<< Go Back

30 Desember 2023

RENUNGAN PENDAHULUAN

 

Memandang sesuatu pelanggaran dosa sebagai perkara yang kecil:

 

Adalah baik bagi jemaat dan dunia jikalau prinsip yang menggerakkan jiwa-jiwa yang berdiri teguh itu, dihidupkan kembali didalam hati mereka yang mengaku umat Allah. Ada bahaya acuh tak acuh dalam hubungannya dengan ajaran atau doktrin yang menjadi tiang-tiang iman Kristen. Ada pendapat yang muncul bahwa, pada akhirnya, ajaran-ajaran itu tidaklah sesuatu yang vital. Kemersotan ini menguatkan usaha kaki-tangan Setan, sehingga teori-teori palsu dan penipuan-penipuan fatal yang membahayakan hidup umat-umat yang setia yang menolaknya dan melayaninya pada masa lalu, sekarang di anggap sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh ribuan orang yang mengatakan dirinya pengikut-pengikut Kristus.——KA 47.1

Dalam menyerahkan diri kita sendiri kepada Allah, kita harus menanggalkan semua hal-hal yang memisahkan kita daripadaNya. Oleh karena itu Juruselamat berkata: “Sedemikian juga barang siapa diantara kamu, yang tiada meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi muridKu.” Lukas 14:33. Apapun yang menjauhkan hati dari Tuhan harus dienyahkan. Banyak orang yang berilahkan mammon. Cinta uang, ingin kekayaan, adalah rantai emas yang mengikat mereka pada Setan. Golongan lain pula berilahkan kemuliaan duniawi. Hidup menyenang-nyenangkan diri sendiri serta bebas dari tanggung-jawab adalah berhala bagi orang lain juga. Tetapi rantai yang memperbudak ini harus diretas. Kita tidak boleh setengah-setengah milik Allah dan setengah-setengah milik dunia. Kita bukanlah anak-anak Allah- kecuali kita berserah diri sepenuhnya. —–Kebahagiaan Sejati 39.1

Adam dan Hawa meyakin-yakinkan diri mereka sendiri bahwa di dalam perkara kecil seperti memakan buah pohon larangan itu tidak akan mendatangkan akibat yang mengerikan seperti yang pernah dikatakan oleh Tuhan Allah. Tetapi perkara kecil ini adalah pelanggaran atas hukum Allah yang suci dan tak dapat diubah, itulah yang memisahkan manusia dari Allah lalu membuka pintu banjir kematian serta malapetaka atas dunia kita ini. Abad demi abad telah bangkit dari dunia ini teriak ratapan yang tidak kunjung putus – putusnya, dan semua ciptaan menanggung akibat pendurhakaan manusia. Surga sendiri telah merasakan akibat pemberontakan melawan Allah. Bukit Golgota merupakan tugu peringatan pengorbanan yang menakjubkan yang diharuskan grafirat atas pelanggaran terhadap hukum ilahi. Janganlah kita anggap dosa sebagai perkara kecil. —- Kebahagiaan Sejati 27.2

Waspadalah terhadap penunda-nundaan. Jangan lengah membuangkan dosa-dosamu serta mencari kesucian hati melalui Kristus. Di dalam hal seperti inilah ribuan orang yang telah tersesat dan menemui kebinasaannya untuk selama-lamanya. Saya tidak akan tunjukkan disini singkat dan tiadanya ketentuan hidup itu; tetapi ada satu bahaya yang mengerikan — satu bahaya yang tidak begitu dipahami — menunda-nunda menyerah pada bisikan suara Roh Allah, memilih hidup di dalam dosa: beginilah penundaan yang sebenarnya itu. Dosa, betapa kecilpun anggapan atasnya, jikalau selalu dilakukan akhirnya akan membinasakan jiwa. Apa yang belum kita taklukkan, akan menaklukkan kita dan akan mendatangkan kebinasaan atas diri kita sendiri. —- Kebahagiaan Sejati 27.1

Setan menuntun banyak orang untuk mempercayai bahwa Allah akan mengabaikan ketidaksetiaan mereka dalam masalah-masalah kecil dalam kehidupan, tetapi Tuhan menunjukkan dalam perlakuannya kepada Yakub bahwa Ia sekali-kali tidak membiarkan atau mentoleransi kejahatan. Semua orang yang berusaha memaafkan atau menyembunyikan dosa-dosanya, dan membiarkannya tinggal tetap berada di dalam kitab-kitab di surga, yaitu yang tidak diakui dan tidak diampuni dosanya, akan dikalahkan oleh Setan. Semakin tinggi profesi mereka, semakin terhormat kedudukan mereka, semakin menyedihkan keadaan mereka pada pemandangan Allah dan semakin pasti kemenangan musuh besar itu. Mereka yang menunda-nunda persediaan kepada hari Allah itu tidak dapat lagi memperoleh persiapan itu pada masa kesesakan, atau pada suatu masa selanjutnya. Tidak ada pengharapan bagi orang-orang seperti itu.—–KA 653.3

Keistimewaan bangsa Israel membuat mereka terlena

Kepada suatu bangsa yang dalam hatinya hukum-Nya tertulis, kasih sayang Allah dipastikan. Mereka satu dengan Dia. Tetapi orang Yahudi telah memisahkan diri dari Allah. Karena dosa mereka menderita di bawah hukum-Nya. Inilah yang menyebabkan perhambaan mereka kepada bangsa kafir. Pikiran mereka sudah digelapkan oleh pelanggaran, dan oleh sebab pada waktu yang lalu Tuhan telah memberikan kepada mereka kasih sayang yang begitu besar, mereka memaafkan segala dosa mereka. Mereka memuji-muji diri dengan mengatakan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain, dan berhak mendapat berkat-berkat-Nya.  —–KSZ1 98.1

 

Hal ini “dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.” 1 Kor. 10:11. Betapa sering kita salah menafsirkan berkat-berkat Allah, serta memuji diri kita sendiri bahwa kita beroleh kasih sayang karena sesuatu kebaikan yang ada dalam diri kita. Allah tidak dapat melakukan bagi kita apa yang ingin dilakukan. Segala karunia-Nya telah digunakan untuk memperbesar kepuasan diri kita sendiri serta untuk mengeraskan hati kita dalam keadaan kurang percaya dan dosa. ————-KSZ1 98.2

“Dan lagi,” kata nabi itu, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” Bukan oleh namanya, melainkan oleh buahnya nilai sesuatu pohon ditentukan. Kalau buahnya tidak berguna, maka namanya tidak dapat menyelamatkan pohon itu dari kebinasaan. Yohanes menegaskan kepada orang Yahudi bahwa kedudukan mereka di hadapan Allah harus ditentukan oleh tabiat serta kehidupan mereka. Pengakuan tidak berguna. Kalau kehidupan dan tabiat mereka tidak sesuai dengan hukum Allah, mereka itu bukanlah umat-Nya. ————-KSZ1 98.4

Semua orang yang menjadi rakyat kerajaan Kristus katanya, akan membuktikan adanya iman dan pertobatan. Kebaikan hati, kejujuran dan kesetiaan akan tampak dalam kehidupan mereka. Mereka akan menolong fakir miskin, dan membawa persembahan mereka kepada Allah. Mereka akan melindungi orang yang tidak mempunyai perlindungan, serta memberikan teladan kebajikan dan belas kasihan. Demikianlah para pengikut Kristus akan memberikan bukti akan kuasa Roh Suci yang mengubahkan itu. Dalam kehidupan sehari-hari, keadilan, kemurahan, dan kasih Allah, akan kelihatan. Jika tidak demikian maka mereka adalah seperti sekam, yang dicampakkan ke dalam api——KSZ1 99.2

 

 

 

 

BACAAN 2 MINGGU

KEWAJIBAN, PENCOBAAN DAN UJIAN UMAT ALLAH:

Pencobaan yang paling berat tidak bisa menjadi satu maaf buat berdosa

Semua orang yang mengaku beribadat pada Tuhan adalah mempunyai kewajiban yang sesuci-sucinya buat menjaga rohnya dan menahankan diri dalam segala pencobaan yang paling besar. Pikulan yang ditanggungkan kepada Musa adalah amat berat; tidak banyak orang yang akan pernah merasai ujian begitu berat seperti dia; tetapi biarpun begitu keadaan ini tidak dibolehkan jadi satu maaf bagi dosanya. Tuhan Allah sudah menyediakan dengan limpah segala keperluan umatNya; dan kalau mereka berharap pada kuasaNya, tentu mereka tidak akan pernah menjadi korban segala rupa keadaan. Pencobaan yang paling berat tidak bisa menjadi satu maaf buat berdosa. Bagaimana besar pun pikulan itu bagi jiwa untuk dipikul, pelanggaran dosa tinggal salah kita sendiri. Dunia atau naraka tidak berkuasa buat memaksa orang akan berbuat jahat. Setan menyerang kita dalam perkara-perkara di mana kita lemah, tetapi kita tidak usah dialahkan. Bagaimana hebat atau tidak disangka- sangka juga penyerangan itu, Tuhan selalu sedia akan menolong, dan dalam kuasaNya kita bisa menang. — Patriarchs and Prophets, hal. 421.

——————————

 

Tuhan akan bangkit berdiri dan mengejutkan, Marilah mencari Tuhan sementara lagi boleh mendapat Dia

 

Orang-orang muda harus mencari akan Tuhan Allah dengan lebih sungguh-sungguh.

Angin ribut sudah dekat, dan kita harus bersedia menghadapi hantamannya yang hebat itu oleh menunjukkan pertobatan kita kepada Allah dan kepercayaan kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

Tuhan akan bangkit berdiri dan mengejutkan isi bumi dengan amat hebat. Kita akan melihat banyak kesusahan dari segala pihak. Beribu-ribu kapal akan ditenggelamkan ke dalam dasar laut. Armada-armada akan tenggelam, dan berjuta-juta jiwa manusia akan dikorbankan. Bahaya api akan timbul dengan tak disangka-sangka, dan usaha manusia tidak akan berdaya memadamkan dia. Istana-istana di dalam dunia akan dihapuskan oleh nyala api yang hebat. Kecelakaan-kecelakaan kereta api akan makin bertambah-tambah sering; kekacauan, tubrukan, dan kematian dengan sekonyong-konyong akan terjadi pada jalan-jalan raya perjalanan dunia.

Kesudahan sudah dekat, pintu kasihan sudah hampir ditutup. Oh! Marilah mencari Tuhan sementara lagi boleh mendapat Dia; pintalah doa padaNya sementara lagi hampir la! Nabi Zefanya berkata; “Carilah Tuhan, hai kamu sekalian di dalam negeri yang lembut hatimu dan yang lagi menurut hukumNya! Tuntutlah kebenaran, tuntutlah rendah hati, mudah-mudahan kamu dilindungkan pada hari murka Tuhan.”— The Signs of the Times, 21 April 1890.

———————————–

 

Orang-orang yang TIDAK dipanggil Allah untuk bekerja dalam pekerjaan-Nya

 

Roh dan prinsip yang sama yang dibawa orang ke dalam pekerjaan sehari-hari akan dibawa ke dalam seluruh kehidupan. Mereka yang menginginkan sejumlah uang tertentu untuk bekerja dan suatu gaji tertentu, dan yang ingin membuktikan suatu kelayakan yang tepat tanpa kesulitan penyesuaian atau pelatihan, bukanlah orang-orang yang dipanggil Allah untuk bekerja dalam pekerjaan-Nya. Mereka yang belajar bagaimana memberi sesedikit mungkin dan kekuatan jasmani, pikiran, dan moral mereka, bukanlah pekerja yang diinginkan-Nya untuk dicurahkan berkat yang limpah. Pengaruh mereka menular. Kepentingan diri adalah motif yang memerintah. Mereka yang perlu diawasi dan yang bekerja hanya seperti setiap kewajiban yang dikhususkan kepada mereka, bukanlah orang yang akan dinyatakan baik dan setia. Pekerja yang diperlukan adalah yang menyatakan tenaga, kejujuran, kerajinan; mereka yang rela melakukan apa saja yang perlu dikerjakan.—-PI 258.4

————————————

 

Tuhan Yesus tidak akan menyuruhkan malaikat-malaikat yang suci buat melepaskan orang- orang yang tidak berusaha hendak menolong dirinya sendiri

 

Amanat Kepada Orang Muda – Peperangan Buat Tiap-Tiap Jiwa:

Saya sudah melihat malaikat-malaikat jahat berbantah hendak merebut jiwa-jiwa, dan malaikat-malaikat Allah melawan mereka itu. Peperangan itu amat hebat. Malaikat-malaikat jahat mengelilingi jiwa-jiwa itu seraya membusukkan udara dengan pengaruhnya yang beracun itu, serta membingungkan pikiran mereka itu. Malaikat-malaikat yang suci menjaga dengan cemas akan jiwa-jiwa ini, dan mereka sedang menunggu-nunggu hendak mengusir balatentara setan. Telapi bukanlah pekerjaan malaikat-malaikat yang baik ini memerintahkan pikiran manusia bertentangan dengan kemauan mereka itu sendiri. Kalau mereka itu menyerahkan dirinya kepada musuh dan tidak mau berusaha akan melawan dia, maka malaikat-malaikat Allah tidak bisa buat lebih banyak lagi daripada hanya menahankan tentara setan, supaya mereka tidak membinasakan jiwa orang-orang itu, sampai orang-orang yang dalam bahaya itu sudah mendapat terang lebih jauh untuk menggerakkan mereka supaya bangun serta memandang ke atas akan meminta pertolongan. Tuhan Yesus tidak akan menyuruhkan malaikat-malaikat yang suci buat melepaskan orang- orang yang tidak berusaha hendak menolong dirinya sendiri.

Kalau setan lihat yang satu jiwa mulai hilang dari genggamannya, maka ia akan berusaha sekuat-kuatnya supaya jiwa itu tidak bisa terlepas. Dan kalau jiwa itu mulai insyaf akan bahaya yang menimpa dia, dan dengan takut dan tekun ia minta pertolongan daripada Yesus, maka setan mulai takut, jangan-jangan tawanannya nanti terlepas. Lantas dia mulai panggil bala bantuan dari malaikat-malaikatnya yang jahat akan mengelilingi jiwa itu dan mengadakan satu tembok kegelapan sekelilingnya supaya cahaya terang dari surga tidak bisa sampai kepadanya untuk menerangi dia. Tetapi kalau jiwa yang dalam bahaya itu bertahan terus serta mencampakkan dirinya yang lemah dan tak berdaya itu atas karunia darah Kristus, maka lantas Yesus akan mendengarkan permintaan doa yang disertai dengan percaya itu, serta mengirimkan malaikat-malaikatNya yang gagah perkasa akan melepaskan dia.

Setan tidak bisa tahan kalau kita minta pertolongan dari lawannya yang berkuasa itu, karena dia takut dan gemetar di hadapan kekuatan dan kemuliaanNya. Jikalau kedengaran satu permintaan doa yang dengan sungguh-sungguh, maka segenap tentara setan gemetar. . . . Dan jikalau malaikat-malaikat, yang kuat dan yang berpakaikan senjata surga, datang akan menolong jiwa yang teraniaya dan yang sudah tidak bergaya lagi, maka setan dan segenap tentaranya nanti undur, karena diketahuinya bahwa mereka sudah kalah. — Review and Herald, 13 Mei 1862.

——————————

 

Banyak orang begitu hanyut dalam urusan2 duniawi dan kesulitan hidup sehingga hanya mempunyai sedikit waktu untuk berdoa

 

“Kita dapat menang. Ya, sepenuhnya.  Yesus telah mati untuk menyediakan suatu jalan kelepasan bagi kita, agar kita dapat mengalahkan setiap kesalahan dan melawan setiap cobaan dan pada akhirnya duduk bersama Dia di atas tahtaNYa.

…..Kuasa Allah tidak pernah berkurang. Sekarang diberikannya dengan bebas sebagaimana pada zaman dulu. Tetapi jemaat itu telah kehilangan imannya untuk menuntut, kehilangan tenaga untuk bergumul, sebagaimana Yakub berseru dengan suara nyaring “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” (Kej 32:26)….Mereka harus menuntut berkat itu. Iman, Iman yang hidup selalu menuntut ke atas kepada Allah dan kepada kemuliaan, sementara tidak percaya, menuntun ke bawah kepada gelapan dan kematian.

Banyak orang begitu hanyut dalam urusan2 duniawi dan kesulitan hidup sehingga hanya mempunyai sedikit waktu untuk berdoa, Dan merasa tidak begitu tertarik untuk berdoa. Mereka boleh jadi melakukan sesuatu bentuk perbaktian tetapi roh penurutan yang sebenarnya

——————————-

 

Sukses dalam bisnis duniawi bisa diperoleh bila seseorang disiplin dalam KETERTIBAN dan KETERATURAN —APALAGI DALAM PEKERJAAN TUHAN

 

Suatu dorongan tiba-tiba sekarang dan seterusnya tidak cukup untuk menyelesaikan suatu reformasi pada orang yang senang yang serba gampang serta bermuram-durja ini; ini adalah suatu tugas yang menuntut kesabaran yang terus menerus dalam kebajikan. Kaum usahawan dapat benar-benar sukses hanya dengan menetapkan jam untuk bangun, untuk berdoa, untuk makan, dan untuk istirahat yang tetap. Jika ketertiban dan keteraturan penting dalam bisnis duniawi, apalagi dalam pekerjaan Tuhan! —-PI 247.1

——————————

 

Iman kita haruslah dialaskan atas bukti, bukanlah di atas pertunjukan

 

Allah tidak pernah meminta kita mempercayai, tanpa memberikan bukti yang cukup atas mana iman kita didasarkan. Adanya Allah, tabiatNya, kebenaran firmanNya, semuanya telah diteguhkan melalui kesaksian yang menarik pikiran kita, dan kesaksian semacam ini berlimpah-limpah adanya. Namun demikian Tuhan Allah tidak pernah menjauhkan kemungkinan bimbang. Iman kita haruslah dialaskan atas bukti, bukanlah di atas pertunjukan. Orang-orang yang ingin bimbang mempunyai kesempatan untuk itu, sedang- kan orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengetahui kebenaran akan memperoleh banyak bukti-bukti atas mana mereka taruh iman mereka.—-KS 98.2

——————-

 

Tidak mungkin mempertahankan persatuan dan keselarasan tanpa mengorbankan prinsip

 

“Kristus tidak pernah membeli kedamaian dan persahabatan melalui berkompromi dengan kejahatan. Meskipun hatiNYA dipenuhi dengan kasih kepada umat Manusia, Ia tidak bisa sabar dengan dosa-dosa Mereka. Karena Ia mengasihi manusia, Ia adalah seorang yang keras dalam menegur sifat buruk mereka…..

 Umat Allah yang dicobai harus mempertahankan kewaspadaan, dengan doa yang sungguh2, kalau tidak, dalam kesungguh2an mereka menghindari perselisihan, mereka menyerahkan kebenaran dan dengan tidak menghormati Allah dari kebenaran itu. Penyerahan terkecil sekalipun terhadap prinsip menjerat kita dalam perangkap musuh….

Tetapi ada satu titik dimana tidak mungkin mempertahankan persatuan dan keselarasan tanpa mengorbankan prinsip. Maka perpisahan menjadi tugas Mutlak. Hukum bangsa2 harus dihormati apabila tidak bertentangan dengan hukum Allah. Tetapi bila ada bentrokan di antaranya, setiap pengikut Kristus sejati akan berkata, sebagai mana rasul Petrus lakukan ketika diperintahkan untuk tidak lagi berkata dengan nama Yesus, “Kami harus mentaati Allah bukan manusia.” — Signs of the Times, 8 Nov 1899.

——————

 

Allah tidak senang pada kita bilamana kita pergi mendengarkan yang salah

 

“Ditunjukkan kepada saya kepentingan mereka yang percaya bahwa kita memiliki pekabaran Rahmat terakhir, yang dipisahkan dari mereka yang setiap hari berkecimpung dalam kesalahan-kesalahan yang baru. Saja melihat bahwa baik orang muda maupun orangtua seharusnya tidak boleh mengunjungi perhimpunan mereka; karena adalah merupakan kesalahan membuat mereka gembira dengan berbuat demikian sedang mereka mengajarkan kesalahan yang merupakan racun maut bagi jiwa dan mengajarkan doktrin hukum-hukum manusia. Pengaruh perkumpulan demikian tidak baik. Jikalau Allah telah melepaskan kita dari kegelapan dan kesalahan tersebut, maka kita harus berdiri teguh dalam kebebasan dengan mana Ia telah menempatkan kita bebas dan bersukaria di dalam kebenaran. Allah tidak senang pada kita bilamana kita pergi mendengarkan yang salah, tanpa di suruh pergi; karena kecuali Ia menyuruh kita kepada perkumpulan2  itu dimana kesalahan dipaksakan kepada orang banyak dengan kuasa kemauan, maka Ia tidak akan menjaga kita. Malaikat2 berhenti mengawal kita, dan kita dibiarkan menjadi bulan2 musuh, digelapkan dan dilemahkan olehnya dan kuasa malaikat2nya yang jahat; dan terang yang ada disekelilingi kita menjadi cemar dengan kegelapan.

Saya melihat bahwa kita tak mempunyai waktu dihabiskan percuma untuk mendengar cerita2 dongeng. Pikiran kita tidak boleh dibelokkan sedemikian rupa, tetapi harus diisi dengan kebenaran sekarang, dan mencari kebijaksanaan supaya kita dapat mencapai suatu pengetahuan yang tepat terhadap kedudukan kita, supaya dengan kelemah lembutan kita dapat memberi alasan pengharapan kita dari Kitab Suci. Sementara doktrin-doktrin palsu dan kesalahan2  berbahaya menekan  pikiran, maka pikiran itu tidak dapat tinggal di atas  kebenaran yang akan melayakkan dan menjediakan rumah Israel untuk berdiri pada hari Tuhan.”— Tulisan2 Permulaan hal. 203

——————-

 

Akan tetapi tidak ada persekutuan antara Putra terang dengan putra kegelapan

 

Akan tetapi tidak ada persekutuan antara Putra terang dengan putra kegelapan, dan tidak akan ada persekutuan antara pengikut-pengikut mereka. Bilamana orang-orang Kristen mau bersekutu dengan mereka yang setengah-setengah bertobat dari kekafiran, mereka memasuki satu jalan yang menuntun mereka semakin jauh dan semakin jauh dari kebenaran. Setan bersuka karena ia telah berhasil menipu begitu banyak pengikut Kristus, la kemudian mengerahkan lebih banyak kuasanya dalam usaha ini dan mengilhami mereka untuk menganiaya mereka yang tetap setia kepada Allah. Tidak ada yang paling mengerti cara menentang iman Kristen yang benar seperti mereka yang pada suatu waktu pernah mempertahankannya. Dan orang-orang Kristen yang murtad ini, bergabung bersama-sama dengan teman-temannya yang setengah kafir, menunjukkan peperangan mereka menentang anjuran-anjuran Kristus yang paling penting. —–KA 46.1

 

 

 

 

MEMAHAMI TENTANG PENILAIAN-PENILAIAN MENGGUNAKAN PERASAAN / PENDAPAT

 

“Tuhan bekerjasama dengan kemauan dan kegiatan manusia sebagai perantara. Inilah kesempatan dan kewajiban setiap manusia untuk berpegang pada Allah melalui firmanNya untuk percaya pada Yesus sebagai juruselamat pribadinya dan untuk menyambut dengan penuh kesungguhan secepatnya kepada ajaran-ajaran kemurahan yang dibuatNya. Ia harus belajar untuk percaya, lalu mematuhi petunjuk ilahi di dalam Alkitab. Ia harus melandaskan imannya bukan pada perasaan, melainkan pada kenyataan dan firman Allah.”—- EGW. Bible Commentary , vol. 7, p 928

 

“Janganlah anda mengukur imanmu dengan perasaan-perasaanmu.” —–Messages to Young People, p. 122.

 

Hanya mereka yang menjadi pelajar Alkitab yang tekun dan rajin serta yang telah menerima kasih kebenaran, yang akan dilindungi dari penipuan yang hebat yang menawan dunia ini. Oleh kesaksian Alkitab mereka ini akan mengenali penipu itu dalam penyamarannya. Ujian akan datang kepada semua orang. Oleh penyaringan pencobaan, orang-orang Kristen sejati akan nyata. Apakah umat Allah sekarang berdiri teguh di atas firmanNya sehingga mereka tidak akan tunduk kepada bukti-bukti yang berdasarkan panca indera mereka? Dalam kemelut yang seperti itu, apakah mereka mau bergantung kepada Alkitab, dan hanya kepada Alkitab saja? Jika mungkin, Setan akan mencegah mereka untuk mengadakan persiapan kepada hari itu. Ia akan mengatur masalah-masalah sedemikian rupa sehingga menghalangi jalan mereka, menjerat mereka dengan harta-harta duniawi, menyebabkan mereka memikul beban yang berat dan melelahkan, sehingga hati mereka dipenuhi dengan segala urusan kehidupan ini, dan hari pencobaan itu boleh datang menimpa mereka seperti datangnya seorang pencuri.—–KA 659.1

Lt 17, 1902 (Ev 138):

Kita tidak mendorong suatu roh antusiasme yang menimbulkan semangat untuk sementara tetapi yang segera pudar, yang meninggalkan tawar hati dan depresi. Kita memerlukan Roti hidup yang datang dari surga yang memberikan hidup kepada jiwa. Pelajarilah Firman Allah. Jangan kamu dikendalikan oleh perasaan. Semua orang yang bekerja di kebun anggur Tuhan harus mengetahui bahwa perasaan bukan iman. Tidak diperlukan untuk selalu berada pada tempat yang tinggi. Tetapi dibutuhkan agar kita mempunyai iman yang teguh dalam firman Allah sebagai daging dan darah Kristus.

Engkau akan tidak pernah mencapai kebenaran, jikalau engkau mempelajari Kitab Suci dengan maksud membenarkan pikiranmu sendiri. ……..

Janganlah baca firman Allah itu dalam rangka pikiran-pikiranmu sendiri melainkan selidikilah ia dengan teliti dan dalam doa disertai pikiran yang tiada bercampur prasangka. Dan jikalau sementara membaca, engkau mendapat keyakinan bahwa engkau melihat bahwa pikiran-pikiran yang ada padamu tidak sesuai dengan perkataan Allah, janganlah engkau mencoba hendak menyesuaikan perkataan itu dengan perasaanmu itu. Sesuaikanlah pendapatmu dengan perkataan Allah. Jangan biarkan hal-hal yang tadinya engkau yakini atau biasa kau lakukan memerintah pikiranmu. Bukalah mata pikiranmu untuk melihat perkara-perkara yang ajaib yang muncul dari hukum Tuhan. Periksalah apa yang sudah tertulis lalu injakkanlah kakimu di atas Batu Karang Kekal itu……. .—–Pasal 83, Amanat kepada orang muda hal. 240-241.

 

Tidak aman untuk percaya kepada perasaan atau kesan-kesan, hal-hal ini adalah tuntutan yang tidak dapat diandalkan. Hukum Allah adalah satu-satunya ukuran kesucian Tabiat dihakimi oleh hukum. Jika seseorang yang sedang mencari keselamatan bertanya “Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Pengajar teori penyucian modern  akan menjawab “Hanya percaya kepada Yesus bahwa Ia akan menyelamatkanmu”. Tetapi pada saat Kristus ditanya pertanyaan seperti ini Ia menjawab “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca disana? Dan pada saat orang yang bertanya menjawab “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” Yesus berkata “Jawaban itu benar, perbuatlah demikian maka engkau akan hidup (Lukas 10:25-29) —IP 83.1

 

Kita seharusnya jangan berpegang pada kesaksian seseorang tentang pengajaran Kitab Suci, melainkan seharusnya mempelajari firman Allah bagi diri kita sendiri. Jika kita membiarkan orang lain berpikir untuk kita, maka tenaga kita akan timpang dan kemampuan sempit. Kuasa berpikir pikiran yang mulia itu dikerdilkan karena tidak digunakan dan dipusatkan kepada perkara- perkara yang berharga sehingga menghilangkan kemampuan mereka menangkap ke dalaman makna firman Allah. Pikiran akan menjadi luas apabila digunakan untuk mencari hubungan perkara-perkara Kitab Suci, membandingkannya bagian demi bagian serta perkara rohani dengan perkara rohani. ——KS 83.1

 

Walaupun pikiran manusia fana ini tidak mampu untuk memahami hal-hal yang kekal, atau mengerti sepenuhnya pelaksanaan rencana-Nya, namun sering hal itu disebabkan oleh beberapa kesalahan atau kelalaian di pihak sendiri, yang membuat tidak mampu memahami pekabaran-pekabaran Surga. Tidak jarang pikiran orang-orang, bahkan pikiran hamba-hamba Allah, dibutakan oleh pendapat-pendapat, tradisi-tradisi dan ajaran-ajaran palsu manusia, sehingga mereka hanya mampu menangkap sebagian saja perkara-perkara besar yang Ia sudah nyatakan dalam firman-Nya. Demikianlah halnya dengan murid-murid Kristus, walaupun pada waktu Juruselamat ada bersama mereka secara pribadi. Pikiran mereka telah diilhami oleh konsep populer mengenai Mesias sebagai raja dunia, yang akan mengangkat Israel ke takhta kekaisaran universal, dan mereka tidak bisa mengerti arti kata-kata-Nya yang memberitahukan penderitaan dan kematian-Nya—-KA 361.2

 

“Tidak ada maaf bagi setiap orang yang mengambil pendirian bahwa tidak ada lagi kebenaran yang akan diungkapkan, dan bahwa semua pengungkapan Alkitab kita itu adalah tanpa salah. Kenyataan bahwa ajaran-ajaran tertentu telah dianut sebagai kebenaran selama bertahun-tahun oleh umat kita, adalah bukan suatu bukti bahwa berbagai pendapat kita itu adalah benar. Zaman tidak akan merubah kekeliruan menjadi kebenaran.”Counsels to Writers and Editors, p. 35.

 

KESIMPULAN:

  1. Perasaan =  pendapat
  2. Perasaan/pendapat dipengaruhi oleh panca indra dari lingkungan, pergaulan, latar belakang pendidikan, status dan informasi yang didengar bila kurang pengetahuan,
  3. Rasio = tingkat pengetahuan, dalam pemahaman akan firman Tuhan ditentukan oleh MEMBACA,
  4. Pengetahuan firman Tuhan cenderung bertolak belakang dengan perasaan.
  5. Pengetahuan firman Tuhan berubah sesuai dengan BACAANNYA
  6. Perasaan/pendapat/perkataan dapat berubah menyesuaikan perubahan lingkungan, pergaulan, latar belakang pendidikan, status dan informasi yang didengar bila kurang pengetahuan.
  7. Perasaan cenderung digunakan orang yang kurang memahami atau kurang pengetahuan atau tidak mau menggunakan waktunya untuk menambah pengetahuan, dan umumnya kepentingannya yang diuntungkan atau maksud tertentu seperti menenangkan posisinya,

PEDOMAN BERAGAMA:

Matius 7:21:

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Yohanes 14:15, 21:

14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Ada orang-orang yang  meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara  mereka dengan keyakinannya melakukan  berbagai pekerjaan besar dengan  nama-Nya,  mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya  mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka itu adalah ‘bagaikan  suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”

              Orang-orang yang digambarkan di sini senang mendengarkan Firman Allah, tetapi itu hanyalah sepintas lalu saja. Saya berharap tidak seorangpun yang ada di sini hanya mendengar, melainkan  akan melakukan sesuatu  dari hal itu.  Hanya pelaku-pelaku Firman yang dibenarkan. Marilah kita bertelut dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah dapat menolong kita,  bukan untuk hanya menjadi  orang-orang  yang mengakui Kebenaran, melainkan supaya menjadi pelaku-pelaku yang sesungguhnya dari  Kebenaran itu. — Timely Greetings, vol. 1, No. 44.

UKURAN DARI SORGA:

EGW. Bible Commentary, vol. 7 – A, p. 39.; Christ’s Object Lessons, pp. 354, 355:

“Pada pemandangan Allah kekayaan dan kedudukan tidak akan meninggikan seseorang di atas orang lainnya.” “Nilai dari manusia itu diukur di dalam sorga sesuai dengan kapasitas dari hatinya untuk mengenal Allah. Pengetahuan inilah yang merupakan mata air dari mana mengalir keluar semua kekuatan.”

Dapat dipahami terdapat jenis-jenis umat yang dijumpai saat ini, saat mendekati kelepasan:

 

 

SEHINGGA AGAR PENDAPAT/PERKATAAN ITU TIDAK BERBEDA DENGAN FIRMAN TUHAN YANG MASIH TERUS BERKEMBANG DAN TERBUKA, MAKA LANGKAH PERTAMA BERAGAMA ADALAH :

PEMBENARAN OLEH IMAN HARUS DILAKUKAN:

BELAJAR —- MENGERTI —- PERCAYA

KEMUDIAN LANGKAH SELANJUTNYA :

MELAKUKAN (MENYEIMBANGKAN ANTARA TEORI/PENGETAHUAN DENGAN PRILAKU)

AGAR SELAIN MENINGKATKAN NILAI DIRI DIMATA TUHAN JUGA UNTUK MENGHINDARKAN DARI ANGIN-ANGIN PENGAJARAN

 

 

 

 

ANALISA LEBIH LANJUT PEPERANGAN BANGSA-BANGSA DAN DAMPAK KEPADA PENGUMPULAN BUAH-BUAH PERTAMA

 

Buku-buku referensi:

  1. Symbolic Code buku 4, jld 13 no. 1 & 2, Berbagai Keadaan Dunia Pada Waktu Kelepasan Umat Allah,
  2. Dunia kemarin, hari ini, esok,
  3. Kabar-Kabar Perang Meramalkan,
  4. Amaran Sekarang Buku 7 jilid 2 no. 41, Peristiwa-Peristiwa yang Sedang Berlangsung, Keadaan Situasi Palestina, dan Betapa Dekatnya Pemisahan itu! .

BERBAGAI KEADAAN BANGSA-BANGSA MENDEKATI KELEPASAN UMAT ALLAH

 

Perang dunia ke 3 dinubuatkan dalam :

  1. Nubuatan Zakharia 1:20,21 (tukang kayu – bangsa kapir dari dalam Palestina melawan bangsa kapir dari luar Palestina),
  2. Nubuatan Zakharia 14:1 (seluruh bangsa akan menyerang Yerusalem),
  3. Nubuatan Daniel 11 (raja utara dan raja selatan),
  4. Nubuatan Nahum (Assiria vs dia yang menghancurkan berkeping-keping).

 

Misi dari perang dunia ke 3 :

Mengusir bangsa kapir yang menguasai tanah Yerusalem.

 

Peristiwa-peristiwa tanda-tanda perang dunia ke 3  :

  1. Beberapa pemimpin-pemimpin dunia akan jatuh atau diturunkan secara paksa (Yesaya 30:32):

“Maka pada setiap tempat dimana cemeti penyiksa akan lewat, yang akan dipalu Tuhan atasnya, ia itu akan disertai dengan bunyi-bunyi rebana dan kecapi; maka dalam semua peperangan keguncangan Ia akan memeranginya.”

Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:

Nahum mengatakan pohon-pohon ara akan terguncang hebat, dan pohon-pohon itu akan rebah. Apa yang sedang terjadi dalam keguncangan yang sudah dimulai di dunia pada waktu ini? Beberapa orang besar sudah jatuh. Dan mungkin sekali bahwa alasan perempuan Babil itu akan didudukan untuk memerintah dunia akan tergantung pada pohon-pohon itu (para penguasa) yang harus lebih dahulu jatuh dalam keguncangan yang kini baru dimulai.

Bela akan keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya, karena Allah akan mendatangkan sebuah pedang atas semua penduduk bumi. Ini berarti peperangan.—- (Symbolic Code buku 4, jld 13 no. 1 & 2)

  1. Amerika akan merubah Undang-Undang Dasar negaranya:

Suatu gabungan keadaan-keadaan yang sedemikian ini akan memberikan hasil dalam sebuah tiruan dari pemerintahan gabungan agama dan negara dari Abad-Abad Pertengahan, dan akan membuang sampai kepada sisa tumpukan peralatan dunia yang terbaik mengenai kebebasan manusia — yaitu Undang-Undang Dasar Amerika Serikat yang diilhami ilahi itu. Oleh karena perkembangan ini akan membuat penyakit-penyakit dunia semakin parah, maka ini akan memberi pertanda bahwa empat malaikat itu telah melepaskan angin-angin itu, dan bahwa 144.000 orang-orang Israel itu sudah dimeteraikan. (Wahyu 7 : 3 – 8). —–(Dunia kemarin, hari ini, esok),

 

  1. Bangsa-bangsa Muhamedan yang dahulu dikuasai atau bersama dengan Raja utara akan melepaskan diri:

Edom, Moab, dan ibu negeri bani Ammon (orang-orang dari Trans – Yordania) kemudian datang di bawah mandat dari Britania Raya. (Lihat Peta 5!) Namun demikian, Firman mengatakan mereka “akan melepaskan diri dari pada tangannya”, yang menunjukkan bahwa walaupun ia kini menguasai mereka itu, ia kelak akan kehilangan mereka.

Dan “orang-orang Libya dan orang-orang Ethiopia akan berada pada langkah-langkahnya” ; mungkin mereka akan mengikutinya — tunduk padanya. —–(Dunia kemarin, hari ini, esok),

  • Menjawab pertanyaan :

 

Adakah peperangan yang terjadi saat ini menggenapi nubuatan Israel akan menempati kembali tanah yang dikaruniakan kepada nenek moyang mereka?

Ketakutan-ketakutan yang diperlihatkan dari postingan-postingan beberapa orang-orang termasuk orang-orang yang mengaku pemegang pekabaran Tongkat Gembala, pada dasarnya bukanlah penggenapan dari perang dunia ke 3 yang dinubuatkan di Zakharia pasal 14 dan nubuatan Daniel pasal 11 karena peperangan yang sedang terjadi bukanlah di tanah yang pernah dikaruniakan kepada nenek moyang bangsa Israel.

Peperangan-peperangan yang sementara sedang terjadi adalah penggenapan dari nubuatan:

Symbolic Code buku 4, jld 13 no. 1 & 2, Berbagai Keadaan Dunia Pada Waktu Kelepasan Umat Allah:

  • Yeremia 25:32:

“Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bahwasannya bela akan keluar dari bangsa kepada bangsa dan suatu angin puyuh yang besar akan naik dari pantai-pantai di bumi.”

Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:

Bela akan keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya, karena Allah akan mendatangkan sebuah pedang atas semua penduduk bumi. Ini berarti peperangan. (hal 12-13).

  • Yeremia 25:33:

Maka mayat segala orang yang dibunuh Tuhan pada hari itu akan berada pada hujung bumi sampai kepada hujung bumi lainnya; tidak akan ada yang meratapinya, atau  mengumpulkannya, atau menguburkannya; sekaliannya itu akan menjadi kotoran dipermukaan tanah.

Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:

Ayat ini bukan menggambarkan berbagai keadaan yang akan jadi akibat dari kedatangan kemuliaan Tuhan sewaktu Ia datang di dalam awan-awan. Ini adalah suatu pembantaian dari angin puyuh yang besar dari ayat 32 itu. Ini adalah akibat dari perang…….Jadi, maka umat yang terbanyak memperoleh terang akan lebih dahulu menderita.

Catatan:

maka umat yang terbanyak memperoleh terang akan lebih dahulu menderita” menunjukkan hal ini akan terjadi dimasa pengumpulan 144000 yaitu dimasa-masa kita sekarang ini.

  • Yeremia 30:23:

“Bahwasannya, angin puyuh dari Tuhan itu keluar dengan murka besar, suatu angin puyuh yang terus menerus; ia itu akan menimpa kepala orang-orang jahat dengan penuh kesakitan.”

Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:

Angin puyuh ini ialah peperangan yang bukan datang lalu kemudian reda secepatnya. Ini akan terus bertahan. Ia itu akan dimulai pada bagian terakhir dari masa umat Allah tercerai berai di antara bangsa-bangsa kapir, yaitu menjelang kelepasan umatNya.

 

DAMPAK PEPERANGAN YANG BERLANGSUNG SEKARANG INI (PERANG YANG BERHEMBUS DARI BANGSA KE BANGSA)

 

Oleh karena dikatakan peperangan yang dilambangkan seperti angin puyuh yaitu yang keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya ini “akan terus bertahan… hingga seluruh nubuatan sejarah dunia digenapi pada pengumpulan buah-buah kedua, maka akibat dari peperangan ini, perlahan-lahan kondisi kehidupan di dunia semakin penuh kesulitan dan kejahatan meningkat, kesulitan-kesulitan ekonomi terjadi di semua lapisan manusia di dunia, dan karena dikatakan “menjelang kelepasan umatNya” tentunya kita calon-calon 144000 lah yang masih terbebani dengan gelang ikatan Assiria harus turut menderita merasakannya, sebagaimana ramalan-ramalan Ellen G. White satu-persatu mulai digenapi:

Maranatha 15, 16 Juni hal 174, 175 :

Konflik Bersenjata di Akhir Zaman, Masa Kesusahan di Hadapan Kita

Beginilah firman Tuhan semesta alam: Sesungguhnya, malapetaka akan menjalar dari bangsa ke bangsa, suatu badai besar akan berkecamuk dari ujung-ujung bumi. Yeremia 25:32.

Kesusahan-kesusahaan yang pedih akan segera muncul di antara bangsa-bangsa—yakni kesusahan yang tidak akan berakhir hingga Yesus datang. Sebagaimana sebelumnya tidak pernah kita lakukan maka kita perlu bersama-sama saling meneguhkan, dengan melayani Dia yang telah mempersiapkan takhtaNya di surga dan yang kerajaanNya memerintah atas segala sesuatu. Allah belum meninggalkan umatNya, dan kekuatan kita ada selama kita tidak meninggalkan Dia.  174.1

Penghakiman-penghakiman Allah ada di negeri itu. Peperangan dan desas-desus tentang perang, kehancuran oleh api dan banjir, mengatakan dengan jelas bahwa masa kesukaran itu, yang akan meningkat hingga akhir zaman, sudah di depan mata. Kita jangan sampai kehilangan waktu. Dunia ini digerakkan oleh roh perang. Nubuatan dari kitab Daniel pasal 11 sudah hampir mencapai penggenapan akhir.  174.2

Perselisihan di antara bangsa-bangsa akan segera pecah dengan kekuatan yang kita tidak dapat antisipasi pada saat sekarang. Waktu sekarang adalah suatu waktu yang luar biasa bagi segala makhluk hidup. Para pejabat dan negarawan, yakni orang-orang yang menduduki posisi-posisi kepercayaan dan otoritas, orang-orang pemikir dari segala kelas sosial, sedang memperhatikan dengan seksama kejadian-kejadian yang akan timbul tentang kita. Mereka sedang mengawasi hubungan-hubungan yang tegang dan merisaukan yang timbul di antara bangsa-bangsa. Mereka mengamati kekuatan yang sedang mengambil alih setiap unsur bumi, dan mereka menyadari bahwa sesuatu yang besar dan menentukan akan segera terjadi, bahwa dunia ini sudah berada di ambang krisis yang menakjubkan.  174.3

Sebuah masa jeda  telah diberikan dengan penuh rahmat oleh Allah bagi kita. Setiap kuasa yang dipinjamkan kepada kita oleh kerajaan Surga sekarang harus digunakan dalam pekerjaan demi kepentingan mereka yang sedang binasa dalam ketidaksadaran mereka. Tidaklah seharusnya ada penundaan. Kebenaran harus dikabarkan di tempat-tempat gelap bumi ini……. Sebuah pekerjaan besar harus dilakukan, dan pekerjaan ini telah dipercayakan kepada mereka yang mengetahui kebenaran masa kini.  174.4

Dalam peristiwa-peristiwa akhir sejarah bumi ini, perang akan berkecamuk. Akan ada penyakit sampar, pes, dan kelaparan. Air dari tempat-tempat yang dalam akan meluapkan batas-batasnya. Harta dan nyawa akan dihancurkan oleh api dan banjir. Kita mestinya sedang mempersiapkan diri bagi rumah-rumah yang Kristus telah siapkan bagi orang-orang yang mengasihiNya. Ada sebuah peristirahatan dari konflik bumi ini.  174.5

……

Tanda-tanda zaman memberikan bukti bahwa penghakiman-penghakiman surga sedang dicurahkan, bahwa hari Tuhan itu sudah dekat. Suratkabar-suratkabar harian penuh dengan petunjuk-petunjuk dari suatu konflik yang keras di masa depan. Perampokan-perampokan yang nekat adalah peristiwa yang terjadi berulangkali. Aksi-aksi pemogokan sudah menjadi lazim. Pencurian dan pembunuhan terjadi di setiap tempat. Orang-orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat mencabut nyawa sesamanya, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak kecil. Semua perkara ini memberi kesaksian bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat.  175.2

Roh Allah yang menahan segala perkara sekarang sedang ditarik dari dunia ini. Badai, taufan, prahara, bencana-bencana di laut dan di darat, datang silih berganti dengan cepatnya. Tanda-tanda yang sedang merebak di sekitar kita, yang mengatakan dekatnya waktu kedatangan Anak Allah itu, dihubungkan kepada hal yang lain daripada penyebab yang sebenarnya…… 175.3   

Waktunya di depan mata manakala akan terdapat kesedihan di dunia ini yang tak dapat disembuhkan oleh obat balsem apapun buatan manusia. Bahkan sebelum kehancuran besar yang terakhir itu menimpa dunia ini, monumen-monumen yang menyanjung kehebatan manusia akan dihancurkan dalam debu. Penghakiman-penghakiman pembalasan yang berasal dari Allah akan menimpa mereka yang dalam terang besar telah terus-menerus berbuat dosa. Gedung-gedung yang mahal, yang disangka tahan api, sedang didirikan. Akan tetapi seperti Sodom binasa di dalam api pembalasan Allah, maka demikianlah halnya bangunan-bangunan yang dibanggakan itu menjadi abu. Saya telah melihat kapal-kapal yang sangat mahal bergumul dengan samudera luas, berusaha mengatasi puncak ombak-ombak besar yang marah. Tetapi dengan segala harta kekayaan dari emas dan perak milik mereka, dan dengan semua orang yang mereka angkut, mereka tenggelam ke dalam kubur air…… Namun di tengah-tengah keributan itu, dengan kekacauan yang terdapat di mana-mana, ada pekerjaan yang harus dilakukan bagi Allah di dunia ini.   175.4 

KEKAWATIRAN-KEKAWATIRAN SEPERTI INILAH YANG ADA DI DALAM PIKIRAN ORANG-ORANG PADA UMUMNYA, TERMASUK ORANG-ORANG YANG MENGAKU PEMEGANG PEKABARAN TONGKAT – – – – – YAITU KEKAWATIRAN AKAN BAHAYA MENGANCAM DARI DAMPAK PEPERANGAN, SEHINGGA MEREKA TELAH TAKUT TERLEBIH DAHULU ATAS BAHAYANYA PERANG DUNIA KE 3 YANG AKAN DATANG.

KESIMPULAN DARI MEMPELAJARI NUBUATAN-NUBUATAN ALKITAB YANG BERKAITAN DENGAN PEPERANGAN BANGSA-BANGSA DIDUNIA:

  1. Nubuatan Zakharia pasal 1 berbicara pertikaian bangsa kapir diluar Palestina dengan yang di dalam Palestina, selanjutnya dalam Zakharia pasal 14 meramalkan Tuhan akan mengumpulkan semua bangsa menyerang Yerusalem,
  2. Nubuatan Yesaya 31 berbicara tentang kehancuran Assiria,
  3. Nubuatan Daniel pasal 11 berbicara tentang pertikaian bangsa-bangsa didunia dengan lambang Raja Utara dan Raja Selatan,
  4. Nubuatan Nahum membahas peperangan bangsa-bangsa didunia dengan lambang bangsa Assiria yaitu Niniweh modern yang yang berperang dengan “Dia yang menghancurkan berkeping-keping.” Hal ini terlihat jelas dari ayat kitab Nahum 1:1:

Ucapan ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan Nahum, orang Elkosh.

 

Kesemua nubuatan ini memfokuskan kepada peristiwa peperangan bangsa-bangsa di dunia  dengan hasil akhir Assiria/raja utara dikalahkan, dan dampak bagi calon 144000 gelang ikatan Assiria terlepas. Sementara dampak secara langsung kepada proses pengumpulan calon 144000 tidak terlihat dari nubuatan-nubuatan tersebut, itulah sebabnya KEKAWATIRAN-KEKAWATIRAN ORANG-ORANG TERMASUK ORANG YANG TELAH MEMPELAJARI TONGKAT GEMBALAPUN TIDAK JAUH BERBEDA DENGAN ORANG-ORANG PADA UMUMNYA TERHADAP DAMPAK PEPERANGAN SEBAGAIMANA DISEBUTKAN DI ATAS DALAM MARANATHA 15, 16 JUNI.

Akan tetapi terkait dengan nubuatan tentang Assiria Victor T. Houteff dalam buku KABAR-KABAR PERANG MERAMALKAN mengatakan:

Sebab itu, maka dengan sendirinya Assiria kuno contoh itu akan menemukan “rangkap” nya di dalam kekuatan yang telah memecahkan gabungan gereja dan negara itu dalam Zaman Pertengahan yang lalu. Dan karena gabungan itu telah dibubarkan oleh bangsa-bangsa Protestan yang ada sekarang, maka kesimpulannya yang tak dapat dielakkan ialah bahwa Assiria modern itu akan sampai pada sejarah kita, sehingga dengan demikian memastikan kenyataan bahwa nubuatan Yesaya itu adalah berkaitan dengan nubuatan Nahum.

Bila nubuatan-nubuatan tentang peperangan bangsa-bangsa berbicara tentang akhir drama happy ending pengumpulan 144000, namun untuk menjelaskan tahapan sebelumnya yaitu  ujian proses pengumpulan calon 144000 Victor T. Houtef mengkaitkan nubuatan Nahum dengan nubuatan Yesaya, dan nubuatan yang dimaksud adalah :

 

 

 

NUBUATAN TENTANG KONFEDERASI DI ZAMAN RAJA AHAS YESAYA 7 DAN 8.

Berikut beberapa catatan yang memperlihatkan bahwa contoh peristiwa nubuatan konfederasi di zaman raja Ahas tersebut, akan menjadi contoh saingan di masa depan dari zaman raja Ahas tersebut, termasuk ke akhir zaman:

Di dalam contohnya ternyata jauh sebelum Imanuel dan Maher Shalal Hashbaz lahir konfederasi tersebut telah dihancurkan oleh bangsa Assiria, hal ini menunjukkan bahwa janji perlindungan Tuhan kepada Yehuda dengan menggunakan lambang tersebut pada dasarnya merupakan nubuatan bagi jauh ke masa depan dari zaman raja Ahas, berikut kata-kata Victor T. Houteff:

….. roh dari konfederasi ini tidak berakhir dengan Israel kuno dan Syria itu saja.

 

  • Contoh saingan I (Zaman Martin Luther):

Jadi, tak dapat tiada harus ditemukan dalam sejarah Kristen suatu kekuatan Kristen yang murtad (Israel) yang bersekutu dengan suatu kekuatan kapir (Syria), sampai kepada akhir pembauran atau kehancuran orang-orang Kristen kuno itu (Yehuda). Dan satu-satunya konfederasi yang sedemikian ini di dalam sejarah Kristen ialah penggabungan yang tidak suci di antara Gereja dan Negara yang memerintah selama Zaman Kegelapan yang lalu dan yang telah berusaha membinasakan orang-orang “yang dilahirkan kembali,” yang telah menolak meninggalkan iman Rasul-Rasul untuk tunduk kepada suatu persekutuan Kristen – Kapir (Israel – Syria).

 

  • Contoh saingan II (Zaman pengumpulan 144000):

Sebab itu, maka dengan sendirinya Assiria kuno contoh itu akan menemukan “rangkap” nya di dalam kekuatan yang telah memecahkan gabungan gereja dan negara itu dalam Zaman Pertengahan yang lalu. Dan karena gabungan itu telah dibubarkan oleh bangsa-bangsa Protestan yang ada sekarang, maka kesimpulannya yang tak dapat dielakkan ialah bahwa Assiria modern itu akan sampai pada sejarah kita, sehingga dengan demikian memastikan kenyataan bahwa nubuatan Yesaya itu adalah berkaitan dengan nubuatan Nahum.

Dalam memfokus secara jelas terhadap kenyataan-kenyataan ini, sampailah kepada terang kebenaran, bahwa orang-orang Kristen “yang dilahirkan kembali” yang hidup sewaktu Romawi Rohaniawan jatuh, dan yang dilambangkan oleh Immanuel itu, secara rohani adalah masih sangat “muda”, belum cukup jauh selama dalam waktu maupun bertalian dengan pengetahuan Alkitab dan kemajuan kerohanian, untuk membedakan mana yang jahat dari pada mana yang baik. Akibatnya, mereka harus mencapai pengetahuan ini di dalam masa periode Assiria (Protestan), sebab hendaklah diingat, bahwa persekutuan Israel dan Syria itu akan hancur oleh Assiria sesudah Immanuel lahir tetapi sebelum la dapat “menolak mana yang jahat dan memilih mana yang baik” ; dan bukan saja sesudah Maher-shalal-hash-baz lahir tetapi juga sebelum ia dapat mengucapkan “bapakku dan ibuku.” Dan karena sidang pada kenyataannya masih belum sempurna, maka ini menunjukkan bahwa orang-orang Kristen yang “dilahirkan kembali” itupun sampai kepada hari ini belum mampu untuk secara tetap memilih antara mana yang baik dari pada mana yang jahat, dan bahwa orang-orang yang hanya dilahirkan oleh daging itupun adalah sedemikian rupa tidak berkembang sehingga tidak mampu untuk dengan pasti menyatakan kenal akan bapa mereka (Allah) dan ibu mereka (sidang).

(Agar mudah memahami lanjut ke bagan contoh dan contoh saingan konfederasi)

 

 

MEMAHAMI KEBERADAAN LAMBANG IMANUEL DAN MAHER SALAL HASBHAZ DAN KONDISINYA

Selanjutnya dari kenyataan bahwa keduanya akan lahir ke dalam Yehuda (sidang) yang satu dari Roh dan yang lainnya dari daging, maka terbuktilah keadaan keduanya seperti yang dikatakan oleh nabi itu, yaitu bagi “tanda-tanda ajaib” dan bagi “tanda-tanda alamat” dari dua kelas anggota-anggota sidang, yang hidup pada waktu yang sama.

 

Karena sebelumnya sudah ada bersama dengan Bapa-Nya (lberani 1 : 1, 2 ; Yahya 1 : 1, 2), dan kemudian telah dilahirkan kembali di Betlehem, maka Immanuel jelas melambangkan orang-orang Kristen “yang dilahirkan kembali” (Yahya 3 : 3); sedangkan yang tidak pernah ada sebelumnya, yaitu Maher-shalal-hash-baz hanya dapat melambangkan orang-orang yang tidak “dilahirkan kembali” — yaitu sebagian keanggotaan sidang yang tidak mungkin dilambangkan oleh Immanuel. Hal yang sama ditemukan dalam kiasan mengenai lshmael dan Ishak, yang merupakan contoh (type) dari “kelahiran oleh daging” “kelahiran oleh Roh” — yaitu orang-orang Yahudi bukan Kristen dan orang-orang Yahudi Kristen. (Lihat Galati 4 : 22 – 31).

 

Selanjutnya dalam membahas Yesaya 8:11-22 untuk mudah dipahami Victor T. Houteff mencontoh dan contoh saingankan KONFEDERASI ini dengan pengalaman kedatanganNya yang pertama :

……. Maka Ia akan menjadi suatu tempat kesucian (bagi para pengikut kebenaran); tetapi sebaliknya akan menjadi suatu batu sandungan, dan batu karang penghalang bagi kedua isi rumah Israel ; dan suatu perangkap dan suatu jerat bagi segala penduduk Yerusalem (sama seperti hal-Nya pada kedatangan-Nya yang pertama). Maka (sebab itu) banyak dari antara mereka itu akan kesandung, dan jatuh, dan terluka parah dan tertangkap dan tertawan.

 

Oleh karena disamakan dengan pengalaman kedatanganNya yang pertama sesuai dengan Kemenangan Akhir Bab 17, maka dapatlah dipahami bahwa KONFEDERASI ini digunakan sebagai seleksi orang-orang yang akan dihasilkan dari sidang Laodekia:

IMANUEL  =  GEMBALA-GEMBALA BETLEHEM

MAHER SALAL HASBHAZ  =  ORANG-ORANG MAJUS

 

Keberadaan Maher Salal hasbhaz walaupun dikatakan sebagai orang kapir, namun ia bukanlah orang-orang kapir yang berada diberbagai dunia kehidupan, namun dikatakan “lahir ke dalam Yehuda (sidang)” artinya dapatlah kita simpulkan bahwa ia dalam usaha kehidupan kerohaniannya sama sebagai dengan orang-orang Majus yaitu mengenali kebenaran tentang WAKTU dan TEMPAT dari “Kitab Ibrani” sesuai yang dikatakan dalam Kemenangan Akhir Bab 17, sehingga pengetahuan kerohaniannya sama dengan yang dimiliki oleh Imanuel.

Sebagaimana pada peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem dari berjuta-juta orang Yahudi didapati hanya gembala Betlehem dan orang Majus saja yang menantikan dan menyambutnya sesuai WAKTU dan TEMPAT, dengan demikian berarti hasil dari ujian melalui KONFEDERASI inipun jelas kesemuanya adalah hanya mereka sejumlah 144000 orang buah-buah pertama.

KESIMPULAN RAMALAN NUBUATAN-NUBUATAN SECARA SEDERHANA:

 

Oleh karena konfederasi dari nubuatan Yesaya 7 dan 8 dapat menggagalkan calon 144000, maka tentunya konfederasi ini merupakan ujian atau jerat yang harus dihadapi oleh calon 144000 sebelum menghadapi kesusahan Yakub, dengan demikian nubuatan ini perlu dipahami secara mendalam bila para calon 144000 hendak terlepas dari pengaruhnya yang tampaknya baik.

Kemudian pertanyaan mengapa pembicaraan nubuatan Yesaya 7 dan 8 hanya dikaitkan dengan nubuatan Nahum tidak dikaitkan dengan nubuatan Zakharia 1, 14, Yeremia 25, 30, Daniel 11 jawabannya adalah karena hanya nubuatan Nahum yang membicarakan tentang Assiria.

(Selanjutnya pembahasan membandingkan dengan konfederasi yang telah dipahami selama ini)

 

 

 

 

HATI-HATI DENGAN RAGI ORANG FARISI DAN SADUKI

 

Catatan:

Pelajaran bahwa hati-hati akan musuh dalam selimut, setan bekerja tidaklah terang-terangan, ia menggunakan orang-orang yang dapat menyusup dengan halus dan perlahan-lahan, siapa yang tidak waspada dan bersungguh-sungguh merekalah akan menjadi korbannya. Peringatan ini dingatkan Yesus kepada murid-muridnya, akibat adanya permintaan tanda atau bukti-bukti dahulu untuk sesuatu apakah benar atau tidak, murid-murid tidak memikirkan sejauh pikiran Yesus…..dengan tidak pekanya pikiran murid-murid nasihat ini menjadi pelajaran berharga bagi kita.

 

Ragi yang ditaruh di dalam tepung dengan tidak kelihatan, mengubahkan segenap adonan menurut sifatnya sendiri. Demikian juga, jika kepura-puraan diizinkan berada di dalam hati, ditembusinyalah tabiat dan kehidupan itu. Suatu contoh yang menarik tentang kepura-puraan orang Farisi, sudah ditegur oleh Kristus dalam mencela kebiasaan “Korban” yang olehnya kelalaian dalam kewajiban sebagai anak disembunyikan di bawah kepura-puraan berupa kedermawanan kepada Bait Suci Ahli Taurat dan orang Farisi sedang memasukkan prinsip-prinsip yang menyesatkan. Mereka menyembunyikan kecenderungan doktrin mereka yang sebenarnya, dan menggunakan setiap kesempatan untuk memasukkannya sedikit demi sedikit dengan lihainya ke dalam pikiran para pendengarnya. Sekali diterima, prinsip-prinsip yang salah ini bekerja bagaikan ragi dalam tepung, menembusi dan mengubahkan tabiat. Ajaran yang menyesatkan inilah yang sangat mempersulit orang banyak untuk menerima firman Kristus. ——-KSZ2 14.3

Pengaruh-pengaruh yang sama sedang bekerja dewasa ini dengan perantaraan mereka yang berusaha menjelaskan hukum Allah sedemikian rupa untuk menyesuaikannya dengan kebiasaan mereka. Golongan ini tidak menyerang hukum dengan terang-terangan, melainkan mengemukakan teori-teori yang bersifat mengadu untuk yang melemahkan prinsip-prinsipnya. Mereka menjelaskannya agar dapat merusakkan kekuatannya——–KSZ2 15.1

Kepura-puraan orang Farisi ialah hasil memikirkan diri sendiri. Memuliakan diri sendiri merupakan tujuan kehidupan mereka. Inilah yang memimpin mereka kepada sifat memutarbalikkan dan menyalahgunakan Kitab Suci, serta membutakan mereka terhadap maksud tugas Kristus. Murid-murid Kristus sekalipun ada dalam bahaya memelihara kejahatan yang licik ini dalam hati. Mereka yang menggolongkan diri dengan para pengikut Kristus, tetapi yang tidak meninggalkan semuanya agar menjadi murid-murid-Nya, sebagian besarnya dipengaruhi oleh pendapat orang Farisi. Mereka sering ragu-ragu antara iman dan kurang iman, dan mereka tidak melihat harta hikmat yang tersembunyi dalam Kristus. Murid-murid sekalipun, meskipun secara lahir mereka telah meninggalkan semuanya karena nama Kristus, namun dalam hati belum berhenti mencari perkara-perkara besar bagi diri sendiri. Roh inilah yang mendorong pertikaian tentang siapa yang seharusnya terbesar. Inilah yang timbul antara mereka dengan Kristus, menjadikan mereka kurang menaruh simpati terhadap tugasnya yang bersifat mengorbankan diri, terlalu lambat mengerti rahasia penebusan. Sebagaimana ragi, jika ditinggalkan untuk menyelesaikan pekerjaannya, akan menyebabkan kebejatan dan kebusukan. demikian juga Roh memikirkan diri sendiri, bila dipelihara dalam hati, menyebabkan kenajisan dan kebinasaan jiwa. ——–KSZ2 15.2

Dalam kalangan para pengikut Tuhan kita dewasa ini, sebagaimana pada masa yang lampau, alangkah meluasnya dosa yang licik dan menyesatkan itu! Betapa sering pelayanan kita kepada Kristus, persekutuan kita satu dengan yang lain dirusakkan oleh keinginan yang tersembunyi untuk meninggikan diri! Alangkah cepat kita memikirkan pemuasan diri sendiri dan kerinduan untuk mendapat persetujuan manusia! Cinta akan diri sendiri, keinginan akan jalan yang lebih mudah daripada jalan yang telah ditentukan Allah, memimpin kepada penggantian ajaran-ajaran Ilahi dengan teori-teori dan tradisi-tradisi manusia. Kepada murid-murid-Nya sendiri perkataan amaran Kristus diucapkan, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi.”—– KSZ2 15.3

Cara kerja setan yang menggunakan cara tidak terang-terangan (menambah kutipan dari KSZ2 15.1):

 

Dosa Akhan telah mendatangkan malapetaka ke atas segenap bangsa itu. Untuk dosa satu orang murka Allah telah turun ke atas segenap sidangNya sampai pelanggaran itu diselidiki dan dibuangkan. Pengaruh yang harus paling ditakuti oleh gereja bukanlah pengaruh dari orang-orang yang menentang dengan terang-terangan, orang-orang kapir, dan penghujat-penghujat, tetapi pengaruh dari orang-orang yang mengaku diri Kristen tetapi tidak hidup seperti orang Kristen. Mereka inilah yang telah menahan berkat-berkat Allah Israel dan menyebabkan kelemahan di antara umatNya. ——PB2 89.2

Setan telah datang pada hari-hari terakhir untuk bekerja dengan kejahatan penipuan di dalam kehidupan mereka yang akan binasa. Mukjizat Setan yang besar di dalam penglihatan nabi palsu, dan dalam penglihatan manusia, menyatakan dirinya sebagai Kristus sendiri. Setan memberikan kuasanya bagi mereka yang memberikan bantuan dalam penipuannya; karena itu mereka yang berkata mempunyai kuasa yang besar dari Allah hanya bisa dibedakan melalui ujian yang besar dari hukum Yehova. Tuhan berkata kepada kita jika mungkin Setan akan menipu orang-orang pilihan juga. Pakaian domba itu sangat terlihat nyata, sangat asli, sehingga serigala itu hanya bisa dilihat melalui ukuran moral Allah yang benar barulah kita dapat melihat bahwa mereka adalah para pelanggar hukum Yehova— Iman dan Perbuatan 67.3

 

 

 

 

PENDAPAT-PENDAPAT MANUSIA, TRADISI-TRADISI, DAN PENGAJARAN-PENGAJARAN SESAT DARI MANUSIA DALAM PERISTIWA PENGGENAPAN UJUNG PERHITUNGAN TIME SETTING

 

 

Maranatha, 8 Januari – Kekecewaan-Kekecewaan Yang Sama

 

Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. Yakobus 5:11.

Tidak jarang pikiran orang-orang dan bahkan hamba-hamba Tuhan dibutakan oleh pendapat-pendapat manusia, tradisi-tradisi, dan pengajaran-pengajaran sesat dari manusia, agar mereka bisa hanya setengah-setengah memahami perkara-perkara besar yang diungkapkan Allah di dalam firmanNya. Demikian telah terjadi dengan murid-murid Kristus walaupun Sang Juruselamat telah ada bersama mereka secara pribadi. Pikiran-pikiran mereka telah menjadi diilhami dengan konsepsi populer tentang Mesias sebagai seorang raja yang bersifat sementara, yang harus meninggikan Israel pada tahta kerajaan dunia, dan mereka tidak dapat memahami makna dari perkataanNya yang meramalkan kesengsaraan dan kematianNya…..  16.1

Sejak kelahiran mereka hati mereka telah ditetapkan pada kemuliaan yang akan datang dari kerajaan duniawi, dan hal ini telah membutakan pengertian mereka….  16.2

Pengalaman murid-murid yang mengkhotbahkan “injil kerajaan” pada kedatangan pertama Kristus, memiliki contoh saingannya dalam pengalaman orang-orang yang mewartakan kedatanganNya yang kedua……..   16.3

Seperti murid-murid yang pertama itu, William Miller dan rekan-rekannya sendiri belum sepenuhnya memahami masukan pesan yang mereka munculkan. Kesalahan-kesalahan yang telah begitu lama bercokol di dalam gereja mencegah mereka untuk sampai pada interpretasi yang benar dari sebuah poin penting di dalam nubuatan. Oleh karena itu, meskipun mereka menyebarkan pesan yang telah Allah tugaskan kepada mereka untuk diberitahukan ke seluruh dunia, oleh karena kesalahpahaman akan maknanya mereka menderita kekecewaan….  16.4

Bagi orang-orang yang beriman ini, seperti halnya bagi murid-murid yang pertama itu,  perkara-perkara yang dalam jam pencobaan terlihat gelap pada pemahaman mereka selanjutnya akan dibuat menjadi jelas. Bilamana mereka akan melihat “akhir dari Tuhan” itu mereka akan mengetahui bahwa, meskipun cobaan itu akibat dari kesalahan-kesalahan mereka, tujuan-tujuan cintaNya kepada mereka telah sedang menggenapi secara terus-menerus. Mereka akan belajar melalui sebuah pengalaman yang terberkati bahwa Dia adalah “sangat berbelaskasih dan penuh rahmat”; bahwa semua jalanNya “adalah rahmat dan kebenaran bagi mereka yang memelihara perjanjian dan kesaksian-kesaksianNya”.  16.5

Maranatha 9 Januari – Orang-Orang Yang Rendah Hati Mewartakan Kabar Kerajaan Itu

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19.

Pesan ini [Wahyu 14:6, 7] dinyatakan menjadi bagian dari “injil yang kekal”. Pekerjaan pewartaan injil belum pernah diserahkan kepada para malaikat, tetapi telah dipercayakan kepada manusia. Para malaikat telah ditugaskan untuk mengarahkan pekerjaan ini, mereka bertanggung-jawab akan pergerakan-pergerakan besar untuk penyelamatan manusia; tetapi pewartaan yang sebenarnya akan injil itu dilakukan oleh hamba-hamba Kristus di muka bumi ini.  17.1

Orang-orang beriman, yang patuh pada petunjuk-petunjuk yang berasal dari Roh Allah dan ajaran-ajaran dari perkataanNya, disuruh mewartakan amaran ini kepada dunia. Mereka adalah orang-orang yang telah mengambil pelajaran dari “perkataan yang pasti dari nubuatan”, yaitu “pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar”.  2 Petrus 1:19. Mereka telah menemukan pengetahuan akan Allah lebih daripada harta karun, menganggapnya “lebih baik daripada barang dagangan yang terbuat dari perak, keuntungannya melebihi emas murni.” Amsal 3:14. Dan Tuhan mengungkapkan kepada mereka perkara-perkara besar tentang kerajaan itu. “Rahasia Tuhan ada bersama mereka yang takut kepadaNya; dan Ia akan memberitahukan kepada mereka perjanjianNya.” Mazmur 25:14. 17.2

Bukanlah para ahli teologi yang berpendidikan yang memiliki pengertian tentang kebenaran ini dan yang ikut serta dalam pewartaannya. Jika saja mereka ini menjadi orang-orang yang berjaga-jaga dengan penuh iman, yang dengan tekun dan penuh doa menyelidiki Kitab-Kitab Suci, maka mereka akan mengetahui waktu malam itu; nubuatan-nubuatan akan membukakan ke hadapan mereka peristiwa-peristiwa yang akan segera terjadi. Tetapi mereka tidak menduduki posisi ini, dan kabar [tentang kerajaan] itu telah diberikan kepada orang-orang yang lebih rendah hati. Yesus berkata: “Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu.” Yoh. 12:35. Mereka yang beralih dari terang yang diberikan Allah itu, atau mengabaikan untuk mencarinya di dalam pencarian mereka, akan ditinggalkan dalam kegelapan. Tetapi Sang Juruselamat berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Yoh. 8:12. Siapa saja yang dengan satu tujuan mencari untuk melakukan kehendak Allah, dengan sungguh-sungguh mengikuti terang yang telah diberikan, akan menerima terang yang lebih besar lagi; dan bagi jiwanya suatu bintang dengan pijaran surgawi akan dikirim untuk menuntun dia ke dalam segala kebenaran. 17.3

Maranatha 10 Januari – Kebenaran akan Menang

Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi! Wahyu 10:5, 6.

Pesan dari Wahyu Pasal 14, yang mengabarkan jam penghakiman Allah ada datang, diberikan dalam waktu penghabisan; dan malaikat dalam Wahyu Pasal 10 dilambangkan berdiri di atas laut dan di atas bumi, seraya memberitahukan bahwa pesan tersebut akan disampaikan ke tempat-tempat yang jauh, lautan akan diseberangi, dan pulau-pulau akan mendengar pekabaran dari amaran terakhir…..  18.1

“Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi! (Wahyu 10:5, 6). Pesan ini mengumumkan akhir dari periode-periode nubuatan. Kekecewaan dari mereka yang telah menanti-nanti untuk melihat Tuhan kita dalam tahun 1884 yang lalu adalah benar-benar pahit bagi mereka yang dengan tekun menantikan kedatanganNya. Adalah kehendak Tuhan bahwa kekecewaan ini harus terjadi….  18.2

Tak ada satu pun awan jatuh di atas gereja yang luput dari perhatian Allah; tak ada satu pun kekuatan penentang yang telah bangkit untuk menangkal pekerjaan Allah yang tidak diramalkanNya. Semuanya telah terjadi sebagaimana yang diramalkanNya melalui para nabiNya.  Dia tidak meninggalkan gerejaNya di dalam kegelapan, terbuang, akan tetapi telah menggariskan dalam pernyataan-pernyataan nubuatan apa yang akan terjadi, dan melalui pembuktianNya, dengan bertindak pada tempat yang telah ditentukan dalam sejarah dunia, Dia telah mendatangkan perkara yang diinspirasikan oleh Roh KudusNya kepada para nabi untuk dinubuatkan. Semua tujuanNya akan digenapi dan ditetapkan. HukumNya berhubungan dengan tahtaNya, dan agen-agen setan yang bergabung dengan agen-agen manusia tidak bisa menghancurkannya.  Kebenaran diinspirasikan dan dikawal oleh Tuhan; ia akan hidup dan akan berhasil, meskipun berkali-kali diburamkan. Injil Kristus adalah hukum yang dicontohkan di dalam tabiat. Penyesatan-penyesatan yang bertindak menentangnya, yakni setiap alat untuk membenarkan kesalahan, setiap kesalahan yang dibentuk oleh agen-agen setan, pada akhirnya akan dihancurkan selamanya, dan terompet kebenaran akan menjadi seperti terbitnya mentari di pagi hari. Matahari Kebenaran itu akan bersinar dengan penyembuhan pada sayap-sayapNya, dan seluruh bumi akan dipenuhi dengan kemuliaanNya. 18.3

Contoh tentang kematian Yesus adalah memang dinubuatkan untuk tdk dipahami, merupakan contoh bagi TIME SETTING walaupun pengetahuan telah disampaikan

 

Tetapi kekecewaan ini tidak sebesar yang dialami oleh murid-murid pada waktu kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu Yesus mengendarai seekor keledai dengan kemenangan memasuki kota Yerusalem, para pengikut-Nya percaya bahwa Ia sudah mau menduduki takhta Daud dan membebaskan orang-orang Israel dari penindas-penindasnya. Dengan harapan-harapan yang tinggi dan antisipasi sukacita, mereka berlomba satu sama lain untuk menunjukkan penghormatan kepada Raja mereka. Banyak yang membentangkan pakaian mereka sebagai karpet di jalan yang akan dilalui-Nya, atau menyebarkan daun-daun palem dihadapan-Nya. Dalam sukacita mereka yang sangat besar, mereka bersatu dan berseru dengan gembira, “Hosana bagi anak Daud!” Pada waktu orang-orang Farisi terganggu dan marah oleh karena luapan kegembiraan besar ini, mereka meminta agar Yesus menegur murid-murid-Nya itu. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak.” (Lukas 19:40). Nubuatan harus digenapi. Murid-murid itu sedang melaksanakan rencana Allah, namun mereka menderita kekecewaan pahit. Tetapi beberapa hari telah berlalu sebelum mereka menyaksikan kematian Juruselamat yang memilukan itu dan meletakkan-Nya di dalam kubur. Yang mereka nantikan belum terwujud sedikit pun, padahal semua harapan-harapan mereka telah sirna bersama Yesus. Mereka tidak mengerti sebelum Tuhan mereka keluar dari kubur dalam kemenangan, bahwa semua telah diramalkan terlebih dahulu oleh nubuatan, dan “bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.” (Kisah 17:3). ——–KA 422.2

Lima ratus tahun sebelumnya, Tuhan telah menyatakan melalui Nabi Zakharia, “Bersorak-soraklah dengan nyaring hai putri Sion, bersorak-soraklah, hai putri Yerusalem! Lihat rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. la lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Zakharia. 9:9). Sekiranya murid-murid itu menyadari bahwa Kristus akan dihakimkan dan dibunuh, mereka tidak akan menggenapi nubuatan ini.—— KA 423.1

 

 

 

 

MEMAHAMI SESUATU KESUSAHAN DAN PENDERITAAN MERUPAKAN KEUNTUNGAN BAGI UMATNYA YANG BERDOSA

Yohanes 13:7:

Jawab Yesus kepadanya (Petrus): ”Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengerti kelak.”

 

 

 

Segala pencobaan yang dilawan Kristus itulah juga yang kita rasa begitu sukar untuk melawannya. Pencobaan itu dikerahkan kepadaNya dengan derajat yang sama kuatnya sebagaimana keadaan tabiatNya jauh lebih tinggi daripada kepribadian kita. Dengan beratnya dosa yang dahsyat  yang menekan Dia, Kristus melalui ujian terhadap selera, terhadap kecintaan kepada dunia ini, dan kecintaan terhadap pertunjukan yang menuntun kepada sifat takabur. Inilah pencobaan yang mengalahkan Adam dan Hawa, dan yang mudah sekali mengalahkan kita. —–Kerinduan Segala Zaman 1 hal 110.1

 

 

Penderitaan, aniaya dan kekerasan, bukan sebagai suatu kutuk, tetapi sebagai suatu berkat

 

….Telah dituliskan bahwa Allah mengutuk bumi itu karena manusia. Kejadian 3:17. Unak dan duri — kesusahan dan pencobaan yang membuat hidup manusia itu menderita — telah dibuat demi kebaikan manusia sebagai satu latihan yang amat diperlukan di dalam rencana Allah mengangkatnya dari puing-puing kehinaan yang dibawa dosa itu. Dunia ini, meskipun sudah jatuh, bukanlah semata-mata menjadi duka dan kesengsaraan. Di dalam alam itu sendiri terdapat kabar-kabar pengharapan dan penghiburan. Di dalam alam ini terdapat bunga-bunga dari pohon yang berduri, dan duri-duri yang ditutupi oleh bunga-bunga mawar.——KS 3.3

Kuasa kegelapan sedang mengelilingi jiwa dan menutup Yesus dari pandangan kita, sehingga berulang kali kita hanya menunggu di dalam kedudukan dan kekaguman sampai kabut itu berlalu. Suasana ini kadang-kadang mengerikan. Pengharapan tampaknya sia-sia, kekecewaan menjarah kita. Pada saat-saat yang menakutkan ini kita harus belajar percaya dan bergantung sepenuhnya kepada jasa-jasa penebusan, dan di dalam keadaan yang tak berdaya itu jatuhkanlah diri kita ke atas Juruselamat yang tersalib dan dibangkitkan itu. Kita tidak akan pernah akan binasa jika melakukan ini —-tidak pernah! Apabila cahaya memancar pada jalan kita, bukanlah suatu hal yang besar jika kita kokoh di dalam kekuatan kasih karunia. Tetapi menanti dengan pengharapan apabila kabut gelap membungkus kita dan segalanya tampak gelap dan suram, menuntut iman dan ketaatan sehingga keinginan kita dapat diselubungi oleh kehendak Allah. Kita terlalu cepat kecewa, dan cepat berseru apabila pencobaan menggoncangkan kita apabila kita diminta sabar untuk bertahan dan meminta kasih karunia untuk mengatasinya.

Allah dalam kasihNya yang agung berupaya menumbuhkan di dalam kita kasih karunia Roh Kudus yang amat berharga itu. Ia mengizinkan kita menghadapi penderitaan, aniaya dan kekerasan, bukan sebagai suatu kutuk, tetapi sebagai suatu berkat yang terbesar di dalam hidup kita. Setiap pencobaan yang ditolak, setiap penderitaan yang ditanggung dengan berani, memberikan kita suatu pengalaman baru dan meningkatkan kita dalam pembangunan tabiat. Jiwa yang melalui kuasa ilahi menolak pencobaan menyatakan kepada dunia dan kepada seluruh alam semesta faedahnya kasih karunia Kristus.—–Kasih Karunia Allah Bagi Setiap Insan sub judul Tujuan Kasih Karunia 16 April hal 120

Dalam hidup ini kita harus menghadapi segala pencobaan yang mengerikan dan penuh risiko pengorbanan, tetapi damai Kristus menjadi pahala kita. Begitu sedikit pengorbanan, tetapi damai Kristus menjadi pahala kita. Begitu sedikit pengorbanan diri, begitu sedikit penyangkalan diri dalam tugas-tugas yang dipercayakan Kristus kepada kita sehingga hampir-hampir saja salib itu dilupakan. Kita harus ikut ambil bagian dengan Kristus di dalam penderitaanNya apabila kita ingin duduk dalam kemenangan dengan Dia di atas takhtaNya.

Sorga begitu dekat dengan mereka yang menderita karena kebenaran. Kristus menyamakan keinginanNya dengan keinginan umat-umatNya; Ia menderita dalam tubuh orang-orang saleh, dan barangsiapa yang menjamah salah seorang dari umat pilihanNya berarti menjamah Dia. Kuasa yang begitu dekat untuk melepaskan umatNya dari penganiayaan fisik atau tekanan batin, begitu dekat pula untuk menyelamatkan mereka dari kejahatan yang lebih besar, yang memungkinkan hamba Allah itu memelihara kesetiaan mereka di bawah segala pengaruh, dan memenangkannya melalui kasih karunia Ilahi.

Aniaya harus menghasilkan sukacita bagi murid-murid Kristus, karena ini merupakan suatu bukti bahwa mereka sedang mengikuti jejak-jejakNya.

Tuhan tidak menjanjikan umatNya pembebasan dari segala penderitaan dan pencobaan, tetapi Ia menjanjikan suatu yang jauh lebih baik. Ia mengatakan, “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu sebab justru di dalam kelemahanlah kuasaKu kasih karuniaKu bagimu, sebab justru di dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna” (II Kor 12:9). “Selama umurmu kiranya kekuatanmu” (Im 33:25). Jikalau saudara diminta melalui dapur api yang menyala-nyala demi pekerjaanNya, Yesus berada disisimu sama seperti yang dihadapi tiga pemuda Ibrani di Babel. Mereka yang mengasihi Penebusnya akan bersukacita di dalam setiap kesempatan untuk membagikan bersama Dia kerendahan hati dan celaan. Kasih yang menyebabkan mereka menderita karena Tuhannya akan menjadikan penderitaan itu suatu kenikmatan demi Yesus.——Kasih Karunia Bagi Setiap Insan sub judul Takhta Kasih Karunia tanggal 23 Maret hal 94.

Kata-kata Juruselamat mengandung kata penghiburan juga bagi mereka yang sedang menderita kesengsaraan atau belasungkawa. Kesusahan kita tidak meloncat keluar dari dalam tanah. Allah “tidak rela menyusahkan atau mendukakan anak manusia.” Bilamana Dia mengizinkan pencobaan dan penderitaan, itu “adalah untuk keberuntungan kita agar kita mengambil bagian dalam kesucian-Nya.” Jika diterima dalam iman, pencobaan yang nampaknya begitu pahit dan berat dipikul, akan menjadi satu berkat. Pukulan kejam yang merusak kegembiraan dunia akan menjadi sarana mengarahkan pandangan kita ke surga. Berapa banyak orang berada di sana yang tidak pernah mengenal Yesus kalau bukan kesusahan yang menuntun mereka untuk mencari hiburan dalam Dia. —-PYM 19.3

Kristuslah satu-satunya orang yang tidak berdosa yang pernah tinggal di dunia ini, namun hampir tiga puluh tahun lamanya Ia hidup di antara penduduk Nazaret yang jahat. Kenyataan ini merupakan suatu teguran bagi orang-orang yang mengira bahwa mereka bergantung pada tempat, nasib, atau kemakmuran, agar dapat hidup dengan tiada bercacat. Pencobaan, kemiskinan, kemelaratan, justru merupakan disiplin yang diperlukan untuk mengembangkan kesucian dan keteguhan.—— KSZ1 62.3

Kemakmuranlah yang sangat berbahaya bagi kehidupan rohani

Di tengah-tengah kemakmuran bahaya mengintai. Sepanjang zaman kekayaan dan kemuliaan telah selalu mendatangkan bahaya pada kemanusiaan dan kerohanian. Bukanlah cawan yang kosong yang sukar kita angkut, melainkan cawan yang penuh sampai di tepi yang harus dijaga keseimbangannya. Malapetaka dan kemalangan mungkin menyebabkan kesusahan, tetapi adalah kemakmuranlah yang sangat berbahaya bagi kehidupan rohani. Kecuali sifat manusia tetap ditaklukkan kepada kehendak Allah, kecuali ia disucikan oleh kebenaran, maka kemakmuran pastilah mendatangkan kecenderungan yang lazim kepada pencobaan. —–PR 34.3

Contoh-contoh keuntungan atau keistimewaan dan kenyamanan cenderung menjauhkan umat Allah dari Tuhan:

Bangsa Israel :

Kepada suatu bangsa yang dalam hatinya hukum-Nya tertulis, kasih sayang Allah dipastikan. Mereka satu dengan Dia. Tetapi orang Yahudi telah memisahkan diri dari Allah. Karena dosa mereka menderita di bawah hukum-Nya. Inilah yang menyebabkan perhambaan mereka kepada bangsa kafir. Pikiran mereka sudah digelapkan oleh pelanggaran, dan oleh sebab pada waktu yang lalu Tuhan telah memberikan kepada mereka kasih sayang yang begitu besar, mereka memaafkan segala dosa mereka. Mereka memuji-muji diri dengan mengatakan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain, dan berhak mendapat berkat-berkat-Nya.  —–KSZ1 98.1

 

Hal ini “dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.” 1 Kor. 10:11. Betapa sering kita salah menafsirkan berkat-berkat Allah, serta memuji diri kita sendiri bahwa kita beroleh kasih sayang karena sesuatu kebaikan yang ada dalam diri kita. Allah tidak dapat melakukan bagi kita apa yang ingin dilakukan. Segala karunia-Nya telah digunakan untuk memperbesar kepuasan diri kita sendiri serta untuk mengeraskan hati kita dalam keadaan kurang percaya dan dosa. ————-KSZ1 98.2

“Dan lagi,” kata nabi itu, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” Bukan oleh namanya, melainkan oleh buahnya nilai sesuatu pohon ditentukan. Kalau buahnya tidak berguna, maka namanya tidak dapat menyelamatkan pohon itu dari kebinasaan. Yohanes menegaskan kepada orang Yahudi bahwa kedudukan mereka di hadapan Allah harus ditentukan oleh tabiat serta kehidupan mereka. Pengakuan tidak berguna. Kalau kehidupan dan tabiat mereka tidak sesuai dengan hukum Allah, mereka itu bukanlah umat-Nya. ————-KSZ1 98.4

Semua orang yang menjadi rakyat kerajaan Kristus katanya, akan membuktikan adanya iman dan pertobatan. Kebaikan hati, kejujuran dan kesetiaan akan tampak dalam kehidupan mereka. Mereka akan menolong fakir miskin, dan membawa persembahan mereka kepada Allah. Mereka akan melindungi orang yang tidak mempunyai perlindungan, serta memberikan teladan kebajikan dan belas kasihan. Demikianlah para pengikut Kristus akan memberikan bukti akan kuasa Roh Suci yang mengubahkan itu. Dalam kehidupan sehari-hari, keadilan, kemurahan, dan kasih Allah, akan kelihatan. Jika tidak demikian maka mereka adalah seperti sekam, yang dicampakkan ke dalam api————-KSZ1 99.2

Daud:

Sebelum berakhirnya peperangan dengan bangsa Ammon, Daud, dengan menyerahkan kepemimpinan atas bala tentara itu kepada Yoab, telah kembali ke Yerusalem. Bangsa Syam sudah menyerah kepada Israel, dan kehancuran total bangsa Ammon kelihatannya sudah dapat dipastikan. Daud dikelilingi oleh hasil-hasil kemenangan dan kemuliaan pemerintahannya yang bijaksana dan mantap itu. Sekaranglah, pada saat ia sedang berada dalam keadaan senang dan lengah, dimana sipenggoda itu telah menggunakan kesempatan untuk menguasai pikirannya. Kenyataan bahwa Allah telah membawa Daud ke dalam hubungan yang sangat erat dengan Dirinya Sendiri dan telah menyatakan kebajikannya yang amat besar itu, seharusnya menjadi satu pendorong baginya untuk menjaga tabiatnya agar tidak bercacat. Tetapi bilamana di dalam kesenangan dan merasa diri aman ia melepaskan pegangannya kepada Allah, Daud telah menyerah kepada setan dan mendatangkan ke atas jiwanya noda dosa. Ia, pemimpin bangsa yang telah diangkat oleh Sorga, yang telah dipilih Allah untuk menegakkan hukumNya, telah melanggar peraturan-peraturannya. Ia yang seharusnya menjadi suatu kegentaran kepada orang-orang yang berbuat jahat, oleh tindakannya sendiri telah menguatkan tangan mereka. ——PB2 329.1

Sejarah Daud memberikan salah satu kesaksian yang paling mengesankan yang pernah diberikan sehubungan dengan bahaya yang mengancam jiwa yang datang dari kekuasaan dan kekayaan dan kehormatan duniawi—perkara perkara yang sangat diinginkan oleh manusia. Hanya sedikit orang yang pernah melalui satu pengalaman dengan cara yang lebih baik, untuk menyediakan mereka agar dapat bertahan terhadap ujian yang seperti itu. Kehidupan Daud yang mula-mula sebagai seorang gembala, dengan pelajaran-pelajarannya yang penuh dengan kerendahan hati, ketabahan, dan kelemahlembutannya terhadap ternaknya, hubungannya dengan alam di bukit-bukit yang sunyi, yang mengembangkan keahliannya dalam musik dan sajak, dan mengarahkan pikirannya kepada Khaliknya, disiplin yang lama dalam kehidupannya di padang belantara, yang telah menghasilkan keberanian, keteguhan, kesabaran dan iman akan Allah, telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai satu persediaan untuk menaiki tahta kerajaan Israel. Daud telah menikmati pengalaman-pengalaman yang berharga sehubungan dengan kasih Allah dan dengan berkelimpahan telah dikaruniai dengan RohNya, di dalam sejarah kehidupan Saul ia telah melihat betapa sia-sianya hikmat manusia itu. Namun demikian, sukses dan kehormatan duniawi telah begitu melemahkan tabiat Daud sehingga berulang-ulang ia telah dikalahkan oleh sipenggoda itu. ——-PB2 360.2

Nasihat menyikapi penderitaan/pencobaan:

Tidak layak berlagak kaya, atau menunjukkan lebih dari keadaan kita yang sebenarnya-para pengikut Juruselamat yang lemah-lembut dan rendah hati. Kita tidak usah merasa resah kalau tetangga kita mendirikan dan memperlengkapi rumah mereka dalam cara yang tidak dapat kita ikuti secara wajar. Bagaimana Yesus memandang pada persediaan kita yang mementingkan diri untuk pemanjaan nafsu makan, untuk menyenangkan tamu kita, atau untuk memuaskan kecenderungan kita sendiri. Adalah suatu jerat bagi kita bila kita bertujuan mengadakan pertunjukan atau membiarkan anak-anak kita berbuat demikian di bawah pengendalian kita! —–NBS 181.4

Pekerjaan Allah hendaknya jangan memakai peta dan ukuran manusia. Kadang-kadang Tuhan akan menggunakan alat-alat yang lain, yang olehnya maksud-Nya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Berbahagialah mereka yang sudi bila dirinya direndahkan, dengan berkata bersama Yohanes Pembaptis, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” ——-KSZ1 184.1

Segala pencobaan hidup adalah perkakas-perkakas Tuhan Allah untuk membuang segala kekotoran, dan kekasaran dari tabiat kita. Memotong membuatnya menjadi empat persegi, dipahat, dihempelas dan dipelitur adalah satu proses yang amat sakit, dalam memasukkan ke dalam putaran roda. Tetapi batu itupun dikeluarkan dari sana siap sedia untuk mengisi tempatnya dalam kaabah surga. Tuhan tiada mencurahkan pekerjaan yang begitu teliti dan sempurna atas bahan yang tiada berguna. Hanyalah segala batu permataNya yang indah-indah yang digosok setuju dengan peta istana —–Thoughts from the Mount of Blessing, hal 23, 24

Alat yang dipakai oleh penggoda itu tidak boleh dijadikan sebagai satu maaf terhadap satu perbuatan yang salah. Setan merasa gembira sekali apabila ia mendengar orang-orang yang mengaku diri pengikut-pengikut Kristus mengadakan maaf terhadap cacat, dalam tabiatnya. Hal itu merupakan maaf-maaf yang membawa kepada dosa. Tidak ada maaf untuk berbuat dosa. Salah satu perangai yang suci, satu hidup yang seperti Kristus, adalah mungkin didapat oleh tiap-tiap anak Allah yang bertobat dan percaya——-Desire of Ages, hal 311

 

 

 

 

HARUS BERHENTI MENYAYANGI DIRI SENDIRI

PADA MULANYA manusia dikaruniai kuasa berpikir yang mulia dan seimbang. Manusia itu sempurna tubuhnya, selaras dengan kehendak Allah. Pikiran- pikirannya bersih, maksud-maksudnya pun suci. Tetapi karena durhaka, kuasanya berubah, lalu rasa mementingkan diri-sendiri mengambil-alih tempat kasih itu. Keadaannya menjadi amat lemah karena pelanggaran itu sehingga membuat dia tidak mungkin, dengan kekuatannya sendiri, melawan kuasa kejahatan itu. Dia telah ditawan Setan dan akan tetap dikuasainya kalau Tuhan Allah tidak turut campur-tangan secara khusus. Maksud penggoda ialah menghalang-halangi rencana ilahi di dalam penciptaan manusia itu, lalu memenuhi bumi ini dengan bencana yang memilukan. Dan dia akan menunjukkan bahwa semuanya ini terjadi sebagai akibat daripada pekerjaan Tuhan Allah dalam menjadikan manusia itu

 

 

Kebiasaan-kebiasaan buruk lebih mudah dibentuk daripada kebiasaan-kebiasaan baik, dan lebih banyak kesulitan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Kemerosotan moral alamiah dari dalam hati untuk fakta yang dikenal secara baik ini yang memerlukan jauh lebih sedikit pekerjaan untuk melemahkan moralitas pemuda, mengotori ide-ide mereka tentang karakter moral dan religius daripada menanamkan pada karakter mereka kebiasaan-kebiasaan yang tidak kotor, murni, dan kekal dari kesalehan dan kebenaran. Pemaafan diri, cinta kesenangan, rasa permusuhan, kesombongan, harga diri, iri hati, kecemburuan, akan tumbuh secara spontan tanpa contoh dan pengajaran. Dalam keadaan kejatuhan kita yang perlu dilakukan adalah menyerahkan pikiran dan karakter kepada kecenderungan-kecenderungannya yang alami. Dalam dunia alami, tinggalkanlah sebidang tanah sendirian dan engkau akan melihat bahwa ia itu diselubungi dengan onak dan semak berduri; tetapi jika ia itu menghasilkan butir-butir yang berharga atau bunga-bunga yang indah, maka perawatan dan pekerjaan yang terus-menerus harus diberikan.  229.3—Maranatha 9 Agustus hal 229

Kita tidak boleh membiarkan perasaan kita dengan mudah tersinggung. Kita harus menghayati, bukan sekadar menjaga perasaan kita atau nama baik kita, tetapi untuk menyelamatkan orang. Manakala kita tertarik kepada keselamatan orang lain, maka kita tak akan memikirkan lagi perbedaan kecil yang sering timbul dalam pergaulan kita satu dengan yang lain. Apa saja yang mungkin orang lain pikirkan tentang kita, itu tidak perlu mengganggu kesatuan kita dengan Kristus, yakni perhubungan dengan Roh itu. “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah” (1 Petrus 2:20). ——-PI 407.5

Kita tidak tahan membiarkan roh kita luka atas setiap kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja yang dilakukan pada orang lain. Diri kita sendiri adalah musuh yang sangat perlu kita waspadai. Tidak ada bentuk kejahatan yang mempunyai pengaruh terselubung atas tabiat melebihi nafsu manusia yang tidak berada di bawah pengendalian Roh Kudus. Tidak ada kemenangan lain yang dapat kita raih yang lebih berharga daripada kemenangan atas diri sendiri. ——-PI 407.4

Kita cenderung memandang kepada sesama kita untuk memperoleh simpati dan keringanan, gantinya memandang kepada Yesus. Dalam rahmat dan kesetiaan Tuhan, Tuhan sering membiarkan orang yang kita percayai mengecewakan kita, supaya kita dapat mempelajari betapa bodohnya berharap pada manusia, dan menghidupkan senjata kita. Marilah kita berharap sepenuhnya kepada Tuhan dalam kerendahan hati, dengan tidak mementingkan diri. Ia mengetahui kesusahan yang kita rasakan sampai ke lubuk jiwa, yang tidak dapat kita ungkapkan. Bilamana segala sesuatu tampak gelap dan tak dapat diterangkan, ingatlah perkataan Kristus, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak” (Yohanes 13:7). —-PI 408.8

 

Pelajarilah kisah tentang Yusuf dan Daniel. ‘Tuhan tidak mencegah rencana orang yang berusaha membahayakan mereka, tetapi Ia menyebabkan semua rencana ini bekerja demi kebaikan bagi hamba-Nya, yang berada di tengah tengah kesukaran dan pertentangan, memelihara iman dan kesetiaan mereka. —–PI 409.1

 

Tidak perlu kita menyimpan catatan tentang kesukaran, kesulitan, kesedihan dan kesusahan kita. Semua hal ini tertulis dalam buku surga, dan surga yang akan menjaganya. Sementara kita menghitung-hitung hal-hal yang tidak menyenangkan, banyak hal yang menyenangkan untuk dipantulkan berlalu dari ingatan; antara lain seperti kebaikan Allah yang penuh rahmat yang mengelilingi kita setiap saat, dan kasih di atas mana malaikat-malaikat kagum, yaitu Allah mengaruniakan Anak-Nya mati demi kita. Jikalau sebagai pekerja Kristus engkau merasa bahwa engkau telah mengalami kekurangan dan kesukaran yang lebih besar daripada yang telah menimpa orang lain, ingatlah bahwa bagimu ada kedamaian yang tidak diketahui oleh mereka yang menolak beban ini. Terdapat hiburan sukacita dalam pekerjaan Kristus. Biarlah dunia melihat bahwa hidup bersama Dia tidak pernah gagal——PI 409.3

 

 

Contoh dari Murid-Murid Yesus:

Sifat tidak percaya telah menguasai hati dan pikiran mereka. Cinta akan kehormatan telah membutakan mereka. Mereka mengetahui bahwa Yesus dibenci oleh orang Farisi, sehingga mereka rindu melihat Dia diagungkan sesuai dengan pikiran mereka. Bersatu dengan seorang guru yang dapat melakukan mukjizat yang besar; malahan dicaci sebagai seorang penipu adalah suatu ujian yang dapat mereka tanggung dengan sukar. Apakah mereka selalu dianggap sebagai pengikut seorang nabi palsu? Apakah Kristus tidak pernah akan menyatakan kuasa-Nya sebagai raja? Mengapa Ia yang mempunyai kuasa semacam itu tidak memperlihatkan diri-Nya sendiri di dalam sifat-Nya yang sejati, dan membuat jalan mereka tidak begitu susah? Mengapakah Ia tidak menyelamatkan Yohanes Pembaptis dari kematian yang ngeri itu? Demikianlah pikiran murid-murid itu sehingga mereka menyelubungi diri mereka sendiri dengan kegelapan rohani yang besar. Mereka bertanya: Mungkinkah Yesus seorang penipu, sebagaimana yang dituduhkan oleh orang Farisi? —–KSZ1 408.2

 

Murid-murid mengetahui bahwa adalah maksud Kristus untuk memberkati orang-orang Samaria oleh hadirat-Nya; dan sikap dingin, kecemburuan, dan tidak hormat, yang ditunjukkan kepada Tuhan mereka memenuhi mereka dengan keheranan dan amarah. Yakobus dan Yohanes terutama telah digerakkan. Bahwa Ia yang mereka harus hormati harus diperlakukan secara demikian, tampaknya kepada mereka suatu kesalahan yang terlalu besar untuk dilewati tanpa hukuman segera. Dalam semangat mereka, mereka pun berkata, “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” menyinggung kepada kebinasaan kapten-kapten Samaria dan rombongan mereka yang dikirim untuk mengambil nabi Elia. Mereka terkejut untuk melihat bahwa Yesus merasa sedih oleh perkataan mereka, dan masih juga terkejut sementara kemarahan-Nya jatuh atas telinga mereka. Lukas 9:54-56. ——KR 456.2

(Catatan: Seperti inilah karakter murid-murid sebelum mereka memperoleh pendidikan 40 hari, yaitu sama persis dengan kita-kita sekarang…..yaitu masih CINTA AKAN KEHORMATAN, atau HARGA DIRI atau TIDAK RELA DIRENDAHKAN dan mengira Yesus seperti mereka juga, oleh karena itu mereka sempat bertanya-tanya meragukan Yesus sebagai Mesias)

 

 

 

 

PENUTUP

Tidak cukuplah hanya sekedar mengerti kelembutan kasih Allah

 

Dengan banyak perumpamaan Roh Allah telah berusaha menggambarkan kebenaran ini, dan membuatnya demikian jelas kepada jiwa-jiwa yang sudah lama merindukan kebebasan dari kungkungan beban salah. Manakala setelah dosanya, yakni menipu Esau, Jakub melarikan diri dari rumah ayahnya, dia dibebani satu perasaan bersalah. Dalam keadaan seorang diri dan terbuang terpisah dari segala sesuatu yang membuat hidupnya berharga, satu pikiran yang paling dipikirkannya di dalam jiwanya, ialah rasa takut bahwa dosanya telah memisahkan dia dari Allah, bahwa Surga telah meninggalkan dia. Dalam keadaan dukacita yang dalam dia membaringkan tubuhnya beristirahat sebentar di atas tanah, disekitanya terdapat hanyalah bukit-bukit sepi, dan di atasnya, bintang-bintang menyinari langit. Ketika dia tertidur lelap, sebaris cahaya mengambang dalam khayalnya; dan lihatlah, dari lembah tempat dia berbaring, ada jenjang tangga yang menjurus ke langit hingga pintu gerbang surga, dan di atasnya para malaikat Allah turun-naik, sementara dari ke- muliaan yang dari atas, suara Allah kedengaran di dalam satu pesan penghiburan dan pengharapan. Demikianlah dinyatakan kepada Yakub pemenuhan kebutuhan dan kerinduan jiwanya — kerinduan akan seorang Juru- selamat. Dengan perasaan gembira dan syukur dia telah memandang satu jalan yang mana, dia sebagai seorang yang berdosa, dapat dipulihkan berhubungan dengan Allah. Jenjang tangga yang ajaib itu yang dilihat dalam mimpinya menggambarkan Yesus, satu-satunya jalan hubungan antara Allah dan manusia.—- KS 15.1

 

Tetapi mereka yang menunggu untuk melihat perubahan mujizat dalam tabiat mereka tanpa usaha yang tekun pada pihak mereka untuk mengalahkan dosa, akan mengalami kekecewaan. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa bimbang kecuali bahwa Ia sanggup menyelamatkan sepenuhnya semua orang yang datang kepadaNya; kecuali kita terus menerus merasa takut jangan-jangan sifat kita yang lama kembali mengungguli kita, jangan sampai musuh itu akan menemukan perangkap dimana kita kembali menjadi tawanannya. Kita memang harus mencari keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar, karena Allahlah yang bekerja di dalam dirimu pada kemauan dan melaksanakan kesenangannya yang baik. Dengan kuasa kita yang terbatas kita harus menjadi kudus dalam lingkungan kita sebagaimana Allah kudus dalam lingkunganNya. Sejauh kemampuan kita, kita harus menyatakan kebenaran, kasih dan keistimewaan tabiat Ilahi. Sebagaimana lilin mengambil pengaruh materai, begitulah jiwa harus mengambil pengaruh Roh Allah dan memelihara citra Kristus.

Kita harus bertumbuh dalam keindahan rohani setiap hari. Kita akan sering gagal dalam usaha kita untuk meniru teladan Ilahi. Kita harus sering sujud dan menangis di kaki Yesus, oleh sebab kekurangan dan kesalahan kita; tetapi kita jangan putus asa; kita harus berdoa lebih tekun, percaya lebih penuh, dan berusaha kembali dengan lebih teguh supaya bertumbuh menjadi serupa dengan Tuhan kita. Bila kita tidak mengandalkan kuasa kita sendiri, maka kita akan mengandalkan kuasa Juruselamat kita, dan memberikan pujian kepada Allah, yang merupakan kesehatan raut wajah kita, dan Allah kita.—–Maranatha 7 Agustus hal 227

 

 

 

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart