<< Go Back

Sabat 27 Juli 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

 

  • Semua selera dan nafsu harus menjadi hamba kepada orang yang takut akan Allah, bukan menjadi penguasa atas dia

 

Pertanyaan yang perlu kita pertimbangkan ialah. Apakah kita lambang Kristus? Maaf tidak bernilai. Semua keadaan, semua selera dan nafsu harus menjadi hamba kepada orang yang takut akan Allah, bukan menjadi penguasa atas dia. Orang-orang Kristen tidak untuk diperbudak oleh kebiasan-kebiasaan yang diwarisi maupun yang dipupuk atau oleh kecenderungan —-SpT Series A, No. 9, hlm 56, 1897 (TM 421)

Umat Allah harus mengenal diri mereka supaya mereka dapat di-angkat ke surga. Mereka harus mengenal keadaan tubuh agar bersama pemazmur mereka dapat berseru: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib.” Selera mereka harus ditaklukkan di bawah pengawasan organ-organ intelek dan moral. Tubuh itu seharusnya menjadi hamba bagi pikiran, bukan pikiran diperhamba tubuh.—-MMD 34.1

 

Kemajuan kita dalam kemurnian moral tergantung pada pemikiran yang benar dan tindakan yang benar. “Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang,” “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang.” (Matius 15:11,19,20).

 

Pemikiran-pemikiran jahat membinasakan jiwa. Kuasa Allah yang mengubahkan mengubahkan hati, membersihkan dan memurnikan pikiran. Kecuali berusaha dengan tekad yang kuat untuk menjaga pemikiran tetap berpusat pada Kristus, maka kasih karunia tidak akan nyata dalam hidup. Pikiran harus terlibat dalam peperangan rohani. Setiap pemikiran harus dibawa kepada penurutan pada Kristus. Semua kebiasaan harus dikendalikan Allah —-LT 123, 1904

 

         ————————-

  • Keakraban dengan dosa

Persesuaian kepada kebiasaan-kebiasaan dunia membuat gereja bertobat kepada dunia, dan tidak akan pemah mempertobatkan dunia kepada Kristus. Keakraban dengan dosa pasti menyebabkan dosa itu tampak kurang menjijikkan. Ia yang memilih bergaul dengan hamba-hamba Setan, akan segera kehilangan rasa takut kepada tuanNya. Bilamana dalam tugas kita menghadapi pencobaan, sebagaimana Daniel di istana raja, kita boleh merasa pasti bahwa Allah melindungi kita. Tetapi jikalau kita menempatkan diri di bawah penggodaan, lambat atau cepat kita akan jatuh. ——KA 533.2

 

Setan sedang menggunakan segala alat untuk menjadikan kejahatan dan kemaksiatan itu populer. Kita tidak dapat menyusuri jalan-jalan di kota besar tanpa melihat adanya perkara-perkara yang jahat seperti yang dimuat dalam banyak buku novel, atau yang dipertunjukkan di dalam gedung bioskop. Pikiran dididik supaya biasa dengan dosa. Jalan yang ditempuh oleh orang-orang jahat dan yang merosot ahlaknya terus-menerus dihadapkan kepada orang banyak melalui majalah-majalah sekarang ini, dan segala sesuatu yang dapat membangkitkan hawa nafsu dihadapkan kepada mereka dalam cerita-cerita yang merangsang. Mereka mendengar dan membaca begitu banyak tentang kejahatan-kejahatan yang keji sehingga hati nurani yang dulunya begitu peka, yang akan merasa gentar melihat pemandangan-pemandangan yang mengerikan itu, sekarang menjadi kebal dan mereka sangat menaruh perhatian kepadanya. —-PB2 52.1

 

Tiap-tiap pelanggaran, tiap-tiap kelalaian atau penolakan atas anugerah Kristus, mendatangkan reaksi atas dirimu sendiri; yaitu mengeraskan hati, merusak kemauan, mematikan pengertian, bukan saja membuat engkau kurang ingin berserah tetapi juga kurang mampu berserah terhadap bujukan Roh Suci Allah yang lemah-lembut. ———-KS 28.1

 

Syarat kehidupan kekal itu adalah sama juga sekarang dengan yang dahulu— sama dengan yang dahulu sebelum leluhur kita jatuh ke dalam dosa di Taman Eden — penurutan yang sempurna kepada hukum Tuhan, kebenaran yang sempurna. Jikalau kehidupan kekal itu diberikan dengan syarat yang kurang daripada syarat ini maka kebahagiaan alam semesta inipun berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan segala derita dan sengsara- nya, menjadi kekal selamanya.—–KS 58.1

 

 

RINGKASAN SINGKAT PELAJARAN SABAT TANGGAL 13 JULI 2024

 

  1. MEMBANDINGKAN PERINTAH YESUS PADA PENDIDIKAN 3 ½ TAHUN DAN DALAM 40 HARI

 

Sementara murid-murid menunggu kegenapan perjanjian itu, mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurangpercayaan mereka. Sementara mereka teringat akan perkataan yang diucapkan oleh Kristus kepada mereka sebelum kematian-Nya, mereka pun lebih mengerti akan maksud yang sebenarnya. Kebenaran yang telah berlalu dari ingatan mereka dibawa sekali lagi kepada pikiran mereka, dan ini mereka ulangi satu sama lain. Mereka sendiri menyesal karena salah mengerti akan Juruselamat. Bagai suatu prosesi, pemandangan demi pemandangan tentang hidup-Nya yang luar biasa lewat di hadapan mereka. Sementara mereka merenungkan tentang kehidupanNya yang suci, mereka merasa bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu sukar, tidak ada pengorbanan yang terlampau besar, kalau saja mereka dapat bersaksi dalam kehidupan mereka kepada keindahan tabiat Kristus. Oh, jikalau seandainya mereka bisa mengulangi lagi masa tiga tahun hidup bersama-sama, pikir mereka, alangkah berbedanya tindakan mereka! Jikalau mereka dapat melihat Tuhan sekali lagi, betapa sungguhsungguh mereka berusaha untuk menunjukkan kepada-Nya akan dalamnya mereka mengasihi Dia, dan betapa mereka menunjukkan rasa berdukanya mereka karena telah menyusahkan Dia dengan suatu perkataan atau perbuatan yang kurang percaya! Tetapi mereka telah dihiburkan oleh pikiran bahwa mereka telah diampuni. Dan sejauh mungkin mereka memutuskan, mereka akan tebus ketidakpercayaan mereka dengan berani mengakui Dia di hadapan dunia.——-KR 31.1

 

Catatan:

Dari bacaan pengalaman murid-murid Yesus dahulu, terlihat perbedaan pendidikan 3 ½ tahun dan 40 hari dari materi pendidikan dan fokus sasaran, yaitu bila dahulu kepada mereka terdapat 2 hal yang mereka harus lakukan, yakni menjala orang-orang untuk menjadi pengikut Kristus dan pembangunan dan reformasi terhadap diri mereka sendiri, sedangkan dalam 40 hari fokus sasaran secara intensif kepada pembangunan dan reformasi diri mereka sendiri, atau PEMBENAHAN TERHADAP PRIBADI MANUSIA HASIL DARI PENGUMPULAN CALON-CALON PEKERJA ROH SUCI HUJAN AWAL.

MENGAPA TUHAN MENGKHUSUSKAN PENDIDIKAN 40 HARI TERSEBUT KE DALAM PRIBADI MURID-MURIDNYA, TIDAK IA TEKANKAN KEPADA PENGUMPULAN ORANG-ORANG YANG MASIH DAPAT DITOBATKAN DARI BANGSA YAHUDI…..JAWABANNYA ADALAH KARENA MURID-MURIDNYA DALAM 3 ½ TAHUN TERBUKTI HANYA MAMPU BERPISAH DENGAN DUNIA/LINGKUNGAN/KELUARGA DAN MAMPU BERTAHAN MENGALAHKAN ANIAYA, HINAAN, DIKUCILKAN/DIASINGKAN, DIREMEHKAN, HUJATAN,  AKAN TETAPI ………MEREKA TIDAK MAMPU MENGALAHKAN DIRINYA SENDIRI.

  1. BEBERAPA ALASAN MENGAPA TUHAN MEMERLUKAN PENDIDIKAN 40 HARI SETELAH 3 ½ TAHUN BERSAMA MURIDNYA, SELAIN YANG TELAH DIPAHAMI MENGIGINKAN KEDUDUKAN.

 

  • Pemahaman tentang KASIH (Galatia 5:22-23) yang harus dibenah, antara lain:
  • Yesus mengakui seseorang IbuNya dan saudaraNya hanya jika mereka menerima firmanNya (Matius 8:21,22),
  • Kemarahan Yesus terhadap Bait SuciNya dijadikan rumah dagang (Kasih tidak berlaku untuk merusakan kebenaranNya),
  • Pengalaman Uza yang berniat baik menjaga tabut perjanjian,
  • Musa dikatakan “rendah hati dan lemah lembut” walaupun ditangannya beribu-ribu orang Israel harus mati, berbeda dengan Harun yang penuh toleran,
  • Petunjuk tugas penginjilan ke Yerusalem dalam 40 hari:

Karakter dan pengalaman kita sendirilah yang menentukan pengaruh kita terhadap orang lain.  Untuk meyakinkan orang lain tentang kuasa kasih karunia Kristus, kita harus mengetahui kuasanya di dalam hati dan hidup kita sendiri.  Injil yang kita hadirkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa haruslah Injil yang olehnya jiwa kita sendiri diselamatkan.  Hanya melalui iman yang hidup di dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi, pengaruh kita dapat dirasakan di dunia yang skeptis.  Jika kita ingin menarik orang berdosa keluar dari arus yang deras, kaki kita sendiri harus berdiri kokoh di atas Batu Karang, Kristus Yesus. —– AG 276.6

  1. Buku Kepercayaan-kepercayaan dasar Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

 

Penugasan Jam ke Sebelas:

Harus ada suatu perubahan yang pasti …. yang akan membuat tidak puas orang-orang yang bersantai-santai berbaring pada punggungnya, sebelum para pekerja yang siap bagi tugas penting mereka, dapat dikirim ke ladang. Harus ada suatu kebangunan, yaitu suatu pembaharuan rohani. Suhu kesetiaan Kristen harus dibangunkan. Rencana-rencana harus diciptakan dan dilaksanakan bagi penyebaran kebenaran kepada semua bangsa di bumi. Setan sedang meninabobokan para pengikut Kristus untuk tidur, sementara jiwa-jiwa terus binasa di sekeliling mereka; maka alasan apakah yang dapat mereka berikan kepada Tuhan untuk kelalaiannya itu?.

Peralihan Jabatan:

Hendaklah setiap orang secara bijaksana beralih dengan cara berangsur-angsur mengurangi usaha-usaha kepentingan pribadinya, dan Iebih meningkat mengejar kepentingan-kepentingan Tuhan. Dengan cara ini masing-masing orang akan terus memanjat dari usaha kepentingan sendiri masa lalu yang hampa dan tak menggembirakan, kepada usaha kepentingan ilahi masa depan yang penuh dan gilang-gemilang, yang akan mengilhami “dari hujung bumi nyanyian-nyanyian, yaitu kemuliaan bagi orang-orang benar”. Yesaya 24 : 16.

Sekaranglah waktunya dimana Tuan pemilik Kebun Anggur itu sedang menanyakan: “Mengapa engkau berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?” dan sambil menganjurkan: “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apa saja yang pantas, ia itu akan kamu terima”Matius 20 : 6, 7.

Saudara-Saudaraku, jika anda ingin memperoleh bagian dalam pekerjaan yang mulia ini, yaitu tindakan yang mulia dalam penebusan dunia ini, maka, anda harus cepat mempersiapkan diri. Janganlah membiarkan berbagai urusan hidup ini merampas dari anda mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah membiarkan Setan memasukkan di dalam mulutmu dalih-dalih: “Saya baharu membeli sepotong tanah, maka saya tak dapat tiada harus pergi melihatnya; saya mohon maaf”; atau, “Saya baru membeli lima pasang lembu, maka saya harus pergi mencobanya: Saya mohon maaf”; atau “saya baru menikah dan karena itu saya belum dapat datang”. Lukas 14 : 18 – 20. ”Karena semua yang ada di dunia, keinginan daging, dan keinginan mata, dan kesombongan hidup; adalah bukan dari Bapa; melainkan dari dunia ini. Maka bumi akan berlalu berikut semua keinginannya; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah itu akan tetap abadi selama-lamanya”. 1 Yahya 2 : 16, 17.

Selagi masih bekerja dalam kedudukanmu yang sekarang, pergilah masuk kedalam kebun anggur Tuhan, maka sementara kepentinganmu, di sana bertumbuh, pekerjaanmu sendiri akan makin berkurang sampai kelak engkau akan menemukan dirimu sepenuhnya berpisah daripadanya lalu berpaut (menikah) dengan pekerjaan Tuhan.

“Oleh sebab itu janganlah kuatir, dengan mengatakan, Apakah yang akan kami makan? Atau, Apakah yang akan kami minum? Atau, Apakah yang akan kami pakai?” melainkan,

 

 

 

 

 

Pelajaran dari perbandingan sikap Harun dan Musa

 

Harun

Kutipan buku Ellen G. White

Catatan analisa

Selagi Musa bepergian, wewenang pemerintahan telah dipercayakan kepada Harun, dan sekelompok orang banyak telah mengerumuni kemahnya, dengan tuntutan, “Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantar kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apa jadinya.” Awan itu, kata mereka, yang telah memimpin mereka sampai ke tempat itu, sekarang telah tinggal menetap di atas gunung, itu tidak akan lagi memimpin mereka dalam perjalanan. Mereka harus mempunyai sebuah patung sebagai penggantinya; dan jikalau, seperti telah diusulkan, mereka harus kembali ke Mesir, maka mereka akan memperoleh belas kasihan dari orang Mesir dengan membawa patung ini di hadapan mereka, dan mengakuinya sebagai dewa mereka. ——-PB1 332.2

 

1.       Ketika Musa naik ke gunung Sinai, sebagai penggantinya ditunjuklah Harun untuk memimpin bangsa Israel,  Harun berjuang bersama-sama Musa dari awal sekali usaha membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, namun ia hanya bekerja mendampingi Musa, belum pernah ia dipercayakan untuk memimpin,

2.       Dengan permintaan orang banyak untuk dibuatkan patung ketika kepemimpinan dipercayakan ke Harun, menunjukkan tidak adanya dihargainya kepercayaan Musa tersebut, walaupun mereka juga menyaksikan sendiri bahwa Harun adalah wakil dari kepemimpinan Allah selain dari Musa. Kondisi yang sama sekarang ini juga tentunya terjadi di contoh saingannya di akhir zaman setelah sepeninggalan Musa contoh saingan yaitu Victor T. Houteff. sehingga tidaklah perlu heran bila kita saksikan bahwa hasil galian Harun contoh saingan yaitu guru-guru diremehkan, tidak dihargai.

Dalam kemelut seperti ini diperlukan orang yang teguh, yang berani mengambil keputusan, yang betul-betul berani; seorang yang lebih mengutamakan kehormatan Allah lebih daripada untuk menjadi populer, lebih daripada keselamatan diri atau daripada hidup itu sendiri. Tetapi pemimpin Israel yang sekarang ini tidaklah mempunyai watak seperti itu. Harun dengan lembek memprotes tuntutan itu, tetapi kebimbangan serta perasaan takutnya pada saat yang kritis itu hanyalah membuat mereka menjadi lebih nekad lagi. Kekacauan semakin bertambah. Kegaduhan yang membabi-buta dan tidak beralasan tampaknya menguasai orang banyak itu. Banyak yang setia atas perjanjian mereka dengan Allah, tetapi jauh lebih banyak orang-orang yang menggabungkan diri dalam kemurtadan ini. Beberapa orang yang berani untuk menyatakan bahwa pembuatan patung seperti yang telah direncanakan itu adalah penyembahan berhala, telah diperlakukan dengan kasar dan di dalam kekacauan serta kegaduhan itu akhirnya mereka telah kehilangan nyawa. ——–PB1 332.3

 

·         Kondisi dari paragraf diatas tentunya melemahkan kepercayaan diri Harun dan wibawanya hilang, terlebih ia kawatir akan keselamatan dirinya, akibatnya jauh berbeda dengan Musa yang tegas dan berani, Harun dengan lembek memprotes tuntutan mereka, walaupun Harun sangat paham bahwa Tuhan sangat murka terhadap penyembahan berhala,

·         Dengan Harun masih memiliki kekawatiran akan keselamatannya ia juga peduli akan citranya atau kepopulerannya, jauh berbeda dengan Musa yang sangat tidak mempedulikan segala sesuatu selain daripada kemuliaan Allah, bahkan keselamatannya sendiripun ia tidak pedulikan. Demikian pula tentunya contoh saingan pengalaman Harun ini, menunjukkan bahwa Harun-Harun akhir jabatan guru pengganti dari Nabi tidak memiliki ketegasan dan keberanian sebagaimana Musa atau Victor T. Houteff ketika mereka memimpin, dari pengalaman contoh disini walaupun tidaklah dapat seberani dan setegas Musa, namun menunjukkan akan ada dua jenis Harun diakhir zaman, dan kita sebagai domba harus mampu mengenalinya.

·         Dengan adanya orang-orang yang rela kehilangan nyawanya, menunjukkan seharusnya Harun bersatu dengan mereka, mempedulikan mereka, tidak perlu memikirkan simpati kelompok-kelompok orang banyak yang mendesaknya, artinya pada dasarnya ia tidaklah berjuang sendirian, akan tetapi hal ini menunjukan bahwa HARUN MENGUTAMAKAN KEPENTINGANNYA SENDIRI, walaupun ia tentunya tahu bahwa Musa menugaskannya selama 40 hari adalah untuk memelihara orang Israel tetap setia kepada Tuhan, ia tidak mempedulikan tugasnya itu, ia lebih peduli akan kepopulerannya, tidak heranlah bila bila kita baca jauh lebih dalam, kita dapati bahwa Tuhan sangat murka besar kepada Harun dan bangsa Israel, hanya beruntungnya jasa Musalah yang menahan mereka dari kebinasaan. Tanpa bantuan Musa sebagai contoh saingan dari Yesus tidaklah mungkin Harun dan bangsa Israel dapat terluput dan masih memiliki kesempatan.

 

Harun merasa takut akan keselamatan dirinya; dan gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia telah menyerah kepada tuntutan orang banyak. Tindakannya yang pertama adalah menyuruh agar anting-anting emas dikumpulkan dari semua orang dan dibawa kepadanya, dengan mengharapkan bahwa kesombongan mereka akan menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu. Tetapi dengan sukarela mereka telah menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka; dan dari benda-benda ini ia telah membuat sebuah patung tuangan, yang menyerupai dewa Mesir. Orang banyak itu kemudian mengumumkan, “Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa kamu keluar dari negeri Mesir.” Dan Harun telah mengijinkan penghinaan yang keji ini terhadap Tuhan. Dan ia berbuat lebih dari itu. Melihat bagaimana puasnya orang banyak itu telah menerima dewa keemasan itu, ia telah mendirikan sebuah mezbah di hadapannya, serta memberikan satu pengumuman, “Esok hari adalah hari raya bagi Allah.” Pengumuman itu didahului oleh peniup-peniup terompet dari satu kelompok kepada kelompok yang lain di seluruh perkemahan itu. “Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka berdiri hendak bermain ramai-ramai.” Dengan berpura-pura mengadakan “satu upacara bagi Tuhan,” mereka telah menyerahkan diri mereka kepada pesta pora yang gelojoh dan penuh nafsu. ——-PB1 333.1

 

·         Kepedulian akan rasa takutnya dan kepedulian akan populeran ini membuat Harun bukan hanya memaklumi pelanggaran hukum, tidak lagi merasa jijik terhadap dosa, akan tetapi bahkan ia justru mensponsori/memimpin pembangunan dan pelaksanaan penyembahan patung tersebut,

·         Harun harusnya sangat sadar bahwa tindakannya itu akan membangunkan murka Tuhan, namun ia mencoba menenangkan dirinya dengan membangun pemahaman dalam dirinya bahwa dengan ia menuruti keinginan mereka, bahkan lebih dari itu mendirikan mezbah dan mengkomandoi pengumuman “Esok hari adalah hari raya bagi Allah”,  ia berhadap dapat menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu. Tindakan seperti ini jelas Harun telah mencampur adukan kehendak Allah dengan pikiran-pikirannya sendiri. Kata-kata “Esok hari adalah hari raya bagi Allah” jelas menghalalkan penghinaan yang keji. Dari catatan pengalaman Harun ini, kita dapat saksikan bahwa di contoh saingannya di masa kita akhir zaman inipun akan kita temui jenis Harun-Harun yang seperti ini, yang menghalalkan segala cara walaupun ia cukup paham bahwa hal itu tidak benar, hanya untuk memperoleh simpatik atau popularitas dari banyak orang yang ia harap dapat ditobatkan.

·         Cara-cara seperti Harun ini walaupun tampaknya baik, namun dari pengalaman perjalanan bangsa Israel tidak pernah kita temui Musa menggunakan cara-cara penuh sandiwara seperti itu, dalam menangani Korah, Datam dan Abiran tidak ada kita temui cara-cara licik dan lembek yang dilakukan Musa.

·         Kita dapat lihat perbedaan sikap orang-orang yaitu pada paragraf sebelumnya ketika mereka ditegur (walaupun lembek) mereka melawan menimbulkan kekacauan/kegaduhan, namun ketika tuntutannya dipenuhi oleh Harun, mereka dengan sukarela menyerahkan perhiasan-perhiasannya, hal ini satu pelajaran yang menunjukkan bahwa dalam mengenali Harun-harun yang benar kita dapat melihat reaksi dari domba-domba, bila tidak terdapat kegaduhan dan cenderung dapat diterima oleh mereka yang harusnya bereformasi, maka dapatlah kita pastikan bahwa Harun-Harun seperti ini adalah dari jenis yang peduli kepada kepopuleran.

 

Betapa sering, pada zaman kita ini, cinta kepelesiran ditutupi dengan satu “bentuk peribadatan”! Satu agama yang mengijinkan manusia, sementara mengadakan upacara kebaktian, untuk menyerahkan diri kepada pemanjaan hawa nafsu dan sifat mementingkan diri, adalah sangat menarik kepada orang banyak sekarang ini seperti pada zaman Israel itu. Dan hingga kini masih ada Harun-harun yang lembek, yang, sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa. ——PB1 333.2

 

Paragraf ini menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa pengalaman dari kepemimpinan Harun ini bukan hanya sebuah catatan dongeng, melainkan sebuah contoh dan contoh saingan bagi kita di akhir zaman, masih ada Harun-Harun yang lembek yang sementara menduduki jabatan yang berwenang, ini tentunya cenderung dimaksudkan kepada Harun-Harun dari kelompok Davidian karena, kepemimpinan Harun disini sebagai penerus dari Nabi yang berakhir tugasnya. Dengan demikian kegiatan-kegiatan peribadatan yang dilakukan oleh kelompok mereka itu sesuai kata-kata disini disamakan dengan upacara kebaktian mereka di zaman Harun.

Di kaki gunung Sinai itu juga, setan telah mulai hendak melaksanakan rencana-rencananya untuk menghancurkan hukum Allah, dengan demikian meneruskan pekerjaan yang sama yang telah dimulainya di sorga. Selama empat puluh hari sementara Musa berada di atas gunung bersama Allah, setan sibuk membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan. Sementara Allah sedang menuliskan hukumNya, untuk diserahkan kepada umat perjanjianNya, bangsa Israel, dengan menyangkal kesetiaan mereka kepada Tuhan, telah menuntut agar dewa keemasan dibuat! Pada waktu Musa kembali dari hadirat kemuliaan ilahi yang hebat itu, dengan prinsip-prinsip hukum itu di tangannya, untuk mana mereka telah berjanji akan menurutnya, ia dapati mereka, dengan terang-terangan melawan perintahNya, sedang menyembah sujud dalam perbaktian kepada sebuah patung emas. —-PB1 351.3

 

Dengan dikatakan “Selama empat puluh hari sementara Musa berada di atas gunung bersama Allah, setan sibuk membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan” menunjukan bahwa setelah kita memahami pengalaman Musa naik ke gunung Sinai ini sebagai pembagi dalam perjalanan umat Allah calon 144000 yang sama dengan pengalaman pendidikan murid-murid Yesus yaitu ada kelas 3 ½ tahun dan kelas 40 hari, maka penjelasan Ellen G. White pada paragraf ini harus membangunkan dan menyadarkan kita bahwa setan lebih menyibukan dirinya didalam orang-orang yang telah memasuki pendidikan 40 hari ini, dari penjelasan ini berarti ia tidak lagi sibuk di orang-orang masih berada atau berhenti di dalam pendidikan 3 ½ tahun, bila dalam contoh 40 harinya murid-murid Yesus telah terpisahkan sekam dari gandum, berbeda dengan pengalaman bangsa Israel sepeninggalan Musa ke gunung Sinai, masih keluar bermunculan orang-orang hasil kesibukan setan “membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan”.

Adalah melalui tipu muslihat dimana setan telah memperdayakan malaikat-malaikat; dengan cara seperti itulah sepanjang zaman ia telah menjalankan pekerjaannya di antara manusia dan ia akan terus menggunakan cara ini sampai kepada akhirnya. Jikalau dengan terang-terangan ia mengaku sedang berperang melawan Allah dan hukumNya, manusia akan waspada; tetapi ia telah menyelubungi dirinya dan mencampur-baurkan yang benar dengan yang salah. Kepalsuan yang paling berbahaya ialah kepalsuan yang bercampur dengan kebenaran. Dengan cara demikianlah yang salah telah diterima sehingga telah menawan dan membinasakan jiwa manusia. Oleh cara ini setan telah menguasai dunia ini. Tetapi harinya akan datang bilamana kemenangannya itu akan diakhiri untuk selama-lamanya. —–PB1 355.2

 

·         Pada paragraf ini kepada kita ditegaskan hasil  analisa kita terhadap tindakan Harun yang menggunakan cara-cara pikiran sendiri, kesemua tindakan Harun yang demikian bukanlah hasil dari bimbingan dari Roh Allah melainkan merupakan adalah roh tipu muslihat setan, setan tidak sepenuhnya membawakan kepalsuan, jika demikian sama halnya dengan Hawa, jika ia datang dalam bentuk dirinya yang malaikat sudah tentu langsung dijauhi oleh Hawa, maka ia menyelubungi dirinya dan mencampur baurkan yang benar dengan yang salah, sehingga bagi mereka yang tidak sepenuhnya memeriksa dan bergantung kepada manusia lain tentunya akan jatuh.

·         Disinipun pelajaran bagi kita, bahwa seseorang walaupun pernah sedemikian menyimpang, bahkan tampak menjadi agen setan, bila ia menyadari dosanya dan bertobat sepenuhnya dari pelanggarannya, Tuhan masih dapat mengampuninya.

 

Musa

Apabila mereka berada lebih dekat dengan perkemahan mereka itu, mereka melihat orang banyak sedang berteriak-teriak dan menari-nari di sekeliling berhala mereka. Hal itu adalah satu pemandangan upacara kekapiran, satu perbuatan yang menyerupai upacara penyembahan berhala di Mesir; tetapi betapa jauh bedanya dengan perbaktian kepada Allah yang suasananya penuh hormat serta khidmat! Musa merasa heran. Ia baru saja keluar dari hadirat Allah yang penuh dengan kemuliaan, dan sekalipun ia telah diamarkan tentang apa yang sedang terjadi ia tidak bersedia untuk melihat pertunjukan yang hebat daripada kemerosotan Israel. Kemarahannya meluap-luap. Untuk menunjukkan rasa jijiknya terhadap kejahatan mereka itu, ia melemparkan kedua loh batu itu, dan kedua-duanya hancur di hadapan semua orang, dengan demikian itu mengartikan bahwa sebagaimana mereka telah menghancurkan perjanjian mereka dengan Allah, demikian juga Allah telah menghancurkan perjanjianNya dengan mereka. —–PB1 336.3

 

·         Dalam pelajaran ini, kita dapat saksikan bahwa Musa dan Harun hanya dapat membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, namun belum mampu mengeluarkan Mesir dari pikiran orang-orang Israel, pendidikan yang mereka ajarkan yang bila kita klasifikasikan dalam contoh dan contoh saingan ke pengalaman Murid-murid Yesus dan kita diakhir zaman, yaitu perjalanan keluar dari Mesir sampai saat Musa naik ke gunung Sinai adalah merupakan lambang pendidikan 3 ½ tahun sebelum Yesus disalib atau diakhir zaman saat masih hadirnya Victor T. Houteff dan masa selama kepemimpinan Harun selama Musa naik ke gunung Sinai 40 hari adalah sama dengan lambang murid-murid Yesus setelah disalib atau masa setelah Victor T. Houteff meninggal.

·         Didalam pengalaman bangsa Israel terdapat perbedaan dengan pengalaman murid-murid, yaitu pada pengalaman murid-murid permulaan 40 hari ditandai dengan terpisahkannya sekam dari antara gandum, sementara dalam 40 hari bangsa Israel, didalam 40 hari itulah sekam-sekam teridentifikasi dari yang sebelumnya tidak sama sekali dapat dideteksi, dan ujung dari 40 hari pengalaman Israellah terhadap mereka terdapat pembinasaan, sehingga dalam mempelajari contoh dan contoh saingan kedua lambang 40 hari ini perlu dikombinasikan, karena satu sama lain saling melengkapi, dan pengalaman contoh dan contoh saingannya kita mencakup kedua pengalaman mereka.

·         Perbedaan yang sangat mencolok antara Musa dan Harun, menunjukkan kepada kita, bahwa walaupun kita lambang dari Harun dan Musa adalah lambang dari Yesus, namun kita dituntut juga memiliki ketegasan dan keberanian yang tidak sama sekali mempedulikan atau mengkawatirkan keselamatan hidup sebagaimana Musa,

 

Apabila ia memasuki perkemahan itu, Musa melewati orang banyak yang sedang berpesta pora itu, kemudian ia mengambil berhala itu dan mencampakkannya ke dalam api. Setelah itu ia menggilingnya menjadi seperti tepung, dan setelah menghamburkannya ke dalam satu sungai yang mengalir dari atas gunung, ia menyuruh orang banyak meminum airnya. Dengan demikian ditunjukkan bagaimana sia-sianya dewa yang mereka sembah itu. —–PB1 337.1

 

Dari pengalaman tersebut Musa dan Harun pada hakekatnya adalah sama, orang atau bangsa yang dihadapi juga sama, kondisi keadaan mereka yang masih manusia berdosa sama-sama tidak dikaruniai Roh Suci, dari antara orang banyak mereka sama-sama hanya seorang diri, jadi secara logika sangat memungkinkan untuk Musapun memiliki ketakutan dan kekawatiran akan keselamatannya, secara singkat dapatlah kita pahami bahwa MUSA TELAH SELESAI DENGAN DIRINYA, IA SAMA SEKALI SELAIN TIDAK KAWATIR AKAN KESELAMATANNYA, IA JUGA TIDAK MEMIKIRKAN AKAN POPULER ATAU TIDAKNYA KEPUTUSANNYA, IA HANYA MEMPEDULIKAN AKAN KEPENTINGAN ALLAH DAN KESELAMATAN ORANG-ORANG YANG MASIH SETIA.

Sekalipun Allah telah mengabulkan doa Musa dengan menghindarkan Israel dari kebinasaan, kemurtadan mereka harus dihukum dengan cara nyata. Pelanggaran dan pemberontakan ke dalam mana Harun telah membiarkan mereka jatuh, jikalau tidak segera dihancurkan akan menyebabkan merajalelanya kejahatan, dan akan melibatkan bangsa itu ke dalam kehancuran yang tidak akan dapat dielakkan lagi. Oleh kekerasan yang dahsyat kejahatan harus dimusnahkan. Sambil berdiri di pintu gerbang perkemahan itu Musa telah memanggil orang banyak, “Siapakah yang memihak Tuhan? biarlah ia datang kepadaku.” Mereka yang tidak ikut dalam kemurtadan harus berdiri di sebelah kanan Musa; mereka yang bersalah tetapi sudah bertobat, di sebelah kiri. Perintah itu diturut. Didapati bahwa suku bangsa Lewi tidak ambil bahagian dalam penyembahan berhala itu. Dari antara suku-suku lainnya, banyak yang sekalipun mereka telah berdosa, sekarang menyatakan pertobatan mereka. Tetapi satu kelompok yang besar, kebanyakan dari bangsa campuran itu yang telah mendesak untuk dibuatnya patung itu, dengan keras kepala tetap bertahan dalam pemberontakan mereka. Di dalam nama “Tuhan Allah Israel,” Musa sekarang memerintahkan mereka yang ada di sebelah kanannya, yang telah memelihara diri mereka bersih daripada penyembahan berhala, untuk menghunus pedangnya dan membunuh semua orang yang berkeras dalam pemberontakan. “Maka pada hari itu matilah daripada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya.” Tanpa memandang pangkat, suku bangsa ataupun sahabat, pemimpin-pemimpin dalam kejahatan itu dibinasakan; tetapi semua orang yang bertobat dan merendahkan diri telah dibiarkan hidup.—-PB1 339.1

 

Tidak adanya perlawanan dari mereka orang-orang yang tadinya mendesak Harun dan bahkan menghilangkan nyawa orang-orang yang berani menegur mereka, ini menunjukkan bahwa KETEGUHAN HATI, BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN, LEBIH MENGUTAMAKAN KEHORMATAN ALLAH DAN TIDAK MEMPEDULIKAN KESELAMATAN HIDUPNYAlah yang membuat Musa memiliki hormat dan Tuhan hadir melindungi Musa, sehingga membuat ia layak memegang kunci sorga saat itu, yaitu terorak dibumi terorak juga di sorga, terlebih lagi setelah Tuhan mengabulkan doa nya yang menghindarkan bangsa Israel dari kebinasaan ia memerintahkan orang-orang yang berada disebelah kanannya yang terbukti tidak menyembah berhala untuk menghunus pedang dan membunuh 3000 orang tanpa ada belas kasihan telah bersama-sama berjalan bertahun-tahun keluar dari Mesir. Hal demikian juga harusnya dapat dilakukan oleh Harun karena Harunpun tahu dan merasakan kepemimpinan Tuhan Allah hadir dalam perjalanan mereka, sehingga pelimpahan wewenang kepadanya dari Musa pun atas perkenan Tuhan.

 

Pengalaman ketegasan Musa ini juga merupakan contoh dan contoh saingan dari pembinasaan di dalam sidang Laodekia nanti melalui Yehezkiel pasal 9.

Pembahasan lebih lanjut:

Dari pelajaran ini dikatakan bahwa “hingga kini masih ada Harun-Harun yang lembek, yang, sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa” dapatlah kita pahami bahwa keinginan Tuhan dari kita haruslah bersikap tegas dan teguh, berani, lebih mengutamakan kehormatan Allah dan tidak mempedulikan keselamatan hidup sebagaimana Musa.

Maka pertanyaan yang dapat dimunculkan agar kita dapat berlaku sebagai Harun-Harun yang diharapkan selama masa 40 hari, mampu tidak memiliki kekawatiran akan keselamatan dan tidak mementingkan diri sendiri, lebih mempedulikan kepentingan Allah dan keselamatan orang banyak serta tidak sama sekali peduli akan kepopuleran adalah APAKAH YANG MEMBEDAKAN DAN MEMBUAT MUSA SEDEMIKIAN TEGUH HATI, BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN, LEBIH MENGUTAMAKAN KEHORMATAN ALLAH DAN TIDAK MEMPEDULIKAN KESELAMATAN HIDUPNYA?.

Jawabannya adalah…..Tuhan sudah mempersiapkan Musa melalui pendidikan 40 tahun, ia sepenuhnya telah dibuat selesai dengan dirinya sendiri, sementara Harun tidak pernah mengalami jalan pendidikan khusus sebelum ia menyandang tugas penting 40 hari membawa keluar bangsa Israel keluar dari Mesir , ia masih sebagaimana Musa yang dahulu, yaitu yang masih membanggakan dirinya, menyayangi dirinya (melarikan diri setelah diketahuinya tindakan membunuh salah seorang prajurit Mesir tidak didukung bangsanya), Harun masih kawatir dengan keselamatan hidupnya, Harun tidak siap menghadapi desakan orang banyak, ia belum selesai dengan dirinya sendiri, ia masih memiliki manusia lama.  Itulah sebabnya sebuah pendidikan persiapan sebelum penugasan sangat diperlukan bagi pekerja-pekerja misi Allah.


Hal ini nyambung dengan pelajaran perbedaan 3 1/2 th dengan 40 hari dan catatannya yang menyebutkan bahayanya jika Tuhan tetap tanpa pendidikan 40 hari memberikan roh suci hujan awal ke murid-muridnya yaitu murid2 akan terus membagi-bagikan pemahaman yang salah tentang Yesus akan mendirikan kerajaanNya didunia, dan juga membangun keinginan meninggikan diri sendiri kepada orang-orang banyak seperti diri mereka.

Kemudian nyambung pula dengan materi alasan perlunya pendidikan 40 hari, sama dengan dampak yang kita simpulkan kepada murid-murid Yesus, bila Tuhan tetap memaklumi tindakan Harun yang malah memotori pengumpulan emas dan perak untuk pembangunan patung lembu emas, maka pada akhirnya seluruh rombongan bangsa Israel dan demikian juga contoh saingannya pun pada akhirnya menyembah setan gantinya kepada Allah yang memimpinnya keluar dari perhambaan di Mesir dan akan semakin memperbanyak jumlah mereka yang diperintahkan untuk dihunus dengan pedang dan dibunuh sebagaimana dahulu perintah Musa.

 

Oleh karena itu, pendidikan 40 hari sangat diperlukan bagi misi pengumpulan calon-calon pekerja 144000, untuk memperoleh jenis pemimpin-pemimpin yang sebagaimana Musa, tanpa adanya pendidikan persiapan atau tanpa adanya pengasingan sesuai lambang 40 hari murid-murid Yesus atau lambang 40 hari Musa, lambang 40 hari Yeremia, lambang 40 hari lainnya kepada calon-calon 144000, maka dari sidang Laodekia hanya mendapatkan orang-orang yang “LEMBEK” yang pada akhirnya akan dibinasakan oleh Tuhan .

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart