18 November 2023
RENUNGAN PENDAHULUAN
Maranatha, 15 September – Keempat Angin itu Dilepaskan (sama dengan 15 Juni 174, 175– Konflik bersenjata pada zaman akhir)
Katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Wahyu 7:3.
Para malaikat sedang mengikat bumi untuk menangkal tuntutan supremasi Setan atas bumi ini yang disebabkan oleh meluasnya jumlah para pengikutnya. Kita tidak mendengar suara-suara, tidak melihat pekerjaan para malaikat ini dengan penglihatan alamiah, tetapi tangan-tangan mereka melintang mengitari bumi, dan dengan kewaspadaan penuh tanpa pernah tidur mereka sedang menghalau serdadu-serdadu Setan ke laut hingga selesainya pemeteraian umat Allah. 266.1
Yohanes melihat unsur-unsur alam—gempa bumi, angin topan, dan pertentangan politik—yang dilambangkan oleh angin-angin itu sedang ditahan oleh keempat malaikat itu. Angin-angin ini tetap berada di bawah pengendalian hingga Allah memerintahkan untuk melepaskannya. Selama itu amanlah umat Allah. Para malaikat Allah melakukan kehendakNya, menahan angin-angin bumi itu, sehingga angin-angin tersebut tidak menghembus bumi, laut, maupun pohon, hingga hamba-hamba Allah dimeteraikan pada dahi mereka. 266.2
Masa sekarang adalah sebuah masa peluapan kepentingan kepada semua makhluk hidup. Para pejabat dan negarawan, orang-orang yang menduduki posisi-posisi kepercayaan dan kewenangan, para pria dan wanita pemikir di semua tingkatan masyarakat, sedang memusatkan perhatian mereka pada kejadian-kejadian yang menyangkut kepentingan kita. Mereka mengawasi hubungan-hubungan yang tegang di antara bangsa-bangsa. Mereka mengamati intensitas pergerakan yang sedang melucuti setiap unsur bumi, dan mereka menyadari bahwa sesuatu yang besar dan pasti akan segera terjadi—bahwa dunia ini berada di ambang sebuah krisis yang luar biasa. 266.3
Para malaikat sekarang sedang menahan angin-angin pertentangan hingga dunia diamarkan akan kedatangan malapetakanya; tetapi sebuah badai sedang mengumpulkan kekuatan, siap untuk dihembuskan ke bumi, dan ketika Allah akan memerintahkan para malaikat melepaskan angin-angin itu, akan tampak sebuah pemandangan pertentangan yang sedemikian hebat yang tidak dapat dilukiskan dengan pena…. 266.4
Sebuah masa kelegaan telah dan sedang diberikan dengan penuh kemurahan oleh Allah bagi kita saat ini. Setiap kuasa yang diberikan surga kepada kita harus digunakan dalam pekerjaan yang ditugaskan kepada kita oleh Tuhan untuk mengamarkan mereka yang sedang binasa tanpa sepengetahuan mereka. Amaran itu harus disuarakan di seluruh dunia…….. Sebuah pekerjaan besar harus dilaksanakan, dan pekerjaan ini telah dipercayakan kepada mereka yang mengetahui kebenaran masa kini. 266.5
REAKSI-REAKSI ORANG-ORANG TERHADAP KONDISI PEPERANGAN SAAT INI
Ellen G. White:
Allah berbicara kepada kita melalui perbuatan takdirNya dan melalui pengaruh Roh KudusNya atas hati. Di dalam segala keadaan sekitar kita, di dalam pertukaran sehari-hari di sekitar kita, kita dapat memperoleh pelajaran-pelajaran yang amat berharga jika hati kita terbuka memperhatikannya. Penulis Mazmur, waktu merenungkan perbuatan tangan Tuhan, berkata: “Maka penuhlah bumi dengan kemurahan Tuhan. ’’”Barang siapa yang berbudi, biarlah diperhatikannya hal itu serta menimbang baik-baik akan segala kemurahan Tuhan. ’’Mazmur 33:5; 107:43. ——–KS 81.2
Lukas 21 : 24:
dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”
Zakharia 14:2,3 :
2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
3 Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
Yeremia 30:3, 18:
3“Karena, tengok, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku hendak menghantarkan lagi umat-Ku Israel dan Yehuda yang tertawan itu, demikian firman Tuhan; dan Aku akan membuat mereka itu kembali ke tanah itu yang telah Ku karuniakan kepada nenek moyang mereka, maka mereka akan menguasainya”.
18“Demikianlah firman Tuhan; Bahwasanya, Aku akan menghantarkan kembali kemah-kemah Yakub yang tertawan itu, dan mengasihani akan tempat-tempat tinggalnya; maka kota itu akan dibangun di atas tumpukannya sendiri, dan istana itu akan tetap tinggal sesuai caranya semula”.
Pertanyaan-pertanyaan:
Adakah peperangan yang terjadi saat ini menggenapi nubuatan Israel akan menempati kembali tanah yang dikaruniakan kepada nenek moyang mereka?
Adakah perbedaan dari antara mereka dalam memandang peperangan yang terjadi?
Bagaimana dengan kita, sejalankah perhatian dan kekawatiran kita dengan orang-orang sekitar?
Adakah perbedaannya bila Roh Kudus dari Yohanes 16:13 hadir dalam pikiran seseorang dengan yang tidak?
Bila kita sadar dan paham bahwa saat ini serangan setan adalah kepada calon 144000, adakah calon 144000 juga mengkawatirkan hal yang sama dengan orang-orang pada umumnya?
Bila tidak sama, kekawatiran terhadap apa yang seharusnya dimiliki oleh calon 144000?
BERBAGAI KEADAAN BANGSA-BANGSA MENDEKATI KELEPASAN UMAT ALLAH
Berikut ini adalah beberapa ulasan pembahasan mengenai kejadian-kejadian yang akan terjadi mendekati kelepasan umat Allah atau kelepasan calon 144000 yang perlu kita ikuti perkembangannya dari waktu ke waktu di berita-berita di dunia. Terhadap hal tersebut yang perlu kita ingat adalah kata-kata EGW yang mengatakan bahwa “Nubuatan meramalkan tetapi sejarah membuktikan”.
Pengantar dari Ellen G. White:
“Kita sedang berdiri diambang pintu peristiwa-peristiwa besar dan penting. Banyak dari nubuatan-nubuatan sedang akan digenapi satu demi satu dengan cepatnya. Setiap unsur kekuatan sedang didudukan untuk bergerak. Sejarah masa lampau akan diulangi; pertikaian-pertikaian masa lalu akan bangun hidup kembali, dan bahaya akan mengancam umat Allah dari segala jurusan.” — Testimonies to Ministers, p. 116
- Symbolic Code buku 4, jld 13 no. 1 & 2, Berbagai Keadaan Dunia Pada Waktu Kelepasan Umat Allah
Bercerita tentang awal cerita yang terjadi pada bangsa Israel badani
- Zakharia 1:18, 19:
“Kemudian ku angkat mataku, lalu melihat, maka bahwasannya ada empat tanduk. Maka kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, Apa arti sekaliannya ini? Maka sahutnya kepadaku, Sekaliannya ini adalah tanduk-tanduk yang telah mencerai beraikan Yehuda, Israel dan Yerusalem.”
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Tanduk-tanduk ini adalah melambangkan bangsa-bangsa kapir yang mencerai beraikan umat Allah dan membinasakan kerajaan mereka.
Catatan:
- Sesuai dengan nubuatan Yesaya pasal 7 dan 8 kita ketahui bahwa bangsa Israel dihancurkan oleh bangsa kapir kerajaan Assiria (Asyur) tahun 721 SM sebagai akibat dari usahanya yang tidak disetujui Tuhan, yaitu hendak menghancurkan saudaranya sendiri Yehuda yang bekerja sama atau berkonfederasi dengan bangsa kapir bangsa Siria,
- Kemudian bangsa Yehuda dibawa tertawan ke Babylon dizaman raja Nebukadnezar tahun 586 SM.
Cerita yang akan terjadi di saat mendekati kelepasan umat Allah
- Akan ada perang yang terjadi di Palestina antara bangsa kapir dari dalam Palestina dan bangsa Kapir dari luar Palestina
- Zakharia 1:20, 21:
“Maka Tuhan menunjukkan kepadaku empat orang tukang kayu, kemudian kataku: Untuk apakah mereka ini datang? Maka berbicaralah ia, katanya: Mereka inilah tanduk-tanduk yang telah mencerai beraikan Yehuda, sehingga tidak seorang pun mengangkat kepalanya; tetapi mereka ini sekarang datang untuk menghancurkan mereka itu, untuk membuang tanduk-tanduk bangsa-bangsa Kapir itu, yang telah mengangkat tanduk-tanduk mereka atas tanah Yehuda mencerai beraikannya.”
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
- Kedatangan tukang kayu memberi kesan — membangun karena itulah pekerjaan tukang kayu.
- Tukang kayu itu adalah juga keempat tanduk-tanduk itu juga yang telah mencerai beraikan Israel, Yehuda dan Yerusalem.
- Melalui semuanya itu kita melihat dalam nubuatan Zakharia sebuah ramalan, bahwa pada suatu hari kelak bangsa-bangsa kapir akan ikut dalam membangun kembali kerajaan Israel di Palestina yang pernah dibinasakan itu. Kita juga melihat, bahwa akan terjadi suatu perang dunia dalam mana bangsa-bangsa Kapir dari luar Palestina dan bangsa-bangsa kapir di dalam Palestina akan terlibat dalamnya.
Catatan:
- Yang dimaksud dengan tukang kayu adalah juga merupakan keempat tanduk-tanduk bukan berarti dimaksudkan bahwa bangsa Assiria dan bangsa Babylon yang sesungguhnya, karena pada saat ini kedua bangsa tersebut sudah tidak ada lagi, sehingga yang dapat kita simpulkan “tukang kayu adalah juga merupakan keempat tanduk-tanduk” dimaksudkan kepada bangsa-bangsa kapir.
- “Bangsa kapir yang berada di dalam Palestina” dapat kita pahami bahwa hal ini terjadi dimana Palestina masih belum dikuasai oleh umat Allah dan sebelum kerajaan Daud berdiri, tergambarkan dari masih adanya orang kapir di dalam sana dan yang disebutkan sebagai bangsa kapir yang berada di dalam Palestina berarti adalah bangsa Yahudi yang telah kembali tahun 1948 bersama dengan bangsa atau negara-negara yang disebutkan sebagai Raja Utara sebagaimana yang disebutkan dalam nubuatan Daniel pasal 11,
- “Bangsa kapir yang berasal dari luar Palestina” dapat kita pahami bahwa mereka ini sebagai bangsa-bangsa dari kelompok Raja Selatan sebagaimana yang disebutkan dalam nubuatan Daniel pasal 11, alasan kita mengimpulkan demikian adalah karena kita perlu mengingat teori yang telah diterapkan oleh VTH yaitu setiap suatu sejarah dunia dinubuatkan oleh banyak nabi, maka demikian pula dalam mempelajari mengenai hal-hal yang akan terjadi disaat mendekati kelepasan umat Allah kita perlu menghubungkan pengertian dari nubuatan Zakharia dengan nubuatan Daniel,
- Selain akan terjadi perang di Palestina, juga akan terjadi bangsa akan saling berperang satu sama lainnya
- Yeremia 25:32:
“Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bahwasannya bela akan keluar dari bangsa kepada bangsa dan suatu angin puyuh yang besar akan naik dari pantai-pantai di bumi.”
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Bela akan keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya, karena Allah akan mendatangkan sebuah pedang atas semua penduduk bumi. Ini berarti peperangan. (hal 12-13).
- Yeremia 25:33:
Maka mayat segala orang yang dibunuh Tuhan pada hari itu akan berada pada hujung bumi sampai kepada hujung bumi lainnya; tidak akan ada yang meratapinya, atau mengumpulkannya, atau menguburkannya; sekaliannya itu akan menjadi kotoran dipermukaan tanah.
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Ayat ini bukan menggambarkan berbagai keadaan yang akan jadi akibat dari kedatangan kemuliaan Tuhan sewaktu Ia datang di dalam awan-awan. Ini adalah suatu pembantaian dari angin puyuh yang besar dari ayat 32 itu. Ini adalah akibat dari perang…….Jadi, maka umat yang terbanyak memperoleh terang akan lebih dahulu menderita.
Catatan:
“maka umat yang terbanyak memperoleh terang akan lebih dahulu menderita” menunjukkan hal ini akan terjadi dimasa pengumpulan 144000 yaitu dimasa-masa kita sekarang ini.
- Yeremia 30:23:
“Bahwasannya, angin puyuh dari Tuhan itu keluar dengan murka besar, suatu angin puyuh yang terus menerus; ia itu akan menimpa kepala orang-orang jahat dengan penuh kesakitan.”
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Angin puyuh ini ialah peperangan yang bukan datang lalu kemudian reda secepatnya. Ini akan terus bertahan. Ia itu akan dimulai pada bagian terakhir dari masa umat Allah tercerai berai di antara bangsa-bangsa kapir, yaitu menjelang kelepasan umatNya.
- Beberapa pemimpin-pemimpin dunia akan jatuh atau diturunkan secara paksa
- Yesaya 30:32:
“Maka pada setiap tempat dimana cemeti penyiksa akan lewat, yang akan dipalu Tuhan atasnya, ia itu akan disertai dengan bunyi-bunyi rebana dan kecapi; maka dalam semua peperangan keguncangan Ia akan memeranginya.”
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Nahum mengatakan pohon-pohon ara akan terguncang hebat, dan pohon-pohon itu akan rebah. Apa yang sedang terjadi dalam keguncangan yang sudah dimulai di dunia pada waktu ini? Beberapa orang besar sudah jatuh. Dan mungkin sekali bahwa alasan perempuan Babil itu akan didudukan untuk memerintah dunia akan tergantung pada pohon-pohon itu (para penguasa) yang harus lebih dahulu jatuh dalam keguncangan yang kini baru dimulai.
Bela akan keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya, karena Allah akan mendatangkan sebuah pedang atas semua penduduk bumi. Ini berarti peperangan.
Catatan:
Bila kita memperhatikan penjelasan dari VTH di atas kita akan menyaksikan didepan kita akan terjadi beberapa pemimpin diturunkan dan hal ini terjadi oleh karena adanya perang yang disebutkan oleh Zakaria dan Daniel, para pemimpin yang akan diturunkan tentunya adalah para pemimpin yang mungkin tidak setuju dengan semangat dari mayoritas masyarakat yang terdorong pengaruh dari pemimpin agamanya untuk ikut berperang di Palestina. Hal ini dapat kita simpulkan demikian karena perang yang nanti terjadi di Palestina sebagaimana nubuatan Daniel 11 merupakan perang dua raja yang mewakili kelompok-kelompok agama, yaitu Raja Utara mewakili agama Kristen dan Raja Selatan mewakili agama Muhammedan, terlebih lagi kita dapat simpulkan demikian diperkuat dengan kata-kata “mungkin sekali bahwa alasan perempuan Babil itu akan didudukan untuk memerintah dunia akan tergantung pada pohon-pohon itu”.
Kemudian kata-kata berikutnya “Bela akan keluar dari bangsa yang satu ke bangsa yang lainnya” sama dengan Yeremia 25:32, 33 diatas, kemungkinan berbeda dengan dengan alasan perang dari peperangan Raja Utara dan Raja Selatan yang dipengaruhi oleh agama.
- Keadaan kekalahan bangsa Assiria akhir zaman
- Yesaya 31:8
“Kemudian Assiria akan rebah dimakan pedang, bukan oleh seseorang yang gagah perkasa dan pedang itu, bukan dari seseorang biasa yang akan menelannya, melainkan ia akan melarikan diri dari pedang itu, dan semua orang mudanya akan dipermalukan.”
Assiria akan jatuh oleh sesuatu pedang yang akan dikirim oleh Allah sendiri. Assiria tidak akan jatuh oleh seseorang yang biasa, Kejatuhannya akan datang dibawah berbagai keadaan yang akan menunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan Allahlah yang melakukannya. Sewaktu Israel kuno yang lalu jatuh adalah Allah sendiri yang telah mendatangkan kejatuhan itu; itulah Allah yang bertanggung jawab atasnya. Demikian itu pula kelak dengan Assiria jika tidak ia kembali kepada Allah. Lagi pula, adalah sia-sia bagi mereka untuk mengharapkan bantuan dari sesuatu bangsa lain. Tidak seorang pun dapat menahan pukulan dari Allah. Hanya Allah yang dapat membantu pada saat yang sedemikian itu.
Catatan:
Untuk memahami apakah maksud dari “Tuhan Allah yang melakukannya” berarti tangan Tuhan sendiri yang akan turun melaksanakannya, atau seperti apa?, kita mencoba untuk memperoleh jawaban melalui pemahaman berikut:
- Oleh karena kejatuhan Assiria dipersamakan dengan Israel kuno yang lalu, maka sebagaimana Israel kuno dahulu dicerai beraikan melalui perantara bangsa kapir demikian pula dengan Assiria akhir zaman, juga akan dikalahkan oleh perantaraan bangsa lain yang Tuhan gunakan,
- Buku Kabar-kabar perang meramalkan halaman 21, setelah mengutip Yesaya 31:8,9 VT. Houteff mengatakan bahwa “Nahum memperjelaskan bahwa dalam pertikaian ini Allah berdiri menentang Assiria dan bahwa sebagai akibatnya ia tidak mampu menentang dia yang menghancurkan berkeping-keping setelah ia bertekad merendahkannya”……… artinya nubuatan Nahum memperkuat dan menambahkan penjelasan dari nabi Yesaya,
- Sesuai dengan kata-kata lanjutan dari halaman 21 yaitu “Demikian itulah, maka Assiria runtuh, bukan karena sebab ia lemah dan kecil atau karena jumlahnya lebih kecil dan kekuatannya lebih rendah, melainkan karena sebab rencana Allah memutuskan keruntuhannya. Dengan perkataan lain, persekutuan itu yang mungkin memiliki sumber-sumber dan angkatan manusia yang lebih besar, dan yang dari segi pandangan manusia tampaknya pasti untuk menang, namun dalam hal ini adalah pasti kalah”.
- Yesaya 31:9
“Maka ia akan lari ke bukit batunya karena ketakutan dan para penghulunya akan ketakutan terhadap tanda alamat, demikian firman Tuhan yang apiNya berada di Sion dan dapur apiNya di Yerusalem”.
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Pada masa api penyucian Allah berada di Sion dan dapur api penyucianNya di Yerusalem, Assiria akan lari ke bukit batunya karena ketakutan dan para penghulunya akan ketakutan terhadap tanda alamat itu. Dari ini dapat kita lihat bahwa Niniwe tidak akan sepenuhnya kalah sewaktu ia kalah di Palestina baru kemudian lari ke kubu pertahanannya. Ini menunjuk kepada masa apabila kerajaan itu akan didirikan mendahului datangnya binatang merah kirmizi itu, sebelum perempuan itu memerintah atas binatang itu. Sesungguhnya, nubuatan ini sedang membicarakan Assiria, bukan Babil. Diperlihatkan bahwa Assiria akan kalah ditanah perjanjian sebelum ia kehilangan kubu pertahanannya. Jadi kerajaan itu akan didirikan sebelum kejatuhan Assiria sepenuhnya terjadi.
Catatan:
- Dari kata-kata VTH diatas cukup jelas bahwa kerajaan Daud akan diperdirikan disaat Assiria akhir zaman (Amerika) kalah perang,
- Nasib Assiria akhir zaman (Amerika) akan sama dengan kota Niniwe dari pengalaman nabi Yunus, yaitu direncanakan untuk dihancurkan melalui kalah perang dengan Raja Selatan namun penghancuran akan dihentikan, hal ini juga dinubuatkan dalam Yeremia 18:7, 8:
“Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa AKu berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang kurancangkan itu terhadap mereka.”
(Kabar-kabar perang meramalkan hal 12,13),
- Sesuai dengan nubuatan Yesaya 31:9 diatas pada saat kerajaan Daud nanti diperdirikan Assiria akhir zaman (Amerika) akan berada di bukit batunya dan bukit batunya itu kemungkinan adalah sama sebagaimana disebutkan dalam Daniel 11:45 yaitu tabernakel yang akan didirikannya di antara laut-laut di gunung kesucian yang mulia itu.
- Diantara berbicara tentang keadaan dunia, melalui Yeremia terdapat nasihat untuk tidak takut dan hanya keajaiban yang dapat melepaskan.
- Yeremia 30:7
“Wahai! Karena hebatnya hari itu, sehingga tidak ada satu pun yang sama dengannya; justru itulah masa kesusahan Yakub, tetapi ia akan luput daripadanya.
- Yeremia 30:10
“Oleh sebab itu janganlah engkau takut, hai hambaKu Yakub, demikian firman Tuhan; jangan juga berkecil hati, hal Israel; karena, tengok, Aku akan menyelamatkan dikau dari jauh, dan benihmu dari tanah perhambaan mereka; maka Yakub akan kembali dan akan beristirahat dan tenang dan tidak seorang pun membuatnya takut”.
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Yakub tidak boleh takut, karena ia akan diselamatkan daripada kesusahannya. Allah akan pergi melepaskannya melalui suatu keajaiban. Sekiranya ia itu bukan suatu masa kesusahan yang benar-benar mengerikan, maka mereka tidak akan perlu diberitahu untuk jangan takut dan jangan kecil hati. Itu akan merupakan suatu masa kesusahan yang hebat tepat menjelang Yakub dilepaskan. Jadi, pastilah, penegasan yang mengatakan bahwa ada sebuah pelangi di balik setiap awan akan tepat dalam hal ini.
- Yeremia 30:11-13
“Karena Aku ada bersamamu, demikian firman Tuhan, untuk menyelamatkan dikau; sungguhpun Aku menammatkan nasib semua bangsa kemana telah Ku cerai beraikan kamu, namun Aku tidak akan menammatkan nasibmu; tetapi Aku akan mengoreksi dikau dalam timbangan, dan tidak akan Ku biarkan dikau sama sekali tidak dihukum. Karena demikianlah firman Tuhan, Lukamu adalah parah, dan lukamu itu menyedihkan. Tidak seorangpun membantu persoalanmu, sehingga engkau dapat dibebati; tidak ada obat penyembuhan bagimu”.
Penjelasan yang diberikan Victor Houteff:
Umat Allah akan menerima hukuman, tetapi ia itu hanya sampai dalam timbangan. Luka yang parah dan luka yang menyedihkan itu ialah kerajaan yang hilang. Sekalipun luka itu parah, namun mereka akan dilepaskan. Hanya suatu keajaiban yang dapat menyembuhkan suatu luka yang parah. Tepat menjelang umat Allah dilepaskan mereka akan menyadari dengan penuh penderitaan, bahwa tidak ada lagi jalan yang mungkin bagi mereka untuk dilepaskan. Terkecuali suatu keajaiban yang terjadi. Kemudian semua orang akan mengetahui, bahwa hanya Allah saja yang melaksanakan kelepasan mereka.
Diakhir hotbahnya Victor T. Houteff memberikan kesimpulannya:
Kita telah membaca sejumlah ayat-ayat Alkitab di sini pada hari ini. Sekarang marilah secara singkat kita simpulkan apa yang telah kita pelajari daripadanya. Kita telah mempelajari.
- Apa artinya masa kesusahan Yakub;
- Kerajaan itu akan didirikan dalam suatu masa perang;
- Angin Puyuh dan pedang (perang) ialah bela, yaitu kutuk yang akan dikirim kepada segala bangsa kepada siapa Tuhan akan mengirimkannya;
- Bela (perang) akan pergi dari bangsa yang satu ke bangsa lainnya dan akan berlaku lama;
- Umat Allah akan dilepaskan dalam suatu masa kesusahan yang besar;
- Mereka harus membuang semua penyembahan berhala sebagai suatu prasyarat untuk dilepaskan;
- Bangsa-bangsa Kapir akan memperoleh kesusahan mereka apabila mereka kelak dipanggil keluar dari Babil. Penyelidikan hari ini terutama membicarakan kesusahan dari Yakub sendiri dan mengenai kelepasannya daripada gelang ikatan Assyria.
Catatan pemahaman :
Ketakutan yang dimaksudkan dalam nubuatan Yeremia ini adalah ketakutan terhadap KESUSAHAN YAKUB.
- Dunia kemarin, hari ini, esok
- Penguasaan terhadap tanah yang permai
- Persekutuan gereja dan pemerintah sipil (negara) akan mendatangkan suatu kesusahan yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak berdirinya sesuatu bangsa — KONFEDERASI:
Persekutuan gereja dan negara ini akan mendatangkan “suatu masa kesusahan, yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak berdirinya sesuatu bangsa.” Daniel 12 : 1. Meskipun demikian, “barangsiapa hendak menyelamatkan (melindungi) nyawanya” dengan cara mengorbankan kebenaran, “ia akan kehilangan nyawa”, demikian kata Kristus, “tetapi barangsiapa hendak melepaskan (mempertaruhkan) nyawanya demi karena Aku” dengan cara berdiri teguh mempertahankan kebenaran, “ia kelak mendapatkannya”. Matius 16 : 25. Dan nabi itu menyatakan, bahwa “pada waktu itu akan bangkit berdiri Mikhail, Penghulu besar itu yang akan berdiri bagi benih bangsamu : maka akan terjadi suatu masa kesukaran, yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak berdirinya sesuatu bangsa bahkan sampai kepada masa itu : tetapi pada masa itu bangsamu akan diluputkan, yaitu setiap orang yang kelak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab ……… Banyak orang akan disucikan, dan diputihkan, dan dicobai; tetapi orang-orang jahat akan makin berbuat kejahatan; dan tak seorangpun dari pada orang-orang jahat itu akan mengerti; tetapi orang-orang yang bijaksana akan mengerti”. Daniel 12 : 1, 10.
- Amerika akan merubah Undang-Undang Dasar negaranya, disaat itulah 144000 setelah dimeterai akan memperoleh kesusahan Yakub :
Suatu gabungan keadaan-keadaan yang sedemikian ini akan memberikan hasil dalam sebuah tiruan dari pemerintahan gabungan agama dan negara dari Abad-Abad Pertengahan, dan akan membuang sampai kepada sisa tumpukan peralatan dunia yang terbaik mengenai kebebasan manusia — yaitu Undang-Undang Dasar Amerika Serikat yang diilhami ilahi itu. Oleh karena perkembangan ini akan membuat penyakit-penyakit dunia semakin parah, maka ini akan memberi pertanda bahwa empat malaikat itu telah melepaskan angin-angin itu, dan bahwa 144.000 orang-orang Israel itu sudah dimeteraikan. (Wahyu 7 : 3 – 8).
- Raja utara yang menguasai tanah Palestina di periode akhir zaman:
Untuk memulai, maka ingatlah sekarang, bahwa raja dari selatan itu memerintah atas “tanah yang permai” itu, yaitu Palestina, berikut Mesir, dan raja dari utara akan merebut tanah yang permai itu dua kali (ayat 16, 41). Jika ia merebutnya dua kali, maka ia tak dapat tiada sudah melepaskannya sekali. Dengan sendirinya, kedua raja itu telah memerintah atasnya dua kali, dan telah melepaskannya dua kali. Tetapi raja dari utara, yang terakhir memerintah atasnya. ia akan memerintahkannya “di akhir zaman” yaitu pada masa banyak orang berlarian pergi datang, dan pada masa pengetahuan telah dipertambahkan (Daniel 12 : 4) — yaitu zaman kita sekarang. Tandailah dengan saksama, karena transaksi-transaksi ini mengenai tanah itu memberikan anak kunci untuk mengenali identitas dari pada raja-raja ini semenjak dari saat kematian Alexander sampai kepada zaman kita sekarang.
- Bangsa-bangsa Muhamedan yang dahulu dikuasai atau bersama dengan Raja utara akan melepaskan diri:
Edom, Moab, dan ibu negeri bani Ammon (orang-orang dari Trans – Yordania) kemudian datang di bawah mandat dari Britania Raya. (Lihat Peta 5!) Namun demikian, Firman mengatakan mereka “akan melepaskan diri dari pada tangannya”, yang menunjukkan bahwa walaupun ia kini menguasai mereka itu, ia kelak akan kehilangan mereka.
Dan “orang-orang Libya dan orang-orang Ethiopia akan berada pada langkah-langkahnya” ; mungkin mereka akan mengikutinya — tunduk padanya.
Catatan pemahaman :
Fokus buku buku Dunia kemaren, hari ini dan esok dengan menggunakan nubuatan Daniel pasal 11 adalah membicarakan keadaan bangsa-bangsa yang bertikai didunia, Kaitannya dengan calon 144000 ia hanya menyampaikan akan bangkit berdirinya Michael membela bani bangsa Daniel.
- Kabar-Kabar Perang Meramalkan
Berbicara pertikaian bangsa-bangsa dari nubuatan Nahum:
- Terdapat empat petunjuk yang diberikan oleh Victor Houteff :
- Petunjuk pertama : Persiapan perang berlangsung sewaktu kereta-kereta dengan obor-obornya yang bernyala-nyala melaju dijalan-jalan…kejar mengejar di jalan-jalan raya dan berlarian seperti kilat Nahum 2:3, 4,
- Petunjuk kedua : bahwa pertikaian itu sendiri akan jadi sewaktu energi mekhanis telah berkembang,
- Petunjuk ketiga : kuasa yang Assiria miliki adalah suatu gelar keturunan yang merupakan contoh dan contoh saingan dari kerajaan Assiria kuno yang pernah berkuasa luas,
- Petunjuk keempat : kuasa yang lain itu, yaitu Dia yang menghancurkan berkeping-keping memiliki suatu perolehan gelar yang didapat berdasarkan perbuatan-perbuatan yang berani. Oleh sebab itu jelaslah, bahwa ia itu menunjukkan suatu bangsa yang dikepalai oleh seorang pemimpin yang bukan keturunan raja, melainkan dari tabiat yang ganjil dan dari kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya, yang keinginan militernya akan mencerai-beraikan dan membinasakan semuar orang yang berani menentangnya.
- Assiria dikalahkan tertulis dalam Nahum 2:5-8 (halaman 9, 10),
- Perintah untuk mengalahkan Assiria datang dari Tuhan kepada “yang melindas berkeping-keping untuk merampas dan menjarah perak dan emas milik Assiria” (Nahum 2:9) (halaman 10-12)
- Penghancuran terhadap Assiria akan terhenti…..Yerema 18:7,8 (halaman 12, 13)
- Yang mengalahkan Assiria adalah “yang menghancurkan berkeping-keping” pada saat kelepasan sidang dari tali ikatan Assiria (halaman 14),
- Jawaban mengapa dalam Nahum pasal 3 halaman 11 dikatakan “bahwasannya Aku akan membalas kepadamu”….adalah karena ikut bersalah dengan segala bangsa oleh mencemarkan carang-carang kebun anggurNya (halaman 20), (sama dengan yang disebutkan dalam Amaran Sekarang Jld 1 No. 5 Yesaya 2:7 dan 8 hal 76).
- Halaman 21 bukan karena lemah tetapi Tuhan merencanakannya,
- Halaman 22 dan 24 Alasan Tuhan menghukum sesuatu bangsa
- Halaman 40 VTH memberikan jawaban utk mengenali siapa Assiria dan “dia yang menghancurkan berkeping keping” dilanjutkan halaman 43,
- Halaman 45 VTH menjelaskan bahwa perang dunia II belum berakhir.
Catatan pemahaman :
- Oleh karena fokus ramalannya kepada pertikaian Assiria, maka kaitannya dengan calon-calon 144000 adalah hanya kepada lepasnya gelang ikatan Assiria. Selain itu oleh karena Assiria merupakan contoh saingan dari Niniwe masa lalu, dan calon 144000 juga merupakan contoh saingan dari Yunus yang ditugaskan menobatkan Niniwe, maka nubuatan tersebut cenderung meramalkan pertobatan dari calon buah-buah kedua khususnya orang-orang Amerika (Assiria),
- Terkait dengan gelang ikatan Assiria dan nasib umat Allah 144000, Victor T. Houteff mengkaitkan nubuatan Nahum dengan nubuatan Yesaya pasal 7, dan 8.
4. Amaran Sekarang Buku 7 jilid 2 no. 41, Peristiwa-Peristiwa yang Sedang Berlangsung, Keadaan Situasi Palestina, dan Betapa Dekatnya Pemisahan itu!
- Hotbah Victor T. Houteff yang membicarakan peristiwa yang sedang berlangsung, keadaan situasi Palestina dan betapa dekatnya pemisahan itu, menunjuk kepada buku Kabar-Kabar Perang Meramalkan yang artinya ia mengarahkan kepada nubuatan Nahum,
- Victor T. Houteff menyakini bahwa peperangan Assiria kelanjutan dari perang dunia ke II, akan terjadi di Yerusalem sesuai nubuatan Zakharia 14:
Tetapi bagaimana ini akan jadi, saya tidak tahu; namun saya yakin bahwa perang yang terbesar dari semua peperangan yang pernah ada akan jadi kira-kira di tanah suci. “Tengoklah,” demikianlah firman Tuhan, “hari Tuhan itu datang, maka harta rampasanmu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu. Karena Aku akan menghimpunkan segala bangsa untuk berperang melawan Yerusalem; maka kota itu akan direbut, dan segala rumah akan dirampok, dan wanita-wanita akan digagahi; maka setengah dari kota itu akan masuk tawanan, dan sisa dari orang banyak itu tidak akan ditumpas dari kota itu.” Zakharia 14 : 1, 2.
- Akhir dari perang dunia ke II, mendorong terbentuknya blok timur dan blok barat:
Lagi pula, belum ada satu pun deklarasi yang resmi yang menyatakan, bahwa perang itu sudah berakhir. Belum ada penyelesaian yang lengkap yang dicapai diantara kekuatan-kekuatan yang ikut berperang di dalam peperangan itu. Setiap orang dapat melihat, bahwa dunia sedang mempersiapkan diri dengan begitu cepatnya untuk melanjutkan peperangan itu dengan pukulan terakhir yang lebih dahsyat lagi jika mungkin. Juga setiap orang dapat melihat, bahwa kemenangan dari peperangan itu tidak membawa untung bagi Britania Raya, melainkan bagi Rusia, dan bahwa menyusul berakhirnya semua permusuhan itu berbagai kondisi keadaan telah mendorong dunia untuk mengkonsolidasi diri ke dalam dua blok besar yang bermusuhan, yaitu blok Timur dan blok Barat, belum terhitung perang-perangan dan berita-berita perang di sekeliling kita. Ini terjadi karena Britania Raya bersekutu dengan Rusia yang tidak ber-Tuhan, yaitu suatu pemerintahan yang menentang Allah dan sidangNya. Dengan demikian Britania Raya menaruh harapan lebih besar kepada musuh Allah dari pada kepada Tuhan Allah sendiri, dan itulah sebabnya peperangan itu masih akan terjadi lagi.
- Dalam melengkapi penjelasannya dari peristiwa peperangan dari nubuatan Nahum, kembali lagi Victor T. Houteff mengkaitkannya dengan nubuatan Yesaya pasal 7 dan 8.
KESIMPULAN :
- Nubuatan Zakharia berbicara pertikaian bangsa diluar Palestina dengan yang di dalam Palestina, atau artinya fokus kepada bangsa-bangsa di dunia,
- Nubuatan Yeremia 25 dan Yeremia 30 berbicara peperangan lain diluar Palestina, dan Yesaya 31 berbicara tentang kehancuran Assiria,
- Nubuatan Daniel pasal 11 memfokuskan kepada pertikaian bangsa-bangsa didunia dengan lambang Raja Utara dan Raja Selatan,
- Walaupun terdapat pembicaraan tentang lepasnya gelang ikatan Assiria yang akan dirasakan oleh calon 144000, namun nubuatan Nahum membicarakan terutama bangsa Assiria yaitu Niniweh modern yang nantinya akan menjadi buah-buah kedua,
- Selain dari hasil akhir dari peperangan bangsa-bangsa didunia tersebut akan mengembalikan Israel rohani menempati tanah yang telah dikaruniakan kepada nenek moyang mereka, terkait dengan dampak yang dirasakan oleh Israel rohani yaitu calon 144000 selama proses peperangan yang terjadi ditunjukkan kepada kita dari dua buku Kabar-Kabar Perang Meramalkan dan hotbah Victor T. Houteff dalam Amaran Sekarang Buku 7 jilid 2 no. 41 yang membahas dari nubuatan Yesaya pasal 7 dan 8.
Bila dari pembahasan peperangan-peperangan ini langsung kepada hasil akhir 144000 dilepaskan dari gelang ikatan Assiria dan dilepaskan oleh Michael dari kesusahan Yakub yang tentunya bukanlah menentukan keterpanggilan dan keterpilihan calon 144000, akan tetapi dalam pembahasan nubuatan Yesaya pasal 7, dan 8 inilah ujian yang harus dijawab oleh para calon-calon 144000, apakah diri kita masing-masing pantas terpanggil dan terpilih ataukah kita akan menjadi salah seorang yang akan kalah ujian.
Artinya apa yang diramalkan dalam nubuatan Yesaya 7, dan 8 adalah ujian yang harus dihadapi oleh calon 144000 sebelum menghadapi kesusahan Yakub.
KONFEDERASI
- Buku Kabar-Kabar Perang Meramalkan – Sub judul “Latar belakang pelarian mereka dan makanan penyembuhannya”
Nubuatan Yesaya 7 dan 8 :
Catatan penting yang dapat dipahami :
- Victor T. Houteff melalui nubuatan Yesaya yang dikaitkan dengan nubuatan Nahum hendak menjelaskan kemunculan bangsa Assiria sebagai bangsa yang menguasai tanah yang permai dengan sub judul “Latar belakang pelarian mereka dan makanan penyembuhannya”,
- Nubuatan Yesaya 7 dan 8 menceritakan pengalaman bangsa Yehuda di masa raja Ahas yang dilanda ketakutan oleh karena adanya ancaman dari suatu konfederasi bangsa Israel 10 suku yang bekerja sama dengan bangsa kapir Syiria yang hendak menghancurkan Yehuda yang berada dipihak Tuhan,
- Untuk memberikan jaminan perlindungan Tuhan kepada keselamatan Yehuda, Tuhan memberikan 2 tanda alamat, yaitu seorang anak laki-laki yang lahir dari anak dara yang dinamai Immanuel, keju dan madu akan dimakanNya supaya Ia dapat menolak mana yang jahat dan memilih mana yang baik, tanda alamat yang kedua mengandunglah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, sebutkanlah namannya Maher Shalal Hashbaz, ia sejak lahir belum mampu mengetahui Bapaknya dan ibunya,
- Janji Tuhan atas konfederasi tersebut akan hancur sebelum Imanuel mampu mengetahui mana yang jahat dan mana yang baik dan Maher Shalal Hashbaz mengetahui bapaknya dan ibunya.
- Di dalam contohnya ternyata jauh sebelum Imanuel dan Maher Shalal Hashbaz lahir konfederasi tersebut telah dihancurkan oleh bangsa Assiria, hal ini menunjukkan bahwa janji perlindungan Tuhan kepada Yehuda dengan menggunakan lambang tersebut pada dasarnya merupakan nubuatan bagi jauh ke masa depan dari zaman raja Ahas, berikut kata-kata Victor T. Houteff:
Artinya, walaupun Yehuda kuno tidak akan mengalami kekalahan oleh persekutuan Israel dan Syria, namun bagaimanapun ia juga akan dibawa tunduk kepada Assiria kuno. Dan, sebagaimana yang akan kita saksikan, roh dari konfederasi ini tidak berakhir dengan Israel kuno dan Syria itu saja.
Namun karena kenyataan sejarah yang sederhana, bahwa kedua kerajaan ini telah runtuh berabad-abad lamanya sebelum Immanuel lahir, maka hal ini memberikan ketidak-cocokan waktu yang hanya dapat disesuaikan oleh kesimpulan bahwa seluruh empat bangsa itu (Yehuda, Israel, Syria, dan Assiria) yang terlibat dalam tindakan sejarah ini adalah merupakan contoh bagi empat bangsa lainnya yang akan bangkit pada sesuatu masa menyusul kelahiran Immanuel; karena sesudah kelahiran-Nya, Israel dan Syria akan dikalahkan oleh Assiria.
Jadi, tak dapat tiada harus ditemukan dalam sejarah Kristen suatu kekuatan Kristen yang murtad (Israel) yang bersekutu dengan suatu kekuatan kapir (Syria), sampai kepada akhir pembauran atau kehancuran orang-orang Kristen kuno itu (Yehuda). Dan satu-satunya konfederasi yang sedemikian ini di dalam sejarah Kristen ialah penggabungan yang tidak suci di antara Gereja dan Negara yang memerintah selama Zaman Kegelapan yang lalu dan yang telah berusaha membinasakan orang-orang “yang dilahirkan kembali,” yang telah menolak meninggalkan iman Rasul-Rasul untuk tunduk kepada suatu persekutuan Kristen – Kapir (Israel – Syria).
Dengan demikian dari kata-kata di atas dapatlah kita simpulkan bahwa ramalan janji Tuhan kepada bangsa Yehuda dii zaman raja Ahas tersebut barulah tepatnya tergenapi di zaman Martin Luther, yaitu masing-masingnya menggenapi :
- Lambang Yehuda digenapi para pengikut Martin Luther (orang Kristen mula-mula yang benar),
- Lambang Israel 10 suku digenapi pada orang Kristen mula-mula yang tidak benar (gereja Katolik),
- Lambang bangsa Syria digenapi pemerintahan Romawi Katolik,
- Lambang bangsa Assiria digenapi oleh Pemerintahan negara Protestan – jenderal Bertier dari Perancis
- Terkait dengan gelang ikatan Assiria, Selanjutnya Victor T. Houteff memberikan petunjuknya:
Sebab itu, maka dengan sendirinya Assiria kuno contoh itu akan menemukan “rangkap” nya di dalam kekuatan yang telah memecahkan gabungan gereja dan negara itu dalam Zaman Pertengahan yang lalu. Dan karena gabungan itu telah dibubarkan oleh bangsa-bangsa Protestan yang ada sekarang, maka kesimpulannya yang tak dapat dielakkan ialah bahwa Assiria modern itu akan sampai pada sejarah kita, sehingga dengan demikian memastikan kenyataan bahwa nubuatan Yesaya itu adalah berkaitan dengan nubuatan Nahum.
Dari kata-kata ini kita dapatkan pemahaman bahwa sebagaimana Yehuda contoh yang lalu harus tunduk kepada Assiria kuno yang lalu, orang-orang Kristen sejak zaman Martin Luther hingga sejarah kita kita semuapun harus tuduk kedalam belenggu Assiria modern dan inilah yang disebutkan dengan gelang ikatan Assiria, dengan demikian berarti dari masa Martin luther hingga kejatuhan Assiria yang masih didepan dunia masuk dalam Periode Assiria sebelum selanjutnya sesuai yang kita pahami akan nantinya akan digantikan dengan periode Babilon.
- Selain lambang Assiria dikatakan “Assiria modern itu akan sampai pada sejarah kita” ternyata lambang Imanuel dan Maher Shalal Hashbaz dikatakan akan ada di dalam Yehuda contoh saingan, artinya lambang Yesaya 7, dan 8 ini berbicara tentang pengumpulan 144000 :
Selanjutnya dari kenyataan bahwa keduanya akan lahir ke dalam Yehuda (sidang) yang satu dari Roh dan yang lainnya dari daging, maka terbuktilah keadaan keduanya seperti yang dikatakan oleh nabi itu, yaitu bagi “tanda-tanda ajaib” dan bagi “tanda-tanda alamat” dari dua kelas anggota-anggota sidang, yang hidup pada waktu yang sama.
Karena sebelumnya sudah ada bersama dengan Bapa-Nya (lberani 1 : 1, 2 ; Yahya 1 : 1, 2), dan kemudian telah dilahirkan kembali di Betlehem, maka Immanuel jelas melambangkan orang-orang Kristen “yang dilahirkan kembali” (Yahya 3 : 3); sedangkan yang tidak pernah ada sebelumnya, yaitu Maher-shalal-hash-baz hanya dapat melambangkan orang-orang yang tidak “dilahirkan kembali” — yaitu sebagian keanggotaan sidang yang tidak mungkin dilambangkan oleh Immanuel. Hal yang sama ditemukan dalam kiasan mengenai lshmael dan Ishak, yang merupakan contoh (type) dari “kelahiran oleh daging” “kelahiran oleh Roh” — yaitu orang-orang Yahudi bukan Kristen dan orang-orang Yahudi Kristen. (Lihat Galati 4 : 22 – 31).
Dua lambang Imanuel dan Maher Shalal Hashbaz ini, bila kita coba memahami keberadaannya dalam penjelasan Ellen G. White dari cerita pengalaman kelahiran Yesus di Betlehem, maka kita dapat pahami Imanuel adalah merupakan gembala-gembala Betlehem dan Maher Shalal Hashbaz merupakan orang-orang Majus.
Dalam paragraf selanjutnya lebih tegas lagi dijelaskan kapan kedua lambang ini harus tiba pada pemenuhan pengetahuannya masing-masing, yaitu sebagai berikut :
Dalam memfokus secara jelas terhadap kenyataan-kenyataan ini, sampailah kepada terang kebenaran, bahwa orang-orang Kristen “yang dilahirkan kembali” yang hidup sewaktu Romawi Rohaniawan jatuh, dan yang dilambangkan oleh Immanuel itu, secara rohani adalah masih sangat “muda”, belum cukup jauh selama dalam waktu maupun bertalian dengan pengetahuan Alkitab dan kemajuan kerohanian, untuk membedakan mana yang jahat dari pada mana yang baik. Akibatnya, mereka harus mencapai pengetahuan ini di dalam masa periode Assiria (Protestan), sebab hendaklah diingat, bahwa persekutuan Israel dan Syria itu akan hancur oleh Assiria sesudah Immanuel lahir tetapi sebelum la dapat “menolak mana yang jahat dan memilih mana yang baik” ; dan bukan saja sesudah Maher-shalal-hash-baz lahir tetapi juga sebelum ia dapat mengucapkan “bapakku dan ibuku.” Dan karena sidang pada kenyataannya masih belum sempurna, maka ini menunjukkan bahwa orang-orang Kristen yang “dilahirkan kembali” itupun sampai kepada hari ini belum mampu untuk secara tetap memilih antara mana yang baik dari pada mana yang jahat, dan bahwa orang-orang yang hanya dilahirkan oleh daging itupun adalah sedemikian rupa tidak berkembang sehingga tidak mampu untuk dengan pasti menyatakan kenal akan bapa mereka (Allah) dan ibu mereka (sidang).
Dari petunjuk diatas ini memberikan kejelasan kepada kita, bukan saja Assirianya saja yang dikatakan harus ada hingga sejarah kita, tetapi keberadaan Imanuel dan Maher Shalal Hashbaznya pun ada di dalam generasi kita, bahkan kehancuran konfederasi juga diulangi dalam kaitan kedua lambang tersebut harus mencapai kepenuhan pengetahuannya di periode Assiria, DENGAN DEMIKIAN NUBUATAN KONFEDERASI YESAYA 7 dan 8 INIPUN AKAN TERJADI DI DALAM PERIODE ASSIRIA MODERN KITA SEKARANG INI.
- Kesimpulan yang dapat kita pahami dari buku Kabar-kabar Perang Meramalkan adalah nubuatan Nahum berbicara dari lambang Assiria, nubuatan Yesaya berbicara tentang pengumpulan 144000, dan karena kedua nubuatan ini disajikan oleh Victor T. Houteff dalam buku tersebut, menunjukkan bahwa pengumpulan 144000 akan terjadi didalam pertikaian bangsa-bangsa nubuatan Nahum,
- Kemudian pertanyaan mengapa terjadi konfederasi, apa yang mendorong diadakannya konfederasi, kutipan berikut memberikan jawabannya:
Y e s a y a 8 : 11 – 22 : “Karena Tuhan berfirman demikian kepadaku dengan tangan yang kuat, dan diperintahkan-Nya kepadaku supaya jangan aku berjalan pada jalan bangsa ini, kataNya : ‘Janganlah dikatakan olehmu, Suatu persepakatan, terhadap semua mereka yang akan disebut Suatu persepakatan bangsa ini ; juga jangan kamu takut akan apa yang mereka takuti, dan juga janganlah gentar. Hanya Tuhan serwa sekalian alam saja yang hendaklah kamu persucikan, dan hendaklah kamu takut akan Dia, dan gentar kepada-Nya. Maka Ia akan menjadi suatu tempat kesucian (bagi para pengikut kebenaran); tetapi sebaliknya akan menjadi suatu batu sandungan, dan batu karang penghalang bagi kedua isi rumah Israel ; dan suatu perangkap dan suatu jerat bagi segala penduduk Yerusalem (sama seperti hal-Nya pada kedatangan-Nya yang pertama). Maka (sebab itu) banyak dari antara mereka itu akan kesandung, dan jatuh, dan terluka parah dan tertangkap dan tertawan.
Sebelum memulai penjelasan terhadap Yesaya 8:11-22 tersebut Victor T. Houtef pada paragraf sebelumnya menyampaikan:
Namun demikian, bagi Allah untuk berada “bersama dengan kita” dalam hal yang istimewa ini, kita tentunya harus melakukan suatu usaha khusus untuk berada bersama-sama dengan Dia. Dan untuk melakukan ini, kita harus secara jujur menyelidiki jalan-Nya dan ikut berjalan dengan gembira dalam langkah-langkah mulia-Nya, yang memimpin kita kepada suatu pengetahuan yang penuh terhadap rahasia-rahasia nubuatan, yang memungkinkan kita menghindari diri dari lubang-lubang jalanan, dan untuk tetap berdiri walaupun semua orang lain jatuh. Demikianlah, sambil mengikuti terus untuk mengetahui Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan itu, maka kita meneruskan penyelidikan kita ke dalam nubuatan Yesaya.
Kata-kata Victor T. Houteff di atas menunjukkan bahwa memahami tentang KONFEDERASI ini adalah merupakan pengetahuan yang akan memungkinkan kita terhindar dari lubang-lubang jalanan dan untuk tetap berdiri walaupun semua orang lainnya jatuh. Hal ini sejalan dengan paragraf selanjutnya pembahasan Yesaya 8:11-22, yang membeikan contoh kepada peristiwa kedatanganNya yang pertama, dimana kita ketahui dengan jelas bahwa banyak yang terjerat dan jatuh dalam ujian pengetahuan tentang TEMPAT dan WAKTU dari kelahiran Yesus, hanya gembala Betlehem dan orang Majus saja yang didapati siap sedia menyambut Mesias yang sebenarnya telah dinanti-nantikan dan diharap-harapkan seluruh bangsa Yahudi saat itu.
Kesimpulan penggenapan nubuatan Tuhan kepada bangsa Yehuda akhir zaman ini masing-masingnya menggenapi :
- Lambang Yehuda digenapi pada mereka calon 144000,
- Lambang Israel 10 suku digenapi pada orang-orang Advent kelas lalang + sekam,
- Lambang bangsa Syria digenapi pada pemerintah-pemerintah sipil diberbagai tempat akan terkumpulnya 144000,
- Lambang bangsa Assiria digenapi oleh Yehezkiel 9.
- Buku Amaran Sekarang jld 2 no. 41 Peristiwa-Peristiwa Yang Sedang Berlangsung, Keadaan Situasi Palestina, dan Betapa Dekatnya Pemisahan Itu!
Catatan penting yang dapat dipahami :
- Sebagaimana penjelasan Victor T. Houteff dalam buku Kabar-Kabar Perang Meramalkan, Victor T. Houteff kembali dalam menjelaskan peristiwa peperangan yang akan berlangsung, ketika membicarakan dampak kepada umatNya, ia kaitkan dengan nubuatan Yesaya pasal 8 yang membicarakan contoh dan contoh saingan konfederasi 10 suku dengan bangsa Syria,
- Terdapat konfederasi yang tercipta di dalam gereja-gereja periode Babilon yaitu periode yang akan dirasakan buah-buah kedua, namun Victor T. Houteff tidak memaksudkannya kepada konfederasi Yesaya pasal 8:
Dan kini sementara perang dingin di antara timur dan barat masih terus berlangsung, maka gereja-gereja pun, melalui konfederasi Amsterdam sedang memperbesar luas dari masing-masing blok. Baik siaran radio maupun surat-surat kabar memberitakan bahwa semua gereja, terkecuaIi Roma Katholik dan Russian Orthodox, telah mengirim wakil-wakilnya ke pertemuan Amsterdam itu. Gereja Russian Orthodox, sebagai anda ketahui, adalah gereja Orthodox Yunani. Dan mengapakah anda mengira gereja yang berada di Yunani itu menggabungkan diri dengan konfederasi itu, tetapi gereja yang berada di Rusia tidak? Hanya karena takut terhadap “blok” di mana mereka itu berada, Gereja-gereja itu pun mengambil sikap berpihak kepada blok-bloknya yang bersangkutan, apakah itu blok Timur atau blok Barat. (Apakah yang akan dilakukan oleh Roma Katholik? Dia pun karena kebutuhan pada akhirnya menggabungkan diri kepada blok Barat.)
- Perhatikan dalam memulai pembahasan Yesaya 8 Victor T. Houteff membuka dengan kata-kata:
Marilah kita sekarang mendengarkan apa yang Tuhan menghendaki dari pada kita untuk dilakukan, yaitu pendirian yang Ia ingin dari pada umatnya untuk dipegang:
Walaupun dijelaskannya tentang kelanjutan dari perang dunia kedua sebagaimana yang terdapat buku traktat No. 14, namun yang diramalkan dalam Yesaya 8 lah yang harus menjadi perhatian utama dan mendorong kita umatNya melakukan pembangunan dan reformasi….bukan berhenti kepada pengetahuan tentang peperangan itu sendiri. Artinya KONFEDERASI INILAH yang perlu dikawatirkan bagi calon-calon 144000 daripada permasalahan peperangan.
Kesimpulan:
Nubuatan Yesaya 7 dan 8 memfokuskan kepada nasib dari Imanuel-Imanuel dan Maher Shalal Hasbhaz.
THE SIMBOLIC CODE
Jilid 13 No. 3,4
KONFEDERASI AKHIR ZAMAN
Januari – Februari
1958
KONFEDERASI AKHIR ZAMAN
(Hasil penyelidikan ini diberikan oleh V.T. Houteff pada tanggal 30 September 1939 dan tanggal 22 Juni 1940).
Melalui nubuatan Yesaya pasal 7 dan 8 kita menyaksikan dengan jelas, bahwa umat Allah sedang mendekati suatu masa yang akan menuntut dari mereka iman yang luas untuk mempercayai sepenuhnya pada Firman Allah saja.
Karena pengalaman-pengalaman yang tercatat di dalam Alkitab telah ditulis sebagai teladan-teladan atau contoh-contoh pelajaran bagi umat Allah di waktu ini (1 Korinthi 10:11), maka marilah kita membaca beberapa ayat dari Yesaya pasal 7 dan kemudian Pasal 8, lalu memetik dari pelajaran itu apa-apa yang mungkin tersembunyi disana bagi kita.
Yesaya 7:1
“Maka terjadilah di zaman Ahaz bin Jotham, bin Uzziah, raja Yehuda, bahwa Rezin raja Syria dan Pekah bin Remaliah, raja Israel, mendatangi Yerusalem memeranginya, tetapi tidak berhasil mengalahkannya”.
Ayat ini dalam kaitan dengan ayat-ayat yang menyusulnya mengungkapkan, bahwa Allah menyayangi Yehuda (kerajaan dua suku itu) sekalipun pada waktu yang sama Ephraim (kerajaan sepuluh suku itu) juga adalah umat-Nya. Alasan mengapa Ia menyayangi Yehuda dalam hal ini ialah karena saudara-saudara mereka (Ephraim) telah bergabung dengan kekuatan-kekuatan kapir untuk berperang melawan Yehuda. Itulah sebabnya, maka Allah tidak dapat memberkati usaha Ephraim.
Dari pengalaman ini kita sebagai umat Kristen akan memperoleh pelajaran, bahwa Allah tidak akan memberkati usaha-usaha dari setiap umat-Nya apabila mereka bergabung dengan kekuatan-kekuatan kapir untuk memperoleh kuasa dalam usahanya mengalahkan saudara-saudaranya dalam Kristus, yang karena beberapa hal mereka ingin singkirkan sebagai penghalang. Persekutuan yang sedemikian ini tidak mungkin dapat berhasil.
Yesaya 7:2:
”Maka dikabarkan oranglah kepada isi rumah Daud, bunyinya, Syria (orang Syam) sudah berkonfederasi dengan Ephraim. Maka berdebarlah hati baginda raja, dan hati semua rakyatnya, seperti pohon kayu di hutan yang bergetar oleh tiupan angin”.
Rakyat Yehuda menjadi takut.
Bagaimanakah perasaaan kita sekiranya, pengalaman yang sama itu menimpa kita sekarang? Apakah yang akan menunjang kita melewati peristiwa itu? – – – Kembali Tuhan akan menjadi satu-satunya harapan bagi umat-Nya.
Yesaya 7:3 – 9:
”Maka firman Tuhan kepada Yesaya: Keluarlah sekarang menemui Ahaz, yaitu kamu dan Shearjashub puteramu, pada ujung saluran kolam yang tinggi pada jalan raya padang benara; lalu katakanlah kepadanya: Perhatikanlah baik-baik, dan tenangkanlah dirimu, jangan takut, maupun kecil hati terhadap kedua buntut puntung api yang berasap ini, yaitu terhadap kehangatan amarah Rezin bersama Syria, dan putera Remaliah itu. Sebab Syria, Ephraim, dan putera Remaliah, telah bersekongkol jahat melawan kamu, dengan mengatakan: Marilah kita naik memerangi Yehuda, dan menyakiti dia, dan membagi-bagikan tanahnya bagi kita, dan menobatkan putera Tabeal sebagai raja di tengah-tengahnya. Demikianlah firman Tuhan: la itu tidak akan jadi, bahkan tak akan terlaksana. Karena kepala dari Syria ialah Damaskus, dan kepala dari Damaskus ialah Rezin; maka dalam enampuluh lima tahun lagi Ephraim akan hancur, sehingga ia itu tidak lagi berupa suatu bangsa. Dan kepala dari Ephraim ialah Samaria, dan kepala dari Samaria ialah puteranya Remaliah. Jika engkau tidak mau percaya, pasti tidak akan engkau ditetapkan”.
Di sini Allah sedang berbicara kepada Yehuda agar supaya jangan mereka takut akan persekutuan ini karena IA tidak membantunya, Israel dan Syria tidak bergantung pada apa pun yang lebih besar dan kuat, selain hanya pada raja-raja mereka saja dan ibu kota ibu kota dari bangsa-bangsa mereka. Kepada Yehuda diperintahkan supaya bergantung pada Firman Allah yang menyatakan, bahwa persekutuan penguasa-penguasa ini akan gagal menguasai mereka. Lagi pula kepada Yehuda disampaikan: “Jika engkau tidak mau percaya, pasti engkau tidak akan ditetapkan”. Dengan perkataan lain, kepada Yehuda disampaikan, bahwa jika mereka tidak percaya akan apa yang dikatakan Allah kepada mereka, mereka akan kalah. Oleh sebab itu, maka ketahanan (survival) mereka itu sepenuhnya adalah bersyarat, tergantung pada keyakinan mereka yang penuh pada janji Allah saja, bahwa persekutuan yang dibentuk melawan mereka itu akan gagal.
Hari itu akan datang apabila engkau dan saya pun wajib sepenuhnya bergantung pada Firman Allah saja. Namun tanpa kita mengetahui apa Firman Allah itu, maka tak akan mungkin bagi kita untuk percaya pada-Nya.
Yesaya 8:9:
“Bersekutulah kamu, hai segala bangsa, maka kamu akan dihancurkan berkeping-keping; dan dengarlah, semua kamu dari negeri-negeri yang jauh; sandangkanlah pedangmu, maka kamu akan dihancurkan berkeping-keping; sandangkanlah pedangmu, maka kamu akan dihancurkan berkeping-keping.”
Di sini Allah sedang menantang sesuatu pergerakan yang menuju kepada suatu bentuk federasi bangsa-bangsa. Dengan adanya Perang Dunia I kita mulai mendengar berbagai anjuran yang mengusulkan persekutuan bangsa-bangsa ke dalam suatu badan tunggal. Pada waktu ini usul itu dihidupkan kembali, dan berbagai usaha sedang dibuat menghadapi pembentukan suatu perserikatan bangsa-bangsa yang kuat dan dapat bekerja. Memang, bukan saja pendapat yang memikirkan federasi internasional yang terus bertumbuh di mana-mana, tetapi juga di dalam pikiran banyak orang besar terdapat keyakinan yang pasti, bahwa kesinambungan cara hidup bangsa mereka yang berhasil adalah sepenuhnya bergantung pada persekutuan dan kerja sama yang erat semua bangsa yang saling menggantungkan cara hidup mereka.
Amaran yang diberikan di dalam pasal ini kepada bangsa-bangsa dan semua orang ialah jangan bersekutu dan menyandangkan pedang atau mengikat janji bersama, karena ia itu akan berakhir dengan sia-sia saja. Mungkin ada sesuatu makna dalam mengulang-ulang amaran itu. Jika demikian, ia itu akan menunjukkan, bahwa baik dua atau mungkin tiga usaha akan dibuat di antara bangsa-bangsa untuk bersekutu dan menyandang pedangnya, dan itu hanya akan berakhir dengan kegagalan. Jika masih akan ada lagi suatu usaha yang lain yang terlibat di dalamnya suatu peperangan melawan Yehuda, maka Yehuda yang tidak memiliki senjata pertahanan yang memadai di antara orang-orangnya, akan harus membuat Allah menjadi senjata pelepasan mereka.
Yesaya 8:10:
“Berembuglah bersama-sama, maka ia itu akan gagal; bicarakanlah perkataanmu, maka ia itu tidak akan berhasil: karena Allah ada bersama kami”.
Umat Allah akan mengambil suatu sikap yang kuat dan tidak terikat karena mereka yakin, bahwa Allah ada menyertai mereka. Kebanyakan manusia agaknya adalah seperti Petrus. Kita memiliki iman yang besar sebelum kita berhadapan muka dengan muka dengan sesuatu ujian. Sungguhpun demikian, apabila ujian yang dinubuatkan di sini itu tiba, maka umat Allah harus mengetahui, bahwa Allah ada menyertai mereka, dan mereka harus berdiri teguh pada sisi-Nya. Melalui ayat ini kita diberi pengertian akan alasan yang sebenarnya bagi kegagalan tertentu bangsa-bangsa dalam usaha mereka meniadakan kegenapan ketakutan-ketakutan mereka. Allah tidak ada bersama mereka. Oleh sebab itu, ia itu menjadi nyata terbukti, bahwa adalah kewajiban yang mendesak dari setiap negara dan setiap pribadi yang takut akan Allah untuk mencari dengan jujur kehendak Allah tinggal dengan DIA, kalau saja kita mau bertahan dan maju.
Yesaya 8:11, 12:
”Karena demikian Tuhan berbicara kepadaku dengan suatu tangan yang kuat, dan memerintahkan kepadaku agar jangan aku berjalan pada jalan bangsa ini, katanya: Janganlah dikatakan olehmu, Suatu konfederasi, kepada semua mereka terhadap siapa bangsa ini akan mengatakan, Suatu konfederasi; dan juga jangan
kamu takut akan ketakutan mereka itu, atau pun kecil hati”.
Umat Allah bukan saja diperintahkan untuk tidak ikut serta dalam konfederasi itu, tetapi mereka harus juga menentangnya “kepada semua orang terhadap siapa bangsa ini akan mengatakan, Suatu konfederasi”.
“Jangan kamu takut akan ketakutan mereka itu, atau pun kecil hati”. Adalah karena akar dari sesuatu ketakutan, maka konfederasi itu dibentuk. Tetapi apa yang menjadi alasan ketakutan mereka itu tidak akan membuat takut umat Allah.
Yesaya 8:13:
Sucikanlah oIehmu akan Tuhan serwa sekalian alam saja; dan biarlah DIA menjadi ketakutanmu, dan biarlah DIA menjadi kengerianmu”.
Allah saja yang harus ditinggikan; Allah saja yang harus ditakuti dan dipandang dengan ngeri. Sekiranya tidak ada kemungkinan untuk takut pada masa kegenapan pasal ini, maka tidak perlu adanya petunjuk dan penegasan kembali jaminan ini. Adalah ditunjukkan dengan nyata, bahwa umat Allah akan mendapatkan diri mereka benar-benar tak berdaya, dan mereka akan tampak tak berdaya kepada semua orang lainnya. Kemudian mereka akan memperoleh kelepasan dari Allah, dan semua orang akan menyaksikannya.
Sekiranya umat Allah sedang mendekati masa itu apabila mereka harus memilih berkonfederasi atau mengorbankan hidup mereka, maka mereka harus mengembangkan iman itu yang akan membuat mereka percaya, bahwa “pada masa itu orang akan kelak mencari mati, tetapi tidak akan menemukannya; dan akan menyukai mati, tetapi kematian akan lari daripada mereka”. Wahyu 9:6.
Yesaya 8: 14:
”Maka Ia akan menjadi sebuah tempat berlindung yang suci bagimu; tetapi bagi kedua isi rumah Israel akan menjadi sebuah batu sandungan dan sebuah bukit penghalang, menjadi suatu jaring dan jerat bagi semua penduduk Yerusalem”.
Sebuah tempat kesucian ialah suatu tempat berlindung. Di samping merupakan suatu tempat berlindung bagi umat Allah yang setia, Ia juga akan menjadi sebuah bukit penghalang bagi kedua isi rumah Israel – – – Yehuda dan Israel – – – dan sebuah jaring dan jerat bagi semua penduduk Yerusalem. Yerusalem ialah kota pemerintahan dari Yehuda. Dari sini jelas, bahwa melalui konfederasi ini Allah akan menjadi sebuah jaring dan jerat bagi Yehuda contoh saingan.
Yesaya 8:15:
”Maka banyak di antara mereka akan terantuk, lalu jatuh, dan hancur, dan terjerat, dan tertangkap”.
Nubuatan ini menyatakan, bahwa konfederasi itu akan menjadi suatu jerat – – – suatu lubang – – – dan bahwa banyak orang akan jatuh dan tertangkap di dalamnya. Ia itu akan merupakan suatu lubang yang menakutkan dan akan memisahkan umat Allah. Demikianlah Tuhan akan menguji semua umat-Nya lalu membiarkan mereka mengungkapkan sendiri berapa banyaknya iman yang dimiliki oleh masing-masingnya. Dalam menghadapi amaran ini, kita harus mempersiapkan diri secukupnya supaya kita tidak akan jatuh ke dalam jeratnya. Allah telah lebih dulu mengamarkan dengan jelas kepada umat-Nya supaya mereka tidak akan terjerat secara tak diduga-duga.
Di dalam Yesaya pasal 24 kepada kita diberitahu, bahwa akan terjadi suatu keguncangan bagaikan keguncangan pohon zait dan hanya sedikit orang yang akan tertinggal.
Konfederasi yang sedang kita pelajari sore ini akan dimulai sebelum Seruan Keras dan sebelum pembantaian dari Yeheskiel pasal 9. Ia itu bukan Patung dari Binatang itu, karena persekutuan ini terjadi mendahului Patung dari Binatang itu, dan konfederasi itu dibentuk sewaktu bangsa-bangsa sedang menyandang pedangnya untuk berperang. Ambillah cara lain, konfederasi itu akan dimulai sesudah pemeteraian dan barangkali tepat menjelang pembantaian dari Yeheskiel pasal 9. Lagi pula, ia itu adalah dalam masa apabila bangsa-bangsa Kristen bersatu sehingga perempuan “Babil” itu akan duduk pada tujuh “kepala” (Wahyu 17:9), yang melukiskan juga persekutuan gereja-gereja di bawah Babil.
Semua orang yang tidak menantikan adanya konfederasi itu, tetapi sebaliknya sedang menantikan berikutnya pemunculan kembali keunggulan gereja Romawi atau perang Armageddon atau sesuatu yang lainnya, mereka akan jatuh ke dalam jerat ini, karena ia itu tampak bagi mereka tidak berbahaya dan bahkan barangkali merupakan sesuatu perkara yang baik. Tetapi justru itulah yang akan menjadi jerat mereka.
Yesaya 8:16-18:
“Ikatkanlah kesaksian itu, meteraikan hukum itu diantara murid–murid-Ku. Dan aku hendak menantikan Tuhan, yang menyembunyikan wajahnya daripada isi rumah Yakub, maka aku akan menunggui DIA. Bahwasanya, aku dan anak-anak yang telah dikaruniakan Tuhan kepadaku adalah untuk menjadi tanda-tanda alamat dan berbagai keajaiban di Israel dari Tuhan serwa sekalian alam, yang tinggal di Gunung Sion”.
Seseorang akan memiliki iman. Allah bukan bermaksud dengan ini, bahwa Ia sedang mempertahankan berkat-berkat-Nya dari Yakub, melainkan ini menunjukkan, bahwa sekalipun kita tidak dapat melihat wajah-Nya, kita masih dapat menyaksikan kuasa-Nya.
Yesaya 8: 19:
“Maka apabila mereka kelak mengatakan kepadamu, Bertanyakanlah kepada orang-orang yang mempunyai roh-roh tenung, dan kepada dukun-dukun yang meramal, dan membisik-bisik; bukankah harus orang bertanyakan kepada Allah mereka, kepada yang hidup daripada kepada yang mati?”.
Ini menunjukkan, bahwa dunia akan makin berkerohanian jahat (is going spiritualistic).
Yesaya 8:20:
“Akan torat dan akan kesaksian: jika mereka berbicara tidak sesuai dengan Firman ini, maka itu adalah karena tidak ada terang dalam mereka”.
Ini bukan dimaksudkan, bahwa mereka adalah setan-setan, melainkan mereka berada dalam kegelapan. Apabila mereka mempelajari Kebenaran, maka mereka akan berbicara sesuai dengan hokum torat dan kesaksian Yesus.
Yesaya 8:21, 22:
“Maka mereka akan lewat melaluinya, melarat dan lapar: maka akan jadi kelak, bahwa apabila mereka lapar, mereka akan rewel sendiri, lalu mengutuk rajanya dan Allah mereka, dan memandang ke atas. Dan mereka akan melihat ke bumi; maka tengok kesusahan dan kegelapan, kesuraman dan ketakutan; maka mereka akan dihalau ke dalam kegelapan”.