<< Go Back

27 Januari 2024

RENUNGAN PENDAHULUAN

Awal mula digunakannya pendapat sendiri

Malaikat-malaikat telah mengamarkan Hawa agar jangan memisahkan diri dari suaminya sementara sedang asyik dengan pekerjaan mereka sehari-hari dalam taman itu; bersama-sama dengan suaminya ia berada dalam bahaya pencobaan yang lebih kecil daripada kalau ia berjalan sendirian. Tetapi sedang asyik dalam tugas yang menyenangkan itu, dengan tidak sadar ia telah meninggalkan suaminya. Pada waktu ia menyadari bahwa ia sendirian ia merasakan adanya bahaya, tetapi sambil mengusir rasa takutnya itu, ia merasa bahwa ia mempunyai akal budi dan kekuatan yang cukup untuk mengetahui serta menolak yang jahat. Dengan tidak mengindahkan amaran-amaran malaikat-malaikat segera ia mendapati dirinya sedang melihat-lihat pohon yang dilarang itu dengan perasaan ingin tahu bercampur dengan rasa kekagumannya. Buahnya memang indah sekali, dan ia bertanya-tanya dalam dirinya mengapa Tuhan telah menahan buah ini dari mereka. Sekarang adalah kesempatan untuk sipenggoda itu. Seakan-akan mengetahui apa yang sedang dipikir-pikirkan oleh Hawa, ia berkata kepada perempuan itu: “Barangkali firman Tuhan begini: jangan kamu makan buah-buah segala pohon yang ada di dalam taman ini?” Hawa merasa heran dan terkejut karena seolah-olah ia dapat mendengar gema dari pikirannya. Tetapi ular itu meneruskan, dengan suatu suara yang merdu, memberikan pujian akan kecantikannya; dan kata-katanya bukanlah sesuatu yang tidak menyenangkan. Gantinya lari dari tempat itu ia tetap berdiri di sana sambil mengagumi seekor ular yang dapat berkata-kata. Kalau saja ia telah disapa oleh suatu mahluk seperti malaikat-malaikat, rasa takutnya akan bangkit; tetapi ia tidak pernah memikirkan bahwa ular yang indah itu dapat dijadikan sebagai satu alat musuh yang sudah jatuh ke dalam dosa.

Menjawab pertanyaan sipenggoda itu ia berkata: “Boleh kami makan buah pohon yang ada dalam taman ini, akan tetapi akan buah pohon yang di tengah taman itu adalah firman Allah: jangan engkau makan atau jamah akan dia supaya jangan engkau mati. Lalu kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati, melainkan telah diketahui Allah akan hal jika engkau makan buah itu, tak dapat tiada pada ketika itu juga celiklah matamu dan engkau jadi seperti Allah, sebab mengetahui baik dan jahat.”

Setan menyatakan kepada pasangan yang suci itu, bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang beruntung dengan melanggar hukum Allah. Bukankah dewasa ini juga kita mendengar ucapan yang sama ini? Banyak orang yang membicarakan tentang kepicikan daripada mereka yang mentaati hukum Allah, sementara mereka sendiri mengaku mempunyai pendapat yang lebih luas dan menikmati kebebasan yang lebih besar. ……………. Demikian juga sekarang ini orang-orang yang melanggar berusaha untuk menyembunyikan tabiat mereka yang sebenarnya; boleh jadi ia mengaku suci; tetapi pengakuannya yang tinggi itu hanyalah menjadikan dirinya sebagai seorang penipu yang berbahaya. Ia berada di pihak setan, menginjak-injak hukum Allah dan memimpin orang lain untuk berbuat hal yang sama, yang akan mengakibatkan kebinasaan mereka. —–PB1 45.3

Kemudian ia mengingatkan kepadanya akan kata-katanya sendiri bahwa Tuhan telah melarang mereka untuk menjamahnya agar jangan mereka mati. Ia tidak akan menderita sesuatu yang lebih besar dengan memakan buah itu, katanya, daripada dengan menjamahnya. Melihat bahwa tidak ada akibat buruk apa-apa yang terjadi terhadap apa yang diperbuatnya, Hawa menjadi lebih berani. ………bilamana ia memakannya, ia seolah-olah merasakan adanya satu kuasa yang menggairahkan hidupnya dan membayangkan bahwa ia sedang memasuki suatu kehidupan yang lebih mulia. Tanpa perasaan takut sedikitpun ia memetik dan memakannya. Dan sekarang, setelah ia melakukan pelanggaran, ia menjadi alat setan dalam membinasakan suaminya. …………….. —-PB1 46.2

Suatu gambaran kesedihan terlukis pada wajah Adam. Ia kelihatan keheran-heranan dan takut. Terhadap perkataan Hawa ia menjawab bahwa ini tentunya adalah musuh terhadap siapa mereka telah diamarkan; dan oleh hukuman ilahi ia harus mati. Sebagai jawabnya Hawa mendesak untuk memakan buah itu, sambil mengulangi kata-kata ular itu bahwa mereka pasti tidak akan mati. Ia mengatakan bahwa hal ini tentunya benar karena ia tidak merasakan adanya bukti-bukti kemarahan Allah, malahan sebaliknya ia menyadari adanya suatu pengaruh yang nikmat dan menyegarkan yang merangsang segenap jiwanya dengan satu kehidupan yang baru sedemikian rupa sehingga, menurut pikirannya, inilah yang mengilhami pesuruh-pesuruh sorga.—-PB1 47.1

Kalau saja ujian yang berat telah ditetapkan kepada Adam, maka mereka yang hatinya cenderung untuk berbuat kejahatan akan mencari dalih bagi mereka dengan berkata, “Ini adalah soal remeh dan Tuhan tidak akan pusing dengan perkara-perkara yang sepele.” Dan akan terjadi pelanggaran yang terus-menerus di dalam perkara-perkara yagn dianggap kecil dan akan terus berlangsung tanpa ada teguran di antara manusia. Tetapi Tuhan telah menjadikan hal itu jelas bahwa dosa bagaimanapun kecilnya adalah satu kehinaan kepadaNya.—–PB1 52.2

Nasihat Ellen G. White:

Allah dalam kasihNya yang agung berupaya menumbuhkan di dalam kita kasih karunia Roh Kudus yang amat berharga itu. Ia mengizinkan kita menghadapi penderitaan, aniaya dan kekerasan, bukan sebagai suatu kutuk, tetapi sebagai suatu berkat yang terbesar di dalam hidup kita. Setiap pencobaan yang ditolak, setiap penderitaan yang ditanggung dengan berani, memberikan kita suatu pengalaman baru dan meningkatkan kita dalam pembangunan tabiat. Jiwa yang melalui kuasa ilahi menolak pencobaan menyatakan kepada dunia dan kepada seluruh alam semesta faedahnya kasih karunia Kristus.—– Kasih Karunia Allah Bagi Setiap Insan sub judul Tujuan Kasih Karunia 16 April hal 120

Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling daripadanya. Kita tidak akan meninggalkan dosa itu kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang sesungguhnya di dalam kehidupan. —–KS 18.2

 

 

 

 

ANALISA MEMAHAMI MENGAPA HENOCH DAN ELIA SERTA 144000 TIDAK MERASAI KEMATIAN, MELAINKAN MEMPEROLEH HIDUP KEKAL

Dosa ialah pelanggaran HUKUM

Upah dosa atau upah pelanggaran hukum = MAUT/MATI

Upah tidak berdosa = TIDAK MAUT/TIDAK MATI/ Selamat /Hidup kekal

Kecil atau besarnya pelanggaran hukum = DOSA

Tidak berobat = BINASA/MATI KEKAL

Bertobat = MATI TIDAK KEKAL/BANGKIT LAGI

Dosa turunan

Dosa pribadi/buatan sendiri

Yesus hadir karena manusia dengan dirinya/kemampuannya sendiri (setelah jatuh) tidak mampu menebus dosanya

Jika seseorang tidak Max, kemampuan bisa sampai “N” namun masih simpan dosa kesayangan:

Musa, Harun, Daniel, Daud, Yusuf, Abraham, Samuel, Yohanes Pembabtis, Ayub, Ny. Ellen G. White, Victor T. Houteff dll

VS

Yudas, Esau, Kain, Bileam, Eli, Nadap dan Abihu, Korah, Datam dan Abiram, Ananias dan Safira, Akhan.

