tetapi bangsa yang mau menaruh tengkuknya ke bawah kuk raja Babel dan yang takluk kepadanya, maka mereka akan Kubiarkan di atas tanahnya, demikianlah Firman Tuhan, dan mereka akan mengolahnya dan diam di sana.” Ayat 8-11. Hukuman paling ringan yang dapat ditimpakan Allah yang berkemurahan kepada suatu bangsa yang begitu durhaka adalah menaklukkan diri kepada undang-undang Babel, tetapi jikalau mereka berperang melawan perintah melayani ini maka mereka harus merasakan kehebatan penuh daripada hukuman-Nya. —–PR 257.1

 

Di hadapan para imam dan orang banyak, Yeremia dengan sungguh-sungguh mendesak agar mereka mau tunduk kepada raja Babel. —–PR 257.3

 

Keheranan majelis bangsa-bangsa yang berkumpul tidak terhingga sama sekali ketika Yeremia, dengan membawa kuk penaklukan di sekeliling tengkuknya, menjadikan mereka sampai mengetahui kehendak Allah. —–PR 257.4

 

Catatan:

Perintah Tuhan dalam pengalaman Yeremia ini jauh bertentangan dengan kebiasaan dan pemahaman pada umumnya, dimana secara umum, baik umat Allah orang Yehuda maupun bangsa sekitar paham bahwa bangsa Israel ini adalah bangsa pilihan Tuhan Allah, sehingga mereka memahami setiap suatu bangsa mengganggu atau hendak mencelakakan bangsa Israel maka mereka akan dikalahkan oleh Tuhan. Disini menunjukkan bahwa suatu pelajaran bahwa umat Allah harus terus mengikuti perkembangan kebenaran atau perintah yang dibukakan kepadanya, sebagaimana dahulu perintah pelangi menggantikan pembinasaan oleh air, namun Nimrod masih tetap memahami pembinasaan oleh air.

———————

 

Contoh jumlah yang akan diselamatkan dari dalam sidang adalah jumlah yang kecil dari keseluruhan, ….. diantaranya terdapat Daniel bersama 3 temannya yang selamat — jelas mereka adalah orang-orang hasil menerima usaha Yeremia selama 40 tahun (sama seperti lambang 40 tahun Musa, lambang 40 hari murid-murid Yesus)

 

Nubuatan-nubuatan tentang malapetaka yang ditegaskan Yeremia ke atas orang-orang sisa yang memberontak terhadap Nebukadnezar dengan mengungsi ke Mesir disertai dengan janji-janji pengampunan kepada mereka yang bertobat dari kebodohan mereka dan bersedia untuk kembali. Sementara Tuhan tidak akan membiarkan hidup mereka yang meninggalkan nasihat-Nya dan beralih kepada pengaruh-pengaruh berhala orang Mesir yang memikat itu, namun Ia hendak menunjukkan kemurahan kepada mereka yang akan menunjukkan setia dan benar. “Hanya beberapa orang yang terluput dari pedang–jumlahnya kecil–yang akan kembali dari tanah Mesir ke tanah Yehuda,” Firman-Nya memaklumkan: “maka seluruh sisa Yehuda yang telah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana akan mengetahui perkataan siapa yang terwujud, perkataan-Ku atau perkataan mereka.” Yeremia 44:28.—–PR 266.4

 

TAHUN-TAHUN gelap kebinasaan dan kematian menandai tamatnya kerajaan Yehuda tentulah mendatangkan keputusasaan kepada hati yang gagah berani sekiranya tidak ada dorongan dalam ucapan-ucapan nubuatan utusan-utusan Allah. Melalui Yeremia di Yerusalem, melalui Daniel di istana Babel, melalui Yehezkiel di tepi sungai Khebar, dengan kemurahan Tuhan menjelaskan rencana-Nya yang kekal dan memberikan kepastian tentang kesediaan-Nya untuk menggenapkan kepada umat pilihan-Nya janji-janji yang tercatat di dalam tulisan-tulisan Musa. Bahwa apa yang telah difirmankan-Nya akan dilakukan-Nya kepada mereka yang terbukti benar pada-Nya, dengan pasti Ia akan menggenapinya. “. . . Firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” 1 Petrus 1:23. —–PR 268.3

 

DI ANTARA anak-anak Israel yang dibawa sebagai tawanan ke Babel pada permulaan tujuh puluh tahun penawanan itu terdapat patriot-patriot Kristen, yakni orang-orang yang benar kepada prinsip laksana baja, yang tidak mau dicemari dengan sifat mementingkan diri, tetapi yang mau menghormati Allah walaupun kehilangan segala sesuatu. Di negeri di mana mereka ditawan mereka harus menggenapi rencana Allah dengan memberikan berkat-berkat kepada bangsa-bangsa kafir yang datang melalui pengenalan akan Yehova. Mereka harus menjadi wakil-wakil-Nya. Mereka tidak akan pernah menyesuaikan diri dengan para penyembah berhala; iman mereka dan nama mereka sebagai para penyembah Allah yang hidup mereka akan pertahankan sebagai suatu kehormatan yang tinggi. Dan hal ini memang mereka lakukan. Dalam kemakmuran dan kemalangan mereka menghormati Allah, dan Allah menghormati mereka. —–PR 277.2

 

“Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.” Dengan melihat di dalam diri orang-orang muda ini adanya kemampuan yang luar biasa, maka Nebukadnezar memutuskan bahwa mereka harus dididik untuk mengisi jabatan-jabatan penting dalam kerajaannya. Supaya mereka dapat memenuhi persyaratan sepenuhnya untuk pekerjaan seumur hidup mereka, ia mengatur supaya mereka mempelajari bahasa Kasdim dan selama tiga tahun diberikan keuntungan-keuntungan pendidikan khusus yang lazim diberikan bangsawan-bangsawan kerajaan. Nama-nama Daniel dan teman-temannya diganti dengan nama-nama yang melambangkan dewa-dewa orang Kasdim. Ada makna yang besar terkandung dalam nama yang diberikan oleh para orangtua Ibrani kepada anak-anak mereka. Seringkali makna ini adalah merupakan sifat tabiat yang ingin dilihat oleh orangtua berkembang dalam diri sang anak. Oleh penghulu yang bertanggung jawab di mana orang-orang muda tawanan ini di tempatkan, “Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.”—— PR 278.1

 

Sang raja tidak memaksa orang-orang muda Ibrani itu meninggalkan iman mereka lalu menyembah berhala, tetapi ia mengharapkan dapat melakukan hal itu dengan pelahan-lahan. Dengan memberi mereka nama-nama yang melambangkan penyembahan berhala, dengan membawa mereka setiap hari berhubungan akrab dengan kebiasaan-kebiasaan menyembah berhala, dan di bawah pengaruh upacara-upacara perbaktian orang kafir yang memikat, ia berharap untuk membujuk mereka meninggalkan agama bangsa mereka dan bersatu dengan perbaktian orang-orang Babel. —– PR 278.2

 

Catatan:

Daniel, Hananya, Misael dan Azarya adalah siswa dari pendidikan 40 tahun Yeremia, itulah sebabnya mereka mampu mempertahankan keberanian dan kesetiaannya sebagaimana contoh dari hasil pendidikan 40 tahun Musa di padang belantara dan lambang Yusak dan Kaleb hasil dari pendidikan 40 tahun perjalanan bangsa Israel berputar-putar di padang belantara, dan 30 tahun Yohanes Pembabtis hidup di padang gurun, dan juga lambang 40 hari murid-murid Yesus serta lambang 40 hari Musa naik ke gunung Sinai mendapatkan orang-orang Israel yang sudah terpisah dari mereka yang tidak setia.

Pendidikan 40 tahun Yeremia adalah sama dengan pendidikan Musa, dan lain-lainnya yaitu menghilangkan karekter MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, jadi sepenuhnya hanya Allah saja yang jadi perhatiannya dan ketergantungannya.

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart