<< Go Back

Sabat 10 Februari 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

DATANG SENDIRI, MENYELIDIKI ALKITAB UNTUK DIRINYA SENDIRI

“Allah telah memberikan kepada kita firmanNya supaya kita menjadi terbiasa dengan ajaran-ajaranNya dan mengetahui apa yang Ia tuntut dari kita sendiri. Pada waktu ahli hukum itu datang kepada Yesus dengan pertanyaan, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Juruselamat menunjuk kepada Alkitab dengan berkata, “Apakah yang tertulis di dalam hukum itu? Bagaimanakah kamu baca?” Sikap masa bodoh tidak akan memaafkan orang muda atau orang tua, atau membebaskannya dari hukum karena pelanggaran hukum Allah, sebab pada tangan mereka telah ada hukum, prinsip-prinsipnya dan tuntutan-tuntutannya. Tidak cukup hanya memiliki niat yang baik; tidaklah cukup hanya melakukan apa yang dipikir oleh seseorang adalah benar, atau apa yang pendeta katakan adalah baik. Keselamatan jiwanya dipertaruhkan dan ia harus menyelidiki Alkitab untuk dirinya sendiri. Bagaimanapun kuatnya keyakinannya, bagaimanapun besarnya rasa percaya dirinya bahwa pendeta mengetahui apa itu kebenaran, ini bukanlah dasar baginya. Ia mempunyai sebuah peta yang menunjukkan setiap tanda jalan dalam perjalanan menuju surga dan ia tidak boleh menerka-nerka sesuatu. —— Kemenangan akhir hal 629

 

Ada satu bukti yang terbuka bagi semua orang — kepada orang yang paling terdidik dan kepada orang yang paling buta-huruf — bukti pengalaman. Allah mengundang kita supaya membuktikan bagi diri kita sendiri realitas FirmanNya, dan kebenaran janji-janjiNya. DisuruhNya kita; “Rasailah dan tengoklah olehmu akan Tuhan, bahwa baiklah Ia; berbahagialah orang yang berlindung padaNya. ’’Mazmur 34:8. Daripada kita bergantung kepada perkataan orang lain, marilah kita rasai untuk diri kita sendiri. Dia juga berkata: “Pintalah, maka kamu akan mendapat supaya kesukaanmu sempurna adanya. ’’Yahya 16:24. Janji-janjiNya akan ditepati. Firman itu tidak pernah gagal. Apabila kita semakin dekat kepada Yesus, dan bergembira atas ke- sempurnaan kasihNya, maka kebimbangan dan kegelapan kita akan dilenyapkan di dalam terang hadiratNya. — KS 105.3

 

Pria, wanita dan orang muda, Allah meminta kepadamu supaya memiliki keberanian moral, ketekunan dalam rencana kokoh dan tabah, pikiran-pikiran yang tidak mungkin dapat menerima begitu saja penegasan-penegasan orang lain, melainkan yang akan memeriksa sendiri bagi dirinya sebelum menerima atau menolak, yang akan menyelidiki dan menimbang-nimbang kenyataan lalu membawanya kepada Tuhan dalam doa —– Testimonies, vol.2 p 130

 

 

Allah akan membantu kita untuk menjadi murid-murid Alkitab. Sampai engkau dapat melihat alasannya bagi dirimu sendiri dan sebuah kalimat “demikianlah Tuhan berfirman” di dalam Alkitab, jangan percaya kepada manusia hidup mana pun untuk menafsirkan Alkitab bagimu. Dan pada saat engkau dapat melihat hal ini, engkau akan mengetahuinya, dan mengetahui kebenaran Allah. Engkau akan berkata, “Saya telah membacanya, saya telah melihatnya, dan hatiku berpegang padanya, dan kebenaran Allah telah berbicara padaku melalui Firman-Nya.” Kita harus menjadi pribadi Kristen seperti ini. Kita harus memiliki sebuah pribadi, pengalaman pribadi. Kita harus bertobat, sebagaimana orang Yahudi. Jika engkau melihat terang yang kecil, janganlah engkau mundur dan berkata, “Saya akan menunggu sampai saudaraku yang lain melihatnya.” Jika engkau melakukan hal ini, engkau akan masuk ke dalam kegelapan. —- IP129.1

 

 

Apakah Anda telah memegang kebenaran berharga dari satu tema ke tema yang lain yang telah diberikan kepadamu? Atau apakah engkau sedang berpikir untuk mengikuti pemikiran dan pendapatmu sendiri dan membaca dan menghakimi Firman Allah dengan pendapat dan teori-teorimu sendiri? Atau akankah kamu menempatkan pemikiran-pemikiran dan teori-teorimu kepada Firman Allah dan membiarkan Sabda-Nya yang hidup dibukakan untukmu di mana engkau dapat melihat kekurangan dan cacat terdapat dalam pemikiran-pemikiran dan teori-teorimu? Kita tidak dapat menghakimi Firman Allah karena kita mempercayai demikian. ‘“Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya 8:20). –——- Iman dan Perbuatan 109.3

 

 

Strategi Setan dalam Konflik Terakhir-Saat ini dibutuhkan pria dan wanita yang bekerja dengan sungguh-sungguh yang akan mengupayakan keselamatan jiwa-jiwa, karena Setan sebagai jenderal yang berkuasa telah menguasai medan perang, dan di sisa waktu yang terakhir ini dia bekerja melalui semua metode yang mungkin untuk menutup pintu terhadap terang yang akan datang dari Tuhan kepada umat-Nya. Dia sedang menyapu seluruh dunia ke dalam barisannya, dan hanya sedikit orang yang setia pada tuntutan Tuhan yang dapat bertahan, dan bahkan mereka ini pun sedang berusaha untuk mengatasinya. …. — 3SM 389.3

 

 

Datanglah kepada Tuhan untuk dirimu sendiri; berdoalah untuk pencerahan ilahi, agar kamu dapat mengetahui bahwa kamu mengetahui apa itu kebenaran, sehingga ketika kuasa yang melakukan mukjizat yang ajaib itu dinyatakan, dan musuh datang sebagai malaikat terang, kamu dapat membedakan mana pekerjaan Allah yang asli dan mana yang hanya meniru-niru atau kuasa-kuasa kegelapan…. 3SM 389.4

 

 

Janganlah sekali-kali pikir bahwa Tuhan Allah akan melakukan satu mujizat untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang lemah yang sangang akan dosa, yang hidup dalam dosa, atau yang sesuatu anasir surga akan dimasukkan dalam hidup mereka itu, mengangkatnya ke luar dari diri kepada satu suasana yang lebih tinggi di mana segala-galanya akan menjadi gampang, dengan tidak usah mengeluarkan tenaga istimewa, pergumulan yang luar biasa, dengan tiada menyalibkan diri, karena semua orang yang membuang-buang tempo dalam daerah setan dengan maksud hal yang demikian diadakan atasnya, akan binasa dengan orang yang berbuat jahat. Mereka itu akan dibinasakan dengan sekonyong-konyong dan itupun dengan tidak ada penawar suatu apa. Testimonies to Ministers, p 453.

 

Jadi Tuhan Yesus masih berhubungan dengan manusia. Di antaranya ada orang yang tidak sempurna dalam tabiat dihubungkan dengan kepentingan-kepentingan yang kudus, khidmat; dan bilamana dipilih untuk suatu pekerjaan khusus, janganlah mereka merasa bahwa mereka sudah memiliki kebijaksanaan yang cukup, bahwa mereka tidak memerlukan nasihat, ditegur, dan diberi petunjuk. Saudara-saudara, jikalau kamu merasa demikian, kamu akan berpisah dari Sumber kekuatanmu, dan akan berada dalam bahaya. Engkau mungkin akan dibiarkan dalam rasa puas diri, sehingga berbuat sama seperti Yudas-mengkhianati Tuhanmu…. —— PI 359.1

 

MEMAHAMI 7 KALI JATUH 7 KALI BANGUN KEMBALI

 

 

Amsal 24:16:

Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

 

 

 

Pemahaman dasar tentang dosa

 

 

General/umum

 

1 Yohanes 3:4

Setiap orang yg berbuat dosa,melanggar juga hukum Allah sebab dosa ialah pelanggaran hukum

Roma 6:23

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yg kekal dalam Krlstus Yesus, Tuhan kita.

Keluaran 34:6,7

Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru :”‘Tuhan,Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yg bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapak kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Yesaya 1:18,19

Firman Tuhan, sekalipun dosamu merah seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan makan hasil baik dari negeri itu.

Amsal 28:13

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakui dan meninggalkannya akan diampuni

 

Jenis-jenis  dosa

Matius 12:31, 32:

Sebab itu aku berkata kepadamu : Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang anak manusia ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang roh kudus, ia tidak akan diampuni di dunia ini tidak dan didunia yang akan datangpun tidak.

I Yohanes 5:16:

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.

I Yohanes 5:17:

Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.

 

 

Pemahaman dibawah mangkok Zakhari pasal 4:

 

Pemahaman tuntutan dalam pendidikan 3 ½ tahun

Dosa melawan roh suci (dosa yang membawa maut/tidak dapat diampuni)

Sekarang andai kata kita memiliki suatu khayal dan juga seorang penterjemah, tetapi tidak memiliki iman. Maka bagaimanakah selanjutnya? Jika demikian keadaan kita, maka saya percaya bahwa dalam keadaan pikiran yang tidak berbahagia sedemikian ini kita lebih baik tidak memiliki khayal ataupun penterjemah, sebab jika kita memiliki khayal dan penterjemah, tetapi tidak memiliki iman, maka tidakkah kita memikul tanggung jawab karena telah menolak keduanya itu? Maka tidakkah kita dua kali berdosa melawan Roh Suci? Dan tidakkah kita akan menemukan diri kita di tempat yang lebih dibenci dari pada orang-orang Yahudi?

Tidak ada keampunan bagi dosa melawan Roh Suci, yaitu dosa melawan Ilham, sebab sekali menolak, maka tidak akan ada lagi sesuatu yang lain dengan mana orang berdosa dapat dibawa kepada Kristus. Akibatnya tidak akan ada lagi harapan bagi orang yang seperti ini, karena tidak ada lagi apapun yang Surga dapat perbuat untuk membangkitkan dia dari pada kemelaratannya, dan lagi tidak ada obatnya — tidak ada keampunan bagi dosa yang sedemikian ini.——- Amaran Sekarang jld 2 No. 24

 

Dosa biasa (dosa yang masih dapat diampuni)

Amaran Sekarang jilid 2 No. 23:

Roma 7 : 17 – 23:

”Maka sekarang bukan lagi aku yang melakukannya, melainkan dosa yang tinggal di dalam diriku itu. Karena aku mengetahui, bahwa di dalam diriku (artinya di dalam dagingku) tiada diam barang yang baik; karena kemauan ada padaku, tetapi bagaimanakah untuk melaksanakan apa yang baik itu tidak kutemukan. Karena yang baik yang aku gemar itu tiada aku perbuat, tetapi yang jahat yang tiada aku gemar itulah yang kuperbuat. Sekarang jika aku perbuat barang yang tiada kugemari, maka bukan lagi aku ini yang melakukannya, melainkan dosa yang tinggal di dalam aku itu. Kemudian aku menemukan suatu hukum, bahwa apabila aku menghendaki berbuat yang baik, maka jahat itu sudah hadir di sampingku. Karena aku suka akan Hukum Allah menurut bathin manusia, tetapi aku melihat suatu hukum yang lain di dalam para anggotaku yang berperang melawan hukum dari pikiranku, Ialu menghantarkan daku ke dalam tawanan di bawah hukum dosa itu yang terdapat di dalam para anggotaku.”

Di sini dijelaskan, bahwa kita dilahirkan dengan hukum dosa, dan bahwa adalah mutlak perlu bagi Hukum Allah untuk menahan kita dari berbuat dosa.

Roma 7 : 24, 25:

“Wai celaka aku ini, siapakah yang akan melepaskan daku keluar dari tubuh maut ini? Aku mengucap syukur kepada Allah oleh perantaraan Yesus Kristus Tuhan kita. Maka dengan begitu dengan pikiranku aku sendiri mengikuti Hukum Allah, tetapi dengan daging aku tunduk ke bawah hukum dosa.”

Benar, Allah dan Hukum ToratNya berada dalam pikiran kita, yang kita peroleh dengan jalan mempelajari FirmanNya, adalah satu-satunya harapan kita bagi kemenangan atas hukum dosa dan daging.

Roma 8 : 1:

“Oleh sebab itu sekarang tidak ada lagi tuduhan terhadap mereka yang berada dalam Yesus Kristus, yang tidak berjalan mengikuti kehendak daging, melainkan mengikuti kehendak Roh.”

Pada saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, bertobat dan dibaptis, pada saat itu pun semua pelanggaran kita melawan Hukum Torat dihapuskan, dan hukuman kita dibayar lunas oleh kematian Kristus dan darahNya. Seandainya tidak demikian halnya, maka kita sendiri harus membayar sanksi hukuman mati itu, dari mana tidak akan ada lagi kebangkitan kepada hidup yang kekal.

Roma 8 : 3 – 11:

“Karena apa yang tak dapat diperbuat oleh hukum Torat, sebab lemah oleh karena tabiat daging, maka Allah mengirimkan AnakNya sendiri dalam kesamaan daging yang berdosa, yaitu karena dosa, dengan menjatuhkan hukuman ke atas dosa dalam daging, supaya kebenaran dari hukum itu dapat dipenuhi dalam kita, yang berjalan tidak menurut kehendak daging, melainkan menurut kehendak Roh. Karena mereka yang mengikuti kehendak daging memikirkan segala perkara dari daging, tetapi mereka yang mengikuti kehendak Roh memikirkan segala perkara Rohani. Karena pikiran tabiat duniawi itu adalah maut, tetapi memikirkan hal rohani itu adalah hidup dan perdamaian.”

“….. pikiran tabiat duniawi adalah musuh melawan Allah, karena ia itu tidak tunduk kepada Hukum Allah, ataupun dapat ditundukkan. Maka dengan begitu mereka yang berada dalam tabiat daging (duniawi) tidak dapat berkenan kepada Allah. Tetapi kamu ini bukan di dalam tabiat daging, melainkan di dalam Roh, yaitu jikalau Roh Allah ada berdiam di dalam dirimu. Sekarang jikalau barang seorang tiada memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah kepunyaan Kristus. Dan jika Kristus berada dalam kamu, maka tubuh itu mati karena dosa, tetapi Roh itu hidup karena kebenaran. Tetapi jika Roh-Nya yang membangkitkan Yesus dari pada mati itu tinggal di dalam kamu, maka Dia yang membangkitkan Kristus dari pada mati itu akan juga menghidupkan tubuh-tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam di dalam kamu itu.”

Adalah kewajiban kita yang istimewa untuk memiliki Roh yang sama yang terdapat di dalam Kristus itu. Pada kenyataannya kita harus memiliki Roh itu jika kita hendak berjalan dalam kehidupan yang baru, dan jika kita hendak memiliki bagian dalam kebangkitan orang-orang benar.

Saudara saksikan dari hotbah Paulus itu, bahwa untuk menjadi seorang Kristen berarti memperhatikan setiap langkah yang anda tempuh, dan berperang melawan keinginan dagingmu sendiri, melawan pikiran duniawimu, supaya jangan sampai kamu jatuh dengan sengaja ke dalam lubang, dimana tidak ada lagi jalan keluar. Karena itu orang Kristen tidak dapat berdosa, kebenarannya dalam Kristus adalah mutIak terjamin, karena jika ia secara kebetulan harus berdosa, maka ia mempunyai seorang Pembela untuk memperjuangkan perkaranya, yaitu Yesus Kristus, kebenaran itu. Demikianlah bahwa sungguhpun seorang benar itu mungkin dapat jatuh sampai tujuh kali sehari, ia akan bangkit berdiri, dan terus melanjutkan perlombaan sampai pada akhirnya menang. Demikianlah bahwa ia tidak dapat berdosa, dan bahwa keselamatannya adalah mutIak terjamin.

 

Pemahaman tuntutan dalam pendidikan 40 hari

 

Dosa, betapa kecilpun anggapan atasnya, jikalau selalu dilakukan akhirnya akan membinasakan jiwa. Apa yang belum kita taklukkan, akan menaklukkan kita dan akan mendatangkan kebinasaan atas diri kita sendiri. —– KS 27.1

 

Tuhan menyelamatkan manusia dari dosa bukan di dalam dosa……

Kristus telah bersedia melepaskan kita dari dosa, tetapi kehendak kita tidaklah dipaksaNya; tetapi jika pelanggaran-pelanggaran masih terus saja dilakukan maka kemauan itu sendiri dikeraskan kepada kejahatan, sehingga kita tidak ingin lagi bebas, dan jika kemauan tidak menerima karuniaNya, apa lagi yang dapat diperbuatnya? Kita telah membinasakan diri kita sendiri dengan menentukan penolakan kita atas kasihNya. “Sesungguhnya sekarang inilah masa yang diperkenankan itu, bahkan, sekarang inilah hari keselamatan itu.” “Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suaranya, janganlah keraskan hatimu.” —- Kebahagiaan Sejati 28.4

 

Review and Herald, vol. 6, p. 45:

Jesus menyelamatkan manusia, b u k a n  dalam dosa, melainkan d a r i  dosa;  maka orang-orang yang mengasihi DIA, hendaknya memperlihatkan  kasih  mereka  itu  melalui p e n u r u t a n.” 

 

 

Sempurna…..

Terserah kepada kitalah untuk memperbaiki cacat-cacat tabiat kita, untuk membersihkan bait suci jiwa dari setiap pencemaran. Kemudian hujan akhir akan turun ke atas kita sebagaimana hujan awal telah turun atas murid-murid itu pada hari Pentakosta. — 5T214 (1882). PAZ 150.1

 

Mereka yang mempunyai kesempatan dan peluang untuk menjadi cakap dalam menanggapi kebenaran namun terus melawan pekerjaan yang Allah hendak selesaikan akan disingkirkan, karena Allah tidak menerima pelayanan orang yang perhatiannya terbagi —- MS64, 1898.

 

“Kasihilah Tuhan,Allahmu,dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama”. Empat hukum pertama tidak mengizinkan menjauhkan kasih sayang dari Tuhan.Jg tidak diizinkan untuk membagi,atau berbagi, kesenangan tertinggi kita di dalam Dia.Apa pun yang memisahkan kasih,dan menghilangkan kasih tertinggi dari jiwa kepada Tuhan,menjadi bentuk berhala.Hati duniawi kita akan melekat pd berhala² kita dan berusaha untuk membawanya;tetapi kita tidak dapat maju sampai kita menyingkirkannya, karena hal itu memisahkan kita dari Allah —– Testimonies for the Church, jilid.1, hal. 289.

 

” Nasihat dan amarannya, perkataan iman dan keberaniannya, diperlukan oleh setiap jiwa yang akan mempertahankan imannya “sampai kepada akhirnya.” Ibrani 3:14. Rasul itu berusaha mengajarkan kepada orang-orang percaya betapa pentingnya memelihara pikiran dari mengembara kepada pokok pikiran yang terlarang atau oleh menghambur-hambur tenaga pada persoalan yang tidak penting. Mereka yang tidak mau jatuh ke dalam tipu muslihat Setan, harus menjaga baik-baik jalan masuk ke dalam jiwa; mereka harus menghindarkan membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang mengusulkan buah pikiran yang tidak suci. Pikiran jangan hendaknya dibiarkan memikirkan secara serampangan setiap persoalan yang dianjurkan oleh musuh jiwa-jiwa. Hati harus dijaga dengan setia, kalau tidak kejahatan yang di luar akan membangkitkan kejahatan yang di dalam, dan jiwa itu akan mengembara dalam kegelapan. “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu pernyataan Yesus Kristus … jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah engkau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” —– KR 437.4

 

Tidak ada orang dapat memasuki kerajaan Sorga bila masih ………

Kita ditempatkan dalam pencobaan di dunia ini untuk menentukan kemampuan kita untuk hidup yang akan datang. Tidak ada yang bisa masuk kesurga yang tabiatnya dicemari oleh noda mementingkan diri yang kotor. Karena itu, Allah menguji kita sekarang dengan mempercayakan kepada kita harta yang fana, dimana cara kita menggunakannya bisa menunjukkan apakah kita dapat dipercayakan dengan kekayaan-kekayaan yang kekal — CS 22 (1893)

 

Kalau engkau mau menjadi seorang saleh di surga maka lebih dulu engkau harus menjadi seorang saleh di dunia ini. Ciri-ciri tabiat yang engkau sukai dalam hidup tidak akan berubah oleh kematian ataupun kebangkitan. Engkau akan bangkit dari kubur dengan watak yang sama seperti yang engkau tunjukkan di rumah dan di masyarakat. Yesus tidak mengubah tabiat pada waktu kedatanganNya. Pekerjaan perubahan harus dilakukan sekarang. Kehidupan kita sehari-hari menentukan nasib kita. Cacat-cacat tabiat harus disesali dan diatasi melalui rahmat Kristus, dan tabiat yang sepadan harus dibentuk selagi dalam masa percobaan ini agar kita dilayakkan untuk istana yang di atas. — 13MR 82 (1891).

 

“Kristus berdoa bagi murid-murid-Nya dengan kata-kata ini: “Sucikanlah mereka melalui kebenaran-Mu: firman-Mu ialah kebenaran.’ Tidak ada satupun penyucian yang murni, terkecuali melalui kepatuhan kepada kebenaran.” — The Sanctified Life, p. 49

 

Adakah anda orang-orang Davidian juga sedang ikut jatuh mengikuti kebiasaan anak-anak perempuan Sion yang sombong itu? Apakah anda datang ke dunia ini untuk memuaskan mata penganggur-penganggur di jalan, ataukah keberadaan anda di sini untuk melakukan kebaikan bagi dunia, dan memuaskan Tuhan? Siapakah dari antaramu, Saudara-saudari, yang ingin istrimu atau anak gadismu dipertontonkan untuk memuaskan mata pelacuran yang memenuhi jalan-jalan?

Mengapakah Allah hendak menelanjangi puteri-puteri Sion itu dari semua kesia-siaan mereka? Marilah kita mendengarkan jawabanNya : “……….. Sebab anak-anak perempuan Sion itu adalah sombong, dan mereka berjaIan dengan leher-leher yang lurus ke depan dan dengan mata pelacuran, berjalan sambil bertingkah secara dibuat-buat, serta membuat bunyi gemerincing dengan kakinya.”

…….

Lagi pula, jika kamu Saudari-saudari tidak berpakaian sesuai kehendak Allah, sesuai dengan Kebenaran TambahanNya, maka bahkan dunia sekalipun, jika ia itu tahu tentang pengakuan kepercayaanmu, ia tidak akan berpikir banyak mengenalmu. Mereka itu sedang mencari orang-orang munafik maka jika engkau tidak setia kepada agamamu, kamu di mata mereka itu akan tampak menjadi yang terbaik dari segala orang munafik.

………

Mengapakah tidak mematuhi seruan kebangunan Tuhan? Jangan lalai mematuhi panggilan yang mendesak ini sampai besok. Saudara, Saudari. Jika anda gagal hari ini,  maka hari esok tidak akan pernah lagi datang. Inilah kesempatanmu. —– Amaran Sekarang Jld 1 No. 6

 

 

Contoh-contoh :

Dalam segala zaman saksi-saksi yang ditentukan oleh Allah telah menampakkan diri sendiri kepada hinaan dan aniaya karena kebenaran. Yusuf difitnah dan dianiaya sebab ia memelihara kebajikan dan ketulusannya. Daud, pesuruh Allah yang dipilih, dikejar-kejar seperti binatang perburuan oleh musuh-musuhnya. Daniel dibuang ke dalam lubang singa sebab ia setia kepada penurutannya. Ayub kehilangan harta dunia, dan sangat menderita dalam tubuh sehingga ia dibenci oleh sanak-saudara dan sahabat-sahabatnya; meskipun demikian ia mempertahankan ketulusannya. Yeremia tidak dapat ditahan untuk mengatakan sabda yang telah dikaruniakan Allah kepadanya untuk dikatakan; dan kesaksiannya sangat menggusarkan raja dan pangeran-pangeran sehingga ia dibuang ke dalam kubang yang menjijikkan. Stefanus dilontari dengan batu sebab ia mengkhotbahkan Kristus dan Ia yang disalibkan. Paulus dipenjarakan, dipukul dengan rotan, dilontari dengan batu, dan akhirnya dibunuh sebab ia seorang pesuruh yang setia kepada Allah untuk orang-orang kafir. Dan Yohanes dibuang ke Pulau Patmos “karena sabda Allah, dan karena kesaksian Yesus Kristus.”-————– KR 485.1

 

Contoh-contoh tentang ketabahan manusia ini menyaksikan kesetiaan janji-janji Allah hadiratnya yang tetap dan anugerah-Nya yang menabahkan. Mereka memberikan kesaksian kepada kuasa iman untuk menahan kuasa-kuasa dunia. Adalah pekerjaan iman untuk berharap pada Allah pada saat yang paling gelap, untuk merasa, walaupun diuji dengan berat dan terombang-ambing oleh angin ribut, karena Bapa kita memegang kemudi. Hanya mata iman saja yang dapat melihat perkara-perkara di seberang waktu untuk menaksir dengan benar harga kekayaan yang kekal. ————— KR 485.2

 

Dalam penurutan kepada perintah Kristus, mereka (murid-murid itu) menunggu di Yerusalem akan janji Bapa itu — yakni pencurahan Roh. Mereka tidak menunggu sambil bermalas-malasan. Catatan menyebutkan bahwa mereka “senantiasa berada dalam bait Allah dan memuliakan Allah” (Lukas 24:53)-—- PAZ 143.1

 

Sementara murid-murid itu menunggu kegenapan janji itu, mereka merendahkan hati dalam penyesalan yang sungguh-sungguh dan mengakui ketidakpercayaan mereka. . . .Murid-murid itu berdoa dengan kesungguhan yang sangat supaya layak menghadapi manusia dan di dalam pergaulan mereka sehari-hari dapat mengucapkan kata-kata yang akan menuntun orang-orang berdosa kepada Kristus. Sambil menyingkirkan semua perbedaan, segala keinginan untuk lebih unggul, mereka saling berangkulan dalam persekutuan Kristiani.—— AA 35-37 (1911). PAZ 143.2

 

Barulah sesudah murid-murid itu sudah berada dalam persatuan yang sempurna, pada waktu mereka tidak lagi berebutan kedudukan yang paling tinggi, maka Roh itu pun dicurahkan.—– 8T20 (1904). PAZ 143.3

 

Petrus biasanya bersifat suka mendahului dan mudah digerakkan oleh dorongan hati, dan Setan mengambil kesempatan dari ciri-ciri ini untuk mengalahkan dia. Menjelang kejatuhan Petrus, Yesus telah mengatakan kepadanya, “Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Luk. 22:31, 32. Waktunya sudah tiba, dan perubahan dalam kehidupan Petrus sudah nyata. Pertanyaan Tuhan yang keras dan bersifat menguji itu tidak memerlukan jawab yang merasa diri sudah cukup, karena kerendahan dan pertobatannya, Petrus lebih bersedia daripada sebelumnya untuk berbuat sebagai gembala domba. —- KZR2 467.3

 

 

 

 

KESIMPULAN

 

  1. Idealnya mereka yang telah memasuki pendidikan 40 hari, adalah orang-orang yang telah selesai pendidikan 3 ½ tahun, jadi tentunya orang-orang yang sudah rendah hati yaitu orang-orang yang telah bersedia menerima kebenaran yang berkembang, sehingga dosa melawan roh suci sudah tidak merupakan bagian dari diri mereka;
  2. Petunjuk 7 kali jatuh dan 7 kali bangun kembali adalah kemurahan Tuhan atas perjuangan kita manusia- manusia berdosa, bukan berarti Tuhan memaklumi kita dengan dosa-dosa kesayangan kita dan tetap akan terbawa hingga dilepaskan, menjadi seseorang manusia baru orang tersebut harus sudah selesai dengan dirinya sendiri sebagaimana kita ikuti dari contoh-contoh umat Allah seperti Musa, Daud, Daniel, Ayub, Yusuf termasuk juga Petrus dan Paulus….artinya mereka telah sepenuhnya selesai dengan proses 7 kali jatuh dan 7 kali bangun, sehingga :

 

Hanya org2 yg lebih menghendaki mati daripada melakukan sesuatu tindakan salah yg kelak akan didapati setia — Yestimonies for the Church, jld 5 hal. 53

 

 

Pengalaman Petrus setelah pendidikan 3 ½ tahun dan nasihat hal dalam pendidikan 40 hari

 

Sesudah Petrus dipimpin kepada penyangkalan diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada kuasa Ilahi, ia menerima panggilannya untuk bertindak sebagai seorang pembantu gembala. Kristus telah berkata kepada Petrus, sebelum penyangkalannya akan Dia, “Dan engkau, jika engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Lukas 22:32. Perkataan ini penting untuk pekerjaan yang luas dan berhasil yang harus dilakukan oleh rasul ini pada masa yang akan datang bagi mereka yang datang kepada percaya. Untuk pekerjaan ini, pengalaman Petrus tentang dosa dan penderitaan dan pertobatan telah mempersiapkan dia. Belum sampai ia belajar tentang kelemahannya, ia dapat mengetahui tentang keperluan orang berdosa akan perlunya bergantung kepada Kristus. Di tengah-tengah topan pencobaan ia mengerti bahwa manusia dapat berjalan dengan aman hanyalah dalam rasa tidak percaya diri sendiri ia bergantung kepada Juruselamat. —– KR 434.3

 

Pada pertemuan yang terakhir dari Kristus dengan murid-murid-Nya di tepi pantai, Petrus, dicoba dengan pertanyaan yang diucapkan tiga kali, “Apakah engkau mengasihi Aku?” (Yohanes 21:15-17), telah dikembalikan kepada tempatnya di antara keduabelas rasul itu. Pekerjaannya telah ditentukan baginya; ia harus memberi makan kepada kawan domba Tuhan. Sekarang, bertobat dan diterima, ia bukan saja mencari untuk menyelamatkan mereka yang tanpa kandang, tetapi harus juga menjadi gembala domba-domba. ——— KR 435.1

 

Kristus menyebutkan kepada Petrus hanya satu syarat pelayanan “Apakah engkau mengasihi Aku?” Ini adalah syarat yang penting. Meskipun Petrus mempunyai pemberian yang lain, namun tanpa kasih Kristus ia tidak dapat menjadi gembala yang setia atas kawanan domba Allah. Pengetahuan, kebajikan, kefasihan, semangat semuanya penting dalam pekerjaan yang baik; tetapi tanpa kasih Kristus dalam hati, pekerjaan seorang pekerja Kristus adalah suatu kegagalan.—— KR 435.2

 

Sepanjang pelayanannya, Petrus dengan setia memperhatikan kawanan dombanya yang dipercayakan kepadanya, dan dengan demikian mem-buktikan dirinya sendiri layak untuk pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya oleh Juruselamat. Selalu ia meninggikan Yesus orang Nazaret sebagai pengharapan Israel, Juruselamat manusia. Ia membawa hidupnya sendiri di bawah disiplin Pekerja Yang Besar. Oleh setiap cara dalam kuasanya ia berusaha mendidik orang-orang percaya untuk pelayanan yang giat. Teladannya yang saleh dan kegiatannya yang tidak kenal jerih lelah mengilhamkan banyak orang muda tentang janji untuk menyerahkan diri mereka sendiri kepada pekerjaan pelayanan. Sementara waktu berlalu, pengaruh rasul sebagai seorang pendidik dan pemimpin bertambah. Meskipun ia tidak pernah melupakan bebannya untuk bekerja terutama bagi orang-orang Yahudi, namun ia memberikan kesaksiannya di negeri-negeri dan menguatkan iman orang banyak kepada Injil. ——– KR 436.2

 

” Nasihat dan amarannya, perkataan iman dan keberaniannya, diperlukan oleh setiap jiwa yang akan mempertahankan imannya “sampai kepada akhirnya.” Ibrani 3:14. Rasul itu berusaha mengajarkan kepada orang-orang percaya betapa pentingnya memelihara pikiran dari mengembara kepada pokok pikiran yang terlarang atau oleh menghambur-hambur tenaga pada persoalan yang tidak penting. Mereka yang tidak mau jatuh ke dalam tipu muslihat Setan, harus menjaga baik-baik jalan masuk ke dalam jiwa; mereka harus menghindarkan membaca, melihat, atau men-dengar sesuatu yang meng-usulkan buah pikiran yang tidak suci. Pikiran jangan hendaknya dibiarkan memikirkan secara serampangan setiap per-soalan yang dianjurkan oleh musuh jiwa-jiwa. Hati harus dijaga dengan setia, kalau tidak kejahatan yang di luar akan membangkitkan kejahatan yang di dalam, dan jiwa itu akan mengembara dalam kegelapan. “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu pernyataan Yesus Kristus … jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah engkau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” —— KR 437.4

 

 

“Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” —— KR 440.3

 

Mereka yang menjadi hamba-hamba dinasihatkan untuk tinggal setia kepada tuannya “dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia,” rasul itu menjelaskan, “jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki, ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul derita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu sembuh. Sebab dulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.” ———– KR 441.1

 

Ujian adalah sebagian dari pendidikan yang diberikan dalam sekolah Kristus, untuk menyucikan anak-anak Allah dari kotoran keduniawian. Adalah sebab Allah memimpin anak-anak-Nya sehingga pengalaman-pengalaman yang berat datang kepada mereka. Ujian dan halangan adalah cara yang dipilih Allah untuk mendisiplin, dan cara yang ditentukanNya bagi kemajuan. la yang membaca hati manusia mengetahui kelemahan mereka lebih baik daripada mereka sendiri mengetahuinya. la melihat bahwa beberapa orang mempunyai kecakapan, yang jika dijalankan dengan betul, dapat dipergunakan untuk memajukan pekerjaanNya. Dalam kebijaksanaan-Nya Ia membawa jiwa-jiwa ini ke dalam kedudukan yang berbeda-beda dan kesempatan yang beraneka ragam, supaya mereka boleh mengetahui kesalahan-kesalahan yang tersembunyi dari pengetahuan mereka sendiri. Ia memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengalahkan kesalahan-kesalahan ini dan untuk melayakkan diri sendiri bagi pekerjaan. Sering ia mengizinkan api kesusahan untuk menyala, supaya mereka dapat disucikan. —- KR 442.3

 

Penjagaan Allah untuk warisan-Nya tidak pernah berhenti. Ia tidak membiarkan kesusahan menimpa anak-anak-Nya, tetapi sebagai sesuatu yang berfaedah untuk masa sekarang mereka dan kebaikan yang kekal. Ia akan menyucikan sidang-Nya, sebagaimana Kristus menyucikan bait suci selama pelayanan-Nya di atas dunia. Segala perkara yang didatangkan-Nya ke atas umat-Nya dalam ujian dan kesusahan datang supaya mereka dapat memperoleh kesucian yang lebih mendalam dan kekuatan yang lebih besar untuk memajukan kemenangan salib. —– KR 443.1

 

Ada suatu saat pada pengalaman Petrus bila ia tidak rela melihat salib dalam pekerjaan Kristus. Bila Juruselamat memberitahukan kepada murid-murid-Nya penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang, Petrus berseru, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Matius 16:22. Sayang akan diri sendiri, yang mundur dari persahabatannya dengan Kristus dalam penderitaan, menyebabkan Petrus mendapat teguran. Hal itu menjadi suatu pelajaran yang pahit kepada murid itu, dan sesuatu yang dipelajarinya tetapi lambat, bahwa jalan Kristus di dunia ini terletak melalui siksaan dan kerendahan. Tetapi dalam kehangatan api penyucian ia harus mempelajari pelajaran itu. Sekarang, bila kegiatannya pada satu saat sekarang harus terkulai karena beban tahun-tahun dan pekerjaan, ia dapat menulis: “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” ———- KR 443.2

 

Mengamanatkan tua-tua sidang mengenai tanggung jawab mereka sebagai pembantu gembala kawanan domba Kristus, rasul itu menulis: “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, bila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.” —– KR 443.3

 

Mereka yang menempati kedudukan sebagai pembantu gembala harus melakukan penjagaan yang setia kepada kawanan domba Tuhan. Hal ini bukanlah kewaspadaan yang angkuh, tetapi sesuatu yang cenderung untuk memberanikan dan menguatkan dan mengangkat derajat. Kependetaan berarti lebih daripada berkhotbah; itu berarti pekerjaan yang sungguh-sungguh dan secara pribadi. Sidang Tuhan di dunia ini terdiri dari pria dan wanita yang bersalah, yang memerlukan kesabaran dan usaha yang tidak mengenal jerih lelah supaya mereka dapat dilatih dan didisiplin untuk pekerjaan dengan penerimaan dalam hidup ini, dan dalam hidup yang akan datang untuk dimahkotai dengan kemuliaan dan kebakaan. Pendeta-pendeta diperlukan—gembala-gembala yang setia— yang tidak akan membujuk rayu umat Allah, atau memperlakukan mereka dengan kasar, tetapi yang akan memberi makan kepada mereka dengan roti kehidupan orang-orang yang dalam kehidupan mereka merasa setiap hari kuasa yang mengubahkan dari Roh Kudus dan kasih yang penuh pengharapan yang menguatkan dan tidak mementingkan diri terhadap siapa mereka bekerja. ————- KR 444.1

 

Pekerjaan pelayan Injil adalah untuk “menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.” Efesus 3:9. Jika seorang memasuki pekerjaan ini memilih bagian yang paling kurang mengorbankan diri, puas dengan berkhotbah saja, dan meninggalkan pekerjaan pelayanan pribadi untuk orang lain, pe-kerjaannya tidak akan diterima oleh Allah. Jiwa-jiwa untuk siapa Kristus telah mati sedang binasa karena kekurangan pekerjaan pribadi yang tertuntun baik; dan ia yang telah salah mengerti akan panggilannya sesudah memasuki pekerjaan itu, tidak rela untuk melakukan pekerjaan pribadi yang dituntut untuk menjaga kawanan dombanya. ——— KR 444.3

 

Roh gembala yang benar adalah melupakan diri sendiri. Ia melupakan dirinya sendiri supaya ia boleh melakukan pekerjaan Allah. Oleh mengkhotbahkan sabda itu dan oleh pelayanan pribadi di rumah orang banyak, ia mempelajari keperluan mereka, kesusahan mereka, ujian mereka; dan, bekerja sama dengan Pembawa Beban yang besar itu, ia sama-sama me-mikul kesusahan mereka, menghiburkan malapetaka mereka, memuaskan jiwa mereka yang lapar, dan memenangkan hati mereka kepada Allah dalam pekerjaan ini pelayan ini disertai oleh malaikat-malaikat surga,dan dia sendiri dinasihati dan diterangi dalam kebenaran yang menjadikan bijak kepada keselamatan. ——– KR 445.1

 

Dalam hubungan dengan petunjuk mereka yang mempunyai kedudukan dalam sidang, rasul itu menggariskan beberapa prinsip umum yang akan diikuti oleh mereka yang dihubungkan dalam persekutuan sidang. Anggota-anggota yang muda dari kawanan domba Tuhan dipaksa untuk mengikuti teladan pemimpin-pemimpin mereka dalam kerendahan hati seperti Kristus: “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya; Serahkanlah kekhawatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dengan iman yang teguh.” ——- KR 445.2

 

Dengan demikian Petrus menulis kepada orang-orang percaya pada masa ujian untuk sidang. Banyak orang telah mengambil bagian dari penderitaan Kristus, dan tidak lama kemudian sidang mengalami masa ujian yang hebat. Dalam beberapa tahun yang singkat kebanyakan dari mereka yang telah berdiri sebagai guru-guru dan pemimpin-pemimpin dalam sidang menyerahkan kehidupan mereka untuk Injil. Tidak lama kemudian serigala-serigala yang menyedihkan masuk, membenci kawanan domba. Tetapi tidak satu pun dari perkara-perkara ini membuat mereka putus asa karena pengharapannya dipusatkan kepada Kristus. Dengan berani Petrus mengalihkan pikiran orang-orang percaya dari ujian yang sekarang pada penderitaan yang akan datang kepada “bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu.” “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengukuhkan kamu, setelah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” –——– KR 445.3

 

 

 

 

Bahayanya kemakmuran, kenyamanan dan ketenangan bagi orang berdosa

 

 

Bangsa Israel

 

Setelah bermukim di Kanaan, suku-suku bangsa itu tidak mengadakan usaha yang bersemangat untuk menyempurnakan penaklukan negeri itu. Merasa puas dengan daerah yang diperoleh, semangat mereka menurun, dan peperanganpun tidak dilanjutkan. “Maka sesungguhnya apabila kuatlah orang Israel, diletakkannya upeti kepada orang Kanani, tetapi sekali-kali tidak dihalaukannya.” Hakim 1:28. —– PB2 143.1

Sampai kepada generasi yang telah menerima perintah dari Yusak itu musnah, penyembahan berhala memperoleh sedikit kemajuan; tetapi para orang tua telah menyediakan jalan bagi kemurtadan anak-anak mereka. Pelanggaran terhadap larangan-larangan Allah di pihak mereka telah menduduki Kanaan, telah menaburkan benih kejahatan yang terus-menerus menghasilkan buah-buah yang pahit selama beberapa generasi. Kebiasaan-kebiasaan orang Ibrani yang sederhana itu telah memberikan kepada mereka kesehatan jasmani; tetapi pergaulan dengan bangsa kapir telah memimpin mereka kepada kebiasaan untuk memanjakan selera makan dan nafsu, yang lambat laun mengurangi kekuatan jasmani mereka, dan menjadikan kuasa mental serta moral mereka merosot. Oleh dosa-dosa mereka Israel telah dipisahkan dari Allah; kekuatanNya diangkat dari mereka, dan mereka tidak bisa lagi menang terhadap musuh-musuh mereka. Dengan demikian mereka telah dibawa ke dalam penjajahan bangsa-bangsa yang melalui Allah mereka akan dapat menaklukkannya. —— PB2 145.2

 

“Dan ditinggalkannya Tuhan, Allah leluhurnya, yang telah menghantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir,” “dan membawa akan mereka itu ke padang Tiah seperti kawan domba.” “Lalu mereka itu menerbitkan murkanya dengan segala panggungnya serta mendatangkan cemburuan baginya dengan segala berhalanya.” Oleh sebab itu Tuhan “telah meninggalkan kemah yang di Silo, yaitu kemah tempat kediamannya di antara manusia. Maka kuatnya diserahkannya kepada hal tawanan dan kemuliaannya kepada tangan musuh.” Hakim 2:12; Mazmur 78:52, 58, 60, 61. Namun demikian Ia tidak meninggalkan umatNya secara keseluruhannya. Selalu ada satu umat sisa yang setia kepada Tuhan; dan dari waktu ke waktu Tuhan telah membangkitkan orang-orang yang setia dan berani menghancurkan penyembahan berhala dan melepaskan Israel dari musuh-musuh mereka. Tetapi bilamana orang-orang yang telah membebaskan mereka itu mati, dan orang banyak itu telah lepas dari kekuasaannya, maka lambat laun mereka akan kembali kepada berhala-berhala mereka. Dan dengan demikian cerita kemurtadan dan hukuman, tentang pengakuan dan kemerdekaan, terulang berkali-kali. —— PB2  145.3

 

Pada waktu bangsa Israel berada dalam satu keadaan yang senang dan amanlah mereka telah dituntun ke dalam dosa. Mereka telah gagal untuk membiarkan Allah selalu ada di hadapan mereka, mereka melalaikan doa, dan memanjakan roh percaya kepada diri sendiri. Kesenangan dan pemanjaan diri telah menyebabkan benteng jiwa tidak dijaga dan pikiran-pikiran yang merusakpun telah memasukinya. Pengkhianat-pengkhianat di dalam bentenglah yang telah membinasakan prinsip-prinsip, dan menyerahkan Israel ke dalam tangan setan. Dengan cara demikianlah setan masih tetap berusaha untuk membinasakan jiwa. Satu proses persiapan yang lama, yang tidak diketahui oleh dunia, berlangsung di dalam hati orang Kristen sebelum ia melakukan dosa yang terang-terangan. Pikiran tidaklah secara mendadak berpindah dari keadaan yang suci dan bersih kepada kemerosotan, kejahatan dan dosa. Ia memerlukan waktu untuk merusak mahluk-mahluk yang dijadikan dalam peta Allah, supaya merosot menjadi setaraf dengan binatang atau sesuatu yang bersifat iblis. Oleh memandang kita diubahkan. Dengan pemanjaan pikiran yang kotor, manusia dapat mendidik pikirannya sedemikian rupa sehingga dosa yang dulunya memuakkan dirinya sekarang akan menjadi sesuatu yang menyenangkan baginya. —- PB2 52.2

 

Pengalaman Daud

Andaikata Allah telah membiarkan Daud tanpa teguran atas dosanya itu, dan sementara melanggar hukum Ilahi, tetap berada dalam damai dan makmur di atas takhtanya, maka orang-orang yang tidak percaya dan orang kafir mempunyai dalih untuk mengatakan bahwa sejarah kehidupan Daud sebagai satu celaan terhadap agama Alkitab. Tetapi di dalam pengalaman yang Ia biarkan terjadi kepada Daud, Tuhan menunjukkan bahwa Ia tidak bisa membiarkan atau memaafkan dosa. Dan sejarah Daud menyanggupkan kita juga untuk melihat tujuan yang besar yang ada dalam pikiran Allah di dalam perlakuan-Nya terhadap dosa, itu menyanggupkan kita untuk mengetahui, sekalipun melalui hukuman yang paling gelap, dilaksanakannya maksud Allah yang penuh rahmat dan kebajikan itu. Ia membiarkan Daud menerima hukuman tetapi Ia tidak membinasakannya; dapur api adalah untuk menyucikan bukan untuk membinasakan. Tuhan berkata, “Jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.” Mazmur 89:32-34. ———- SRNJ2 408.2

 

 

SUARA DALAM POLITIK

 

Komentar tentang POLITIK ELLEN G WHITE


Gospel Workers, p.393


Apakah tugas mereka untuk membuat musuh di dunia politik? —Tidak, tidak. Mereka harus berdiri sebagai rakyat kerajaan Kristus, membawa panji yang di atasnya bertuliskan, “Perintah-perintah Allah, dan iman kepada Yesus.” Mereka harus memikul beban pekerjaan khusus, pekabaran khusus. Kita memiliki tanggung jawab pribadi, dan ini harus diungkapkan di hadapan alam semesta surgawi, di hadapan para malaikat, dan di hadapan manusia. Tuhan tidak memanggil kita untuk memperbesar pengaruh kita dengan bergaul dengan masyarakat, dan berhubungan dengan manusia dalam masalah politik, tetapi dengan berdiri sebagai bagian individu dari keseluruhan keagunganNya, dengan Kristus sebagai kepala kita. Kristus adalah Pangeran kita, dan sebagai rakyat-Nya kita harus melakukan pekerjaan yang ditetapkan oleh Tuhan kita …. —–GW 393.3


Merupakan kesalahan bagi Anda untuk menghubungkan kepentingan Anda dengan partai politik mana pun, memberikan suara Anda dengan mereka atau untuk mereka. —–GW 393.2


Tuhan ingin umat-Nya mengubur permasalahan politik. Kita tidak bisa dengan aman memilih partai politik; karena kita tidak tahu/kenal siapa yang kita pilih. Kita tidak dapat dengan aman mengambil bagian dalam skema politik apa pun …. —–FE 475.2


Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? —Tinggalkan urusan politik/Jgn urusi politik. —-CCh 316.4


Ada kebun anggur yang besar untuk diusahakan; tetapi sementara orang Kristen harus bekerja di antara orang-orang yang tidak percaya, mereka tidak boleh terlihat seperti orang duniawi. Mereka tidak seharusnya menghabiskan waktu mereka untuk membicarakan politik atau tindakan politik; karena dengan melakukan itu mereka memberikan kesempatan kepada musuh untuk masuk dan menyebabkan perbedaan dan perselisihan. —–CCh 316.5


Anak-anak Tuhan harus memisahkan diri dari politik, dari persekutuan apa pun dengan orang-orang yang tidak percaya. Jangan ambil bagian dalam politik. —–CCh 316.6

 

Komentar tentang politik – Victor T. Houteff

Kepada kita telah dinasehatkan bahwa kepentingan Allah “harus memenuhi seluruh pikiran, seluruh perhatian.” — Early Writings, p. 118. Dengan sendirinya, karena kita tidak mungkin dapat secara sadar menggunakan cukup waktu untuk mempelajari masalah-masalah politik dan ekonomi ini dan mengenai hasil-hasil akhirnya, secara bijaksana membuat penilaian atas sekaliannya itu, maka kita tidak mungkin dapat secara sadar memberi suara baik untuk ataupun menentangnya. Karena suara kita yang tanpa informasi itu dapat mendatangkan penderitaan dan kesusahan pada sebagian orang, sementara memimpin orang lainnya ke dalam jalan-jalan pengangguran dan kemewahan. Tuhan berfirman : “Bahwasanya inilah kejahatan dari adikmu Sodom, kesombongan, kecukupan roti, dan kelimpahan pengangguran.” Yeheskiel 16 : 49.

Di dalam dunia pada waktu ini, kepentingan politik maupun kepentingan agamanya adalah jauh lebih baik dilayani oleh para ahli. Hanya orang-orang yang menaruh perhatian dan pikirannya sepenuhnya pada keperluan-keperluan hidup yang fana ini, yang dapat menggunakan cukup waktu untuk menyelidiki masalah-masalah ekonomi dunia dan politik, yang mampu mengambil bagian dalam kepentingan-kepentingan sedemikian ini. Orang-orang yang hati dan jiwanya mengabdi bagi kebutuhan-kebutuhan kerohanian dunia, yang bersifat kekal dan yang jauh lebih penting daripada kepentingan-kepentingan hidup yang sementara yang segera akan binasa dan terlupakan, tidak lagi dapat melayani dunia dalam kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan politiknya; sama seperti halnya orang-orang yang hati dan pikirannya sibuk memikirkan perkara-perkara dunia tidak lagi dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kerohanian dunia.—-Pertanyaan No. 144 Tanya Jawab buku 5.

Oleh karena itu, maka mereka yang tidak dapat mengambil waktu dan penyelidikan yang diperlukan untuk mendapatkan bagi dirinya informasi-informasi mengenai persoalan-persoalan politik yang cukup untuk memungkinkan mereka memberikan suaranya dengan bijaksana, mereka tidak mungkin dapat dengan sadar memberikan suaranya yang sedemikian itu. Sebagai pendeta-pendeta pelayanan Injil, dengan waktu kita yang sepenuhnya terpakai untuk kepentingan-kepentingan kerohanian umat, kita sendiri tidak mampu untuk juga menaruh perhatian kepada kepentingan-kepentingan politik mereka, sama halnya dengan perwakilan-perwakilan politik orang banyak itu pun tidak mampu untuk menaruh perhatiannya yang patut kepada kebutuhan-kebutuhan kerohanian mereka sendiri. Dan karena sebab itulah jarang sekali, bahkan kita selalu dapat melihat dengan jelas bagaimana yang baik untuk memberikan suara.— Pertanyaan No. 145 Tanya Jawab buku 5.

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart