Sabat 13 Juli 2024
RENUNGAN PENDAHULUAN
Sukses dan kehormatan duniawi telah melemahkan tabiat
Sebelum berakhirnya peperangan dengan bangsa Ammon, Daud, dengan menyerahkan kepemimpinan atas bala tentara itu kepada Yoab, telah kembali ke Yerusalem. Bangsa Syam sudah menyerah kepada Israel, dan kehancuran total bangsa Ammon kelihatannya sudah dapat dipastikan. Daud dikelilingi oleh hasil-hasil kemenangan dan kemuliaan pemerintahannya yang bijaksana dan mantap itu. Sekaranglah, pada saat ia sedang berada dalam keadaan senang dan lengah, dimana sipenggoda itu telah menggunakan kesempatan untuk menguasai pikirannya. Kenyataan bahwa Allah telah membawa Daud ke dalam hubungan yang sangat erat dengan Dirinya Sendiri dan telah menyatakan kebajikannya yang amat besar itu, seharusnya menjadi satu pendorong baginya untuk menjaga tabiatnya agar tidak bercacat. Tetapi bilamana di dalam kesenangan dan merasa diri aman ia melepaskan pegangannya kepada Allah, Daud telah menyerah kepada setan dan mendatangkan ke atas jiwanya noda dosa. Ia, pemimpin bangsa yang telah diangkat oleh Sorga, yang telah dipilih Allah untuk menegakkan hukumNya, telah melanggar peraturan-peraturannya. Ia yang seharusnya menjadi suatu kegentaran kepada orang-orang yang berbuat jahat, oleh tindakannya sendiri telah menguatkan tangan mereka. ——PB2 329.1
Sejarah Daud memberikan salah satu kesaksian yang paling mengesankan yang pernah diberikan sehubungan dengan bahaya yang mengancam jiwa yang datang dari kekuasaan dan kekayaan dan kehormatan duniawi—perkara perkara yang sangat diinginkan oleh manusia. Hanya sedikit orang yang pernah melalui satu pengalaman dengan cara yang lebih baik, untuk menyediakan mereka agar dapat bertahan terhadap ujian yang seperti itu. Kehidupan Daud yang mula-mula sebagai seorang gembala, dengan pelajaran-pelajarannya yang penuh dengan kerendahan hati, ketabahan, dan kelemahlembutannya terhadap ternaknya, hubungannya dengan alam di bukit-bukit yang sunyi, yang mengembangkan keahliannya dalam musik dan sajak, dan mengarahkan pikirannya kepada Khaliknya, disiplin yang lama dalam kehidupannya di padang belantara, yang telah menghasilkan keberanian, keteguhan, kesabaran dan iman akan Allah, telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai satu persediaan untuk menaiki tahta kerajaan Israel. Daud telah menikmati pengalaman-pengalaman yang berharga sehubungan dengan kasih Allah dan dengan berkelimpahan telah dikaruniai dengan RohNya, di dalam sejarah kehidupan Saul ia telah melihat betapa sia-sianya hikmat manusia itu. Namun demikian, sukses dan kehormatan duniawi telah begitu melemahkan tabiat Daud sehingga berulang-ulang ia telah dikalahkan oleh sipenggoda itu. ——-PB2 360.2
Menyadari dosanya sendiri
Daripada segala macam dosa yang akan dihukum oleh Allah, tidak ada yang lebih keji pada pemandanganNya daripada mereka yang mendorong orang lain untuk berbuat kejahatan. Allah mau agar hamba-hambaNya membuktikan kesetiaan mereka dengan menempelak pelanggaran bagaimanapun menyakitkannya tindakan tersebut. Mereka yang telah diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas ilahi janganlah menjadi orang yang lemah, yang mudah digoyahkan oleh keadaan. Mereka janganlah bertujuan untuk meninggikan diri atau menghindarkan diri dari tanggung jawab yang tidak menyenangkan hati, melainkan melaksanakan pekerjaan Allah dengan kejujuran yang tak tergoyahkan. —–PB1 338.3
Kasih Allah yang dalam itu tidak dapat tinggal di hati orang yang tidak menyadari dosa-dosanya sendiri—–KS74
Tiada kasih Allah yang dalam itu dapat tinggal di hati orang yang tidak menyadari dosa-dosanya sendiri. Jiwa yang telah diubahkan melalui karunia Kristus akan mengagumi tabiat ilahiNya; tetapi apabila kita tidak dapat melihat cacad moral kita sendiri, ini merupakan satu bukti yang nyata bahwa kita belum melihat keindahan dan kemuliaan Kristus. —–KS 60.2
SEKILAS RESUME DARI PELAJARAN SABAT TANGGAL 29 JUNI 2024
- Kejatuhan Lusifer:
- Meninggikan diri > mendorong kepada :
…..gantinya berusaha membuat Allah yang tertinggi dalam kasih dan kesetiaan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, Lucifer berusaha untuk memenangkan pelayanan dan penghargaan mereka untuk dirinya sendiri. Dan karena menginginkan kehormatan yang dikaruniakan Bapa Semawi kepada Anak-Nya….—– KA517.2
- Perasaan, perasaan atau RASA adalah lawan dari PIKIR atau RASIO, dari perasaan inilah tempat awal munculnya kejatuhan meninggikan diri sendiri, buahnya:
- Ketidak puasan,
- Iri hati
Roh ketidakpuasan sebelumnya tidak dikenal di surga. Pada mulanya Lucifer tidak melihat ke arah mana ia sedang hanyut; ia tidak mengerti sifat perasaannya yang sesungguhnya. —–KA 519.1
- Setan menggunakan cara “sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan”
Untuk menangani dosa, Allah hanya dapat menggunakan keadilan dan kebenaran. Setan dapat menggunakan apa yang Allah tidak dapat atau tidak mau gunakan—sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan.—- KA 521.2
- Kejatuhan Adam dan Hawa:
- Menjatuhkan dengan penggunaan PERASAAN. Mempengaruhi “pandangan” adalah cara masuk ke dalam RASA sebagai lawan dari RATIO.
…..satu hal yang menarik perhatian dan menyukakan mata yang memandangnya. Demikianlah di dalam taman yang penuh damai itu menyelinap sipembinasa itu sambil mengamat-amati mangsanya.” —-PB1 44.1
- Sanjungan dan suara merdu yang menyenangkan
….Tetapi ular itu meneruskan, dengan suatu suara yang merdu, memberikan pujian akan kecantikannya; dan kata-katanya bukanlah sesuatu yang tidak menyenangkan. Gantinya lari dari tempat itu ia tetap berdiri di sana sambil mengagumi seekor ular yang dapat berkata-kata. Kalau saja ia telah disapa oleh suatu mahluk seperti malaikat-malaikat, rasa takutnya akan bangkit; tetapi ia tidak pernah memikirkan bahwa ular yang indah itu dapat dijadikan sebagai satu alat musuh yang sudah jatuh ke dalam dosa.—–PB1 44.2
Catatan:
Sanjungan dan suara merdu yang menyenangkan adalah jelas mempengaruhi RASA dari Hawa bukan kepada RASIOnya, kemudian sebagaimana dikatakan diatas bahwa menggunakan cara “Sanjungan” adalah suatu cara yang tidak dapat digunakan Allah terhadap menangani dosa, maka “suara merdu yang menyenangkan” adalah merupakan buah dari cara yang berikutnya yang telah dikatakan diatas yaitu “penipuan dan kecurangan”.
Oleh karena itu sejak kejatuhan Adam dan Hawa kita dapati dalam pengalaman umat Allah sepanjang zaman, kita dapat saksikan usaha setan menjatuhkan umatNya secara umum datang melalui cara-cara godaan pujian dan kata-kata merdu yang menyenangkan, bukan dengan amaran yang tegas dan keras, terutama seperti yang sekarang dimasa kita ini pekabaran EMAS PAKAIAN PUTIH DAN SALEB MATA DISAMPAIKAN yaitu AMARAN PEMBANGUNAN DAN REFORMASI. Tidaklah pernah kita baca pekabaran Tongkat Gembala dapat disampaikan dengan suara merdu dan menyenangkan, pekabaran Tongkat Gembala adalah contoh pekabaran Elia dan pekabaran Yeremia yang memecahkan ketenangan dan kesetausaan.
- Selera lidah Adam dan Hawa dirusak, perasaan digunakan dalam menilai-nilai (yang berbeda dengan faktanya)
….Tatkala ia melihat “sedap kepada pemandangan mata,” yaitu sebatang pohon asyik akan mendatangkan budi, maka diambilnya daripada buahnya, lalu dimakannya, serta diberikannya pula kepada lakinya, maka iapun makanlah.” Memang rasanya sedap dan bilamana ia memakannya”, ia seolah-olah merasakan adanya satu kuasa yang menggairahkan hidupnya dan membayangkan bahwa ia sedang memasuki suatu kehidupan yang lebih mulia…..—-PB1 46.2
- Kepentingan diri sendiri timbul oleh karena dengan menderita berkeringat manusia harus menjalani hidup dan memenuhi kebutuhannya, ditambah pengaruh perasaan – keinginan meninggikan diri, lambat laun kepentingan diri sendiri ini menempati perhatian utama menggeser kepentingan pemuliaan Allah.
Dan kehidupan yang disertai dengan kesukaran dan pergumulan itu yang harus menjadi nasib manusia sejak saat itu telah ditetapkan dalam kasih. Itu adalah satu disiplin yang diperlukan sebagai akibat daripada dosanya, untuk menolong mengendalikan pemanjaan nafsu dan selera makan, untuk mengembangkan kebiasaan mengendalikan diri. Itu adalah sebagian daripada rencana Allah yang besar untuk memulihkan manusia dari kehancuran serta kemerosotan yang diakibatkan oleh dosa.—-PB1 51.3
- Melalui “Hasutan” setan menggoda malaikat-malaikat dengan membangkitkan RASA ketidak puasa.
….ia berusaha untuk membangkitkan ketidakpuasan terhadap hukum-hukum yang mengatur makhluk-makhluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu…..—–KA 518.2
- Godaan terhadap Yesus
…..Dengan beratnya dosa yang dahsyat yang menekan Dia, Kristus melalui ujian terhadap selera, terhadap kecintaan kepada dunia ini, dan kecintaan terhadap pertunjukan yang menuntun kepada sifat takabur. Inilah pencobaan yang mengalahkan Adam dan Hawa, dan yang mudah sekali mengalahkan kita. —–Kerinduan Segala Zaman 1 hal 109.4
Catatan:
Melalui ketiga dosa inilah dunia sejak Adam dan Hawa kita dapat saksikan berkembang makin menimbulkan murka Tuhan, dan kita sekarang hidup dimasa puncak murkaNya, dimasa ini kita dapat saksikan bagaimana dunia mengembangkan akibat rusaknya “Selera”, “kecintaan kepada dunia” dan keinginan orang-orang untuk menonjolkan kelebihannya masing-masih memenuhi dosa “Pertunjukan”. Hukum Suply and Demand makin menjadikan keinginan Lusifer terwujud yaitu “menginginkan kehormatan yang dikaruniakan Bapa Semawi kepada Anak-Nya”, dan keadaan ini sangat terlihat berada di kota-kota besar, dan kita sementara masih tinggal di dalamnya.
Bacaan singkat dari catatan akhir “DAMPAK DARI PELANGGARAN HUKUM ADAM DAN HAWA DAN SERANGAN SETAN YANG TERUS DIRASAKAN HINGGA DI AKHIR ZAMAN “:
Pada ketiga hal ini kita dapat saksikan dengan jelas sekali di lingkungan sekitar kita hidup, orang-orang secara umum dunia, tidak terkecuali orang-orang gereja Advent baik tua maupun muda, miskin kaya, sehat maupun tidak sehat kesemuanya diperhamba oleh selera dan mengejari memperoleh penghormatan.
Dimana mana bermunculan restoran-restoran menawarkan berbagai jenis makanan-makanan yang memenuhi pemanjaan selera dan mereka terikat dan tidak mampu menghindar dari sandera selera lidah.
Kemudian dari melihat sekitar juga kita saksikan bagaimana dunia politik, kekuasaan termasuk pendidikan mengakomodir ambisi-ambisi orang untuk memuliakan diri sendiri, termasuk dunia perdagangan juga tidak kalahnya dalam menyediakan semua sarana-sarana pemanjaan diri sendiri, pakaian-pakaian/mode-mode hadir memenuhi hasrat memuliakan diri, tempat-tempat plesiran makin berkembang, permainan-permainan, pertandingan-pertandingan olahraga disediakan, perkembangan kendaraan, design-design tempat tinggal dan lain sebagainya yang kesemuanya berubah makna dari diciptakan untuk pemanfaatan fungsi berubah kepada pemenuhan selera design/model yang akhirnya kesemuanya dipertunjukkan sebagai bukti kepada PEMULIAAN DIRI SENDIRI dan CINTA DUNIA.
Dan alangkah sedihnya kita ada disana dan kita berada di dalam keterikatan pengaruh dan budaya/gaya/kebiasaan hidup berbagi dengan mereka orang-orang dunia
Akibatnya:
Kita yg awalnya jelas adalah dari bangsa non Israel yang oleh karena menerima kebenaran Kristus kita di cangkokan ke pada keturunan Abraham (Galatia 3:7,8,14,29), maka kita ketika datang berkenalan dengan kebenaran ini masih membawa roh budaya/gaya/kebiasaan orang-orang dunia sekitar yang kita diskusikan diatas, sehingga kecenderungan kita adalah hidup sama seperti orang-orang dunia hidup, minat kita sama dengan orang dunia, mimpi kita sama dengan orang dunia, harapan kita sama, cita-cita kita sama, pilihan-pilihan dalam banyak hal sama, pemaafan-pemaafan/pemakluman sama, cara mendidik anak sama, mimpi-mimpi kita untuk anak-anak, alasan mengirimkan anak untuk sekolah juga sama, termasuk yang kita benci, hindari/jauhi, musuhi, aibkan, tabukan pun sama dan yang ditakuti/dikawatirkan dari kehidupan dan masa depanpun sama dengan orang-orang dunia pada umumnya.
Dan alangkah sedihnya… .karena orang dunia tidak kenal kebenaran Tuhan, maka yang dituntut/diwajibkan, dihidari oleh kebenaran Tuhan, dilarang oleh kebenaran Tuhan, dibahayakan oleh kebenaran Tuhan TIDAK DIHINDARI atau DILARANG DAN TIDAK DIPANDANG BAHAYA OLEH KITA ORANG-ORANG CALON UMAT-UMATNYA, amaran-amaran Tuhan yang tegas resikonya … ..tidak ditakuti, bahkan diremehkan dipandang sederhana dan mudah… ..terlebih kita hidup dalam periode Tuhan menerapkan sikap panjang sabar – masa kasihan atau yang dalam contohnya sama seperti masa selama 120 tahun zaman nabi Nuh yang sama sekali tidak ada dampak apapun terhadap pelanggaran hukum.
Oleh karena itulah amaran untuk kita yg hidup pada jam mendekati kelepasan 144000/mendekati seruan keras pekabaran malaikat ke 3…… .tahapannya sebelum bertugas langkah awalnya adalah BERPISAH DARI DUNIA supaya kita menghentikan CARA BERPIKIR KITA, MINAT, KEINGINAN, MIMPI, HARAPAN, PERHATIAN, KEPEDULIAN, KEKAWATIRAN, KETAKUTAN KITA YANG SAMA PERSIS SEPERTI MEREKA,ORANG DUNIA.
MENGGANTIKAN DENGAN PERHATIAN, MINAT, HARAPAN, MIMPI, KEPEDULIAN, KEKAWATIRAN, KETAKUTAN HANYA KEPADA AMARAN-AMARAN, NASIHAT, PETUNJUK TUHAN
INI BAGIAN DARI PEMBANGUNAN DAN REFORMASI PEKABARAN DARI 144000
Mungkin bila kita amati sekitar kita, banyak kita temui orang-orang dunia yg baik hati namun karena mereka tidak mengenal kebenaran dan mereka adalah hasil dari pendidikan formil dan non formil orang dunia maka fokusnya adalah hasil pengaruh lusifer ke Hawa, yaitu pemuliaan diri sendiri/upaya memunculkan diri sendiri dalam persaingan hidup, sehingga walaupun menurut ukuran-ukuran dunia mereka adalah orang baik, tidak mencuri merampok, merugikan orang lain bahkan lebih peduli kepada sesama daripada kita… ..tetapi bagaimanapun karena tujuan hidupnya ada pemuliaan diri sendiri, bukan kepada Tuhan…… maka kitapun dituntut memisahkan diri dengan mereka.
Walaupun pengaruh setan atas 3 dosa tersebut telah berlangsung ribuan tahun, yaitu pertama 4000 tahun di masa Yesus, ternyata kita dapat saksikan dalam sebelum upacara cuci kaki perjamuan suci, jelas sebagai akhir dari pendidikan 3 ½ tahun Yesus bersama-sama dengan mereka, jelas Yesus tidak berhasil menghilangkan pengaruh atas dari dosa Hawa dan godaan setan kepada Yesus yaitu memuliakan diri sendiri dan mencintai kekayaan dunia, Ia hanya mampu membenahi dampak dari dosa selera murid-muridNya, maka diperlukan pendidikan lanjutan 40 hari, dan dalam 40 hari tersebut fokus Yesus adalah membenahi manusia lama murid-muridNya Penelitian terhadap hal tersebut lebih lanjut kita membaca kepada pelajaran berikutnya “
”MEMBANDINGKAN PERINTAH YESUS PADA PENDIDIKAN 3 ½ TAHUN DAN DALAM 40 HARI”
MEMBANDINGKAN PERINTAH YESUS PADA PENDIDIKAN 3 ½ TAHUN DAN DALAM 40 HARI
Dalam pendidikan 3 ½ tahun:
Selama tiga setengah tahun murid-murid mendapat petunjuk dari Guru yang terbesar yang pernah dikenal dunia. Oleh perhubungan pribadi dan pergaulan, Kristus melatih mereka untuk pekerjaan-Nya. Setiap hari mereka berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia, mendengarkan perkataan-Nya yang menghibur orang yang lelah dan yang berbeban berat, dan melihat kenyataan kuasa-Nya untuk kepentingan orang sakit dan yang dirundung malang. Kadang-kadang Ia mengajar mereka, duduk dengan mereka di lereng gunung; kadang-kadang di tepi pantai atau sementara berjalan, Ia menyatakan rahasia kerajaan Allah. Di mana saja hati terbuka untuk menerima pekabaran Ilahi, Ia membukakan kebenaran untuk jalan keselamatan. Ia tidak memerintahkan murid-murid-Nya untuk melakukan ini atau itu, tetapi mengatakan, “ Ikutlah Aku. ” Dalam perjalanan-Nya melalui negeri dan kota-kota Ia membawa mereka serta-Nya, supaya mereka melihat bagaimana Ia mengajar orang banyak. Mereka mengadakan perjalanan dengan Dia dari tempat ke tempat. Mereka mengambil bagian dari makanan-Nya yang sederhana dan seperti Dia kadang-kadang lapar dan sering lelah. Di jalan-jalan yang ramai, di tepi danau, di padang pasir yang sunyi, mereka beserta dengan Dia. Mereka melihat Dia pada setiap segi kehidupan.—-KR 15.2
Catatan:
- Dari bacaan ini menunjukkan bahwa murid-murid dalam 3 ½ tahun mereka belajar bersama Yesus, mendengar hotbah-hotbah Yesus, artinya mereka menerima kebenaran pada waktunya, kemudian mereka juga belajar dan memahami karakter dan pribadi Yesus dalam prilakuNya, namun sejauh yang kita ketahui di akhir penamatan pendidikan 3 ½ tahunnya, mereka ternyata masih saling berselisih berebut tempat paling tinggi dari antara mereka sendiri, menunjukkan bahwa pada dasarnya mereka baru menerima Yesus sebagai kebenaran, mengenal, mengerti dan mempercayai, namun mereka belum menghidupkan karakter prilaku Yesus dalam praktek hidupnya. Mereka sebagaimana dimulai tahun 27 awal pemanggilan mereka, mereka menginginkan menjadi murid Yesus sebagai perbaikan status sosialnya, pada akhir 3 ½ tahunpun mereka masih bercita-citakan hal yang sama, tidak didapatkan manusia baru dalam diri mereka, tidak ada rendah hati, kerelaan, pengorbanan diri sebagaimana Yesus teladannya, sehingga diperlukan tambahan waktu pendidikan untuk menuntaskan kekurangan hasil pendidikan,
- Sebagaimana kita telah membaca sebelumnya di saat sebelum Yesus ditangkap, ternyata murid-muridNya tidak ada yang mengenali siapa Yesus itu sebenarnya bila tidak dibantu oleh Roh Kudus, maka jelas bahwa bila hanya berbekal pendidikan 3 ½ tahun yang dilewati murid-muridNya, maka bila tetap Tuhan curahkan Roh Suci Hujan Awal waktu itu, maka tentunya mereka akan membagikan kepada banyak orang dan banyak bangsa pemahaman mereka yang salah, yaitu Yesus akan mendirikan kerajaanNya di dunia ini, dan mereka akan mengumpulkan orang-orang yang berambisi seperti mereka yang berebutan kedudukan di dalam kerajaan impian mereka. Tidak ada pemahaman tentang misi Yesus menebus dosa dan membebaskan manusia dari belenggu dosa dan tidak ada orang yang mengenali siapa Yesus itu sebenarnya selain hanya sejajar dengan Raja Saul, Raja Daud dan Raja-Raja Israel lainNya yang adalah manusia berdosa yang sama dengan mereka.
- Terlihat bahwa perjalanan Yesus bersama-sama murid-muridNya dengan menghibur orang yang lelah dan yang berbeban berat, dan memperlihatkan kuasa-Nya kepada orang sakit dan yang dirundung malang yang dilakukan dari tempat ke tempat tidak berhasil membuat mereka merubah karakter, mimpi, harapan manusia lama mereka, perjalanan Yesus tampak adalah perjalanan pengumpulan calon pekerja-pekerja potensial dari penerima Roh Suci Hujan Awal.
Artinya dari kaca mata kebenaran kita di akhir zaman sebagai contoh saingannya, PEMBANGUNAN DAN REFORMASI belum terwujud di akhir 3 ½ tahun.
Dalam pendidikan 40 hari:
Pembenahan pemahaman-pemahaman mereka terhadap nubuatan yang sebelumnya belum dapat mereka mengerti
Selama empat puluh hari Kristus tinggal di dunia ini, menyediakan murid-murid untuk pekerjaan yang ada di hadapan mereka dan menjelaskan yang sampai kini mereka belum sanggup untuk mengerti. Ia mengucapkan nubuatan-nubuatan tentang kedatangan-Nya, penolakanNya oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, menunjukkan bahwa tiap-tiap perincian dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menganggap kegenapan nubuatan ini sebagai suatu kepastian kuasa yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang. “ Lalu Ia membuka pikiran mereka,” kita baca “sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: ‘ Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. ” Lalu Ia menambahkan “ Kamu adalah saksi dari semuanya ini. ” Lukas 24:45-48. ——KR 23.2
Selama hari-hari yang digunakan oleh Kristus dengan murid-muridNya, mereka memperoleh suatu pengalaman yang baru. Sementara mereka mendengar Tuhan mereka yang kekasih menjelaskan Kitab Suci dalam terang dari semua yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya dikuatkan dengan sepenuhnya. Mereka tiba di tempat di mana mereka dapat mengatakan, “ Aku tahu kepada siapa aku percaya. ” 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, untuk melihat bahwa mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Peristiwa mengenai kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa ini, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa–kepada segala perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan harus memberitahukannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. ——KR 23.3
Mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurang percayaan mereka (yang belum mereka lakukan dalam pendidikan 3 ½ tahun)
Sementara murid-murid menunggu kegenapan perjanjian itu, mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurangpercayaan mereka. Sementara mereka teringat akan perkataan yang diucapkan oleh Kristus kepada mereka sebelum kematian-Nya, mereka pun lebih mengerti akan maksud yang sebenarnya. Kebenaran yang telah berlalu dari ingatan mereka dibawa sekali lagi kepada pikiran mereka, dan ini mereka ulangi satu sama lain. Mereka sendiri menyesal karena salah mengerti akan Juruselamat. Bagai suatu prosesi, pemandangan demi pemandangan tentang hidup-Nya yang luar biasa lewat di hadapan mereka. Sementara mereka merenungkan tentang kehidupanNya yang suci, mereka merasa bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu sukar, tidak ada pengorbanan yang terlampau besar, kalau saja mereka dapat bersaksi dalam kehidupan mereka kepada keindahan tabiat Kristus. Oh, jikalau seandainya mereka bisa mengulangi lagi masa tiga tahun hidup bersama-sama, pikir mereka, alangkah berbedanya tindakan mereka! Jikalau mereka dapat melihat Tuhan sekali lagi, betapa sungguhsungguh mereka berusaha untuk menunjukkan kepada-Nya akan dalamnya mereka mengasihi Dia, dan betapa mereka menunjukkan rasa berdukanya mereka karena telah menyusahkan Dia dengan suatu perkataan atau perbuatan yang kurang percaya! Tetapi mereka telah dihiburkan oleh pikiran bahwa mereka telah diampuni. Dan sejauh mungkin mereka memutuskan, mereka akan tebus ketidakpercayaan mereka dengan berani mengakui Dia di hadapan dunia.——-KR 31.1
Catatan:
Dari bacaan pengalaman murid-murid Yesus dahulu, terlihat perbedaan pendidikan 3 ½ tahun dan 40 hari dari materi pendidikan dan fokus sasaran, yaitu bila dahulu kepada mereka terdapat 2 hal yang mereka harus lakukan, yakni menjala orang-orang untuk menjadi pengikut Kristus dan pembangunan dan reformasi terhadap diri mereka sendiri, sedangkan dalam 40 hari fokus sasaran secara intensif kepada pembangunan dan reformasi diri mereka sendiri, atau PEMBENAHAN TERHADAP PRIBADI MANUSIA HASIL DARI PENGUMPULAN CALON-CALON PEKERJA ROH SUCI HUJAN AWAL.
KARENA APA TUHAN MENGKHUSUSKAN PENDIDIKAN 40 HARI TERSEBUT KE DALAM PRIBADI MURID-MURIDNYA, TIDAK IA TEKANKAN KEPADA PENGUMPULAN ORANG-ORANG YANG MASIH DAPAT DITOBATKAN DARI BANGSA YAHUDI…..JAWABANNYA ADALAH KARENA MURID-MURIDNYA DALAM 3 ½ TAHUN TERBUKTI HANYA MAMPU BERPISAH DENGAN DUNIA/LINGKUNGAN/KELUARGA DAN MAMPU BERTAHAN MENGALAHKAN ANIAYA, HINAAN, DIKUCILKAN/DIASINGKAN, DIREMEHKAN, HUJATAN, AKAN TETAPI ………MEREKA TIDAK MAMPU MENGALAHKAN DIRINYA SENDIRI.
Mengenai jumlah mereka berkembang dari 11 orang menjadi 120 orang, oleh karena tidak ada catatan yang jelas selain kutipan-kutipan di atas, maka kemungkinan yang dapat kita pahami adalah mereka adalah hasil dari pekerjaan Yesus selama perjalanan 3 ½ tahun, seperti Yusuf dari Arimatea, Nikodemus, Maria Magdalena, Maria ibuNya, Lasarus dan orang-orang lainnya yang menerima banyak mujizat-mujizat Yesus, kesemuanya tampaknya turut ikut dikucilkan/diasingkan dari antara orang banyak selama 40 hari tersebut.
Setelah pendidikan 40 hari selesai, barulah mereka layak menerima pencurahan Roh Suci Hujan Awal dan menuntaskan tugas Yesus pergi ke seluruh dunia menjadikan mereka muridNya (contoh saingan 144000 telah juga selesai pendidikan 40 hari dan memperoleh pencurahan Roh Suci Hujan Akhir)
Sebelum naik ke surga, Kristus memberikan kepada murid-muridNya tugas mereka. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menjadi wali dari kehendak dalam mana Ia mewariskan kepada dunia harta kehidupan yang kekal. Kamu menjadi saksi tentang hidup pengorbanan-Ku demi kepentingan dunia, kata-Nya kepada mereka. Kamu telah melihat pekerjaan-Ku bagi Israel. Dan meskipun umat-Ku tidak mau datang kepada-Ku supaya mereka bisa hidup, meskipun imam-imam dan penghulu-penghulu telah berbuat kepada-Ku sebagaimana yang mereka rencanakan, meskipun mereka telah menolak Aku, mereka masih juga akan mempunyai kesempatan yang lain untuk menerima Anak Allah. Kamu telah melihat bahwa semua orang yang datang kepada-Ku dan mengaku dosa mereka, Aku terima dengan tangan terbuka. Ia yang datang kepada-Ku sekali-kali Aku tidak akan menolaknya. Kepadamu, murid-murid-Ku, Aku serahkan pekabaran kemurahan ini. Hal itu akan diberikan kepada orang-orang Yahudi dan orang kafir— mula-mula kepada Israel, dan kemudian kepada segala bangsa, bahasa dan kaum. Semua orang yang percaya akan dikumpulkan di dalam satu sidang. —-KR 24.1
Kehadiran Kristus yang dapat dilihat sudah hampir ditarik dari muridmurid-Nya, tetapi pemberian kuasa yang baru adalah bagian mereka. Roh Kudus harus dikaruniakan dalam kepenuhannya, memeteraikan dia untuk pekerjaannya. “Dan Aku,” kata Juruselamat “akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Lukas 24:49. “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah 1:5, 8.—-KR 26.3
Catatan:
Perintah mengajar disini kita dapat saksikan berkaitan dengan setelah mereka menerima kehadiran Roh Kudus dalam kepenuhannya , bukan di dalam masa pendidikan 40 hari, hal ini terlihat dari kata-kata “Kehadiran Kristus yang dapat dilihat sudah hampir ditarik dari murid-murid-Nya”.
Dari contoh perjalanan murid-murid Yesus dahulu pada saat pengumpulan buah-buah pertama, kita dapat membandingkan kondisi yang mereka hadapi dengan kondisi kita calon 144000 juga harus hadapi, dan akhirnya menjadi lebih memahami petunjuk Ellen G. White yang mengamarkan kita harus berjuang untuk menjadi salah satu dari jumlah 144000, yaitu sebagai berikut:
- Kita berada di zaman akhir, yaitu zaman tingkat pelanggaran hukum, kerusakan moral, kebejatan dan jenis-jenis dosa yg jauh lebih meningkat dr semua generasi serta yg paling menyedihkan kitapun calon 144000 berasal dari orang2 yg sdh sangat mendalam mencintai dosa dibandingkan murid-murid Yesus dan semua generasi manusia,
- Murid-murid dahulu didampingi langsung oleh guru terbesar dunia, didampingi/dikoreksi/ditegur/diperingatkan/diingatkan dalam belajar, memahami, mempraktekan, mengarungi hari2 susah dan duka, sehingga tidak akan bisa jatuh kembali seperti sebelum menjadi muridNya, sementara kita sepenuhnya diri kita sendiri harus mengontrol dan mengatur jalan kita, mau bangun, jatuh, diam tidak beranjak, atau berdiri, berlari, menangis, berteriak, mengeluh atau bahkan mundur meninggalkan semuanya kembali seperti semula… ..semuanya diri kita sendiri yg menentukan (walaupun hadir dampingi secara tidak tampak). Hanyalah buku yg dampingi/menegur/mengingatkan/mengoreksi/memperingatkan. Sehingga apakah kita masih berdiri berlari dalam perlombaan Tuhan ataukah jatuh terpuruk kita tidak ada yg tahu,
- Murid-murid dahulu semua berkumpul bersama2. Sementara kita sendiri2, dab terlebih masih banyak dari 144000 yg masih tersembunyi, sehingga tidak bisa saling menguatkan mendorong ketika salah satu dari kita lemah/patah semangat/kecil hati/kecewa…… semua harus diri sendiri membesarkan hati kita masing-masing, dapat dikatakan kita seorang diri dalam lingkungan kita tinggal/berada bahkan bisa jg didalam keluarga yg harus membangun moral dan mental, siap sendiri, kuat sendiri, bangun sendiri, tegas dgn diri sendiri…… kalah/menang, jatug/bangun diri sendiri saja dan buku yg menemani. Dunia berbeda dengan kita, patuh tidak patuh tidak akan ada yg mengingatkan, menegur…… kedisiplinan harus diri kita sendiri,
- Murid2 dari sejak panggilan menjadi murid Yesus yaitu awal 3 1/2 tahun langsung dipisahkan dari lingkungan, pekerjaan bahkan keluarganya, sedangkan kita khususnya hari ini, dari sejak kita Advent hingga sekarang contoh saingan 3 1/2 tahun secara umum kita blm beranjak dari lingkungan kita tinggal, kita masih bersatu dengan mereka yang tidak mengenal makanan pada waktunya, kita masih bersatu dengan keluarga.
- Murid2 dalam 3 1/2 tahun sdh terpisah dengan dunia dan keluarga, di dalam 40 hari mereka lebih lagi diasingkan terpisah sepenuhnya, tidak ada catatan mereka ke kaabah atau mengunjungi orang-orang, demi berjuang membenahi ketertinggalan dalam 3 1/2 tahun hingga menjadi manusia baru, sedangkan kita sekarang sebagai contoh saingan mereka masih saja tidak beranjak masih hidup menyatu dengan lingkungan, bekerja, sekolah dan bersaudara sebagaimana bahkan dari dahulu sebelum Advent
- Murid-murid Yesus di dalam 3 1/2 tahun dan kemungkinan dalam 40 hari pun mendapat bantuan makanan dari mereka yg telah menjadi muridnya, sedangkan kita hingga sekarang belum juga tampak orang-orang yang hendak belajar, maka kita tidak mendapatkan bantuan makanan, kita harus menyediakan sendiri bagi diri kita sendiri,
- Murid-murid Yesus sudah sepenuhnya terpisah dari sekam dalam 40 hari, sementara kita contoh saingannya walaupun telah berada dalam contoh saingan 40 hari, dari antara yg belajar bukan berarti telah terbebas dari kemungkinan masih adanya orang yg punya tipu di mulut.
Dari point-point di atas, maka kita perlu dari sekarang sadar, potensinya dengan keadaan kita sekarang ini tidaklah mungkin kita bisa berubah meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru yg benar-benar tidak lagi dapat ditemukan diri kita yang dahulu. Kita harus melakukan hal-hal berbeda yang lebih tegas dengan diri kita sendiri, kita harus meninggalkan lingkungan dan keluarga terlebih dahulu baru kepada langkah berikutnya…… ..perubahan sangat ekstrim jauh lebih keras dari murid-murid Yesus yang lalu kita lakukan, jika tidak mustahil kita menang merubah menjadi manusia baru, keberanian/kerelaan/pengorbanan kita dibutuhkan.
BEBERAPA ALASAN MENGAPA TUHAN MEMERLUKAN PENDIDIKAN 40 HARI SETELAH 3 ½ TAHUN BERSAMA MURIDNYA, SELAIN YANG TELAH DIPAHAMI MENGIGINKAN KEDUDUKAN.
Pemahaman tentang KASIH (Galatia 5:22-23) yang harus dibenah, antara lain:
Matius 8:21, 22:
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Yesus mengakui seseorang IbuNya dan saudaraNya hanya jika mereka menerima firmanNya (Jawaban ketika Maria ibuNya yang melahirkanNya dan saudara-saudaraNya datang)
Ketika Yesus masih mengajar orang banyak, murid-murid-Nya membawa berita bahwa ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya ada di luar, dan ingin melihat Dia. Ia mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, “Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepadaNya: Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku? Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”—-KSZ 348.1 (Pernyataan Ellen G. White ini didasari oleh pengalaman Yesus dan murid-muridNya dalam ayat Matius 12:46-50).
Kemarahan Yesus terhadap Bait SuciNya dijadikan rumah dagang (Kasih tidak berlaku untuk merusakan kebenaranNya)
Sebelum Yesus di babtis:
Dengan perlahan-lahan turun dari tangga itu, serta mengangkat cambuk tali yang terkumpul ketika masuk ke dalam ruangan itu, disuruh-Nya orang-orang yang sedang tawar menawar pergi dari pekarangan Bait Suci itu. Dengan semangat dan kekerasan yang belum pernah ditunjukkanNya dahulu, dibalikkan-Nya meja orang-orang yang sedang tukar menukar uang itu. Mata uang berjatuhan, berdering dengan nyaring di atas lantai pualam. Tidak seorang pun berani menanyai wewenang-Nya. Tidak seorang pun berani berhenti sejenak untuk mengumpulkan keuntungan mereka yang didapat dengan jalan curang itu. Yesus tidak menyesah me-reka dengan cambuk itu, tetapi pada tangan-Nya cambuk yang sederhana itu tampaknya dahsyat seperti sebilah pedang yang berkilau-kilauan Para pegawai Bait Suci, imam-imam yang berspekulasi, para tengkulak, pedagang dan pedagang ternak beserta segala domba-domba dan lembukambing mereka, berlarian kucar-kacir dari tempat itu, dengan satusatunya pikiran hendak melepaskan diri dari hukuman hadirat-Nya. —-KSZ1 158.2
Panik meliputi orang banyak itu, yang merasakan kehebatan Keilahian-Nya itu. Jeritan-jeritan takut keluar dari ratusan bibir yang pucat. Bahkan murid-murid-Nya pun gemetar. Mereka gentar oleh perkataan dan sikap Yesus itu, yang lain sekali dari kelakuan-Nya yang biasa. Teringatlah mereka bahwa ada tertulis tentang Dia, “cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku.” Mzm. 69:10. Tidak lama kemudian khalayak ramai yang gaduh itu dengan barang-barang dagangan mereka pun sudah berpindah jauh dari bait suci Tuhan. Halaman itu pun sudah kosong dari perdagangan yang najis, lalu ketenangan dan kehikmatan menggantikan kekacauan itu. Hadirat Tuhan, yang dahulu kala menguduskan gunung itu, sekarang telah menyucikan Bait Suci yang dipelihara untuk kehor-matan nama-Nya. —-KSZ1 159.1
Sesudah Yesus dibabtis:
ADA permulaan masa kerja-Nya, Kristus telah mengusir dari Bait Suci orang-orang yang telah menajiskannya dengan jual beli yang tidak suci, dan sikap-Nya yang tegas serta bersifat Ilahi itu telah menakutkan hati para pedagang yang berencana jahat itu. Pada akhir masa tugas-Nya Ia datang sekali lagi Ke Bait Suci, dan mendapati bahwa tempat itu masih dinajiskan seperti sebelumnya. Keadaan segala perkara malah lebih buruk dari sebelumnya. Halaman Bait Suci bagian luar bagaikan tempat ternak yang luas. Dengan suara-suara riuh dari binatangbinatang dan bunyi dencing mata uang berpadu dengan bunyi amarah pertengkaran di antara para pedagang, dan di antara mereka kedengaranlah suara orang-orang yang memegang jabatan yang suci. Para pembesar Bait Suci pun terlibat dalam jual beli dan tukar menukar uang. Mereka sangat dikuasai keserakahan untuk memperoleh keuntungan sehingga pada pemandangan Allah mereka tidak lebih baik daripada pencuri.—–KSZ2 211.1
Pengalaman Uza yang berniat baik menjaga tabut perjanjian
Tetapi “sesampainya mereka itu di tempat pengirik Nakhon, tiba-tiba dicapai Uza akan tabut Allah, dipegangnya, karena terserandunglah lembunya. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan Uza, dibunuh Allah akan dia di sana, sebab alpanya, maka matilah ia di sana dekat dengan tabut Allah.” Satu kegentaran yang mendadak telah memenuhi rombongan orang banyak yang sedang bersuka-suka itu. ….. —–PB2 316.2 atau SRNJ2 367.2
Daud dan orang banyak itu telah berhimpun untuk melaksanakan suatu tugas yang suci, dan mereka telah mengambil bagian di dalam pekerjaan itu dengan hati yang senang dan sukarela; tetapi Tuhan tidak dapat menerima pelayanan mereka, oleh karena itu tidak dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-Nya. Bangsa Filistin yang tidak mempunyai pengetahuan tentang hukum Allah, telah menempatkan tabut itu di atas satu pedati yang baru pada waktu mereka mengembalikannya kepada Israel, dan Tuhan telah menerima usaha yang telah mereka adakan itu. Tetapi Israel memiliki di tangannya satu pernyataan yang jelas tentang kehendak Allah di dalam segala perkara ini, dan kelalaian mereka terhadap petunjuk-petunjuk ini merupakan suatu penghinaan kepada Allah. Di atas diri Uza tertanggung satu kesalahan yang lebih besar, yaitu perbuatan yang takabur. Pelanggaran terhadap hukum Allah telah mengurangi kepekaannya terhadap kesucian tabut itu, dan dengan dosa yang belum diakui terdapat di dalam dirinya ia telah di hadapan larangan Ilahi itu—berani menjamah lambang hadirat Ilahi. Allah tidak dapat menerima penurutan yang setengah-setengah, tidak menerima cara yang sembarangan dalam memperlakukan hukum-hukum-Nya. Dengan menghukum Uza Ia bermaksud untuk mengingatkan Israel akan pentingnya memberikan perhatian yang ketat terhadap segala tuntutan-Nya. Dengan demikian kematian seorang, dengan menuntun mereka kepada pertobatan, akan dapat mencegah perlunya diturunkan hukuman ke atas ribuan orang. ——SRNJ2 368.2
Nasib Uza adalah merupakan satu hukuman Ilahi terhadap pelanggaran atas satu perintah yang paling nyata. Melalui Musa Tuhan telah memberikan petunjuk yang khusus sehubungan dengan pemindahan tabut itu. Tidak ada seorang pun kecuali para imam, turunan Harun, boleh menjamahnya, atau sekalipun hanya memandangnya tanpa penutupnya. Perintah Ilahi adalah, “Pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang-barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang-barang kudus itu, nanti mereka mati.” Bilangan 4:15. Para imam harus menutupi tabut itu, dan kemudian anak-anak Kehat harus mengangkatnya dengan memegang alat pengusungnya, yang diletakkan di dalam satu bulatan pada kedua belah sisi tabut itu, dan yang tidak boleh dipindahkan. Kepada bani Gerson dan Merari, yang bertanggung jawab atas tirai-tirai dan papan-papan serta tiang-tiang Kemah Suci, Musa telah memberikan pedati dan lembunya untuk alat pengangkutan dari apa yang telah diserahkan atas tanggung jawab mereka. “Tetapi kepada bani Kehat tidak diberikannya apa-apa, karena pekerjaan mereka ialah mengurus barang-barang kudus, yang harus diangkat di atas bahunya.” Bilangan 7:9. Dengan demikian, di dalam membawa tabut itu dari Kiryat-Yearim ada satu pelanggaran yang langsung dan tidak dapat dimaafkan terhadap perintah Tuhan. ——-SRNJ2 368.1
Musa dikatakan “rendah hati dan lemah lembut” walaupun ditangannya beribu-ribu orang Israel harus mati, berbeda dengan Harun yang penuh toleran
Mereka yang mengalami pengudusan cara Alkitab akan menunjukkan roh kerendahan hati. Seperti Musa, mereka telah memandang kebesaran kekudusan yang menakjubkan, dan melihat betapa ketidaklayakan mereka tidak bisa dibandingkan dengan kemurnian dan kesempumaan yang ditinggikan dari Yang Kekal itu. —–KA 492.1
Kelemahan Harun
Selagi Musa bepergian, wewenang pemerintahan telah dipercayakan kepada Harun, dan sekelompok orang banyak telah mengerumuni kemahnya, dengan tuntutan, “Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantar kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apa jadinya.” Awan itu, kata mereka, yang telah memimpin mereka sampai ke tempat itu, sekarang telah tinggal menetap di atas gunung, itu tidak akan lagi memimpin mereka dalam perjalanan. Mereka harus mempunyai sebuah patung sebagai penggantinya; dan jikalau, seperti telah diusulkan, mereka harus kembali ke Mesir, maka mereka akan memperoleh belas kasihan dari orang Mesir dengan membawa patung ini di hadapan mereka, dan mengakuinya sebagai dewa mereka. ——-PB1 332.2
Harun merasa takut akan keselamatan dirinya; dan gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia telah menyerah kepada tuntutan orang banyak. Tindakannya yang pertama adalah menyuruh agar anting-anting emas dikumpulkan dari semua orang dan dibawa kepadanya, dengan mengharapkan bahwa kesombongan mereka akan menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu. Tetapi dengan sukarela mereka telah menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka; dan dari benda-benda ini ia telah membuat sebuah patung tuangan, yang menyerupai dewa Mesir. Orang banyak itu kemudian mengumumkan, “Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa kamu keluar dari negeri Mesir.” Dan Harun telah mengijinkan penghinaan yang keji ini terhadap Tuhan. Dan ia berbuat lebih dari itu. Melihat bagaimana puasnya orang banyak itu telah menerima dewa keemasan itu, ia telah mendirikan sebuah mezbah di hadapannya, serta memberikan satu pengumuman, “Esok hari adalah hari raya bagi Allah.” Pengumuman itu didahului oleh peniup-peniup terompet dari satu kelompok kepada kelompok yang lain di seluruh perkemahan itu. “Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka berdiri hendak bermain ramai-ramai.” Dengan berpura-pura mengadakan “satu upacara bagi Tuhan,” mereka telah menyerahkan diri mereka kepada pesta pora yang gelojoh dan penuh nafsu. ——-PB1 333.1
Betapa sering, pada zaman kita ini, cinta kepelesiran ditutupi dengan satu “bentuk peribadatan”! Satu agama yang mengijinkan manusia, sementara mengadakan upacara kebaktian, untuk menyerahkan diri kepada pemanjaan hawa nafsu dan sifat mementingkan diri, adalah sangat menarik kepada orang banyak sekarang ini seperti pada zaman Israel itu. Dan hingga kini masih ada Harun-harun yang lembek, yang, sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa. ——PB1 333.2
Musa sangat tegas walaupun demikian oleh Tuhan dikatakan orang yang “rendah hati” dan “lemah lembut”
Apabila mereka berada lebih dekat dengan perkemahan mereka itu, mereka melihat orang banyak sedang berteriak-teriak dan menari-nari di sekeliling berhala mereka. Hal itu adalah satu pemandangan upacara kekapiran, satu perbuatan yang menyerupai upacara penyembahan berhala di Mesir; tetapi betapa jauh bedanya dengan perbaktian kepada Allah yang suasananya penuh hormat serta khidmat! Musa merasa heran. Ia baru saja keluar dari hadirat Allah yang penuh dengan kemuliaan, dan sekalipun ia telah diamarkan tentang apa yang sedang terjadi ia tidak bersedia untuk melihat pertunjukan yang hebat daripada kemerosotan Israel. Kemarahannya meluap-luap. Untuk menunjukkan rasa jijiknya terhadap kejahatan mereka itu, ia melemparkan kedua loh batu itu, dan kedua-duanya hancur di hadapan semua orang, dengan demikian itu mengertikan bahwa sebagaimana mereka telah menghancurkan perjanjian mereka dengan Allah, demikian juga Allah telah menghancurkan perjanjianNya dengan mereka. —–PB1 336.3
Apabila ia memasuki perkemahan itu, Musa melewati orang banyak yang sedang berpesta pora itu, kemudian ia mengambil berhala itu dan mencampakkannya ke dalam api. Setelah itu ia menggilingnya menjadi seperti tepung, dan setelah menghamburkannya ke dalam satu sungai yang mengalir dari atas gunung, ia menyuruh orang banyak meminum airnya. Dengan demikian ditunjukkan bagaimana sia-sianya dewa yang mereka sembah itu. —–PB1 337.1
Sekalipun Allah telah mengabulkan doa Musa dengan menghindarkan Israel dari kebinasaan, kemurtadan mereka harus dihukum dengan cara nyata. Pelanggaran dan pemberontakan ke dalam mana Harun telah membiarkan mereka jatuh, jikalau tidak segera dihancurkan akan menyebabkan merajalelanya kejahatan, dan akan melibatkan bangsa itu ke dalam kehancuran yang tidak akan dapat dielakkan lagi. Oleh kekerasan yang dahsyat kejahatan harus dimusnahkan. Sambil berdiri di pintu gerbang perkemahan itu Musa telah memanggil orang banyak, “Siapakah yang memihak Tuhan? biarlah ia datang kepadaku.” Mereka yang tidak ikut dalam kemurtadan harus berdiri di sebelah kanan Musa; mereka yang bersalah tetapi sudah bertobat, di sebelah kiri. Perintah itu diturut. Didapati bahwa suku bangsa Lewi tidak ambil bahagian dalam penyembahan berhala itu. Dari antara suku-suku lainnya banyak yang, sekalipun mereka telah berdosa, sekarang menyatakan pertobatan mereka. Tetapi satu kelompok yang besar, kebanyakan dari bangsa campuran itu yang telah mendesak untuk dibuatnya patung itu, dengan keras kepala tetap bertahan dalam pemberontakan mereka. Di dalam nama “Tuhan Allah Israel,” Musa sekarang memerintahkan mereka yang ada di sebelah kanannya, yang telah memelihara diri mereka bersih daripada penyembahan berhala, untuk menghunus pedangnya dan membunuh semua orang yang berkeras dalam pemberontakan. “Maka pada hari itu matilah daripada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya.” Tanpa memandang pangkat, suku bangsa ataupun sahabat, pemimpinpemimpin dalam kejahatan itu dibinasakan; tetapi semua orang yang bertobat dan merendahkan diri telah dibiarkan hidup.—-PB1 339.1
Tuduhan-tuduhan mereka itu ditanggung oleh Musa tanpa persungutan sedikitpun. Ini adalah pengalaman yang diperolehnya selama tahun-tahun yang penuh kesukaran di Midian—roh kerendahan hati dan panjang sabar telah dikembangkan di tempat ini—yang telah mempersiapkan Musa untuk menghadapi dengan sabar sikap tidak percaya dan persungutan daripada orang banyak itu, dan kesombongan serta iri-hati daripada mereka yang seharusnya menjadi penolong yang tetap baginya. Musa “adalah seorang yang amat lemah lembut perangainya, terlebih lembut ia daripada segala orang yang di atas bumi,” dan inilah yang menyebabkan mengapa telah dikaruniai dengan hikmat dan pimpinan ilahi lebih daripada semua orang yang lainnya. Kata Alkitab, “Bahwa Ia memimpin orang yang rendah hatinya kepada yang benar dan diajarkannya jalannya akan orang yang lemah-lembut hatinya.” Orang yang lemah-lembut dipimpin oleh Tuhan oleh karena mereka bisa diajar, mau untuk diberi petunjuk. Mereka mempunyai satu keinginan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah. Janji Juruselamat adalah, “Jikalau barang seorang suka melakukan kehendak Bapa, ia akan mengerti pengajaran ini. Yohanes 7:17. Dan melalui rasul Yakub, Ia berkata, “Jikalau ada orang di antara kamu yang kurang bijak, hendaklah ia memohonkan kepada Allah, yang mengaruniakan dengan murahnya kepada tiap-tiap orang dengan tiada membangkit-bangkitkan, niscaya dikaruniakannya kelak kepadanya.” Tetapi janjiNya ini hanyalah bagi mereka yang mau mengikut Tuhan dengan segenap hatinya. Allah tidak memaksa kemauan seorangpun; oleh sebab itu Ia tidak dapat memimpin mereka yang terlalu sombong untuk diajar, yang cenderung untuk mengikuti jalannya sendiri. Tentang orang yang pikirannya bercabang—ia berusaha mengikuti kemauannya sendiri, sementara mengaku sedang melakukan kehendak Allah—telah tertulis, “Maka orang yang semacam itu janganlah menyangka, bahwa ia akan beroleh barang apapun daripada Tuhan.”—-PB1 403.2
Catatan:
Dari bacaan ini tampak walaupun kita telah berada dalam pekabaran Tongkat Gembala, bukan berarti kita telah sepenuhnya memahami hukum kerajaan Sorga dan mengenal perangai dan pribadi Yesus yang antara lain tertulis dalam Galatia 5:22, 23, pada kenyataannya bisa dikatakan hampir kita semuanya masih membawa pemahaman-pemahaman tentang bagaimana sikap dan prilaku orang Kristen sebagaimana yang dipahami oleh orang Advent dan bahkan orang Kristen pada umumnya. Pandangan umum mengira bahwa panjang sabar, lemah lembut yang dimaksudkan Galatia itu juga termasuk kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran hukum.
Pengalaman-pengalaman masa lalu ini memberitahukan bahwa pemahaman yang masih dimiliki siswa 3 ½ tahun, keseluruhannya harus satu demi satu ditinjau kembali dan ditinggalkan sepenuhnya.
Cerita tentang Yesus dalam Matius 12:46-50, Matius 8:21,22 cerita tentang bagaimana Yesus tidak sama sekali menghargai orang tua muridNya…demikian juga dengan ketika murid-muridnya dipanggilpun Ia tidak sama sekali mengijinkan untuk memikirkan keluarganya (KSZ1 287.3)…..kesemua ini bila dilihat dari pemahaman KASIH manusia….tampak Yesus memiliki pribadi yang aneh dan berbahaya, dapat mempengaruhi orang lain untuk durhaka kepada orang tua dan egois….sangat tidak layak dijadikan teladan….., disini jelas kita dapat paham bahwa hanya kepada yang melakukan kehendak BapaNya yang ia hargai, sedangkan mereka yang menolak/mengabaikan kebenaran sama sekali tidak Ia hargai (termasuk Matius 7 tentang orang yang datang mengaku telah mengusir setan dengan namanya…menunjukkan sebagaimana Yehezkiel 3 dan 33 yaitu, ketika orang berpaling segala kebaikannya tidak lagi diingat)….kesemuanya inilah sebenarnya KASIH YESUS itu….jadi pemahaman tentang KASIH yang salah selama inilah yang membuat murid-murid Yesus dahulu tidak layak menyandang tugas roh suci hujan awal, KASIH YESUS yang sebenarnya harus ada di dalam diri calon144000, KASIH seperti inilah yang nanti membuat kita dijauhi, dikatakan sebagai orang gila, orang aneh, diremehkan.
Petunjuk tugas penginjilan ke Yerusalem dalam 40 hari
Karakter dan pengalaman kita sendirilah yang menentukan pengaruh kita terhadap orang lain. Untuk meyakinkan orang lain tentang kuasa kasih karunia Kristus, kita harus mengetahui kuasanya di dalam hati dan hidup kita sendiri. Injil yang kita hadirkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa haruslah Injil yang olehnya jiwa kita sendiri diselamatkan. Hanya melalui iman yang hidup di dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi, pengaruh kita dapat dirasakan di dunia yang skeptis. Jika kita ingin menarik orang berdosa keluar dari arus yang deras, kaki kita sendiri harus berdiri kokoh di atas Batu Karang, Kristus Yesus. —– AG 276.6
Buku Kepercayaan-kepercayaan dasar Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh:
PENUGASAN JAM KESEBELAS
“Bangunlah, bangunlah; karena terangmu ada datang, dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atas kamu. Karena, bahwasanya, kegelapan akan menutupi bumi, dan kegelapan pekat menudungi manusia; tetapi Tuhan akan bangkit mendatangimu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat di atas kamu. Maka bangsa-bangsa Kapir akan datang kepada-terangmu, dan raja-raja kepada cerahnya kebangkitanmu. Angkatlah matamu berkeliling dan lihatlah; sekalian mereka itu berhimpun bersama-sama, mereka datang kepadamu: anak-anakmu lelaki akan datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan akan diasuh pada sisimu”. Yesaya 60 : 1 – 4.
“Janganlah dikatakan olehmu, Masih ada empat bulan lagi, dan baharu datang penuaian? Bahwasanya, Aku mengatakan kepadamu, Angkatlah matamu, dan pandanglah ladang-ladang itu, karena sekaliannya itu sudah putih untuk dituai”. Yahya 4 : 35.
Memang penuaian adalah luas, “tetapi pekerja-pekerjanya sedikit; oleh sebab itu berdoalah kamu kepada Tuhan pemilik penuaian itu; supaya Ia mau mengirim para pekerja ke dalam penuaian-Nya”. Matius 9 : 37, 38.
“Banyak permintaan datang dari mana-mana memohonkan terang yang telah dikaruniakan Allah kepada umat-Nya; tetapi panggilan-panggilan ini untuk sebagian besarnya adalah sia-sia. Siapakah yang merasa bertanggung jawab untuk menyerahkan dirinya kepada Allah dan bagi pekerjaan-Nya? Dimanakah terdapat orang-orang muda yang sedang memantapkan diri untuk menjawab panggilan-panggilan ini? Banyak daerah luas sedang terbuka di hadapan kita dimana terang kebenaran belum pernah berhasil memasukinya. Jalan yang mana pun kita pandangi kita menyaksikan tuaian-tuaian yang kaya sudah siap untuk dikumpulkan, tetapi tidak ada seorang pun yang akan melakukan pemungutan hasilnya. Doa-doa telah dipersembahkan memohon kemenangan bagi kebenaran. Apakah yang dimaksudkan oleh doa-doamu, Saudara-Saudara? Bentuk keberhasilan yang bagaimanakah yang anda inginkan? — suatu keberhasilan yang cocok dengan ketidak-cekatanmu, atau kegemaranmu yang bersifat mementingkan diri? — suatu keberhasilan yang akan menunjang dan menopang dirinya sendiri tanpa sesuatu usaha dari pihakmu?
“Harus ada suatu perubahan yang pasti …. yang akan membuat tidak puas orang-orang yang bersantai-santai berbaring pada punggungnya, sebelum para pekerja yang siap bagi tugas penting mereka, dapat dikirim ke ladang. Harus ada suatu kebangunan, yaitu suatu pembaharuan rohani. Suhu kesetiaan Kristen harus dibangunkan. Rencana-rencana harus diciptakan dan dilaksanakan bagi penyebaran kebenaran kepada semua bangsa di bumi. Setan sedang meninabobokan para pengikut Kristus untuk tidur, sementara jiwa-jiwa terus binasa di sekeliling mereka; maka alasan apakah yang dapat mereka berikan kepada Tuhan untuk kelalaiannya itu?
” ….. ‘Mengapakah kamu berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?’ Mengapakah kamu tidak bekerja sesuai keahlianmu di dalam kebun anggurnya? Berulang kali ia mengundang kamu, ‘Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggurku, maka apa saja yang pantas ia itu akan kamu terima. ‘Tetapi panggilan kemurahan dari Sorga ini telah dilalaikan oleh mayoritas terbesar orang-orang. Bukankah sudah sampai waktunya sekarang agar kamu mematuhi perintah-perintah Allah? Ada terdapat tugas bagi setiap pribadi yang menyebut nama Kristus. Suatu suara dari Sorga sedang memanggilmu dengan serius untuk bertugas. Perhatikanlah suara ini, dan pergilah segera bekerja di mana saja, sesuai kemampuan apa saja. Mengapakah kamu berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari? Ada terdapat tugas bagimu untuk dilaksanakan, — suatu tugas yang membutuhkan tenaga-tenagamu yang terbaik. Setiap saat kehidupan yang berharga adalah berkaitan dengan sesuatu tugas yang wajib anda lakukan kepada Allah atau kepada sesamamu, tetapi ternyata anda menganggur!” — Testimonies, vol. 5, pp. 203, 204.
“Marilah kuceriterakan kepadamu”, demikian Roh Nubuatan melanjutkan; “jika hatimu ada dalam pekerjaan ini, dan kamu beriman pada Allah, maka kamu tidak perlu bergantung pada persetujuan seseorang pendeta atau pun sesuatu umat; jika engkau pergi langsung bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa yang dapat engkau ajarkan kebenaran itu, maka Allah akan menguatkan kamu. Kalau saja pekerjaan ini tidak dibatasi sedemikian rupa oleh sesuatu halangan di sini dan sesuatu halangan di sana, dan bahkan sesuatu halangan di seberang sana, maka ia itu sudah akan maju pesat dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan berjalan pertama sekali dalam kelemahan; tetapi Allah dari sorga itu hidup”. — ‘Review and Herald, April 16, 1901. (Lihat juga Testimonies, vol. 7, p. 25).
“Suatu pekerjaan besar menyelamatkan jiwa-jiwa tetap masih belum terlaksana, Setiap malaikat dalam kemuliaan ada terlibat dalam pekerjaan ini, sementara setiap iblis-dari kegelapan terus menentangnya, Kristus … mengharapkan penyangkalan diri dan pengorbanan yang seimbang pada pihak orang-orang kepada siapa Ia telah datang untuk memberkati dan menyelamatkan. Setiap orang diminta untuk bekerja sejauh kemampuannya. Setiap keinginan duniawi harus disingkirkan demi untuk mendapatkan kemuliaan Allah”. — Testimonies, vol. 5, p. 204. Inilah yang menggaris bawahi semua.
Persyaratan-Persyaratan Para Pekerja
Orang-orang yang mau mendengarkan suara-Nya pada hari ini dan tidak mengeraskan hati mereka seperti pada hari hasutan, akan dibuat-Nya mereka itu menjadi hamba-hamba-Nya di masa depan.
“Bukan oleh kuat dan bukan oleh kuasa, melainkan oleh Roh-Ku, demikianlah firman Tuhan-serwa sekalian alam”. Zakharia, 4 : 6. Para pekerja sebaliknya akan “diajari oleh perantaraan urapan Roh Suci, dan bukan oleh latihan luar pada lembaga-lembaga ilmiah … Allah akan memanifestasikan, bahwa Ia tidak akan bergantung pada orang-orang terpelajar yang mementingkan diri sendiri”. “Mereka yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang akan jadi seperti Daud — rela melaksanakan dan berani”. – Testimonies, vol. 5, pp. 82, 81.
“Aku hendak mengambil orang-orang yang buta huruf”, demikian firman Tuhan, “Yaitu orang-orang yang gelap, lalu menggerakkan mereka oleh Roh-Ku, untuk melaksanakan rencana-rencana hati-Ku dalam pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Pekabaran kemurahan yang terakhir akan diberikan oleh sesuatu umat yang cinta dan takut akan Daku”. — Review and Herald, September 21, 1904. “Ia akan menggunakan orang-orang untuk menyelesaikan rencana-Nya, yaitu mereka yang oleh sebagian saudara-saudara akan ditolak karena dianggap tidak cakap untuk ikut serta dalam pekerjaan”. — Review and Herald, February 9, 1985.
Dalam panggilan yang terakhir ini bagi para pekerja, baik kecil atau pun besar, baik kaya atau pun miskin, terpelajar ataupun buta huruf, semuanya memperoleh kesempatan istimewa yang tinggi dan mulia untuk menjadi pendeta-pendeta Kristus, yaitu
Orang-Orang Yang Terhormat Dan Beruntung
“Kebenaran Sekarang memimpin ke depan dan ke atas, menghimpun orang-orang yang berkekurangan, orang-orang yang tertindas, orang-orang yang menderita, orang-orang yang melarat. Semua yang mau datang akan dibawa masuk ke dalam kandang. Dalam kehidupan mereka akan terjadi suatu reformasi yang akan membentuk mereka menjadi anggota-anggota dari keluarga kerajaan, yaitu anak-anak dari Raja samawi”. — Testimonies, vol. 8, pp. 195, 196.
Bagi para pekerja ini, yaitu mereka yang 144.000 itu, Tuhan dengan penuh kemurahan menjanjikan: “Maka orang-orang asing akan berdiri dan hidup dari kawanan dombamu, dan putera-putera orang luar (mereka yang bukan dari 144.000 itu) akan menjadi pembajak-pembajak sawahmu dan penjaga-penjaga kebun anggurmu. Tetapi kamu akan disebut Imam-lmam Tuhan: orang-orang akan memanggilmu Pendeta-Pendeta dari Allah kita: engkau akan memakan segala kekayaan orang-orang Kapir, dan dalam kemuliaan mereka itu engkau akan menyombongkan dirimu” (Yesaya 61 : 5, 6), kalau saja engkau bangkit sekarang dan secepatnya melaksanakan sepenuhnya.”
Peralihan Jabatan
Karena pelayanan injil ini “yang belum pernah ada sebelumnya” dan juga tidak akan ada lagi sesudah itu” (Yoel 2 : 2), akan bebas dari semua halangan dan rintangan di bumi ini, maka hendaklah jangan lagi seorang pun terlambat beralih, yang pada akhirnya akan melibatkan dirinya, hati maupun jiwa dalam “pekerjaan Tuhan yang terakhir bagi sidang”, dalam menghimpunkan “buah-buah pertama” yang akan dimeteraikan dari antara orang-orang hidup di Laodikea. Maka sambil menyerahkan dirinya bagi pekerjaan ini, pada waktu yang sama ia juga akan mempersiapkan dirinya untuk menyampaikan pekabaran dalam masa Seruan Keras, yang oleh penyucian sidang — kelepasan orang-orang yang dimeteraikan dan pembinasaan orang-orang yang tidak bermeterai —- akan dihantarkan datang, dan yang akan diberitakan oleh orang-orang yang sudah disucikan itu.
Hendaklah setiap orang secara bijaksana beralih dengan cara berangsur-angsur mengurangi usaha-usaha kepentingan pribadinya, dan Iebih meningkat mengejar kepentingan-kepentingan Tuhan. Dengan cara ini masing-masing orang akan terus memanjat dari usaha kepentingan sendiri masa lalu yang hampa dan tak menggembirakan, kepada usaha kepentingan ilahi masa depan yang penuh dan gilang-gemilang, yang akan mengilhami “dari hujung bumi nyanyian-nyanyian, yaitu kemuliaan bagi orang-orang benar”. Yesaya 24 : 16.
Sekaranglah waktunya dimana Tuan pemilik Kebun Anggur itu sedang menanyakan: “Mengapa engkau berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?” dan sambil menganjurkan: “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apa saja yang pantas, ia itu akan kamu terima”. Matius 20 : 6, 7.
Saudara-Saudaraku, jika anda ingin memperoleh bagian dalam pekerjaan yang mulia ini, yaitu tindakan yang mulia dalam penebusan dunia ini, maka, anda harus cepat mempersiapkan diri. Janganlah membiarkan berbagai urusan hidup ini merampas dari anda mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah membiarkan Setan memasukkan di dalam mulutmu dalih-dalih: “Saya baharu membeli sepotong tanah, maka saya tak dapat tiada harus pergi melihatnya; saya mohon maaf”; atau, “Saya baru membeli lima pasang lembu, maka saya harus pergi mencobanya: Saya mohon maaf”; atau “saya baru menikah dan karena itu saya belum dapat datang”. Lukas 14 : 18 – 20. ”Karena semua yang ada di dunia, keinginan daging, dan keinginan mata, dan kesombongan hidup; adalah bukan dari Bapa; melainkan dari dunia ini. Maka bumi akan berlalu berikut semua keinginannya; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah itu akan tetap abadi selama-lamanya”. 1 Yahya 2 : 16, 17.
Selagi masih bekerja dalam kedudukanmu yang sekarang, pergilah masuk kedalam kebun anggur Tuhan, maka sementara kepentinganmu, di sana bertumbuh, pekerjaanmu sendiri akan makin berkurang sampai kelak engkau akan menemukan dirimu sepenuhnya berpisah daripadanya lalu berpaut (menikah) dengan pekerjaan Tuhan.
“Oleh sebab itu janganlah kuatir, dengan mengatakan, Apakah yang akan kami makan? Atau, Apakah yang akan kami minum? Atau, Apakah yang akan kami pakai?” melainkan,
SUATU RENUNGAN KEKAWATIRAN TERHADAP KEKURANGAN
Pelajaran dari pemanggilan murid-muridNya
SELAIN DARI tentara Roma di Palestina, tidak ada orang yang paling dibenci oleh rakyat daripada seorang pemungut cukai. Sebabnya ialah pajak yang dituntut oleh kuasa asing adalah merupakan gangguan yang terus menerus kepada bangsa Yahudi, karena hal ini hanyalah mengingatkan pada mereka bahwa kemerdekaan mereka telah hilang. Dan pemungut cukai ini bukan saja menjadi alat penindasan Roma, tetapi mereka juga mencari keuntungan diri sendiri dengan menggaruk harta orang banyak. Seorang Yahudi yang menerima pekerjaan ini di bawah pengawasan bangsa Roma dianggap sebagai seorang pengkhianat bangsanya Ia dihina sebagai seorang yang telah murtad dan digolongkan dengan orang yang terjahat dalam masyarakat. —-KSZ1 286.1
Matius orang Lewi ini termasuk dalam golongan ini, seorang yang telah dipanggil untuk bekerja bagi Kristus setelah empat murid yang lain dipanggil di Nazaret. Orang Farisi menghakimi Matius menurut pekerjaannya, tetapi Yesus melihat di dalam orang ini suatu hati yang terbuka untuk menerima pekabaran. Matius telah mendengar pengajaran Juruselamat. Pada saat Roh Allah yang meyakinkan itu menyatakan akan hidupnya yang penuh dosa itu, ia rindu mencari pertolongan dari Kristus, tetapi ia telah biasa dikucilkan dari para rabi dan tidak berpikir bahwa Guru Besar ini akan memperhatikan dirinya. —-KSZ1 286.2
Pada suatu hari sementara ia duduk di kursi pemungut cukai, ia melihat Yesus yang sedang datang menuju padanya. Ia sangat heran mendengar perkataan yang ditujukan kepada dirinya, “Ikutlah Aku.” —-KSZ1 287.1
Matius “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.” Tidak terdapat keragu-raguan dalam hatinya, atau pertanyaan dalam pikirannya mengenai pekerjaannya yang akan diganti dengan kemiskinan dan kesukaran. Telah cukup baginya jika ia telah bersama-sama dengan Yesus, agar ia boleh mendengar akan firman-Nya, dan bersatu dengan Dia di dalam pekerjaan-Nya. —-KSZ1 287.2
Demikian pula dengan murid-murid yang mula-mula dipanggil. Apabila Yesus memanggil Petrus dan kawan-kawannya untuk mengikuti Dia, dengan segera mereka meninggalkan perahu dan jala mereka itu. Beberapa dari murid-murid ini mempunyai kawan-kawan yang hidupnya bergantung pada mereka itu; tetapi bila mereka menerima undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu dan bertanya “Bagaimana saya akan hidup dan membiayai keluargaku?” Mereka patuh pada panggilan-Nya. dan setelah itu bila Yesus bertanya kepada mereka, “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” Maka jawab mereka itu, “Tidak.” —-KSZ1 287.3
Kepada Matius dengan kekayaannya dan kepada Andreas serta Petrus dengan kekurangannya, ujian yang sama telah diberikan dan penyerahan yang sama pula dibuat oleh masing-masing mereka. Pada saat mereka makmur, ialah bila jala mereka itu penuh dengan ikan dan di saat dorongan kehidupan yang lama menjadi lebih kuat, Yesus minta kepada murid-murid yang berada di tepi pantai itu untuk meninggalkan segala sesuatu untuk pengabaran Injil. Oleh sebab itu tiap-tiap jiwa diuji di dalam hal manakah yang lebih kuat kerinduannya bagi harta duniawi atau persekutuannya dengan Kristus. —-KSZ1 287.4
Prinsip selamanya tepat. Tidak ada seorang dapat maju di dalam pekerjaan Allah kecuali seluruh hatinya berada di dalam pekerjaan itu dan ia menganggap segala sesuatu itu kerugian demi keutamaan pengetahuan tentang Kristus. Tidak seorang pun yang masih mempunyai cadangan dalam hidupnya yang dapat menjadi murid Kristus, ataupun menjadi teman kerja-Nya. Apabila manusia menghargai keselamatan yang besar itu, maka pengorbanan diri yang dilihat di dalam kehidupan Kristus akan terlihat dalam hidup mereka itu juga. Ke mana saja Ia pergi, dengan gembiranya mereka itu akan mengikut Dia.—-KSZ1 287.5
Bandingkan dengan pengalaman Daud dan nasihat dari pengalaman tersebut
Sukses dan kehormatan duniawi telah melemahkan tabiat
Sebelum berakhirnya peperangan dengan bangsa Ammon, Daud, dengan menyerahkan kepemimpinan atas bala tentara itu kepada Yoab, telah kembali ke Yerusalem. Bangsa Syam sudah menyerah kepada Israel, dan kehancuran total bangsa Ammon kelihatannya sudah dapat dipastikan. Daud dikelilingi oleh hasil-hasil kemenangan dan kemuliaan pemerintahannya yang bijaksana dan mantap itu. Sekaranglah, pada saat ia sedang berada dalam keadaan senang dan lengah, dimana sipenggoda itu telah menggunakan kesempatan untuk menguasai pikirannya. Kenyataan bahwa Allah telah membawa Daud ke dalam hubungan yang sangat erat dengan Dirinya Sendiri dan telah menyatakan kebajikannya yang amat besar itu, seharusnya menjadi satu pendorong baginya untuk menjaga tabiatnya agar tidak bercacat. Tetapi bilamana di dalam kesenangan dan merasa diri aman ia melepaskan pegangannya kepada Allah, Daud telah menyerah kepada setan dan mendatangkan ke atas jiwanya noda dosa. Ia, pemimpin bangsa yang telah diangkat oleh Sorga, yang telah dipilih Allah untuk menegakkan hukumNya, telah melanggar peraturan-peraturannya. Ia yang seharusnya menjadi suatu kegentaran kepada orang-orang yang berbuat jahat, oleh tindakannya sendiri telah menguatkan tangan mereka. ——PB2 329.1
Sejarah Daud memberikan salah satu kesaksian yang paling mengesankan yang pernah diberikan sehubungan dengan bahaya yang mengancam jiwa yang datang dari kekuasaan dan kekayaan dan kehormatan duniawi—perkara perkara yang sangat diinginkan oleh manusia. Hanya sedikit orang yang pernah melalui satu pengalaman dengan cara yang lebih baik, untuk menyediakan mereka agar dapat bertahan terhadap ujian yang seperti itu. Kehidupan Daud yang mula-mula sebagai seorang gembala, dengan pelajaran-pelajarannya yang penuh dengan kerendahan hati, ketabahan, dan kelemahlembutannya terhadap ternaknya, hubungannya dengan alam di bukit-bukit yang sunyi, yang mengembangkan keahliannya dalam musik dan sajak, dan mengarahkan pikirannya kepada Khaliknya, disiplin yang lama dalam kehidupannya di padang belantara, yang telah menghasilkan keberanian, keteguhan, kesabaran dan iman akan Allah, telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai satu persediaan untuk menaiki tahta kerajaan Israel. Daud telah menikmati pengalaman-pengalaman yang berharga sehubungan dengan kasih Allah dan dengan berkelimpahan telah dikaruniai dengan RohNya, di dalam sejarah kehidupan Saul ia telah melihat betapa sia-sianya hikmat manusia itu. Namun demikian, sukses dan kehormatan duniawi telah begitu melemahkan tabiat Daud sehingga berulang-ulang ia telah dikalahkan oleh sipenggoda itu. ——-PB2 360.2
Berkat-berkat atau kesempatan-kesempatan yang besar jangan pernah meninabobokan kita dalam rasa aman atau sikap acuh
Berikut kepada Musa dan Harun, Nadab dan Abihu telah berdiri dalam kedudukan yang tertinggi di antara orang Israel. Mereka telah mendapat kehormatan dari Tuhan dengan cara yang istimewa, dengan diijinkannya mereka bersama-sama dengan tujuh puluh tua-tua untuk memandang kemuliaanNya di atas gunung itu. Tetapi sekalipun demikian pelanggaran mereka tidak dapat dimaafkan atau dianggap remeh. Semuanya itu menyebabkan dosanya menjadi lebih keji. Oleh sebab manusia telah menerima terang yang besar, oleh sebab mereka sudah, seperti penghulu-penghulu Israel, naik ke atas gunung, dan mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan Allah, dan tinggal di dalam terang kemuliaanNya, janganlah mereka membanggakan diri bahwa mereka kemudian bisa berbuat dosa tanpa mendapat hukuman, bahwa oleh karena mereka telah dihormati dengan cara demikian, Allah tidak akan tegas menghukum kejahatan mereka. Ini adalah satu tipu daya yang mematikan. Terang dan kesempatan-kesempatan yang besar yang telah diberikan itu menuntut dikembalikannya jasa baik dan kesucian sebanding dengan terang yang telah diberikan itu. Sesuatu yang kurang dari ini tidak dapat diterima oleh Allah. Berkat-berkat atau kesempatan-kesempatan yang besar jangan pernah meninabobokan kita dalam rasa aman atau sikap acuh. Perkara-perkara itu hendaknya jangan memberikan ijin untuk berbuat dosa atau menyebabkan orang-orang yang menerimanya merasa bahwa Allah tidak akan bersikap tegas terhadap mereka. Segala keuntungan yang telah diberikan Allah adalah alat-alatNya untuk memberikan gairah kepada roh, semangat atas usaha, dan kekuatan untuk melaksanakan kehendakNya yang suci. ——PB1 376.1
Catatan:
Bacaan ini berkaitan dengan RENUNGAN PENDAHULUAN Sabat tgl 15 Juni 2024 dari Amaran Sekarang jld 1 no. 35 “Tuhan Kebenaran Kita”, yang antara lain menyadarkan kita kepada Matius 6:27-34 janganlah kamu khawatir sambil mengatakan, Apa yang akan kami makan, atau apa yang akan kami minum, atau dengan apakah kami akan dihiasi? (Karena semua perkara inilah yang dikejar oleh orang-orang Kapir), untuk kesekian kalinya kepada kita diingat kepada kata-kata “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:21, walaupun hal ini sudah cukup banyak dipahami bahkan orang-orang Kristen pada umumnya, namun masalah ini masih saja menjadi persoalan diantara kita yang telah berada dalam kebenaran yang terakhir pekabaran calon-calon 144000. Mengenai masalah harta, kenyamanan dan kekawatiran selain contoh saingan dari Daud, oleh karena kita akan melaksanakan suatu pengalaman yang sama dengan Rasul-Rasul dahulu, maka disamping perlunya mengkombinasikan kedua pelajaran pengalaman tersebut, terpenting adalah pelajaran dari pemanggilan murid-murid Yesus dahulu yaitu tuntutan untuk tidak menjadikan segala sesuatu kebutuhan kita penghalang bagi panggilannya, jelas inilah tuntutan yang berat, jadi bukan hanya kepada kekayaan atau harta ataupun kenyamanan menyenangkan diri, bahkan kebutuhan dasarpun tidak diperbolehkan menjadi penghalang terhadap panggilannya menjelang akhir 40 hari contoh saingan.
Inilah tantangan kita, itulah sebabnya bacaan pembangunan dan reformasi seperti ini banyak sekali kita jumpai dari petunjuk-petunjuk Roh Nubuatan.