VS

Henoch dan Elia

(Walaupun pengadilan masih sangat jauh dari masa hidupnya Henoch dan Elia, tetapi Tuhan Yesus telah melihat dan memikul dosa yang diluar kemampuan mereka dan pengalaman tanpa merasai mati mereka menjadi contoh dan jawaban pandangan adalah mustahil melaksanakan firman tanpa melanggar: PB1 81.4)

VS

144.000

Untuk 144.000 Tuhan langsung dalam diam ½ jam mengadili dan memutuskan apakah darahNya memikulkan dosa-dosa mereka atau tidak. (Pengadilan orang hidup langsung menghasilkan orang-orang yang pantas langsung memperoleh hasilnya, dan dalam salah satu pernyataan perumpamaan Yesus Matius 20 dikatakan yang terakhir menjadi yang pertama dan yang pertama menjadi yang terakhir, mereka 144.000 adalah yang terakhir, sehingga ia langsung mendapatkan upahNya, yaitu hidup kekal.)

Demikian juga buah-buah kedua, walaupun mereka bukan manusia suci, dan mereka sama dengan 144.000, yaitu orang-orang yang telah bertobat dari dosa-dosanya, namun oleh karena mereka hidup di dalam periode pengadilan orang hidup, maka sama halnya dengan 144.000, siapa yang menerima pekabaran 3 malaikat yang disampaikan dengan seruan keras/Roh Suci hujan akhir dan didapati lolos dalam pengadilan orang hidup, mereka langsung diberikan upahNya, yaitu HIDUP KEKAL.

 

 

 

 

Profile umat Allah pada penghujung akhir penyelesaian pekerjaan pengumpulan 144.000 (Amaran Sekarang jilid 2 no. 37)

 

Review and Herald, March 9, 1905:

Marilah kita berjuang dengan seluruh kemampuan yang telah dikaruniakan Allah pada kita untuk masuk dalam rombongan mereka 144.000 itu.

Catatan :

 

Allah dalam kasihNya yang agung berupaya menumbuhkan di dalam kita kasih karunia Roh Kudus yang amat berharga itu. Ia mengizinkan kita menghadapi penderitaan, aniaya dan kekerasan, bukan sebagai suatu kutuk, tetapi sebagai suatu berkat yang terbesar di dalam hidup kita. Setiap pencobaan yang ditolak, setiap penderitaan yang ditanggung dengan berani, memberikan kita suatu pengalaman baru dan meningkatkan kita dalam pembangunan tabiat. Jiwa yang melalui kuasa ilahi menolak pencobaan menyatakan kepada dunia dan kepada seluruh alam semesta faedahnya kasih karunia Kristus.—– Kasih Karunia Allah Bagi Setiap Insan sub judul Tujuan Kasih Karunia 16 April hal 120

 

“Kita memerlukan suatu reformasi yang menyeluruh di dalam semua gereja-gereja kita. Kuasa Allah yang mentobatkan itu harus datang memasuki sidang. Carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, buangkanlah semua dosamu, dan t u n g g u l a h  d i  J e r u –  s a l e m  sampai kamu kelak diisi dengan k u a s a yang dari atas. Biarkanlah Allah menempatkan kamu secara terpisah bagi pekerjaan itu. S u c i k a n l a h jiwamu oleh mematuhi kebenaran. I m a n tanpa perbuatan adalah mati.” – Testimonies to Ministers, p. 443. (1897)

 

 

“Kesucian ……. bukanlah dicapai melalui suatu perasaan terbang yang menggembirakan, melainkan adalah hasil daripada terus-menerus mati untuk dosa, dan senantiasa hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tidak mungkin dapat diluruskan, juga reformasi-reformasi tidak mungkin dapat dilaksanakan di dalam tabiat oleh usaha-usaha yang hanya sekali-sekali dan lemah. Adalah hanya oleh usaha yang tekun dan lama, disiplin yang ketat, dan perjuangan yang keras, maka kita akan menang. Kita tidak tahu pada hari yang satu berapa kuatnya kelak perjuangan kita pada hari berikutnya. Selama setan memerintah, maka kita harus berhasil mengalahkan diri sendiri, menguasai semua dosa untuk menang; sepanjang hayat dikandung badan tidak akan ada satupun tempat berhenti, tidak ada satupun titik tujuan yang dapat kita capai lalu mengatakan : ‘Saya sudah sepenuhnya berhasil. Kesucian ialah hasil dari pada kepatuhan seumur hidup.” — The Acts of the Apostles, p. 560.

 

 

”Aku tampak kesaksian dari Saksi Yang Benar itu belum separuh yang dipatuhi. Kesaksian penting itu pada mana nasib sidang bergantung telah dipandang enteng, kalau bukan dilalaikan sama sekali.” —- Early Writing, p.270

 

 

 

 

PENDAPAT-PENDAPAT

 

 

Testimonies to Ministers. P. 30:

“Adalah perlu agar persatuan kita pada waktu ini memiliki suatu sifat yang dapat tahan uji… kita memiliki banyak pelajaran-pelajaran untuk dipelajari, dan banyak, banyak untuk ditinggalkan. Allah dan sorga sajalah yang tidak mungkin bersalah. Orang-orang yang berpikir bahwa mereka tidak akan pernah mau melepaskan sesuatu pandangan yang disukainya, mereka tidak akan pernah memperoleh kesempatan untuk merobah sesuatu pendapat, mereka akan kecewa.”

 

 

Testimonies to Ministers. P. 106:

Alkitab tidak boleh diinterpretasikan dengan disesuaikan kepada pendapat-pendapat manusia, bagaimanapun lamanya pendapat-pendapat ini mungkin telah dianut sebagai yang benar.

 

 

1 Selected Messages. P. 23 (Letter 22, 1889):

“Allah tidak menempatkan seorangpun untuk membuat keputusan atas firmanNya, sambil memilih-milih beberapa perkara sebagai diilhami dan mengabaikan yang lainnya sebagai tidak diilhami. Tulisan-tulisan kesaksian telah diperlakukan sedemikian ini, namun Allah tidak berada di dalam yang sedemikian ini.”

PETUNJUK MEMAHAMI ALKITAB DI AKHIR ZAMAN

Ny. Ellen G. White :

Testimonies to Ministers, pp. 336, 337:

Ada orang-orang yang berdiri di mimbar-mimbar bagaikan gembala-gembala, yang bertugas memberi makan kawanan domba, padahal domba-domba itu sedang lapar akan roti hidup. Ada banyak hotbah yang panjang-panjang, yang kebanyakan telah dibuat dikaitkan dengan lelucon-lelucon; tetapi hati para pendengarnya  tidak tersentuh.  P e –  r a s a  a n  sebagian orang mungkin tergerak, mereka mungkin saja mengeluarkan sedikit air mata, namun h a t i (pikir) mereka itu tidak hancur. Tuhan Jesus ternyata hadir  sewaktu mereka itu menyampaikan a p a  yang disebut hotbah-hotbah, namun semua perkataan mereka itu adalah hampa akan embun dan hujan dari sorga.  Mereka itu membuktikan, bahwa keduanya yang diurapi itu yang dilukiskan oleh nabi Zakharia (lihat pasal 4) belum melayani mereka, sehingga dapat mereka melayani orang-orang lainnya. Apabila keduanya yang diurapi itu mengosongkan dirinya melalui pipa-pipa keemasan, maka minyak keemasan  dengan sendirinya mengalir keluar ke dalam mangkok-mangkok emas, untuk selanjutnya mengalir ke dalam pelita-pelita, yaitu gereja-gereja. Inilah  pekerjaan dari setiap hamba yang benar dari Allah yang hidup, yang membaktikan dirinya kepada tugas. Tuhan Allah dari sorga tidak mungkin banyak merestui a p a  yang dibawakan ke dalam mimbar oleh orang-orang yang bertugas membicarakan firman Allah. Mereka itu tidak menanamkan pendapat-pendapat yang akan menjadi suatu berkat bagi orang-orang yang  mendengarkannya. Adalah makanan kuda, yaitu makanan kuda yang paling kasar yang telah disajikan ke hadapan umat. 

 

 

Bible Commentary, Vol. 7 A, p. 189:

Kita semua perlu menyelidiki lebih daripada sebelumnya akan perumpamaan tentang sepuluh anak dara itu. Lima  dari  mereka  itu  bijaksana, tetapi  lima  lainnya  adalah b o d o h.  Mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botol  mereka berikut pelita-pelitanya. Inilah minyak yang suci itu yang dilambangkan di dalam    Z a k h a r i a  (Zakharia  4 : 11 – 14).  Gambaran ini  memiliki konsekwensi yang sangat penting bagi orang-orang yang mengaku  mengetahui kebenaran. Tetapi jika kita tidak mempraktikkan kebenaran itu, maka kita tidak akan memperoleh minyak itu, yang telah dialirkan habis melalui  kedua pipa keemasan itu.  Minyak itu diterimakan ke dalam botol-botol yang telah dipersiapkan bagi minyak itu. Itulah                 R oh  S u c i  di dalam hati yang bekerja oleh kasih lalu membersihkan jiwa. — 

 

 

Victor T. Houtef :

 

IBRANI 1:1,2:

 

1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

 

Tanya Jawab buku 5, Pertanyaan No. 111 :

DAPATKAH SESEORANG MENEMUKAN KEBENARAN TANPA MEMPEROLEH KHAYAL-KHAYAL DI BAWAH KESADARAN ?

Mengenai apa yang ditulisnya, Nyonya White mengatakan : “Kepada saya diperlihatkan” atau “Saya dibawa dalam khayal.” Bolehkah saya bertanya, bagaimana dapat kita percaya pada buku-buku “Tongkat Gembala” jika semua isinya itu bukan diungkapkan dengan cara yang sama — oleh sesuatu mujizat ?

Jawab :

Adalah tidak pernah terjamin bagi orang yang melandaskan keputusannya terhadap sesuatu pekabaran dari Tuhan pada cara dalam mana ia itu diperoleh. Pengalaman-pengalaman luar biasa bukanlah merupakan bukti yang terkuat hubungan seseorang dengan kuasa Ilahi. Pada kenyataannya sekalian itu sama sekali bukan merupakan bukti yang diperlukan, karena ada banyak doktrin dan iman yang dibangun di atas sesuatu mujizat ataupun lainnya, namun sama sekali hampa kebenarannya. Dan jangan seorangpun mengabaikan kenyataan, bahwa kepercayaan palsu yang akan datang yang akan melanda dunia ini akan diberi kekuasaan dengan mujizat-mujizat, sampai juga menurunkan api dari langit (Wahyu 13 : 13, 14). Meskipun demikian melalui Firman Allah kita diamarkan supaya jangan terbawa olehnya.

Juga jangan sekali dilupakan bahwa tidak semua nabi-nabi Alkitab memperoleh khayal-khayal di bawah kesadaran. Apa yang dicatat oleh Daud dan Solaiman itu bukan yang diberikan kepada mereka dalam khayal, melainkan yang mereka terima melalui cara-cara yang lain. Dan Yahya Pembaptis bahkan telah disebut sebagai melebihi seorang nabi, namun tidak ada satupun ucapan nubuatan yang dicatat olehnya, juga tidak ada satupun catatan bahwa ia pernah dibawa di bawah kesadaran lalu diberikan khayal-hayal. Ia hanyalah seorang penterjemah tulisan-tuIisan para nabi. Demikianlah Allah telah berbicara pada berbagai masa yang berlainan dalam berbagai cara kepada nabi-nabi-Nya (Ibrani 1 : 1)

Sungguhpun demikian perlu dicatat, bahwa hanya sebagian kecil tulisan-tulisan Nyonya White yang telah diterima melalui khayal di bawah kesadaran. Dan perkara-perkara yang diperlihatkan dalam khayal-khayal yang sedemikian ini, sebagai aturannya, adalah bersifat nubuatan — yang memandang ke depan ke beberapa peristiwa masa depan — dan, lebih kurang merupakan suatu tambahan kepada nubuatan-nubuatan, bukan interpretasi dari nubuatan-nubuatan itu.

Ternyata umat Allah pada waktu sekarang ini tidak memerlukan khayal-khayal, melainkan sebaliknya memerlukan para penterjemah khayal-khayal nubuatan-nubuatan lama yang masih belum dimengerti. Dan itulah yang oleh-Nya dipandang pantas untuk diberikan kepada kita supaya kita dapat memahami Alkitab. Inilah mujizat yang terbesar yang berkaitan dengan Tongkat Gembala itu. (Lihatlah ilustrasi di dalam Buku Traktat No. 6, Mengapa Binasa!).

Tetapi janganlah iman Saudara bergantung pada mujizat-mujizat atau pada pengalaman-pengalaman manusia, melainkan bergantunglah pada ungkapan-ungkapan Firman nubuatan-Nya.

Maka sekarang satu-satunya prosedur yang aman dan sehat ialah membaca dengan seksama setiap halaman dari pekabaran penting yang terdapat di dalam terbitan-terbitan Tongkat Gembala. Jangan membiarkan satu barispun luput dari perhatianmu. Pelajarilah setiap kata dengan seksama dan dengan penuh doa. Berlakulah bersungguh-sungguh dan rajin dalam engkau mempelajari Kebenaran, dan “buktikanlah segala perkara; berpegang teguh pada mana yang baik.” 1 Tesalonika 5 : 21.

Catatan:

Bila kita melanjutkan kepada petunjuk Victor T. Houteff ke buku MENGAPA BINASA (sub judul “Ilham menjelaskan lambang itu”), maka kita ditunjukkan untuk memahami ALKITAB diarahkan kepada ZAKHARIA PASAL 4. Kemudian juga dalam sub judul selanjut “Perusahaan susu semesta memungkinkan para pelanggannya untuk menolak kejahatan dan memilih kebaikan” disana kita ditunjukan prosedur belajar Alkitab melalui ROH NUBUATAN dari mangkok keemasan Zakharia pasal 4 ini adalah prosedur bagi IMANUEL-IMANUEL dari nubuatan YESAYA PASAL 7 atau dengan kata lain calon-calon 144.000.

 

 

 

 

PENDAPAT-PENDAPAT MANUSIA, TRADISI-TRADISI, DAN PENGAJARAN-PENGAJARAN SESAT DARI MANUSIA DALAM PERISTIWA PENGGENAPAN UJUNG PERHITUNGAN TIME SETTING

 

 

Maranatha, 8 Januari – Kekecewaan-Kekecewaan Yang Sama

 

Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. Yakobus 5:11.

Tidak jarang pikiran orang-orang dan bahkan hamba-hamba Tuhan dibutakan oleh pendapat-pendapat manusia, tradisi-tradisi, dan pengajaran-pengajaran sesat dari manusia, agar mereka bisa hanya setengah-setengah memahami perkara-perkara besar yang diungkapkan Allah di dalam firmanNya. Demikian telah terjadi dengan murid-murid Kristus walaupun Sang Juruselamat telah ada bersama mereka secara pribadi. Pikiran-pikiran mereka telah menjadi diilhami dengan konsepsi populer tentang Mesias sebagai seorang raja yang bersifat sementara, yang harus meninggikan Israel pada tahta kerajaan dunia, dan mereka tidak dapat memahami makna dari perkataanNya yang meramalkan kesengsaraan dan kematianNya…..  16.1

Sejak kelahiran mereka hati mereka telah ditetapkan pada kemuliaan yang akan datang dari kerajaan duniawi, dan hal ini telah membutakan pengertian mereka….  16.2

Pengalaman murid-murid yang mengkhotbahkan “injil kerajaan” pada kedatangan pertama Kristus, memiliki contoh saingannya dalam pengalaman orang-orang yang mewartakan kedatanganNya yang kedua……..   16.3

Seperti murid-murid yang pertama itu, William Miller dan rekan-rekannya sendiri belum sepenuhnya memahami masukan pesan yang mereka munculkan. Kesalahan-kesalahan yang telah begitu lama bercokol di dalam gereja mencegah mereka untuk sampai pada interpretasi yang benar dari sebuah poin penting di dalam nubuatan. Oleh karena itu, meskipun mereka menyebarkan pesan yang telah Allah tugaskan kepada mereka untuk diberitahukan ke seluruh dunia, oleh karena kesalahpahaman akan maknanya mereka menderita kekecewaan….  16.4

Bagi orang-orang yang beriman ini, seperti halnya bagi murid-murid yang pertama itu,  perkara-perkara yang dalam jam pencobaan terlihat gelap pada pemahaman mereka selanjutnya akan dibuat menjadi jelas. Bilamana mereka akan melihat “akhir dari Tuhan” itu mereka akan mengetahui bahwa, meskipun cobaan itu akibat dari kesalahan-kesalahan mereka, tujuan-tujuan cintaNya kepada mereka telah sedang menggenapi secara terus-menerus. Mereka akan belajar melalui sebuah pengalaman yang terberkati bahwa Dia adalah “sangat berbelaskasih dan penuh rahmat”; bahwa semua jalanNya “adalah rahmat dan kebenaran bagi mereka yang memelihara perjanjian dan kesaksian-kesaksianNya”.  16.5

Maranatha 9 Januari – Orang-Orang Yang Rendah Hati Mewartakan Kabar Kerajaan Itu

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19.

Pesan ini [Wahyu 14:6, 7] dinyatakan menjadi bagian dari “injil yang kekal”. Pekerjaan pewartaan injil belum pernah diserahkan kepada para malaikat, tetapi telah dipercayakan kepada manusia. Para malaikat telah ditugaskan untuk mengarahkan pekerjaan ini, mereka bertanggung-jawab akan pergerakan-pergerakan besar untuk penyelamatan manusia; tetapi pewartaan yang sebenarnya akan injil itu dilakukan oleh hamba-hamba Kristus di muka bumi ini.  17.1

Orang-orang beriman, yang patuh pada petunjuk-petunjuk yang berasal dari Roh Allah dan ajaran-ajaran dari perkataanNya, disuruh mewartakan amaran ini kepada dunia. Mereka adalah orang-orang yang telah mengambil pelajaran dari “perkataan yang pasti dari nubuatan”, yaitu “pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar”.  2 Petrus 1:19. Mereka telah menemukan pengetahuan akan Allah lebih daripada harta karun, menganggapnya “lebih baik daripada barang dagangan yang terbuat dari perak, keuntungannya melebihi emas murni.” Amsal 3:14. Dan Tuhan mengungkapkan kepada mereka perkara-perkara besar tentang kerajaan itu. “Rahasia Tuhan ada bersama mereka yang takut kepadaNya; dan Ia akan memberitahukan kepada mereka perjanjianNya.” Mazmur 25:14. 17.2

Bukanlah para ahli teologi yang berpendidikan yang memiliki pengertian tentang kebenaran ini dan yang ikut serta dalam pewartaannya. Jika saja mereka ini menjadi orang-orang yang berjaga-jaga dengan penuh iman, yang dengan tekun dan penuh doa menyelidiki Kitab-Kitab Suci, maka mereka akan mengetahui waktu malam itu; nubuatan-nubuatan akan membukakan ke hadapan mereka peristiwa-peristiwa yang akan segera terjadi. Tetapi mereka tidak menduduki posisi ini, dan kabar [tentang kerajaan] itu telah diberikan kepada orang-orang yang lebih rendah hati. Yesus berkata: “Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu.” Yoh. 12:35. Mereka yang beralih dari terang yang diberikan Allah itu, atau mengabaikan untuk mencarinya di dalam pencarian mereka, akan ditinggalkan dalam kegelapan. Tetapi Sang Juruselamat berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Yoh. 8:12. Siapa saja yang dengan satu tujuan mencari untuk melakukan kehendak Allah, dengan sungguh-sungguh mengikuti terang yang telah diberikan, akan menerima terang yang lebih besar lagi; dan bagi jiwanya suatu bintang dengan pijaran surgawi akan dikirim untuk menuntun dia ke dalam segala kebenaran. 17.3

Maranatha 10 Januari – Kebenaran akan Menang

Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi! Wahyu 10:5, 6.

Pesan dari Wahyu Pasal 14, yang mengabarkan jam penghakiman Allah ada datang, diberikan dalam waktu penghabisan; dan malaikat dalam Wahyu Pasal 10 dilambangkan berdiri di atas laut dan di atas bumi, seraya memberitahukan bahwa pesan tersebut akan disampaikan ke tempat-tempat yang jauh, lautan akan diseberangi, dan pulau-pulau akan mendengar pekabaran dari amaran terakhir…..  18.1

“Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi! (Wahyu 10:5, 6). Pesan ini mengumumkan akhir dari periode-periode nubuatan. Kekecewaan dari mereka yang telah menanti-nanti untuk melihat Tuhan kita dalam tahun 1884 yang lalu adalah benar-benar pahit bagi mereka yang dengan tekun menantikan kedatanganNya. Adalah kehendak Tuhan bahwa kekecewaan ini harus terjadi….  18.2

Tak ada satu pun awan jatuh di atas gereja yang luput dari perhatian Allah; tak ada satu pun kekuatan penentang yang telah bangkit untuk menangkal pekerjaan Allah yang tidak diramalkanNya. Semuanya telah terjadi sebagaimana yang diramalkanNya melalui para nabiNya.  Dia tidak meninggalkan gerejaNya di dalam kegelapan, terbuang, akan tetapi telah menggariskan dalam pernyataan-pernyataan nubuatan apa yang akan terjadi, dan melalui pembuktianNya, dengan bertindak pada tempat yang telah ditentukan dalam sejarah dunia, Dia telah mendatangkan perkara yang diinspirasikan oleh Roh KudusNya kepada para nabi untuk dinubuatkan. Semua tujuanNya akan digenapi dan ditetapkan. HukumNya berhubungan dengan tahtaNya, dan agen-agen setan yang bergabung dengan agen-agen manusia tidak bisa menghancurkannya.  Kebenaran diinspirasikan dan dikawal oleh Tuhan; ia akan hidup dan akan berhasil, meskipun berkali-kali diburamkan. Injil Kristus adalah hukum yang dicontohkan di dalam tabiat. Penyesatan-penyesatan yang bertindak menentangnya, yakni setiap alat untuk membenarkan kesalahan, setiap kesalahan yang dibentuk oleh agen-agen setan, pada akhirnya akan dihancurkan selamanya, dan terompet kebenaran akan menjadi seperti terbitnya mentari di pagi hari. Matahari Kebenaran itu akan bersinar dengan penyembuhan pada sayap-sayapNya, dan seluruh bumi akan dipenuhi dengan kemuliaanNya. 18.3

Contoh tentang kematian Yesus adalah memang dinubuatkan untuk tdk dipahami, merupakan contoh bagi TIME SETTING walaupun pengetahuan telah disampaikan

 

Tetapi kekecewaan ini tidak sebesar yang dialami oleh murid-murid pada waktu kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu Yesus mengendarai seekor keledai dengan kemenangan memasuki kota Yerusalem, para pengikut-Nya percaya bahwa Ia sudah mau menduduki takhta Daud dan membebaskan orang-orang Israel dari penindas-penindasnya. Dengan harapan-harapan yang tinggi dan antisipasi sukacita, mereka berlomba satu sama lain untuk menunjukkan penghormatan kepada Raja mereka. Banyak yang membentangkan pakaian mereka sebagai karpet di jalan yang akan dilalui-Nya, atau menyebarkan daun-daun palem dihadapan-Nya. Dalam sukacita mereka yang sangat besar, mereka bersatu dan berseru dengan gembira, “Hosana bagi anak Daud!” Pada waktu orang-orang Farisi terganggu dan marah oleh karena luapan kegembiraan besar ini, mereka meminta agar Yesus menegur murid-murid-Nya itu. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak.” (Lukas 19:40). Nubuatan harus digenapi. Murid-murid itu sedang melaksanakan rencana Allah, namun mereka menderita kekecewaan pahit. Tetapi beberapa hari telah berlalu sebelum mereka menyaksikan kematian Juruselamat yang memilukan itu dan meletakkan-Nya di dalam kubur. Yang mereka nantikan belum terwujud sedikit pun, padahal semua harapan-harapan mereka telah sirna bersama Yesus. Mereka tidak mengerti sebelum Tuhan mereka keluar dari kubur dalam kemenangan, bahwa semua telah diramalkan terlebih dahulu oleh nubuatan, dan “bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.” (Kisah 17:3). ——–KA 422.2

Lima ratus tahun sebelumnya, Tuhan telah menyatakan melalui Nabi Zakharia, “Bersorak-soraklah dengan nyaring hai putri Sion, bersorak-soraklah, hai putri Yerusalem! Lihat rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. la lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Zakharia. 9:9). Sekiranya murid-murid itu menyadari bahwa Kristus akan dihakimkan dan dibunuh, mereka tidak akan menggenapi nubuatan ini.—— KA 423.1

 

 

 

 

Penutup

 

Banyak orang yang menipu diri sendiri dengan berpendapat bahwa mereka bisa berbuat tidak jujur untuk sementara waktu, demi keuntungan yang bersifat duniawi, dan apabila tujuan itu telah mereka peroleh, mereka akan dapat mengubah perbuatan mereka setiap saat mereka kehendaki. Orang-orang seperti ini sedang memasukkan diri ke dalam perangkap Setan, dan jarang mereka dapat melepaskan diri dari dalamnya. —- SRNJ2 33.3

 

 

Semangat bukanlah penyucian. Penyucian adalah kesesuaian dengan kehendak Allah di surga, dan kehendak Allah dinyatakan melalui hukum-Nya yang suci. Pemeliharaan dari semua perintah-perintah-Nya adalah penyucian. Membuktikan dirimu sebagai anak yang penurut kepada Firman Allah adalah penyucian. Firman Allah harus menjadi penuntun kita, bukan pendapat atau ide dari manusia. Biarlah semua yang benar-benar disucikan mencari akan Firman Allah dengan kesabaran, dengan doa, dengan jiwa yang rendah hati. Biarlah mereka mengingat Yesus berdoa, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: Firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17). —- IP 210.1

 

 

 

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart