<< Go Back

Sabat 26 Agustus 2023

RENUNGAN PENDAHULUAN




  1. Jadilah pendengar dari jenis tanah

yang baik

 

Saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 59 dari paragraf yang kedua:

“Para pendengar dari jenis tanah yang baik menerima firman itu bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan seolah-olah itulah kebenaran, yaitu firman Allah. Hanya orang yang menerima Injil sebagai suara Allah yang berbicara kepadanya, itulah pelajar yang benar. Ia gementar mendengar firman itu, karena baginya itulah kenyataan yang hidup. Ia membuka kemampuan berfikirnya dan hatinya untuk menerima firman itu. Pendengar-pendengar yang sedemikian ini adalah Kornelius dan teman-temannya, yang mengatakan kepada rasul Paulus, ‘Sebab itu sekarang kita berada di sini di hadapan Allah, untuk mendengarkan segala perkara yang diperintahkan kepadamu dari Allah.’ Suatu pengetahuan kebenaran tidak terlalu banyak bergantung kepada kemampuan kecerdasan melainkan kepada maksud yang murni, kesederhanaan dari iman yang sungguh-sungguh . . . . . . Para pendengar dari jenis tanah yang baik setelah mendengarkan firman itu, Ialu memegangnya dengan tekun. Setan berikut semua kaki tangannya yang jahat tidak dapat menangkapnya untuk dibuang. Dengan hanya mendengar atau membaca firman adalah tidak cukup. Barangsiapa yang rindu untuk memperoleh manfaat dari Alkitab harus merenungkan kebenaran itu yang telah disampaikan kepadanya. OIeh perhatian yang sungguh-sungguh dan pikiran yang penuh doa ia harus mempelajari arti dari semua firman kebenaran itu, dan minum sebanyak-banyaknya dari pada roh dari ucapan-ucapan yang suci itu.”

Kita perlu berdoa agar kiranya kita boleh menjadi pendengar-pendengar dari jenis tanah yang baik dan pelajar-pelajar yang benar; agar kiranya Firman Allah dapat menjadi suatu kenyataan yang hidup di dalam kita; agar kiranya kita sekarang memberikan telinga kepada ajaran dari Roh Suci; agar kiranya kita tidak saja menjadi pendengar-pendengar Firman, melainkan juga pelaksana-pelaksana dari Firman itu.–—Amaran Sekarang Jld 2 No. 25 (Renungan Doa hotbah “Hasil dari Sekolah Allah dan Hasil Sekolah Manusia)

 

  1. Petunjuk belajar Firman Tuhan yang paling berharga

 

Hukum pikiranlah yang akan mempersempit atau memperluas matra (dimensi) hal-hal yang mana ia terbiasa. Kemampuan mental pasti akan mengkerut dan akan kehilangan kemampuannya menangkap arti-arti yang dalam dari Firman Allah kecuali pikiran itu digunakan dengan sekuat tenaga dan terus menerus untuk menyelidiki kebenaran. Pikiran akan menjadi luas jika ia digunakan untuk menelurusi hubungan pokok-pokok Alkitab, membandingkan kitab dengan kitab, dan perkara-perkara rohani dengan yang bersifat rohani. Pergilah ke bawah permukaan kekayaan pikiran yang paling berharga sedang menunggu murid yang cerdas dan rajin disana —- RH, 17 Juli 1888. (MYP 262)

 

Allah dapat mengajarmu lebih banyak dalam sesaat oleh Roh KudusNya daripada yang engkau dapat pelajari dari orang-orang besar di bumi. Semesta alam sedang memandang kepada pertikaian yang sedang berlangsung di atas bumi. Dengan harga yang tidak terkira, Allah telah menyediakan untuk setiap manusia kesempatan mengetahui apa yang dapat menjadikannya bijaksana supaya selamat. Betapa rindunya malaikat-malaikat untuk melihat siapa yang memanfaatkan kesempatan ini untuknya sendiri. Apabila suatu pekabaran diberikan kepada umat Allah seharusnya mereka jangan menentangnya; mereka harus mengambil Alkitab lalu membandingkannya dengan hukum dan kesaksian, kalau tidak cocok setelah diuji, maka itu tidak benar. Allah menginginkan pikiran kita menjadi luas.—-TM 118, 119

 

Kita tidak akan dapat memperoleh akal-budi tanpa perhatian yang sungguh-sungguh disertai belajar dengan doa yang tekun. Beberapa bagian daripada Kitab Suci itu memang begitu mudah untuk tidak disalah pahami, tetapi ada pula yang lain yang artinya tidaklah terletak pada permukaan yang dapat dilihat hanya sekilas saja. Bagian-bagian Kitab Suci itu haruslah dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya. Harus diadakan penyelidikan yang hati-hati disertai perhatian dan doa yang tekun. Cara belajar yang demikian memang amat banyak manfaatnya. Seperti seorang penambang yang menemukan saluran barang-tambang yang amat berharga tersembunyi di bawah bumi, demikianlah orang yang dengan tekun menyelidiki firman Allah seperti mencari permata-permata kebenaran yang tiada ternilai harganya, yang tersembunyi dari pandangan orang yang mencari dengan sembrono. Firman yang diilhamkan Allah, ditimbang-timbang dalam hati, akan menjadi seperti sungai yang mengalir dari pancaran kehidupan itu. ——KS 84.3

 

1 Korintus 10

 

10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.

 

10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

 

10:3 Mereka semua makan makanan rohani yang sama

 

10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

 

10:5 Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

 

10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

 

10:7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.”

 

10:8 Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.

 

10:9 Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.

 

10:10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

 

10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

 

Pelajaran dari pengalaman bangsa Israel, bagaimana sesuatu umat tidak memiliki pemimpin yang hadir diantara mereka……gambaran setelah VTH meninggal.

Kepemimpinan Harun suatu contoh dari pekerja yang lemah dan mengikuti arus 

 

Selama Musa tidak berada di antara mereka, bagi Israel hal itu merupakan satu waktu menunggu dengan rasa cemas. Orang banyak mengetahui bahwa ia telah naik ke atas gunung bersama Yusak dan telah memasuki awan tebal yang dapat dilihat dari tempat mereka tinggal, yang ada di puncak gunung itu, dan dari waktu ke waktu diterangi oleh kilat yang memancar dari hadirat ilahi. Dengan penuh kerinduan mereka menunggu kembalinya Musa. Oleh karena selama berada di Mesir sudah terbiasa dengan ilah-ilah yang diwakili dengan benda-benda, maka sukarlah bagi mereka untuk berharap kepada satu oknum yang tidak kelihatan, dan selama ini mereka telah bergantung kepada Musa untuk menguatkan iman mereka. Sekarang ia telah diambil dari antara mereka. Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu tetapi Musa belum juga kembali. Sekalipun awan itu masih tampak, bagi orang banyak yang ada di tenda-tenda itu seolah-olah Musa telah meninggalkan mereka, atau telah dimusnahkan oleh api yang menghanguskan itu. ——PB1 331.1

 

Selama waktu menunggu itu (40 hari sesuai PB1 351.3), sebenarnya ada kesempatan bagi mereka untuk merenung-renungkan hukum Allah yang sudah mereka dengar itu, dan untuk menyediakan hati mereka untuk menerima kenyataan yang lebih jauh yang dapat diberikanNya kepada mereka. Mereka tidak mengambil waktu untuk hal itu; dan andaikata mereka telah berusaha mencari pengertian yang lebih jelas akan tuntutan-tuntutan Allah itu, dan merendahkan hati di hadapanNya, mereka akan terlindung dari pencobaan. Tetapi mereka tidak melakukan hal ini, dan dengan segera merekapun menjadi lalai, tidak berhati-hati dan menjadi jahat. Hal ini terutama sekali terjadi di antara bangsa campuran itu. Mereka menjadi tidak sabar untuk berada dalam perjalanan menuju tanah Perjanjian itu—negeri yang berkelimpahan susu dan air madu. Hanyalah dengan syarat penurutan bahwa negeri yang subur itu dijanjikan kepada mereka, tetapi mereka telah kehilangan pandangan akan hal ini. Ada beberapa yang mengusulkan agar kembali saja ke Mesir, tetapi apakah itu maju terus ke Kanaan atau kembali ke Mesir, orang banyak sudah bertekad tidak lagi mau menunggu akan Musa——–PB1 331.2

 

Merasa tidak berdaya oleh karena tidak hadirnya pemimpin mereka, mereka telah kembali kepada takhyul-takhyul mereka yang dulu. Bangsa campuran itu adalah yang pertama-tama telah bersungut-sungut dan bersikap tidak sabar dan merekalah pemimpin dalam kemurtadan yang terjadi selanjutnya. Di antara benda-benda yang dianggap oleh orang-orang Mesir sebagai lambang ilah mereka adalah lembu atau anaknya, dan adalah atas anjuran mereka yang sudah pernah mempraktekkan bentuk penyembahan berhala ini di Mesir dimana sekarang telah dibuat dan disembah satu patung anak lembu. Orang banyak menghendaki satu patung untuk melambangkan Allah dan memimpin mereka sebagai pengganti Musa. Allah tidak pernah memberikan patung apapun untuk menggambarkan diriNya, dan Ia telah melarang dibuatnya patung-patung untuk maksud itu. Mujizat-mujizat yang hebat di Mesir dan di Laut Merah dimaksudkan untuk meneguhkan iman di dalam Dia sebagai Penolong Israel yang tidak kelihatan, dan yang maha kuasa, satu-satunya Allah yang benar. Dan keinginan untuk memperoleh satu pernyataan yang kelihatan akan hadiratNya telah dikabulkan dalam tiang awan dan api yang telah memimpin mereka, dan juga dalam pernyataan kemuliaanNya di gunung Sinai. Tetapi dengan awan HadiratNya yang masih tampak di hadapan mereka, mereka telah berpaling dalam hati mereka kepada penyembahan berhala di Mesir, dan menggambarkan kemuliaan Allah yang tidak kelihatan itu dengan patung seekor lembu! ——-PB1 332.1

 

Note :

  • Alasan mengapa bentuk patungnya tidak wujud manusia Musa tetapi pemilihannya kepada patung lembu emas adalah karena disesuaikan dengan bagaimana mereka yang sebelumnya pernah melakukan penyembahan berhala di Mesir,



  • Contoh saingannya di masa kita akhir zaman juga demikian, mengapa tidak mereka membuat patung yang menyerupai Victor T. Houteff adalah karena sama dengan bangsa Israel….mereka membuat sesuatu yang telah mereka biasa lakukan saat sebelum mereka bergabung dengan pekabaran Tongkat Gembala dan bentuk yang biasa umum di dunia adalah perlunya WADAH atau TEMPAT dan TOKOH-TOKOH atau kita lebih lanjut baca dalam buku Amaran Sekarang Jld 1 No. 5 dikatakan :

 

Berhala-berhala apakah yang akan dimusnahkan? Segala berhala yang dapat berjalan. Oleh karena itu, maka mereka itu adalah orang-orang yang dipuja-puja oleh banyak orang. Mereka berikut semua orang yang memuja-muja mereka itu akan berlari-lari ke dalam “lobang-lobang gunung, dan ke dalam gua-gua di dalam tanah”. Hanya mereka yang telah membuang segala berhala itu yang akan luput. Di dalam ayat-ayat ini tiga jenis berhala telah disebutkan :

(1) segala perbuatan tangan manusia;

(2) orang-orang yang dipuja-puja ;

(3) emas dan perak yang disembah-sembah.

 

Selagi Musa bepergian, wewenang pemerintahan telah dipercayakan kepada Harun, dan sekelompok orang banyak telah mengerumuni kemahnya, dengan tuntutan, “Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantar kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apa jadinya.” Awan itu, kata mereka, yang telah memimpin mereka sampai ke tempat itu, sekarang telah tinggal menetap di atas gunung, itu tidak akan lagi memimpin mereka dalam perjalanan. Mereka harus mempunyai sebuah patung sebagai penggantinya; dan jikalau, seperti telah diusulkan, mereka harus kembali ke Mesir, maka mereka akan memperoleh belas kasihan dari orang Mesir dengan membawa patung ini di hadapan mereka, dan mengakuinya sebagai dewa mereka. ——-PB1 332.2

 

Dalam kemelut seperti ini diperlukan orang yang teguh, yang berani mengambil keputusan, yang betul-betul berani; seorang yang lebih mengutamakan kehormatan Allah lebih daripada untuk menjadi populer, lebih daripada keselamatan diri atau daripada hidup itu sendiri. Tetapi pemimpin Israel yang sekarang ini tidaklah mempunyai watak seperti itu. Harun dengan lembek memprotes tuntutan itu, tetapi kebimbangan serta perasaan takutnya pada saat yang kritis itu hanyalah membuat mereka menjadi lebih nekad lagi. Kekacauan semakin bertambah. Kegaduhan yang membabi-buta dan tidak beralasan tampaknya menguasai orang banyak itu. Banyak yang setia atas perjanjian mereka dengan Allah, tetapi jauh lebih banyak orang-orang yang menggabungkan diri dalam kemurtadan ini. Beberapa orang yang berani untuk menyatakan bahwa pembuatan patung seperti yang telah direncanakan itu adalah penyembahan berhala, telah diperlakukan dengan kasar dan di dalam kekacauan serta kegaduhan itu akhirnya mereka telah kehilangan nyawa. ——–PB1 332.3

 

Harun merasa takut akan keselamatan dirinya; dan gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia telah menyerah kepada tuntutan orang banyak. Tindakannya yang pertama adalah menyuruh agar anting-anting emas dikumpulkan dari semua orang dan dibawa kepadanya, dengan mengharapkan bahwa kesombongan mereka akan menjadikan mereka enggan untuk mengadakan pengorbanan seperti itu. Tetapi dengan sukarela mereka telah menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka; dan dari benda-benda ini ia telah membuat sebuah patung tuangan, yang menyerupai dewa Mesir. Orang banyak itu kemudian mengumumkan, “Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa kamu keluar dari negeri Mesir.” Dan Harun telah mengijinkan penghinaan yang keji ini terhadap Tuhan. Dan ia berbuat lebih dari itu. Melihat bagaimana puasnya orang banyak itu telah menerima dewa keemasan itu, ia telah mendirikan sebuah mezbah di hadapannya, serta memberikan satu pengumuman, “Esok hari adalah hari raya bagi Allah.” Pengumuman itu didahului oleh peniup-peniup terompet dari satu kelompok kepada kelompok yang lain di seluruh perkemahan itu. “Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka berdiri hendak bermain ramai-ramai.” Dengan berpura-pura mengadakan “satu upacara bagi Tuhan,” mereka telah menyerahkan diri mereka kepada pesta pora yang gelojoh dan penuh nafsu. ——-PB1 333.1

 

Betapa sering, pada zaman kita ini, cinta kepelesiran ditutupi dengan satu “bentuk peribadatan”! Satu agama yang mengijinkan manusia, sementara mengadakan upacara kebaktian, untuk menyerahkan diri kepada pemanjaan hawa nafsu dan sifat mementingkan diri, adalah sangat menarik kepada orang banyak sekarang ini seperti pada zaman Israel itu. Dan hingga kini masih ada Harun-harun yang lembek, yang, sementara menduduki jabatan yang berwenang di dalam sidang, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang belum berserah, dan dengan demikian mendorong mereka berbuat dosa. ——PB1 333.2

 

Musa yang berada di atas gunung telah diamarkan tentang kemurtadan yang terjadi di perkemahan itu, dan diperintahkan supaya kembali dengan segera. Allah bersabda, “Pergilah engkau, turunlah dari atas bukit, karena bangsamu, yang telah kau bawa naik dari negeri Mesir, ia itu telah merusakkan halnya. Dengan segera juga mereka itu telah undur daripada jalan yang kupesan kepadanya! Mereka itu telah memperbuat akan dirinya seekor anak lembu tuangan, lalu mereka itu sujud di hadapannya.” Allah sebenarnya dapat menghentikan pergerakan itu dari awainya; tetapi Ia membiarkan hal itu berlaku sampai ke puncaknya agar Ia dapat memberikan pelajaran dalam hukumanNya terhadap penghinaan dan kemurtadan. ——–PB1 334.2

 

Note:

Dalam contoh diatas terlihat sebenarnya Tuhan dapat saja mengambil tindakan tegas secara langsung, namun dikatakan Ia membiarkan hingga tiba puncaknya, maka sebagai contoh saingannya diakhir zamanpun kita harus bersabar, melihat keberadaan bentuk ORGANISASI PALSU berikut dengan ORANG-ORANG YANG DIPUJA-PUJANYA…….terhadap kapan Tuhan akan melakukan tindakan, jawabannya adalah sesuai rencanaNya yang telah dibukakan kepada kita yaitu saat YEHEZKIEL 9.

Ini juga menggambarkan bahwa kelompok seperti David Koresh yang dahulu mencoreng nama Davidian bukanlah contoh saingan dari lambang pengalaman bangsa Israel ini, karena terhadap mereka Tuhan langsung mengambil tindakan.

 

Di kaki gunung Sinai itu juga, setan telah mulai hendak melaksanakan rencana-rencananya untuk menghancurkan hukum Allah, dengan demikian meneruskan pekerjaan yang sama yang telah dimulainya di sorga. Selama empat puluh hari sementara Musa berada di atas gunung bersama Allah, setan sibuk membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan. Sementara Allah sedang menuliskan hukumNya, untuk diserahkan kepada umat perjanjianNya, bangsa Israel, dengan menyangkal kesetiaan mereka kepada Tuhan, telah menuntut agar dewa keemasan dibuat! Pada waktu Musa kembali dari hadirat kemuliaan ilahi yang hebat itu, dengan prinsip-prinsip hukum itu di tangannya, untuk mana mereka telah berjanji akan menurutnya, ia dapati mereka, dengan terang-terangan melawan perintahNya, sedang menyembah sujud dalam perbaktian kepada sebuah patung emas. —-PB1 351.3


Adalah melalui tipu muslihat dimana setan telah memperdayakan malaikat-malaikat; dengan cara seperti itulah sepanjang zaman ia telah menjalankan pekerjaannya di antara manusia dan ia akan terus menggunakan cara ini sampai kepada akhirnya. Jikalau dengan terang-terangan ia mengaku sedang berperang melawan Allah dan hukumNya, manusia akan waspada; tetapi ia telah menyelubungi dirinya dan mencampur-baurkan yang benar dengan yang salah. Kepalsuan yang paling berbahaya ialah kepalsuan yang bercampur dengan kebenaran. Dengan cara demikianlah yang salah telah diterima sehingga telah menawan dan membinasakan jiwa manusia. Oleh cara ini setan telah menguasai dunia ini. Tetapi harinya akan datang bilamana kemenangannya itu akan diakhiri untuk selama-lamanya. —–PB1 355.2

 

Note:

Kita perhatikan dalam contoh bangsa Israel ini setan bekerja tidak terang-terangan, mereka menggunakan orang-orang yang tidak dicurigai dan ia mencampur baurkan yang benar dengan yang salah. Itulah sebabnya ia membuat patung lembu emas akhir zaman yang sedemikian mirip dengan yang Musa contoh saingan atau Victor T. Houteff dahulu pernah buat…..yaitu memilih tempat yang dimana dahulu Victor T. Houteff dirikan organisasinya dan kepengurusannya organisasinyapun disesuaikan dengan buku keimamatan.

 

Apabila ia memasuki perkemahan itu, Musa melewati orang banyak yang sedang berpesta pora itu, kemudian ia mengambil berhala itu dan mencampakkannya ke dalam api. Setelah itu ia menggilingnya menjadi seperti tepung, dan setelah menghamburkannya ke dalam satu sungai yang mengalir dari atas gunung, ia menyuruh orang banyak meminum airnya. Dengan demikian ditunjukkan bagaimana sia-sianya dewa yang mereka sembah itu. —–PB1 337.1

 

Pemimpin besar itu memanggil saudaranya yang bersalah itu, dan dengan tegas menanyakan, “Engkau dipengapakan orang banyak ini maka engkau mendatangkan atasnya salah yang begitu besar?” Harun berusaha untuk membela dirinya dengan menceritakan desakan orang banyak; sehingga jikalau ia tidak mengabulkan keinginan mereka, maka ia akan dibunuh. Ia berkata, “Janganlah kiranya amarah tuan sangat bernyala! Tuan tahu akan hal bangsa ini sama sekali jahat adanya. Maka kata mereka itu kepada hamba: Perbuatlah akan kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun Musa, orang yang telah membawa akan kami naik dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Lalu kata hamba kepada mereka itu: Barangsiapa yang pakai emas, hendaklah dicabutnya serta dibawanya ke mari kepadaku. Maka telah kulontarkan dia ke dalam api, lalu keluarlah rupa anak lembu ini.” Ia mau membujuk Musa untuk mempercayai bahwa satu mujizat telah terjadi—bahwa emas itu telah dilemparkan ke dalam api, dan oleh satu kuasa gaib telah berubah menjadi satu patung anak lembu. Tetapi dalih-dalih serta keterangan palsunya itu tidak menolongnya. Dengan adil ia telah diperlakukan sebagai pemimpin kemurtadan itu. ——PB1 337.2

 

Note:

  • Dalam paragraf ini kita lihat dikatakan “sia-sianya dewa yang mereka sembah itu” hal ini menunjukkan sama sekali Tuhan tidak melihat terdapat hal yang baik dari patung lembu emas yang mereka buat, ini berarti sama halnya dengan kita sekarang walaupun tampak ORGANISASI dan PEMIMPINNYA mereka buat sesuai dengan buku KEIMAMATAN namun janganlah sampai sempat mempengaruhi kita hingga kita terkesan,
  • Selanjutnya kita lihat juga kata-kata “dalih-dalih serta keterangan palsunya itu tidak menolongnya” disini artinya perlu menjadi peringatan bagi kita yang terkesan dengan ORGANISASI dan PEMIMPINNYA di akhir zaman ini kesemuanya itu nanti bila murkaNya telah sampai TIDAK AKAN MAMPU MERUBAH AMARAHNYA.

 

Musa adalah satu lambang daripada Kristus. Sebagaimana pengantara Israel itu menudungi wajahnya, oleh karena orang banyak itu tidak tahan untuk melihat kemuliaannya, demikian juga Kristus, Pengantara ilahi itu, menudungi keilahianNya dengan kemanusiaan pada waktu datang ke dunia ini. Jikalau Ia telah datang disertai oleh kemuliaan sorga, ia tidak akan dapat mendekati manusia dalam keadaannya yang berdosa. Mereka tidak akan tahan terhadap kemuliaan hadiratNya. Oleh sebab itu Ia telah merendahkan diriNya, dan dijadikan “di dalam rupa manusia yang berdosa” (Rom 8:3), agar Ia dapat menjangkau umat manusia yang berdosa itu, dan mengangkatnya. —-PB1 346.2

 

Sekalipun Allah telah mengabulkan doa Musa dengan menghindarkan Israel dari kebinasaan, kemurtadan mereka harus dihukum dengan cara nyata. Pelanggaran dan pemberontakan ke dalam mana Harun telah membiarkan mereka jatuh, jikalau tidak segera dihancurkan akan menyebabkan merajalelanya kejahatan, dan akan melibatkan bangsa itu ke dalam kehancuran yang tidak akan dapat dielakkan lagi. Oleh kekerasan yang dahsyat kejahatan harus dimusnahkan. Sambil berdiri di pintu gerbang perkemahan itu Musa telah memanggil orang banyak, “Siapakah yang memihak Tuhan? biarlah ia datang kepadaku.” Mereka yang tidak ikut dalam kemurtadan harus berdiri di sebelah kanan Musa; mereka yang bersalah tetapi sudah bertobat, di sebelah kiri. Perintah itu diturut. Didapati bahwa suku bangsa Lewi tidak ambil bahagian dalam penyembahan berhala itu. Dari antara suku-suku lainnya banyak yang sekalipun mereka telah berdosa, sekarang menyatakan pertobatan mereka. Tetapi satu kelompok yang besar, kebanyakan dari bangsa campuran itu yang telah mendesak untuk dibuatnya patung itu, dengan keras kepala tetap bertahan dalam pemberontakan mereka. Di dalam nama “Tuhan Allah Israel,” Musa sekarang memerintahkan mereka yang ada di sebelah kanannya, yang telah memelihara diri mereka bersih daripada penyembahan berhala, untuk menghunus pedangnya dan membunuh semua orang yang berkeras dalam pemberontakan. “Maka pada hari itu matilah daripada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya.” Tanpa memandang pangkat, suku bangsa ataupun sahabat, pemimpin-pemimpin dalam kejahatan itu dibinasakan; tetapi semua orang yang bertobat dan merendahkan diri telah dibiarkan hidup. —–PB1 339.1

 

Waktunya tidak lama lagi bilamana Allah akan bangkit untuk membenarkan wewenangNya yang telah dihina. “Karena sesungguhnya Tuhan keluar dari dalam tempatNya hendak membalas segala kesalahan orang isi dunia kepadanya.” Yesaya 26:21. “Tetapi siapa gerangan akan menderita hari kedatanganNya? Dan siapa tahan berdiri, apabila kelihatanlah Ia?” Maleakhi 3:2. Bangsa Israel, oleh karena dosa mereka, dilarang mendekati gunung itu pada waktu Allah segera akan turun ke atasnya untuk mengumumkan hukumNya, agar supaya mereka jangan dibinasakan oleh kemuliaan hadiratNya yang menyala-nyala itu. Jikalau pernyataan kuasaNya yang seperti itu telah menandai tempat yang telah dipilihnya untuk mengumumkan hukum Allah, betapa dahsyatnya lagi pehukumanNya itu bilamana la datang untuk melaksanakan hukum-hukum yang suci ini. Bagaimana mereka yang telah menginjak-injak wewenangNya itu dapat bertahan terhadap kemuliaanNya pada hari pembalasanNya yang dahsyat itu? Kegentaran di Sinai kepada orang banyak itu menggambarkan pemandangan yang akan terjadi pada hari pehukuman. Bunyi terompet memanggil Israel untuk menghadap kepada Allah. Suara Penghulu Malaikat dan terompet Allah akan memanggil, dari seluruh bumi ini, baik yang hidup dan yang mati kepada hadirat Hakim mereka. Bapa dan Anak, didampingi oleh rombongan malaikat yang besar jumlahnya, hadir di atas gunung itu. Pada hari pehukuman yang besar itu Kristus akan datang “dalam kemuliaan Bapa dengan segala malaikatNya.” Matius 16:27. Pada waktu itu Ia akan duduk di atas takhta kemuliaanNya, dan di hadapanNya akan berhimpun segala bangsa.—–PB1 355.4

 

Note:

  • Musa adalah satu lambang daripada Kristus, dikatakan dalam paragraf PB1 355.4 bahwa Yesus akan datang dengan murkaNya (Maleakhi 3:2) dan dalam contoh saat Musa kembali dari gunung Sinai ia melakukan pemisahan dan perintah pembantaian kepada mereka yang tidak setia, maka jelas sekali bagi kita para pemegang kebenaran sekarang dapat menyimpulkan bahwa peristiwa dari 40 hari Musa naik ke gunung Sinai ini merupakan contoh dan contoh saingan bagi bagaimana keadaan calon-calon 144000 mendekati penyelesaian pekerjaannya di sidang Laodekia setelah ditinggalkan oleh Victor T. Houteff,
  • Pelajaran pengalaman 40 hari Musa naik ke gunung Sinai ini membantu kita mengetahui apa yang harus kita lakukan setelah meninggalnya Victor T. Houteff, apakah perlu kita mendirikan kembali bentuk-bentuk kepemimpinan yang mirip dengan saat kepemimpinan Victor T. Houteff ataukah kita lanjutkan pekerjaan tanpa bergantung kepada lambang-lambang atau vigur yang kelihatan,
  • Pelajaran ini juga mengawal kita untuk waspada terhadap hasil-hasil pemikiran orang-orang yang tampaknya aktif bekerja bagi Tuhan yang sebenarnya merupakan agen-agen setan yang dikatakan selama 40 hari kekosongan pemimpin dalam bangsa Israel ”sibuk membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan.”
  • Dibuatnya patung lembu emas yang merupakan contoh saingan dari dibuatnya ORGANISASI berikut ORANG YANG DIPUJA-PUJA bila kita kaitkan dengan jawaban Victor T. Houteff dalam pertanyaan No. 4 buku Tanya Jawab I, maka dimungkinkan inilah yang dimaksudkan sebagai “bahaya yang kedua” sebagai kelanjutan dari “bahaya yang pertama” penggenapan pukulan mematikan dari buku Pembina Gedung Putih, karena secara logika yang sama dengan adanya buah-buah pertama  juga harus ada buah-buah kedua, maka demikian pula dengan bahaya yang akan dihadapi para pemegang kebenaran sekarang di akhir pekerjaan bagi sidang.
  • Melalui pelajaran dari pengalaman 40 hari Musa naik ke gunung Sinai ini kita sekarang dapat lebih memahami kata-kata Ellen G. White berikut ini:

 

Testimonies to Ministers, p. 300:

“Marilah kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam tugas yang terakhir ini dalam suatu cara yang sangat berbeda daripada yang biasanya, dan dalam suatu cara yang akan bertentangan dengan setiap perencanaan manusia. Akan ada kelak orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mengatur bahkan sampai dengan pergerakan-pergerakan apa saja, yang hendak dibuat sewaktu pekerjaan bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu, yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran untuk diberitakan kepada dunia. Allah akan menggunakan berbagai cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa Ia sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri. Para pekerja akan dibuat kagum oleh sarana-sarana yang sederhana, yang akan digunakanNya untuk memulai dan menyempurnakan pekerjaan pembenaranNya.” 

 

Selain kata-kata tersebut dilanjutkan oleh Victor T. Houteff :

 

“Allah telah berjanji, bahwa di mana para gembala didapati tidak benar Ia akan mengawasi sendiri kawanan domba itu …..Dalam masa ini, emas akan dipisahkan dari pada sanganya di dalam sidang. Peribadatan yang benar akan jelas dapat dibedakan dari pada semua peribadatan yang hanya dalam rupa saja. Banyak bintang yang sudah  kita agung-agungkan karena kecerdasannya selama ini, kelak pada masa itu akan pergi masuk ke dalam kegelapan ……. Orang-orang yang pernah malu-malu dan kurang percaya pada diri sendiri, akan kelak menyatakan diri mereka secara terbuka bagi Kristus dan kebenaran-Nya. Mereka yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang kelak akan jadi seperti Daud —— yaitu rela untuk bertindak dan berani” (Testimonies, vol. 5, pp. 80, 81)——–Traktat No. 1 Panggilan Jam Ke Sebelas Ekstra, sub judul “Pekabaran murni dan mutlak – – Bagaimanakah Pekabaran Itu Kelak Mencapai Orang Banyak Itu?”.

 

 

PERMASALAHAN  MENGENAI ORGANISASI

 

 

Jawaban terhadap pertanyaan apakah organisasi dapat menyelamatkan, perlukah kita bergantung kepada organisasi?

 

Pertanyaan ini timbul karena terdapat kelompok Davidian yang memiliki pemahaman bahwa keanggotaan dan tunduk kepada organisasi sebagai salah satu penentu keselamatan, untuk itu perlu kiranya kita meluangkan waktu untuk memperoleh jawaban dari sumber yang terpercaya yaitu dari kutipan-kutipan penjelasan penulis itu sendiri (Ny. White dan VT. Houteff).

  1. Alasan perlunya organisasi, untuk mengatur bantuan terhadap pekerjaan injil, untuk meneruskan tugas ke daerah-daerah (alasan manajerial bukan alasan kerohanian) (Testimonies to Ministers, p.26)

“Oleh karena jumlah anggota kita telah meningkat, maka nyatalah bahwa tanpa sesuatu bentuk organisasi akan timbul banyak kekacauan, sehingga pekerjaan tidak mungkin tidak mungkin dapat dimajukan dengan berhasil untuk mengatur bantuan terhadap pekerjaan injil, untuk meneruskan tugas ke daerah-daerah …. Serta untuk berbagai macam tujuan lain, maka organisasi tak dapat tiada diperlukan “

Penjelasan :

Dari kutipan tulisan Ny. White tersebut terlihat bahwa keberadaan organisasi dimaksudkan bukan berkaitan dengan kerohanian atau berkaitan dengan keselamatan melainkan hanya dimaksudkan untuk keperluan manajerial/administratif. Memperhatikan kepada tahun terbentuknya organisasi General Conference yaitu tahun 1863 sedangkan gereja Advent berikut nabinya Ny. White telah bergerak sejak tahun 1844 dan demikian pula dengan organisasi Davidian sebagai organisasi reorganisasi General Conference baru berdiri tahun 1935 walaupun VT. Houteff telah memperkenalkan kebenarannya pada tahun 1929.

Maka dapatlah disimpulkan bahwa keberadaan organisasi tidak mempunyai maksud menentukan keselamatan selain dari pada maksud sebagaimana diatas yaitu untuk keperluan manajerial, Adalah sangat tidak adil jika keselamatan hanya dapat diperoleh setelah terdapatnya organisasi sebab apabila seseorang yang bergabung dengan kelompok kecil yang mempelajari kembali kesalahan penetapan waktu oleh Wiliam Miller tahun 1844 dan turut serta dalam pergerakan gereja Advent pada awalnya tidak dapat memperoleh keselamatan hanya karena yang bersangkutan meninggal sebelum terbentuk organisasi tahun 1863. Demikian pula bagi orang Davidian yang menerima pekabaran Tongkat tahun 1929  namun telah meninggal sebelum terbentuknya organisasi tahun 1935 tidak memperoleh keselamatan.

  1. Paradoks Besar Sepanjang Zaman, Pengantar-Perlunya nubuatan :

“Karena karunia nabi-nabi, sesuai dengan Firman Injil adalah pada urutan kedua dari semua karunia-karunia yang diperuntukkan bagi sidang, dan karunia pemerintahan-pemerintahan dan berbagai karunia lidah adalah yang terakhir, maka jelaslah bahwa mereka yang meremehkan karunia nubuatan tetapi meninggikan karunia pemerintah dan karunia lidah itu sedang menarik kereta dari bagian belakangnya, dan sedang berjalan menuju kearah yang keliru. Kepada mereka yang sedemikian ini Kristus sedang mengatakan : “Tiada disadari bahwa engkau adalah malang, dan sengsara dan miskin dan buta dan bertelanjang. “ Wahlu 3:17.

  1. Paradoks Besar Sepanjang Zaman – Pengantar-Perlunya nubuatan, Mengapa binasa? hal 5,  :

“Sementara yang terbanyak daripada karunia-karunia ini, khususnya karunia-karunia lidah dan pemerintah-pemerintahan yang secara bersemangat paling banyak dicari oleh gereja-gereja Kristen, maka karunia yang satunya yaitu, “nabi-nabi” – yang diremehkan oleh orang-orang Yahudi dahulu, secara keseluruhannya terus ditolak oleh hampir semua dunia Kristen. Demikianlah roh yang telah menghasut pembunuhan terhadap para nabi zaman dahulu ditangan para pemimpin Yahudi itu, kini sedang melakukan jenis perbuatan penghancuran yang hampir sama melalui perantaraan tantangan yang terorganisasi.

 

  1. Paradoks Besar Sepanjang Zaman, Pasangan kuda dauk dan kuda teji – kepemimpinan rangkap (Allah tidak menaruh sesuatu kekuasaan raja apapun di dalam barisan kita untuk mengontrol cabang ini atau itu daripada pekerjaan)

”Sekarang ingin saya katakan, bahwa Allah tidak menaruh sesuatu kekuasaan raja apapun di dalam barisan kita untuk mengontrol cabang ini atau itu daripada pekerjaan. Pekerjaan telah banyak dibatasi oleh usaha-usaha untuk mengontrolnya pada setiap garis. Di sinilah terdapat suatu kebun anggur yang memberikan tempat-tempatnya yang tandus yang belum memperoleh pekerja satupun. Dan jika seseorang hendak mulai mengolah tempat-tempat ini dalam nama Tuhan, jika ia tidak memperoleh persetujuan dari orang-orang di dalam sebuah lingkungan kekuasaan kecil itu, maka ia tidak akan memperoleh bantuan apapun. Allah menghendaki agar para pekerja Nya harus memperoleh bantuan. Jika sekiranya seratus orang akan memulaikan suatu missi ke lapangan-lapangan yang tandus, dengan berseru kepada Allah, maka Ia akan membuka ke hadapan mereka.

Marilah kuceritakan kepadamu, jika hatimu ada pada pekerjaan itu dan engkau percaya pada Allah, engkau tidak perlu bergantung pada persetujuan pendeta manapun atau umat manapun; jika engkau pergi langsung bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa saja yang dapat engkau ajarkan kebenaran itu, Allah akan meneguhkan engkau.

Jika sekiranya pekerjaan tidak dibatasi sedemikian rupa oleh sesuatu rintangan di sini, dan disana dan bahkan rintangan diseberang sana, maka ia itu akan maju dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan maju pertama sekali dalam kelemahan; namun Allah di Sorga hidup.” – Review and Herald, April 16 1901

  1. Paradoks Besar Sepanjang Zaman – Pasangan kuda dauk dan kuda teji – kepemimpinan rangkap.

Tetapi “Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa ujian dan kegoncangan akan muncul keluar. Ada jiwa-jiwa yang berharga yang kini tersembunyi yang tidak pernah menyembah sujud kepada Baal. Mereka belum memperoleh terang itu yang telah bercahaya dalam penyinaran yang terpusat (concentrated) atas kamu. Tetapi, mungkin di bawah suatu lahiriah yang kasar dan tidak menarik terang yang murni dari suatu tabiat Kristen yang asli akan diungkapkan.”Testimonies, vol. 5, pp. 80.

Walaupun hamba-hamba Allah ini, yang akan muncul keluar selama pembersihan sidang, “belum memperoleh terang yang telah bercahaya dalam sebuah penyinaran yang terpusat (concentrated)” atas orang-orang lainnya, namun dari hal mereka ada dikatakan : “Yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang, akan jadi seperti Daud — rela untuk berbuat dan berani ……… Kemudian sidang Kristus akan kelihatan ‘indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat seperti suatu bala tentara dengan panji-panji.'” “Ia akan keluar ke dalam seluruh dunia dengan kemenangan dan untuk memenangkan.”Testimonies, vol. 5, pp. 80, 81; Prophets and Kings, p. 725.

 

  1. Paradoks Besar Sepanjang Zaman, Kepada saudara-saudara pemimpin:

“Orang-orang ….. oleh perantaraan sifat mementingkan diri …. Menindas orang-orang yang justru sedang Allah gunakan untuk menyebarkan terang yang telah dikaruniakan Nya kepada mereka … Keahlian Setan telah dipakai …… ia bekerja membatasi kebebasan beragama …. Organisasi-organisasi ….. akan bekerja di bawah pengendalian Setan untuk menghantarkan manusia ke bahwa pengawasan manusia; maka pemalsuan dan penipuan akan memperlihatkan kesamaan semangat mencari kebenaran dan semangat bagi memajukan kerajaan Allah ….. orang-orang yang sedemikian ini mencoba melaksanakan hak-hak kekuasanaan istimewa Allah, yaitu mereka mengira dapat melakukan apa yang Allah sendiri tidak akan perbuat dalam usaha mengontrol pikiran manusia. Demikian inilah mereka mengikuti jejak faham orang Romawi …. Dalam pengaturan-pengaturan yang sedemikian ini orang yang membiarkan pikirannya diatur oleh pikiran orang lain akan sedemikian inilah dipisahkan dari Allah lalu terbuka bagi cobaan…… tetapi Allah telah menyajikannya dengan jelas ke hadapan kita. FirmanNya : “Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangannya.” Testimonies, vol 7, pp 178-181.

Komentar :

Marilah kita menguji ke sejarah apakah benar kutipan-kutipan tersebut di atas yang intinya menunjukkan bahwa Setan menggunakan organisasi-organisasi sebagai alat yang ampuh untuk membuat manusia bergantung kepada manusia lainnya.

Sebagai contoh pada masa gereja Lutheran memperoleh tawaran pekabaran yang dibawakan oleh John Knox, gereja Lutheran menolak pekabaran itu kemudian sebagian yang menerima pekabaran tersebut membentuk gereja baru yaitu Presbitarian dengan tambahan pekabaran baru Kasih Karunia. Dari contoh ini kita bisa melihat bahwa pada saat itu mengapa mereka membentuk gereja baru, hal ini karena secara organisasi gereja Lutheran menolak pekabaran dan sebagian umat dari gereja tersebut keluar dan membentuk gereja baru, artinya umat pada saat itu terbagi menjadi dua yaitu pertama bergantung kepada Organisasi dan yang kedua bergantung hanya kepada kebenaran, hal demikian ini terjadi pula pada sejarah gereja-gereja terkenal lainnya sampai dengan masa kita sekarang, yaitu pada saat gereja Advent ditawarkan pekabaran VT. Houteff, umat terbagi menjadi dua kelompok yaitu sebagian tetap bergantung kepada General Conference dan sebagian lagi yang rendah hati bergantung hanya kepada kebenaran maju kedalam perkembangan kebenaran makanan pada waktunya. Hal inipun ternyata setelah kita sekarang berada di dalam kelompok 5 anak dara yang pintar khususnya menjelang kelepasan, ternyata kembali lagi terdapat juga jenis-jenis orang yang sebenarnya berorganisasi dan sebagai orang beragama, itulah sebabnya kita secara individu diingatkan untuk tidak bergantung kepada manusia, melainkan mempraktekkan kata-kata uji segala perkara pilih mana yang benar, berbahagialah dia yang membaca walaupun disisi yang lain kita juga sesuai Efesus 4:11 perlu digembalakan oleh penginjil, gembala dan guru supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran.

 

  1. The Symbolic Code buku 1 hal 30, 31 :

Banyak telah menanyakan siapakah yang dapat dipilih untuk memimpin dalam pelayanan pekerjaan? Jawaban yang keluar dari Gunung Karmel ialah, bahwa setiap orang yang tidak memiliki sesuatu Kartu Keanggotaan tidak dapat menjadi seorang guru Davidian. Ia hanya dapat mendengar saja. Tetapi pun pemberian Kartu Keanggotaan itu adalah perkara biasa. Bahwa kartu itu sendiri tidak mengandung arti apa-apa.

 

  1. Seseorang yang bukan anggota sidang Masehi Advent Hari Ketujuh dapatkah menjadi salah seorang dari 144.000 (Tanya Jawab buku 4 hal 29, 30)

Pertanyaan No. 93 :

Walaupun saya bukan seorang anggota sidang Masehi Advent Hari Ketujuh, namun karena saya telah memperoleh terang mengenai Yeheskiel 9 dan mengenai Kebenaran 144.000 itu, mungkinkah saya akan binasa dalam pembantaian orang-orang jahat jika saya tidak sepenuhnya menerima dan menghayati terang itu?. Dan sebaliknya, dapatkah saya ikut menikmati semua hak dan kesempatan dari mereka yang 144.000 itu dan menjadi salah seorang dari mereka jika saya mematuhi semua terang dari pekabaran ini?

Jawab :

Walaupun Saudara bukan seorang anggota sidang, namun Saudara masih tetap bertanggungjawab untuk terang yang sudah saudara peroleh mengenai masalah itu, karena tidak seorangpun menemukan terang itu secara tidak sengaja, atau melihatnya tanpa bantuan Roh Suci.

Oleh hukum tanggung jawab yang sama atau tanggung jawab yang suci, walaupun saudara mungkin baru saja masuk ke dalam pekabaran itu, saudara tetap dapat dipilih bagi pemilihan 144.000 itu jika saudara menghayati pekabaran itu yang akan menyucikan dan memeteraikan mereka. Tetapi, apakah saudara dapat menjadi salah seorang dari mereka itu atau tidak, secara pasti kami tidak tahu, namun jika saudara setia kepada pekabaran itu, maka sedikit-dikitnya saudara bisa menjadi seseorang yang bersama-sama dengan mereka itu.

Komentar :

Dari penjelasan tersebut dapatlah kita memperoleh gambaran bahwa tidak menutup kemungkinan untuk orang yang statusnya sebagaimana si penanya dapat memperoleh kesempatan menjadi salah seorang dari 144.000, walaupun orang tersebut belum menjadi anggota gereja Advent hari ketujuh, dan tentunya juga ia belum menjadi anggota dari organisasi Davidian.

  1. Setan Selalu berhasil dalam menjatuhkan setiap pergerakan (organisasi) sampai hari ini (Tanya Jawab buku I hal 52-58)

Pertanyaan No. 4 :

“Apakah Setan memasang sebuah balok rintangan khusus di hadapan sidang sebagai sebuah badan, ataukah hanya menyerang anggota-anggotanya secara pribadi?”

Jawab :

……..Demikianlah kita saksikan, bahwa sungguhpun Setan tidak berhasil menjatuhkan setiap anggota secara pribadi namun ia telah mampu menjatuhkan setiap Pergerakan sampai kepada hari ini.

Pergerakan jam – Kesebelas karena merupakan yang terakhir sekali, maka dengan sendirinya berada dalam bahaya yang terbesar dari pada semuanya. Jadi, betapa perlunya kita supaya membuka mata lebar-lebar supaya jangan kita pun ikut jatuh!. Namun karena Pergerakan ini adalah usaha injil yang terakhir, maka tak dapat tiada ia harus “memberikan kuasa dan dorongan” kepada Pekabaran Malaikat Yang Ketiga dan “menerangi bumi dengan kemuliaannya” (Wahyu 18:1); ia harus menang walaupun setiap Pergerakan yang mendahuluinya telah gagal.

 

Komentar :

Dari jawaban VT. Houteff tersebut dapat kita peroleh pengertian bahwa pada dasarnya Setan menyerang tidak hanya kepada pergerakan atau organisasi saja namun juga kepada individu-individu, namun dalam penyerangannya ia selalu berhasil menjatuhkan pergerakan atau organisasi sedangkan individu-individu tidak seluruhnya (sebagian) ia dapat taklukkan, hal ini bergantung kepada seberapa besar pertahanan kita yaitu tidak mempergunakan perasaan kita, sebagaimana Ny. White menyatakan :

“Agama Kristus adalah bukan suatu agama perasaan belaka. Anda tidak mungkin dapat bergantung pada perasaan-perasaan untuk suatu bukti perkenan Allah, karena perasaan-perasaan adalah berubah-ubah. Anda harus menanamkan kakimu pada janji-janji firman Allah…dan belajar hidup oleh iman. Segera seseorang mulai mempertimbangkan perasaan-perasaannya, maka ia berada pada pijakan yang berbahaya”‘.In Heavenly Places p. 126

Maka itu kepada kita diingatkan untuk berhati-hati karena pergerakan jam Kesebelas adalah Setan sadar bahwa apabila ia kalah sekarang ia akan kalah untuk selama-lamanya.

 

  1. Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya (Testimonies to Ministers, p. 300) :

“Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakanNya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaranNya.”

Komentar :

Pada kutipan ini tersebut kita mendapatkan kesimpulan-kesimpuan antara lain sebagai berikut:

  1. “Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dengan suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya”.

Untuk memahami kata-kata tersebut maka kita perlu memandang kepada sejarah nabi-nabi dan memperoleh pengertian bagaimana biasanya Tuhan bekerja.

Sebagai contoh dimasa Musa membawa bangsa Israel keluar dari perhambaan di Mesir, Tuhan menuntun bangsa Israel dalam perjalanan menujuk tanah Kanaan melalui satu pemimpin yaitu Musa, kemudian Harun dan Yusak, dimasa Rasul-Rasul juga demikian , Tuhan menuntun umat Allah di bawah kepemimpinan Rasul-Rasul tersebut dan seterusnya sampai juga dengan Nabi-Nabi wasiat baru. Inilah cara biasa yang Tuhan lakukan dimasa lalu, selanjutnya pada pekerjaan yang terakhir ini cara yang dilakukannya berbeda dari biasanya yaitu Tuhan akan memegang kendali dalam tangannya sendiri.

Artinya walaupun dimasa lalu Ia juga mengendalikan pekerjaan Tuhan, namun terlihat Ia masih melaksanakan pekerjaan melalui nabi wasiat lama, Rasul-Rasul dan Nabi wasiat baru, sedangkan khususnya pada pekerjaan yang terakhir ini (berbeda dari yang biasanya) NY. White mengatakan “Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana ia itu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri, para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakanNya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaranNya. oleh sarana-sarana yang sederhana”.

Bentuk dari bagaimana Tuhan memegang kendali di dalam tangan sendiri terlihat dari kutipan-kutipan dalam buku Paradoks besar sepanjang zaman hal 45 yang telah di atas, Amaran Sekarang buku 4 jilid 2 hal 32 dan Amaran Sekarang buku 8 jilid 2 hal 92.

b.“Bertentangan dengan setiap rencana manusia”.

Setiap manusia mempunyai pemahaman bahwa pekerjaan apapun akan dapat terselesaikan melalui puncak pimpinan organisasi demikian pula dengan pekerjaan Tuhan, pemahaman demikian adalah pemahaman yang dimiliki oleh Katolik, Protestan, orang dunia pada umumnya termasuk General Conference, demikian pula hal tersebut dimiliki oleh orang Davidian yaitu melalui puncak pimpinan Wako Texas pekerjaan pengumpulan 144000 orang tersebut akan terlaksana.

Jika memang pekerjaan yang terakhir ini dilaksanakan juga melalui pimpinan organisasi dan tidak bertentangan  dengan pemahaman-pemahaman yang dimiliki orang banyak termasuk Wako Texas dengan pengikutnya tersebut maka tentunya penyataan Ny. White tersebut menjadi salah, dan tentunya dalam hal ini kita yang mempunyai pengertian yang salah oleh karena itu kita apabila hendak ikut tergabung dalam pelaksanaan pekerjaan yang terakhir tersebut, yang pertama kita harus mencari tahu bagaimana pekerjaan akan dilaksanakan dan kedua bersedia merubah pemahaman-pemahaman kita yang selama ini telah dianut dan dipedomani.

  1. “Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah.”

Kata-kata ini akan benar-benar terlaksana pada saat nabi yang menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga telah meninggal, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam buku Paradoks di atas akan terdapat usaha-usaha dari suatu kelompok “kekuasaan kecil” yang menaruh sesuatu kekuasaan raja.

 

  1. Aku akan mengunjuk tangan Ku kepada yang kecil-kecil (Amaran Sekarang Buku 4 jilid 2 hal 32)

Pada hotbah VT. Houteff tanggal 23 November 1946, mengenai “Berakhirnya dewa-dewa manusia dan para penyembahnya”,  VT. Houteff menggunakan Zakharia 13:6,7 antara lain menyebutkan paranglah akan gembala Ku, dan akan orang yang adalah kawan Ku…. Maka domba-domba itu akan tercerai berai; maka Aku akan mengunjuk tangan Ku kepada yang kecil-kecil”, terhadap ayat ini penjelasan VT. Houteff nya hanya mengatakan “Saya tidak mempunyai komentar khusus terhadap ayat-ayat 6 dan 7 selain dari pada apa yang umumnya telah dimengerti di antara orang-orang Kristen”.

 

Penjelasan :

Sesuai pengertian yang umumnya dimiliki orang Kristen, ayat ini pertama sekali digenapi dizaman Yesus pada kedatangannya yang pertama, dan apa yang terjadi kepada Yesus (diparang) maka Ia itu menjadi contoh bagi contoh saingannya dimasa kita, yaitu VT. Houteff sebagai gembala Tuhan diparang (meninggal) dan setelah tidak adanya nabi bagi kita sekarang ini para domba-domba tercerai berai dan sesuai dengan nubuatan tersebut Tuhan akan memilih yang kecil-kecil, hal ini menunjukkan bahwa pada saat yang sama tentunya terdapat kelompok yang besar, namun Tuhan tidak berkenan kepada kelompok tersebut, selanjutnya mengenai kelompok yang dipilih Tuhan yaitu yang kecil-kecil menunjukkan jamak (lebih dari satu kelompok), dan oleh karena jumlah kelompok yang kecil-kecil ini lebih dari satu ini menunjukan tidak lagi Tuhan mempercayakan kepada satu puncak pimpinan organisasi (hal inilah yang disebutkan bahwa Tuhan akan mempergunakan cara yang berbeda dari biasanya sebagaimana dalam Testimonies to Ministers p. 300), mereka ini secara langsung berada didalam pengendalian Tuhan sendiri.

Atas pemahaman bahwa ayat tersebut hanya tergenapi pada saat kematian Yesus dikayu salib, jika kita mengikuti pedoman yang diberikan oleh Ny. White bahwa kita tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan suatu ayat keluar dari konteksnya, maka harus diakui bahwa ayat-ayat sebelumnya dan sesudahkan seluruhnya berbicara tentang akhir zaman. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengatakan ayat tersebut berbicara tentang perjalanan kelepasan calon-calon 144000 sebagaimana ayat lainnya.

Sedangkan pengertian yang disampaikan oleh VT. Houteff yang mengatakan ayat tersebut pengertiannya sama dengan yang dimengerti oleh dunia Kristen pada umumnya, dikarenakan sebagaimana dalam tulisan-tulisan VT. Houteff tentang Gunung Karmel terlihat bahwa ia tidak mengetahui mengenai hal-hal yang akan terjadi setelah masanya VT. Houteff meninggal (tentang dibubarkannya organisasi oleh Ny. Houteff tahun 1962 sehingga tidak ada lagi organisasi Davidian di Wako Texas).

 

  1. Pengirikan yang terjadi di Edom dan Bozra (Amaran Sekarang buku 8 jilid 1 hal 17-19)

 

Yesaya 63:1

“siapakah ini yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju-baju berwarna merah? Siapakah ini yang bersemarak dengan pakaianNya, yang berjalan dalam kebesaran kekuatanNya? Aku yang berbicara dalam kebenaran, berkuasa untuk menyelamatkan.”

 

Penjelasan VT. Houteff :

Dalam khayal nabi itu melihat seseorang dengan baju-bajunya yang terpercik darah bergegas-gegas kembali dari Edom dan Bozrah. Terhadap pertanyaan dari nabi itu “siapakah ini yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju-baju berwarna merah?” datanglah jawaban, “Aku yang berbicara dalam kebenaran, berkuasa untuk menyelamatkan.”

Siapa lagi orang ini kalau bukan Tuhan sendiri, Juruselamat dunia, Yang maha kuasa untuk menyelamatkan itu?

Kembali nabi itu menanyakan,

 

Yesaya 63:2

“Mengapakah pakaian-Mu merah begitu, dan baju-baju Mu seperti baju pengirik buah anggur?”

 

Penjelasan VT. Houteff:

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu mengemukakan suatu urutan peristiwa-peristiwa besar, yaitu peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam :

 

Yesaya 63:3-5

Aku seorang diri yang telah melakukan pengirikan itu; dan dari antara umat itu tidak seorangpun yang menemani Aku; karena Aku hendak mengirik mereka dalam murka Ku, dan menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah Ku; maka darah mereka itu akan terpercik pada baju-baju Ku dan Aku akan menodai semua pakaian Ku; karena hari pembalasan itu sudah Ku rencanakan, dan tahun dari umat tebusan Ku telah sampai. Lalu ku pandang, dan tak seoranpun yang akan menolong Ku, lalu Aku tertegun karena tidak seorang pun yang membantu; oleh sebab itu lengan Ku sendiri membawakan keselamatan bagi Ku dan kehangatan murka Ku itulah yang membantu Ku

 

Penjelasan VT. Houteff :

….pada kedatanganNya yang pertama, walau tak seorangpun yang memberi bantuan kepada Nya; artinya semua imam dan pemimpin-pemimpin agama – General Conference pada masa Nya itu (badan Sanhedrin) bukannya membantu pekerjaanNya, melainkan bahkan melawan Dia.

…..Lalu ku pandang, dan tak seoranpun yang akan menolong Ku, lalu Aku tertegun karena tidak seorang pun yang membantu; oleh sebab itu lengan Ku sendiri membawakan keselamatan bagi Ku dan kehangatan murka Ku itulah yang membantu Ku (semuanya dalam masa yang akan datang’future tense’) – menunjukkan kepada keadaan sidang pada masa ini, bukan saja sama jeleknya dengan pada masa kedatangan Nya yang pertama dahulu, melainkan bahkan lebih buruk lagi. Betapa benarnya sejarah itu terulang kembali sekarang! Sementara hari pembalasan itu makin dekat, orang-orang yang disangka akan mempertahankan dan membantu dalam pekerjaan penebusan, para pendeta dan para pemimpin agama, Sanhedrin contoh saingan yang ada sekarang (General Conference), terlihat kini justru sedang menghalangi dan sedang berdiri menutup jalan Tuhan yang menuju kepada umat Nya.

Oleh karena umat Allah pada waktu ini bukan berada di tanah Edom, di sebelah selatan palestina, melainkan sedagn tercerai-berai di seluruh bumi dank arena Tuhan akan memalu semua musuh mereka itu untuk menyelamatkan mereka, maka kebenaran itu jelas, bahwa semua ini adalah Edom dan Bozra contoh saingan.

Sesudah Esau yang dahulu itu menjual hak kesulungannya untuk mendapatkan sepiring kacang merah ia telah disebut Edom; dan nama Bozrah berarti”kandang domba”. Jadi jelaslah, bahwa orang-orang Edom pada Yesaya 63:1 adalah berarti orang-orang yang di dalam masa sejarah kita telah menjual hak kesulungannya dan yang pada waktu yang sama sedang menganiaya (seperti yang diperbuat Esau dalam menganiaya Yakub) orang-orang yang telah membeli hak kesulungan itu; begitulah dimisalkan. Jadi, sebagaimana umat Allah harus dilepaskan dari Sanhedrin di masa Kristus yang lalu, mereka harus sekarang juga dilepaskan dari General Conference, saudara-saudara orang Edom contoh saingan itu, supaya mereka itu dapat dihantarkan kepada segala Kebenaran, dan ke dalam tanah nenek moyang mereka.

Kata-kata “tahun dari umat tebusan Ku sudah sampai” dan “hari pembalasan itu sudah Ku rencanakan, “ dengan jelas mengatakan bahwa perbuatan Tuhan yang aneh di Edom dan Bozrah ialah hari pembalasan dan suatu tanda di Israel contoh saingan (sidang yang sudah disucikan) kembali ke tanah airnya.

 

Komentar :

Dari penjelasan VT. Houteff tersebut cukup jelas bahwa Tuhan akan melakukan pembersihan di dua tempat yaitu pada Edom dan Bosrah, namun VT. Houteff walaupun telah memberikan penjelasan mengenai siapa yang dilambangkan dengan Bosrah yaitu “kandang Domba”, ia ternyata tidak menjelaskan lebih lanjut, maka dapat kita simpulkan bahwa sebagaimana telah kita pahami bahwa pembersihan itu akan hanya terjadi di dalam sidang – Sidang Laodekia yang terdiri hanya dua kelas yaitu Esau dan Yakub tidak ada kelas yang lainnya, tentunya apabila telah diperoleh secara jelas bahwa Edom tersebut adalah melambangkan pihak Esau maka Bosrah tentunya adalah dari pihak Yakub.

Jadi dengan demikian pembersihan sesuai nubuatan tersebut akan terjadi pada General Conference berikut pengikutnya dan General Asosiation of Davidian (Wako Texas) tentunya juga berikut pengikutnya.

 

  1. Organisasi setelah terbentuknya 144.000 adalah yang sempurna (Amaran Sekarang buku 3 jilid 2 hal 45)

 

Menunjukan bahwa organisasi yang sempurna yang sesuai rencana Allah adalah organisasi setelah terbentuknya 144.000, sehingga jika pada saat ini adalah tidak tepat jika menjunjung tinggi organisasi yang tidak sempurna, terlebih lagi dari buah-buahnya terlihat jelas bahwa mereka yang diWako Texas pada saat ini benar-benar menggenapi kata-kata Ny. White dan VT. Houteff yaitu berlaku sebagaimana raja, mengontrol setiap pekerjaan yang mereka sendiri tidak ambil bagian, memiliki iman seperti imam-imam di zaman Yesus.

 

 

  1. Pekerjaan tidak akan diselesaikan dari satu tempat yang terpusat (Amaran Sekarang buku 8 jilid II No. 45 hal 92)

 

Kini kebenaran yang nyata itu ialah, bahwa jika sejarah akan diperpanjang dan jika kita harus tetap tinggal dalam jalan Kekristenan yang benar di mana terang itu bercahaya, maka semua orang harus berbuat sesuatu terhadap pekerjaan melayani orang susah yang sangat dilalaikan ini, karena ia itu tidak akan terselesaikan dari satu tempat yang terpusat, melainkan harus dialokasikan di daerah dan Negara dimana saja pekabaran dari hal jam itu “berakar dan mengeluarkan buah”.

 

Komentar :

Dari tulisan ini VT. Houteff secara jelas menunjukan bahwa pekerjaan yang terakhir ini tidak bergantung kepada keputusan apapun dari pusat, melainkan akan terselesaikan pada daerah-daerah dan Negara-Negara secara berdiri sendiri. Dengan demikian tidak ada alasan segala sesuatu harus menunggu persetujuan dari pusat, hal ini menunjukkan bahwa praktek yang selama ini terjadi jelas menggenapi kata-kata pada Review and Herald, April 16, 1901 yaitu mengenai Allah tidak menaruh sesuatu kekuasaan raja apapun.

Selain itu kata-kata yang menyebutkan bahwa pekerjaan tidak akan terselesaikan dari satu tempat yang terpusat, menguatkan pengertian hasil galian penginjil, gembala dan guru kebenaran sekarang tentang gembala yang diparangkan/ditebas dari nubuatan Zakharia 13:6,7 tidak hanya tergenapi sebagaimana pengertian yang dimiliki di antara orang-orang Kristen yaitu hanya tergenapi oleh kematian Yesus pada tahun 31 yang lalu, namun kematian Yesus tersebut juga merupakan contoh bagi contoh saingannya pada kematian VT. Houteff sendiri dan dibubarkannya organisasi Davidian Wako Texas. Kemudian pekerjaan setelah tahun 1962 sampai dengan penggenapan Yeheskiel pasal 9 dialihkan kepada yang kecil-kecil atau kelompok-kelompok yang secara langsung dibawah kendali Tuhan sendiri.

 

  1. Orang yang akan bertugas ke dalam kebun anggurNya adalah orang yang tidak pernah memperoleh tumpangan tangan (The Acts of The Apostles, p 110)

 

Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggurNya banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam tugas kependetaan melalui tumpangan tangan”.

 

Komentar :

Hal ini menunjukkan bahwa para pekerjaan ini bukan utusan dari organisasi, karena apabila dari organisasi tentunya mereka dapat bertugas setelah memperoleh tumpangan tangan – dilantik. Dengan demikian mereka tentunya bertanggung jawab hanya langsung kepada Tuhan (sebab pekerjaan yang terakhir berada dalam kendali tangan Tuhan sendiri).

 

  1. Orang-orang akan bersekutu (berkonfederasi) melawan Tuhan, agen-agen Setan berada di setiap kota, sementara sibuk mengorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok orang-orang yang menentang hukum Allah (Testimonies, vol. 8, pp. 41, 42)

 

Inilah gambaran yang diperlihatkan kepada saya. Tetapi sidang masih harus berperang melawan musuh-musuh yang tampak maupun yang tidak tampak. Agen-agen dari Setan dalam bentuk manusia kini berada di tanah. Orang-orang telah bersekutu (berkonfederasi) untuk melawan Tuhan serwa sekalian alam. Semua persekutuan ini akan terus berlangsung sampai Kristus kelak meninggalkan tempat pembelaan-Nya di depan kursi grafirat lalu mengenakan jubah-jubah pembalasan. Agen-agen Setan  berada di setiap kota, sementara sibuk mengorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok orang-orang yang menentang hukum Allah. Umat kesucian dan orang-orang yang tidak percaya mengambil pendirian lalu berpihak kepada kelompok-kelompok ini. Kini tidak ada lagi waktu bagi umat Allah untuk menjadi orang-orang yang lemah. Kita tidak bisa lagi lalai sejenakpun untuk berjaga.”

 

Komentar :

Dari kata-kata penjelasan VT. Houteff tersebut, secara tegas menunjukkan bahwa pada pekerjaan yang terakhir bagi sidang, setan akan bekerja menggunakan agen-agen yang dipersekutukan dengan menggunakan sarana persekutuan atau organisasi untuk melawan Tuhan serwa sekalian alam. Keberadaan agen-agennya akan ada sampai di setiap kota dan kegiatannya pada hari-hari terakhir akan sangat sibuk mengundang banyak orang menjadi bagian dari cabang-cabang persekutuan atau organisasi. Persekutuan ini tidak hanya menjerat orang-orang yang tidak percaya bahkan juga calon-calon“Umat kesucian” (sehingga penyimpulan bahwa tidak terdapat dua jenis kelompok di dalam pembersihan sidang yang akan terjadi tidak beralasan karena jelas terdapat dua kelompok yaitu orang yang tidak percaya disatu pihak dan umat kesucian dipihak lainnya).

Oleh karena cara yang digunakan oleh setan sedemikian maka kepada umat Allah diperingatkan untuk tidak lagi lalai sejenakpun untuk berjaga.

 

  1. Setiap organisasi gereja yang datang menyusul itu telah gagal menyesuaikan langkahnya dengan kemajuan Kebenaran, hanya secara perorangan yang dapat melihat hal ini ( Buku Amaran Sekarang buku 5 jilid II No. 26 hal. 24 )

 

Demikianlah untuk bertanya, mengapa orang-orang Mohammedan dan orang-orang Buddha masih tetap saja orang-orang Mohammedan dan orang-orang Budha sampai kepada han ini mengapa mereka tidak lebih maju dari pada semenjak kematian Mohammad dan Buddha dahuIu; adalah sama saja dengan bertanya mengapa orang-orang Katholik belum juga menjadi orang-orang Lutheran, mengapa orang-orang Lutheran belum juga menjadi orang-orang Presbyterian, mengapa orang-orang Presbyterian belum juga menjadi orang-orang Methodist, mengapa orang-orang Methodist belum juga menjadi orang-orang Baptist, mengapa orang-orang Baptist belum juga menjadi orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, dan mengapa orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh belum juga menjadi orang-orang Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh? Keseluruhan jawabannya ialah, bahwa setiap organisasi gereja yang datang menyusul itu telah gagal menyesuaikan langkahnya dengan kemajuan Kebenaran, sebab masing-masingnya telah gagal untuk naik lebih tinggi daripada tinggi pendiri dari masing-masing organisasi gereja yang bersangkutan yang sedapat mungkin telah menghantarkan mereka itu ‘selama masa hidupnya.

 

Roh yang sama itu pun merajalela di dalam sidang Kristen. Sidang tidak pernah naik lebih tinggi dan pada tingkat di mana Rasul-Rasul meninggalkannya, dan pada sesuatu masa ia bahkan te1ah jatuh sedemikian rendahnya sampai hampir mencapai dasar dari pada lobang. Dan ia sudah harnpir hilang sarna sekali kalau saja Allah tidak kembali mendatangi umatNya melalui perantaraan Luther, Knox, Wesley, Campbel dan para reformator lainnya, melalui siapa Tuhan telah membuka bagian-bagian tertentu dari Kebenaran Alkitab yang sudah lama diinjak-injak di bawah kaki. Tetapi adakah dunia kristen secara keseluruhan melihat akan Terang itu? Dan adakah semua mereka berjalan dalamnya? Sesungguhnya tidak, sebagai kesatuan umat  tidak, tetapi hanya secara perseorangan. Inilah alasannya mengapa kini terdapat banyak sekte agama di dunia.

 

Komentar :

Dari penjelasan VT. Houteff tersebut jelas bahwa setiap organisasi gereja telah gagal menyesuaikan langkahnya dengan kemajuan kebenaran, hanya oleh karena kematian pendirinya sebab mereka bergantung kepada manusia bukan kepada firman Tuhan), hanya secara perseorangan yang jujur dan tidak bergantung kepada siapapun (termasuk kepada nabi-pendiri persekutuan) yang dapat melihat perkembangan kebenaran dan tidak mempermasalahkan kepada ada atau tidaknya organisasi yang menaungi setiap kebenaran dalam perkembangannya.

 

  1. Sementara terdapat organisasi-organisasi gereja yang diperdirikan di atas Kebenaran, maka akan terdapat juga tiruan-tiruannya (Amaran Sekarang buku 9 jilid I No. 51 hal 61)

 

Kenyataan ini terlihat pada langkah yang pertama sekali yang menuju kepada kemajuan dalam agama. Baik Kain maupun Habil sama-sama berusaha berjalan di dalam jalan raya kemajuan dengan cara masing-masing mempersembahkan sebuah korban. Habil beribadah sesuai dengan hikmah kebijaksanaan dari Allah sebaliknya Kain beribadah sesuai dengan kepandaian manusia. Korban dari Kain itu hanyalah berupa tiruan dari kepunyaan Habil. Disini kita sakskan,  bahwa dimana ada Kebenaran, disana akan terdapat juga tiruannya. Sementara terdapat organisasi-organisasi gereja yang diperdirikan di atas Kebenaran, maka akan terdapat juga tiruan-tiruannya dan itulah sebabnya terdapat adanya jumlah besar organisasi-organisasi gereja dan sekte-sekte.

 

  1. Berulang kali sidang dijatuhkan oleh para pemimpin dari dalam sidang sendiri.

 

The Symbolic Code buku 1 hal 5:

 

Hendaklah diingat; bahwa hamba-hamba Allah jarang sekali mendapat tantangan dari dunia. Kesusahan mereka adalah berasal dari saudara-saudara yang palsu di dalam sidang. Kita tidak akan pemah mampu melaksanakan pekerjaan Eliyah dengan kata-kata yang baik dan pembicaraan-pembicaraan yang indah. Maka jika kita membawa pekabaran Eliyah, kita akan menimbulkan ketidak puasan pada pihak orang-orang yang tidak setia, sehingga memerlukan suatu perjuangan sampai kepada akhirnya. Juga adalah benar bahwa sidang Allah belum pemah disesatkan dari Kebenaran oleh suatu pekabaran palsu atau aniaya; berulang kali sidang dijatuhkan oleh para pemimpin dari dalam sidang sendiri. Sedemikian inilah yang telah membagi sidang ke dalam banyak bagian. lalu menimbulkan perpecahan demi perpecahan dan noda bagi kepetingan Kristus.

 

Amaran Sekarang buku 5 jilid II No. 30 hal 66:

 

Kesesatan Laodikea yang berasal dari dalamnya sendiri hendaknya tidak merupakan hal-hal yang baru bagi anda, karena anda tentunya cukup mengetahui bahwa Sidang dalam setiap sejarahnya belum pernah ditipu oleh orang lain, kalau bukan oleh dinas pelayanan kependetaannya sendiri, yaitu oleh orang-orang yang sudah dijunjung tinggi seperti halnya para anggota Sanhedrin yang lalu, yaitu mereka yang telah mensalibkan Tuhan, mereka yang telah membuat bangsa itu sesat sampai kemudian sudah sangat terlambat untuk bertobat. Demikianlah halnya di waktu itu, maupun sejak sebelumnya, dan demikian pula halnya yang telah jadi semenjak itu sampai sekarang. Coba renungkanlah semuanya sejenak.

Saya tidak menceritakan kepadamu sesuatu yang baru, Anda tahu sendiri hal ini demikian, namun anda tidak pernah memikirkannya sebelumnya dan itulah pangkal kekacauan yang terdapat dengan seluruh Organisasi Gereja kita.

PENUTUP

 

Oleh sebab itu, maka kenyataan bahwa dari kereta itu Tuhan memerintahkan kepada nabi itu untuk pergi berbicara, menghantarkan pekabaran, kepada umat-Nya, dan bahwa pekabaran itu berjumlah seluruhnya lebih dari 1250 halaman buku-buku yang telah diterbitkan semenjak tahun 1930, yang mengungkapkan kebenarannya dari berbagai segi, mengungkapkan dengan sungguh-sungguh bahwa kereta itu walaupun tidak terlihat oleh manusia (seperti akan halnya “orang muda itu” yang tidak dapat melihat kereta-kereta itu yang menutupi gunung-gunung — 2 Raja-Raja 6 : 17), ia itu sudah datang. Dan karena kereta itu sekarang sudah ada di sini, maka ia itu tentunya harus menjadi alat ilahi yang melaluinya, sebagai sesuatu markas pusat pergerakan, Tuhan sedang memerintahkan dan mengarahkan pekerjaan-Nya, dan melaluinya juga Ia akan berbuat begitu sampai “injil kerajaan ini ……. kelak diberitakan di seluruh dunia menjadi suatu kesaksian kepada segala bangsa; lalu …….datang kesudahan”. Matius 24 : 14. “Kesudahan itu” —— tak masuk akal! Bagi mereka yang mengatakan : “Dimanakah janji kedatangan-Nya itu? Karena semenjak dari segala nenek moyang jatuh tertidur, segala perkara berlanjut seperti biasa semenjak dari permulaan kejadian dunia” (2 Petrus 3 : 4); tetapi orang-orang yang sudah lama menunggu itu, yaitu kepada mereka yang akan mengatakan: “Nah, inilah Allah kita; sudah lama kita menantikan Dia, maka Ia akan menyelamatkan kita” (Yesaya 25 : 9), ——Traktat No. 1 Panggilan Jam Ke Sebelas Ekstra, sub judul “Tidak Satupun Yang Dapat Menghalangi Tuhan”.

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart