Sabat 4 Mei 2024
RENUNGAN PENDAHULUAN
Catatan:
Bacaan berikut adalah sebagian dari sekian banyak tulisan Ellen G. White yang menekankan tentang hendaknya kita mencari dan bergantung kepada Tuhan, bacaan sedemikian ini menjadi perlu kita dipelajari, agar kita terus menerus mengingat bahwa perjalanan ke depan akan jauh berbeda dengan kondisi sekarang, yaitu kita akan dihadapkan kesulitan/aniaya dan direndahkan/terhina……bukan berkecukupan dan terhormat/dipuji-puji.
……Allah tidak menghalangi rencana secara diam-diam dari orang-orang jahat, tetapi Ia menyebabkan rencana mereka bekerja bagi kebaikan kepada mereka yang dalam ujian dan pertentangan mempertahankan kepercayaan dan kesetiaan mereka. Sering pekerja Injil meneruskan pekerjaannya di tengah topan penganiayaan, pertentangan yang pahit, dan celaan yang tidak adil. Pada masa-masa seperti itu biarlah ia ingat bahwa pengalaman yang harus didapat dalam ujian dapur api dan kesusahannya lebih berharga dari segala derita yang disebabkannya. Dengan demikian Allah membawa anak-anak-Nya dekat kepada-Nya, supaya Ia boleh menunjukkan kepada mereka kelemahan mereka dan kekuatan-Nya. Ia mengajarkan kepada mereka untuk bergantung kepada-Nya…..———-KS 484.2
Dalam segala zaman saksi-saksi yang ditentukan oleh Allah telah menampakkan diri sendiri kepada hinaan dan aniaya karena kebenaran. Yusuf difitnah dan dianiaya sebab ia memelihara kebajikan dan ketulusannya. Daud, pesuruh Allah yang dipilih, dikejar-kejar seperti binatang perburuan oleh musuh-musuhnya. Daniel dibuang ke dalam lubang singa sebab ia setia kepada penurutannya. Ayub kehilangan harta dunia, dan sangat menderita dalam tubuh sehingga ia dibenci oleh sanak-saudara dan sahabat-sahabatnya; meskipun demikian ia mempertahankan ketulusannya. Yeremia tidak dapat ditahan untuk me-ngatakan sabda yang telah dikaruniakan Allah kepadanya untuk dikatakan; dan kesaksiannya sangat menggusarkan raja dan pangeran-pangeran sehingga ia dibuang ke dalam kubang yang menjijikkan. Stefanus dilontari dengan batu sebab ia mengkhotbahkan Kristus dan Ia yang disalibkan. Paulus dipenjarakan, dipukul dengan rotan, dilontari dengan batu, dan akhirnya dibunuh sebab ia seorang pesuruh yang setia kepada Allah untuk orang-orang kafir. Dan Yohanes dibuang ke Pulau Patmos “karena sabda Allah, dan karena kesaksian Yesus Kristus.”-————– KR 485.1
Contoh-contoh tentang ketabahan manusia ini menyaksikan kesetiaan janji-janji Allah hadiratnya yang tetap dan anugerah-Nya yang menabahkan. Mereka memberikan kesaksian kepada kuasa iman untuk menahan kuasa-kuasa dunia. Adalah pekerjaan iman untuk berharap pada Allah pada saat yang paling gelap, untuk merasa, walaupun diuji dengan berat dan terombang-ambing oleh angin ribut, karena Bapa kita memegang kemudi. Hanya mata iman saja yang dapat melihat perkara-perkara di seberang waktu untuk menaksir dengan benar harga kekayaan yang kekal. —————KR 485.2
Yesus tidak mengemukakan kepada pengikut-pengikut-Nya pengharapan untuk mendapat kemuliaan dari kekayaan duniawi, untuk menghidupkan suatu kehidupan yang bebas dari ujian. Gantinya Ia memanggil mereka untuk mengikuti Dia pada jalan penyangkalan diri dan hinaan. Ia yang datang untuk menebus dunia ditentang oleh kuasa kejahatan yang bersatu padu. Dalam suatu persekutuan yang tidak menaruh belas kasihan, orang-orang jahat dan malaikat-malaikat yang jahat mempersiapkan diri terhadap Putra Damai. Setiap perkataan dan perbuatanNya menyatakan belas kasihan Ilahi, dan ketidaksamaan-Nya dengan dunia menimbulkan permusuhan yang paling pahit ———- KR 485.3
Demikianlah akan jadi kepada semua orang yang akan hidup saleh dalam Kristus Yesus, Aniaya dan hinaan menunggu semua orang yang diilhami dengan Roh Kristus. Sifat dari aniaya itu berubah berulang kali, tetapi prinsip itu—roh yang mendasarinya—adalah sama yang telah membunuh umat pilihan Tuhan sejak zaman Habel. ———––KR 486.1
RESUME PELAJARAN SABAT TGL 20 APRIL 2024
- 144.000 dilepaskan disaat duniapun menderita kelaparan dan kehausan, serta kejahatan meningkat dan tidak lagi mengejutkan
Sebagai gambaran dan perbandingan mengenai kesetiaan dan persatuan umat pada masa kesusahan selama bela-bela itu, kami mengutip buku Early Writings, halaman 282 — 283 sebagai berikut: “Aku tampak orang-orang suci itu meninggalkan kota-kota dan kampung-kampung, lalu berhimpun bersama-sama secara berkelompok, dan hidup di tempat-tempat yang sangat terpencil. Malaikat-malaikat menyediakan bagi mereka makanan dan air, sementara sebaliknya orang-orang jahat menderita kelaparan dan kehausan……. ——Tongkat Gembala jld 1, Bab 1, sub judul ”Akan berlangsungkah pemeteraian ini sampai berakhir masa kasihan?”
…..Berita-berita tentang transaksi bisnis yang curang pembunuhan, dan segala jenis kejahatan tiap hari kita dengar. Kejahatan sudah menjadi sesuatu yang begitu lumrah sehingga tidak lagi mengejutkan perasaan kita seperti dulu—-Surat 258, 1907
- Calon 144000 akan mengalami kesusahan dari Laban (pihak diluar kebenaran, pihak dimana Yakub mencari nafkah) dan dari orang-orang Assiria, Kasdim dan Romawi.
Buku The symbolic code Jld 12 No. 5 (buku 3 hal 48) :
….. Seseorang yang dilambangkan oleh Laban akan mengejar Yakub contoh saingan menyusahkan dia.
Amaran Sekarang jld 1 No. 39:
Dari buku Amaran Sekarang ini kepada kita ditunjukkan bahwa calon-calon 144000 nantinya setelah mencapai periode gilang gemilang tidak akan lagi:
- ……jauh dari aniaya (tidak akan diperintah oleh bangsa yang lain),
- ……tidak akan pernah lagi menyaksikan orang-orang Assiria atau pun orang-orang Kasdim beruntung melawan dia; ia juga tidak akan lagi menderita aniaya-aniaya oleh orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang Romawi. Semua ini kini sudah berlalu dan terulangnya kembali tidak akan membawa akibat apapun terhadapnya.
Kemenangan Akhir 534.2:
…. “perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12). ………….“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” (Efesus. 6:11).
- Memahami uraian 144000 akan dilepaskan dalam masa damai
Buku Tengok Aku jadikan segala perkara baru, sub judul “Mengenali mereka 144000 itu.” :
Mereka dimeteraikan dalam masa damai sementara keempat malaikat sedang “memegang keempat mata angin”. Wahyu 7 : 1 – 3
Dan karena selama masa pemeteraian itu segala bangsa dicegah untuk tidak mengganggu pemeteraian orang-orang benar itu, dan “keempat malaikat” (Wahyu 7 : 2) itu diperintahkan supaya tidak menyakiti orang-orang jahat, maka kita saksikan, bahwa mereka yang 144.000 itu dimeteraikan di dalam masa damai — sungguhpun tidak di dalam masa damai di antara bangsa-bangsa itu sendiri, namun di dalam suatu masa dalam mana tak ada bangsa yang dibiarkan menganiaya sidang (orang-orang yang dimeteraikan itu) ataupun malaikat yang diijinkan untuk menyakiti orang-orang jahat. Tetapi keadaan ini adalah bertentangan kepada apa yang terdapat di masa rasul-rasul, pada mana baik orang-orang Romawi maupun orang-orang Yahudi telah menganiaya orang-orang Kristen, dan pada mana Allah sendiri telah menghilangkan nyawa Ananias dan Saphira, serta membawa kebinasaan atas Yerusalem, sehingga tak seorang pun dengan jujur dapat menyimpulkan bahwa 144.000 orang itu dimeteraikan pada masa itu.
Buku Traktat No. 12, The World Yesterday, Today, Tomorrow, pp. 38, 65, dan di dalam Tongkat Gembala, Jilid 2, hal: 114 (bahasa Inggris).——Tanya Jawab buku 3 pertanyaan no. 53:
…..tidak menghalangi peperangan bangsa-bangsa di antara sesamanya. Mereka selalu terlibat perang di antara sesamanya, dan sekarang mereka sedang terlibat dalam suatu pertikaian seluruh dunia yang hebat yang tak ada tandingannya dalam seluruh sejarah, sekalipun malaikat-malaikat masih tetap menahan angin-angin itu.
KESIMPULAN :
Setelah mendapatkan pemahaman yang jauh lebih luas lagi yang diberikan oleh Victor T. Houteff, kita dapatkan gambaran kesusahan/penderitaan di dalam perjalanan sisa calon 144000 di depan, yaitu selain dari adanya bencana-bencana alam yang telah dipahami orang Kristen pada umumnya juga kita akan menghadapi kelepasan dalam masa perang dari Daniel 11, Konfederasi dari Yesaya 7, 8, dampak krisis ekonomi dari perang dagang (pohon-pohon ara dijatuhkan – proses perempuan hendak duduk dipunggung binatang Wahyu 17) dan juga akan adanya penjarahan buruh terhadap majikan-majikannya serta calon 144000 akan kehilangan rumah dan tanah serta sanak saudara, bahkan orang-orang kaya jika mau dapat mengambil istri dengan kekerasan yang artinya kesemuanya itu menunjukkan kondisi saat kelepasan itu dunia dalam keadaan tidak berhukum. Jadi benarlah apa yang dikatakan Victor T. Houteff berikut:
“Umat Allah akan mendapatkan diri mereka benar-benar tak berdaya dan mereka akan tampak tak berdaya kepada semua orang lainnya“. —Symbolic Code jld 13 no. 1,2
PERTANYAAN YANG BELUM TERJAWAB DARI DISKUSI:
Didasarkan kepada beberapa ayat-ayat kitab Yoel :
Yoel 2:18, 19
Kemudian dari pada itu Tuhan akan cemburu terhadap tanahNya dan sayang terhadap umatNya. Sesungguhnya Tuhan akan menjawab dan berkata kepada umatNya, bahwasannya Aku akan mengirimkan kepadamu gandum dan air anggur dan minyak, maka kamu akan dipuaskan olehnya dan Aku tidak akan lagi membiarkan kamu dipermalukan di antara orang kapir.
Yoel 2:26-27:
2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.
2:27 Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.”
APA YANG MEMBUAT CALON-CALON 144000 ITU HARUS MENANGGUNG “MALU” (sebelum mereka tiba pada periode gilang gemilangnya)?
SUATU PETUNJUK BAHWA CALON 144000 AKAN DILEPASKAN DI DALAM KONDISI MENGHADAPI KESUSAHAN DAN PENDERITAAN
Amaran Sekarang jld 1 no 37 (Akhir dari perjalananmu
yang panjang dan berat):
Yesaya 51 : 7:
“Dengarlah olehmu akan Daku, hai kamu yang mengetahui kebenaran, umat yang di dalam hatinya terdapat hukum-Ku; janganlah kamu takut akan celaan manusia, dan janganlah gentar akan segala kutuk mereka itu.”
Orang-orang yang mengetahui kebenaran-Nya, umat yang kepadanya Kebenaran ini diungkapkan, dan yang memiliki hukum-Nya di dalam hati mereka, jelas akan menderita mengalami celaan dan kutukan manusia, tetapi mereka dinasehatkan supaya tidak takut. Dan apakah akhir nasib segala musuhnya mereka? — Disinilah jawabannya:
Yesaya 51 : 8:
“Karena mereka itu akan dimakan habis bagaikan kain yang dimakan gegat, dan seperti buluh domba yang dimakan ulat; tetapi kebenaran-Ku akan tetap selama-lamanya, dan selamat yang dari pada-Ku itu dari generasi ke generasi.”
Dengan sedih kita merasa kasihan terhadap Saudara-saudara Laodikea kita yang amat marah, tetapi buta, melawan kita.
Yesaya 51 : 9, 10:
“Jagalah, jagalah, pakaikanlah kuatmu, hai lengan Tuhan! Jagalah seperti pada zaman dahulu kala, pada zaman bangsa yang dahulu-dahulu itu. Bukankah engkau juga yang sudah membinasakan Rahab dan yang sudah melukai naga laut? Bukankah engkau juga yang sudah mengeringkan laut, segala air tubir yang dalam itu; yang sudah membuat segala kedalaman Iaut menjadi sebuah jalan bagi semua orang tebusan untuk menyeberang dari padanya.”
Kalau saja umat-Nya itu tidak tidur, maka apakah perlunya adanya panggilan untuk menjagakan mereka? Kita bergirang karena Allah sendiri yang sedang menjagakan kita dan sedang menceritakan kepada kita, bahwa seperti halnya para leluhur kita telah melakukan perkara-perkara yang besar-besar, maka kita pun, sebagai “lengan” Allah mampu dan akan melakukan bahkan perkara-perkara yang lebih besar dari mereka.
Yesaya 51 : 11:
“Sebab itu segala orang tebusan Tuhan akan kelak kembali, dan akan datang dengan bersorak-sorak ke dalam Sion; maka kesukaan kekal akan berada di atas kepala mereka itu; mereka akan memperoleh kesukaan dan kegembiraan; maka kesusahan dan tangisan akan berlalu.”
Syukur kepada Allah, bahwa bukan saja Ia menjagakan umatNya dan membuat mereka itu menyanyi sambil berbaris masuk ke Sion, tetapi juga mampu menyingkirkan semua kesusahan dan tangisan untuk selama-lamanya. Ia adalah sangat mampu untuk meletakkan di atas kepala mereka itu kesukaan yang kekal.
Yesaya 51 : 12:
“Bahwa Aku, bahkan Aku juga yang menghiburkan kamu; siapakah engkau, maka harus engkau takut kepada manusia yang mati kelak, dan kepada anak Adam yang akan dijadikan seperti rumput?”
Dalam usaha untuk menunjukkan kepada kita betapa sia-sianya untuk takut terhadap manusia yang kelak akan mati seperti halnya rumput di telapak kaki, maka Ilham di dalam ayat ini menekankan kepada penghiburan-penghiburan yang dijanjikan pada ayat 11. Tak dapat tiada, bahwa masih ada saja orang yang besar takutnya kepada manusia. Kini karena kita telah memperoleh firman dan penghiburan Allah, maka hendaklah kita takut kepada-Nya, yaitu Satu-Satunya yang patut ditakuti.
Yesaya 51 : 13:
”Maka engkau melupakan Tuhan, penciptamu, yang sudah membentangkan segala langit dan sudah meletakkan segala alas bumi; dan kamu setiap harinya takut kepada amarahnya si penganiaya, seolah-olah ia telah siap hendak membinasakan? Maka di manakah gerangan geram si penganiaya itu?”
Apabila kita mulai takut kepada manusia, maka sejak saat itu juga kita melupakan Allah. Pertanyaan, “Di manakah gerangan geramnya si penganiaya itu?” mengandung arti, bahwa pada kenyataan tak ada satu pun yang ada, bahwa itu hanyalah suatu tipu muslihat.
Yesaya 51 : 14, 15:
“Dengan segera juga orang yang terbelunggu itu akan dilepaskan; tiada ia akan mati di dalam penjara, dan tiada ia akan kekurangan rejeki. Tetapi Akulah Tuhan Allahmu, yang memecahkan laut, yang ombak-ombaknya menderu: Tuhan serwa sekalian alam adalah nama-Nya.”
Ya, orang-orang terbelunggu mengharapkan kelepasan mereka, tetapi Allah tidak mengharapkan laut itu memecahkan dirinya sendiri, melainkan la memecahkannya pada saat kehendak-Nya dan membuat umat-Nya berjalan lalu pada tanah yang kering.
Yesaya 51 : 16:
“Maka Ku-bubuh firman-Ku dalam mulutmu dan Aku menudungi engkau di bawah naung tangan-Ku, agar Aku dapat menegakkan segala langit dan meletakkan segala landasan bumi, dan mengatakan kepada Sion, ‘Kamulah umat-Ku.’”
Di sini kita memperoleh pernyataan Allah sendiri agar kata-kata yang kita bicarakan hanyalah kata-kata Kebenaran yang datang langsung dari pada-Nya. Lagi pula, Ia menjaminkan kita, bahwa tangan-Nya, yaitu pengawasan dan perlindungan-Nya, adalah sekeliling kita; bahwa dengan inilah Ia dapat menegakkan segala langit, meletakkan segala landasan bumi, dan mengatakan kepada Sion, ”Kamulah umat-Ku.”
Yesaya 51 : 17:
“Jagalah, jagalah, bangkitlah, hai Yerusalem, engkau yang telah minum dari tangan Tuhan isi piala kehangatan murka-Nya; engkau sudah minum habis isi piala yang berisikan barang yang memabukkan, bahkan kau peras habis akan dia.”
Jagalah, jagalah, hai kawanku kepada kenyataan, bahwa belunggu kita, kesusahan dan tangis kita, sudah hampir berlalu; kita tidak akan lagi mengalaminya. Dia Yang membelah Iaut itu akan betul-betul dapat membebaskan kita.
Yesaya 51 : 18:
“Dari pada semua anak yang telah dilahirkannya seorangpun tiada yang menuntun dia, dan dari pada semua anak yang telah dibesarkannya seorang pun tiada yang memegang tangannya.”
Keadaan Sion yang lalu dan juga masa kini sekarang dikemukakan bagi pertimbangan kita. Alangkah sepinya! Betapa mengerikan keadaannya bagi sebuah sidang sesudah ia membawa keluar banyak orang-orang yang bertobat! Tak seorangpun yang memberikan bantuan kepadanya!
Di sini kita diberitahukan, bahwa para anggota biasa di Laodikea sama sekali tidak bisa menjadi bantuan rohani apapun bagi ibunya (kependetaan), bahkan tak seorangpun berusaha untuk mengangkat tangannya memberi bantuan kepada Saudara-saudara kependetaan itu. Semua mereka itu sedikit banyak setuju untuk tetap tinggal “merana, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang.” Wahyu 5 : 17.
Yesaya 51 : 19:
“Kedua perkara ini sudah berlaku atasmu, maka siapa gerangan mengasihani akan dikau? Adakah kerusakan dan kebinasaan dan kelaparan dan pedang, maka dengan siapa gerangan Aku akan menghiburkan dikau?”
Daud dahulu disuruh memilih salah satu dari tiga perkara: ” ….. Maka datanglah Gad kepada Daud, diberitahu kepadanya firman itu, lalu katanya: Maukah engkau, suatu bela kelaparan tujuh tahun lamanya berlaku dalam negerimu atau maukah engkau lari tiga bulan lamanya dari hadapan musuhmu yang mengusir akan dikau, atau maukah engkau suatu bela sampar tiga hari lamanya dalam negerimu? …..” 2 Samuel 24 : 10. Sekarang dengan cara yang sama umat Allah ditanya untuk memilih apakah ditinggalkan pada kebinasaan atau kelaparan dan pedang. Maka bukanlah seperti di masa Daud dahulu, melainkan la sendiri yang akan memecahkan masalah kita jika kita menyerahkannya kepada-Nya.
Yesaya 51 : 20 – 22:
“Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan di semua hujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka Tuhan dan hardik Allahmu. Sebab itu, dengarlah ini, hal engkau yang tertindas dan mabuk, tetapi bukan karena air anggur. Demikianlah firman Tuhan, Tuhan Allahmu, yang memperjuangkan perkara umat-Nya: Bahwasanya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku; kamu tidak akan meminumnya lagi.”
Tidakkah kita bersyukur karena mengetahui, bahwa setiap orang yang namanya terdapat di dalam kitab itu akan diselamatkan bahkan juga dari masa kesusahan besar yang segera akan kita masuki? — Michael akan berdiri bagi umat-Nya (Daniel 12 : 1)? Sekali Ia menghimpunkan kita, maka Ia tidak akan lagi mencerai beraikan kita.
Yesaya 51 : 23:
“Tetapi Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas akan dikau, orang yang tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami berjalan melewatimu; dan kamu telah merentangkan badanmu serata dengan tanah, dan serata dengan jalan, bagi mereka yang berjalan melewatimu.”
Kedudukan kekuatan berubah: Apa yang umat Allah dahulu harus menerima dari musuh-musuh mereka, musuh-musuh mereka harus segera menerima dari mereka. Oleh sebab itu janganlah kita lalai mengambil manfaat dari panggilan kelepasan Allah.
Nah, Saudara-saudaraku, karena perjalanan kita yang panjang dan berat sudah akan berakhir, marilah kita sebagai “lengan” Allah menaruh perhatian sepenuhnya kepada seruan panggilanNya yang membangunkan itu. Kini pada akhir dari perjalanan kita yang panjang dan berat, janganlah kita membiarkan apapun menghalangi kita dari menerima dua perkara yang akan membuat kita berdiri untuk selama-lamanya, yaitu keselamatan Allah dan kebenaran-Nya.
Kita sekarang diminta untuk memilih apakah hendak berdiri pada pihak Allah atau pada pihak musuh-musuh-Nya (yaitu orang-orang yang kita takuti); orang-orang yang sedang melakukan apa saja demi untuk menutup mata kita dari Kebenaran Allah bagi zaman ini — apakah memilih Allah, Roh-Nya dan ungkapan Kebenaran-Nya, atau memilih manusia, ditinggalkan dengan kebinasaan, kelaparan dan pedang.
MEMAHAMI PERJALANAN PEKERJAAN TUHAN DI SISA AKHIR ZAMAN SEKALIGUS MENJAWAB MENGAPA DIKATAKAN MENANGGUNG
“MALU”
Pandangan pergerakan Davidian sesuai perspektif Victor T. Houteff
Pada waktu kami memindahkan kantor kami dari California ke Texas, di sana kami tidak mempunyai seorang temanpun ataupun seseorang yang percaya kepada pekabaran yang kami bawa, maka tua-tua gereja bergembira karena menyangka pekerjaan kami akan pasti mati. Tetapi walaupun begitu ia itu telah bertumbuh lebih besar lagi dari pada sebelumnya, walaupun semua ini telah jadi di tengah-tengah masa depresi ekonomi, dalam tahun 1935, yaitu pada waktu beratus-ratus dan beribu-ribu perusahaan dagang telah jatuh bangkrut, dan sementara banyak orang kaya yang jatuh miskin. Namun kami yang sejak semula telah memulai dengan tangan hampa, ternyata telah bertumbuh dan berkembang dengan maju. Apalagi kami tidak pernah melakukan pemungutan apapun dalam sesuatu pertemuan di mana saja dan kami tidak pernah membuat sesuatu seruan meminta bantuan keuangan. Dan hal ini masih tetap berlaku sampai pada hari ini. Kemudian, juga, bahwa literatur-literatur kami yang telah dikirim kemana-mana dalam setiap minggu dengan gratis itu telah menghabiskan beratus-ratus bahkan beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, di samping biaya untuk membangun lembaga itu sendiri.
Maka pada hari ini setelah melewati mimpi persangkaan bahwa saya akan hidup dalam kemelaratan, seperti yang telah saya ceritakan di depan, sekarang kredit simpanan saya tidak terbatas jumlahnya, dan cheque yang saya buka meliputi beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, walaupun saya tidak terikat dengan siapapun, tidak memiliki kekayaan, dan tidak mempunyai rekening bank pribadi. Selanjutnya saya membayar para sekretaris saya sama banyak dengan yang saya bayarkan kepada diri saya sendiri dan beberapa dari orang kerja saya, saya bayar dua kali lebih banyak. Benar, ada banyak keajaiban besar pada waktu ini sama seperti di masa lalu.——–Amaran Sekarang jld 2 no. 32
Pada waktu pekabaran ini mulai dibukakan, orang-orang Laodikea berusaha dengan segala daya untuk mematikannya, namun ia masih terus hidup dan bertumbuh dengan makin cepat. Mereka masih terus berusaha mematikannya, tetapi oleh karena mereka tidak mampu berbuat begitu sewaktu ia masih kecil dan lemah bagaikan suatu daun kecil dari benih sesawi, maka bagaimanakah dapat mereka perbuat sekarang karena ia telah menjadi besar dan telah berbuah?–———Amaran Sekarang jld 1 no.11
“Ketakutan akan duri-duri dan onak tidak akan lagi datang ke sana; tetapi ia itu akan berguna bagi menghalau lembu dan untuk diinjak-injak oleh kambing-domba.” Yesaya 7 : 25, bagian akhir.
Digalinya kebun anggur itu dengan cangkul menunjukkan, bahwa permulaan pekerjaan reformasi akan maju secara perlahan-lahan dan bahwa ia itu akan memerlukan kerja keras, tetapi bahwa setiap “bukit” atau gereja setempat yang digali akan menjadi suatu tempat “bagi penugasan lembu”. Tegasnya, pada waktu yang tertentu ini Ia akan mengutus para misionaris ke dalam kebun anggurNya yang dilalaikan (sidang) dan bukan ke dalam dunia Kapir.
Lagi pula, walaupun pekerjaan itu akan memiliki suatu permulaan yang menyerupai cangkul yang kecil dan berat, namun ia itu akan mencapai kecepatan dan akan keluar dari kecepatan cangkul masuk ke dalam kecepatan lembu yang membajak —– kecepatan yang akan melihat semua orang percaya terhadap Kebenaran Sekarang (terkecuali “kambing-domba”) secara bersatu pergi keluar menggali atau membajak “bukit-bukit” yang lain sampai semua duri dan onak kelak dicabut dari seluruh tanah itu, sampai semua tanah selesai dipecah-pecah, dan sampai kebun anggur itu kembali bahkan melebihi kesempurnaannya yang semula. Demikianlah diperoleh kembali, maka ia itu akan menjadi suatu tempat yang bukan saja “bagi pengiriman lembu,” para missionari, melainkan juga bagi pemijakan hewan-hewan yang lebih kecil
(kambing- domba) ———-Mengapa Binasa, sub judul “Sampai kebun anggur itu sepenuhnya kembali – seperti benih sesawi”.
Catatan:
Secara umum tampak dari pandangan Victor T. Houteff kondisi pekerjaan Tuhan yang dikatakan seperti biji sesawi, remeh temeh, rendah, sederhana ataupun kecil itu terjadi diawal pergerakannya tahun 1930an kemudian berkembang dan bahkan mampu melebihi beberapa organisasi-organisasi lainnya pada waktu yang sama-sama bertumbuh, keterbatasan pemahaman Victor T. Houteff ia tidak mengetahui akan penggenapan dari ramalannya sendiri dari pukulan mematikan tahun 1962, sehingga ia mengira bahwa kepemimpinan organisasi Davidian ciptaannya akan sampai pada pintu kasihan berakhir bagi sidang dan pekerjaan akan beralih dari organisasi Davidian Waco Texas ke gunung Sion. Kita yang hidup lebih lanjut dari pada Victor T. Houteff yang meninggal sebelum pukulan mematikan dapat mengikuti penggenapan ramalannya dan menyaksikan sendiri perkembangan pekerjaanNya dari hari ke hari haruslah merevisi keyakinan bahwa pekerjaan akan diselesaikan melalui organisasi, dan harus menyadari bahwa pemahaman tentang bagaimana lambang biji sesawi itu yang sebenarnya, yaitu 144000lah penggenapan dari lambang tersebut, bukan pergerakan awal Davidian.
MENANGGUNG “MALU” KARENA:
Nubuatan pekerjaan Tuhan akan sangat kecil, remeh, hina, sederhana, tidak berharga, tidak diperhitungkan, direndahkan seperti lambang biji sesawi
Matius 13 : 31, 32:
“Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkanNya kepada mereka, katanya: Kerajaan sorga itu diumpamakan dengan sebiji sesawi yang diambil orang lalu ditaburkannya di ladangnya. Sungguhpun itu adalah yang terkecil dari pada segala benih, namun apabila ia tumbuh, maka ia adalah yang terbesar di antara segala pokok sayur-sayuran, dan akan menjadi sebuah pohon sehingga burung-burung di udara akan datang dan hinggap pada segala dahannya.”
Benih sesawi yang terkecil dari antara segala benih ditunjukkan dalam perumpamaan ini bahwa ia yang akan memulaikan Kerajaan itu akan merupakan sesuatu yang sangat tidak berarti, bertentangan dengan semua harapan manusia. Namun bagaimanapun juga, seperti halnya tanaman sesawi itu akan menjadi yang terbesar dari pada segala rerumputan, maka demikianlah Kerajaan itu akan bertumbuh dan menjadi terbesar dari pada segala kerajaan. Ini bertentangan dengan semua rencana manusia, tetapi adalah hakekatnya, bahwa selain dari pada orang-orang yang seperti Nicodemus, maka orang-orang yang terus saja merasa malu untuk dipersamakan dengan sesuatu yang tidak terkenal, dibenci, dan tak berarti, akan kelak sebagai hasilnya tertinggal di luar Kerajaan itu.
Matius 13 : 33:
“Dan lagi suatu perumpamaan yang lain dikatakanNya kepada mereka itu: Bahwa Kerajaan sorga itu seumpama ragi yang diambil oleh seorang perempuan dan dimasukkan ke dalam tiga sukat tepung sampai keseluruhannya beragi.”
Kerajaan sorga itu kembali ditunjukkan di sini dimulai dengan sesuatu yang keciI, tetapi benda yang kecil itu akan jadi seperti ragi dalam sebuah adonan roti. Apakah yang dapat dilambangkan dengan ragi itu kalau bukan sesuatu pekabaran yang tak terkenal yang dibawakan oleh seseorang yang tak berarti Ialu dimasukkan ke dalam Sidang, yaitu adonan itu. Ya, ragi itu kini berada dalam adonan. Pandanglah bagaimana ia akan meragikan semuanya itu.––Amaran Sekarang jld 2 No. 11
“Pada hari itu” (apabila Tuhan sedang akan mengosongkan bumi), Ia “akan mengulurkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya,” demikian kata nabi Yesaya, “untuk menghimpun umat-Nya yang lagi tinggal, yang akan ditinggalkan dari Assyria, dari Mesir, dari Pathros, dari Kusy, dari Elam, dari Shinar, dari Hamat, dan dari pulau-pulau yang di lautan. Maka akan didirikan-Nya suatu alamat bagi segala bangsa, dan akan dihimpunkan-Nya dari keempat penjuru bumi segala orang Israel yang telah dihalau itu, dan segala orang Yehuda yang telah dicerai-beraikan itu.” Yesaya 11 : 11, 12.
Pekerjaan pengumpulan yang dikemukakan dalam kata-kata Injil ini menunjukkan, bahwa sebelum kebangkitan orang-orang benar (1 Tesalonika 4 : 16) dan sebelum kebinasaan segala bangsa pada mendahului masa seribu tahun itu, Tuhan akan mendirikan Kerajaan-Nya pertama-tama terdiri dari orang-orang suci yang hidup saja, seperti terlihat dari nubuatan Daniel 2 : “batu itu terpotong keluar” dari gunung (ayat 45), dan yang merupakan lambang dari Kerajaan Kristus pada permulaannya (ayat 44), kemudian gunung dari mana batu itu terpotong keluar, harus tak dapat tiada melambangkan sidang dari mana buah-buah pertama dari kerajaan itu, mereka yang 144.000 itu, dikumpulkan. Dan karena batu itu terus bertumbuh lalu menjadi “sebuah gunung besar” (ayat 35) sesudah ia “terpotong keluar”, maka jelas ia pada mulanya melambangkan kerajaan itu pada masa kecilnya — hanya “buah-buah pertama” saja. Juga kenyataannya, bahwa batu itu terus bertumbuh dan memenuhi “seluruh bumi”, adalah suatu kenyataan lainnya dalam pembuktian, bahwa sesudah kerajaan yang dinanti-nantikan ini “diperdirikan”, maka sejumlah besar orang yang tak terhitung akan menggabungkan diri kepadanya. Kalau saja ini tidak demikian halnya, maka batu itu tak mungkin dapat menjadi “sebuah gunung besar“. Lagi pula keadaannya pada mulanya hanya berupa sesuatu bagian gunung yang amat kecil, menunjukkan bahwa kerajaan itu memiliki permulaannya yang sangat kecil, seperti yang difirmankan Tuhan : “Kerajaan sorga adalah bagaikan sebutir benih sesawi, ………. yang sungguh-sungguh adalah terkecil dari segala benih : tetapi apabila sudah besar ia, maka ialah yang terbesar di antara segala jenis rerumputan.” Matius 13 : 31, 32.——-Tengok Aku jadikan segala perkara baru, sub judul “Mendirikan KerajaanNya”
Jesaya 40 : 15 – 17
“Bahwasanya segala bangsa itu adalah bagaikan setitik air pada timba, dan diperhitungkan bagaikan habu kecil di atas neraca; bahwasanya, dipegang-Nya segala pulau itu bagaikan sebuah benda terkecil. Maka se Libanon sekalipun tak cukup untuk kayu bakar, maupun segala binatangnya untuk suatu korban bakaran. Segala bangsa di hadapan-Nya adaIah bagaikan sia-sia belaka; dan mereka diperhitungkan kepada-Nya kurang dari tak ada sesuatu, dan sia-sia.
Apabila kita menyadari, bahwa segala bangsa di bumi ini diperbandingkan kepada kuasa Allah adalah bagaikan sia-sia adanya, sehingga kayu ataupun segala binatang Lebanon sekalipun tak cukup untuk hanya dijadikan korban bakaran, sama halnya bahwa tak lama lagi kita akan menyaksikan segala manusia, termasuk pula diri kita sendiri, bagaikan tidak berarti dan tak berharga bagaikan habu. Kemudian kita akan saksikan betapa perlunya ketergantungan kita kepada-Nya selengkapnya, sebagaimana ketergantungan anak kecil kepada orang tuanya.
Jesaya 40 : 4
“Setiap lembah akan ditinggikan, dan setiap gunung dan bukit akan direndahkan, dan yang bengkok akan diluruskan, dan segala tempat yang kasar berbatu-batu akan dilicinkan.”
Beban dari pekabaran yang akan diserukan itu adalah mempersiapkan umat itu untuk bertemu dengan Tuhan, yaitu meratakan tempat-tempat yang tinggi, meninggikan yang rendah, menyingkirkan segala halangan, supaya jalan raya Tuhan itu, yaitu jalan bagi kedatanganNya dibersihkan. Semua sebutan ini tentunya secara kiasan mengatakan: Orang-orang yang tinggi kelak akan direndahkan; orang-orang sederhana berikut mereka yang terbuang keluar kelak akan ditinggikan; segala yang salah akan dibetulkan, karena di dalam kerajaan Allah persamaan dan keadilan harus ungguI.
“Apabila Roh AIIah dengan kuasa penggeraknya yang ajaib itu menyentuh jiwa, maka Ia akan merendahkan kesombongan manusia. Kesenangan, kedudukan dan kekuasaan dunia akan tampak tidak lagi berharga. ‘Segala khayalan, dan setiap perkara yang tinggi yang terpuja sendiri melawan pengetahuan akan Allah’, akan dibuang; setiap pikiran akan ditundukkan kepada kepatuhan kepada Kristus. Kemudian kerendahan hati dan kasih yang bersifat penyangkalan diri, yang sedemikian rendah pada penilaian orang keIak akan dijunjung tinggi sebagai satu-satunya yang patut. lnilah kerjanya Injil oleh mana pekabaran Yahya juga merupakan sebagian dari padanya.” — The Desire of Ages, p. 135.
Jesaya 41 : 14, 15:
“Janganlah takut, hai kamu ulat kecil Jakub, dan kamu orang-orang dari Israel; Aku akan menolongmu, demikianlah Firman Tuhan, dan Penebusmu, Yang Maha Suci dari Israel. Bahwasanya Aku akan menjadikan dikau sebuah alat penumbuk baru yang tajam yang memiliki gigi-gigi, engkau akan menumbuk hancur segala gunung, memalu mereka itu sampai menjadi kecil-kecil, dan engkau akan menghancurkan segala bukit itu menjadi sekam.”
Menumbuk segala gunung (segala kerajaan) ialah mengambil keluar gandum (orang-orang suci) dari padanya. Oleh karena itu hamba-hamba Allah di sini dijanjikan sebuah alat yang baru yang berbeda dari setiap alat yang pernah dipergunakan sebelumnya; yaitu, pengumpulan orang-orang suci dalam masa penuaian yang akan diselesaikan dalam suatu cara yang belum terpikirkan, yang bertentangan dengan setiap perencanaan manusia. Alat ini akan memiliki gigi-gigi; ia akan memisahkah dengan tiba-tiba gandum dari pada jerami lalu meniup keluar sekam-sekam. Kristus, “yang alat pengipasNya berada dalam tanganNya … hendak membersihkan lantaiNya dengan selengkapnya, Ialu mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbung; tetapi la akan membakar habis sekam-sekam itu dengan api yang tak terpadamkan.” Matius 3 : 12. Untuk alasan inilah kita dipanggil, dan untuk tugas yang besar dan mulia inilah kita harus mempersiapkan jalan.———–Amaran Sekarang jld 2 no. 9
Catatan:
Melihat kepada penjelasan di atas salah satunya dari lambang batu kecil dari nubuatan patung Daniel 2 yang sebagaimana kita pahami sebagai mereka 144000 dan dilanjutkan kepada contoh dari sikap Nicodemus yang malu terlihat nemui Yesus pada waktu siang hari, maka berarti kelompok-kelompok yang sebelum terkumpulnya 144000 tentunya harus lebih hina, lebih kecil, lebih tidak terkenal, lebih tidak berarti lagi, lebih sederhana, lebih tidak berharga daripada habu, terbuang keluar……dan tentunya juga lebih “bertentangan dengan semua harapan dan rencana manusia dan belum terpikirkan” karena kita sebelum terkumpulnya mereka 144000, keberadaannya masih TERSEMBUNYI, sampai-sampai tidak terlihat meyakinkan semua pikiran manusia. Selain itu juga karena dikatakan biji sesawi itu terkecil dari segala benih atau “rerumputan” dalam buku Tengok Aku jadikan segala perkara baru bukan dari pohon kayu, maka bila melihat kondisi kita sekarang ini yang bermunculan kelompok-kelompok Davidian pemegang pekabaran Tongkat Gembala, HARUSLAH CALON 144000 YANG BENAR-BENAR TIDAK ADA TIPU DI MULUT ADALAH YANG TERKECIL, TEREMEH, TERHINA, TIDAK BERARTI DAN PALING TIDAK MASUK AKAL 144000 KELUAR DARI ANTARA MEREKA.
Tetapi kebenaran tentang hal itu adalah, bahwa yang disebut benalu-benalu itu sesungguhnya adalah tunas-tunas muda. Maka marilah kita coba mengenangkan, bahwa seperti halnya sebuah pohon mati apabila ia gagal mengeluarkan sesuatu tunasnya pada setiap musim, maka demikian pula halnya sesuatu sidang akan mati apabila ia gagal untuk mengembangkan dirinya dengan Kebenaran tambahan dari sorga. Bahkan dunia pun mengetahui, bahwa tunas-tunas itulah yang senantiasa mempertahankan sidang itu hidup dan merdeka, dan bahwa tunas-tunas senantiasa berkehendak demikian. Olehnya itu kita merasa sangat terhormat menjadi tunas-tunas yang terus bertumbuh dan bukan pucuk-pucuk yang tidur.
Yah, adalah suatu kehormatan bagi kita jika dianiaya, diejek-ejek, dan dipermalukan karena sebab Kristus dan KebenaranNya. Demikianlah Jesus mengatakan: “Berbahagialah kamu apabila orang kelak akan membencimu, dan apabila mereka akan memisahkan kamu dari persekutuannya, dan apabila mereka akan mencela kamu, lalu mencoret akan namamu sebagai penjahat, karena sebab Anak Manusia. Bersuka citalah kamu pada masa itu, dan berlompat-lompatlah kegembiraan, sebab, bahwasanya, besarlah pahalamu di dalam sorga, karena sedemikian ini pula yang telah dilakukan segala bapa mereka itu terhadap segala nabi.” – Lukas 6 : 22, 23.—–Amaran Sekarang jld 2 no. 10
Yesaya 49 : 7 :
“Demikianlah firman Tuhan, Penebus orang Israel, dan Yang Maha Suci-Nya, kepada dia yang dicela segala orang, kepada dia yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada seorang hamba dari penguasa-penguasa, Raja-Raja akan melihat dan bangkit berdiri, penghulu-penghulu juga akan menyembah sujud, oleh karena Tuhan yang setia, dan Yang Maha Suci Israel, maka Ia akan memilih kamu”.
Tuhan di sini tampak berbicara kepada suatu umat yang dihina oleh orang-orang, kepada mereka yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada hamba-hamba dari para penguasa – yaitu kepada para anggota biasa, bukan kepada para pendeta yang diakui oleh Organisasi. Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri. Jadi, kebencian itu yang ditumpukkan kepada kita oleh saudara-saudara Laodikea kita hendaknya tidak mematahkan semangat kita, melainkan harus merupakan dorongan besar. Dan mengapa? – Sebab Roh Tuhan sendiri membuktikan, bahwa kita adalah hamba-hamba Allah bagi zaman ini, sehingga Ia akan memberkati pekerjaan kita sedemikian rupa sehingga bahkan raja-raja akan menyaksikan kebangkitan kita dan juga para penghulu akan datang dan menyembah sujud.
Yesaya 49 : 21 – 23 :
“Maka akan kamu katakan dalam hatimu, Siapa gerangan yaug sudah melahirkan sekaliannya ini bagiku? karena aku telah kehilangan anak-anakku, dan aku adalah sunyi, seorang tawanan, yang terbuang kesana-kemari, maka siapakah yang telah membesarkan mereka ini? Tengoklah, aku tertinggal seorang diri; mereka ini, dimanakah mereka berada? Demikianlah firman Tuhan Hua, Tengoklah, Aku akan mengangkat tangan-Ku kepada segala bangsa Kapir, dan menegakkan standar-Ku kepada orang banyak itu; maka mereka akan menghantarkan anak-anakmu laki-laki dalam gendongannya, dan anak-anakmu perempuan akan dibawanya pada bahu-bahu mereka. Maka raja-raja akan menjadi bapa-bapa angkatmu, dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi ibu-ibu angkatmu; mereka akan menyembah sujud ke hadapanmu dengan muka sampai ke bumi, dan menjilat debu kakimu; maka akan diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan; karena mereka yang menunggui Aku tidak akan malu”.
Walaupun mungkin kita pada waktu ini dibenci atau pun tidak dikenal, masanya akan datang apabila kita akan dihiburkan. Orang-orang besar bumi ini pada waktunya kelak, katakanlah seolah-olah, akan “menjilat debu” dari kaki kita.——-Amaran Sekarang jld 1 no 46
Catatan:
Dalam kutipan ini Victor T. Houteff menyamakan pekerjaan permulaan pekerja-pekerja calon 144000 itu sebagai tunas, dan lebih ditegaskan lagi dengan dipersamakan nasib pekerja-pekerjanya seperti pengalaman penganiayaan kepada nabi-nabiNya, maka sama halnya dengan penjelasan dari kutipan-kutipan tulisan Victor T. Houteff sebelumnya, TUNAS inipun haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil sebagaimana nabi-nabiNya dahulu, artinya kembali kelompok calon 144000 yang sekarang ini haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil dari sudut kacamata jumlah orang-orangnya. Demikian kita dapatkan dari buku Amaran Sekarang jld 2 no. 10.
Kemudian dari penjelasan terhadap ayat Yesaya 49:7 dikatakan “Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri” menunjukkan pengertian yang sejajar dengan tulisan-tulisan Victor T. Houteff lainnya, lebih-lebih dalam penjelasan disini ia mempersamakan kita dengan yang dialami Yesus sendiri yang artinya sebagaimana pemahaman yang kita dapatkan dari tulisan lainnya yaitu kelompok Davidian pemegang kebenaran sekarang dari sekian banyak kelompok-kelompok yang mengaku diri pemegang kebenaran Tongkat Gembala yang murni haruslah merupakan kelompok yang paling dihina dan dijijikan atau dalam arti lain tidak ada lagi pihak yang lebih hina dan rendah daripada kelompok calon 144000 yang benar-benar akan menjadi rombongan buah-buah pertama.
Disamakannya dengan pengalaman Yesus dahulu, maka kepada kita juga diberikan gambaran nubuatan tentang kehadiran Yesus dari Yesaya 52 ayat 13-15 dan seluruh pasal 53. Kelompok calon 144000 yang benar haruslah sama dengan keadaan Yesus dahulu dalam nubuatan tersebut, yaitu BURUK, TIDAK TAMPAN, SEMARAK PUN TIDAK, TIDAK MENGINGINKANNYA, DIHINA, DIHINDARI ORANG, SENGSARA, MENDERITA KESAKITAN, ORANG MENUTUP MUKANYA DARI PADA DIA, BAGI KITAPUN TIDAK MASUK HITUNGAN.
Berikut kata-kata dari Ellen G. White:
“Dengan apa hendaknya kita membandingkan kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?” Dalam pemerintahan duniawi tidak ada apa-apa yang dapat menunjukkan adanya persamaan. Tidak ada masyarakat biasa yang dapat memberikan kepada-Nya sebuah lambang. “Itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burungburung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” —–MKA 53.2
Benih dalam biji itu bertumbuh dengan jalan membukakan asas kehidupan yang telah ditanamkan Allah. Perkembangannya bukan bergantung atas kuasa manusia. Demikian pulalah kerajaan Kristus. Ia merupakan sebuah kejadian yang baru. Asas perkembangannya berlawanan dengan asas-asas yang memerintah kerajaan dunia ini. Pemerintahan dunia tumbuh oleh kekuatan fisik; mereka mempertahankan kekuasaannya dengan peperangan; tetapi pendiri kerajaan yang baru ini adalah Putra Damai. Roh Kudus menggambarkan kerajaan-kerajaan dunia dengan lambang binatang-binatang yang buas; tetapi Kristus adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Dalam rencana pemerintahanNya tidak ada perlakuan kasar dan bengis untuk memaksa angan-angan hati. Orang mengharapkan kerajaan Allah akan didirikan dengan cara yang sama seperti kerajaan-kerajaan dunia. Untuk meningkatkan kesucian mereka memilih cara-cara lahiriah. Mereka menggunakan metode serta rencana. Tetapi Kristus menanamkan satu asas. Dengan jalan menanamkan kebenaran dan kesucian, Ia melawan pekerjaan kepalsuan dan dosa.—–MKA 54.1
Para pemuka agama dalam generasi ini menyatakan pujian dan mendirikan tugu orang yang telah menanamkan benih kebenaran berabad-abad yang silam. Apakah tidak banyak orang yang membelakangi pekerjaan ini untuk menginjak-injak tunas yang tumbuh dari benih yang sama sekarang ini? Ejekan yang lama terdengar, “Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Seperti pada abad permulaan, kebenaran yang istimewa terdapat pada zaman ini, bukan dalam tokoh-tokoh agama, tetapi pada laki-laki dan perempuan yang sederhana dan kurang pandai dalam firman Allah. —-MKA 56.1
“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orangorang yang berhikmat dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,” “supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah””? —-MKA 56.2
Dan di dalam generasi yang terakhir ini perumpamaan dari biji sesawi itu akan mencapai kemenangan dan kegenapan yang gemilang. Biji yang kecil itu akan menjadi sebuah pohon. Pekabaran amaran dan pengasihan yang terakhir harus disampaikan kepada “semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,“ “yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.” Dan bumi akan “menjadi terang oleh kemuliaanNya.” —-MKA 56.3
“Banyak orang yang menyangka dirinya orang-orang Kristen kelak pada akhirnya akan didapati gagal. Banyak orang akan berada di dalam surga walaupun oleh tetangga-tetangga mereka dikira tidak akan pernah dapat masuk ke sana. Manusia menilai berdasarkan keadaan lahiriah, tetapi Allah menilai hati manusia. —–Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 72, Amaran Sekarang jld 2 no. 38, renungan doa “Penilaian adalah milik Allah”.
Karena kamu menyaksikan panggilanmu, saudara-saudaraku, bagaimana mereka yang dipanggil itu, tidak banyak orang pintar menurut ukuran manusia, tidak banyak orang yang gagah perkasa, tidak banyak orang bangsawan yang dipanggil; melainkan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang bodoh untuk mengacaukan orang-orang pintar; dan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang lemah untuk mengacaukan perkara-perkara yang kuat perkasa.”—- Christ’s Object Lessons, halaman 79, paragraf satu, Amaran Sekarang jld 2 no. 39, renungan doa “Jangan mengukur pekerjaan Allah dengan tali pengukur manusia”.
Catatan:
Artinya dalam kata-kata EGW ini kita haruslah memahami bahwa janganlah menilai-nilai pekerjaan akhir Tuhan ini akan sesuai dengan metode-metode pikiran dunia dalam memperoleh sesuatu keberhasilan yaitu perlu adanya organisasi, perlu adanya tokoh kepemimpinan yang dihormati, perlu adanya koordinator yang terpusatkan dan perlu pekerjaNya adalah orang-orang pintar/kuat perkasa, karena manusia menilainya berdasarkan keadaan lahiriah .
Tidak saja pertumbuhan dari kerajaan Kristus dilukiskan oleh perumpamaan biji sesawi itu, tetapi dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi. Bagi jemaat-Nya dalam setiap generasi, Allah mempunyai suatu kebenaran yang penting dan pekerjaan yang istimewa. Kebenaran yang disembunyikan dari orang pandai dan bijak dinyatakan kepada orang yang sederhana dan rendah hati. Ini memerlukan pengorbanan diri. Ada perjuangan yang harus diperjuangkan untuk meraih kemenangan. Akhirnya pengikutnya hanya beberapa orang saja. Orang-orang besar dunia ini dan umat Tuhan yang berkompromi dengan dunia, mengolok-olok dan menentang mereka. Lihatlah Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, berdiri sendiri untuk menegur keangkuhan bangsa Yahudi yang mementingkan tata upacara saja. Lihatlah para pembawa Injil yang pertama di Eropa. Betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya tugas Paulus dan Silas, kedua pembuat tenda, ketika mereka dengan pengikutnya menaiki kapal di Troas menuju Filipi. Tengoklah “Paulus yang sudah lanjut usia,” dirantai, berkhotbah tentang Kristus di benteng-benteng Kaisar. Tengoklah kumpulan-kumpulan kecil budak-budak serta para petani dalam pertikaian dengan kekafiran kerajaan Roma. Lihatlah Martin Luther menghadapi jemaat yang besar yang merupakan karya puncak dari kepintaran dunia. Lihatlah dia memegang teguh firman Allah menentang kaisar dan Paus, berkata, “Di sini aku berdiri; aku tak dapat berbuat lain. Allah menjadi penolongku.” Lihatlah John Wesley mengkhotbahkan Kristus dan kebenaran-Nya di tengah segala macam tata cara, percabulan dan pendurhakaan. Lihatlah seseorang yang dibebani sengsara dari dunia kekafiran, memohonkan kesempatan untuk menyampaikan kepada mereka pekabaran kasih Kristus. Dengarlah jawab dari alim ulama, “Duduklah, anak muda. Bila Allah mau mempertobatkan orang kafir, Ia akan melaksanakannya tanpa pertolonganmu atau saya.”—-MKA 55.2
“Pada waktu apabila murka-Nya akan keluar dalam pehukuman-pehukuman, pengikut-pengikut Kristus yang sederhana dan yang setia ini akan kelak dapat dibedakan dari penduduk dunia lainnya oleh jiwa mereka yang bersedih, yang terlihat dalam ratap dan tangis, tegoran-tegoran dan amaran-amarannya. Sementara orang lain mencoba menutup-nutupi kejahatan yang ada, dan memaafkan kekejian besar yang merajalela di mana-mana, maka mereka yang memiliki semangat yang sejati untuk memuliakan Allah dan memiliki kasih terhadap jiwa-jiwa, mereka tidak akan berdiam diri demi untuk memperoleh simpati siapapun juga. Jiwa-jiwa mereka yang benar dibebani dari hari ke hari dengan perbuatan-perbuatan dan pembicaraan-pembicaraan yang tidak suci dari mereka yang tidak benar itu. Mereka adalah tidak mampu untuk menghentikan derasnya arus kejahatan, maka sebab itu mereka dipenuhi dengan kesedihan dan perasaan tidak tenteram. Mereka menangis di hadapan Allah karena melihat agama diremehkan di dalam rumah-rumah tangga orang-orang yang telah memperoleh terang besar. Mereka meratap dan sedih jiwanya karena kesombongan, keras kepala, sifat mementingkan diri, dan kesesatan dalam hampir segala bentuk terdapat di dalam sidang. Roh Allah yang mendorong untuk menegor telah diinjak-injak, sementara sebaliknya hamba-hamba Setan berhasil menang. Allah dipermalukan, kebenaran dibuat menjadi tidak berdaya…….. Kekejian-kekejian yang karenanya mereka yang setia itu berkeluh-kesah dan menangis, semuanya itu masih dapat dilihat dengan mata biasa, tetapi dosa-dosa yang terjahat yang jauh lebih lagi dari itu, yaitu yang membakar kebencian Allah yang suci dan murni itu, belum diungkapkan.”— Testimonies, jilid 5, halaman 210, 211
Catatan:
Pada paragraf ini kita ditunjukkan dan dihibur untuk tidak undur atau kecil hati, memang pada awalnya bila kita baca tulisan-tulisan VTH kita ketahui pekerjaan Davidian disamakan dengan biji sesawi hingga berkembang besar, namun besarnya organisasi Waco Texas terhenti di tahun 1962 setelah organisasi dibubarkan oleh Ny Houteff, selanjutnya keberadaan Davidian terlebih telah terpecahnya terdapat kelompok gandum dan sekam (dimulai tahun 1991), maka dengan kecilnya kembali keberadaan kelompok gandum, ini menunjukkan kegenapan dari kata-kata Ellen G. White diatas, bahwa setelah tahun 1962 itu dan lebih lanjut lagi setelah tahun 1991 calon 144000 menggenapi kata-kata “dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi”, jadi artinya posisi kita sekarang ini yang tampak tidak berarti dan menggenapi ramalan nubuatan serta pengalaman Paulus dan Silas yang “betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya”dan kita tidak diposisi melanjutkan organisasi Victor T. Houteff yang dahulu, kita harus mengulangi lagi dalam pertumbuhan yang baru. Pemahaman tersebut dikuatkan juga oleh kutipan berikutnya dari Testimonies jld 5 hal 2010, 2011 dimana disana kepada kita ditegaskan bahwa pengikut Kristus nanti yaitu mereka yang akan menjadi buah-buah pertama adalah “yang sederhana dan setia” bukanlah orang-orang besar dan terhormat yang disanjung-sanjung oleh karena usahanya untuk “memperoleh simpati siapapun” sebagaimana biasa kita sekarang temukan baik dalam gereja Advent termasuk juga dalam para pemimpin kelompok-kelompok Davidian.
Adakah keraguan GELAP DAN TANPA PENGHARAPAN KITA DENGAR DARI KELOMPOK WAKO TEXAS DAN KELOMPOK DAVIDIAN LAINNYA SEKARANG INI?, …..JELAS YANG KITA DENGAR ADALAH KEYAKINAN YANG BERLEBIH ….BUKAN ….TAWAR HATI. (ingat bagaimana petunjuk Victor T. Houteff tentang serangan setan bagi umatNya dalam Symbolic code buku 1 jld 11 no. 2.
Akhirnya setelah memahami SIAPA PEKERJA-PEKERJA PILIHAN ILAHI PADA JAM 11 nanti, kita dapat memahami antara lain kata-kata berikut:
Perbuatan yang sederhana dengan meniup terompet yang dilakukan oleh tentara Yusak di sekeliling Yerikho, dan yang dilakukan oleh kelompok kecil tentara Gideon di sekeliling bala tentara Midian, sangat mantap, melalui kuasa Allah, menghancurkan kekuatan musuh-musuhNya. Sistem yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh manusia, terpisah daripada kuasa dan hikmat Allah, akan terbukti sebagai suatu kegagalan, sementara metode yang paling tidak bisa diharapkan akan berhasil bilamana metode itu ditetapkan oleh ilahi, dan dijalankan dengan rendah hati dan iman. Berharap kepada Allah, dan penurutan kepada kehendakNya, adalah perlu bagi orang Kristen di dalam peperangan rohani sebagaimana kepada Gideon dan Yusak di dalam peperangan mereka melawan bangsa Kanani. Melalui pernyataan kuasanya yang berulang-ulang demi kepentingan bangsa Israel, Allah mau memimpin mereka supaya memiliki iman di dalam Dia—dengan disertai kepercayaan untuk mencari pertolonganNya di dalam setiap keadaan darurat. Ia masih tetap ingin bekerja bersama dengan usaha dari umatNya sekarang ini, dan melaksanakan perkara-perkara besar melalui alat-alat yang lemah. Segenap sorga menunggu permintaan kita akan hikmat serta kuasanya. Allah “berkuasa melakukan dengan berlebih-lebihan daripada barang apa yang kita pohonkan atau sangkakan.” Efesus 3:20. ——PB2 153.2
Testimonies to Ministers, p. 300:
“Marilah kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam tugas yang terakhir ini dalam suatu cara yang sangat berbeda daripada yang biasanya1, dan dalam suatu cara yang akan bertentangan dengan setiap perencanaan manusia2. Akan ada kelak orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah3, untuk mengatur bahkan sampai dengan pergerakan-pergerakan apa saja, yang hendak dibuat sewaktu pekerjaan bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu4, yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran untuk diberitakan kepada dunia. Allah akan menggunakan berbagai cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa Ia sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri. Para pekerja akan dibuat kagum oleh sarana-sarana yang sederhana6, yang akan digunakanNya untuk memulai dan menyempurnakan6 pekerjaan pembenaranNya.”
Catatan:
Kutipan ini (Testimonies p. 300) kita mengenalnya dari petunjuk Victor T. Houteff, dan selama ini kita memahaminya sejalan dengan pemahaman yang dibangun oleh Victor T. Houteff, salah satunya yang ia sampaikan dalam Tanya Jawab buku 1 pertanyaan no. 1 dan no. 4 digenapi oleh pergerakan Victor T. Houteff pada saat permulaannya. Sekarang setelah kita semua ditinggalkan oleh Victor T. Houteff kita barulah memahami bagaimana kutipan ini sepenuhnya penggenapannya, yaitu untuk memahaminya kita memulainya dari bagian akhir kutipan ini yang menjelaskan bahwa Allah akan menggunakan berbagai cara dan sarana yang akan tampak bahwa Ia-lah yang sedang memegang kendali dalam pemerintahanNya sendiri, dari kata-kata ini barulah kita menelurusinya ke awal kutipan tersebut:
- Kapan kata-kata Allah akan tampak memegang pemerintahan di dalam tanganNya sendiri?, jawaban yang kita dapat dibagian awal kutipan yaitu pada “dalam tugas yang terakhir”, kemudian oleh karena dikatakan “dalam suatu cara yang sangat berbeda daripada yang biasanya” menunjukkan bahwa tugas yang terakhir ini haruslah dapat kita saksikan jauh berbeda dengan sebagaimana kepemimpinan Allah di perjanjian lama maupun perjanjian baru rasul-rasul, termasuk juga zaman para utusan dari langkah-langkah reformasi, bahkan hingga kehadiran Ellen G. White, dan termasuk bila direnungkan mendalam tentunya juga kepada Victor T. Houteff, karena kesemua cara penunjukkan seorang nabi diantara umatNya demikian adalah cara-cara “biasanya”, lalu bila pemahaman ini kita kaitkan dengan petunjuk lainnya, seperti apakah berbeda dari cara biasanya itu?, jawaban yang kita dapatkan adalah kepada kegenapan nubuatan Zhakaria 13:6, 7, yaitu Tuhan akan memilih yang kecil-kecil, ia tidak lagi percaya kepada metode yang sebelumnya yang biasa melalui sesuatu kelompok besar yang mengepalai banyak kelompok kecil.
Cara sedemikian adalah cara yang tidak pernah dan tidak biasa dilakukan Allah dan melalui kepemimpinan secara langsung inilah pekerjaan akan diselesaikan,
- Bagaimana dunia menerpakan sesuatu kepemimpinan pekerjaan sama dengan bagaimana cara-cara pekerjaan Allah yang biasa Tuhan lakukan sebelum pekerjaan yang terakhir ini, yaitu melalui struktur dinas kependetaan Ilahi Epesus 4:11, akan tetapi kepemimpinan Allah melalui Zhakaria 13:6, 7 tentunya bertentangan dengan semua pikiran dan rencana manusia,
- Kemudian dikatakan “akan banyak orang ingin mengontrol pekerjaan”, kapankah kata-kata itu digenapi?, jelas tentunya hal itu akan terjadi saat pemerintahan benar-benar telah sepenuhnya berada di dalam tangan Allah bukan selagi juru kabarNya masih ada diantara umatNya, karena hal itu masih cara biasa. Jadi kegenapannya haruslah ketika juru kabarNya telah tidak ada, dan kita saksikan di mulai dengan munculnya organisasi tandingan Waco Texas tahun 1991 dan karena dikatakan “banyak orang”, maka akan juga bermunculan kelompok-kelompok lain yang diramalkan memiliki tipu dimulut yang sama akan mengontrol atau mengatur pekerjaan pergerakan pekabaran Tongkat Gembala,
- Dikatakan “bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu”, mungkin kita banyak mengira bahwa pengertian bergerak maju haruslah berhubungan dengan jumlah anggota, dari apa yang kita saksikan dari ke hari kita dapat saksikan bahwa pekerjaan sekarang ini sebaliknya dari zaman Victor T. Houteff, yaitu makin berkurang dan makin sederhana serta makin menuju kehinaan, lalu seperti apakah penggenapan kata-kata ini?…..jawaban yang dapat kita peroleh sebagaimana dijelaskan sebelumnya juga tidak dipahami dengan cara biasa, diluar pemikiran dan rencana manusia, yaitu kata-kata tersebut dimaksudkan kepada pengetahuan gulungan kebenaran yang semakin dibukakan, dari yang sebelumnya tidak dipahami sekarang terkait kebenaran-kebenaran praktis yang berkaitan dengan keselamatan terus menerus dibukakan pengertiannya, sama halnya sebagaimana salah satunya pengalaman contoh 40 hari dari murid-murid Yesus setelah kebangkitanNya dahulu belum seluas sekarang kita memahaminya,
- Kata-kata “pekerja akan dibuat kagum” tentunya hal ini akan terjadi setelah pekerjaan tersebut selesai, tidak mungkin ketika pekerjaan sedang di dalam tahap terhina, terkecil, teremeh, tidak dipandang, tidak diperhitungkan dan bahkan tampak akan bubar. Kemudian dikaitkan mengapakah dikatakan akan ada orang-orang yang hendak mengontrol dan mengatur pekerjaan?, jawabannya adalah karena Allah akan bekerja menggunakan “cara-cara sederhana” yang membuat pekerjanya kagum dan cara-cara ini tidak sesuai dan “bertentangan dengan rencana setiap manusia”. Cara-cara sederhana yang Allah buat inilah yang membuat pekerjaannya terhina, terkecil, teremeh, tidak dipandang, tidak diperhitungkan,
- Terakhir kata-kata “memulai dan menyempurnakan” menunjukkan bahwa keadaan kesederhanaan yang Allah tunjukkan dalam pekerjaan yang terakhir ini diterapkan di dalam 2 tahapan, yaitu di awal pergerakan Davidian saat kepemimpinan Victor T. Houteff dan pada saat penyempunaannya atau pada saat di akhir pekerjaannya.
Dari apa yang kita saksikan dari ke hari-hari ternyata penggenapan petunjuk Ellen G. White ini barulah sepenuhnya di saat kita sekarang ini yaitu di tahap “menyempurnakan”, saat tidak ada lagi pemimpin yang kelihatan, sepenuhnya dipegang langsung oleh Allah anak sebagai pemimpin yang tidak kelihatan yaitu Roh yang memimpin sebagaimana Ibrani 1:2.
TAMBAHAN NASIHAT ELLEN G. WHITE:
Tidak lama lagi waktunya ujian akan datang kepada setiap jiwa. Tanda binatang itu akan diberikan kepada kita. Mereka yang selangkah demi selangkah menyerah pada tuntutan-tuntutan duniawi dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan duniawi tidak akan merasa sulit untuk menyerah kepada penguasa, daripada membiarkan diri mereka dicemooh, dihina, diancam dengan hukuman penjara, dan dibunuh. Pertarungannya adalah antara perintah Tuhan dan perintah manusia. Pada saat ini emas akan dipisahkan dari sampah di dalam gereja. Kesalehan sejati akan terlihat jelas dari penampilan dan peradanya. Banyak bintang yang kita kagumi kecemerlangannya kemudian padam dalam kegelapan. Sekam seperti awan akan terbawa angin, bahkan dari tempat di mana kita hanya melihat tumpukan gandum yang subur. Semua orang yang mengenakan perhiasan tempat kudus, namun tidak mengenakan kebenaran Kristus, akan merasa malu karena ketelanjangan mereka sendiri.—–Testimonies vol. 5 p81.1
Catatan:
Dari kutipan ini kita ditunjukkan bahwa 144000 itu adalah mereka yang dicemooh, dihina, diancam hukuman penjara dan dibunuh,
mereka inilah EMAS yang sebenarnya, sedangkan mereka yang sekarang ini dikagumi kecemerlangannya yaitu mereka melalui mengenakan perhiasan tempat kudus (struktur dinas kependetaan Ilahi) mengontrol atau mengatur-atur pekerjaan Tongkat Gembala, pada dasarnya adalah SAMPAH di dalam gereja dan MEREKALAH YANG PADA AKHIRNYA YANG DIBUAT MALU KARENA KETELANJANGANNYA bukan 144000 yang dalam perjalanannya harus MENANGGUNG “MALU”.
TIDAK AKAN ADA PEMINTA MINTA DIANTARA MEREKA ATAU PUN ORANG-ORANG YANG KEKURANGAN MAKANAN, DAN KEKUATAN MENGHADAPI KESULITAN
Dan persediaan yang lebih jauhlah diadakan bagi orang miskin. Tidak ada sesuatu setelah pengakuan mereka akan tuntutan-tututan Allah yang lebih membedakan hukum-hukum yang telah diberikan oleh Musa selain dari roh kedermawanan, lemah lembut dan penuh kebajikan yang dinyatakan kepada orang miskin. Sekalipun Allah telah berjanji akan memberikan umatNya dengan berkelimpahan, bukanlah rencanaNya bahwa kemiskinan akan sama sekali ditiadakan dari antara umatNya, akan selalu ada orang-orang yang membutuhkan rasa simpati, kelemahlembutan dan kedermawanan mereka. Pada zaman itu sebagaimana halnya sekarang ini, ada orang-orang yang menjadi korban kemalangan, sakit dan kehilangan harta benda, namun demikian selama mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Allah, tidak akan ada peminta minta diantara mereka atau pun orang-orang yang kekurangan makanan.-—SRNJ2 1472
Tidak seorang pun umat Allah, tanpa menghiraukan betapa beratnya kesusahan-kesusahan yang mereka dipanggil untuk pikul, merasa bahwa pengorbanan-pengorbanan ini adalah terlalu berat. Pada umumnya semua orang ini memiliki kemampuan stabilisasi yang sulit dijelaskan selain mengatakan, bahwa itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang erat dan kokoh berkenalan dan bersatu dengan-Nya.—–Symbolic code jld 12 No.4
Namun di dunia ini sekalipun orang-orang Kristen dapat menikmati kegembiraan hubungan dengan Kristus; mereka dapat memiliki sinar kasihNya, penghiburan yang kekal dari hadiratNya. Setiap langkah dalam kehidupan dapat membawa kita lebih dekat kepada Yesus, dapat memberikan pengalaman yang dalam darihal kasihNya, dan dapat membawa kita selangkah lebih dekat menuju tempat tinggal yang damai sentosa. Oleh karena itu janganlah kita buangkan keyakinan kita, melainkan meneguhkan hati, lebih teguh dari masa lalu. “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita, ” dan tentu Dia akan membantu kita sampai kesudahan. 1 Semuil 7:12. Marilah kita memandang semua tugu peringatan, pengenang segala sesuatu yang telah dilakukan Tuhan untuk menghibur kita serta menyelamatkan kita dari tangan pembinasa itu. Baiklah kita selalu mengingat dalam pikiran kita semua kemurahan yang telah dinyatakan Tuhan kepada kita — airmata disapuNya, penyakit disembuhkanNya, segala kecemasan dihalau, rasa takut dienyahkan, kekurangan-kekurangan dicukupkan, kemurahan dicurahkan — dengan demikian menguatkan diri kita sendiri menghadapi segala sesuatu yang ada di depan kita melalui perjalanan kita yang sisa. ———KS 117.3
Bagaimanapun kita harus memandang kedepan kepada kesusahan- kesusahan baru di dalam perjuangan yang akan datang, namun dapatlah kita melihat atas apa yang telah lalu sama seperti melihat masa yang akan datang, seraya berkata: “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita. ’’”Selamatmu menjadi seperti segala harimu. ’’Ulangan 33:25. Ujian tidaklah lebih berat daripada kekuatan yang diberi kepada kita untuk menanggungnya. Oleh karena itu marilah kita kerjakan pekerjaan kita dimanapun kita mendapatnya, yakin walau apapun yang akan jadi, kekuatan yang sebanding dengan ujian itu akan diberikan.——–KS 117.3
Pekerjaan yang terbentang dihadapan kita adalah satu pekerjaan yang akan mengerahkan segenap tenaga manusia. Itu akan memerlukan penggunaan iman yang kuat dan tetap waspada. Pada suatu ketika kesukaran yang akan kita hadapi akan sangat memilukan hati. Besarnya pekerjaan itu sendiri akan menekan kita . Tetapi oleh pertolongan Allah, umatNya pada akhirnya akan menang. —–Selected Messages, buku 2, hlm 407