Sabat 20 April 2024
RENUNGAN PENDAHULUAN
KELIMPAHAN DAN KEMAKMURAN SANGAT BERBAHAYA BAGI KEHIDUPAN ROHANI
Pelajaran yang dipersembahkan di sini adalah sesuatu yang harus kita perhatikan. Bahaya yang mengancam kita bukannya timbul dari serba kekurangan, tetapi dari kelimpahan. Kita senantiasa tergoda untuk melampaui batas. Mereka yang mau memelihara kuasa yang tak bercela untuk pelayanan Allah, seharusnya menganut pertarakan ketat dalam penggunaan kelimpahan-Nya, begitu juga penahanan diri terhadap semua pemanjaan yang merendahkan dan membahayakan. —-MMD 30.2
Di tengah-tengah kemakmuran bahaya mengintai. Sepanjang zaman kekayaan dan kemuliaan telah selalu mendatangkan bahaya pada kemanusiaan dan kerohanian. Bukanlah cawan yang kosong yang sukar kita angkut, melainkan cawan yang penuh sampai di tepi yang harus dijaga keseimbangannya. Malapetaka dan kemalangan mungkin menyebabkan kesusahan, tetapi adalah kemakmuranlah yang sangat berbahaya bagi kehidupan rohani. Kecuali sifat manusia tetap ditaklukkan kepada kehendak Allah, kecuali ia disucikan oleh kebenaran, maka kemakmuran pastilah mendatangkan kecenderungan yang lazim kepada pencobaan. —–PR 34.3
…….Apabila manusia memilih mengikuti jalannya sendiri, tanpa mencari nasihat dari Allah, atau yang bertentangan dengan kehendakNya yang telah dinyatakan, sering Ia mengabulkan permohonan mereka, agar supaya—melalui pengalaman pahit yang mengikutinya—mereka dapat dituntun untuk menyadari kebodohan mereka dan bertobat dari dosa mereka. Kesombongan dan hikmat manusia akan terbukti sebagai penuntun yang berbahaya. Perkara yang dikehendaki oleh hati manusia yang bertentangan dengan kehendak Allah pada akhirnya akan didapati sebagai suatu kutuk gantinya suatu berkat. —-PB2 211.1
KESUSAHAN DAN PENDERITAAN SARANA MENGARAHKAN PANDANGAN KE SURGA
Kata-kata Juruselamat mengandung kata penghiburan juga bagi mereka yang sedang menderita kesengsaraan atau belasungkawa. Kesusahan kita tidak meloncat keluar dari dalam tanah. Allah “tidak rela menyusahkan atau mendukakan anak manusia.” Bilamana Dia mengizinkan pencobaan dan penderitaan, itu “adalah untuk keberuntungan kita agar kita mengambil bagian dalam kesucian-Nya.” Jika diterima dalam iman, pencobaan yang nampaknya begitu pahit dan berat dipikul, akan menjadi satu berkat. Pukulan kejam yang merusak kegembiraan dunia akan menjadi sarana mengarahkan pandangan kita ke surga. Berapa banyak orang berada di sana yang tidak pernah mengenal Yesus kalau bukan kesusahan yang menuntun mereka untuk mencari hiburan dalam Dia. —-PYM 19.3
Saudara dan saudariku, dalam pelayananmu datanglah dekat kepada orang. Angkat tinggi-tinggi mereka yang terbuang. Anggap bencana itu sebagai berkat terselubung, kesengsaraan sebagai kemurahan. Bekerjalah dengan suatu cara yang akan menyebabkan pengharapan menyeruak dalam tempat kesusahan. —- Pelayan Injil 31.2
RESUME SINGKAT PELAJARAN SABAT 6 APRIL 2024:
- Kondisi saat 144000 akan dilepaskan:
- Amaran Sekarang jld 1 no. 12:
Zakharia 2 : 9:
“Karena, bahwasanya, Aku hendak menggoncangkan tangan-Ku ke atas mereka itu, maka mereka akan menjadi suatu jarahan bagi segala hambanya: maka akan diketahui olehmu, bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus aku.” (Terjemahan yang lebih tepat).
Hamba-hamba menjarahi majikan-majikan mereka adalah salah satu pertanda pada masa nubuatan ini dibukakan.
- Amaran Sekarang jld 1 no. 35
Yesaya 35 : 10:
“Maka segala orang tebusan Tuhan akan kembali, dan akan datang ke Sion dengan nyanyian-nyanyian dan kegembiraan kekal pada kepala mereka: mereka akan memperoleh kesukaan dan kegembiraan, maka kesusahan dan keluhan akan berlalu.”
Ya, Jalan Raya itu membawa ke Sion. Dengan nyanyian-nyanyian dan kesukaan kekal orang-orang tebusan itu akan masuk ke sana, tidak lagi bersusah hati ataupun mengeluh.
Kesimpulan:
Kelepasan nanti adalah dalam kesusahan, kesusahan dari apa…..kesusahan dr ramalan-ramalan yang sudah disampaikan….perang, krisis ekonomi dan penjarahan.
- Mengisi sisa waktu 40 hari pendidikan khusus sebelum menyandang tugas roh suci hujan akhir, antara lain membicarakan :
- Sedikit demi sedikit mengurangi mengejar kepentingan-kepentingannya sendiri ——– hendaklah segala kepentingan pribadimu menyusut:
Terdapat 2 petunjuk yang saling bertentangan yaitu :
- Sedikit demi sedikit mengurangi dia mengejar kepentingan-kepentingannya sendiri, dan secara meningkat mengejar kepentingan-kepentingan Tuhan dan Selagi masih bekerja dalam kedudukanmu yang sekarang, pergilah masuk kedalam kebun anggur Tuhan, maka sementara kepentinganmu, di sana bertumbuh, pekerjaanmu sendiri akan makin berkurang sampai kelak engkau akan menemukan dirimu sepenuhnya berpisah daripadanya lalu berpaut (menikah) dengan pekerjaan Tuhan,
- Harus secepatnya sekarang bersiap-siap. Janganlah kekhawatiran-kekhawatiran akan hidup ini merampas dari padamu mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah menawarkan maaf-maaf untuk tidak melakukan sesuatu perubahan….”Saya sudah membeli sebidang tanah, maka saya tak dapat tiada perlu pergi dulu untuk melihatnya ; saya mohon kiranya dimaafkan”; atau, “saya telah membeli lima pasang lembu, maka saya akan pergi dulu mengujinya; saya mohon kiranya saya dimaafkan,” atau, “saya baru habis kawin, dan sebab itulah saya tak dapat datang”. Lukas 14:18-20. Karena semua yang ada di dalam dunia ini, yaitu nafsu keinginan daging, dan nafsu keinginan mata, dan kesombongan hidup ini, bukan dari Bapa asalnya, melainkan dari dunia ini.
Dari petunjuk yang saling bertentangan tersebut bila kita memahami sesuai perspektif Victor T. Houteff kita dapatkan bahwa oleh karena sebagai akibat dari dosa setiap orang terikat harus memenuhi hidupnya dengan mencari nafkah petunjuk yang diberikan MENYUSUTKAN SECARA SEDIKIT DEMI SEDIKIT sampai sepenuhnya berpisah dan membiarkan Tuhan menyediakan bagi kita, namun sebaliknya bila untuk nafsu keinginan daging, nafsu keinginan mata dan kesombongan hidup, petunjukNya adalah HARUS SECEPATNYA SEKARANG.
Referensi buku :
- Berita-berita terakhir bagi ibu sub judul “Hamba-hambaNya di masa depan”, dan
- Kepercayaan-kepercayaan Dasar Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh – Penugasan jam kesebelas.
- Mengisi waktu persiapan dengan sekedar bisa hidup, antara lain kutipannya:
Masa kesusahan persis di depan kita, dan kebutuhan mendesak akan memaksa umat Allah supaya menyangkal diri dan hanya makan untuk sekedar bisa hidup, tetapi Allah akan menyiapkan kita untuk masa seperti itu. Pada saat yang menakutkan itu kebutuhan kita akan menjadi kesempatan bagi Allah untuk menunjukkan kuasaNya yang menguatkan dan memelihara umatNya —-IT 206 (1859)
……Segala sesuatu yang lain adalah merupakan pekerjaan yang nomor dua dan menjadi alat saja. Makanan dan minumanNya (Yesus) ialah melakukan kehendak Allah serta menyelesaikan pekerjaanNya. Kepentingan diri dan diri sendiri tidak memegang peranan di dalam pekerjaanNya (Yesus).—-KS 72.2
- Sedikit melatih imannya sekarang, berada dalam bahaya yang sangat besar. Kita harus membiasakan diri sekarang dengan Allah, antara lain kutipannya:
Semua yang memiliki iman sejati akan diuji dan dicobai. Mereka mungkin harus kehilangan rumah dan tanah, dan bahkan sanak saudara, karena pertentangan yang sengit. “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain,” Kristus berkata, “Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.” (Matius 10:23)—- 3SM 401, 402
Jikalau hukum itu tidak berlaku lagi atau tidak lagi mengikat, mengapa harus takut melanggarnya? Harta tidak lagi aman. Orang-orang akan mengambil milik tetangga dengan kekerasan; dan orang paling kuat akan menjadi orang yang paling kaya. Kehidupan itu sendiri tidak lagi dihormati. Sumpah perkawinan tidak lagi berdiri sebagai benteng yang melindungi keluarga. Ia yang kuat, kalau ia mau, akan mengambil istri tetangga dengan kekerasan.—- KA 615.2 (Bab 36 Pertentangan yang segera terjadi)
- Nasihat tentang hal mengkawatirkan kehidupan
- Renungan Doa Amaran Sekarang jld 2 no. 16, Christ’s Object Lessons, halaman 51, paragraf yang kedua:
“Tidak ada kelas orang-orang yang bebas dari pencobaan terhadap kekawatiran duniawi. Bagi orang miskin….bagi orang kaya.
Hal yang menyedihkan adalah bahkan dari antara orang-orang yang mengaku pengikut Kristus sekalipun, ternyata masih banyak yang belum bergantung kepada Kristus ketika menghadapi kekawatiran. Seharusnya bergantung kepadaNya, sebaliknya kekawatiran “justru memisahkan mereka dari padaNya”.
- Amaran Sekarang jld 2 no. 35 (Tuhan kebenaran kita)
Bilangan 23 : 18, 19:
“Maka dikemukakannya perumpamaannya, dan mengatakan: Bangkitlah kiranya hai Balak, dan dengarlah; berilah telingamu akan daku, hai anak Zippor; bahwa Allah itu bukanlah manusia yang berdusta, Ia bukan anak manusia sehingga akan menyesal; masakah sudah Ia berfirman lalu tiada dilaksanakan-Nya? Atau masakan sudah Ia mengucapkan lalu tiada akan diperbuat-Nya dengan baik?”
Dijelaskan bahwa meragukan firman-Nya sama saja dengan menyebut-Nya sebagai seorang pembohong. Meragukan firman adalah pelanggaran yang terbesar yang dapat dilakukan seseorang.
Kemudian dijelaskan untuk kita memiliki kelengkapan firmanNya kita perlu memulai dari “perkara yang amat mengganggu kita — yaitu tidak dapat melayani diri sendiri dan juga Allah”.
Menggunakan Matius 6:24-26 dijelaskan bahwa kita tidak dapat menyembah kepada 2 tuan, kemudian dijelaskan “Hidup untuk mempertahankan hidup, dan merasa khawatir bagaimana untuk menyukseskan hari depan adalah sama saja dengan berbakti kepada mammom (diri sendiri); bahwa anda tak dapat berbakti kepada diri sendiri dan kepada Allah pada waktu yang sama; bahwa jika anda berbakti kepada Allah anda hendaknya bebas dari kekhawatiran hari depan, sama seperti halnya burung-burung”.
Nasihat yang diberikan kepada kita adalah mengapa tidak melaksanakan permintaan-Nya dan menjadi seorang Kristen yang lengkap? Mengapa menjadi hanya Kristen dalam nama, tetapi seorang Kapir dalam hati dan iman?.
Dibagian akhir dikatakan Victor T. Houteff:
Tidak ada iman yang kurang dari pada iman Nuh, dari pada iman Ayub, dan dari pada iman Daniel yang dapat membayar hutang, Saudara-saudariku, sebab apapun yang kurang dari ini ialah penghinaan kepada Allah. Ia itu sama saja dengan menyebut-Nya seorang pembohong. Keragu-raguan terhadap semua janji dari pada Allah merampas dari si peragu itu selengkapnya semua berkat dan janji-janji Allah.
Kepada siapakah yang dimaksudkan dalam amaran ini?, apakah pendeta-pendeta Advent berikut pengikutnya?, ataukah kepada kita para pemegang pekabaran makanan pada waktunya?.
Jawaban yang dapat kita pahami haruslah kita memahami dahulu siapakah diperiode akhir zaman ini, periode saat pekabaran malaikat ke 4 telah bergabung dengan pekabaran 3 malaikat yang bisa dikategorikan “melayani diri sendiri dan juga Allah”?, bukankah “juga Allah” disini tentunya Allah yang merupakan firman dari Yohanes 1:1, 14 dan tentunya firman yang mencakup gulungan kebenaran yang telah terbuka?, maka ……jelas amaran ini hanya dapat berlaku kepada KITA CALON 144000, sedangkan yang lainnya hanya bisa sampai “melayani diri sendiri”.
Satu pelajaran dari pengalaman Yesus di bumi terkait dengan memiliki 2 tuan:
Penghulu itu mengerti segala perkara yang terkandung dalam perkataan Kristus, dan ia menjadi gelisah. Kalau saja ia telah menyadari nilai pemberian yang ditawarkan itu, maka tentu ia sudah mendaftarkan dirinya sebagai salah seorang pengikut Kristus. Ia salah seorang anggota majelis Yahudi yang dihormati, dan Setan sedang menggoda dia dengan harapan adanya masa depan yang muluk-muluk. Ia mengingini harta surga, tetapi ia mengingini juga keuntungan duniawi yang akan diperolehnya dari kekayaannya. Ia menyesal melihat adanya syarat seperti itu, ia menghendaki hidup kekal, tetapi ia tidak rela berkorban. Harga hidup kekal tampaknya terlampau besar. Sebab itu ia pun pergi dengan sedih, “karena ia banyak harta-Nya.”—-KSZ2 138.3
NASIHAT TENTANG HAL MENGKAWATIRKAN KEHIDUPAN
Renungan Doa Amaran Sekarang jld 2 no. 16:
Christ’s Object Lessons, halaman 51, paragraf yang kedua sebagai berikut:
“Tidak ada kelas orang-orang yang bebas dari pencobaan terhadap kekawatiran duniawi. Bagi orang miskin kerja keras, kehilangan atau halangan dan ketakutan karena kekurangan membawakan berbagai kebingungan dan beban. Bagi orang kaya datang ketakutan terhadap rugi dan sejumlah besar kekhawatiran terhadap keinginan-keinginannya. Banyak dari pengikut-pengikut Kristus lupa akan ajaran yang telah dianjurkanNya kepada kita untuk dipelajari dari bunga-bunga di padang. Mereka tidak mengharapkan pengawasanNya yang terus menerus. Kristus tak dapat memikul beban mereka, sebab mereka tidak membebankannya kepada Dia. Sebab itu berbagai kekhawatiran hidup yang hendaknya mendorong mereka datang kepadaNya untuk bantuan dan penghiburan, justru memisahkan mereka dari padaNya.”
Catatan:
- Kutipan Ellen G. White ini sangat realistis, sangat sesuai dengan kondisi yang benar-benar kita hadapi yaitu “Tidak ada kelas orang-orang yang bebas dari pencobaan terhadap kekawatiran duniawi”, baik kepada kita yang kondisinya miskin maupun yang kaya, disini jelas Tuhan melalui Ellen G. White mengetahui tidak ada orang yang bisa munafik secara sombong mengatakan ia tidak terpengaruh terhadap kekhawatiran duniawi,
- Bahkan dari antara orang-orang yang mengaku pengikut Kristus sekalipun, ternyata masih banyak yang belum bergantung kepada Kristus. Atas kekawatiran-kekawatiran itu yang seharusnya membuat kita makin bergantung kepadaNya, sebaliknya “justru memisahkan mereka dari padaNya”.
Disini Ellen G. White tidak berbicara tentang orang-orang penolak kebenaran iman Kristus, melainkan kepada orang yang dikatakan sebagai “pengikut Kristus” artinya sesuai konteks pengertian Victor T. Houteff yang menyadur tulisan Ellen G. White ini, tentunya peringatan ini ia maksudkan kepada kita semua para pembaca pekabaran Tongkat Gembala.
- Jadi dari tulisan ini kita diingatkan untuk mengoreksi diri dalam menyikapi saat kekawatiran melanda, serahkanlah atau bebankanlah kepada Yesus jgn mencoba coba dgn kekuatan sendiri, kedua dr sini jangan kita mengira oleh karena kita pengikut Kristus telah mengikuti gulungan-gulungan kebenaran yang terus terbuka akan terbebas dr segala kekawatiran.
Amaran Sekarang jld 2 no. 35 (Tuhan kebenaran kita):
Bilangan 23 : 18, 19:
“Maka dikemukakannya perumpamaannya, dan mengatakan: Bangkitlah kiranya hai Balak, dan dengarlah; berilah telingamu akan daku, hai anak Zippor; bahwa Allah itu bukanlah manusia yang berdusta, Ia bukan anak manusia sehingga akan menyesal; masakah sudah Ia berfirman lalu tiada dilaksanakan-Nya? Atau masakan sudah Ia mengucapkan lalu tiada akan diperbuat-Nya dengan baik?”
Saudara saksikan, bahwa Kebenaran Allah ialah kelengkapanNya, yaitu janji-janji-Nya yang pasti, kemampuan-Nya untuk melaksanakan. Ia menjamin kepastian; dari semua janji-Nya; semuanya tidak akan gagal. Oleh sebab itu, memiliki Kebenaran Tuhan ialah memiliki kelengkapan-Nya dan kesetiaan-Nya, maka semua ini tidak pernah dapat kita miliki selama kita masih tetap tidak mempercayai-Nya. Tidak pernah kita miliki selama kita masih meragukan firman-Nya, karena meragukan firman-Nya sama saja dengan menyebut-Nya sebagai seorang pembohong. Meragukan firman adalah pelanggaran yang terbesar yang dapat dilakukan seseorang. Tak seorang pun dapat meragukan Allah lalu juga masih memperoleh berkat-berkatNya dan janji-janjiNya. Oleh sebab itu memiliki Kebenaran Tuhan ialah menaruh harap sepenuhnya kepada-Nya tanpa syarat. Dan dimanakah Ia mengharapkan kita untuk mulai? — Ia menghendaki kita supaya mulailah dari perkara yang amat mengganggu kita — yaitu perkara-perkara yang bersifat sementara yang akan datang. Ia menghendaki kita supaya belajar agar kita tidak dapat melayani diri sendiri dan juga Allah.
Matius 6 : 24 – 26:
“Tak ada orang yang dapat melayani dua majikan, karena ia tak dapat tiada akan membenci yang satu dan mencintai yang lainnya; atau sebaliknya akan berpegang kepada yang satu, dan meremehkan yang lainnya. Kamu tak dapat berbakti kepada Allah dan juga kepada mammon. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Janganlah kamu khawatir akan hidupmu, dari hal apa yang akan kamu makan, atau apa yang akan kamu minum; atau pun akan tubuhmu, dari hal apa yang akan kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih dari pada makanan, dan tubuh itu lebih dari pada pakaian? Tengoklah kepada burung-burung di udara, karena mereka itu tidak menabur, mereka juga tidak menuai atau pun mengumpulkan ke dalam lumbung-lumbung; namun Bapa samawimu memberi juga makan kepada mereka itu. Bukankah kamu adalah jauh lebih baik dari pada segala burung itu?”
Ketiga ayat ini mengatakan dengan jelas, bahwa hidup untuk mempertahankan hidup, dan merasa khawatir bagaimana untuk menyukseskan hari depan adalah sama saja dengan berbakti kepada mammom (diri sendiri); bahwa anda tak dapat berbakti kepada diri sendiri dan kepada Allah pada waktu yang sama; bahwa jika anda berbakti kepada Allah anda hendaknya bebas dari kekhawatiran hari depan, sama seperti halnya burung-burung itu. Anda akan mengetahui dengan sepenuh hati, bahwa selama anda berbakti kepada-Nya Ia tidak akan pernah meninggalkan anda atau pun menolak anda.
Yesaya 41 : 17:
“Apabila orang miskin dan orang kekurangan mencari air, tetapi air tidak ada, dan lidah mereka itu lekat karena kehausan, maka Akulah Tuhan akan mendengarkan keluhan mereka itu, Akulah Allah Israel tidak akan meninggalkan mereka itu”.
Yesaya 49 : 15:
“Dapatkah seorang perempuan melupakan anak penyusunya, sehingga ia tidak akan menaruh sayang kepada putera dari kandungannya? Sesungguhnya, kalau pun mereka lupa, namun Aku tidak akan melupakan dikau”.
Matius 6 : 27 – 34:
“Siapakah di antara kamu dengan khawatirnya dapat melanjutkan umurnya barang sedikitpun? Dan mengapakah kamu khawatir dari hal pakaianmu? Perhatikanlah bunga bakung di padang, bagaimana mereka itu tumbuh; tiada mereka bekerja, dan tiada pula mereka memintal benang; namun Aku mengatakan kepadamu, bahwa walaupun Solaiman dalam segala kemuliaannya tiada ia dihiasi seperti salah satu dari pada segala kuntum bunga itu. Olehnya itu, jika sedemikian itu Allah menghiasi rumput di padang yang ada pada hari ini, dan esoknya dibuang ke dalam dapur api, tidakkah Ia akan lebih menghiasi kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu khawatir sambil mengatakan, Apa yang akan kami makan, atau apa yang akan kami minum, atau dengan apakah kami akan dihiasi? (Karena semua perkara inilah yang dikejar oleh orang-orang Kapir) karena Bapa samawimu mengetahui, bahwa kamu membutuhkan semua perkara ini. Tetapi caharilah dahulu olehmu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semua perkara ini akan dipertambahkan kepadamu. Oleh karena itu janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok itu ada kekhawatirannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Janganlah khawatir akan hari esok, karena hari esok akan mengawasi dirinya sendiri – mengapa membuang-buang waktu memikirkan hal-hal yang tidak akan timbul? Mengapa khawatir bagaimana kamu akan mengisi perutmu dan dengan apa kamu akan menutupi dirimu besok jika semua itu diperhatikan sekarang? Mengapa khawatir mengenai segala kebutuhanmu, mengapa tidak khawatir tentang bagaimana memajukan Kerajaan Allah? Dengan melakukan kerja extra untuk membangun tenda-tenda atau memperbaiki sepatu untuk nafkah adalah benar kalau saja tidak anda katakan, “Saya hendak melakukan ini dan lainnya dan memperoleh uang untuk membeli dan membangun ini atau itu.” Saudara sebaliknya harus mengatakan, “Jika Allah berkenan, saya hendak melakukan ini atau itu, supaya saya dapat sampai ke sini atau sampai ke sana, supaya saya dapat berbuat ini dan lainnya demi kemajuan kepentingan-Nya”. Apapun tujuan yang ada di balik tindakanmu, ia itu harus demi kemajuan KerajaanNya.
Mengapa tidak anda menaruh perhatian utama terhadap pekerjaan-Nya? Mengapa tidak terhadap Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, supaya “semua perkara ini dapat dipertambahkan kepadamu”? Mengapa bekerja untuk memberi makan kepada dirimu sendiri? Mengapa tidak bekerja bagi Allah dan membiarkan Dia memberi makan dan memberi pakaian bagimu? Ia adalah jauh lebih mampu untuk memberikan kepadamu dari pada kemampuanmu sendiri. Mengapa tidak membiarkan Dia mengawasi pekerjaanmu, mengawasi rumahmu, mengawasi tubuhmu?
Sementara anda melaksanakan permintaan-Nya, maka Ia tidak akan pernah melalaikan anda. Mengapa tidak melakukan ini dan menjadi seorang Kristen yang lengkap? Mengapa menjadi hanya Kristen dalam nama, tetapi seorang Kapir dalam hati dan iman? Jangan lagi bekerja bagi diri sendiri, bekerjalah bagi Allah dan bebas dari kekhawatiran, bebas dari keharusan mencari nafkah menurut caramu sendiri. Para nelayan Galilea, sementara mereka mencari ikan dalam caranya sendiri mereka terus gagal, tetapi setelah mereka membuang pukatnya di tempat yang dianjurkan Yesus, maka selekas pula pukat mereka dipenuhi dengan ikan.
Ketahuilah pertama-tama, bahwa Allah tidak berkenan dalam usahamu yang mementingkan diri, melainkan dalam dirimu dan usaha penyelamatan-Nya. Oleh sebab itu tidak perlu anda melayani mammon (diri sendiri), lalu pada waktu yang sama mengharapkan berkat-Nya bagi berbagai kepentingan dari mammon itu. Tak seorangpun juga di dunia ini dapat bekerja bagi kepentingan dirinya sendiri dan masih mengharapkan lagi dari perusahaannya untuk mengangkatnya, atau mempertahankannya pada sesuatu jabatan. Tidak ada majikan yang mempekerjakan orang-orang karena ia ingin pegawainya memperoleh nafkah, melainkan hanya karena ia ingin agar usahanya dapat dilayani. Ketahuilah, bawah pekerjaan Allah adalah jauh lebih penting dan mempunyai akibat-akibat yang menjangkau jauh ke depan dari pada setiap usaha perorangan dan bahwa Allah adalah jauh lebih teliti dan tepat dari pada setiap orang yang pernah ada atau pun akan ada kemudian.
Matius 11 : 28 – 30:
“Marilah kepada-Ku, hai kamu sekalian yang bekerja dan yang menanggung berat, maka Aku hendak memberikan kepadamu istirahat. Ambillah pikulan-Ku ke atasmu, dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku adalah lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan menemukan istirahat bagi jiwamu. Karena pikulan-Ku adalah mudah, dan beban-Ku adalah ringan”.
Kenangkanlah selalu, bahwa Allah tidak memanggil kamu kepada jabatanmu untuk memberi makan kamu atau untuk membuat mu menjadi kaya, melainkan untuk menyelematkan kamu dan untuk menyelamatkan orang-orang lain oleh perantaraan kamu. Oleh sebab itu, apapun yang kamu perbuat, perbuatlah itu bagi kemuliaan Allah. Kemudian dan hanya kemudian baharulah ia mau memberikan “segala perkara ini,” yaitu segala perkara yang pantas pada pemandangan Allah untuk diberikan. Ia hendak melihat bahwa anda memperoleh semua kebutuhanmu dengan satu atau cara lain. Tidak ada iman yang kurang dari pada iman Nuh, dari pada iman Ayub, dan dari pada iman Daniel yang dapat membayar hutang, Saudara-saudariku, sebab apapun yang kurang dari ini ialah penghinaan kepada Allah. Ia itu sama saja dengan menyebut-Nya seorang pembohong. Keragu-raguan terhadap semua janji dari pada Allah merampas dari si peragu itu selengkapnya semua berkat dan janji-janji Allah. Hanya sesudah anda belajar menaruh harap kepada-Nya baharulah Ia akan menjadi bagimu “bagaikan suatu tempat berlindung dari pada angin, dan suatu tempat bersembunyi dari pada angin topan; seperti sungai-sungai yang berair di tempat yang kering, seperti bayangan dari suatu bukit batu besar di tanah tandus”. Yesaya 32 : 2.
Catatan:
- Dari ayat Bilangan 23 : 18, 19 ini ditunjukkan bahwa walaupun ayat ini terjadi masa yang lalu, namun pandangan-pandangan orang-orang masih sama, yaitu mengira bahwa Tuhan itu sama seperti kita manusia, sehingga kata-katanya dapat saja salah, tidak sepenuhnya benar dan tidak semuanya akan dilaksanakan. Disini diberikan penegasan koreksi pemahaman bahwa jangan kita meremehkan Tuhan, dan mengira bahwa Tuhan itu sama dengan manusia yang lidahnya tidak dapat dipegang,
- Penjelasan Victor T. Houteff atas ayat Bilangan 23:18,19 mempertegas dan mengingatkan kita untuk JANGAN MERAGUKAN FIRMANNYA dan KEPADA SIAPA YANG MERAGUKAN FIRMANNYA SAMA SAJA MENYEBUTKAN TUHAN ITU SEBAGAI PEMBOHONG.
Bila kita mundur mempelajari peristiwa raja Balak dan Bileam kita dapatkan pemahaman MERAGUKAN FIRMANNYA itu seperti apa, kita baca dari buku Para Nabi dan Bapa jld 2:
Bileam mengetahui bahwa kutuknya tidak akan dapat melukai Israel. Allah berada pada pihak mereka, dan selama Israel setia kepadaNya, tidak ada kuasa musuh di dunia ini atau kuasa neraka sekalipun yang bisa menang terhadap mereka. Tetapi kesombongannya telah dirangsang oleh kata-kata pujian pesuruh-pesuruh itu, “Barangsiapa yang engkau berkati akan beroleh berkat dan barangsiapa yang engkau kutuki akan terkutuk.” Upah berupa pemberian-pemberian yang mahal serta kedudukan yang tinggi telah membangkitkan sifat tamaknya. Dengan rakus ia telah menerima harta yang ditawarkan itu, dan kemudian, sementara mengaku menurut dengan seksama kepada kehendak Allah, ia mencoba bersepakat dengan keinginan Balak.—-PB2 32.2
Allah mau memberikan bukti kepada bangsa Moab bahwa orang-orang Ibrani itu berada di bawah pimpinan Sorga dan hal ini dengan berhasil telah dilakukanNya bilamana Ia menunjukkan kepada mereka bagaimana tidak berdayanya Bileam sekalipun dalam hal mengucapkan satu kutuk terhadap mereka tanpa ijin dari ilahi.—-PB2 37.1
Banyak orang yang menipu diri sendiri dengan berpendapat bahwa mereka bisa berbuat tidak jujur untuk sementara waktu, demi keuntungan yang bersifat duniawi, dan apabila tujuan itu telah mereka peroleh, mereka akan dapat mengubah perbuatan mereka setiap saat mereka kehendaki. Orang-orang seperti ini sedang memasukkan diri ke dalam perangkap setan, dan jarang mereka dapat melepaskan diri dari dalamnya.—–PB2 32.2
Pengalaman Bileam ini, menggambarkan petunjuk Victor T. Houteff tersebut, yaitu meragukan atau mencoba-cobai Tuhan.
Demikian pula dizaman kita sekarang ini, dimana saat ini semakin banyak gulungan-gulungan kebenaran yang telah Tuhan bukakan (seperti mengenai TIME SETTING — dalam perkembangannya kata-kata Victor T. Houteff yang mengatakan “Jika kita tidak mengetahui hari dan jam, kita tidak memiliki kebenaran apapun bagi zaman ini” dalam Tongkat Gembala jld 2 dan perintah guru-guru untuk menerangkan bagian kebenaran yang masih perlu diinterpretasi dalam buku Keimamatan), bila kesemuanya itu diragukan, diremehkan dan bahkan seakan-akan tidak pernah disampaikan….itu sama saja menyebutkanNya sebagai PEMBOHONG dan dalam kelanjutan dari penjelasan PEMBOHONG tersebut, Victor T. Houteff juga mengatakan “Meragukan firman adalah pelanggaran yang terbesar yang dapat dilakukan seseorang, bila demikian diingatkan janganlah berharap untuk memperoleh bekat-berkatNya,
- Melanjutkan peringatannya untuk tidak meragukan firmanNya yang berakibat fatal, Victor T. Houteff menasihati untuk menghindari dari perbuatan yang dinilai pelanggaran besar adalah dimulai dari TIDAK MELAYANI DIRI SENDIRI dan JUGA ALLAH, langkah ini ditempatkan pertama dari upaya menghindari pelanggaran besar, berarti sikap meragukan firmanNya adalah merupakan tindakan melayani diri sendiri dan tentunya kaitan sikap tersebut adalah merupakan buah dari kesombongan atau merasa diri pintar/banyak mengetahui. Dalam salah satu tulisan Ellen G. White lainnya ia mengatakan:
….. Adalah suatu penghinaan kepada Roh Kudus Allah jika setiap orang yang memilih kehidupan yang hanya melayani diri sendiri. —Lt 10, 1897. (4BC 1159)
- Memiiliki kekawatiran-kekawatiran terhadap hari depan, dari apa yang kita makan, atau minum, atau bagaimana kita dihiasi adalah sama dengan melayani diri sendiri dan lebih lanjut lagi pada paragraf-paragraf berikutnya juga hal demikian disimpulkan Victor T. Houteff dengan kata-kata “belum menjadi Kristen yang lengkap atau hanya sekedar Kristen dalam nama saja”, bila kita hubungkan dengan kata-kata Ellen G. White dalam kutipan awal di atas, yaitu “Tidak ada kelas orang-orang yang bebas dari pencobaan terhadap kekawatiran duniawi”, maka hampir-hampir tidak ada yang mungkin dapat layak menjadi 144000 kecuali kita benar-benar melakukan pembangunan dan reformasi menyesuaikan petunjuk Ellen G. White yang menyatakan untuk TIDAK LUPA KEPADA KEHADIRAN TUHAN TERHADAP BUNGA-BUNGA DIPADANG, artinya KITA HARUS DATANG KEPADANYA MEMINTA BANTUAN DAN PENGHIBURAN bukan merasa mampu dan mengandalkan kekuatan sendiri,
- Bila kita mengikuti konteks penjelasan Victor T. Houteff dengan menghubungkan pemahaman dari Bilangan 23:18, 19 kepada penjelasannya atas ayat Yesaya 41:17, Yesaya 49:15 kemudian juga kepada Matius 11:28-30 dan kemudian mengkaitkan dengan berbagai ramalan-ramalan tentang bagaimana kesusahan, penderitaan saat kelepasan 144000 seperti adanya perang dari Daniel 11, Konfederasi dari Yesaya 7, 8, dampak krisis ekonomi dari perang dagang dan juga dari akan adanya penjarahan buruh terhadap majikan-majikannya, maka hal ini menunjukkan bahwa MASING-MASING CALON 144000 ITU di dalam perjalanan terakhirnya dari sebelum kesusahan Yakub hingga kemenangannya AKAN MENGHADAPI KONDISI PENUH KESUSAHAN, PENDERITAAN, KEKURANGAN, KETERSIKSAAN, TEKANAN dan atas kesemuanya itu SATU-SATUNYA JALAN TERJAMIN ADALAH TIDAK MENGANDALKAN DIRI SENDIRI, MELAINKAN MEMINTA BANTUAN DAN PENGHIBURAN DARI TUHAN.
Kelepasan 14000 dari ayat-ayat tersebut mungkin jauh dari bayangan kita yang mengira bahwa kondisinya akan seperti saat kondisi orang-orang di zaman air bah yang lalu yaitu segala sesuatunya masih sebagaimana kehidupan sehari-hari seperti pandangan kehidupan kita sekarang ini yang tidak terlalu mengkawatirkan, akan tetapi penjelasan Victor T. Houteff pada tulisan ini menjelaskan kita untuk tidak meragukan, atau memilih-milah, karena bila kita melakukannya dan lebih memilih petunjuk sebagaimana zaman Nuh, maka sama saja kita menyebutkan Kristus itu PEMBOHONG dan akibatnya KITA DINILAI BERBUAT SUATU PELANGGARAN BESAR.
Berikut ayat-ayat lainnya yang juga perlu menjadi pembanding memahami kemungkinan kesusahan, penderitaan dari kelepasan 144000:
Yoel 2:18, 19
Kemudian dari pada itu Tuhan akan cemburu terhadap tanahNya dan sayang terhadap umatNya. Sesungguhnya Tuhan akan menjawab dan berkata kepada umatNya, bahwasannya Aku akan mengirimkan kepadamu gandum dan air anggur dan minyak, maka kamu akan dipuaskan olehnya dan Aku tidak akan lagi membiarkan kamu dipermalukan di antara orang kapir.
Yoel 2:25-27:
2:25 Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.
2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.
2:27 Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.”
Yeheskiel 34:27,28, 29:
34:27 Pohon-pohon di ladang akan memberi buahnya dan tanah itu akan memberi hasilnya. Mereka akan hidup aman tenteram di tanahnya. Mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku mematahkan kayu kuk mereka dan melepaskan mereka dari tangan orang yang memperbudak mereka.
34:28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi orang kapir dan binatang liar tidak akan menerkam mereka, melainkan mereka akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun.
34:29 Aku akan mempertumbuhkan bagi mereka suatu tanaman yang kenamaan, sehingga di tanah itu tidak seorang pun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung kecelaan yang ditimbulkan segala orang kapir.
Yeheskiel 36:29, 30:
36:29 Aku akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan Aku akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan Aku tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu.
36:30 Aku juga memperbanyak buah pohon-pohonanmu dan hasil ladangmu, supaya kamu jangan lagi menanggung noda kelaparan di tengah bangsa-bangsa.
Ayat-ayat tersebut walaupun kita belum menelururi pengertiannya dari mangkok keemasan, namun berbekal dengan terang dari Tongkat yang telah kita pahami, dapatlah kita memahami bahwa kesemuanya itu meramalkan kelepasan dari calon 144000 dan terlihat bagaimana kondisi keadaan mereka akan dilepaskan.
KONDISI SAAT 144.000 DILEPASKAN
144.000 dilepaskan disaat duniapun menderita kelaparan dan kehausan, serta kejahatan meningkat dan tidak lagi mengejutkan
Sebagai gambaran dan perbandingan mengenai kesetiaan dan persatuan umat pada masa kesusahan selama bela-bela itu, kami mengutip buku Early Writings, halaman 282 — 283 sebagai berikut: “Aku tampak orang-orang suci itu meninggalkan kota-kota dan kampung-kampung, lalu berhimpun bersama-sama secara berkelompok, dan hidup di tempat-tempat yang sangat terpencil. Malaikat-malaikat menyediakan bagi mereka makanan dan air, sementara sebaliknya orang-orang jahat menderita kelaparan dan kehausan. Kemudian aku tampak pemimpin-pemimpin dunia bersama-sama saling berkonsultasi, dan Setan berikut malaikat-malaikatnya sibuk mengelilingi mereka. Aku tampak sebuah tulisan, yang mana salinan-salinan dari tulisan itu disebarkan diberbagai tempat di negeri itu, memberikan perintah, bahwa jika orang-orang suci tidak mau melepaskan iman mereka yang istimewa itu, melepaskan Sabatnya, lalu mematuhi hari yang pertama dari minggu, maka sesudah jangka waktu tertentu semua orang akan bebas untuk menghukum mati mereka itu ……… tetapi malaikat-malaikat dalam bentuk prajurit-prajurit perang bertempur bagi mereka. Setan ingin memiliki kuasa untuk membinasakan orang-orang suci dari DIA YANG MAHA TINGGI, tetapi Yesus meminta malaikat-malaikat-Nya agar terus mengawasi mereka itu …….. Menyusul datang rombongan besar orang-orang jahat yang penuh amarah, dan sesudah itu suatu masa malaikat-malaikat jahat, yang memberi semangat kepada orang-orang jahat itu untuk membunuh semua orang suci itu. Tetapi sebelum mereka berhasil mendekati umat Allah, orang-orang jahat itu harus pertama sekali berhasil melewati rombongan malaikat-malaikat suci yang perkasa ini. Inilah yang tidak mungkin. Malaikat-malaikat Allah membuat mereka itu mundur, dan juga membuat malaikat-malaikat jahat yang memberikan semangat kepada mereka itu terpukul mundur.” Ternyata di sini, bahwa umat Allah adalah terpisah tersendiri, tanpa adanya seorang jahat pun di antara mereka. Malaikat-malaikat suci tidak akan mau melindungi orang-orang yang tidak suci dari rombongan orang jahat yang banyak itu. Di sini kita saksikan umat Allah berpisah sama sekali dari semua kejahatan. Oleh sebab itu ini menunjukkan bahwa pada waktu mereka keluar meninggalkan kampung-kampungnya mereka itu berada dalam persatuan yang sempurna.——Tongkat Gembala jld 1, Bab 1, sub judul ”Akan berlangsungkah pemeteraian ini sampai berakhir masa kasihan?”
Kepada saya telah ditunjukkan bahwa Roh Tuhan sedang ditarik dari bumi ini. Kuasa Allah yang melindungi itu akan segera akan ditolak bagi mereka yang terus menerus mengabaikan hukum-hukumNya. Berita-berita tentang transaksi bisnis yang curang pembunuhan, dan segala jenis kejahatan tiap hari kita dengar. Kejahatan sudah menjadi sesuatu yang begitu lumrah sehingga tidak lagi mengejutkan perasaan kita seperti dulu. —- Surat 258, 1907.
Calon 144000 akan mengalami kesusahan dari Laban (pihak diluar kebenaran, pihak dimana Yakub mencari nafkah) dan dari orang-orang Assiria, Kasdim dan Romawi.
Buku The symbolic code Jilid 12 No. 5 (buku 3 hal. 48) :
Tidakkah anda melihat, bahwa anak-anak Esau itu sedang akan naik amarahnya terhadap umat Allah lalu mengacaukan mereka dari belakang dan lebih menyusahkan lagi di depan? Maka di samping semua kesusahan yang akan diderita Yakub dari Esau, ia juga akan dikejar Laban dari belakang. Seseorang yang dilambangkan oleh Laban akan mengejar Yakub contoh saingan menyusahkan dia.
Amaran Sekarang jilid 1 No. 39:
“Dalam kebenaran engkau akan diteguhkan; engkau akan jauh dari aniaya; karena tiada engkau akan takut, dan engkau akan jauh dari pada kegentaran, karena tiada ia itu akan menghampiri engkau.” — Yesaya 54 : 14.
Janji kepada sidang Kristen dari sejarah yang terkemudian ini ialah bahwa ia akan jauh dari aniaya (tidak akan diperintah oleh bangsa yang lain); bahwa kegentaran tidak akan datang menghampirinya; dan bahwa ia tidak akan perlu takut. Melihat kepada kenyataan bahwa sidang sampai kepada waktu ini belum pernah bebas dari semuanya itu, maka jelas dimengerti bahwa semua janji itu masih belum dinyatakan kepadanya. Oleh karena itu kepada generasi yang dimaksudkan di dalam pasal ini, sidang yang akan memperoleh semua janji itu bukanlah di masa lalu, melainkan di dalam masa yang akan datang. Dan kenyataan bahwa Ilham kini untuk pertama kalinya mengungkapkan janji-janji yang sudah lama dirahasiakan itu, dan kini mengemukakannya kepada perhatian kita, menjadikan semua itu “makanan pada waktunya,” kebenaran menjadi jelas. Sidang sesudah pengumuman ini selesai melaksanakan tugasnya, akan segera masuk ke dalam masa periode yang gilang gemilang ini. Selanjutnya ayat lima belas mengatakan:
“Bahwasanya, mereka tak dapat tiada akan berhimpun, tetapi bukan daripada pihak-Ku; barangsiapa yang akan berhimpun hendak melawan dikau, ia itu akan jatuh karena sebab engkau”. Yesaya 54 : 15.
Di sini ia diamarkan, bahwa musuh-musuhnya akan berkumpul bersama-sama melawannya, tetapi bukan dari pihak Tuhan. Oleh karena itu mereka itu tidak akan beruntung, melainkan mereka akan jatuh karena sebabNya. Musuh-musuhnya tidak akan pernah lagi dapat membawa satu pun anggotaNya ke dalam tawanan, ataupun ke dalam penjara, atau ke dalam api yang bernyala-nyala, atau ke dalam kandang-kandang binatang-binatang buas — ia tidak akan pernah lagi menyaksikan orang-orang Assiria atau pun orang-orang Kasdim beruntung melawan dia; ia juga tidak akan lagi menderita aniaya-aniaya oleh orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang Romawi. Semua ini kini sudah berlalu dan terulangnya kembali tidak akan membawa akibat apapun terhadapnya.
Kemenangan Akhir 534.2:
Sementara Setan terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang Kristen jangan lupa bahwa “perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12). Amaran yang diilhami ini diserukan selama berabad-abad sampai ke zaman kita: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8). “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” (Efesus. 6:11).
(Catatan: Dalam penjelasan Victor T. Houteff terhadap Yesaya 54:14 dikatakan “ia akan jauh dari aniaya (tidak akan diperintah oleh bangsa yang lain)”, dari kata-kata ini dapatlah kita pahami bahwa sebelumnya yaitu dimasa kita sekarang ini (sebelum terlepas dari aniaya) calon-calon 144000 sama sebagaimana dalam buku The Symbolic Code jld 12 No. 5 bahwa selain dari Esau ia akan mendapat kesusahan dibelakang dari Laban. Kemudian lebih ditegaskan lagi penjelasan Yesaya 54:15 hanya orang-orang Yahudilah yang dapat kita pahami sebagai lambang Esau, sedangkan orang-orang Asiria, orang-orang Kasdim dan orang-orang Romawi jelas tidak pernah dilambangkan kepada lambang Esau di seluruh nubuatan Alkitab. Penjelasan tersebut sejalan dengan KA 534.2 yang sudah kita sering dengar bahkan dibacakan pendeta-pendeta, namun pemahamannya hanya dari Tongkatlah kita bisa mengerti. Ini berarti perjalanan sisa calon 144000 benar-benar suram, membutuhkan sepenuhnya ketergantungan kepada Tuhan.
Memahami uraian 144000 akan dilepaskan dalam masa damai
- Mereka adalah “buah-buah pertama”. Wahyu 14 : 4.
- Mereka dimeteraikan dalam masa damai sementara keempat malaikat sedang “memegang keempat mata angin”. Wahyu 7 : 1 – 3.
- Mereka adalah “tidak tercemar dengan perempuan-perempuan”. Wahyu 14 : 4.
- Mereka “tidak memiliki tipu di dalam mulutnya”. Ayat 5.
- Mereka berdiri bersama-sama dengan Anak Domba itu di Gunung Sion, dan mengikuti Dia “ke mana saja Ia pergi”. Ayat 1, 4.
- Mereka memiliki “nama Bapa yang tertulis pada dahi-dahi mereka”. Ayat 1.
- Menyusul pemeteraian mereka, maka suatu rombongan besar “dari segala bangsa, dan suku-suku, dan umat, dan bahasa-bahasa”, demikian kata Pewahyu, “berdiri di hadapan tahta, dan di hadapan Anak Domba, berpakaikan jubah-jubah putih, serta daun palm berada dalam tangan mereka.” Wahyu 7 : 1 – 9.
…..
Dan karena selama masa pemeteraian itu segala bangsa dicegah untuk tidak mengganggu pemeteraian orang-orang benar itu, dan “keempat malaikat” (Wahyu 7 : 2) itu diperintahkan supaya tidak menyakiti orang-orang jahat, maka kita saksikan, bahwa mereka yang 144.000 itu dimeteraikan di dalam masa damai — sungguhpun tidak di dalam masa damai di antara bangsa-bangsa itu sendiri, namun di dalam suatu masa dalam mana tak ada bangsa yang dibiarkan menganiaya sidang (orang-orang yang dimeteraikan itu) ataupun malaikat yang diijinkan untuk menyakiti orang-orang jahat. Tetapi keadaan ini adalah bertentangan kepada apa yang terdapat di masa rasul-rasul, pada mana baik orang-orang Romawi maupun orang-orang Yahudi telah menganiaya orang-orang Kristen, dan pada mana Allah sendiri telah menghilangkan nyawa Ananias dan Saphira, serta membawa kebinasaan atas Yerusalem, sehingga tak seorang pun dengan jujur dapat menyimpulkan bahwa 144.000 orang itu dimeteraikan pada masa itu.—- Tengok Aku jadikan segala perkara baru, sub judul “Mengenali mereka 144000 itu.”
Kami yakin bahwa jika sekiranya si penanya mau mempelajari kembali dengan seksama buku “Testimonies to Ministers, p. 444, maka ia akan menyaksikan bahwa ia itu sedang berusaha menunjukkan bahwa tujuan Ilahi dalam menahan angin-angin itu seperti yang dijelaskan oleh ayat itu, ialah “keselamatan sidang Allah.” Karena demikian itu halnya, maka angin-angin itu sendiri yang merupakan lambang dari pergolakan, kekacauan, dan peperangan, apabila dilepaskan akan menghembus menghantam sidang. Ini adalah jelas terbukti karena tertahannya angin-angin itu semenjak dari zaman Yahya sampai kepada saat ini, belum pernah menghalangi bahkan sekarangpun tidak menghalangi peperangan bangsa-bangsa di antara sesamanya. Mereka selalu terlibat perang di antara sesamanya, dan sekarang mereka sedang terlibat dalam suatu pertikaian seluruh dunia yang hebat yang tak ada tandingannya dalam seluruh sejarah, sekalipun malaikat-malaikat masih tetap menahan angin-angin itu. Oleh sebab itu, maka tak dapat tiada pertikaian yang dilambangkan oleh peniupan angin-angin itu harus terpenting bersifat agama dalam tujuannya, dan hanya bersifat politik dalam prosedur, dengan demikian bersifat agama-politik sesuai yang ditegaskan di dalam buku Traktat No. 12, The World Yesterday, Today, Tomorrow, pp. 38, 65, dan di dalam Tongkat Gembala, Jilid 2, hal: 114 (bahasa Inggris).——Tanya Jawab buku 3 pertanyaan no. 53.
Kesimpulan :
Berarti dari hasil penelusuran kita hingga saat ini makin terang terbuka bagaimana kelepasan 144000 itu dan benarlah apa yang dikatakan Victor T. Houteff berikut:
“Umat Allah akan mendapatkan diri mereka benar-benar tak berdaya dan mereka akan tampak tak berdaya kepada semua orang lainnya“. —Symbolic Code jilid 13 no. 1, 2.
SUATU PETUNJUK BAHWA CALON 144000 AKAN DILEPASKAN DI DALAM KONDISI MENGHADAPI KESUSAHAN DAN PENDERITAAN
Amaran Sekarang jld 1 no 37 (Akhir dari perjalananmu
yang panjang dan berat):
Yesaya 51 : 7:
“Dengarlah olehmu akan Daku, hai kamu yang mengetahui kebenaran, umat yang di dalam hatinya terdapat hukum-Ku; janganlah kamu takut akan celaan manusia, dan janganlah gentar akan segala kutuk mereka itu.”
Orang-orang yang mengetahui kebenaran-Nya, umat yang kepadanya Kebenaran ini diungkapkan, dan yang memiliki hukum-Nya di dalam hati mereka, jelas akan menderita mengalami celaan dan kutukan manusia, tetapi mereka dinasehatkan supaya tidak takut. Dan apakah akhir nasib segala musuhnya mereka? — Disinilah jawabannya:
Yesaya 51 : 8:
“Karena mereka itu akan dimakan habis bagaikan kain yang dimakan gegat, dan seperti buluh domba yang dimakan ulat; tetapi kebenaran-Ku akan tetap selama-lamanya, dan selamat yang dari pada-Ku itu dari generasi ke generasi.”
Dengan sedih kita merasa kasihan terhadap Saudara-saudara Laodikea kita yang amat marah, tetapi buta, melawan kita.
Yesaya 51 : 9, 10:
“Jagalah, jagalah, pakaikanlah kuatmu, hai lengan Tuhan! Jagalah seperti pada zaman dahulu kala, pada zaman bangsa yang dahulu-dahulu itu. Bukankah engkau juga yang sudah membinasakan Rahab dan yang sudah melukai naga laut? Bukankah engkau juga yang sudah mengeringkan laut, segala air tubir yang dalam itu; yang sudah membuat segala kedalaman Iaut menjadi sebuah jalan bagi semua orang tebusan untuk menyeberang dari padanya.”
Kalau saja umat-Nya itu tidak tidur, maka apakah perlunya adanya panggilan untuk menjagakan mereka? Kita bergirang karena Allah sendiri yang sedang menjagakan kita dan sedang menceritakan kepada kita, bahwa seperti halnya para leluhur kita telah melakukan perkara-perkara yang besar-besar, maka kita pun, sebagai “lengan” Allah mampu dan akan melakukan bahkan perkara-perkara yang lebih besar dari mereka.
Yesaya 51 : 11:
“Sebab itu segala orang tebusan Tuhan akan kelak kembali, dan akan datang dengan bersorak-sorak ke dalam Sion; maka kesukaan kekal akan berada di atas kepala mereka itu; mereka akan memperoleh kesukaan dan kegembiraan; maka kesusahan dan tangisan akan berlalu.”
Syukur kepada Allah, bahwa bukan saja Ia menjagakan umatNya dan membuat mereka itu menyanyi sambil berbaris masuk ke Sion, tetapi juga mampu menyingkirkan semua kesusahan dan tangisan untuk selama-lamanya. Ia adalah sangat mampu untuk meletakkan di atas kepala mereka itu kesukaan yang kekal.
Yesaya 51 : 12:
“Bahwa Aku, bahkan Aku juga yang menghiburkan kamu; siapakah engkau, maka harus engkau takut kepada manusia yang mati kelak, dan kepada anak Adam yang akan dijadikan seperti rumput?”
Dalam usaha untuk menunjukkan kepada kita betapa sia-sianya untuk takut terhadap manusia yang kelak akan mati seperti halnya rumput di telapak kaki, maka Ilham di dalam ayat ini menekankan kepada penghiburan-penghiburan yang dijanjikan pada ayat 11. Tak dapat tiada, bahwa masih ada saja orang yang besar takutnya kepada manusia. Kini karena kita telah memperoleh firman dan penghiburan Allah, maka hendaklah kita takut kepada-Nya, yaitu Satu-Satunya yang patut ditakuti.
Yesaya 51 : 13:
”Maka engkau melupakan Tuhan, penciptamu, yang sudah membentangkan segala langit dan sudah meletakkan segala alas bumi; dan kamu setiap harinya takut kepada amarahnya si penganiaya, seolah-olah ia telah siap hendak membinasakan? Maka di manakah gerangan geram si penganiaya itu?”
Apabila kita mulai takut kepada manusia, maka sejak saat itu juga kita melupakan Allah. Pertanyaan, “Di manakah gerangan geramnya si penganiaya itu?” mengandung arti, bahwa pada kenyataan tak ada satu pun yang ada, bahwa itu hanyalah suatu tipu muslihat.
Yesaya 51 : 14, 15:
“Dengan segera juga orang yang terbelunggu itu akan dilepaskan; tiada ia akan mati di dalam penjara, dan tiada ia akan kekurangan rejeki. Tetapi Akulah Tuhan Allahmu, yang memecahkan laut, yang ombak-ombaknya menderu: Tuhan serwa sekalian alam adalah nama-Nya.”
Ya, orang-orang terbelunggu mengharapkan kelepasan mereka, tetapi Allah tidak mengharapkan laut itu memecahkan dirinya sendiri, melainkan la memecahkannya pada saat kehendak-Nya dan membuat umat-Nya berjalan lalu pada tanah yang kering.
Yesaya 51 : 16:
“Maka Ku-bubuh firman-Ku dalam mulutmu dan Aku menudungi engkau di bawah naung tangan-Ku, agar Aku dapat menegakkan segala langit dan meletakkan segala landasan bumi, dan mengatakan kepada Sion, ‘Kamulah umat-Ku.’”
Di sini kita memperoleh pernyataan Allah sendiri agar kata-kata yang kita bicarakan hanyalah kata-kata Kebenaran yang datang langsung dari pada-Nya. Lagi pula, Ia menjaminkan kita, bahwa tangan-Nya, yaitu pengawasan dan perlindungan-Nya, adalah sekeliling kita; bahwa dengan inilah Ia dapat menegakkan segala langit, meletakkan segala landasan bumi, dan mengatakan kepada Sion, ”Kamulah umat-Ku.”
Yesaya 51 : 17:
“Jagalah, jagalah, bangkitlah, hai Yerusalem, engkau yang telah minum dari tangan Tuhan isi piala kehangatan murka-Nya; engkau sudah minum habis isi piala yang berisikan barang yang memabukkan, bahkan kau peras habis akan dia.”
Jagalah, jagalah, hai kawanku kepada kenyataan, bahwa belunggu kita, kesusahan dan tangis kita, sudah hampir berlalu; kita tidak akan lagi mengalaminya. Dia Yang membelah Iaut itu akan betul-betul dapat membebaskan kita.
Yesaya 51 : 18:
“Dari pada semua anak yang telah dilahirkannya seorangpun tiada yang menuntun dia, dan dari pada semua anak yang telah dibesarkannya seorang pun tiada yang memegang tangannya.”
Keadaan Sion yang lalu dan juga masa kini sekarang dikemukakan bagi pertimbangan kita. Alangkah sepinya! Betapa mengerikan keadaannya bagi sebuah sidang sesudah ia membawa keluar banyak orang-orang yang bertobat! Tak seorangpun yang memberikan bantuan kepadanya!
Di sini kita diberitahukan, bahwa para anggota biasa di Laodikea sama sekali tidak bisa menjadi bantuan rohani apapun bagi ibunya (kependetaan), bahkan tak seorangpun berusaha untuk mengangkat tangannya memberi bantuan kepada Saudara-saudara kependetaan itu. Semua mereka itu sedikit banyak setuju untuk tetap tinggal “merana, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang.” Wahyu 5 : 17.
Yesaya 51 : 19:
“Kedua perkara ini sudah berlaku atasmu, maka siapa gerangan mengasihani akan dikau? Adakah kerusakan dan kebinasaan dan kelaparan dan pedang, maka dengan siapa gerangan Aku akan menghiburkan dikau?”
Daud dahulu disuruh memilih salah satu dari tiga perkara: ” ….. Maka datanglah Gad kepada Daud, diberitahu kepadanya firman itu, lalu katanya: Maukah engkau, suatu bela kelaparan tujuh tahun lamanya berlaku dalam negerimu atau maukah engkau lari tiga bulan lamanya dari hadapan musuhmu yang mengusir akan dikau, atau maukah engkau suatu bela sampar tiga hari lamanya dalam negerimu? …..” 2 Samuel 24 : 10. Sekarang dengan cara yang sama umat Allah ditanya untuk memilih apakah ditinggalkan pada kebinasaan atau kelaparan dan pedang. Maka bukanlah seperti di masa Daud dahulu, melainkan la sendiri yang akan memecahkan masalah kita jika kita menyerahkannya kepada-Nya.
Yesaya 51 : 20 – 22:
“Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan di semua hujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka Tuhan dan hardik Allahmu. Sebab itu, dengarlah ini, hal engkau yang tertindas dan mabuk, tetapi bukan karena air anggur. Demikianlah firman Tuhan, Tuhan Allahmu, yang memperjuangkan perkara umat-Nya: Bahwasanya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku; kamu tidak akan meminumnya lagi.”
Tidakkah kita bersyukur karena mengetahui, bahwa setiap orang yang namanya terdapat di dalam kitab itu akan diselamatkan bahkan juga dari masa kesusahan besar yang segera akan kita masuki? — Michael akan berdiri bagi umat-Nya (Daniel 12 : 1)? Sekali Ia menghimpunkan kita, maka Ia tidak akan lagi mencerai beraikan kita.
Yesaya 51 : 23:
“Tetapi Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas akan dikau, orang yang tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami berjalan melewatimu; dan kamu telah merentangkan badanmu serata dengan tanah, dan serata dengan jalan, bagi mereka yang berjalan melewatimu.”
Kedudukan kekuatan berubah: Apa yang umat Allah dahulu harus menerima dari musuh-musuh mereka, musuh-musuh mereka harus segera menerima dari mereka. Oleh sebab itu janganlah kita lalai mengambil manfaat dari panggilan kelepasan Allah.
Nah, Saudara-saudaraku, karena perjalanan kita yang panjang dan berat sudah akan berakhir, marilah kita sebagai “lengan” Allah menaruh perhatian sepenuhnya kepada seruan panggilanNya yang membangunkan itu. Kini pada akhir dari perjalanan kita yang panjang dan berat, janganlah kita membiarkan apapun menghalangi kita dari menerima dua perkara yang akan membuat kita berdiri untuk selama-lamanya, yaitu keselamatan Allah dan kebenaran-Nya.
Kita sekarang diminta untuk memilih apakah hendak berdiri pada pihak Allah atau pada pihak musuh-musuh-Nya (yaitu orang-orang yang kita takuti); orang-orang yang sedang melakukan apa saja demi untuk menutup mata kita dari Kebenaran Allah bagi zaman ini — apakah memilih Allah, Roh-Nya dan ungkapan Kebenaran-Nya, atau memilih manusia, ditinggalkan dengan kebinasaan, kelaparan dan pedang.
MEMAHAMI PERJALANAN PEKERJAAN TUHAN DI SISA AKHIR ZAMAN
Pandangan pergerakan Davidian sesuai perspektif Victor T. Houteff
Pada waktu kami memindahkan kantor kami dari California ke Texas, di sana kami tidak mempunyai seorang temanpun ataupun seseorang yang percaya kepada pekabaran yang kami bawa, maka tua-tua gereja bergembira karena menyangka pekerjaan kami akan pasti mati. Tetapi walaupun begitu ia itu telah bertumbuh lebih besar lagi dari pada sebelumnya, walaupun semua ini telah jadi di tengah-tengah masa depresi ekonomi, dalam tahun 1935, yaitu pada waktu beratus-ratus dan beribu-ribu perusahaan dagang telah jatuh bangkrut, dan sementara banyak orang kaya yang jatuh miskin. Namun kami yang sejak semula telah memulai dengan tangan hampa, ternyata telah bertumbuh dan berkembang dengan maju. Apalagi kami tidak pernah melakukan pemungutan apapun dalam sesuatu pertemuan di mana saja dan kami tidak pernah membuat sesuatu seruan meminta bantuan keuangan. Dan hal ini masih tetap berlaku sampai pada hari ini. Kemudian, juga, bahwa literatur-literatur kami yang telah dikirim kemana-mana dalam setiap minggu dengan gratis itu telah menghabiskan beratus-ratus bahkan beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, di samping biaya untuk membangun lembaga itu sendiri.
Maka pada hari ini setelah melewati mimpi persangkaan bahwa saya akan hidup dalam kemelaratan, seperti yang telah saya ceritakan di depan, sekarang kredit simpanan saya tidak terbatas jumlahnya, dan cheque yang saya buka meliputi beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, walaupun saya tidak terikat dengan siapapun, tidak memiliki kekayaan, dan tidak mempunyai rekening bank pribadi. Selanjutnya saya membayar para sekretaris saya sama banyak dengan yang saya bayarkan kepada diri saya sendiri dan beberapa dari orang kerja saya, saya bayar dua kali lebih banyak. Benar, ada banyak keajaiban besar pada waktu ini sama seperti di masa lalu.——–Amaran Sekarang jld 2 no. 32
Pada waktu pekabaran ini mulai dibukakan, orang-orang Laodikea berusaha dengan segala daya untuk mematikannya, namun ia masih terus hidup dan bertumbuh dengan makin cepat. Mereka masih terus berusaha mematikannya, tetapi oleh karena mereka tidak mampu berbuat begitu sewaktu ia masih kecil dan lemah bagaikan suatu daun kecil dari benih sesawi, maka bagaimanakah dapat mereka perbuat sekarang karena ia telah menjadi besar dan telah berbuah?———-Amaran Sekarang jld 1 no.11
“Ketakutan akan duri-duri dan onak tidak akan lagi datang ke sana; tetapi ia itu akan berguna bagi menghalau lembu dan untuk diinjak-injak oleh kambing-domba.” Yesaya 7 : 25, bagian akhir.
Digalinya kebun anggur itu dengan cangkul menunjukkan, bahwa permulaan pekerjaan reformasi akan maju secara perlahan-lahan dan bahwa ia itu akan memerlukan kerja keras, tetapi bahwa setiap “bukit” atau gereja setempat yang digali akan menjadi suatu tempat “bagi penugasan lembu”. Tegasnya, pada waktu yang tertentu ini Ia akan mengutus para misionaris ke dalam kebun anggurNya yang dilalaikan (sidang) dan bukan ke dalam dunia Kapir.
Lagi pula, walaupun pekerjaan itu akan memiliki suatu permulaan yang menyerupai cangkul yang kecil dan berat, namun ia itu akan mencapai kecepatan dan akan keluar dari kecepatan cangkul masuk ke dalam kecepatan lembu yang membajak —– kecepatan yang akan melihat semua orang percaya terhadap Kebenaran Sekarang (terkecuali “kambing-domba”) secara bersatu pergi keluar menggali atau membajak “bukit-bukit” yang lain sampai semua duri dan onak kelak dicabut dari seluruh tanah itu, sampai semua tanah selesai dipecah-pecah, dan sampai kebun anggur itu kembali bahkan melebihi kesempurnaannya yang semula. Demikianlah diperoleh kembali, maka ia itu akan menjadi suatu tempat yang bukan saja “bagi pengiriman lembu,” para missionari, melainkan juga bagi pemijakan hewan-hewan yang lebih kecil
(kambing- domba) ———-Mengapa Binasa, sub judul “Sampai kebun anggur itu sepenuhnya kembali – seperti benih sesawi”.
Catatan:
Secara umum tampak dari pandangan Victor T. Houteff kondisi pekerjaan Tuhan yang dikatakan seperti biji sesawi, remeh temeh, rendah, sederhana ataupun kecil itu terjadi diawal pergerakannya tahun 1930an kemudian berkembang dan bahkan mampu melebihi beberapa organisasi-organisasi lainnya pada waktu yang sama-sama bertumbuh, keterbatasan pemahaman Victor T. Houteff ia tidak mengetahui akan penggenapan dari ramalannya sendiri dari pukulan mematikan tahun 1962, sehingga ia mengira bahwa kepemimpinan organisasi Davidian ciptaannya akan sampai pada pintu kasihan berakhir bagi sidang dan pekerjaan akan beralih dari organisasi Davidian Waco Texas ke gunung Sion. Kita yang hidup lebih lanjut dari pada Victor T. Houteff yang meninggal sebelum pukulan mematikan dapat mengikuti penggenapan ramalannya dan menyaksikan sendiri perkembangan pekerjaanNya dari hari ke hari haruslah merevisi keyakinan bahwa pekerjaan akan diselesaikan melalui organisasi, dan harus menyadari bahwa pemahaman tentang bagaimana lambang biji sesawi itu yang sebenarnya, yaitu 144000lah penggenapan dari lambang tersebut, bukan pergerakan awal Davidian.
Nubuatan pekerjaan Tuhan akan sangat kecil, remeh, hina, sederhana, tidak berharga, tidak diperhitungkan, direndahkan seperti lambang biji sesawi
Matius 13 : 31, 32:
“Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkanNya kepada mereka, katanya: Kerajaan sorga itu diumpamakan dengan sebiji sesawi yang diambil orang lalu ditaburkannya di ladangnya. Sungguhpun itu adalah yang terkecil dari pada segala benih, namun apabila ia tumbuh, maka ia adalah yang terbesar di antara segala pokok sayur-sayuran, dan akan menjadi sebuah pohon sehingga burung-burung di udara akan datang dan hinggap pada segala dahannya.”
Benih sesawi yang terkecil dari antara segala benih ditunjukkan dalam perumpamaan ini bahwa ia yang akan memulaikan Kerajaan itu akan merupakan sesuatu yang sangat tidak berarti, bertentangan dengan semua harapan manusia. Namun bagaimanapun juga, seperti halnya tanaman sesawi itu akan menjadi yang terbesar dari pada segala rerumputan, maka demikianlah Kerajaan itu akan bertumbuh dan menjadi terbesar dari pada segala kerajaan. Ini bertentangan dengan semua rencana manusia, tetapi adalah hakekatnya, bahwa selain dari pada orang-orang yang seperti Nicodemus, maka orang-orang yang terus saja merasa malu untuk dipersamakan dengan sesuatu yang tidak terkenal, dibenci, dan tak berarti, akan kelak sebagai hasilnya tertinggal di luar Kerajaan itu.
Matius 13 : 33:
“Dan lagi suatu perumpamaan yang lain dikatakanNya kepada mereka itu: Bahwa Kerajaan sorga itu seumpama ragi yang diambil oleh seorang perempuan dan dimasukkan ke dalam tiga sukat tepung sampai keseluruhannya beragi.”
Kerajaan sorga itu kembali ditunjukkan di sini dimulai dengan sesuatu yang keciI, tetapi benda yang kecil itu akan jadi seperti ragi dalam sebuah adonan roti. Apakah yang dapat dilambangkan dengan ragi itu kalau bukan sesuatu pekabaran yang tak terkenal yang dibawakan oleh seseorang yang tak berarti Ialu dimasukkan ke dalam Sidang, yaitu adonan itu. Ya, ragi itu kini berada dalam adonan. Pandanglah bagaimana ia akan meragikan semuanya itu.––Amaran Sekarang jld 2 No. 11
“Pada hari itu” (apabila Tuhan sedang akan mengosongkan bumi), Ia “akan mengulurkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya,” demikian kata nabi Yesaya, “untuk menghimpun umat-Nya yang lagi tinggal, yang akan ditinggalkan dari Assyria, dari Mesir, dari Pathros, dari Kusy, dari Elam, dari Shinar, dari Hamat, dan dari pulau-pulau yang di lautan. Maka akan didirikan-Nya suatu alamat bagi segala bangsa, dan akan dihimpunkan-Nya dari keempat penjuru bumi segala orang Israel yang telah dihalau itu, dan segala orang Yehuda yang telah dicerai-beraikan itu.” Yesaya 11 : 11, 12.
Pekerjaan pengumpulan yang dikemukakan dalam kata-kata Injil ini menunjukkan, bahwa sebelum kebangkitan orang-orang benar (1 Tesalonika 4 : 16) dan sebelum kebinasaan segala bangsa pada mendahului masa seribu tahun itu, Tuhan akan mendirikan Kerajaan-Nya pertama-tama terdiri dari orang-orang suci yang hidup saja, seperti terlihat dari nubuatan Daniel 2 : “batu itu terpotong keluar” dari gunung (ayat 45), dan yang merupakan lambang dari Kerajaan Kristus pada permulaannya (ayat 44), kemudian gunung dari mana batu itu terpotong keluar, harus tak dapat tiada melambangkan sidang dari mana buah-buah pertama dari kerajaan itu, mereka yang 144.000 itu, dikumpulkan. Dan karena batu itu terus bertumbuh lalu menjadi “sebuah gunung besar” (ayat 35) sesudah ia “terpotong keluar”, maka jelas ia pada mulanya melambangkan kerajaan itu pada masa kecilnya — hanya “buah-buah pertama” saja. Juga kenyataannya, bahwa batu itu terus bertumbuh dan memenuhi “seluruh bumi”, adalah suatu kenyataan lainnya dalam pembuktian, bahwa sesudah kerajaan yang dinanti-nantikan ini “diperdirikan”, maka sejumlah besar orang yang tak terhitung akan menggabungkan diri kepadanya. Kalau saja ini tidak demikian halnya, maka batu itu tak mungkin dapat menjadi “sebuah gunung besar“. Lagi pula keadaannya pada mulanya hanya berupa sesuatu bagian gunung yang amat kecil, menunjukkan bahwa kerajaan itu memiliki permulaannya yang sangat kecil, seperti yang difirmankan Tuhan : “Kerajaan sorga adalah bagaikan sebutir benih sesawi, ………. yang sungguh-sungguh adalah terkecil dari segala benih : tetapi apabila sudah besar ia, maka ialah yang terbesar di antara segala jenis rerumputan.” Matius 13 : 31, 32.——-Tengok Aku jadikan segala perkara baru, sub judul “Mendirikan KerajaanNya”
Jesaya 40 : 15 – 17
“Bahwasanya segala bangsa itu adalah bagaikan setitik air pada timba, dan diperhitungkan bagaikan habu kecil di atas neraca; bahwasanya, dipegang-Nya segala pulau itu bagaikan sebuah benda terkecil. Maka se Libanon sekalipun tak cukup untuk kayu bakar, maupun segala binatangnya untuk suatu korban bakaran. Segala bangsa di hadapan-Nya adaIah bagaikan sia-sia belaka; dan mereka diperhitungkan kepada-Nya kurang dari tak ada sesuatu, dan sia-sia.
Apabila kita menyadari, bahwa segala bangsa di bumi ini diperbandingkan kepada kuasa Allah adalah bagaikan sia-sia adanya, sehingga kayu ataupun segala binatang Lebanon sekalipun tak cukup untuk hanya dijadikan korban bakaran, sama halnya bahwa tak lama lagi kita akan menyaksikan segala manusia, termasuk pula diri kita sendiri, bagaikan tidak berarti dan tak berharga bagaikan habu. Kemudian kita akan saksikan betapa perlunya ketergantungan kita kepada-Nya selengkapnya, sebagaimana ketergantungan anak kecil kepada orang tuanya.
Jesaya 40 : 4
“Setiap lembah akan ditinggikan, dan setiap gunung dan bukit akan direndahkan, dan yang bengkok akan diluruskan, dan segala tempat yang kasar berbatu-batu akan dilicinkan.”
Beban dari pekabaran yang akan diserukan itu adalah mempersiapkan umat itu untuk bertemu dengan Tuhan, yaitu meratakan tempat-tempat yang tinggi, meninggikan yang rendah, menyingkirkan segala halangan, supaya jalan raya Tuhan itu, yaitu jalan bagi kedatanganNya dibersihkan. Semua sebutan ini tentunya secara kiasan mengatakan: Orang-orang yang tinggi kelak akan direndahkan; orang-orang sederhana berikut mereka yang terbuang keluar kelak akan ditinggikan; segala yang salah akan dibetulkan, karena di dalam kerajaan Allah persamaan dan keadilan harus ungguI.
“Apabila Roh AIIah dengan kuasa penggeraknya yang ajaib itu menyentuh jiwa, maka Ia akan merendahkan kesombongan manusia. Kesenangan, kedudukan dan kekuasaan dunia akan tampak tidak lagi berharga. ‘Segala khayalan, dan setiap perkara yang tinggi yang terpuja sendiri melawan pengetahuan akan Allah’, akan dibuang; setiap pikiran akan ditundukkan kepada kepatuhan kepada Kristus. Kemudian kerendahan hati dan kasih yang bersifat penyangkalan diri, yang sedemikian rendah pada penilaian orang keIak akan dijunjung tinggi sebagai satu-satunya yang patut. lnilah kerjanya Injil oleh mana pekabaran Yahya juga merupakan sebagian dari padanya.” — The Desire of Ages, p. 135.
Jesaya 41 : 14, 15:
“Janganlah takut, hai kamu ulat kecil Jakub, dan kamu orang-orang dari Israel; Aku akan menolongmu, demikianlah Firman Tuhan, dan Penebusmu, Yang Maha Suci dari Israel. Bahwasanya Aku akan menjadikan dikau sebuah alat penumbuk baru yang tajam yang memiliki gigi-gigi, engkau akan menumbuk hancur segala gunung, memalu mereka itu sampai menjadi kecil-kecil, dan engkau akan menghancurkan segala bukit itu menjadi sekam.”
Menumbuk segala gunung (segala kerajaan) ialah mengambil keluar gandum (orang-orang suci) dari padanya. Oleh karena itu hamba-hamba Allah di sini dijanjikan sebuah alat yang baru yang berbeda dari setiap alat yang pernah dipergunakan sebelumnya; yaitu, pengumpulan orang-orang suci dalam masa penuaian yang akan diselesaikan dalam suatu cara yang belum terpikirkan, yang bertentangan dengan setiap perencanaan manusia. Alat ini akan memiliki gigi-gigi; ia akan memisahkah dengan tiba-tiba gandum dari pada jerami lalu meniup keluar sekam-sekam. Kristus, “yang alat pengipasNya berada dalam tanganNya … hendak membersihkan lantaiNya dengan selengkapnya, Ialu mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbung; tetapi la akan membakar habis sekam-sekam itu dengan api yang tak terpadamkan.” Matius 3 : 12. Untuk alasan inilah kita dipanggil, dan untuk tugas yang besar dan mulia inilah kita harus mempersiapkan jalan.———–Amaran Sekarang jld 2 no. 9
Catatan:
Melihat kepada penjelasan di atas salah satunya dari lambang batu kecil dari nubuatan patung Daniel 2 yang sebagaimana kita pahami sebagai mereka 144000 dan dilanjutkan kepada contoh dari sikap Nicodemus yang malu terlihat nemui Yesus pada waktu siang hari, maka berarti kelompok-kelompok yang sebelum terkumpulnya 144000 tentunya harus lebih hina, lebih kecil, lebih tidak terkenal, lebih tidak berarti lagi, lebih sederhana, lebih tidak berharga daripada habu, terbuang keluar……dan tentunya juga lebih “bertentangan dengan semua harapan dan rencana manusia dan belum terpikirkan” karena kita sebelum terkumpulnya mereka 144000, keberadaannya masih TERSEMBUNYI, sampai-sampai tidak terlihat meyakinkan semua pikiran manusia. Selain itu juga karena dikatakan biji sesawi itu terkecil dari segala benih atau “rerumputan” dalam buku Tengok Aku jadikan segala perkara baru bukan dari pohon kayu, maka bila melihat kondisi kita sekarang ini yang bermunculan kelompok-kelompok Davidian pemegang pekabaran Tongkat Gembala, HARUSLAH CALON 144000 YANG BENAR-BENAR TIDAK ADA TIPU DI MULUT ADALAH YANG TERKECIL, TEREMEH, TERHINA, TIDAK BERARTI DAN PALING TIDAK MASUK AKAL 144000 KELUAR DARI ANTARA MEREKA.
Tetapi kebenaran tentang hal itu adalah, bahwa yang disebut benalu-benalu itu sesungguhnya adalah tunas-tunas muda. Maka marilah kita coba mengenangkan, bahwa seperti halnya sebuah pohon mati apabila ia gagal mengeluarkan sesuatu tunasnya pada setiap musim, maka demikian pula halnya sesuatu sidang akan mati apabila ia gagal untuk mengembangkan dirinya dengan Kebenaran tambahan dari sorga. Bahkan dunia pun mengetahui, bahwa tunas-tunas itulah yang senantiasa mempertahankan sidang itu hidup dan merdeka, dan bahwa tunas-tunas senantiasa berkehendak demikian. Olehnya itu kita merasa sangat terhormat menjadi tunas-tunas yang terus bertumbuh dan bukan pucuk-pucuk yang tidur.
Yah, adalah suatu kehormatan bagi kita jika dianiaya, diejek-ejek, dan dipermalukan karena sebab Kristus dan KebenaranNya. Demikianlah Jesus mengatakan: “Berbahagialah kamu apabila orang kelak akan membencimu, dan apabila mereka akan memisahkan kamu dari persekutuannya, dan apabila mereka akan mencela kamu, lalu mencoret akan namamu sebagai penjahat, karena sebab Anak Manusia. Bersuka citalah kamu pada masa itu, dan berlompat-lompatlah kegembiraan, sebab, bahwasanya, besarlah pahalamu di dalam sorga, karena sedemikian ini pula yang telah dilakukan segala bapa mereka itu terhadap segala nabi.” – Lukas 6 : 22, 23.—–Amaran Sekarang jld 2 no. 10
Yesaya 49 : 7 :
“Demikianlah firman Tuhan, Penebus orang Israel, dan Yang Maha Suci-Nya, kepada dia yang dicela segala orang, kepada dia yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada seorang hamba dari penguasa-penguasa, Raja-Raja akan melihat dan bangkit berdiri, penghulu-penghulu juga akan menyembah sujud, oleh karena Tuhan yang setia, dan Yang Maha Suci Israel, maka Ia akan memilih kamu”.
Tuhan di sini tampak berbicara kepada suatu umat yang dihina oleh orang-orang, kepada mereka yang dijijikkan oleh bangsa itu, kepada hamba-hamba dari para penguasa – yaitu kepada para anggota biasa, bukan kepada para pendeta yang diakui oleh Organisasi. Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri. Jadi, kebencian itu yang ditumpukkan kepada kita oleh saudara-saudara Laodikea kita hendaknya tidak mematahkan semangat kita, melainkan harus merupakan dorongan besar. Dan mengapa? – Sebab Roh Tuhan sendiri membuktikan, bahwa kita adalah hamba-hamba Allah bagi zaman ini, sehingga Ia akan memberkati pekerjaan kita sedemikian rupa sehingga bahkan raja-raja akan menyaksikan kebangkitan kita dan juga para penghulu akan datang dan menyembah sujud.
Yesaya 49 : 21 – 23 :
“Maka akan kamu katakan dalam hatimu, Siapa gerangan yaug sudah melahirkan sekaliannya ini bagiku? karena aku telah kehilangan anak-anakku, dan aku adalah sunyi, seorang tawanan, yang terbuang kesana-kemari, maka siapakah yang telah membesarkan mereka ini? Tengoklah, aku tertinggal seorang diri; mereka ini, dimanakah mereka berada? Demikianlah firman Tuhan Hua, Tengoklah, Aku akan mengangkat tangan-Ku kepada segala bangsa Kapir, dan menegakkan standar-Ku kepada orang banyak itu; maka mereka akan menghantarkan anak-anakmu laki-laki dalam gendongannya, dan anak-anakmu perempuan akan dibawanya pada bahu-bahu mereka. Maka raja-raja akan menjadi bapa-bapa angkatmu, dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi ibu-ibu angkatmu; mereka akan menyembah sujud ke hadapanmu dengan muka sampai ke bumi, dan menjilat debu kakimu; maka akan diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan; karena mereka yang menunggui Aku tidak akan malu”.
Walaupun mungkin kita pada waktu ini dibenci atau pun tidak dikenal, masanya akan datang apabila kita akan dihiburkan. Orang-orang besar bumi ini pada waktunya kelak, katakanlah seolah-olah, akan “menjilat debu” dari kaki kita.——-Amaran Sekarang jld 1 no 46
Catatan:
Dalam kutipan ini Victor T. Houteff menyamakan pekerjaan permulaan pekerja-pekerja calon 144000 itu sebagai tunas, dan lebih ditegaskan lagi dengan dipersamakan nasib pekerja-pekerjanya seperti pengalaman penganiayaan kepada nabi-nabiNya, maka sama halnya dengan penjelasan dari kutipan-kutipan tulisan Victor T. Houteff diatas, TUNAS inipun haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil sebagaimana nabi-nabiNya dahulu, artinya kembali kelompok calon 144000 yang sekarang ini haruslah terendah, terhina, teremeh, terkecil dari sudut kacamata jumlah orang-orangnya. Demikian kita dapatkan dari buku Amaran Sekarang jld 2 no. 10.
Kemudian dari penjelasan terhadap ayat Yesaya 49:7 dikatakan “Injil menjelaskan, bahwa hamba Tuhan ini adalah dihina dan dijijikkan sangat sama seperti yang dialami Tuhan sendiri” menunjukkan pengertian yang sejajar dengan tulisan-tulisan Victor T. Houteff lainnya, lebih-lebih dalam penjelasan disini ia mempersamakan kita dengan yang dialami Yesus sendiri yang artinya sebagaimana pemahaman yang kita dapatkan dari tulisan lainnya yaitu kelompok Davidian pemegang kebenaran sekarang dari sekian banyak kelompok-kelompok yang mengaku diri pemegang kebenaran Tongkat Gembala yang murni haruslah kelompok calon 144000 itu adalah yang paling dihina dan dijijikan atau dalam arti lain tidak ada lagi pihak yang lebih hina dan rendah daripada kelompok calon 144000 yang benar-benar akan menjadi rombongan buah-buah pertama. Disamakannya dengan pengalaman Yesus dahulu, maka kepada kita juga diberikan gambaran nubuatan tentang kehadiran Yesus dari Yesaya 52 ayat 13-15 dan seluruh pasal 53. Kelompok calon 144000 yang benar haruslah sama dengan keadaan Yesus dahulu dalam nubuatan tersebut, yaitu BURUK, TIDAK TAMPAN, SEMARAK PUN TIDAK, TIDAK MENGINGINKANNYA, DIHINA, DIHINDARI ORANG, SENGSARA, MENDERITA KESAKITAN, ORANG MENUTUP MUKANYA DARI PADA DIA, BAGI KITAPUN TIDAK MASUK HITUNGAN.
Berikut kata-kata dari Ellen G. White:
“Dengan apa hendaknya kita membandingkan kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?” Dalam pemerintahan duniawi tidak ada apa-apa yang dapat menunjukkan adanya persamaan. Tidak ada masyarakat biasa yang dapat memberikan kepada-Nya sebuah lambang. “Itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burungburung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” —–MKA 53.2
Benih dalam biji itu bertumbuh dengan jalan membukakan asas kehidupan yang telah ditanamkan Allah. Perkembangannya bukan bergantung atas kuasa manusia. Demikian pulalah kerajaan Kristus. Ia merupakan sebuah kejadian yang baru. Asas perkembangannya berlawanan dengan asas-asas yang memerintah kerajaan dunia ini. Pemerintahan dunia tumbuh oleh kekuatan fisik; mereka mempertahankan kekuasaannya dengan peperangan; tetapi pendiri kerajaan yang baru ini adalah Putra Damai. Roh Kudus menggambarkan kerajaan-kerajaan dunia dengan lambang binatang-binatang yang buas; tetapi Kristus adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Dalam rencana pemerintahanNya tidak ada perlakuan kasar dan bengis untuk memaksa angan-angan hati. Orang mengharapkan kerajaan Allah akan didirikan dengan cara yang sama seperti kerajaan-kerajaan dunia. Untuk meningkatkan kesucian mereka memilih cara-cara lahiriah. Mereka menggunakan metode serta rencana. Tetapi Kristus menanamkan satu asas. Dengan jalan menanamkan kebenaran dan kesucian, Ia melawan pekerjaan kepalsuan dan dosa.—–MKA 54.1
Para pemuka agama dalam generasi ini menyatakan pujian dan mendirikan tugu orang yang telah menanamkan benih kebenaran berabad-abad yang silam. Apakah tidak banyak orang yang membelakangi pekerjaan ini untuk menginjak-injak tunas yang tumbuh dari benih yang sama sekarang ini? Ejekan yang lama terdengar, “Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Seperti pada abad permulaan, kebenaran yang istimewa terdapat pada zaman ini, bukan dalam tokoh-tokoh agama, tetapi pada laki-laki dan perempuan yang sederhana dan kurang pandai dalam firman Allah. —-MKA 56.1
“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orangorang yang berhikmat dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,” “supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah””? —-MKA 56.2
Dan di dalam generasi yang terakhir ini perumpamaan dari biji sesawi itu akan mencapai kemenangan dan kegenapan yang gemilang. Biji yang kecil itu akan menjadi sebuah pohon. Pekabaran amaran dan pengasihan yang terakhir harus disampaikan kepada “semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,“ “yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.” Dan bumi akan “menjadi terang oleh kemuliaanNya.” —-MKA 56.3
“Banyak orang yang menyangka dirinya orang-orang Kristen kelak pada akhirnya akan didapati gagal. Banyak orang akan berada di dalam surga walaupun oleh tetangga-tetangga mereka dikira tidak akan pernah dapat masuk ke sana. Manusia menilai berdasarkan keadaan lahiriah, tetapi Allah menilai hati manusia. —–Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 72, Amaran Sekaran jld 2 no. 38, renungan doa “Penilaian adalah milik Allah”.
Karena kamu menyaksikan panggilanmu, saudara-saudaraku, bagaimana mereka yang dipanggil itu, tidak banyak orang pintar menurut ukuran manusia, tidak banyak orang yang gagah perkasa, tidak banyak orang bangsawan yang dipanggil; melainkan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang bodoh untuk mengacaukan orang-orang pintar; dan Allah telah memilih perkara-perkara dunia yang lemah untuk mengacaukan perkara-perkara yang kuat perkasa.”—- Christ’s Object Lessons, halaman 79, paragraf satu, Amaran Sekarang jld 2 no. 39, renungan doa “Jangan mengukur pekerjaan Allah dengan tali pengukur manusia”.
Catatan:
Artinya dalam kata-kata EGW ini kita haruslah memahami bahwa janganlah menilai-nilai pekerjaan akhir Tuhan ini akan sesuai dengan metode-metode pikiran dunia dalam memperoleh sesuatu keberhasilan yaitu perlu adanya organisasi, perlu adanya tokoh kepemimpinan yang dihormati, perlu adanya koordinator yang terpusatkan dan perlu pekerjaNya adalah orang-orang pintar/kuat perkasa, karena manusia menilainya berdasarkan keadaan lahiriah .
Tidak saja pertumbuhan dari kerajaan Kristus dilukiskan oleh perumpamaan biji sesawi itu, tetapi dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi. Bagi jemaat-Nya dalam setiap generasi, Allah mempunyai suatu kebenaran yang penting dan pekerjaan yang istimewa. Kebenaran yang disembunyikan dari orang pandai dan bijak dinyatakan kepada orang yang sederhana dan rendah hati. Ini memerlukan pengorbanan diri. Ada perjuangan yang harus diperjuangkan untuk meraih kemenangan. Akhirnya pengikutnya hanya beberapa orang saja. Orang-orang besar dunia ini dan umat Tuhan yang berkompromi dengan dunia, mengolok-olok dan menentang mereka. Lihatlah Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, berdiri sendiri untuk menegur keangkuhan bangsa Yahudi yang mementingkan tata upacara saja. Lihatlah para pembawa Injil yang pertama di Eropa. Betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya tugas Paulus dan Silas, kedua pembuat tenda, ketika mereka dengan pengikutnya menaiki kapal di Troas menuju Filipi. Tengoklah “Paulus yang sudah lanjut usia,” dirantai, berkhotbah tentang Kristus di benteng-benteng Kaisar. Tengoklah kumpulan-kumpulan kecil budak-budak serta para petani dalam pertikaian dengan kekafiran kerajaan Roma. Lihatlah Martin Luther menghadapi jemaat yang besar yang merupakan karya puncak dari kepintaran dunia. Lihatlah dia memegang teguh firman Allah menentang kaisar dan Paus, berkata, “Di sini aku berdiri; aku tak dapat berbuat lain. Allah menjadi penolongku.” Lihatlah John Wesley mengkhotbahkan Kristus dan kebenaran-Nya di tengah segala macam tata cara, percabulan dan pendurhakaan. Lihatlah seseorang yang dibebani sengsara dari dunia kekafiran, memohonkan kesempatan untuk menyampaikan kepada mereka pekabaran kasih Kristus. Dengarlah jawab dari alim ulama, “Duduklah, anak muda. Bila Allah mau mempertobatkan orang kafir, Ia akan melaksanakannya tanpa pertolonganmu atau saya.”—-MKA 55.2
Catatan:
Pada paragraf ini kita ditunjukkan dan dihibur untuk tidak undur atau kecil hati, memang pada awalnya bila kita baca tulisan-tulisan VTH kita ketahui pekerjaan Davidian disamakan dengan biji sesawi hingga berkembang besar, namun besarnya organisasi Waco Texas terhenti di tahun 1962 setelah organisasi dibubarkan oleh Ny Houteff, selanjutnya keberadaan Davidian terlebih telah terpecahnya terdapat kelompok gandum dan sekam (dimulai tahun 1991), maka dengan kecilnya kembali keberadaan kelompok gandum, ini menunjukkan kegenapan dari kata-kata Ellen G. White diatas, bahwa setelah tahun 1962 itu dan lebih lanjut lagi setelah tahun 1991 calon 144000 menggenapi kata-kata “dalam setiap tahapan pertumbuhannya, pengalaman yang digambarkan dalam perumpamaan itu diulangi”, jadi artinya posisi kita sekarang ini yang tampak tidak berarti dan menggenapi ramalan nubuatan serta pengalaman Paulus dan Silas yang “betapa gelap dan tanpa pengharapan kelihatannya”dan kita tidak diposisi melanjutkan organisasi Victor T. Houteff yang dahulu, kita harus mengulangi lagi dalam pertumbuhan yang baru.
Adakah keraguan GELAP DAN TANPA PENGHARAPAN KITA DENGAR DARI KELOMPOK WAKO TEXAS DAN KELOMPOK DAVIDIAN LAINNYA SEKARANG INI?, …..JELAS YANG KITA DENGAR ADALAH KEYAKINAN YANG BERLEBIH BUKAN TAWAR HATI.
TIDAK AKAN ADA PEMINTA MINTA DIANTARA MEREKA ATAU PUN ORANG-ORANG YANG KEKURANGAN MAKANAN, DAN KEKUATAN MENGHADAPI KESULITAN
Dan persediaan yang lebih jauhlah diadakan bagi orang miskin. Tidak ada sesuatu setelah pengakuan mereka akan tuntutan-tututan Allah yang lebih membedakan hukum-hukum yang telah diberikan oleh Musa selain dari roh kedermawanan, lemah lembut dan penuh kebajikan yang dinyatakan kepada orang miskin. Sekalipun Allah telah berjanji akan memberikan umatNya dengan berkelimpahan, bukanlah rencanaNya bahwa kemiskinan akan sama sekali ditiadakan dari antara umatNya, akan selalu ada orang-orang yang membutuhkan rasa simpati, kelemahlembutan dan kedermawanan mereka. Pada zaman itu sebagaimana halnya sekarang ini, ada orang-orang yang menjadi korban kemalangan, sakit dan kehilangan harta benda, namun demikian selama mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Allah, tidak akan ada peminta minta diantara mereka atau pun orang-orang yang kekurangan makanan.-—SRNJ2 1472
Tidak seorang pun umat Allah, tanpa menghiraukan betapa beratnya kesusahan-kesusahan yang mereka dipanggil untuk pikul, merasa bahwa pengorbanan-pengorbanan ini adalah terlalu berat. Pada umumnya semua orang ini memiliki kemampuan stabilisasi yang sulit dijelaskan selain mengatakan, bahwa itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang erat dan kokoh berkenalan dan bersatu dengan-Nya.—–Symbolic code jld 12 No.4
Namun di dunia ini sekalipun orang-orang Kristen dapat menikmati kegembiraan hubungan dengan Kristus; mereka dapat memiliki sinar kasihNya, penghiburan yang kekal dari hadiratNya. Setiap langkah dalam kehidupan dapat membawa kita lebih dekat kepada Yesus, dapat memberikan pengalaman yang dalam darihal kasihNya, dan dapat membawa kita selangkah lebih dekat menuju tempat tinggal yang damai sentosa. Oleh karena itu janganlah kita buangkan keyakinan kita, melainkan meneguhkan hati, lebih teguh dari masa lalu. “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita, ” dan tentu Dia akan membantu kita sampai kesudahan. 1 Semuil 7:12. Marilah kita memandang semua tugu peringatan, pengenang segala sesuatu yang telah dilakukan Tuhan untuk menghibur kita serta menyelamatkan kita dari tangan pembinasa itu. Baiklah kita selalu mengingat dalam pikiran kita semua kemurahan yang telah dinyatakan Tuhan kepada kita — airmata disapuNya, penyakit disembuhkanNya, segala kecemasan dihalau, rasa takut dienyahkan, kekurangan-kekurangan dicukupkan, kemurahan dicurahkan — dengan demikian menguatkan diri kita sendiri menghadapi segala sesuatu yang ada di depan kita melalui perjalanan kita yang sisa. ———KS 117.3
Bagaimanapun kita harus memandang kedepan kepada kesusahan- kesusahan baru di dalam perjuangan yang akan datang, namun dapatlah kita melihat atas apa yang telah lalu sama seperti melihat masa yang akan datang, seraya berkata: “Sampai disini sudah ditolong Tuhan akan kita. ’’”Selamatmu menjadi seperti segala harimu. ’’Ulangan 33:25. Ujian tidaklah lebih berat daripada kekuatan yang diberi kepada kita untuk menanggungnya. Oleh karena itu marilah kita kerjakan pekerjaan kita dimanapun kita mendapatnya, yakin walau apapun yang akan jadi, kekuatan yang sebanding dengan ujian itu akan diberikan.——–KS 117.3
Pekerjaan yang terbentang dihadapan kita adalah satu pekerjaan yang akan mengerahkan segenap tenaga manusia. Itu akan memerlukan penggunaan iman yang kuat dan tetap waspada. Pada suatu ketika kesukaran yang akan kita hadapi akan sangat memilukan hati. Besarnya pekerjaan itu sendiri akan menekan kita . Tetapi oleh pertolongan Allah, umatNya pada akhirnya akan menang. —–Selected Messages, buku 2, hlm 407