Sabat 18 Mei 2024
RENUNGAN PENDAHULUAN
Nasihat Bagi Sidang buku 4 PASAL 10. – HUBUNGAN DENGAN YANG TIDAK SEIMAN:
Mungkin ada pertanyaan yang akan ditanyakan, Apakah kita harus tidak bersekutu dalam hal apa pun dengan dunia? Firman Tuhanlah penuntun kita. Hubungan apa pun dengan orang yang tidak percaya atau dengan orang kafir yang akan menyamakan kita dengan mereka dilarang oleh Firman itu. Kita harus keluar dari tengah-tengah mereka itu dan terpisah. Dalam keadaan apa pun kita tidak boleh berurusan dengan mereka itu dalam rencana dan pekerjaan mereka. Tetapi kita tidak bertapa, kita haruslah melakukan segala yang baik yang dapat kita lakukan bagi orang dunia. —-NBS 266.1
Kita dipanggil kepada kesucian, oleh karena itu kita patut berhati-hati menghindarkan memberi kesan bahwa kita tidak berbeda dengan mereka; apakah kita mempertahankan ciri kekhususan iman kita itu atau tidak. Di atas pundak kita ditanggungkan satu tanggung jawab yang khidmat, menyatakan sikap yang lebih tegas bagi kebenaran dan yang benar daripada sikap kita pada masa yang lalu. Garis pemisah di antara pemelihara hukum Allah dengan yang tidak memeliharakan Hukum Allah itu harus dinyatakan dengan sejelas-jelasnya. Dengan penuh kesadaran patutlah kita menghormati Allah, rajin menggunakan setiap cara pemeliharaan perjanjian hubungan Dia, agar kita boleh menerima berkat-Nya, berkat-berkat yang sangat perlu bagi suatu umat yang akan menghadapi pencobaan besar. ———–NBS 266.6
Memberikan kesan bahwa agama kita, iman kita bukanlah kuasa yang utama di dalam hidup kita sangat menghinakan Allah. Oleh yang demikian kita undur daripada hukum-Nya, yaitu hidup kita, oleh menyangkal bahwa Dia adalah Allah kita dan bahwa kita adalah umat-Nya.———– NBS 266.7
Yesus Sendiri tidak pernah membeli damai melalui kompromi. HatiNya dipenuhi kasih bagi seluruh umat manusia, akan tetapi Ia tidak pernah memanjakan dosa-dosa mereka. Ia menjadi sahabat karib mereka sehingga Ia tidak dapat tinggal diam saja melihat mereka mengikuti jalan yang akan membinasakan jiwa mereka, jiwa-jiwa yang telah dibeli-Nya dengan darah-Nya sendiri. Ia bekerja supaya manusia benar kepada dirinya sendiri, benar terhadap perhatiannya yang lebih mulia dan kekal. Hamba-hamba Kristus juga dipanggil kepada pekerjaan yang serupa, dan mereka harus berhati-hati supaya jangan di dalam mencari jalan untuk mencegah perpecahan, mereka menyerahkan kebenaran. Mereka harus “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera” (Roma 14:19); tetapi damai yang sejati tidak pernah didapat oleh prinsip kompromi. Dan tidak ada seorang pun yang benar terhadap prinsip tanpa mendatangkan perlawanan. Suatu Kekristenan yang rohani akan ditentang oleh anak-anak yang durhaka. Tetapi Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.” Orang-orang yang benar terhadap Allah tidak perlu takut akan terhadap manusia atau pun permusuhan Setan. Di dalam Kristus kehidupan yang kekal itu pasti. Ketakutan mereka hanyalah kalau-kalau mereka meninggalkan kebenaran, dan mengkhianati kepercayaan akan Allah yang telah menghormati mereka.—KSZ1 384.1
Kenali cara Setan bekerja:
Benteng kejahatan yang terkuat di dunia kita ini bukanlah kehidupan yang penuh dosa dari orang berdosa yang ditinggikan atau orang buangan yang rendah; melainkan sebaliknya kehidupan yang tampak saleh, terhormat dan agung, akan tetapi di dalamnya ada satu dosa kesayangan, suatu kejahatan yang dimanjakan…
Kecerdasan, bakat, simpati, bahkan perbuatan-perbuatan kedermawanan dan kebaikan dengan demikian bisa menjadi umpan Setan untuk mengelabui jiwa-jiwa sehingga terjerumus ke dalam kebinasaan.—Education 150 ( 1903)
Semua orang yang menghargai kepentingan kekal mereka harus berjaga-jaga terhadap masuknya skeptisme atau rasa ragu-ragu dan rasa curiga. Pilar-pilar kebenaran akan diserbu. Mustahil untuk menghindar dari jangkauan cemoohan dan tipudaya dan pengajaran kekafiran modern yang palsu dan tersembunyi. Setan menyesuaikan pencobaannya kepada semua golongan. Ia menyerang yang buta huruf dengan lelucon dan ejekan, sementara kaum terpelajar dihadapinya dengan argumentasi-argumentasi ilmiah dan falsafah, dengan tujuan untuk membangkitkan ketidakpercayaan atau menghinakan Alkitab. Bahkan orang muda yang kurang berpengalamanpun berani menyatakan keraguannya terhadap prinsip-prinsip fundamental Kekristenan. Dan ketidakpercayaan pemuda ini, walaupun sifatnya dangkal, mempunyai pengaruh. Banyak yang dituntun untuk menertawakan iman leluhur mereka, dan menghina Roh kasih karunia. (Ibrani 10:29). Banyak kehidupan manusia yang sebenarnya bisa menjadi pujian bagi Allah dan berkat bagi dunia ini, telah dirusak oleh kebusukan kefasikan. Semua orang yang percaya kepada keputusan pertimbangan manusia, dan yang merasa mereka mampu untuk menerangkan misteri Ilahi, terperosok ke dalam jerat Setan.—Kemenangan Akhir 632
Penipuan Setan yang paling terakhir adalah membuat kesaksian Roh Allah itu tidak berati. ”Bila tidak ada Wahyu, menjadi liarlah rakyat” (Amsal 29:18). Setan akan bekerja dengan banyak akal, dalam berbagai cara dan melalui kaki tangan yang berbeda-beda, untuk menggoyahkan keyakinan umat Allah yang sisa terhadap kesaksian yang benar.—1 SM 48 (1890).
Review pelajaran Sabat 4 Mei 2024 tentang BIJI SESAWI,
MENJAWAB MENGAPA DIKATAKAN MENANGGUNG
“MALU”
- Walaupun sempat besar, dan bahkan mengalahkan organisasi-organisasi dunia dan orang-orang kaya pada zaman awal pendiriannya dan perkembangannya Davidian telah memiliki ribuan dollar, namun dengan terjadinya peristiwa dibubarkannya organisasi Davidian tahun 1962 oleh Vlorence Houteff, maka pemahaman lambang biji sesawi kepada pergerakan kelompok Davidian harus diubah disesuaikan dengan perkembangannya, disesuaikan dengan petunjuk perumpamaan-perumpamaan dan nubuatanNya (Matius13:31, 32 maupun Daniel 2) bahwa 144000lah yang menggenapi biji sesawi tersebut. Berdirinya organisasi Waco Texas tahun 1991 yang berkembang pesat sekarang ini makin tidak menggambarkan kegenapan dari lambang biji sesawi tersebut.
- Jawaban yang dimaksud harus menanggung “MALU” karena:
Sesuai nubuatan pekerjaan Tuhan akan sangat kecil, remeh, hina, sederhana, tidak berharga, tidak diperhitungkan, direndahkan seperti lambang biji sesawi
Matius 13 : 31, 32:
“Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkanNya kepada mereka, katanya: Kerajaan sorga itu diumpamakan dengan sebiji sesawi yang diambil orang lalu ditaburkannya di ladangnya. Sungguhpun itu adalah yang terkecil dari pada segala benih, namun apabila ia tumbuh, maka ia adalah yang terbesar di antara segala pokok sayur-sayuran, dan akan menjadi sebuah pohon sehingga burung-burung di udara akan datang dan hinggap pada segala dahannya.”
Benih sesawi yang terkecil dari antara segala benih ditunjukkan dalam perumpamaan ini bahwa ia yang akan memulaikan Kerajaan itu akan merupakan sesuatu yang sangat tidak berarti, bertentangan dengan semua harapan manusia. Namun bagaimanapun juga, seperti halnya tanaman sesawi itu akan menjadi yang terbesar dari pada segala rerumputan, maka demikianlah Kerajaan itu akan bertumbuh dan menjadi terbesar dari pada segala kerajaan. Ini bertentangan dengan semua rencana manusia, tetapi adalah hakekatnya, bahwa selain dari pada orang-orang yang seperti Nicodemus, maka orang-orang yang terus saja merasa malu untuk dipersamakan dengan sesuatu yang tidak terkenal, dibenci, dan tak berarti, akan kelak sebagai hasilnya tertinggal di luar Kerajaan itu.
………..––Amaran Sekarang jld 2 No. 11
“Pada hari itu” (apabila Tuhan sedang akan mengosongkan bumi), Ia “akan mengulurkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya,” demikian kata nabi Yesaya, “untuk menghimpun umat-Nya yang lagi tinggal, yang akan ditinggalkan dari Assyria, dari Mesir, dari Pathros, dari Kusy, dari Elam, dari Shinar, dari Hamat, dan dari pulau-pulau yang di lautan. Maka akan didirikan-Nya suatu alamat bagi segala bangsa, dan akan dihimpunkan-Nya dari keempat penjuru bumi segala orang Israel yang telah dihalau itu, dan segala orang Yehuda yang telah dicerai-beraikan itu.” Yesaya 11 : 11, 12.
Pekerjaan pengumpulan yang dikemukakan dalam kata-kata Injil ini menunjukkan, bahwa sebelum kebangkitan orang-orang benar (1 Tesalonika 4 : 16) dan sebelum kebinasaan segala bangsa pada mendahului masa seribu tahun itu, Tuhan akan mendirikan Kerajaan-Nya pertama-tama terdiri dari orang-orang suci yang hidup saja, seperti terlihat dari nubuatan Daniel 2 : “batu itu terpotong keluar” dari gunung (ayat 45), dan yang merupakan lambang dari Kerajaan Kristus pada permulaannya (ayat 44), kemudian gunung dari mana batu itu terpotong keluar, harus tak dapat tiada melambangkan sidang dari mana buah-buah pertama dari kerajaan itu, mereka yang 144.000 itu, dikumpulkan. Dan karena batu itu terus bertumbuh lalu menjadi “sebuah gunung besar” (ayat 35) sesudah ia “terpotong keluar”, maka jelas ia pada mulanya melambangkan kerajaan itu pada masa kecilnya — hanya “buah-buah pertama” saja. Juga kenyataannya, bahwa batu itu terus bertumbuh dan memenuhi “seluruh bumi”, adalah suatu kenyataan lainnya dalam pembuktian, bahwa sesudah kerajaan yang dinanti-nantikan ini “diperdirikan”, maka sejumlah besar orang yang tak terhitung akan menggabungkan diri kepadanya. Kalau saja ini tidak demikian halnya, maka batu itu tak mungkin dapat menjadi “sebuah gunung besar“. Lagi pula keadaannya pada mulanya hanya berupa sesuatu bagian gunung yang amat kecil, menunjukkan bahwa kerajaan itu memiliki permulaannya yang sangat kecil, seperti yang difirmankan Tuhan : “Kerajaan sorga adalah bagaikan sebutir benih sesawi, ………. yang sungguh-sungguh adalah terkecil dari segala benih : tetapi apabila sudah besar ia, maka ialah yang terbesar di antara segala jenis rerumputan.” Matius 13 : 31, 32.——-Tengok Aku jadikan segala perkara baru, sub judul “Mendirikan KerajaanNya”
Jesaya 40 : 15 – 17
“Bahwasanya segala bangsa itu adalah bagaikan setitik air pada timba, dan diperhitungkan bagaikan habu kecil di atas neraca; bahwasanya, dipegang-Nya segala pulau itu bagaikan sebuah benda terkecil. Maka se Libanon sekalipun tak cukup untuk kayu bakar, maupun segala binatangnya untuk suatu korban bakaran. Segala bangsa di hadapan-Nya adaIah bagaikan sia-sia belaka; dan mereka diperhitungkan kepada-Nya kurang dari tak ada sesuatu, dan sia-sia.
Apabila kita menyadari, bahwa segala bangsa di bumi ini diperbandingkan kepada kuasa Allah adalah bagaikan sia-sia adanya, sehingga kayu ataupun segala binatang Lebanon sekalipun tak cukup untuk hanya dijadikan korban bakaran, sama halnya bahwa tak lama lagi kita akan menyaksikan segala manusia, termasuk pula diri kita sendiri, bagaikan tidak berarti dan tak berharga bagaikan habu. Kemudian kita akan saksikan betapa perlunya ketergantungan kita kepada-Nya selengkapnya, sebagaimana ketergantungan anak kecil kepada orang tuanya.
Jesaya 41 : 14, 15:
“Janganlah takut, hai kamu ulat kecil Jakub, dan kamu orang-orang dari Israel; Aku akan menolongmu, demikianlah Firman Tuhan, dan Penebusmu, Yang Maha Suci dari Israel. Bahwasanya Aku akan menjadikan dikau sebuah alat penumbuk baru yang tajam yang memiliki gigi-gigi, engkau akan menumbuk hancur segala gunung, memalu mereka itu sampai menjadi kecil-kecil, dan engkau akan menghancurkan segala bukit itu menjadi sekam.”
Menumbuk segala gunung (segala kerajaan) ialah mengambil keluar gandum (orang-orang suci) dari padanya. Oleh karena itu hamba-hamba Allah di sini dijanjikan sebuah alat yang baru yang berbeda dari setiap alat yang pernah dipergunakan sebelumnya; yaitu, pengumpulan orang-orang suci dalam masa penuaian yang akan diselesaikan dalam suatu cara yang belum terpikirkan, yang bertentangan dengan setiap perencanaan manusia. Alat ini akan memiliki gigi-gigi; ia akan memisahkah dengan tiba-tiba gandum dari pada jerami lalu meniup keluar sekam-sekam. Kristus, “yang alat pengipasNya berada dalam tanganNya … hendak membersihkan lantaiNya dengan selengkapnya, Ialu mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbung; tetapi la akan membakar habis sekam-sekam itu dengan api yang tak terpadamkan.” Matius 3 : 12. Untuk alasan inilah kita dipanggil, dan untuk tugas yang besar dan mulia inilah kita harus mempersiapkan jalan.———–Amaran Sekarang jld 2 no. 9
Catatan:
Melihat kepada penjelasan di atas salah satunya dari lambang batu kecil dari nubuatan patung Daniel 2 yang sebagaimana kita pahami sebagai mereka 144000 dan dilanjutkan kepada contoh dari sikap Nicodemus yang malu terlihat menemui Yesus pada waktu siang hari, maka berarti kelompok-kelompok yang sebelum terkumpulnya 144000 tentunya harus lebih hina, lebih kecil, lebih tidak terkenal, lebih tidak berarti lagi, lebih sederhana, lebih tidak berharga daripada habu, terbuang keluar……dan tentunya juga lebih “bertentangan dengan semua harapan dan rencana manusia dan belum terpikirkan” karena kita sebelum terkumpulnya mereka 144000, keberadaannya masih TERSEMBUNYI, sampai-sampai tidak terlihat meyakinkan semua pikiran manusia. Selain itu juga karena dikatakan biji sesawi itu terkecil dari segala benih atau “rerumputan” dalam buku Tengok Aku jadikan segala perkara baru bukan dari pohon kayu, maka bila melihat kondisi kita sekarang ini yang bermunculan kelompok-kelompok Davidian pemegang pekabaran Tongkat Gembala, HARUSLAH CALON 144000 YANG BENAR-BENAR TIDAK ADA TIPU DI MULUT ADALAH YANG TERKECIL, TEREMEH, TERHINA, TIDAK BERARTI DAN PALING TIDAK MASUK AKAL 144000 KELUAR DARI ANTARA MEREKA.
Tetapi kebenaran tentang hal itu adalah, bahwa yang disebut benalu-benalu itu sesungguhnya adalah tunas-tunas muda. Maka marilah kita coba mengenangkan, bahwa seperti halnya sebuah pohon mati apabila ia gagal mengeluarkan sesuatu tunasnya pada setiap musim, maka demikian pula halnya sesuatu sidang akan mati apabila ia gagal untuk mengembangkan dirinya dengan Kebenaran tambahan dari sorga. Bahkan dunia pun mengetahui, bahwa tunas-tunas itulah yang senantiasa mempertahankan sidang itu hidup dan merdeka, dan bahwa tunas-tunas senantiasa berkehendak demikian. Olehnya itu kita merasa sangat terhormat menjadi tunas-tunas yang terus bertumbuh dan bukan pucuk-pucuk yang tidur.
Yah, adalah suatu kehormatan bagi kita jika dianiaya, diejek-ejek, dan dipermalukan karena sebab Kristus dan KebenaranNya. Demikianlah Jesus mengatakan: “Berbahagialah kamu apabila orang kelak akan membencimu, dan apabila mereka akan memisahkan kamu dari persekutuannya, dan apabila mereka akan mencela kamu, lalu mencoret akan namamu sebagai penjahat, karena sebab Anak Manusia. Bersuka citalah kamu pada masa itu, dan berlompat-lompatlah kegembiraan, sebab, bahwasanya, besarlah pahalamu di dalam sorga, karena sedemikian ini pula yang telah dilakukan segala bapa mereka itu terhadap segala nabi.” – Lukas 6 : 22, 23.—–Amaran Sekarang jld 2 no. 10
Yesaya 49 : 7 :
“Demikianlah firman Tuhan, Penebus orang Israel, dan Yang Maha Suci-Nya, kepada dia yang dicela segala orang, kepada dia yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada seorang hamba dari penguasa-penguasa, Raja-Raja akan melihat dan bangkit berdiri, penghulu-penghulu juga akan menyembah sujud, oleh karena Tuhan yang setia, dan Yang Maha Suci Israel, maka Ia akan memilih kamu”.
Tuhan di sini tampak berbicara kepada suatu umat yang dihina oleh orang-orang, kepada mereka yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada hamba-hamba dari para penguasa – yaitu kepada para anggota biasa, bukan kepada para pendeta yang diakui oleh Organisasi. Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri. Jadi, kebencian itu yang ditumpukkan kepada kita oleh saudara-saudara Laodikea kita hendaknya tidak mematahkan semangat kita, melainkan harus merupakan dorongan besar. Dan mengapa? – Sebab Roh Tuhan sendiri membuktikan, bahwa kita adalah hamba-hamba Allah bagi zaman ini, sehingga Ia akan memberkati pekerjaan kita sedemikian rupa sehingga bahkan raja-raja akan menyaksikan kebangkitan kita dan juga para penghulu akan datang dan menyembah sujud.
Yesaya 49 : 21 – 23 :
“Maka akan kamu katakan dalam hatimu, Siapa gerangan yaug sudah melahirkan sekaliannya ini bagiku? karena aku telah kehilangan anak-anakku, dan aku adalah sunyi, seorang tawanan, yang terbuang kesana-kemari, maka siapakah yang telah membesarkan mereka ini? Tengoklah, aku tertinggal seorang diri; mereka ini, dimanakah mereka berada? Demikianlah firman Tuhan Hua, Tengoklah, Aku akan mengangkat tangan-Ku kepada segala bangsa Kapir, dan menegakkan standar-Ku kepada orang banyak itu; maka mereka akan menghantarkan anak-anakmu laki-laki dalam gendongannya, dan anak-anakmu perempuan akan dibawanya pada bahu-bahu mereka. Maka raja-raja akan menjadi bapa-bapa angkatmu, dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi ibu-ibu angkatmu; mereka akan menyembah sujud ke hadapanmu dengan muka sampai ke bumi, dan menjilat debu kakimu; maka akan diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan; karena mereka yang menunggui Aku tidak akan malu”.
Walaupun mungkin kita pada waktu ini dibenci atau pun tidak dikenal, masanya akan datang apabila kita akan dihiburkan. Orang-orang besar bumi ini pada waktunya kelak, katakanlah seolah-olah, akan “menjilat debu” dari kaki kita.——-Amaran Sekarang jld 1 no 46
Catatan:
Dalam kutipan ini Victor T. Houteff menyamakan pekerjaan permulaan pekerja-pekerja calon 144000 itu sebagai tunas, dan lebih ditegaskan lagi dengan dipersamakan nasib pekerja-pekerjanya seperti pengalaman penganiayaan kepada nabi-nabiNya, maka sama halnya dengan penjelasan dari kutipan-kutipan tulisan Victor T. Houteff sebelumnya, TUNAS inipun haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil sebagaimana nabi-nabiNya dahulu, artinya kembali kelompok calon 144000 yang sekarang ini haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil dari sudut kacamata jumlah orang-orangnya. Demikian kita dapatkan dari buku Amaran Sekarang jld 2 no. 10.
Kemudian dari penjelasan terhadap ayat Yesaya 49:7 dikatakan “Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri” menunjukkan pengertian yang sejajar dengan tulisan-tulisan Victor T. Houteff lainnya, lebih-lebih dalam penjelasan disini ia mempersamakan kita dengan yang dialami Yesus sendiri yang artinya sebagaimana pemahaman yang kita dapatkan dari tulisan lainnya yaitu kelompok Davidian pemegang kebenaran sekarang dari sekian banyak kelompok-kelompok yang mengaku diri pemegang kebenaran Tongkat Gembala yang murni haruslah merupakan kelompok yang paling dihina dan dijijikan atau dalam arti lain tidak ada lagi pihak yang lebih hina dan rendah daripada kelompok calon 144000 yang benar-benar akan menjadi rombongan buah-buah pertama.
Disamakannya dengan pengalaman Yesus dahulu, maka kepada kita juga diberikan gambaran nubuatan tentang kehadiran Yesus dari Yesaya 52 ayat 13-15 dan seluruh pasal 53. Kelompok calon 144000 yang benar haruslah sama dengan keadaan Yesus dahulu dalam nubuatan tersebut, yaitu BURUK, TIDAK TAMPAN, SEMARAK PUN TIDAK, TIDAK MENGINGINKANNYA, DIHINA, DIHINDARI ORANG, SENGSARA, MENDERITA KESAKITAN, ORANG MENUTUP MUKANYA DARI PADA DIA, BAGI KITAPUN TIDAK MASUK HITUNGAN.
Penjelasan dari Ellen G. White:
“Dengan apa hendaknya kita membandingkan kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?” Dalam pemerintahan duniawi tidak ada apa-apa yang dapat menunjukkan adanya persamaan. Tidak ada masyarakat biasa yang dapat memberikan kepada-Nya sebuah lambang. “Itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burungburung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” —–MKA 53.2
Benih dalam biji itu bertumbuh dengan jalan membukakan asas kehidupan yang telah ditanamkan Allah. Perkembangannya bukan bergantung atas kuasa manusia. Demikian pulalah kerajaan Kristus. Ia merupakan sebuah kejadian yang baru. Asas perkembangannya berlawanan dengan asas-asas yang memerintah kerajaan dunia ini. Pemerintahan dunia tumbuh oleh kekuatan fisik; mereka mempertahankan kekuasaannya dengan peperangan; tetapi pendiri kerajaan yang baru ini adalah Putra Damai. Roh Kudus menggambarkan kerajaan-kerajaan dunia dengan lambang binatang-binatang yang buas; tetapi Kristus adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Dalam rencana pemerintahanNya tidak ada perlakuan kasar dan bengis untuk memaksa angan-angan hati. Orang mengharapkan kerajaan Allah akan didirikan dengan cara yang sama seperti kerajaan-kerajaan dunia. Untuk meningkatkan kesucian mereka memilih cara-cara lahiriah. Mereka menggunakan metode serta rencana. Tetapi Kristus menanamkan satu asas. Dengan jalan menanamkan kebenaran dan kesucian, Ia melawan pekerjaan kepalsuan dan dosa.—–MKA 54.1
Para pemuka agama dalam generasi ini menyatakan pujian dan mendirikan tugu orang yang telah menanamkan benih kebenaran berabad-abad yang silam. Apakah tidak banyak orang yang membelakangi pekerjaan ini untuk menginjak-injak tunas yang tumbuh dari benih yang sama sekarang ini? Ejekan yang lama terdengar, “Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Seperti pada abad permulaan, kebenaran yang istimewa terdapat pada zaman ini, bukan dalam tokoh-tokoh agama, tetapi pada laki-laki dan perempuan yang sederhana dan kurang pandai dalam firman Allah. —-MKA 56.1
“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orangorang yang berhikmat dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,” “supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah””? —-MKA 56.2
Dan di dalam generasi yang terakhir ini perumpamaan dari biji sesawi itu akan mencapai kemenangan dan kegenapan yang gemilang. Biji yang kecil itu akan menjadi sebuah pohon. Pekabaran amaran dan pengasihan yang terakhir harus disampaikan kepada “semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,“ “yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.” Dan bumi akan “menjadi terang oleh kemuliaanNya.” —-MKA 56.3
“Banyak orang yang menyangka dirinya orang-orang Kristen kelak pada akhirnya akan didapati gagal. Banyak orang akan berada di dalam surga walaupun oleh tetangga-tetangga mereka dikira tidak akan pernah dapat masuk ke sana. Manusia menilai berdasarkan keadaan lahiriah, tetapi Allah menilai hati manusia. —–Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 72, Amaran Sekarang jld 2 no. 38, renungan doa “Penilaian adalah milik Allah”.
Karena kamu menyaksikan panggilanmu, saudara-saudaraku, bagaimana mereka yang dipanggil itu, tidak banyak orang pintar menurut ukuran manusia, tidak banyak orang yang gagah perkasa, tidak banyak orang bangsawan yang dipanggil; melainkan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang bodoh untuk mengacaukan orang-orang pintar; dan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang lemah untuk mengacaukan perkara-perkara yang kuat perkasa.”—- Christ’s Object Lessons, halaman 79, paragraf satu, Amaran Sekarang jld 2 no. 39, renungan doa “Jangan mengukur pekerjaan Allah dengan tali pengukur manusia”.
Catatan:
Artinya dalam kata-kata EGW ini kita haruslah memahami bahwa janganlah menilai-nilai pekerjaan akhir Tuhan ini akan sesuai dengan metode-metode pikiran dunia dalam memperoleh sesuatu keberhasilan yaitu perlu adanya organisasi, perlu adanya tokoh kepemimpinan yang dihormati, perlu adanya koordinator yang terpusatkan dan perlu pekerjaNya adalah orang-orang pintar/kuat perkasa, karena manusia menilainya berdasarkan keadaan lahiriah .
Tidak saja pertumbuhan dari kerajaan Kristus dilukiskan oleh perumpamaan biji sesawi itu, tetapi dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi. Bagi jemaat-Nya dalam setiap generasi, Allah mempunyai suatu kebenaran yang penting dan pekerjaan yang istimewa. Kebenaran yang disembunyikan dari orang pandai dan bijak dinyatakan kepada orang yang sederhana dan rendah hati. Ini memerlukan pengorbanan diri. Ada perjuangan yang harus diperjuangkan untuk meraih kemenangan. Akhirnya pengikutnya hanya beberapa orang saja. Orang-orang besar dunia ini dan umat Tuhan yang berkompromi dengan dunia, mengolok-olok dan menentang mereka. Lihatlah Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, berdiri sendiri untuk menegur keangkuhan bangsa Yahudi yang mementingkan tata upacara saja. Lihatlah para pembawa Injil yang pertama di Eropa. Betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya tugas Paulus dan Silas, kedua pembuat tenda, ketika mereka dengan pengikutnya menaiki kapal di Troas menuju Filipi. Tengoklah “Paulus yang sudah lanjut usia,” dirantai, berkhotbah tentang Kristus di benteng-benteng Kaisar. Tengoklah kumpulan-kumpulan kecil budak-budak serta para petani dalam pertikaian dengan kekafiran kerajaan Roma. Lihatlah Martin Luther menghadapi jemaat yang besar yang merupakan karya puncak dari kepintaran dunia. Lihatlah dia memegang teguh firman Allah menentang kaisar dan Paus, berkata, “Di sini aku berdiri; aku tak dapat berbuat lain. Allah menjadi penolongku.” Lihatlah John Wesley mengkhotbahkan Kristus dan kebenaran-Nya di tengah segala macam tata cara, percabulan dan pendurhakaan. Lihatlah seseorang yang dibebani sengsara dari dunia kekafiran, memohonkan kesempatan untuk menyampaikan kepada mereka pekabaran kasih Kristus. Dengarlah jawab dari alim ulama, “Duduklah, anak muda. Bila Allah mau mempertobatkan orang kafir, Ia akan melaksanakannya tanpa pertolonganmu atau saya.”—-MKA 55.2
“Pada waktu apabila murka-Nya akan keluar dalam pehukuman-pehukuman, pengikut-pengikut Kristus yang sederhana dan yang setia ini akan kelak dapat dibedakan dari penduduk dunia lainnya oleh jiwa mereka yang bersedih, yang terlihat dalam ratap dan tangis, tegoran-tegoran dan amaran-amarannya. Sementara orang lain mencoba menutup-nutupi kejahatan yang ada, dan memaafkan kekejian besar yang merajalela di mana-mana, maka mereka yang memiliki semangat yang sejati untuk memuliakan Allah dan memiliki kasih terhadap jiwa-jiwa, mereka tidak akan berdiam diri demi untuk memperoleh simpati siapapun juga. Jiwa-jiwa mereka yang benar dibebani dari hari ke hari dengan perbuatan-perbuatan dan pembicaraan-pembicaraan yang tidak suci dari mereka yang tidak benar itu. Mereka adalah tidak mampu untuk menghentikan derasnya arus kejahatan, maka sebab itu mereka dipenuhi dengan kesedihan dan perasaan tidak tenteram. Mereka menangis di hadapan Allah karena melihat agama diremehkan di dalam rumah-rumah tangga orang-orang yang telah memperoleh terang besar. Mereka meratap dan sedih jiwanya karena kesombongan, keras kepala, sifat mementingkan diri, dan kesesatan dalam hampir segala bentuk terdapat di dalam sidang. Roh Allah yang mendorong untuk menegor telah diinjak-injak, sementara sebaliknya hamba-hamba Setan berhasil menang. Allah dipermalukan, kebenaran dibuat menjadi tidak berdaya…….. Kekejian-kekejian yang karenanya mereka yang setia itu berkeluh-kesah dan menangis, semuanya itu masih dapat dilihat dengan mata biasa, tetapi dosa-dosa yang terjahat yang jauh lebih lagi dari itu, yaitu yang membakar kebencian Allah yang suci dan murni itu, belum diungkapkan.”— Testimonies, jilid 5, halaman 210, 211
Catatan:
Pada paragraf ini kita ditunjukkan dan dihibur untuk tidak undur atau kecil hati, memang pada awalnya bila kita baca tulisan-tulisan VTH kita ketahui pekerjaan Davidian disamakan dengan biji sesawi hingga berkembang besar, namun besarnya organisasi Waco Texas terhenti di tahun 1962 setelah organisasi dibubarkan oleh Ny Houteff, selanjutnya keberadaan Davidian terlebih telah terpecahnya terdapat kelompok gandum dan sekam (dimulai tahun 1991), maka dengan kecilnya kembali keberadaan kelompok gandum, ini menunjukkan kegenapan dari kata-kata Ellen G. White diatas, bahwa setelah tahun 1962 itu dan lebih lanjut lagi setelah tahun 1991 calon 144000 menggenapi kata-kata “dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi”, jadi artinya posisi kita sekarang ini yang tampak tidak berarti dan menggenapi ramalan nubuatan serta pengalaman Paulus dan Silas yang “betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya”dan kita tidak diposisi melanjutkan organisasi Victor T. Houteff yang dahulu, kita harus mengulangi lagi dalam pertumbuhan yang baru. Pemahaman tersebut dikuatkan juga oleh kutipan berikutnya dari Testimonies jld 5 hal 2010, 2011 dimana disana kepada kita ditegaskan bahwa pengikut Kristus nanti yaitu mereka yang akan menjadi buah-buah pertama adalah “yang sederhana dan setia” bukanlah orang-orang besar dan terhormat yang disanjung-sanjung oleh karena usahanya untuk “memperoleh simpati siapapun” sebagaimana biasa kita sekarang temukan baik dalam gereja Advent termasuk juga dalam para pemimpin kelompok-kelompok Davidian.
Adakah keraguan GELAP DAN TANPA PENGHARAPAN KITA DENGAR DARI KELOMPOK WAKO TEXAS DAN KELOMPOK DAVIDIAN LAINNYA SEKARANG INI?, …..JELAS YANG KITA DENGAR ADALAH KEYAKINAN YANG BERLEBIH ….BUKAN ….TAWAR HATI. (ingat bagaimana petunjuk Victor T. Houteff tentang serangan setan bagi umatNya dalam Symbolic code buku 1 jld 11 no. 2.
Akhirnya setelah memahami SIAPA PEKERJA-PEKERJA PILIHAN ILAHI PADA JAM 11 nanti, kita dapat memahami antara lain kata-kata berikut:
Perbuatan yang sederhana dengan meniup terompet yang dilakukan oleh tentara Yusak di sekeliling Yerikho, dan yang dilakukan oleh kelompok kecil tentara Gideon di sekeliling bala tentara Midian, sangat mantap, melalui kuasa Allah, menghancurkan kekuatan musuh-musuhNya. Sistem yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh manusia, terpisah daripada kuasa dan hikmat Allah, akan terbukti sebagai suatu kegagalan, sementara metode yang paling tidak bisa diharapkan akan berhasil bilamana metode itu ditetapkan oleh ilahi, dan dijalankan dengan rendah hati dan iman. Berharap kepada Allah, dan penurutan kepada kehendakNya, adalah perlu bagi orang Kristen di dalam peperangan rohani sebagaimana kepada Gideon dan Yusak di dalam peperangan mereka melawan bangsa Kanani. Melalui pernyataan kuasanya yang berulang-ulang demi kepentingan bangsa Israel, Allah mau memimpin mereka supaya memiliki iman di dalam Dia—dengan disertai kepercayaan untuk mencari pertolonganNya di dalam setiap keadaan darurat. Ia masih tetap ingin bekerja bersama dengan usaha dari umatNya sekarang ini, dan melaksanakan perkara-perkara besar melalui alat-alat yang lemah. Segenap sorga menunggu permintaan kita akan hikmat serta kuasanya. Allah “berkuasa melakukan dengan berlebih-lebihan daripada barang apa yang kita pohonkan atau sangkakan.” Efesus 3:20. ——PB2 153.2
Testimonies to Ministers, p. 300:
“Marilah kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam tugas yang terakhir ini dalam suatu cara yang sangat berbeda daripada yang biasanya1, dan dalam suatu cara yang akan bertentangan dengan setiap perencanaan manusia2. Akan ada kelak orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah3, untuk mengatur bahkan sampai dengan pergerakan-pergerakan apa saja, yang hendak dibuat sewaktu pekerjaan bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu4, yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran untuk diberitakan kepada dunia. Allah akan menggunakan berbagai cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa Ia sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri. Para pekerja akan dibuat kagum oleh sarana-sarana yang sederhana5, yang akan digunakanNya untuk memulai dan menyempurnakan6 pekerjaan pembenaranNya.”
Catatan:
Kutipan ini (Testimonies p. 300) kita mengenalnya dari petunjuk Victor T. Houteff, dan selama ini kita memahaminya sejalan dengan pemahaman yang dibangun oleh Victor T. Houteff, salah satunya yang ia sampaikan dalam Tanya Jawab buku 1 pertanyaan no. 1 dan no. 4 digenapi oleh pergerakan Victor T. Houteff pada saat permulaannya. Sekarang setelah kita semua ditinggalkan oleh Victor T. Houteff kita barulah memahami bagaimana kutipan ini sepenuhnya penggenapannya, yaitu untuk memahaminya kita memulainya dari bagian akhir kutipan ini yang menjelaskan bahwa Allah akan menggunakan berbagai cara dan sarana yang akan tampak bahwa Ia-lah yang sedang memegang kendali dalam pemerintahanNya sendiri, dari kata-kata ini barulah kita menelurusinya ke awal kutipan tersebut:
- Kapan kata-kata Allah akan tampak memegang pemerintahan di dalam tanganNya sendiri?, jawaban yang kita dapat dibagian awal kutipan yaitu pada “dalam tugas yang terakhir”, kemudian oleh karena dikatakan “dalam suatu cara yang sangat berbeda daripada yang biasanya” menunjukkan bahwa tugas yang terakhir ini haruslah dapat kita saksikan jauh berbeda dengan sebagaimana kepemimpinan Allah di perjanjian lama maupun perjanjian baru rasul-rasul, termasuk juga zaman para utusan dari langkah-langkah reformasi, bahkan hingga kehadiran Ellen G. White, dan termasuk bila direnungkan mendalam tentunya juga kepada Victor T. Houteff, karena kesemua cara penunjukkan seorang nabi diantara umatNya demikian adalah cara-cara “biasanya”, lalu bila pemahaman ini kita kaitkan dengan petunjuk lainnya, seperti apakah berbeda dari cara biasanya itu?, jawaban yang kita dapatkan adalah kepada kegenapan nubuatan Zhakaria 13:6, 7, yaitu Tuhan akan memilih yang kecil-kecil, ia tidak lagi percaya kepada metode yang sebelumnya yang biasa melalui sesuatu kelompok besar yang mengepalai banyak kelompok kecil.
Cara sedemikian adalah cara yang tidak pernah dan tidak biasa dilakukan Allah dan melalui kepemimpinan secara langsung inilah pekerjaan akan diselesaikan,
- Bagaimana dunia menerpakan sesuatu kepemimpinan pekerjaan sama dengan bagaimana cara-cara pekerjaan Allah yang biasa Tuhan lakukan sebelum pekerjaan yang terakhir ini, yaitu melalui struktur dinas kependetaan Ilahi Epesus 4:11, akan tetapi kepemimpinan Allah melalui Zhakaria 13:6, 7 tentunya bertentangan dengan semua pikiran dan rencana manusia,
- Kemudian dikatakan “akan banyak orang ingin mengontrol pekerjaan”, kapankah kata-kata itu digenapi?, jelas tentunya hal itu akan terjadi saat pemerintahan benar-benar telah sepenuhnya berada di dalam tangan Allah bukan selagi juru kabarNya masih ada diantara umatNya, karena hal itu masih cara biasa. Jadi kegenapannya haruslah ketika juru kabarNya telah tidak ada, dan kita saksikan di mulai dengan munculnya organisasi tandingan Waco Texas tahun 1991 dan karena dikatakan “banyak orang”, maka akan juga bermunculan kelompok-kelompok lain yang diramalkan memiliki tipu dimulut yang sama akan mengontrol atau mengatur pekerjaan pergerakan pekabaran Tongkat Gembala,
- Dikatakan “bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu”, mungkin kita banyak mengira bahwa pengertian bergerak maju haruslah berhubungan dengan jumlah anggota, dari apa yang kita saksikan dari ke hari kita dapat saksikan bahwa pekerjaan sekarang ini sebaliknya dari zaman Victor T. Houteff, yaitu makin berkurang dan makin sederhana serta makin menuju kehinaan, lalu seperti apakah penggenapan kata-kata ini?…..jawaban yang dapat kita peroleh sebagaimana dijelaskan sebelumnya juga tidak dipahami dengan cara biasa, diluar pemikiran dan rencana manusia, yaitu kata-kata tersebut dimaksudkan kepada pengetahuan gulungan kebenaran yang semakin dibukakan, dari yang sebelumnya tidak dipahami sekarang terkait kebenaran-kebenaran praktis yang berkaitan dengan keselamatan terus menerus dibukakan pengertiannya, sama halnya sebagaimana salah satunya pengalaman contoh 40 hari dari murid-murid Yesus setelah kebangkitanNya dahulu belum seluas sekarang kita memahaminya,
- Kata-kata “pekerja akan dibuat kagum” tentunya hal ini akan terjadi setelah pekerjaan tersebut selesai, tidak mungkin ketika pekerjaan sedang di dalam tahap terhina, terkecil, teremeh, tidak dipandang, tidak diperhitungkan dan bahkan tampak akan bubar. Kemudian dikaitkan mengapakah dikatakan akan ada orang-orang yang hendak mengontrol dan mengatur pekerjaan?, jawabannya adalah karena Allah akan bekerja menggunakan “cara-cara sederhana” yang membuat pekerjanya kagum dan cara-cara ini tidak sesuai dan “bertentangan dengan rencana setiap manusia”. Cara-cara sederhana yang Allah buat inilah yang membuat pekerjaannya terhina, terkecil, teremeh, tidak dipandang, tidak diperhitungkan,
- Terakhir kata-kata “memulai dan menyempurnakan” menunjukkan bahwa keadaan kesederhanaan yang Allah tunjukkan dalam pekerjaan yang terakhir ini diterapkan di dalam 2 tahapan, yaitu di awal pergerakan Davidian saat kepemimpinan Victor T. Houteff dan pada saat penyempunaannya atau pada saat di akhir pekerjaannya.
Dari apa yang kita saksikan dari ke hari-hari ternyata penggenapan petunjuk Ellen G. White ini barulah sepenuhnya di saat kita sekarang ini yaitu di tahap “menyempurnakan”, saat tidak ada lagi pemimpin yang kelihatan, sepenuhnya dipegang langsung oleh Allah anak sebagai pemimpin yang tidak kelihatan yaitu Roh yang memimpin sebagaimana Ibrani 1:2.
TAMBAHAN NASIHAT ELLEN G. WHITE:
Tidak lama lagi waktunya ujian akan datang kepada setiap jiwa. Tanda binatang itu akan diberikan kepada kita. Mereka yang selangkah demi selangkah menyerah pada tuntutan-tuntutan duniawi dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan duniawi tidak akan merasa sulit untuk menyerah kepada penguasa, daripada membiarkan diri mereka dicemooh, dihina, diancam dengan hukuman penjara, dan dibunuh. Pertarungannya adalah antara perintah Tuhan dan perintah manusia. Pada saat ini emas akan dipisahkan dari sampah di dalam gereja. Kesalehan sejati akan terlihat jelas dari penampilan dan peradanya. Banyak bintang yang kita kagumi kecemerlangannya kemudian padam dalam kegelapan. Sekam seperti awan akan terbawa angin, bahkan dari tempat di mana kita hanya melihat tumpukan gandum yang subur. Semua orang yang mengenakan perhiasan tempat kudus, namun tidak mengenakan kebenaran Kristus, akan merasa malu karena ketelanjangan mereka sendiri.—–Testimonies vol. 5 p81.1
Catatan:
Dari kutipan ini kita ditunjukkan bahwa 144000 itu adalah mereka yang dicemooh, dihina, diancam hukuman penjara dan dibunuh,
mereka inilah EMAS yang sebenarnya, sedangkan mereka yang sekarang ini dikagumi kecemerlangannya yaitu mereka melalui mengenakan perhiasan tempat kudus (struktur dinas kependetaan Ilahi) mengontrol atau mengatur-atur pekerjaan Tongkat Gembala, pada dasarnya adalah SAMPAH di dalam gereja dan MEREKALAH YANG PADA AKHIRNYA YANG DIBUAT MALU KARENA KETELANJANGANNYA bukan 144000 yang dalam perjalanannya harus MENANGGUNG “MALU”.
TANGGUNG JAWAB PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN
BANDINGKAN KATA-KATA TERSEBUT DENGAN:
Haruskah kita menunggu sampai kegenapan nubuatan tentang kesudahan sebelum kita mengatakan sesuatu tentang itu? Kalau begitu apakah gunanya perkataan kita? Apakah kita menunggu sampai hukuman Allah menimpa sipelanggar sebelum kita mengatakan kepadanya bagaimana menghindarkannya? Dimanakah iman kita akan sabda Allah? Haruskah kita melihat perkara-perkara yang dinubuatkan itu terjadi sebelum kita percaya akan apa yang telah dikatakanNya? Dalam sinar yang cerah dan jelas terang telah datang kepada kita, menunjukkan kepada kita bahwa hari Tuhan yang besar itu sudahlah dekat, “di muka pintu.” Biarlah kita membaca dan mengerti sebelum terlambat.———Nasihat bagi sidang (pasal 6) hal 73
Alkitab ditulis bukanlah hanya untuk kaum sarjana, sebaliknya, Alkitab itu direncanakan untuk orang-banyak. Kebenaran-kebenaran yang besar yang perlu untuk memperoleh keselamatan sudah dinyatakan dengan jelas bagai hari siang; dan tidak seorang pun yang akan salah atau tersesat jalannya kecuali orang yang menurut pertimbangan pikirannya sendiri ganti kehendak Allah yang telah dinyatakan dengan jelas. ——KS 82.4
Ada dalam Kitab Suci beberapa hal yang sulit untuk dipahami dan yang menurut bahasa Petrus, orang-orang yang tidak terpelajar dan tidak stabil berjuang untuk kehancuran mereka sendiri. Kita mungkin tidak, dalam hidup ini, dapat menjelaskan arti dari setiap bagian Kitab Suci; tetapi tidak ada poin penting dari kebenaran praktis yang akan diselimuti misteri. Ketika saatnya akan tiba, dalam pemeliharaan Tuhan, bagi dunia untuk diuji kebenarannya pada saat itu, pikiran akan dilatih oleh Roh-Nya untuk menyelidiki Kitab Suci, bahkan dengan puasa dan dengan doa, sampai tautan demi tautan dicari. keluar dan bersatu dalam rantai yang sempurna. Setiap fakta yang segera menyangkut keselamatan jiwa-jiwa akan dibuat begitu jelas sehingga tidak ada yang perlu melakukan kesalahan atau berjalan dalam kegelapan. —-TESTIMONIES FOR THE CHURCH VOL. 2 692.1
Sebelum penyaliban-Nya, Juruselamat telah menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan dibunuh kemudian bangkit lagi dari kuburan, dan malaikat hadir untuk menanamkan kata-kataNya itu ke dalam pikiran dan hati mereka. Tetapi murid-murid itu mencari kelepasan sementara dari kuk orang Roma, dan mereka tidak bisa menerima pemikiran bahwa Dia yang merupakan satu-satunya tumpuan harapan mereka harus menderita kematian yang memalukan. Kata-kata yang mestinya mereka camkan itu terhapus dari pikiran mereka, dan pada waktu pencobaan datang mereka tidak siap untuk menghadapinya. Kematian Yesus sama sekali telah memusnahkan pengharapan mereka, seakan-akan Ia tidak pernah memberi amaran itu kepada mereka.
Begitulah dalam nubuatan, masa depan itu terbuka di hadapan kita dengan jelas sebagaimana itu telah dibukakan kepada murid-murid itu oleh kata-kata Kristus sendiri. Peristiwa yang berhubungan dengan penutupan pintu kasihan dan upaya persiapan menghadapi masa kesusahan, sangat jelas dinyatakan. Tetapi sejumlah besar manusia tidak memahami kebenaran penting ini seolah-olah belum pernah dinyatakan——- GC 594 (1911).
Rasul-rasul, yakni penulis Kitab Suci yang terakhir, memberikan kepada kita suatu gambaran yang jelas tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. Paulus menulis tentang “masa yang sukar,” dan Petrus mengamarkan tentang adanya para pengolok yang melakukan dirinya menurut hawa nafsunya sendiri, sambil berkata,“Manakah kedatangan-Nya yang dijanjikan itu?” Sidang dewasa ini berada dalam pertentangan karena Yohanes melihat Setan yang “pergi memerangi benih perempuan yang lagi tinggal.” —-NBS 6.8
Para penulis Kitab Suci ini melihat bahwa adalah rencana Allah memberikan terang dan pertolongan khusus kepada umat-Nya sebelum Yesus datang. —-NBS 7.1
Paulus menegaskan bahwa sidang yang sedang menunggu kedatangan Kristus–gereja Advent–tidak kekurangan barang sesuatu karunia (1 Kor. 1:7, 8). Sidang itu akan bersatu, matang, dikaruniai kepemimpinan yang baik serta karunia Roh Nubuat, karena di dalamnya terdapat rasul-rasul, nabi-nabi, para pengabar Injil, pendeta-pendeta dan guru-guru. (Ef. 4:11). —-NBS 7.2
Mereka harus mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi sebelum penutupan sejarah dunia. Hal ini menyangkut kesejahteraan kita yang abadi, dan para guru serta murid-murid harus memberi perhatian lebih besar terhadap hal ini.— 6T128, 129 (1900).
Banyak orang yang tidak memahami nubuatan yang berkaitan dengan akhir zaman, dan nubuatan itu harus diterangkan. Adalah menjadi tugas dari pengawal dan kaum awam untuk meniup terompet dengan bunyi tertentu.— Ev 194, 195 (1875).
Hendaklah para pengawal sekarang mengangkat suara mereka dan menyampaikan pekabaran yang menjadi kebenaran zaman ini. Marilah kita menunjukkan kepada orang banyak di mana kita berada dalam sejarah nubuatan.— 5T 716 (1889).
SUMBER KATA-KATA YANG INDAH TERSEBUT:
Lukas 23:34:
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Pertanyaan yang dapat kita ajukan:
Apakah benar mereka itu diampuni?, karena doa Yesus itu dimaksudkan kepada “mereka” Ia maksudkan kepada semua yang turut dalam membunuh Yesus, apakah jadinya mereka selamat?
Pengetahuan yang kita pahami dari “mereka itu” dari ayat Lukas 23:34 tersebut:
Berbicara mengenai kebangkitan campuran ini Daniel mengatakan : “Dan banyak dari mereka yang tidur di dalam lebu bumi akan bangkit, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada malu dan kehinaan yang kekal.” Maka akan terdapat juga termasuk di dalamnya sebagian orang-orang benar yang telah hidup dan menyaksikan penyaliban itu; juga orang-orang yang telah menyalibkan Dia, dan menusuk Dia, karena (Wahyu 1 : 7) “Tengoklah, Ia datang dalam awan-awan; dan setiap mata akan melihat Dia, dan juga mereka yang telah menusuk Dia.” Oleh sebab itu, kebangkitan yang oleh kuasa Allah diperlihatkan kepada para pembunuh Anak-Nya itu, melambangkan orang-orang benar yang dibangkitkan di dalam kebangkitan campuran (kebangkitan istimewa).—-Tongkat Gembala jld 1, Bab II sub judul “Contoh dari kebangkitan istimewa”.
Menelusuri kepada penjelasan dari Ellen G. White:
Juruselamat tidak bersungut. Wajah-Nya tetap tenang, tetapi titik peluh yang besar-besar terdapat pada dahi-Nya. Tidak ada tangan yang berbelas kasihan menyapu embun kematian dari wajah-Nya, tidak ada perkataan simpati dan kesetiaan yang tidak berubah-ubah menyokong hati manusia-Nya. Sementara serdadu-serdadu melakukan pekerjaan mereka yang menakutkan, Yesus berdoa untuk musuh-musuh-Nya, “Ya Bapa, ampunilah kiranya mereka itu, karena mereka tidak tahu.” (Lukas 23:34) Ingatan-Nya beralih dari penderitaan-Nya sendiri kepada dosa para penganiaya-Nya, serta pembalasan yang mengerikan yang akan menjadi bagian mereka. Tidak ada kutuk dimintakan ke atas serdadu-serdadu yang sedang memperlakukan Dia dengan sangat kasarnya. Tidak ada pembalasan dendam diminta ke atas para imam dan penghulu, yang merasa senang melaksanakan niat mereka. Kristus menaruh belas kasihan kepada mereka dalam kebodohan dan kesalahan mereka. Ia hanya mengucapkan pelahan-lahan suatu permohonan untuk keampunan mereka, “karena tiada diketahuinya apa yang diperbuatnya.” —KSZ 395.1
Sekiranya mereka telah mengetahui bahwa mereka sedang menyiksa Seorang yang datang hendak menyelamatkan umat yang berdosa dari kebinasaan kekal, maka sudah tentu mereka dipenuhi dengan penyesalan dan kengerian. Tetapi perihal tidak berpengetahuan di pihak mereka tidak menghilangkan kesalahan mereka; karena mereka diberi kesempatan untuk mengetahui dan menerima Yesus sebagai Juruselamat mere-ka. Beberapa dari mereka masih mau melihat dosa mereka dan bertobat Ada pula yang oleh sifat mereka yang tidak mau bertobat tidak akan memungkinkan doa Kristus dijawab bagi mereka. Meskipun demikian, sama saja, maksud Allah sedang digenapi. Yesus mendapat hak untuk menjadi pembela manusia di hadirat Bapa. —KSZ 395.2
Doa Kristus bagi musuh-musuh-Nya meliputi seluruh dunia. Doa itu menerima setiap orang berdosa yang pernah hidup dan harus hidup, sejak awal dunia sampai akhir masa. Di atas semuanya tertanggunglah kesalahan menyalibkan Anak Allah. Kepada semua orang keampunan ditawarkan dengan bebas. “Barangsiapa mau” boleh mendapat damai dengan Allah, dan mewarisi hidup kekal.—KSZ 396.1
Mengapa masih diberikan kesempatan?:
Jawabannya:
…….Kristus berkata, “Dan barang siapa yang mengatakan perkataan yang melawan Anak manusia, ia itu akan diampuni; tetapi barang siapa yang mengatakan perkataan yang melawan Rohulkudus, ia itu tidak akan diampuni, baik di dalam dunia ini baik di dalam akhirat.” Matius 12:32. Kata-kata ini diucapkan oleh Juruselamat pada waktu pekerjaan rahmat yang telah dilakukanNya melalui kuasa Allah itu oleh orang Yahudi dinyatakan sebagai pekerjaan Baalzebul. Adalah melalui Roh Kudus, Allah mengadakan hubungan dengan manusia; dan mereka yang dengan sengaja menolak alat ini dan menyatakannya sebagai alat setan, telah memutuskan saluran komunikasi satu-satunya antara jiwanya dengan sorga. ——–PB1 427.2
Allah bekerja melalui pernyataan RohNya untuk menegur dan meyakinkan orang yang berdosa; dan jikalau pekerjaan Roh itu akhirnya ditolak, tidak ada lagi yang dapat diperbuat Allah bagi jiwa kita. Sumber yang terakhir daripada rahmat ilahi telah digunakan. Orang-orang yang melanggar itu telah memutuskan diri dari Allah, dan dosa tidak mempunyai obat untuk menyembuhkan dirinya. Tidak ada kuasa cadangan oleh mana Allah dapat bekerja untuk meyakinkan dan menjadikan orang berdosa itu bertobat. “Biarkan dia sendiri,” (Hosea 4:17) adalah perintah ilahi. Kemudian “tidak ada lagi korban karena dosa, melainkan ada dahsyat orang menantikan hukuman itu, dan ada suatu hangat api yang akan melulur segala orang yang melawan.” Ibrani 10:26, 27. ——–PB1 428.1
DARI PENGALAMAN AIR BAH MENUNJUK KEPADA ADANYA CONTOH BAGI ORANG-ORANG YANG AKAN DIAMBIL MATI DAN TERDAPAT ORANG YANG TURUT MEMBANTU MEMBANGUN BAHTERA NAMUN TIDAK SELAMAT
Di tengah-tengah kejahatan yang merajalela, Metusalah, Nuh, dan banyak lagi yang lain, telah berusaha untuk tetap menghidupkan pengetahuan akan Allah yang benar, dan membendung arus kejahatan akhlak. Seratus dua puluh tahun sebelum air bah, Tuhan melalui seorang malaikat yang suci menyatakan kepada Nuh akan maksudNya, dan memerintahkannya untuk membuat sebuah bahtera. Sementara membuat bahtera ia harus berkhotbah bahwa Tuhan akan menurunkan air bah ke atas bumi untuk membinasakan orang-orang jahat itu. Mereka yang percaya akan pekabaran itu, dan mau bersedia untuk menghadapi peristiwa itu melalui pertobatan serta pembaharuan, akan memperoleh pengampunan dan akan diselamatkan. Henokh telah mengulangi kepada anak-anaknya akan apa yang telah dinyatakan Tuhan kepadanya sehubungan dengan air bah. Dan Metusalah serta anak-anaknya, yang sempat mendengarkan khotbah Nuh ikut membantu membuat bahtera itu.—–PB1 86.1
Sumber :
Kejadian 5:25-32:
5:25 Setelah Metusalah hidup seratus delapan puluh tujuh tahun, ia memperanakkan Lamekh.
5:26 Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:27 Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.l
5:28 Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki,
5:29 dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: “Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN.”
5:30 Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:31 Jadi Lamekh mencapai umur tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu ia mati.
5:32 Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet.
Kejadian 7:6:
7:5 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
PEMBAHASAN ANALISA:
Ayat 25 Metusalah = 187 tahun – lahir lamekh
Ayat 31 Lamekh meninggal 777 tahun
Ayat30 &31 Lamekh punya anak Nuh = 777 – 595 =182 tahun
Saat Nuh lahir Metusalah berumur 187 + 182 = 369 tahun
Ayat 32 Nuh punya anak Sem, Ham dan Yafet umur 500 th
Umur Metusalah waktu Sem , ham dan Yafet lahir = 369 + 500 = 869 tahun
Ayat 27 Metusalah meninggal umur 969 tahun
Lamekh berumur 682 tahun waktu Sem, ham dan Yafet lahir
Ayat 7:6 Air bah terjadi usia Nuh 600 tahun
Artinya karena khotbah Nuh 120 tahun maka terdapat masa 20 tahun sebelum Sem, ham dan Yafet lahir. Berarti pembangunan bahtera Nuh dibantu oleh banyak orang yang nantinya mereka tidak akan masuk ke dalam bahtera tersebut.
Artinya Metusalah masih hidup selama Nuh ngajar dan membangun bahtera, baru pas di hari Air Bah ia diambil mati,.
Lamekh ia telah meninggal 5 tahun sebelum metusalah meninggal dan sebelum Air Bah.
Kematian mereka bukan karena air bah, artinya bukan akibat dari penolakan pekabaran Nuh. Kedua orang ini adalah contoh mereka orang benar yang akan diambil mati.
MEMAHAMI TAHAPAN MENGERTI DARI PEMBENARAN OLEH IMAN
Tidak pernah ada orang yang mengatakan bahwa kita akan mendapat kesempurnaan dalam setiap penyelidikan sebagai manusia; tetapi yang saya tahu, bahwa gereja kita sedang amat memerlukan pengajaran tentang mata pelajaran pembenaran oleh iman dalam Kristus, dan tentang kebenaran-kebenaran yang bertalian dengannya. ——PI 265.3
5BC 1145 (1893):
Mereka yang sudah mendapat kesempatan mendengar kebenaran namun tidak mau repot untuk mendengarkan atau memahaminya, karena menganggap kalau mereka tidak mendengarnya mereka tidak akan dituntut, akan divonis bersalah dihadapan Allah sama seperti kalau mereka sudah mendengarnya tetapi menolak. Tidak akan ada maaf bagi mereka yang memilih berjalan di dalam kesalahan padahal mereka bisa mengerti apa itu kebenaran. Dalam penderitaan dan kematianNya. Yesus sudah mengadakan perdamaian bagi semua dosa karena kebodohan, tetapi tak ada tempat bagi kebutaan yang disengaja.
Kita tidak akan dituntut karena terang yang belum sampai kepada pengertian kita, melainkan karena terang yang kita sudah tolak dan ingkar. Seseorang tidak dapat memahami kebenaran yang tidak pernah disampaikan kepadanya, karena itu dia tidak dapat dipersalahkan untuk terang yang belum pernah dimilikinya.
Saudara-saudara kita harus rela untuk menyelidiki dengan suatu cara yang jujur setiap titik pertentangan. Jikalau seorang saudara mengajarkan kesalahan, mereka yang memegang jabatan harus mengetahui hal itu; dan jikalau ia mengajarkan kebenaran, mereka harus berdiri di pihaknya. Kita semua harus mengetahui apa yang sedang diajarkan di antara kita; karena kalau itu memang kebenaran, kita memerlukannya. Kita semua berada di bawah kewajiban kepada Allah untuk mengetahui apa yang dikirimkan-Nya kepada kita. Ia telah memberikan petunjuk-petunjuk yang dapat kita gunakan untuk menguji setiap doktrin–“Carilah pengajaran dan kesaksian: siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya 8:20). Jikalau terang yang disajikan memenuhi ujian ini, kita tidak boleh menolak untuk menerimanya hanya karena tidak sesuai dengan pendapat kita. ——PI 265.2
Haruskah kita menunggu sampai kegenapan nubuatan tentang kesudahan sebelum kita mengatakan sesuatu tentang itu? Kalau begitu apakah gunanya perkataan kita? Apakah kita menunggu sampai hukuman Allah menimpa si pelanggar sebelum kita mengatakan kepadanya bagaimana menghindarkannya? Di manakah iman kita akan sabda Allah? Haruskah kita melihat perkara-perkara yang dinubuatkan itu terjadi sebelum kita percaya akan apa yang telah dikatakan-Nya? Dalam sinar yang cerah dan jelas terang telah datang kepada kita, menunjukkan kepada kita bahwa hari Tuhan yang besar itu sudahlah dekat, “di muka pintu.” Biarlah kita membaca dan mengerti sebelum terlambat. —–NBS 52.4
Pelanggaran telah menutup pintu kepada sejumlah pengetahuan yang luas yang bisa diperoleh dari Kitab Suci. Pengertian berarti penurutan kepada hukum-hukum Allah. Kitab Suci tidak boleh disesuaikan untuk menghadapi prasangka dan iri hati manusia. Ia dapat dimengerti hanya oleh orang yang mencari dengan rendah hati suatu pengetahuan tentang kebenaran agar mereka dapat menaatinya.—MKA 79.3
“……………….. jika sebuah pekabaran datang yang belum kamu mengerti, maka usahakanlah agar dapat kamu mendengarkan semua penjelasan yang dapat diberikan oleh utusan itu, membandingkan injil dengan injil, sampai dapat kamu mengerti apakah benar pekabaran itu ditunjang oleh Firman Allah …………. Tidak seorangpun dari orang-orang yang menyangka dirinya mengerti semua itu akan terlalu tua atau terlalu pintar untuk tidak lagi belajar dari utusan-utusan sederhana milik Allah yang hidup itu.” — Testimonies on Sabbath School Work, pp. 65, 66; Counsels on Sabbath School Work, pp. 29, 30.
..…ketika ada sesuatu yang muncul kepada perhatian kita yang tidak kita mengerti, kita berlutut dan memohon kepada Allah agar menolong kita mengambil tempat yang benar; barulah kita dapat sampai kepada pengertian yang benar dan melihat mata demi mata. Tidak ada pertikaian, tidak ada permusuhan, tidak ada salah sangka, tidak ada salah kira terhadap saudara-saudara kita. Jikalau kita mengetahui betapa jahatnya roh tidak sabar, betapa hati-hati kita harus menghindarinya. ——-PI 266.1
MEMAHAMI KEWAJIBAN KITA
Testimonies on Sabbath School Work, p. 65 (1900):
“Dunia ini penuh dengan segala macam kesalahan yang bersifat menyesatkan, dan penting bagi siswa dan guru untuk mengetahui bahwa mereka tahu apa itu kebenaran. Ada kebutuhan bahwa kita menghormati Firman Tuhan dan mengenali suara-Nya dalam sabda yang hidup, agar kita dapat mengamalkan perintahnya dan hidup dengan setiap kata yang keluar dari mulut Tuhan. Mereka yang melakukan kehendak Tuhan akan mengetahui doktrin apakah itu dari Allah, karena tidak ada penipuan yang akan menutupi pikiran mereka. Tuhan memanggil setiap orang, baik tua maupun muda, untuk rajin mencari di dalam-Nya Firman, agar mereka dapat menemukan permata kebenaran yang kaya. Pendeta dan umat-umat, guru dan cendekiawan (orang berpendidikan), semuanya dipanggil untuk pekerjaan mempelajari Alkitab.
Terang yang berharga akan bercahaya dari firman Allah, maka janganlah seseorangpun berpikir untuk mendiktekan apa yang boleh atau apa yang tidak boleh dibawakan ke hadapan umat dalam pekabaran-pekabaran penerangan yang akan Ia kirimkan, sehingga dengan demikian memadamkan Roh Allah. Apapun juga kedudukan kekuasaannya, tidak seorangpun berhak untuk menghalangi terang dari umat. Bilamana sesuatu pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tak seorangpun dapat memaafkan dirinya untuk tidak menyelidiki segala tuntutan dari pekabaran itu. Tidak seorangpun boleh berdiri dengan sikap acuh tak acuh dan percaya diri sendiri, lalu mengatakan : ‘Aku tahu apa artinya kebenaran. Aku sudah puas dengan kedudukanku. Aku sudah berketetapan hati, maka aku tidak mau bergerak dari kedudukanku apapun yang mungkin terjadi. Aku tidak mau dengar kepada pekabaran dari utusan ini; karena aku tahu bahwa ia itu tidak mungkin kebenaran’. Adalah karena menuruti cara yang satu ini maka gereja-gereja yang terkenal itu telah ketinggalan dalam sebagian kegelapan, dan itulah sebabnya mengapa pekabaran-pekabaran dari sorga tidak berhasil mencapai mereka”. –
5BC 1145 (1893):
Mereka yang sudah mendapat kesempatan mendengar kebenaran namun tidak mau repot untuk mendengarkan atau memahaminya, karena menganggap kalau mereka tidak mendengarnya mereka tidak akan dituntut, akan divonis bersalah dihadapan Allah sama seperti kalau mereka sudah mendengarnya tetapi menolak. Tidak akan ada maaf bagi mereka yang memilih berjalan di dalam kesalahan padahal mereka bisa mengerti apa itu kebenaran. Dalam penderitaan dan kematianNya. Yesus sudah mengadakan perdamaian bagi semua dosa karena kebodohan, tetapi tak ada tempat bagi kebutaan yang disengaja.
Kita tidak akan dituntut karena terang yang belum sampai kepada pengertian kita, melainkan karena terang yang kita sudah tolak dan ingkar. Seseorang tidak dapat memahami kebenaran yang tidak pernah disampaikan kepadanya, karena itu dia tidak dapat dipersalahkan untuk terang yang belum pernah dimilikinya.
BERAPA DEKATKAH
KEDATANGAN YESUS ?
(Bagian I)
“Nama D a v i d i a n, berasal dari nama raja Israel kuno yang lalu, yang muncul dengan Persekutuan ini oleh alasan beberapa pendapat sebagai berikut : Pertama, ia berdedikasi kepada tugas memberitakan dan menyampaikan kembalinya kerajaan Daud itu dalam contoh saingannya (seperti yang diramalkan di dalam Hosea 1 : 11; 3 : 5), yang di atas tahtanya Kristus “putera Daud itu” akan duduk. Kedua, ia menyatakan dirinya sendiri untuk menjadi yang pertama daripada buah-buah pertama orang-orang hidup, yaitu barisan terdepan dari antara orang-orang keturunan Yahudi yang ada sekarang yang telah membentuk Gereja Kristen yang mula-mula. Dengan munculnya barisan terdepan ini berikut bala tentaranya, buah-buah pertama itu, dari mana akan dipilih masing-masing 12.000 orang dari kedua belas suku bangsa Yakub, yaitu “mereka yang 144.000 itu” (Wahyu 14 : 1; 7 : 2 – 8) yang akan berdiri di Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu (Wahyu 14 : 1; 7 : 2 – 8), maka dimulailah pemerintahan Daud contoh saingan itu.” — The Leviticus, p. 8.
Artinya, Persekutuan Davidian MAHK dengan jumlah anggotanya yang masih sangat terbatas sekarang ini, baharu merupakan yang pertama daripada buah-buah pertama orang-orang hidup yang 144.000 itu; a t a u juga disebut “b a r i s a n t e r d e p a n.” Dengan demikian barisan terdepan ini masih akan dilengkapi lagi dengan bala tentaranya, yang akan bertobat sebanyak lebih dari seribu orang setiap harinya. Peristiwa yang sangat mempesona itu akan segera menjadi kenyataan sesudah tahun ini, dan bahkan beberapa tahun s e b e l u m tahun 2027 yang akan datang.
MEMAHAMI PELAJARAN PERINTAH “WASPADA”
(Pelajaran ini melanjutkan pembelajaran Sabat 6 April 2024 bagian pelajaran “Mengisi sisa waktu 40 hari pendidikan khusus sebelum menyandang tugas roh suci hujan akhir” sub judul “Berhati-hati terhadap tawaran persatuan” dari sudut studi kasus, antara lain bacaan berikut:
Akan tetapi tidak ada persekutuan antara Putra terang dengan putra kegelapan, dan tidak akan ada persekutuan antara pengikut-pengikut mereka. Bilamana orang-orang Kristen mau bersekutu dengan mereka yang setengah-setengah bertobat dari kekafiran, mereka memasuki satu jalan yang menuntun mereka semakin jauh dan semakin jauh dari kebenaran. Setan bersuka karena ia telah berhasil menipu begitu banyak pengikut Kristus, la kemudian mengerahkan lebih banyak kuasanya dalam usaha ini dan mengilhami mereka untuk menganiaya mereka yang tetap setia kepada Allah. Tidak ada yang paling mengerti cara menentang iman Kristen yang benar seperti mereka yang pada suatu waktu pernah mempertahankannya. Dan orang-orang Kristen yang murtad ini, bergabung bersama-sama dengan teman-temannya yang setengah kafir, menunjukkan peperangan mereka menentang anjuran-anjuran Kristus yang paling penting. —–KA 46.1
Setelah melalui pertikaian panjang dan sengit, mereka yang setia dan sedikit, memutuskan untuk menghilangkan semua persekutuan dengan gereja yang murtad, kalau gereja itu tetap menolak membebaskan dirinya dari kepalsuan dan penyembahan berhala. Mereka melihat bahwa pemisahan mutlak diperlukan jikalau mereka mau menuruti firman Allah. Mereka tidak berani bersikap toleransi terhadap kesalahan-kesalahan yang fatal bagi jiwa mereka sendiri dan memberikan contoh yang membahayakan iman anak-anak dan cucu-cucu mereka. Untuk menjamin perdamaian dan persatuan, mereka siap melakukan kelonggaran yang sesuai dengan kesetiaan kepada Allah. Tetapi mereka merasa bahwa perdamaian sekalipun akan terlalu mahal jika harus dibeli dengan mengorbankan prinsip. Jikalau persatuan dapat dijamin hanya oleh dikompromikannya kebenaran dan kebajikan, maka biarlah ada perbedaan dan bahkan peperangan.—— KA 46.3
Yesus Sendiri tidak pernah membeli damai melalui kompromi. HatiNya dipenuhi kasih bagi seluruh umat manusia, akan tetapi Ia tidak pernah memanjakan dosa-dosa mereka. Ia menjadi sahabat karib mereka sehingga Ia tidak dapat tinggal diam saja melihat mereka mengikuti jalan yang akan membinasakan jiwa mereka, jiwa-jiwa yang telah dibeli-Nya dengan darah-Nya sendiri. Ia bekerja supaya manusia benar kepada dirinya sendiri, benar terhadap perhatiannya yang lebih mulia dan kekal. Hamba-hamba Kristus juga dipanggil kepada pekerjaan yang serupa, dan mereka harus berhati-hati supaya jangan di dalam mencari jalan untuk mencegah perpecahan, mereka menyerahkan kebenaran. Mereka harus “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera” (Roma 14:19); tetapi damai yang sejati tidak pernah didapat oleh prinsip kompromi. Dan tidak ada seorang pun yang benar terhadap prinsip tanpa mendatangkan perlawanan. Suatu Kekristenan yang rohani akan ditentang oleh anak-anak yang durhaka. Tetapi Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.” Orang-orang yang benar terhadap Allah tidak perlu takut akan terhadap manusia atau pun permusuhan Setan. Di dalam Kristus kehidupan yang kekal itu pasti. Ketakutan mereka hanyalah kalau-kalau mereka meninggalkan kebenaran, dan mengkhianati kepercayaan akan Allah yang telah menghormati mereka.—KSZ1 384.1
Alasan pelajaran ini dibahas:
Lebih baik mati daripada dihina atau melanggar akan hukum Allah adalah semboyan orang Kristen yang seharusnya. Sebagai suatu umat yang mengaku pembawa pembaruan, yang memiliki kebenaran yang paling suci dan yang menyucikan, kita harus meninggikan patokan itu lebih tinggi daripada yang sekarang. Dosa dan orang berdosa di dalam sidang patutlah segera diselesaikan agar orang lain pun tidak turut dinajiskan. Kebenaran dan kesucian menuntut agar kita melakukan pekerjaan yang lebih saksama membersihkan sidang dari orang-orang yang seperti Akhan. Hendaklah orang yang bertanggung jawab jangan membiarkan dosa dalam diri saudaranya. Tegaskanlah kepadanya bahwa dia harus memilih meninggalkan dosanya atau melepaskan keanggotaannya daripada sidang.———–NBS 256.7
(Tampak walaupun kita tidak dibenarkan jadi polisi bagi orang lain, namun kita juga harus berlaku seperti Yohanes Pembabtis, yaitu menjaga domba-domba tidak terkena angin-angin pengajaran)
“Jika seorang saudara sedang mengajarkan yang salah, maka mereka yang berada pada kedudukan-kedudukan bertanggungjawab patut mengetahuinya; maka jika ia sedang mengajarkan kebenaran, maka mereka harus berdiri pada pihaknya. Kita semua hendaknya tahu apa yang sedang diajarkan di antara kita; karena jika itu adalah kebenaran, maka kita perlu mengetahuinya.” Testimonies to Ministers, halaman 110.
Hotbah Victor T. Houteff “Sidang Memasuki Periode Masa Penuaian”
Amaran Sekarang jld 1 no. 21 :
Pegangan dari kelompok yang menawarkan PERSATUAN, paragraf pertama hotbah “Sidang Memasuki Periode Masa Penuaian”:
Betapapun besarnya dan betapapun efektifnya suatu pembangunan dan reformasi yang mungkin Allah sendiri laksanakan di dalam sidang-Nya, namun Alkitab menjelaskan, bahwa baik orang-orang berdosa maupun orang-orang suci, kedua-duanya akan tetap berada di dalam sidang sampai kepada masa penuaian. Orang tak perlu membual, bahwa anggota-anggota sidangnya semuanya adalah orang-orang suci, bahwa mereka semuanya adalah seia-sekata. Jika mereka betul-betul adalah seia-sekata, maka tak dapat tiada mereka itu semuanya adalah lalang, sehingga tak seorang suci pun terdapat di antara mereka itu, sehingga sidang itu jelas bukanlah sidang yang dimaksudkan oleh Kristus dalam Firman-Nya. Jika setiap perkara di dalam Alkitab adalah jelas, maka kiranya perkara ini cukup jelas. Sekarang marilah kita melihat kepada buku Matius pasal yang ke tiga belas.
Catatan:
Berdasarkan kutipan ini kelompok yang menawarkan PERSATUAN tersebut berkesimpulan bahwa oleh karena tidak ada sekarang ini (sebelum pembersihan) kelompok yang dapat mengatakan mereka seia sekata dan bilapun ada sesuai dikatakan Victor T. Houteff berarti kesemuanya lalang, maka dari itu kelompok ini sekarang ini sedang bekerja menemui semua aliran-aliran Davidian, mengajak untuk bersatu melepaskan semua perbedaan-perbedaan pandangan asalkan kesemuanya adalah para pemegang pekabaran Tongkat Gembala.
——————————————————————————————————————————————
Menguji apakah pandangan kelompok yang menawarkan PERSATUAN itu benar?
Petunjuk-petunjuk Ellen G. White:
Kita harus benar-benar sadar dan waspada
Kita berada di ambang pintu masa yang sukar. Setiap orang yang beroleh pengetahuan akan kebenaran haruslah bangun dan menempatkan dirinya, badan, jiwa, dan roh di bawah pimpinan Allah. Seteru itu mengikuti jejak kita. Kita harus benar-benar sadar dan waspada terhadap dia. Patutlah kita mengenakan selengkap senjata Allah. Kita harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Roh Nubuat. Kita harus mencintai dan menurut akan kebenaran bagi zaman ini. Ini akan menyelamatkan kita dari kejahatan yang besar. Allah sudah berkata-kata kepada kita melalui sabda-Nya. Dia sudah berbicara kepada kita melalui amanat kepada sidang dan melalui buku yang menjelaskan tugas kita pada zaman ini dan sikap yang patut kita pegang sekarang. Amaran yang sudah diberikan, satu persatu, syarat demi syarat, patutlah diperhatikan. Apakah alasan kita untuk tidak mempedulikannya?————— NBS 277.6
————————-
Setan akan menyelimuti ajaran salah dengan tampilan menarik, dan orang yang memperoleh terang besar yang paling hebat diserang
Pesuruh Setan menyelimuti ajaran yang salah dengan jubah yang menarik, sama seperti Setan di Taman Eden menyelubungi sifatnya dari penglihatan nenek moyang kita dengan berbicara melalui ular. Dengan jalan inilah ditanamkan dalam pikiran manusia kesalahan yang mematikan. Hipnotis Setan akan menguasai orang yang berpaling daripada firman Allah yang jelas dan menerima dongeng yang rasanya menyenangkan. ————NBS 275.6
Orang yang beroleh lebih banyak teranglah yang paling hebat diserang oleh Setan untuk menjeratnya. Diketahuinya jika dia dapat menipu mereka, oleh pimpinannya mereka akan menyelimuti dosa dengan jubah kebenaran lalu membuat manusia kesasar. ————NBS 275.7
———————-
Mencampur kepalsuan dengan kebenaran
Adalah melalui tipu muslihat dimana setan telah memperdayakan malaikat-malaikat; dengan cara seperti itulah sepanjang zaman ia telah menjalankan pekerjaannya di antara manusia dan ia akan terus menggunakan cara ini sampai kepada akhirnya. Jikalau dengan terang-terangan ia mengaku sedang berperang melawan Allah dan hukumNya, manusia akan waspada; tetapi ia telah menyelubungi dirinya dan mencampur-baurkan yang benar dengan yang salah. Kepalsuan yang paling berbahaya ialah kepalsuan yang bercampur dengan kebenaran. Dengan cara demikianlah yang salah telah diterima sehingga telah menawan dan membinasakan jiwa manusia. Oleh cara ini setan telah menguasai dunia ini. Tetapi harinya akan datang bilamana kemenangannya itu akan diakhiri untuk selama-lamanya. —–PB1 355.2
———————-
Jangan mendasarkan agama kepada teori dugaan atau kira-kira
Berjalanlah dengan tetap, dengan pasti, dengan kakimu berkasutkan persediaan akan Injil perdamaian. Maka engkau akan dapat memastikan bahwa agama yang suci dan tiada bercacat- cela bukanlah agama sensasi. Allah tiada menanggungkan di atas pundak seorang pun beban merangsang selera bagi ajaran dan teori yang hanya berdasarkan dugaan. Saudara-saudaraku, jauhkanlah perkara-perkara ini daripada ajaranmu. Janganlah biarkan perkara ini memasuki hidupmu. Janganlah pekerjaanmu dirusakkan olehnya———–NBS 276.7
Saya membujuk mereka yang bekerja bagi Allah agar tidak menggantikan yang benar dengan yang salah. Hendaklah bukan pertimbangan manusia menggantikan yang Ilahi, melainkan seharusnyalah kebenaran yang menyucikan. Kristus menantikan untuk menyalakan iman dan kasih di dalam hati umat-Nya. Janganlah ajaran yang salah kedengaran dari umat yang harus berdiri teguh di atas panggung kebenaran yang kekal. Allah menyuruh kita berpegang teguh pada prinsip-prinsip pokok yang berdasarkan kuasa yang tiada dapat diragukan. Kasih Akan Pengetahuan Terhadap Sabda-Jaminan Kita —————NBS 277.2
——————————————————————————————————————————————
Petunjuk Victor T. Houteff:
Lanjutan hotbah Victor T. Houteff“Sidang Memasuki Periode Masa Penuaian”
Amaran Sekarang jld 1 no. 21 (pegangan dari kelompok yang menawarkan PERSATUAN itu sendiri)
Matius 13 : 24, 25:
“Suatu perumpamaan yang lain lagi dikemukakan-Nya kepada mereka itu, kata-Nya: ‘Bahwa Kerajaan Sorga itu diumpamakan dengan seseorang yang menabur benih yang baik di ladangnya; maka sementara orang tidur, datanglah musuhnya menabur pula benih laIang di antara gandum itu, laIu pergilah ia.”
Alasan yang diberikan mengapa lalang-Ialang itu terdapat di antara gandum-gandum ialah karena “orang-orang tidur.” Jadi jelaslah, jika orang-orang terus berjaga, maka Musuh itu tidak akan menaburkan lalang-Ialang itu. Sekarang untuk menentukan apa yang dimaksudkan bagi manusia untuk berjaga, kita akan bacakan pada Matius pasal yang ketiga.
Matius 3 : 5, 6:
“Tatkala itu keluarlah orang-orang isi negeri Yerusalem, dan seisi tanah Yudea dan segenap daerah sekitar sungai Yarden mendapatkan Yahya, lalu dibaptiskannya mereka itu di dalam sungai Yarden, sambil masing-masing mengaku dosanya.”
Kata-kata firman ini menjelaskan, bahwa Yahya membaptiskan banyak orang, dan bahwa orang-orang yang dibaptisnya itu adalah hanya mereka yang mengakui dosa-dosanya.
Matius 3 : 7, 8:
“Tetapi apabila dilihatnya banyak dari orang-orang Parisi dan Sadukipun datang minta dibaptiskan, berkatalah ia kepada mereka itu: “Hai, bangsa ular, siapakah yang mengamarkan kamu supaya melarikan diri dari pada murka yang akan datang itu? Oleh sebab itu keluarkanlah olehmu buah-buah yang sepadan dengan pertobatan.”
Sungguhpun semua mereka ini adalah keIompok-keIompok yang terkenal di masa Yahya, namun bukan saja ia menolak untuk membaptiskan mereka, melainkan juga dengan jeIas dan sopan ia memberikan kepada mereka itu penjelasan, bahwa baptisan bukanlah sesuatu dengan mana dosa dapat ditutup, melainkan adalah sesuatu dengan mana semua dosa dapat dihapuskan. Ia menjelaskan, bahwa ia bukan bertugas untuk membuat orang-orang menjadi munafik. Yahya tidak membiarkan mereka ragu-ragu di dalam pikirannya, bahwa Allah tidak memerlukan mereka, melainkan bahwa merekalah yang membutuhkan Dia. Kemudian orang-orang Parisi dan Saduki itu pergi dengan penuh kesadaran, bahwa penghotbah besar yang penuh kewaspadaan pada hari itu tidak senang dengan kepopuleran mereka itu, ia berasal dari keturunan yang lebih rendah dari mereka. Melihat kepada keteguhan Yahya, dan dari kenyataan bahwa Tuhan telah mengatakan tidak ada seorang nabi yang lebih besar dari dia yang pernah muncul, maka kita ketahui bahwa Yahya adalah amat waspada, dan demikianlah seharusnya semua penghotbah.
Juga kita sebagai anggota-anggota sidang harus waspada seperti Yahya, dan teguh seperti Ayub, yang mampu mengatakan: “Walaupun Ia membunuh aku, namun aku akan tetap berharap kepada-Nya ……………..” — Ayub 13 : 15.
Catatan:
Lanjutan khotbah Victor T. Houteff ini, memberikan jawaban kepada kita bagaimana sebenarnya kata-kata Victor T. Houteff pada paragraf pertama, tampak lanjutan khotbah ini Victor T. Houteff memberikan amaran kepada kita untuk melakukan juga sebagaimana Yohanes pembabtis waspada terhadap orang-orang yang datang bergabung kedalam kelompok kebenaran. Petunjuk atau amaran ini cenderung bukan merupakan nasihat tetapi perintah kepada para petugas lanjutan Epesus 4:11 atau pipa-pipa kecil dari Zakharia pasal 4, kata-kata tersebut sangat jelas dan tegas “maka kita ketahui bahwa Yahya adalah amat waspada, dan demikianlah seharusnya semua penghotbah” dan sebagian paragraf terakhir “Juga kita sebagai anggota-anggota sidang harus waspada seperti Yahya”.
Dengan demikian jika kita membaca keseluruhan konteks tanpa memisahkan paragraf pertama dengan kelanjutan hotbah Victor T. Houteff tersebut, maka para pembaca tidak akan memiliki pemahaman yang salah dan berbeda dengan perspektif penulisnya.