<< Go Back

Sabat 9 Maret 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

Bertahun-tahun kesempatan masa percobaan telah diberikan kepada mereka …. sekarang sudah terlambat

Dapatkah mereka yang hidupnya telah dihabiskan dalam pemberontakan melawan Allah tiba-tiba diangkat ke surga, dan menyaksikan keadaan kesempurnaan yang tinggi dan suci yang selamanya ada di sana—setiap jiwa dipenuhi dengan kasih, setiap wajah bersinar dengan sukacita, musik yang merdu menggugah hati dalam nada-nada musik yang berkumandang memuliakan Allah dan Anak Domba, dan cahaya terang yang tak berkesudahan bersinar ke atas umat-umat tebusan dari wajah Dia yang duduk di atas takhta itu—dapatkah mereka yang hatinya dipenuhi kebencian kepada Allah, kepada kebenaran dan kepada kesucian, berbaur dengan warga surgawi dan menyanyikan lagu-lagu pujian bersama mereka? Dapatkah mereka menahan kemuliaan Allah dan kemuliaan Anak Domba itu? Tidak, sama sekali tidak. Bertahun-tahun kesempatan masa percobaan telah diberikan kepada mereka, agar mereka bisa membentuk tabiat untuk surga. Tetapi mereka tidak pernah melatih pikiran untuk mengasihi kemurnian, mereka tidak pernah mempelajari bahasa surga, dan sekarang sudah terlambat. Suatu kehidupan pemberontakan melawan Allah telah membuat mereka tidak layak masuk ke dalam surga. KemurnianNya, kekudusanNya dan kedamaianNya menjadi siksaan bagi mereka, dan kemuliaan Allah menjadi api yang menghanguskan. Mereka akan lebih suka meninggalkan tempat kudus itu. Mereka menyambut kebinasaan agar mereka bisa disembunyikan dari wajah Dia yang mati untuk menebus mereka. Nasib orang fasik itu ditentukan oleh pilihan mereka sendiri. Tidak masuknya mereka ke surga adalah atas kemauan mereka sendiri, dan keadilan dan kemurahan di pihak AllahKA 570.1

 

 

Membiarkan pelbagai hal yang bersifat duniawi menyita waktu dan perhatian

Bilamana pendeta dan guru, ditindih di bawah beban tanggung jawab keuangan, memasuki mimbar atau ruangan kelas dengan otak yang lemas dan saraf yang tertekan, apakah lagi yang dapat diharapkan selain daripada api biasa yang akan digunakan gantinya api kudus Allah yang menyala? Usaha-usaha yang dipaksakan, yang tersendat-tersendat mengecewakan para pendengar dan menyakiti si pembicara. Ia tidak mempunyai waktu untuk mencari Tuhan, tidak mempunyai waktu meminta dengan iman, guna memperoleh pengurapan Roh Kudus… PI 240.4

 

Saya disuruh untuk mengatakan kepada teman-teman sekerja saya, jikalau engkau mau memperoleh kekayaan surga, engkau harus mengadakan hubungan yang erat dengan Allah. Kecuali engkau melakukan hal ini, jiwamu tidak akan disertai Roh Kudus sama seperti bukit-bukit Gilboa yang tidak mempunyai embun dan hujan. Bilamana engkau tergesa-gesa dari satu hal kepada yang lain, bilamana begitu banyak yang engkau harus kerjakan sehingga engkau tidak dapat mengambil waktu untuk berbicara dengan Allah, bagaimanakah engkau dapat mengharapkan kuasa dalam pekerjaanmu? PI 240.5

 

Alasan mengapa begitu banyak pendeta kita mengkhotbahkan khotbah yang tidak hidup dan tidak bersemangat ialah karena mereka membiarkan pelbagai hal yang bersifat duniawi menyita waktu dan perhatian mereka. Kecuali ada pertumbuhan dalam kasih karunia yang tetap, kita akan kekurangan kata yang cocok dengan peristiwa itu. Berhubunganlah dengan hatimu sendiri, barulah kemudian berhubungan dengan Allah. Kecuali engkau melakukan hal ini, usaha-usahamu tidak akan berbuah, karena tergesa-gesa yang sembrono dan membingungkan. PI 241.1

 

Kita harus mempertanggung jawabkan tabiat-tabiat kita yang tidak berkembang, dan berbagai kesempatan kita yang tidak dimanfaatkan

“Kehidupan yang dikaruniakan-Nya kepada kita adalah suatu tanggung jawab yang suci, maka janganlah sekejabpun dari padanya disia-siakan, karena kita akan menemukannya kembali pada buku catatan Pengadilan. Di dalam buku-  buku sorga semua kehidupan kita akan ditelusuri secara cermat bagaikan pada gambar di atas lembaran foto. Bukan saja kita diharuskan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat, melainkan juga apa yang dilalaikan. Kita harus mempertanggung jawabkan tabiat-tabiat kita yang tidak berkembang, dan berbagai kesempatan kita yang tidak dimanfaatkan.”—-  Review  and  Herald,  vol. 2,  p. 519.

 

 

Profile umat Allah pada penghujung akhir penyelesaian pekerjaan pengumpulan 144000 (Amaran Sekarang jld 2 no. 37)

 

 
 

Tuntutan : Syarat menjadi warga kerajaan sorga, membudayakan kehidupan sorga

 

 

 

Tututan : Kita memahami rencana kelepasan & ujian/cobaan/jebakan yang akan muncul karena masih ada setan dan dosa

 

 

Review and  Herald, March 9, 1905:

Marilah kita berjuang dengan seluruh kemampuan yang telah dikaruniakan Allah pada kita untuk masuk dalam rombongan mereka 144.000 itu.

 

Catatan :

Setelah kita cukup banyak mengikuti pelajaran-pelajaran pertemuan zoom kita, sekarang kita dapat memahami gambar profile umat Allah di akhir zaman diatas, dan mendapatkan pemahaman beda umat Allah perjanjian lama dgn akhir zaman.

Melalui referensi-referensi bacaan EGW dan VTH kita dapat pahami:

Umat Allah pada perjanjian lama hingga zaman sebelum akhir zaman tanggung jawab mereka secara umum  –memahami sejarah + pembangunan moral,  tujuannya… .membentuk budaya dan kebiasaan atau gaya hidup sorga karena mereka mempersiapkan diri untuk menjadi warga kerajaan sorga, nubuatan bagi mereka hanya berkaitan dengan beberapa waktu dihadapannya tidak berbicara tentang zaman akhir.

Kewajiban utama mereka adalah membudayakan kehidupan sorga dalam kehidupan mereka di dunia.

 

Sedangkan untuk umat di akhir zaman terdapat kewajiban untuk mengetahui hal-hal yang akan datang, tujuannya untuk memahami apa rencana keselamatan Tuhan dan apa jerat-jerat yg setan buat….…..atau dalam artian lain hal-hal yang akan datang tersebut dimaksudkan agar kita bisa jadi bagian dari rencanaNya dan terluput dr ujian dan cobaan yg menggagalkan kita menang menjadi 144000.

Sehingga jika hanya fokus dan mempunyai pengetahuan tentang hal-hal yang akan datang saja, sementara pembangunan moral sebagaimana umat-umat Allah dalam masa sebelumnya adalah  tidak cukup… ini berarti kita hanya mampu menang dr dunia ini, karena kesemua nubuatan akhir zaman itu hanya bicara tentang akhir dari dosa di dunia sekarang ini… sehingga kelayakan menjadi warga kerajaan sorga belum terpenuhi.

Pertanyaan mengapa orang-orang wasiat lama hingga umat Allah dalam perjanjian baru sebelum sidang Laodekia umumnya tidak dibukakan dan dituntut pemahaman tentang hal-hal yang akan datang?, jawabannya selain juga usia mereka tidak akan sampai di periode akhir dari periode akhir zaman, juga karena dari yang kita pelajari mereka sudah cukup mempunyai modal iman yang menyelamatkan untuk bangkit pada kebangkitan pertama untuk kemudian menjadi bagian dari warga kerajaan sorga bersama-sama dengan seluruh umat Allah diseluruh alam semesta.

Apabila kita membedakan antara mereka yang bangkit dalam kebangkitan Istimewa dan kebangkitan pertama, kepada mereka yang bangkit dalam kebangkitan istimewa saja yang dikatakan oleh Ellen G. White mereka akan belajar kembali, sementara pada kebangkitan yang pertama tidak, jawabannya adalah adalah PERATURAN PELAKSANAAN DIBUAT DAN DISUSUN ADALAH KARENA ADANYA PELANGGARAN HUKUM, dan peraturan pelaksanaan bertambah-tambah dan berkembang terus hingga akhir zaman adalah karena jumlah manusia bertambah dan dosa juga berkembang. Dan peraturan pelaksanaan dibuat dan diberikan dimaksudkan agar umatNya yang masih harus menjalani kehidupan didunia mereka harus waspada terhadap jerat-jerat setan dan obat penangkalan tututan Tuhan. Sehingga orang-orang yang tidak hidup di dalam sesuatu periode, mereka tidak perlu memahami dan waspada akan jerat-jerat dan obat penangkalan Tuhan yang disiapkan, dari pengetahuan mereka tentang Tuhan pada generasinya mereka sudah cukup memiliki modal iman untuk menjadi warga kerajaan sorga, bila pun perlu adanya hal-hal yang baru yang sebelumnya mereka belum ketahui, dengan diobahkannya tubuh mereka kepada tubuh yang tiada mati, kepada merekapun hukum Allah secara langsung ditanamkan dalam hati mereka yang baru menggantikan hati batunya.

 

SEHINGGA:

Sekarang untuk kita juga dapat memenuhi persyaratan LAYAK MENJADI WARGA KERAJAAN SORGA, tuntutan yang diberikan kepada umatNya di akhir zaman ini adalah MELAKUKAN PEMBANGUNAN DAN REFORMASI.

 

Gambaran dari murid2 Yesus dalam pendidikan 40 hari

 

 

Sementara murid-murid itu menunggu kegenapan janji itu, mereka merendahkan hati dalam penyesalan yang sungguh-sungguh dan mengakui ketidakpercayaan mereka. . . .Murid-murid itu berdoa dengan kesungguhan yang sangat supaya layak menghadapi manusia dan di dalam pergaulan mereka sehari-hari dapat mengucapkan kata-kata yang akan menuntun orang-orang berdosa kepada Kristus. Sambil menyingkirkan semua perbedaan, segala keinginan untuk lebih unggul, mereka saling berangkulan dalam persekutuan Kristiani.—— AA 35-37 (1911). PAZ 143.2

 

Barulah sesudah murid-murid itu sudah berada dalam persatuan yang sempurna, pada waktu mereka tidak lagi berebutan kedudukan yang paling tinggi, maka Roh itu pun dicurahkan.—– 8T20 (1904). PAZ 143.3

 

Selama empat puluh hari Kristus tinggal di dunia ini, menyediakan murid-murid untuk pekerjaan yang ada di hadapan mereka dan menjelaskan yang sampai kini mereka belum sanggup untuk mengerti. Ia mengucapkan nubuatan-nubuatan tentang kedatangan-Nya, penolakanNya oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, menunjukkan bahwa tiap-tiap perincian dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menganggap kegenapan nubuatan ini sebagai suatu kepastian kuasa yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang. “ Lalu Ia membuka pikiran mereka,” kita baca “sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: ‘ Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. ” Lalu Ia menambahkan “ Kamu adalah saksi dari semuanya ini. ” Lukas 24:45-48. ——KR 23.2

 

Selama hari-hari yang digunakan oleh Kristus dengan murid-muridNya, mereka memperoleh suatu pengalaman yang baru. Sementara mereka mendengar Tuhan mereka yang kekasih menjelaskan Kitab Suci dalam terang dari semua yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya dikuatkan dengan sepenuhnya. Mereka tiba di tempat di mana mereka dapat mengatakan, “ Aku tahu kepada siapa aku percaya. ” 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, untuk melihat bahwa mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Peristiwa mengenai kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa ini, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa–kepada segala perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan harus memberitahukannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. ——KR 23.3

 

Sebelum naik ke surga, Kristus memberikan kepada murid-muridNya tugas mereka. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menjadi wali dari kehendak dalam mana Ia mewariskan kepada dunia harta kehidupan yang kekal. Kamu menjadi saksi tentang hidup pengorbanan-Ku demi kepentingan dunia, kata-Nya kepada mereka. Kamu telah melihat pekerjaan-Ku bagi Israel. Dan meskipun umat-Ku tidak mau datang kepada-Ku supaya mereka bisa hidup, meskipun imam-imam dan penghulu-penghulu telah berbuat kepada-Ku sebagaimana yang mereka rencanakan, meskipun mereka telah menolak Aku, mereka masih juga akan mempunyai kesempatan yang lain untuk menerima Anak Allah. Kamu telah melihat bahwa semua orang yang datang kepada-Ku dan mengaku dosa mereka, Aku terima dengan tangan terbuka. Ia yang datang kepada-Ku sekali-kali Aku tidak akan menolaknya. Kepadamu, murid-murid-Ku, Aku serahkan pekabaran kemurahan ini. Hal itu akan diberikan kepada orang-orang Yahudi dan orang kafir— mula-mula kepada Israel, dan kemudian kepada segala bangsa, bahasa dan kaum. Semua orang yang percaya akan dikumpulkan di dalam satu sidang.—— KR 24.1

 

Sementara murid-murid menunggu kegenapan perjanjian itu, mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurangpercayaan mereka. Sementara mereka teringat akan perkataan yang diucapkan oleh Kristus kepada mereka sebelum kematian-Nya, mereka pun lebih mengerti akan maksud yang sebenarnya. Kebenaran yang telah berlalu dari ingatan mereka dibawa sekali lagi kepada pikiran mereka, dan ini mereka ulangi satu sama lain. Mereka sendiri menyesal karena salah mengerti akan Juruselamat. Bagai suatu prosesi, pemandangan demi pemandangan tentang hidup-Nya yang luar biasa lewat di hadapan mereka. Sementara mereka merenungkan tentang kehidupanNya yang suci, mereka merasa bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu sukar, tidak ada pengorbanan yang terlampau besar, kalau saja mereka dapat bersaksi dalam kehidupan mereka kepada keindahan tabiat Kristus. Oh, jikalau seandainya mereka bisa mengulangi lagi masa tiga tahun hidup bersama-sama, pikir mereka, alangkah berbedanya tindakan mereka! Jikalau mereka dapat melihat Tuhan sekali lagi, betapa sungguhsungguh mereka berusaha untuk menunjukkan kepada-Nya akan dalamnya mereka mengasihi Dia, dan betapa mereka menunjukkan rasa berdukanya mereka karena telah menyusahkan Dia dengan suatu perkataan atau perbuatan yang kurang percaya! Tetapi mereka telah dihiburkan oleh pikiran bahwa mereka telah diampuni. Dan sejauh mungkin mereka memutuskan, mereka akan tebus ketidakpercayaan mereka dengan berani mengakui Dia di hadapan dunia.——- KR 31.1

 

 

Petrus biasanya bersifat suka mendahului dan mudah digerakkan oleh dorongan hati, dan Setan mengambil kesempatan dari ciri-ciri ini untuk mengalahkan dia. Menjelang kejatuhan Petrus, Yesus telah mengatakan kepadanya, “Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Luk. 22:31, 32. Waktunya sudah tiba, dan perubahan dalam kehidupan Petrus sudah nyata. Pertanyaan Tuhan yang keras dan bersifat menguji itu tidak memerlukan jawab yang merasa diri sudah cukup, karena kerendahan dan pertobatannya, Petrus lebih bersedia daripada sebelumnya untuk berbuat sebagai gembala domba. —- KZR2 467.3

 

 

 

LAMBANG-LAMBANG ANGKA 40

 

Catatan:

Petunjuk Tuhan dari angka 40, menunjukkan adanya pembagian waktu dalam perjalanan pendidikan kerohanian umat Allah dan angka 40 tersebut menunjukkan adanya waktu yang dikhususkan bagi persiapan menghadapi sesuatu penugasan penting

 

Setelah membaca dan mengikut perjalanan umat Allah dari masa ke masa, kita dapatkan sesuatu petunjuk yang berharga, yaitu dari sekian banyak lambang-lambang angka-angka Alkitab, kita memiliki sesuatu lambang angka yang penting yang berkaitan dengan waktu-waktu sebelum sesuatu pekerjaan diberikan, yaitu angka 40. Berikut kita coba menelusuri lambang istimewa tersebut:

  1. Yesus dicobai 40 hari dahulu setelah babtisanNya sebelum ia melaksanakan tugas misi utamaNya.

Yesus yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari Sungai Yordan lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.” Ucapan Markus masih lebih tegas lagi. Katanya, ‘’Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar.” “Selama di situ Ia tidak makan apa-apa.” —–KSZ1 107.1

Ketika Yesus dibawa ke padang belantara untuk digoda, Ia dibawa oleh Roh Allah. Ia tidak mengundang penggodaan. Ia pergi ke padang belantara untuk mengasingkan diri, untuk merenungkan tugas serta pekerjaan-Nya. Oleh puasa dan doa Ia harus mempersiapkan diri-Nya untuk jalan berlumuran darah yang mesti ditempuh-Nya. Tetapi Setan mengetahui bahwa Juruselamat telah pergi ke padang belantara, dan pikirnya inilah saat yang terbaik untuk menghampiri Dia.—–KSZ1 107.2

Bagi Kristus, seperti juga bagi dua sejoli suci yang di Taman Eden dahulu, selera adalah dasar pencobaan besar yang pertama. Justru di mana kebinasaan itu telah mulai, di situlah pekerjaan penebusan kita mesti mulai. Sebagaimana Adam jatuh oleh pemanjaan selera, demikian juga oleh penyangkalan selera Kristus mesti menang. “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datangiah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Tetapi Yesus menjawab: Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” —-KSZ1 110.3

Pemanjaan yang tidak dikendalikan dan penyakit yang diakibatkannya serta kemerosotan yang ada pada kedatangan Kristus yang pertama kalinya, akan timbul lagi, dengan keburukan yang hebat, sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali. Kristus mengatakan bahwa keadaan dunia ini akan sama seperti pada zaman sebelum air bah, dan seperti di Sodom dan Gomora. Setiap angan-angan hati akan senantiasa jahat adanya. Justru di ujung zaman yang menakutkan itulah kita hidup sekarang, maka kepada kita haruslah tertanam dengan sedalam-dalamnya pelajaran tentang puasa Juruselamat itu. Hanya oleh penderitaan yang tak terperikan yang ditanggung oleh Kristus itulah kita dapat menilai buraknya pemanjaan yang tak dikekang. Teladan yang diberikan-Nya menyatakan bahwa satu-satunya harapan kita untuk mendapat hidup kekal ialah oleh menundukkan segala selera dan nafsu kepada kehendak Allah. —-KSZ1 117.1

 

  1. Musa harus menjalani pendidikan 40 tahun di padang belantara sebelum memimpin bangsa Israel

 

Tuhan memimpin perjalanannya itu, dan ia memperoleh tempat bernaung bersama dengan Yitro, imam dan juga pemimpin di Midian, yang juga seorang penyembah Allah. Setelah beberapa waktu Musa menikah dengan salah seorang anak perempuan Yitro; dan di tempat ini, di dalam pelayanannya kepada mertuanya sebagai gembala dari ka-wanan dombanya, ia tinggal selama empat puluh tahun. —-SPN 290.2

 

Dengan membunuh orang Mesir itu, Musa telah jatuh ke dalam kesalahan yang sama yang sangat sering diperbuat oleh leluhur-leluhurnya, yaitu melaksanakan dengan tangannya sendiri apa yang telah dijanjikan Allah akan dilakukan-Nya. Bukanlah kehendak Allah untuk melepaskan bangsa itu dengan jalan berperang, sebagaimana yang disangka Musa, melainkan oleh kuasa-Nya yang besar itu, agar supaya kemuliaan itu hanya diberikan kepada-Nya saja. Namun demikian, tindakannya yang kejam itu telah dikendalikan oleh Allah sehingga itu dapat melaksanakan maksud-maksud-Nya. Musa belum bersedia untuk tugasnya yang besar itu. la masih harus mempelajari pelajaran yang sama tentang iman yang telah diajarkan kepada Abraham dan Yakub—untuk tidak bersandar kepada kekuatan manusia atau kebijaksanaan manusia tetapi kepada kuasa Allah bagi kegenapan janji-janji-Nya. Dan ada juga pelajaran lain yang, di tengah-tengah kesunyian di antara gunung-gunung itu, harus dipelajari oleh Musa. Di dalam sekolah penyangkalan diri serta kesukaran ia harus belajar untuk sabar dan untuk menahan nafsunya. Sebelum ia dapat memerintah dengan bijaksana, ia harus diajar untuk menurut. Hatinyaharus selaras dengan Allah sebelum ia dapat mengajarkan pengetahuan tentang kehendak-Nya kepada Israel. Oleh pengalamannya sendiri ia harus dipersiapkan untuk mempraktikkan penjagaannya sebagai seorang ayah terhadap semua orang yang memerlukan pertolongannya. —-SPN 290.3

 

Manusia tidak akan mau menjalani jangka waktu yang lama yang penuh dengan kesukaran, dan dalam keadaan yang terpencil seperti itu, dan menganggapnya sebagai pemborosan waktu. letapi Hikmat Yang Tidak Terbatas itu telah memanggil dia yang akan menjadi pemimpin bangsa-Nya untuk memakai jangka waktu empat puluh tahun itu, di dalam pekerjaan yang rendah sebagai seorang gembala. Kebiasaan untuk menjaga, kebiasaan untuk melupakan diri serta memelihara kawanan dombanya itu, bila dikembangkan, akan menyediakan dirinya untuk menjadi gembala Israel yang berbelaskasihan dan panjang sabar tidak ada keuntungan yang dapat diberikan oleh pendidikan manusia yang dapat menjadi pengganti bagi pengalaman ini.—-SPN 291.1

 

Berapa banyak pekerja yang berguna dan terhormat dalam pekerjaan Allah telah menerima latihan di tengah-tengah tugas yang sederhana dari jabatan yang paling rendah dalam hidup! Musa adalah calon raja Mesir, tetapi Allah tidak mengambilnya dari istana raja untuk melakukan pekerjaan yang ditentukan untuknya. Hanya ketika ia telah empat puluh tahun menjadi gembala yang setia barulah ia dikirim untuk menjadi pembebas bangsanya. Gideon diambil dari lantai pengirikan untuk menjadi perkakas di tangan Allah untuk melepaskan pasukan tentara Israel. Elisa dipanggil meninggalkan bajak dan melakukan suruhan Allah. Amos adalah seorang petani, penggarap lahan, ketika Allah memberinya suatu pekabaran untuk diberitakan. —- PI 291.3

 

Semua yang menjadi teman sekerja dengan Kristus akan menghadapi kesukaran besar, pekerjaan tidak enak untuk dilaksanakan, dan pelajaran petunjuk mereka harus dipilih dengan bijaksana, disesuaikan dengan keunikan tabiat mereka, dan pekerjaan yang harus mereka lakukan.—-PI 291.4

 

  1. 40 hari Musa naik ke gunung sinai mengambil dua log batu, sarana Tuhan memisahkan sekam dari antara gandum

Selama Musa tidak berada di antara mereka, bagi Israel hal itu merupakan satu waktu menunggu dengan rasa cemas. Orang banyak mengetahui bahwa ia telah naik ke atas gunung bersama Yusak dan telah memasuki awan tebal yang dapat dilihat dari tempat mereka tinggal, yang ada di puncak gunung itu, dan dari waktu ke waktu diterangi oleh kilat yang memancar dari hadirat ilahi. Dengan penuh kerinduan mereka menunggu kembalinya Musa. Oleh karena selama berada di Mesir sudah terbiasa dengan ilah-ilah yang diwakili dengan benda-benda, maka sukarlah bagi mereka untuk berharap kepada satu oknum yang tidak kelihatan, dan selama ini mereka telah bergantung kepada Musa untuk menguatkan iman mereka. Sekarang ia telah diambil dari antara mereka. Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu tetapi Musa belum juga kembali. Sekalipun awan itu masih tampak, bagi orang banyak yang ada di tenda-tenda itu seolah-olah Musa telah meninggalkan mereka, atau telah dimusnahkan oleh api yang menghanguskan itu. ——PB1 331.1

 

Merasa tidak berdaya oleh karena tidak hadirnya pemimpin mereka, mereka telah kembali kepada takhyul-takhyul mereka yang dulu. Bangsa campuran itu adalah yang pertama-tama telah bersungut-sungut dan bersikap tidak sabar dan merekalah pemimpin dalam kemurtadan yang terjadi selanjutnya. Di antara benda-benda yang dianggap oleh orang-orang Mesir sebagai lambang ilah mereka adalah lembu atau anaknya, dan adalah atas anjuran mereka yang sudah pernah mempraktekkan bentuk penyembahan berhala ini di Mesir dimana sekarang telah dibuat dan disembah satu patung anak lembu. Orang banyak menghendaki satu patung untuk melambangkan Allah dan memimpin mereka sebagai pengganti Musa. Allah tidak pernah memberikan patung apapun untuk menggambarkan diriNya, dan Ia telah melarang dibuatnya patung-patung untuk maksud itu. Mujizat-mujizat yang hebat di Mesir dan di Laut Merah dimaksudkan untuk meneguhkan iman di dalam Dia sebagai Penolong Israel yang tidak kelihatan, dan yang maha kuasa, satu-satunya Allah yang benar. Dan keinginan untuk memperoleh satu pernyataan yang kelihatan akan hadiratNya telah dikabulkan dalam tiang awan dan api yang telah memimpin mereka, dan juga dalam pernyataan kemuliaanNya di gunung Sinai. Tetapi dengan awan HadiratNya yang masih tampak di hadapan mereka, mereka telah berpaling dalam hati mereka kepada penyembahan berhala di Mesir, dan menggambarkan kemuliaan Allah yang tidak kelihatan itu dengan patung seekor lembu! ——-PB1 332.1

 

Selagi Musa bepergian, wewenang pemerintahan telah dipercayakan kepada Harun, dan sekelompok orang banyak telah mengerumuni kemahnya, dengan tuntutan, “Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantar kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apa jadinya.” Awan itu, kata mereka, yang telah memimpin mereka sampai ke tempat itu, sekarang telah tinggal menetap di atas gunung, itu tidak akan lagi memimpin mereka dalam perjalanan. Mereka harus mempunyai sebuah patung sebagai penggantinya; dan jikalau, seperti telah diusulkan, mereka harus kembali ke Mesir, maka mereka akan memperoleh belas kasihan dari orang Mesir dengan membawa patung ini di hadapan mereka, dan mengakuinya sebagai dewa mereka. ——-PB1 332.2

 

Harun merasa takut akan keselamatan dirinya; dan gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia telah menyerah kepada tuntutan orang banyak. Tindakannya yang pertama adalah menyuruh agar anting-anting emas dikumpulkan dari semua orang dan dibawa kepadanya, dengan mengharapkan bahwa kesombongan mereka akan menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu. Tetapi dengan sukarela mereka telah menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka; dan dari benda-benda ini ia telah membuat sebuah patung tuangan, yang menyerupai dewa Mesir. Orang banyak itu kemudian mengumumkan, “Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa kamu keluar dari negeri Mesir.” Dan Harun telah mengijinkan penghinaan yang keji ini terhadap Tuhan. Dan ia berbuat lebih dari itu. Melihat bagaimana puasnya orang banyak itu telah menerima dewa keemasan itu, ia telah mendirikan sebuah mezbah di hadapannya, serta memberikan satu pengumuman, “Esok hari adalah hari raya bagi Allah.” Pengumuman itu didahului oleh peniup-peniup terompet dari satu kelompok kepada kelompok yang lain di seluruh perkemahan itu. “Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka berdiri hendak bermain ramai-ramai.” Dengan berpura-pura mengadakan “satu upacara bagi Tuhan,” mereka telah menyerahkan diri mereka kepada pesta pora yang gelojoh dan penuh nafsu. ——-PB1 333.1

 

Betapa sering, pada zaman kita ini, cinta kepelesiran ditutupi dengan satu “bentuk peribadatan”! Satu agama yang mengijinkan manusia, sementara mengadakan upacara kebaktian, untuk menyerahkan diri kepada pemanjaan hawa nafsu dan sifat mementingkan diri, adalah sangat menarik kepada orang banyak sekarang ini seperti pada zaman Israel itu. Dan hingga kini masih ada Harun-harun yang lembek, yang, sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa. ——PB1 333.2

 

  1. 40 tahun dibutuhkan bangsa Israel masuk tanah Kanaan

 

Pengembaraan di padang gurun bukan hanya ditetapkan sebagai satu hukuman terhadap pemberontak-pemberontak dan orang-orang yang bersungut itu, tetapi itu juga merupakan satu disiplin bagi generasi yang sedang muncul, sebagai persiapan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Musa menyatakan kepada mereka, “Maka haruslah engkau insaf, bahwa Tuhan, Aliahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya,” “dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia . . . membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.” Ulangan 8:5, 2,3.—-SPN 489.1

 

Selama empat puluh tahun ketidakpercayaan, persungutan, dan pemberontakan telah menutup Israel kuno dari tanah Kanaan. Dosa-dosa yang sama telah menunda masuknya Israel modern ke tanah Kanaan surgawi. Janji-janji Allah tidak pernah salah dalam keadaan apapun. Adalah ketidakpercayaan, keduniawian, ketidaksucian, dan perbantahan di antara orang-orang yang mengaku milik Tuhan yang membuat kita tetap berada di dalam dunia yang penuh dosa dan kesedihan ini bertahun-tahun lamanya. ——- Maranatha 22 Februari Hal 61

 

  1. Murid-murid Yesus perlu menjalani 40 hari bersama Yesus setelah bangkit sebelum bertugas

 

Selama empat puluh hari Kristus tinggal di dunia ini, menyediakan murid-murid untuk pekerjaan yang ada di hadapan mereka dan menjelaskan yang sampai kini mereka belum sanggup untuk mengerti. Ia mengucapkan nubuatan-nubuatan tentang kedatangan-Nya, penolakanNya oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, menunjukkan bahwa tiap-tiap perincian dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menganggap kegenapan nubuatan ini sebagai suatu kepastian kuasa yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang. “ Lalu Ia membuka pikiran mereka,” kita baca “sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: ‘ Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. ” Lalu Ia menambahkan “ Kamu adalah saksi dari semuanya ini. ” Lukas 24:45-48. ——KR 23.2

 

Selama hari-hari yang digunakan oleh Kristus dengan murid-muridNya, mereka memperoleh suatu pengalaman yang baru. Sementara mereka mendengar Tuhan mereka yang kekasih menjelaskan Kitab Suci dalam terang dari semua yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya dikuatkan dengan sepenuhnya. Mereka tiba di tempat di mana mereka dapat mengatakan, “ Aku tahu kepada siapa aku percaya. ” 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, untuk melihat bahwa mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Peristiwa mengenai kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa ini, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa–kepada segala perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan harus memberitahukannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. ——KR 23.3

 

 

Kesimpulan:

 

Melihat kepada contoh-contoh perjalanan umat Allah di masa yang lalu, terlihat adanya pembagian waktu dalam dalam kehidupan kerohanian umat Allah yang akan memperoleh sesuatu penugasan khusus bagi keselamatan orang banyak (tidak dialami oleh Abraham, Ayub, Daniel, Yakub dll), yaitu akan ada waktu yang dikhususnya terpisah dari keseluruhan perjalanan kerohanian mereka, dan waktu persiapan tersebut disediakan tepat sebelum penugasan diberikan.

Dan kita sebagai contoh saingan dari contoh-contoh pekerja-pekerja Tuhan di atas, maka kita pun perlu memahami bahwa perjalanan kitapun akan mengalami dua periode kehidupan kerohanian.

 

Setelah memahami ternyata dalam pengalaman umat Allah yang memiliki penugasan bagi orang banyak, kepada mereka Tuhan mempersiapkan suatu waktu tertentu untuk masa persiapan sebelum penugasan, maka hal yang perlu kita mengetahui bagaimana penerapannya di periode kita dan apa saja yang harus berbeda dan berubah dari diri kita memenuhi tuntutan Tuhan tersebut sebagaimana contoh-contoh diatas yang melakukan perubahan-perubahan diri.

 

MEMAHAMI APA YANG HARUS DILAKUKAN DALAM 40 HARI PERSIAPAN CALON 144000

 

Tuntutan Tuhan

Allah mau menerima penyerahan diri yang tidak kurang dari penyerahan yang tanpa pamrih. Orang Kristen yang setengah-setengah berdosa tidak pernah dapat masuk ke sorga. Disana mereka tidak akan menemukan kebahagiaan, karena mereka tidak mengenal prinsip-prinsip kudus yang luhur yang memerintah anggota-anggota keluarga kerajaan. Orang Kristen yang sejati menjaga jendela-jendela jiwa tetap terbuka ke arah Surga. Dia hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Kemampuannya disesuaikan dengan kehendak Kristus. Keinginannya yang paling tinggi adalah menjadi semakin menyerupai Kristus. —– RH, 16 Mei 1907

 

Kita hidup dalam suasana sihir setan. Musuh akan menganyam serangan ketidak bermoralan disekeliling setiap jiwa yang tidak dibarikade dengan kasih karunia Kristus. Pencobaan akan datang; tetapi jika kita berjaga-jaga melawan musuh dan menjaga keseimbangan pengendalian diri dan kemurnian maka roh-roh yang menggoda tidak akan mempengaruhi kita. Mereka yang tidak melakukan apa-apa untuk mendorong pencobaan (melibatkan diri) akan mempunyai kekuatan untuk menahannya bilamana pencobaan itu datang, tetapi mereka yang terus berada dalam suasana jahat adalah salah mereka sendiri jika mereka dikalahkan dan jatuh dari kesetiaan mereka. Di masa yang akan datang alasan-alasan yang baik akan kelihatan bagi amaran-amaran yang diberikan mengenai roh-roh yang menggoda. Kemudian akan kelihatan kekuatan kata-kata Kristus, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna” (Matius 5:48) — CT 257 (1913)

 

Allah memandang umatNya sebagai satu tubuh, bertanggung jawab atas dosa-dosa yang terdapat di antara mereka. Jika para pemimpin jemaat lalai mencari dengan rajin dosa-dosa yang mendatangkan murka Allah atas tubuh itu, maka mereka bertanggung jawab atas dosa-dosa itu.” —- Testimonies, jld 3, hlm 428

 

Kalau saja ujian yang berat telah ditetapkan kepada Adam, maka mereka yang hatinya cenderung untuk berbuat kejahatan akan mencari dalih bagi mereka dengan berkata, “Ini adalah soal remeh dan Tuhan tidak akan pusing dengan perkara-perkara yang sepele.” Dan akan terjadi pelanggaran yang terus-menerus di dalam perkara-perkara yang dianggap kecil dan akan terus berlangsung tanpa ada teguran di antara manusia. Tetapi Tuhan telah menjadikan hal itu jelas bahwa dosa bagaimanapun kecilnya adalah satu kehinaan kepadaNya——– PB1 52.2

 

Dalam menyerahkan diri kita sendiri kepada Allah, kita harus menanggalkan semua hal-hal yang memisahkan kita daripadaNya. Oleh karena itu Juruselamat berkata: “Sedemikian juga barang siapa diantara kamu, yang tiada meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi muridKu.” Lukas 14:33. Apapun yang menjauhkan hati dari Tuhan harus dienyahkan. Banyak orang yang berilahkan mammon. Cinta uang, ingin kekayaan, adalah rantai emas yang mengikat mereka pada Setan. Golongan lain pula berilahkan kemuliaan duniawi. Hidup menyenang-nyenangkan diri sendiri serta bebas dari tanggung-jawab adalah berhala bagi orang lain juga. Tetapi rantai yang memperbudak ini harus diretas. Kita tidak boleh setengah-setengah milik Allah dan setengah-setengah milik dunia. Kita bukanlah anak-anak Allah- kecuali kita berserah diri sepenuhnya. —– Kebahagiaan Sejati 39.1

 

Orang-orang Kristen hendaknya bercerai dan memelihara perbedaan mereka sendiri dari dunia, rohnya dan pengaruh-pengaruhnya. Allah sepenuhnya sanggup memelihara kita di dunia, tetapi janganlah kita keduniawian. Kasih-Nya tidaklah goyah dan bimbang. Ia senantiasa menjaga anak-anak-Nya dengan pemeliharaan yang tak terlukiskan. Tetapi ia menuntut kesetiaan yang kukuh. “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan: Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Matius 6:24. —- PR 34.1

 

Amaran Sekarang buku 7 jld 1 No.38 hal 45:

Yesaya 52 : 9, 10:

“Bertempiklah, bersoraklah bersama-sama, hai segala jajahan Yerusalem yang sudah rusak, karena Tuhan sudah menghiburkan umat-Nya, Ia sudah menebus Yerusalem. Bahwa Tuhan sudah menyingsing lengan kesucian-Nya di hadapan mata segala bangsa, dan segala hujung bumi akan menyaksikan selamat dari Allah kita.”

 

Apabila semua perkara ini jadi, maka seluruh bumi akan menyaksikan selamat dari Allah kita. Tetapi sekarang marilah kita mendengarkan nasehat-Nya dari hal apa yang Ia ingin kita perbuat:

 

Yesaya 52 : 11:

“Pergilah kamu, pergilah kamu, keluarlah kamu dari sana, janganlah kamu menjamah barang yang keji; keluarlah kamu dari tengah-tengahnya, jadilah kamu suci, kamu yang membawa bejana-bejana Tuhan.”

 

Orang-orang yang membawa Kebenaran Allah harus bersih; mereka harus bebas dari setiap tali yang mengikat mereka dengan perkara-perkara dunia ini.

 

 

The Mount of Blessing, hal 203, paragraf kedua:

 

….Keadaan yang lama yang lahir oleh darah dan dari kehendak daging tidak dapat mewarisi kerajaan Allah. Kecenderungan-kecenderungan yang bersifat keturunan, kebiasaan-kebiasaan yang terdahulu, harus dilepaskan.

 

…….Kita tidak dapat oleh diri kita sendiri menang atas keinginan-keinginan dan kebiasaan-kebiasaan jahat yang berjuang untuk menang. Kita tak dapat mengalahkan musuh yang perkasa itu yang menahan kita di dalam perbudakannya. Hanya Allah saja yang dapat memberikan kepada kita kemenangan. Ia menghendaki kita agar kita berhasil menguasai diri kita sendiri, menguasai kemauan dan jalan-jalan kita sendiri. Tetapi Ia tidak dapat bekerja di dalam kita tanpa persetujuan dan kerjasama kita. Roh Ilahi itu bekerja melalui berbagai kecakapan dan kemampuan yang dikaruniakan kepada manusia. Kemampuan-kemampuan kita diminta untuk bekerja sama dengan Allah.”

Keadaan alamiah yang lama, sifat alamiah yang ada dengan kita semenjak dilahirkan itu tidak dapat mewarisi kerajaan Allah.

 

Tidak ada satu di antara seratus keluarga yang akan bertambah secara jasmani, pikirani ataupun rohaninya dengan tinggal di kota. Iman, pengharapan, kasih, kebahagiaan, akan jauh lebih baik diperoleh di tempat-tempat yang tenang di mana terdapat ladang-ladang, bukit-bukit dan pepohonan. Bawalah anak-anakmu jauh dari pemandangan dan kebisingan kota, jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas di jalan-jalan raya, maka pikiran mereka menjadi lebih sehat. Ternyata akan lebih mudah memasukkan kebenaran firman Allah ke dalam hati mereka. — AH 137 (1905). PAZ 73.5

 

PELAJARAN MEMENUHI TUNTUTAN TUHAN

 

PENGALAMAN HENOCH

 

Merasa tertekan oleh bertambahnya kejahatan orang-orang jahat itu, dan takut bahwa ketidak-percayaan mereka itu akan mengurangi sikap hormatnya kepada Allah, Henokh menghindarkan diri dari pergaulan yang terus-menerus dengan mereka dan mengambil banyak waktu untuk sendirian, untuk berenung dan berdoa. Dengan demikian ia menunggu di hadapan Tuhan, sambil mencari satu pengetahuan yang lebih jelas akan kehendakNya, agar ia dapat melaksanakannya. Baginya doa merupakan nafas jiwa; ia hidup dalam suasana sorga. —– PB 79.1

 

 

PENGALAMAN YOHANES PEMBABTIS

 

Yohanes memisahkan dirinya sendiri dari sahabat-sahabat dan dari kemewahan hidup. Kesederhanaan pakaiannya, baju yang dibuat dari bulu onta, merupakan teguran yang mantap terhadap keborosan yang ditunjukkan oleh para imam Yahudi dan orang banyak pada umumnya. Makanannya terdiri dari sayur-sayuran murni, dari belalang dan madu hutan, merupakan teguran terhadap pemanjaan selera dan kerakusan yang berlaku di mana-mana…..Pokok reformasi yang besar harus digalakkan dan perhatian umum harus digerakkan. Di dalam segala perkara pertarakan harus dikaitkan dengan pekabaran, untuk membalikkan umat Allah dari berhala mereka, kerakusan mereka, dan keborosan mereka dalam pakaian dan lain-lain.

Penyangkalan diri, kerendahan hati, dan pertarakan yang dituntut dari orang benar, yang khusus dipimpin dan diberkati Allah, haruslah dinyatakan kepada banyak orang untuk melawan pemborosan, kebiasaan merusak kesehatan dari mereka yang hidup dalam zaman yang merosot ini. Allah telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan berkaitan erat dengan pekabaran malaikat yang ketiga sebagaimana tangan dengan tubuh.—— Maranatha 14 Jan, hal 22.3

 

Menurut keadaan yang sewajarnya, anak Zakharia itu harus dididik bagi keimamatan. Akan tetapi pendidikan di sekolah rabi-rabi pasti akan menjadikan dia tidak cocok untuk pekerjaanNya. Allah tidak menyuruh dia pergi kepada guru-guru agama untuk belajar bagaimana menafsirkan Alkitab. Dipanggil-Nya dia ke padang belantara, supaya ia dapat belajar dari alam kejadian dan Allah alam kejadian itu———— KSZ1 92.1

 

Di suatu daerah yang sunyi ia tinggal, di antara bukit-bukit yang tandus, jurang-jurang yang dalam, dan gua-gua batu. Tetapi adalah kemauannya sendiri untuk meninggalkan segala kesenangan dan kemewahan hidup demi disiplin yang keras di padang belantara. Di sana keadaan di sekelilingnya cocok bagi kebiasaan-kebiasaan kesederhanaan dan penyangkalan diri. Dalam keadaan tidak terganggu oleh keramaian dunia, ia dapat mempelajari pelajaran-pelajaran dari alam kejadian, dari wahyu dan dari Allah. Perkataan malaikat kepada Zakharia itu telah sering diulangi kepada Yohanes oleh ayah bundanya yang beribadah itu. Sejak kecil tugasnya itu telah dinyatakan kepadanya, dan ia telah menerima kewajiban yang kudus itu. Baginya kesunyian padang belantara itu merupakan suatu tempat menjauhkan diri dari masyarakat di mana kecurigaan, sikap kurang percaya, dan percabulan yang sudah hampir merata. Ia tidak percaya pada kuasanya sendiri untuk melawan pencobaan, dan menjauhkan diri dari hubungan yang tetap dengan dosa, agar ia jangan kehilangan rasa akan kedahsyatan dosa itu. ——— KSZ1 92.2

 

Karena telah diserahkan kepada Allah sebagai seorang nazir Allah sejak lahir, ia sendiri menunaikan nazar itu dalam penyerahan seumur hidup. Pakaiannya adalah seperti pakaian nabi-nabi purbakala, pakaian yang diperbuat dari bulu unta, diikat dengan sebuah ikat pinggang kulit. Ia makan “belalang dan madu hutan” yang terdapat di padang belantara itu, dan minum air jernih yang datang dari bukit-bukit. ——– KSZ1 93.1

 

Tetapi kehidupan Yohanes tidak dihabiskannya untuk bermalas-malas, untuk semata-mata bertekun dengan muka muram, atau mengasingkan diri untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang ia pergi berbaur dengan orang banyak; dan ia selamanya merupakan seorang pengamat yang menujukan perhatian besar terhadap apa yang terjadi di dunia. Dari tempat kediamannya yang sunyi itu ia mengamat-amati perkembangan peristiwa. Dengan penglihatan yang diterangi oleh Roh Ilahi dipelajarinya tabiat-tabiat manusia, supaya ia tahu bagaimana cara mencapai hati mereka dengan pekabaran dari surga. Beban tugasnya dipikulnya. Dalam kesunyian oleh renungan dan doa, ia berusaha memperkuat jiwanya guna pekerjaan hidup yang ada di hadapannya. ——— KSZ1 93.2

 

Catatan:

Bila dari cerita pengalaman murid-murid Yesus kita dapatkan bahwa adanya pembagian pendidikan kerohanian bagi umat Allah, yaitu 3 ½ tahun dan 40 hari, dan disanapun kepada kita ditunjukan perbedaan bagaimana beragama dalam pendidikan 3 ½ tahun dengan 40 hari.

Akan tetapi dari pengalaman Yohanes pembabtis kita dapatkan bahwa walaupun tidak ada pembedaan pendidikan kepada Yohanes pembabtis secara spesifik waktu, namun sangat jelas ditunjukkan kepada kita bahwa Yohanes pembabtis sebelum penugasannya ia telah dimasukkan kedalam pendidikan yang khusus yaitu dipisahkan dari pergaulan dan dari kemewahan, …….kita harus juga melakukan hal yang sama, baru setelah ia selesai dari pendidikannya ia keluar dari tempatnya yang sunyi barulah memulai pekerjaan dan dari catatan ia tidak kembali ke dalam gua yang tersembunyi lagi sampai ia mengakhiri penugasannya.

Murid Yesuspun demikian dalam 40 hari, mereka tidak lagi mengajar keluar seperti 3 ½ tahun sebelumnya, lalu bagaimana penyampaikan pekabaran? Mungkin dari antara kita akan bertanya demikian. Dari cerita Yohanes pembabtis kita dapatkan bahwa ia selama pendidikannya tidak sepenuhnya menutup diri, sesekali ia bergaul bertemu dengan orang-orang mengikuti perkembangan sebagaimana dikatakan perhatian besar terhadap apa yang terjadi di dunia. Dari tempat kediamannya yang sunyi itu ia mengamat-amati perkembangan peristiwa. Dengan penglihatan yang diterangi oleh Roh Ilahi dipelajarinya tabiat-tabiat manusia, supaya ia tahu bagaimana cara mencapai hati mereka dengan pekabaran dari surga. Beban tugasnya dipikulnya”

Hal ini dimaksudkan untuk membentuk diri pribadi Yohanes pembabtis yang “SEMPURNA”…….inilah yang seharusnya dilakukan calon-calon 144000 dalam menjelang menghadapi penugasan roh suci hujan akhir, jadi bukan lagi sibuk2 fishing dan hunting sebagaimana dalam 3 ½ tahun sebelumnya, 40 hari itu cenderung diperuntukan untuk pematangan, pemberesan terhadap hal-hal yang masih kurang dalam 3 ½ tahun (itulah sebagaimana contohnya murid-murid Yesus tidak ada kita baca mereka berkunjung2), jadi artinya sekarang kita hanya menyampaikan kebenaran, tanpa membuka diri untuk buang waktu berdebat dan menunggu roh bekerja membangunkan mereka yang masih dapat diselamatkan yaitu yang masih tersembunyi….intinya 40 hari itu adalah untuk introspeksi diri demi mencapai KESEMPURNAAN.

 

Jadi nasihat-nasihat untuk berpisah dengan dunia, mengasingkan diri dari pergaulan, siap sedia dianggap aneh……semua adalah petunjuk bagi CALON 144000 dan wajib dilaksanakan bila INGIN MENANG….karena sebagaimana CONTOHNYA…..Murid Yesus HARUS MENJALANI PENDIDIKAN YANG BERBEDA 40 hari dan YOHANES PEMBABTIS HARUS DIKUCILKAN MENYENDIRI sebelum penugasannya……dan ITU SANGAT PENTING KARENA IA SADAR AKAN KELEMAHAN DIRINYA.

 

Dari pengalaman Henoch dan Yohanes Pembabtis kita ditunjukkan  dimana tempat yang dapat menunjang usaha kita, dan usaha-usaha apa yang harus dilakukan untuk memperoleh penugasan

 

Bedanya dengan murid Yesus dalam hal memperbaharui diri…..murid Yesus sebagian sudah mereka lakukan dalam pendidikan 3 ½ tahun tinggal kesombongan, tinggi hati, ingin lebih dari yang lain sementara mereka sudah terpisah dari dunia sekitar, sedangkan cerita Henoch dan Yohanes pembabtis sebelumnya mereka masih bersama hidup ditengah-tengah orang dunia sekitarnya, sehingga lambang contoh Henoch dan Yohanes lebih tepat mengena kepada kita yang boleh dikatakan sekarang ini masih berjuang meninggalkan manusia lama yang bahkan sifat dan budaya kita waktu di Protestan ataupun Advent masih saja dipraktekan.

 

Alasan pengetahuan 40 hari ini sekarang dibukakan kepada kita yang telah dipersimpangan jalan:

Tuhan hendak memberitahukan melalui contoh dan contoh saingan bahwa kita harus beranjak dari kondisi kita yang selama ini kepada kondisi yang jauh berbeda, walaupun dahulu sudah sering amaran ini kepada kita diperdengarkan, namun melalui lambang ini……Tuhan menegaskan kepada kita calon 144000 bahwa ……ada waktu khusus tertentu yang harus berbeda dengan usaha-usaha sebelumnya, harus ada kesungguhan dan keseriusan perhatian yang tidak berbagi, sepenuhnya untuk persiapan pekerjaan.

 

Bila kita tidak mau keluar dari dunia sekitar kita dan tetap bersama dalam lingkungan orang-orang yang tidak memandang dosa itu sesuatu yang menjijikan, maka kita harus siap mengambil sesuatu resiko yang lebih besar dan lebih berat daripada Henoch dan Yohanes Pembabtis, bila kedua tokoh itu dengan kesetiaannya yang luar biasa saja masih ragu akan kemampuannya mempertahankan diri, maka mungkinkah kita akan lebih kuat dan mampu dari mereka?, bersediakah kita untuk harus berjuang jauh lebih keras lagi dari mereka?……kenalilah diri sendiri, nilailah MAMPUKAH KITA.

 

 

Berikut kekawatiran-kekawatiran Yohanes Pembabtis yang menjadikan alasannya untuk pergi memisahkan diri

 

Isilah seluruh hati dengan firman Tuhan. Firman itulah air hidup yang memuaskan dahagamu yang amat sangat. Firman itu roti hidup yang tu un dari surga. Yesus berkata: “Jikalau tiada kamu makan tubuh Anak-manu sia dan minum darahnya, tiadalah kamu menaruh hidup di dalam dirimu. Dan diterangkanNya darihal Dirinya Sendiri dengan berkata: “Adapun perkataan yang Aku katakan kepadamu, itulah roh dan hidup adanya. ’’Yahya 6:53 63. Tubuh kita terdiri dari apa yang kita makan dan minum; maka sebagaima na dengan perkara jasmani demikian pulalah dalam perkara rohani; yakni apa yang kita pikir-pikirkan itulah yang memberi corak dan kekuatan rohani kita.———- KS 82.1

 

Kita sedang hidup dalam masa paling genting di sejarah dunia ini. Nasib orang banyak di dunia ini tidak lama lagi ditentukan. Keselamatan masa depan kita sendiri, dan juga keselamatan orang-orang lain, tergantung pada jalan yang kita tempuh sekarang. Kita perlu dituntun oleh Roh kebenaran. Setiap pengikut Kristus harus dengan sungguh-sungguh bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau kehendaki kulakukan?” Kita perlu merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, dengan berpuasa dan berdoa, dan merenungkan lebih banyak firman-Nya, terutama yang menyangkut penghakiman. Sekarang kita harus mencari pengalaman yang dalam dan hidup dalam perkara-perkara Allah. Jangan ada sesaat pun waktu yang terbuang. Peristiwa-peristiwa penting yang vital sedang terjadi di sekitar kita. Kita berada dalam daerah Setan yang mempesonakan. Janganlah tertidur, hai pengawal-pengawal Allah; musuh sedang mengintai, siap sedia setiap saat untuk menerkam dan memangsamu, jikalau engkau jadi lalai dan mengantuk.—– KA 632.2

 

Setan sedang menggunakan segala alat untuk menjadikan kejahatan dan kemaksiatan itu populer. Kita tidak dapat menyusuri jalan-jalan di kota besar tanpa melihat adanya perkara-perkara yang jahat seperti yang dimuat dalam banyak buku novel, atau yang dipertunjukkan di dalam gedung bioskop. Pikiran dididik supaya biasa dengan dosa. Jalan yang ditempuh oleh orang-orang jahat dan yang merosot ahlaknya terus-menerus dihadapkan kepada orang banyak melalui majalah-majalah sekarang ini, dan segala sesuatu yang dapat membangkitkan hawa nafsu dihadapkan kepada mereka dalam cerita-cerita yang merangsang. Mereka mendengar dan membaca begitu banyak tentang kejahatan-kejahatan yang keji sehingga hati nurani yang dulunya begitu peka, yang akan merasa gentar melihat pemandangan-pemandangan yang mengerikan itu, sekarang menjadi kebal dan mereka sangat menaruh perhatian kepadanya. —- PB2 52.1

 

Banyak dari antara kepelesiran-kepelesiran yang populer dewasa ini, sekalipun bagi mereka yang mengaku diri Kristen, cenderung untuk mempunyai tujuan yang sama seperti yang ada pada orang-orang kapir pada zaman dulu. Hanya sedikit saja di antara mereka yang tidak dijadikan setan sebagai alat untuk membinasakan jiwa. Melalui drama ia telah bekerja selama berabad-abad membangkitkan nafsu, dan bersuka-suka dalam kejahatan. Opera, dengan pemandangan yang mempesonakan serta musik yang merangsang, tarian-tarian orang yang bertopeng, dansa-dansi, permainan kartu, setan telah gunakan untuk menghancurkan benteng prinsip dan membuka pintu kepada pemanjaan hawa nafsu. Di dalam setiap kumpulan untuk mencari kepelesiran dimana kesombongan ditunjukkan dan selera makan dimanjakan, dimana seseorang dituntun untuk melupakan Tuhan dan kehilangan pandangan terhadap perkara-perkara yang baka, di sanalah setan sedang mengikatkan belenggunya kepada jiwa-jiwa manusia. —–PB2 53.2

 

Syarat kehidupan kekal itu adalah sama juga sekarang dengan yang dahulu— sama dengan yang dahulu sebelum leluhur kita jatuh ke dalam dosa di Taman Eden — penurutan yang sempurna kepada hukum Tuhan, kebenaran yang sempurna. Jikalau kehidupan kekal itu diberikan dengan syarat yang kurang daripada syarat ini maka kebahagiaan alam semesta inipun berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan segala derita dan sengsara- nya, menjadi kekal selamanya.—– KS 58.1

 

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart