Sabat 25 Maret 2023
Renungan Pendahuluan.
Tulisan Permulaan sub judul “Bagi Orang yang Tak Berpengalaman”:
…………..
Saya lihat bahwa umat yang sisa itu tidak sedia menghadapi apa yang akan terjadi di atas bumi. Kebodohan seperti kelesuan, tampaknya berkecemuk dalam pikiran sebagian besar orang-orang yang mengaku percaya bahwa kita memiliki pekabaran yang terakhir. Malaikat yang membawa saya berseru dengan kehidmatan yang mengerikan, “Bersedia! Bersedia! Bersedia! Karena murka Tuhan yang hebat segera akan datang. MurkaNya akan dicurahkan, tidak lagi bercampur rahmat, sedangkan kamu belum bersedia. Robeklah hati, bukan pakaian. Suatu pekerjaan besar harus dilakukan untuk umat yang sisa. Banyak dari mereka yang berpaut pada pencobaan-pencobaan kecil.” Kata malaikat itu, “beribu-ribu malaikat jahat berada disekitarmu, dan berusaha untuk mendesakkan kegelapan mereka yang mengerikan, sehingga kamu dapat terjerat dan ditawan. Kamu membiarkan pikiranmu terlampau mudah diselewengkan dari pekerjaan persiapan dan dari semua kebenaran yang sangat penting pada zaman akhir ini. Sedangkan kamu tetap berkecimpung dalam pencobaan-pencobaan kecil dan membahas kesulitan-kesulitan kecil secara khusus untuk menerangkannya demi kepuasan orang ini atau orang itu.” Pembicaraan diperpanjang sampai berjam-jam lamanya di antara kedua belah pihak yang bersangkutan dan bukan saja waktu mereka terbuang percuma, tetapi hamba Allah tertahan untuk mendengarkan mereka, sedangkan hati kedua belah pihak itu tidak ditaklukkan oleh kasih anugerah. Jikalau kecongkakan dan mementingkan diri dikesampingkan, maka lima menit saja lamanya segala kesulitan yang paling sengit sudah lenyap. Malaikat-malaikat telah didukakan dan Allah tidak senang dengan waktu yang dipergunakan hanya untuk membenarkan diri sendiri. Saya melihat bahwa Allah tidak akan memiringkan telingaNya dan mendengar perkataan panjang-panjang untuk membenarkan diri, dan Ia tidak menginginkan hamba-hambaNya berbuat demikian, sehingga waktu yang indah terbuang percuma yang seharusnya dipergunakan untuk menunjukkan kepada para pendurhaka kesalahan jalan mereka dan menarik jiwa-jiwa dari api.
Saya melihat bahwa umat Allah sedang berada diantara daerah yang memikat hati, sehingga dengan demikian ada orang yang telah kehilangan hampir semua kesadaran terhadap singkatnya waktu dan harga jiwa itu. Keangkuhan telah merayap masuk diantara para pemelihara hari Sabat – keangkuhan berpakaian dan penampilan. Kata malaikat itu, “ Para pemelihara hari Sabat harus mematikan dirinya, mematikan keangkuhan dan cinta akan pujian.”
Kebenaran-kebenaran yang menyelamatkan harus diberikan kepada orang-orang lapar yang berada dalam kegelapan. Saya melihat bahwa banyak orang yang berdoa supaya Allah menjadikan mereka rendah hati; tetapi jikalau Allah sampai menjawab doa mereka, akan merupakan hal-hal yang mengerikan dalam kebenaran. Adalah kewajiban mereka untuk merendahkan diri. Saya melihat bahwa jikalau roh meninggikan diri dibiarkan masuk, maka hal itu akan dengan pasti menyebabkan jiwa-jiwa tersesat, dan jikalau tidak diatasi akan mendatangkan kebinasaan pada mereka. Apabila orang mulai menjadi tinggi di matanya sendiri dan merasa bahwa ia dapat melakukan sesuatu, maka Roh Allah diangkat, dan orang itu akan maju dengan kekuatannya sendiri sampai ia hancur sendiri. Saya melihat bahwa satu orang suci jikalau ia benar, dapat menggerakan tangan Allah; tetapi orang banyak bersama-sama, kalau mereka salah, akan menjadi lemah dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Banyak orang yang tidak berserah, tidak merendahkan hati, dan lebih banyak memikirkan tentang kesusahan-kesusahan dan pencobaan kecil daripada memikirkan jiwa-jiwa berdosa. Jikalau mereka memandang kemuliaan Allah, maka mereka akan merasakan kebinasaan jiwa-jiwa yang berada di sekeliling mereka; dan bilamana mereka menyadari keadaan mereka yang akan binasa, akan bertahan dengan kekuatan dan mengerjakan iman dalam Allah, serta memegang tangan hamba-hambaNya, supaya mereka dengan berani tetapi dengan cinta, dapat memaklumkan kebenaran itu dan memberi jiwa-jiwa amaran supaya tetap memegang kebenaran itu sebelum suara merdu kemurahan itu lenyap berlalu. Malaikat itu berkata, “ Mereka yang mengaku namaNya tidak bersedia.” Saya melihat bahwa tujuh laknat yang terakhir itu sudah hendak tercurah ke atas orang-orang jahat yang tidak mempunyai perlindungan; lalu kemudian mereka yang telah merintangi jalan mereka akan mendengar kata-kata penyesalan orang-orang berdosa, dan hati mereka itupun hancurlah di dalam dirinya.
Kata malaikat itu, “Kamu hanya mengerjakan hal-hal yang tidak berarti – menyusahkan diri dengan pencobaan-pencobaan kecil – dan orang-orang berdosa harus binasa sebagai akibatnya.” Allah suka bekerja bagi kita dalam perkumpulan kita, dan adalah kesenanganNya untuk bekerja. Tetapi Setan berkata, “ Aku akan menghalangi pekerjaan itu.” Agen-agennya berkata, “Amin”. Orang-orang yang mengaku percaya akan kebenaran membicarakan panjang lebar pencobaan-pencobaan dan kesulitan-kesulitan kecil yang telah dibesarkan Setan dihadapan mereka. Waktu terbuang dengan percuma dan tidak pernah akan didapat kembali. Musuh-musuh kebenaran telah melihat kelemahan kita, Allah telah didukakan, Kristus dilukai. Tujuan Setan tercapai, rencana-rencananya berhasil, dan ia bersorak-sorai.
Pelajaran tentang MENINGGIKAN DIRI SENDIRI dari murid-murid Yesus dan pengalaman pekerjaan Ellen G. White
- Pengalaman Murid-murid Yesus
Ketika Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan dibunuh dan bangkit lagi, Ia sedang berusaha menarik perhatian mereka ke dalam percakapan mengenai ujian besar bagi iman mereka. Sekiranya mereka sudah bersedia menerima apa yang hendak diberitahukan-Nya kepada mereka, sudah tentu mereka terhindar dari kesedihan dan putus asa yang pahit. Perkataan-Nya dapat membawa penghiburan pada saat kematian Yesus dan kekecewaan. Tetapi meskipun la telah mengatakan dengan jelas sekali tentang apa yang akan dialami-Nya, namun ucapan-Nya tentang kenyataan bahwa Ia harus pergi dengan segera ke Yerusalem sekali lagi membangkitkan harapan mereka bahwa kerajaan itu didirikan. Hal ini menyebabkan mereka bertanya mengenai siapa yang akan mengisi kedudukan yang tetinggi. Ketika Petrus kembali dari danau, murid-murid itu menceritakan pertanyaan Juruselamat kepadanya, dan akhirnya seorang memberanikan diri untuk bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” —–KSZ2 45.3
Juruselamat mengumpulkan murid-murid-Nya di sekeliling-Nya, dan mengatakan kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Dalam perkataan ini terdapatlah kesungguh-sungguhan dan kesan yang masih sukar dipahami oleh murid-murid. Apa yang dilihat oleh Kristus tidak dapat mereka lihat. Mereka tidak mengerti sifat kerajaan Kristus, dan kurang pengetahuan ini tampaknya menyebabkan pertengkaran mereka. Tetapi sebab yang sebenarnya terletak lebih dalam lagi. Dengan menjelaskan sifat kerajaan itu, Kristus dapat memadamkan perselisihan mereka pada saat itu; tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi sebab utamanya. Meskipun mereka sudah menerima pengetahuan sepenuhnya, suatu pertanyaan tentang siapa yang patut didahulukan dapat membarui kesulitan itu. Dengan demikian malapetaka dapat dibawa kepada sidang sesudah Kristus naik ke surga. Perselisihan untuk mendapat tempat tertinggi adalah pekerjaan roh yang sama yang menjadi permulaan pertentangan besar, dan yang telah membawa Kristus dari surga untuk mati. Timbullah di hadapan-Nya pandangan tentang Bintang Kejora, “putra fajar,” dalam kemuliaan yang melebihi segala malaikat yang mengelilingi takhta, dan bersatu dalam ikatan yang paling erat dengan Anak Allah. Bintang Kejora, telah berkata, “Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” Yes. 14:12, 14, dan keinginan untuk meninggikan diri telah membawa perselisihan ke dalam istana surga, dan telah membuangkan sejumlah besar bala tentara Allah. Seandainya Bintang Kejora sungguh-sungguh mengingini untuk menjadi seperti Yang Mahatinggi, sekali-kali ia tidak akan meninggalkan tempat yang ditentukan baginya di surga; karena roh Yang Mahatinggi dinyatakan dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri. Bintang Kejora mengingini kuasa Allah, tetapi bukan tabiatNya Ia mencari bagi dirinya tempat tertinggi, dan setiap makhluk yang digerakkan oleh rohnya akan berbuat seperti itu. Dengan demikian, permusuhan, kurang persesuaian dan perselisihan tidak akan dapat dielakkan. Kekuasaan jatuh ke tangan orang yang paling kuat. Kerajaan Setan ialah kerajaan kekerasan, setiap orang menganggap orang lain sebagai penghalang di jalan kemajuannya sendiri, atau batu loncatan yang di atasnya ia sendiri dapat naik ke tempat yang lebih tinggi. —–KSZ2 46.1
Sementara Bintang Kejora menganggapnya suatu hal yang sangat penting menjadi setara dengan Allah, Kristus Yang Ditinggikan “tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan … melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Flp. 2:6-8. Sekarang salib sudah ada di hadapan-Nya; dan murid-murid-Nya sendiri sangat dipenuhi dengan sifat mementingkan diri—prinsip yang sama dengan kerajaan Setan—sehingga mereka tidak dapat menaruh simpati kepada Tuhannya, ataupun mengerti akan Dia ketika Ia berbicara pe/ihal Ia direndahkan bagi mereka. —–KSZ2 47.1
Dengan sangat lemah lembut, tetapi dengan memberi tekanan yang sungguh-sungguh Yesus berusaha membetulkan keburukan itu. Ia menunjukkan prinsip akan apa yang berkuasa dalam kerajaan surga, dan pada apa kebesaran sejati bergantung, sebagaimana yang dinilai dengan ukuran istana yang di surga. Mereka yang digerakkan oleh kesombongan dan cinta akan kehormatan sedang memikirkan diri mereka sendiri, serta pahala yang akan mereka peroleh, gantinya bagaimana hendaknya mereka mengembalikan kepada Allah pemberian yang telah mereka terima. Mereka tidak akan mendapat tempat dalam kerajaan surga, karena mereka disamakan dengan kedudukan Setan. —–KSZ2 47.2
Sebelum kehormatan adalah kerendahan. Untuk mengisi suatu tempat yang tinggi di hadapan manusia, Surga memilih pekerja yang seperti halnya dengan Yohanes Pembaptis, mengambil tempat yang rendah di hadapan Allah. Murid yang paling sederhana adalah yang paling mantap dalam pekerjaan bagi Allah. Makhluk-makhluk yang cerdas di surga dapat bekerja sama dengan dia yang sedang berusaha, bukannya untuk meninggikan dirinya melainkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa orang yang merasa sangat memerlukan bantuan Ilahi akan memohonkannya; dan Roh Kudus akan memberikan kepadanya penglihatan selayang pandang tentang Yesus yang akan menguatkan dan mengangkat jiwa. Dari hubungan dengan Kristus ia akan keluar untuk bekerja bagi mereka yang medang binasa dalam dosa. Ia diurapi untuk tugas ini, dan Ia berhasil di tempat di mana banyak orang terpelajar dan cerdik cendekiawan gagal. —-KSZ2 47.3
Tetapi bila manusia meninggikan dirinya sendiri, sambil merasa bahwa mereka diperlukan untuk kemajuan rencana Allah yang besar itu, maka Tuhan akan mengesampingkan mereka. Sudah dinyatakan bahwa Tuhan tidak bergantung pada mereka. Pekerjaan tidak berhenti karena mereka dikeluarkan dari padanya, melainkan maju terus dengan kuasa yang lebih besar.—– KSZ2 48.1
Tidaklah cukup bagi murid-murid Yesus diberi petunjuk tentang sifat kerajaan-Nya. Apa yang mereka perlukan ialah suatu perubahan hati yang akan membawa mereka kepada keserasian dengan prinsip-prinsipNya. Setelah memanggil seorang anak kecil kepada-Nya, Yesus menempatkannya di tengah mereka; dan sambil merangkul anak itu dengan lemah lembut Ia berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Kesederhanaan, sifat melupakan diri sendiri, serta kasih seorang anak kecil yang penuh kepercayaan adalah sifat-sifat yang dihargai oleh surga. Inilah ciri-ciri kebesaran sejati. —–KSZ2 48.2
Sekali lagi Yesus menjelaskan kepada murid-murid bahwa kerajaanNya bukannya ditandai dengan kebesaran dan pertunjukan duniawi. Di kaki Yesus segala kehormatan ini dilupakan. Yang kaya dan yang miskin, yang terpelajar dan yang tidak terpelajar, bertemu bersama-sama, tanpa memikirkan tentang kasta atau keunggulan duniawi Semuanya bertemu sebagai jiwa-jiwa yang dibeli dengan darah, sama-sama bergantung pada Seorang yang telah menebus mereka bagi Allah.—— KSZ2 48.3
“Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Ia yang mengutus Aku.” “Beginilah firman Tuhan: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku;.. . Tetapi kepada orang inilah Aku memandang; kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku. Yes. 66:1, 2. —-KSZ2 49.1
Kepura-puraan orang Parisi ialah hasil mementingkan diri sendiri yang merupakan tujuan hidup mereka…..Bahkan murid-murid, walaupun mereka telah meninggalkan segala sesuatu demi Kristus, namun dalam hati belumlah berhenti mencari perkara-perkara besar bagi dirinya sendiri……Sebagaimana ragi, jika dibiarkan menyelesaikan pekerjaannya, akan merusak dan membusukkan, demikian juga halnya dengan roh mementingkan diri sendiri, bila dipertumbuhkan dalam hati, akan menimbulkan kenajisan dan kebinasaan jiwa. Diantara para pengikut Kristus dewasa ini, sama seperti pada zaman dahulu, betapa besarnya dosa yang licik dan menyesatkan itu! Betapa seringnya pelayanan kita kepada Kristus, persekutuan kita satu sama lain dirusakkan oleh keingninan yang meninggikan diri!……Kepada murid-muridNya sendiri amaran Kristus diucapkan, “Ingatlah baik-baik, jagalah dirimu dari ragi orang Parisi.”……Hanya kuasa Allahlah yang dapat membuangkan sifat memikirkan diri sendiri dan kepura-puraan.——Kasih Karunia Allah Bagi Setiap Insan 8 April hal. 112
- Pengalaman Ellen G. White
Kira-kira satu minggu sesudah ini Tuhan memberikan penglihatan lain pada saya dan menunjukkan kepada saya kesusahan yang harus saya tempuh, dan bahwa saya harus menyampaikan kepada orang lain apa yang Ia telah nyatakan kepada saya, dan bahwa saya akan menemui perlawanan besar dan menderita tekanan bila maju terus. Tetapi malaikat itu berkata, “Kasih karunia Allah cukuplah bagimu; Ia akan menuntun engkau”.
Sesudah saya selesai mendapat khayal ini, saya mengalami kesulitan yang luar biasa. Kesehatan saya tidak terlalu memadai, dan umur saya baru tujuh belas tahun. Saya mengetahui bahwa banyak orang yang jatuh karena meninggikan diri, dan saya mengetahui bahwa jikalu dalam satu cara saya meninggikan diri maka Allah akan meninggalkan saya, dan sudah pasti saya akan hilang. Saya berdoa kepada Tuhan dan memohon padaNya supaya meletakan pikulan ini kepada orang lain. Tampaknya bahwa saya tidak mampu untuk memikulnya. Lama saya tersungkur, dan apa yang saya dapati ialah, “Beritahukanlah kepada orang lain apa yang telah Aku nyatakan kepadamu.”
Dalam khayal saya yang berikut dengan bersungguh-sungguh saya memohon kepada Tuhan, bahwa jika sekiranya saya harus maju dan menyampaikan yang ditunjukkanNya kepada saya, maka hendaknya Ia menjauhkan saya dari meninggikan diri. Kemudian Ia menyatakan pada saya bahwa doa saya dijawab, dan jikalau saya akan berada dalam bahaya meninggikan diri maka tanganNya akan dikenakan kepada saya sehingga saya akan menderita sakit. Malaikat itu berkata, “Jikalau engkau menyampaikan pekabaran-pekabaran itu dengan setia, dan bertahan sampai kesudahan, maka engkau akan makan buah pohon kehidupan dan minum air dari sungai kehidupan.”
……Seorang dokter yang terkenal sebagai orang tukang sihir mengatakan kepada saya bahwa penglihatan-penglihatan saya adalah pengaruh sihir, …….Tuhan menunjukkan kepada saya dalam khayal bahwa pengaruh hipnotis (mesmerisme) itu berasal dari iblis, dari kubur yang tidak terduga dalamnya, dan ilmu itu akan segera turun ke dalamnya, bersama dengan mereka yang terus memakainya.
Jikalau saya mendapat khayal dalam perkumpulan, banyak yang akan berkata bahwa hal itu menggemparkan dan seseorang mempengaruhi saya secara hipnotis. …..Saya berpikir, aduh beginikah jadinya bagi mereka yang dengan jujur mencari Allah sendirian untuk meminta janjiNya dan memohon keselamatanNya, akan dituduh sebagai orang yang sedang berada di bawah pengaruh mesmerisme yang kotor dan terkutuk itu?. Apakah bila kita meminta “roti” dari Bapa di sorga yang berkasihan itu maka kita menerima “batu” atau “kalajengking”? Hal-hal ini melukai semangat saya, dan menggencet jiwa saya dalam kesedihan yang mendalam, hampir-hampir putus asa, sedangkan banyak yang mengatakan kepada saya supaya percaya bahwa tidak ada Roh Kudus dan bahwa semua yang dialami oleh orang kudus Allah hanyalah mesmerisme atau penipuan-penipuan setan.
……Allah menyatakan kesalahan-kesalahan ini kepada saya dalam khayal lalu mengutus saya untuk memberitahukan kepada anak-anakNya yang bersalah, tetapi banyak dari mereka yang sama sekali menolak pekabaran itu, dan menuduh saya sedang mengadakan penyesuaian dengan dunia. Dilain pihak orang-orang Advent yang hanya nama saja menuduh saya seorang fanatik, dan saya secara palsu serta dengan jahatnya dinyatakan sebagai pemimpin kefanatikan padahal sebenarnya saya sedang bekerja untuk membawa mereka ke jalan yang benar. Berulang-ulang waktu yang berbeda ditentukan untuk kedatangan Tuhan dan dipaksakan kepada saudara-saudara; tetapi Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa itu semuanya akan berlalu, sebab masa kesukaran harus terjadi sebelum kedatangan Kristus, sehingga setiap waktu telah ditentukan dan berlalu itu hanyalah akan melemahkan iman umat Allah. Untuk hal ini saya dituduh sama seperti hamba yang jahat yang berkata dalam hatinya, “Tuhanku tidak datang-datang”.
Segala perkara ini sangatlah berat terasa dalam hati saya, dan di dalam kebimbangan kadang-kadang saya menemui pencobaan dengan menyangsikan pengalaman saya sendiri. Ketika dalam kebaktian keluarga di satu pagi, kuasa Allah turun pada saya dan pikiran yang timbul dalam benak saya ialah mesmerisme, dan saya menolaknya. Tidak berapa lamanya saya tidak menyadari keadaan sekeliling saya. Kemudian saya melihat dosa saya yang meragukan kuasa Allah, sehingga dengan berbuat demikian saya menjadi bisu dan oleh karena itu bibir saya menjadi kelu sampai hampir dua puluh empat jam. Sebuah kartu disodorkan di depan saya, dimana tertulis dengan huruf emas pasal dan ayat. Sesudah saya selesai mendapat khayal, saya memberi isyarat untuk diberikan batu tulis, dan menuliskan di atasnya bahwa saya bisu, dan juga menuliskan apa yang saya telah lihat, sebab itu saya menginginkan Alkitab yang besar. Saya mengambil Alkitab itu dan siap untuk membuka semua ayat yang saya lihat di atas kartu itu. Saya tidak dapat berkata-kata sepanjang hari itu. Pagi-pagi sekali keesokan harinya jiwa saya dipenuhi dengan kegembiraan, dan lidah saya sudah terbuka untuk menyerukan pujian yang setinggi-tingginya kepada Allah. Sesudah peristiwa itu saya tidak meragukan atau sekejap saja menolak kuasa Allah, apapun pikiran orang lain terhadap saya.
Hati-hati dengan kepiawaian usaha-usaha setan
- Melalui kebenaran
Dosa Akhan telah mendatangkan malapetaka ke atas segenap bangsa itu. Untuk dosa satu orang murka Allah telah turun ke atas segenap sidangNya sampai pelanggaran itu diselidiki dan dibuangkan. Pengaruh yang harus paling ditakuti oleh gereja bukanlah pengaruh dari orang-orang yang menentang dengan terang-terangan, orang-orang kapir, dan penghujat-penghujat, tetapi pengaruh dari orang-orang yang mengaku diri Kristen tetapi tidak hidup seperti orang Kristen. Mereka inilah yang telah menahan berkat-berkat Allah Israel dan menyebabkan kelemahan di antara umatNya. ——PB2 89.2
Pengaruh-pengaruh yang sama sedang bekerja dewasa ini dengan perantaraan mereka yang berusaha menjelaskan hukum Allah sedemikian rupa untuk menyesuaikannya dengan kebiasaan mereka. Golongan ini tidak menyerang hukum dengan terang-terangan, melainkan mengemukakan teori-teori yang bersifat mengadu untuk yang melemahkan prinsip-prinsipnya. Mereka menjelaskannya agar dapat merusakkan kekuatannya. —-KSZ2 15.1
William Miller tidak bersimpati dengan pengaruh-pengaruh yang menuntun kepada kefanatikan, la menyatakan, bersama Luther, bahwa setiap roh harus diuji dengan firman Allah. “Si jahat itu,” kata Miller, “mempunyai kuasa besar atas pikiran sebagian orang sekarang ini. Dan bagaimanakah kita tahu jenis roh yang ada pada mereka? Alkitab menjawab, ‘Dari buahnya kamu mengetahui’ . . . Ada banyak roh yang pergi ke dunia ini.Dan kita disuruh untuk menguji roh-roh itu. Roh yang tidak membuat kita hidup sungguh-sungguh dan tenang, benar, dan saleh di dunia sekarang ini, ia bukan Roh Kristus. Saya semakin yakin bahwa Setan memegang peranan penting dalam gerakan pengacauan ini …. Banyak di antara kita, yang pura-pura disucikan seluruhnya, mengikuti tradisi manusia, dan nyata-nyata adalah bodoh mengenai kebenaran seperti yang lain-lain yang tidak berpura-pura.” Bliss, “ Memoirs of Wm. Miller,” hlm 236,237,282. “Roh kesalahan akan menuntun kita jauh dari kebenaran. Dan Roh Allah akan menuntun kita ke dalam kebenaran. Tetapi, katamu, seseorang mungkin bersalah, tetapi berpikir bahwa ia mempunyai kebenaran! Lalu apa? Kami menjawab, ‘Bahwa Roh dan Firman itu tidak bertentangan’. Jikalau seseorang meyakinkan dirinya sendiri dengan firman Allah dan menemukan keharmonisan yang sempuna dengan seluruh firman itu, ia boleh percaya bahwa ia mempunyai kebenaran. Tetapi jikalau ia temukan roh yang menuntunnya itu tidak harmonis atau selaras dengan seluruh maksud hukum atau buku Allah, maka baiklah ia berhati-hati berjalan, agar jangan tertangkap jerat si jahat.”—The Advent Herald and Signs of the Times Reporter, Jld. VIII, No. 23, “Saya sering mendapatkan lebih banyak bukti kesalehan dalam hati melalui mata yang bersinar, pipi yang basah, dan ucapan yang tersendat-sendat daripada semua suara gaduh dalam dunia Kristen.”—Bliss, “ Memoirs of Wm. Miller,” hlm.236, 237,282. —– KA 415.1
- Melalui diluar kebenaran – keluarga
Kita harus berhati-hati agar jangan meremehkan usaha Allah yang penuh kemurahan untuk keselamatan kita. Ada orang Kristen yang berkata, “Saya tidak mau diselamatkan kecuali isteri dan anak-anak diselamatkan bersama sama dengan saya.” Mereka merasa bahwa sorga bukanlah sorga tanpa kehadiran mereka yang sangat dikasihi. Tetapi apakah mereka yang memanjakan perasaan seperti ini mempunyai satu pemikiran yang benar akan hubungan mereka kepada Allah, mengingat akan kebajikan serta rahmatNya yang besar itu terhadap diri mereka? Apakah mereka telah melupakan bahwa mereka telah diikat oleh ikatan kasih dan hormat serta kesetiaan yang paling erat kepada pelayanan akan Khalik dan Penebus mereka? Panggilan rahmat ditujukan kepada semua orang; dan oleh sebab sahabat kita menolak panggilan kasih dari Juruselamat, apakah kita juga akan menolaknya? Penebusan jiwa mahal harganya. Kristus telah membayar dengan satu harga yang tidak terbatas bagi keselamatan kita, dan tidak seorangpun yang menghargakan nilai daripada pengorbananNya yang besar ini, atau daripada nilai jiwa itu akan menyia-nyiakan rahmat Allah itu hanya karena orang lain telah memilih untuk berbuat demikian. Kenyataan bahwa orang lain mengabaikan tuntutan-tuntutanNya yang adil harus membuat kita lebih sungguh-sungguh, agar kita sendiri menghormati Allah, dan menuntun orang lain yang dapat kita pengaruhi untuk menerima kasihNya. ——PB1 162.2
- Melalui mencintai diri sendiri
Dia yang melihat Kristus dalam penyangkalan diri-Nya, kerendahan hati-Nya akan dipaksa mengatakan, seperti Daniel, ketika dia melihat Seorang seperti anak manusia, “Aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.” Daniel 10:8. Kebebasan dan keunggulan diri di mana kita bangga kelihatan dalam keburukannya sebagai tanda-tanda perhambaan kepada Setan. Sifat manusia selalu bergumul untuk dinyatakan, siap untuk bertanding; tetapi dia yang belajar mengenai Kristus dikosongkan dari diri, dari kesombongan, dari cinta akan keunggulan, dan ada ketenangan di dalam jiwa. Diri diserahkan kepada urusan Roh Kudus. Kemudian kita tidak ingin untuk memperoleh tempat tertinggi. Kita tidak berambisi untuk mendesak dan mendorong diri kita supaya diperhatikan; tetapi kita merasa bahwa tempat kita yang tertinggi adalah di kaki Juruselamat kita. Kita melihat Yesus, menunggu tanganNya untuk memimpin, mendengar suara-Nya untuk membimbing. Rasul Paulus memperoleh pengalaman ini, dan ia katakan, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Galatia 2:20. —KAB 24.3
Cinta dirilah yang merusak kedamaian kita. Bila diri masih hidup, kita terus siaga melindunginya dari pelecehan dan penghinaan; tapi bila ego kita telah mati, dan hidup kita tersembunyi dengan Kristus dalam Allah, hati tak lagi terusik bila ditolak dan diremehkan orang. Kita akan tuli terhadap celaan dan buta terhadap caci-maki atau hinaan. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.” 1 Korintus 13”4-8. ——KAB 26.1
Kita perlu waspada terhadap rasa kasihan pada diri sendiri. jangan pernah menurutkan perasaan bahwa engkau tidak dihargai sebagaimana yang seharusnya, bahwa usaha-usahamu tidak dihargai, bahwa pekerjaanmu terlalu sukar. Biarlah ingatan terhadap apa yang telah ditanggung Kristus demi kita mendiamkan setiap pemikiran keluhan. Kita diperlukan lebih baik daripada Tuhan kita.”Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? janganlah mencarinya! (Yeremia 45:5) —MH 476 (1905)
Berhentilah bersimpati kepada dirimu sendiri, dan ingatlah Penebus dunia ini. Renungkanlah pengorbanan yang telah dilakukannya demi manusia, dan pikirkanlah kekecewaanNya bahwa sesudah ia membuat pengorbanan seperti itu demi manusia, manusia memilih bersekutu dengan mereka yang membenci Kristus dan kebenaran, dan menjadi salah seorang dari mereka yang memanjakan diri mereka dalam selera yang menyesatkan, dengan demikian mendatangkan kebinasaan kekal kepada jiwanya—-5T 508 (1889)
Apabila hati hanya memikir-mikirkan diri saja, berarti hati itu berpaling daripada Kristus, sumber kekuatan dan hidup. Itulah sebabnya Setan selalu berusaha menarik perhatian menjauh dari Juruselamat dan mencegah hubungan jiwa dengan Kristus. Kepelisiran dunia ini, keluh-kesah kehidupan, kebimbangan dan duka, kesalahan-kesalahan orang lain atau kesalahan-kesalahanmu sendiri serta ketidak sempurnaanmu — kepada salah-satu atau semua ini setan akan berusaha menarik perhatianmu. Janganlah disesatkan tipu-dayanya. Banyak orang yang sungguh-sungguh tulus, dan ingin hidup bagi Allah, dia sering menuntun untuk memikir-mikirkan kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan mereka sendiri, dan dengan demikian oleh menceraikan mereka dari Kristus, Setan berharap memperoleh kemenangan. Janganlah kita menjadikan diri-kita sebagai pusat segalanya dan selalu cemas apakah kita akan selamat atau tidak. Semuanya ini akan memalingkan jiwa dari Sumber kekuatan kita itu. Serahkanlah penjagaan jiwamu kepada Allah, dan berharaplah di dalam Dia. Berbicara dan berpikirlah mengenai Yesus. Biarlah dirimu lebur di dalam Dia. Buangkanlah segala kebimbangan; enyahkan segala kuatirmu. Katakanlah seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus: “Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku; tetapi hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya karena aku. ’’Galatia 2:20. Tinggallah di dalam Kristus. Dia dapat menjaga apa yang telah kau serahkan padaNya. Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri ke dalam tanganNya, maka Dia akan menjadikan engkau terlebih daripada pemenang di dalam Dia yang telah mengasihi engkau. ——-KS 66.1
Kita memerlukan roh Kristus dan sedikit sekali memerlukan diri sendiri.
Kristus telah menaruh tangan Ilahi-Nya di sekeliling bangsa manusia. Ia telah membawa kuasa Ilahi-Nya kepada manusia, supaya Ia dapat mendorong jiwa yang miskin, yang sakit karena dosa, yang sudah tua untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi. O, kita memerlukan lebih banyak roh Kristus, dan sedikit sekali memerlukan diri sendiri! Kita memerlukan kuasa Allah yang menobatkan hati kita setiap hari. Kita memerlukan roh Kristus yang lembut, untuk menaklukkan dan melembutkan jiwa kita. Satu-satunya jalan bagi mereka yang merasa bahwa mereka sehat, adalah jatuh di atas Batu Karang itu dan dihancurkan. Kristus dapat mengubah engkau menjadi serupa dengan Dia, jika engkau menyerahkan dirimu sendiri kepada-Nya. —-PI 294.1
NASIHAT-NASIHAT TERKAIT DENGAN PERINTAH-PERINTAH ATAU SYARIAT-SYARIAT
Keluaran 20:5:
sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci.
Supaya senantiasa diingat, bahwa hanya ada dua penguasa pikiran di dunia ini, yaitu pikiran dari Allah dan pikiran dari Setan. Kita sebagai orang-orang berdosa telah dilahirkan dengan pikiran Setan, dan pikiran ini tinggal dengan kita sampai kelak kita dilahirkan kembali, yaitu lahir oleh Roh dan dengan pikiran Allah. Lalu untuk berbuat yang benar, maka kita harus berbuat bertentangan terhadap apa yang dibisikkan oleh pikiran daging kita, lalu kita akan kemudian melakukan apa yang pikiran Allah sedang perjuangkan bagi kita untuk dilakukan. —–Amaran Sekarang jld 1 No. 1
+
Warisan berkat & dosa Turun
+
Pendidikan Rumah Tangga
=
Tabiat terbentuk
Pengakuan kita tidak bernilai apapun bila tidak sebanding dengan perlakuan:
Yakub 2 : 19, 20:
“Engkau percaya bahwa terdapat ada satu Allah; itu benar; segala iblis pun percaya dan gementar. Tetapi maukah engkau mengetahui, hai manusia yang sia-sia, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati?”.
B e r a g a m a yang benar artinya menghayati firman dalam praktik kehidupanmu. Pengakuanmu tidak akan bernilai apapun tanpa mempraktikkan firman itu.” – Testimonies to Ministers, p. 127.
| |||||||
| |||||||
BELAJAR
Cerita awalnya bagaimana kebiasaan dunia muncul dalam umat Allah
Tuhan telah memilih Ibrahim, tentang dia, Tuhan berkata, “Ibrahim telah menurut firmanKu dan telah dipeliharakannya syaratKu dan segala pesanKu dan hukumKu.” Kejadian 26:5. Kepadanya diberikan upacara sunat, yang menjadi satu tanda bahwa mereka yang menjalankannya telah diserahkan kepada pelayanan akan Allah—satu janji bahwa mereka akan tetap memisahkan diri dari penyembahan berhala, dan akan menurut hukum Allah. Kegagalan daripada keturunan Ibrahim untuk memelihara janji ini, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan mereka untuk mengadakan persekutuan dengan orang kapir dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka, adalah penyebab daripada pengembaraan dan perhambaan mereka di Mesir. Tetapi di dalam pergaulan mereka dengan penyembah-penyembah berhala itu, dan dengan takluknya mereka secara terpaksa kepada orang Mesir, hukum ilahi itu menjadi lebih dinodai oleh kejahatan dan pengajaran-pengajaran kekapiran yang kejam itu. Oleh sebab itu pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir, Ia telah turun ke atas gunung Sinai, dengan dibungkus oleh kemuliaan dan dikelilingi oleh malaikat-malaikatNya, dan di dalam keagunganNya yang hebat itu Ia telah mengucapkan hukumNya di hadapan segenap bangsa itu. —–PB1 380.2
Bangsa campuran yang telah keluar bersama-sama dengan orang Israel dari Mesir adalah satu sumber daripada pencobaan dan kesulitan yang terus-menerus. Mereka mengaku telah meninggalkan penyembahan berhala dan berbakti kepada Allah yang benar; tetapi pendidikan dan latihan yang diterima pada masa kecil telah membentuk kebiasaan dan tabiat mereka, dan sedikit banyaknya mereka telah dinodai oleh penyembahan berhala dan oleh sikap tidak hormat kepada Allah. Merekalah yang paling sering menimbulkan pertengkaran dan yang pertama bersungut-sungut, dan mereka telah mempengaruhi perhimpunan itu dengan kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala mereka dan persungutan mereka kepada Allah. —–PB1 432.1
Allah memanggil Israel, dan memberkati serta meninggikan mereka, bukan supaya melalui penurutan mereka terhadap hukum-hukumNya maka mereka saja yang akan menerima belas kasihan serta berkat-berkatNya, melainkan agar supaya melalui mereka Ia dapat menyatakan diriNya kepada segenap penduduk dunia ini. Untuk kegenapan maksud inilah Ia telah memerintahkan agar mereka tetap menjadi bangsa yang berbeda daripada bangsa-bangsa penyembah berhala yang ada di sekeliling mereka. —-PB1 386.3
Penyembahan berhala dan segala dosa yang mengikutinya adalah sangat memuakkan di hadapan Allah, dan Ia memerintahkan umatNya agar jangan bercampur-baur dengan bangsa-bangsa lain,dan “meniru perbuatan mereka,” serta melupakan Allah. Ia melarang perkawinan mereka dengan penyembah-penyembah berhala, agar jangan hati mereka dipalingkan daripadaNya. Adalah sama perlunya pada waktu itu seperti halnya sekarang ini agar umat Allah itu suci, “tidak ternoda oleh yang duniawi. ” Mereka harus memelihara diri bebas dari roh yang demikian, sebab itu berlawanan dengan kebenaran. Tetapi Allah tidak bermaksud agar umatNya, dalam sikap menyendiri dan merasa diri benar, harus memencilkan diri mereka dari dunia ini, sehingga mereka tidak mempunyai pengaruh kepadanya. —-PB1 387.1
Seperti Guru mereka, pengikut-pengikut Kristus dalam setiap zaman harus menjadi terang dunia. ……—-PB1 387.2
+
Warisan berkat & dosa Turun
+
Pendidikan Rumah Tangga
+
Pergaulan dengan dunia
=
Tabiat terbentuk
OBATNYA
Selain dari nasihat-nasihat untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita, nasihat berikut adalah salah satu obat yang dipandang mengatasi penyebab mengapa kita hanyut atau larut dalam berbagai pelanggaran:
Kebebasan moral memang pada tempatnya bila melawan dunia. Dengan menyesuaikan seluruhnya kepada kehendak Allah, kita akan berada di tempat yang menguntungkan, dan akan melihat pentingnya ketentuan berpisah dari adat istiadat dan cara-cara dunia. Tidak perlu kita mengangkat standar kita sedikit lebih tinggi di atas standar dunia, tetapi kita harus menunjukkan perbedaan yang mencolok. Bukanlah masalah yang mudah untuk mencapai harta indah hidup kekal. Tidak ada orang yang dapat melakukan hal ini sambil hanyut dengan arus dunia. Ia harus keluar dari dunia dan berpisah serta tidak menyentuh barang yang najis. Tidak ada orang yang berlaku kedunia-duniaan tanpa terbawa oleh arus dunia. Tidak ada orang yang akan mencapai kemajuan tanpa usaha yang tekun….——Maranatha hal 47.
Orang Kristen perlu kuasa berpikir, kemauan yang teguh, dan mengetahui apa yang menjadi hasil mempelajari Firman Allah. Mereka sama sekali tidak boleh mengisi pikiran mereka dengan hal-hal yang tidak penting. Setiap hari mereka harus dibaharui dalam kuasa rohani—- Maranatha hal 120
Bercerailah dan berlaku lainlah dari dunia – di dalam dunia, tetapi bukan berasal dari dunia, memantulkan sinar terang matahari kebenaran, jadilah suci, kudus dan tak bercacat serta dengan iman membawakan terang ke jalan-jalan dan lorong-lorong di bumi——-Maranatha 111
Para pengikut Kristus harus bercerai dari dunia dalam prinsip-prinsip dan minat, tetapi mereka tidak boleh mengasingkan diri dari dunia. Dengan tetap Juruselamat bergaul dengan manusia,bukan untuk mendorong mereka dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, tetapi untuk mengangkat dan mengagungkan mereka. “Aku menguduskan diriKu”. Yohanes 17:19. Begitulah orang Kristen harus tinggal di antara manusia, supaya nikmatnya kasih Ilahi menjadi seperti garam yang memelihara dunia dari kejahatan.—– Maranatha 112 (alasan kita dinasihati untuk bercerai dengan dunia dalam prinsip dan minat, namun tetap tidak mengasingkan diri adalah karena pemahaman EGW kita wajib menobatkan dunia, ia tidak memahami pekerjaan sekarang kepada sidang, sehingga pengertiannya sesuai kebenaran kita makanan pada waktunya – kita harus berpisah dengan dunia termasuk mengasingkan diri dari orang dunia, namun tetap dekat dengan gereja sebagai sasaran pekerjaan)
Tuntutan Ilahi telah membawa umat Allah keluar dari kebiasaan kemewahan dunia, menjauhkan diri dari pemanjaan selera dan hawa nafsu, berdiri di atas ketinggian penyangkalan diri dan pertarakan dalam segala perkara. Umat yang dipimpin Allah haruslah istimewa. Mereka tidak boleh sama dengan dunia. Tetapi kalau mereka mengikuti tuntunan Allah maka mereka akan menggenapi tujuanNya, dan akan menyerahkan kehendak mereka kepada kehendakNya. Kristus akan tinggal dalam hati…..Rasul itu berkata,”Tubuhmu itu adalah kaabah Roh Kudus.————Maranatha 118
Setiap pergaulan yang kita bentuk, betapapun terbatas membawa pengaruh terhadap kita. Meluasnya pengaruh yang menguasai kita itu akan ditentukan oleh derajat keakraban, pergaulan yang secara tetap, dan kasih serta pemujaan kita kepada orang yang menjadi teman kita bergaul. Maka dengan demikian oleh pengenalan dan pergaulan kita dengan Kristus kita boleh menjadi serupa dengan Dia, sebagai satu-satunya teladan yang tidak mempunyai kesalahan.——- Maranatha hal 74
Dalam pergaulan kita dalam masyarakat, dalam keluarga, atau dalam hubungan kehidupan apa saja kita ditempatkan, baik yang terbatas maupun yang meluas, ada banyak cara yang dalamnya kita dapat mengakui Tuhan kita dan banyak cara yang dalamnya kita dapat menyangkal Dia. Kita dapat menyangkal Dia dalam perkataan kita, oleh berkata jahat tentang orang lain, oleh percakapan yang bodoh, bersenda-gurau, oleh perkataan yang sia-sia dan tidak ramah, oleh memutar-balikkan perkataan, atau berkata-kata yang bertentangan dengan kebenaran. Dalam perkataan kita dapatlah kita mengakui bahwa Kristus tidak ada di dalam kehidupan kita. Dalam tabiat kita dapatlah kita menyangkal Dia oleh sifat kita yang suka pada enak-enak saja, oleh menghindari kewajiban dan beban kehidupan yang harus ditanggung oleh seseorang kalau kita tidak mau menanggungnya, dan oleh menyukai kesenangan yang berdosa. Kita dapat pula menyangkal Kristus oleh kesombongan dalam berpakaian dan penyesuaian diri kepada dunia, atau oleh kelakuan yang tidak sopan. Kita dapat menyangkal Dia oleh menyukai pendapat kita sendiri saja dan berusaha mempertahankan dan membenarkan diri sendiri. Kita dapat pula menyangkal Dia dalam membiarkan pikiran mengalir dalam saluran perasaan cinta yang meluap- luap dan memikir-mikirkan nasib dan ujian yang kita duga sangat berat. ——–NBS 117.4
Kepada saya ditunjukkan bahwa kita sebagai suatu umat berada dalam bahaya serupa dengan dunia gantinya menjadi serupa dengan Kristus. Sekarang ini kita berada di tapal batas dunia yang kekal, tetapi musuh berniat memimpin kita supaya waktu yang sudah dekat sekali itu kita anggap masih jauh.
Dalam setiap cara yang dapat diangan-angankan setan akan menyerang orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah yang memelihara hukum dan menunggu kedatangan Juruselamat di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar. Ia akan memimpin seberapa banyak orang untuk menangguhkan hari yang jahat itu dan menjadi seperti dunia dalam roh, meniru kebiasaannya ————–Nasihat Bagi Sidang2 85.1
Kebiasaan memikir-mikirkan keburukan yang dirasakan tidaklah bijaksana dan bukannya sifat kristen. Dalam berbuat demikian kita gagal menikmati berkat-berkat dan mempergunakan kesempatan masa sekarang. Tuhan minta agar kita melaksanakan kewajiban masa sekarang dan menanggung segala ujiannya. Sekarang ini kita harus berjaga-jaga agar jangan kita bersalah dalam perkataan atau perbuatan. Sekarang ini kita harus memuji dan menghormati Allah. Dengan menggunakan iman yang hidup sekarang ini kita harus mengalahkan musuh. Sekarang ini kita harus berjaga-jaga dan bekerja dan berdoa seolah-olah inilah hari terakhir yang dikaruniakan kepada kita. Sebab itu, betapa tekunnya kita harus hidup sekarang ini. Kita harus mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh dalam segala perkataan dan perbuatan kita.——-NBS2 95.
Banyak orang berpakaian seperti dunia supaya dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak beriman, tetapi dalam hal ini mereka mengadakan suatu kekeliruan yang sangat menyedihkan. Kalau mereka mau mempunyai suatu pengaruh yang benar dan menyelamatkan, biarlah mereka hidup sesuai dengan pengakuan iman mereka, menunjukkan iman mereka oleh perbuatan mereka yang benar dan mengadakan perbedaan yang jelas sekali antara orang Kristen dan orang duniawi. Perkataan, pakaian, perbuatan, harus memberikan kesaksian untuk Allah. Dengan demikian suatu pengaruh yang suci akan dipancarkan ke atas semua orang di sekeliling mereka, dan orang-orang yang tidak beriman sekalipun akan mengetahui bahwa mereka telah tinggal bersama dengan Yesus. Kalau ada orang ingin bersaksi untuk kebenaran oleh pengaruh mereka, biarlah mereka hidup sesuai dengan pengakuan iman mereka dan dengan mereka meniru teladan yang rendah hati itu. ——NBS 3 96.
Untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang betul, kita harus bergaul dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh akhlak dan kerohanian yang sehat. ——– NBS 189.2
Kalau orang muda dapat diyakinkan untuk bergaul dengan orang-orang yang suci, memikirkan kepentingan orang lain, dan ramah tamah, pengaruhnya akan sangat baik. Kalau mereka memilih sahabat-sahabat yang takut akan Tuhan, pengaruh itu akan menuntun kepada kebenaran, kewajiban, dan kesucian. Suatu kehidupan Kristen yang benar merupakan suatu kuasa bagi kebaikan. Tetapi sebaliknya, mereka yang bergaul dengan pria dan wanita yang mempunyai akhlak yang diragukan, atau prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk, tidak lama kemudian mereka akan berjalan pada jalan yang sama. Kecenderungan hati yang biasa ialah ke arah bawah. Ia yang bergaul dengan seorang yang tidak percaya akan Allah tidak lama kemudian akan tidak percaya akan Allah lagi; ia yang memilih persahabatan dengan orang jahat hampir dapat dipastikan menjadi jahat. Berjalan dalam bicara orang fasik merupakan langkah pertama untuk berdiri pada jalan orang berdosa dan duduk dalam perhimpunan orang pengolok. —-NBS 189.3
Sahabat-sahabatku orang muda yang kekasih, ragukanlah pengalamanmu sendiri tentang pengaruh cerita-cerita yang mengobarkan perasaan. Dapatkah kamu, sesudah membaca cerita seperti itu, membuka Kitab Suci dan membaca sabda hidup itu dengan penuh minat? Bukankah kamu merasa Buku Allah itu tidak menarik lagi? Penarikan cerita percintaan berkesan pada pikiran, merusakkan kesehatannya, dan tidak memungkinkan dikau memusatkan perhatian pada kebenaran-kebenaran yang penting dan serius yang ada sangkut pautnya dengan kesejahteraan abadi. ——NBS 193.7
Ambillah tekad menjauhkan segala bacaan yang tidak berharga. Hal itu tidak akan menguatkan kerohanianmu, tetapi akan memasukkan ke dalam ingatan perasaan-perasaan yang merusak angan-angan, menyebabkan engkau kurang memikirkan tentang Yesus dan merenungkan pelajaran-pelajaran-Nya yang berharga. Jauhkanlah pikiran dari segala sesuatu yang dapat membawa ke jurusan yang salah. Jangan memberatkan pikiran itu dengan cerita-cerita yang tidak berharga, yang tidak memberikan kekuatan kepada kuasa pikiran. Pemikiran itu sama sifatnya dengan makanan yang disediakan untuk pikiran. Bacaan Yang Merusak Jiwa —–NBS 194.1
Percakapan itu seharusnya tentang perkara-perkara rohani dan Ilahi; tetapi hal yang sebaliknya telah terjadi. Kalau pergaulan dengan sahabat-sahabat Kristen digunakan terutama untuk perbaikan pikiran dan hati, tidak akan ada penyesalan kemudian, dan mereka dapat menoleh ke belakang pada wawancara itu dengan suatu kepuasan yang menyenangkan. Tetapi jika jam-jam itu digunakan dalam perbuatan yang sembrono dan percakapan yang sia-sia, dan waktu yang berharga itu digunakan dalam merusakkan kehidupan dan tabiat orang lain, maka hubungan persaudaraan itu akan terbukti menjadi sumber kejahatan, dan pengaruhmu akan menjadi suatu bau maut menuju mati.——NBS 197.2
Mungkin saja engkau menjadi seorang percaya yang setengah-setengah dan yang biasa, dan engkau akan didapati ringan serta akan kehilangan hidup yang abadi. Mungkin saja, dan menghidupkan sebagian anjuran Alkitab serta dianggap sebagai orang Kristen, tetapi akan binasa karena engkau kekurangan sifat-sifat yang sangat perlu bagi tabiat Kristen. Jika engkau menyia- nyiakan atau bersikap acuh tak acuh terhadap amaran yang sudah diberikan Allah, jika engkau menyimpan atau memberi maaf kepada dosa, berarti engkau sedang memeteraikan nasib jiwamu. Engkau akan ditimbang pada neraca dan akan didapati dalam keadaan ringan. Anugerah sejahtera dan ampunan akan ditarik untuk selama-lamanya. Yesus akan melewati engkau, tiada akan pernah datang lagi begitu dekat sehingga dapat dijangkau oleh doa dan permohonanmu. Selagi rahmat menunggu, selagi Juruselamat melakukan pekerjaan seorang pengantara, hendaklah kita melakukan pekerjaan yang saksama guna keselamatan kita.———-NBS 289.4
“Segala perkara itu sudah berlaku atas mereka itu menjadi teladan, dan yang telah tersurat seperti nasihat bagi kita, orang akhir zaman. Sebab itu siapa yang menyangka dirinya itu tegak, hendaklah ia beringat jangan ia jatuh.” 1 Korinti 10:11, 12. Setan mengetahui dengan baik materi yang harus dihadapinya di dalam hati manusia. Ia mengetahui—karena ia telah mempelajarinya dengan sungguh-sungguh selama beribu-ribu tahun —titik-titik kelemahan yang paling mudah untuk dikalahkannya di dalam setiap manusia; dan sepanjang generasi-generasi berikutnya ia telah berhasil menjatuhkan orang-orang yang paling kuat, penghulu-penghulu Israel, oleh pencobaan yang sama yang sangat berhasil di Baal-Peor. Sepanjang zaman terlihat puing-puing tabiat orang-orang yang telah kandas di atas batu karang pemanjaan nafsu. Apabila kita mendekati kesudahan zaman, apabila umat Allah berdiri di perbatasan Kanaan sorgawi, setan akan, seperti pada zaman dulu, melipatgandakan usahanya untuk menghalangi mereka memasuki tanah yang baik itu. Ia meletakkan jeratnya bagi setiap jiwa. Bukan hanya orang-orang yang bodoh dan yang tidak terdidik saja yang harus berjaga-jaga, ia akan menyediakan penggodaannya bagi mereka yang berada pada jabatan yang tertinggi, dalam jabatan yang paling suci; jikalau ia dapat menuntun mereka untuk menodai jiwa mereka, maka ia, melalui mereka, akan dapat membinasakan banyak orang. Dan ia menggunakan alat-alat yang sama sekarang ini seperti yang telah dipakainya tiga ribu tahun yang telah silam. Oleh pergaulan duniawi, oleh kecantikan, oleh mencari kepelesiran, pesta-pora, atau cawan anggur, ia menggoda manusia untuk melanggar hukum yang ketujuh. —–PB2 51.1
Dengan bergaul dengan penyembah-penyembah berhala serta ikut dalam upacara-upacara pesta mereka dimana bangsa Ibrani telah dituntun untuk melanggar hukum Allah dan mendatangkan hukumanNya ke atas bangsa itu. Demikian pula sekarang ini adalah oleh menuntun pengikut-pengikut Kristus untuk bergaul dengan orang-orang yang tidak bertuhan, dan ikut serta dalam kepelesiran mereka dimana setan paling berhasil dalam menjatuhkan mereka ke dalam dosa. “Keluarlah kamu dari antara orang kapir, dan bercerailah kamu, kata firman Tuhan, dan jangan menyentuh barang yang najis.” 2 Korinti 6:17. Tuhan menuntut umatNya sekarang ini untuk berbeda dari dunia dalam kebiasaan, dalam adat dan prinsip, seperti halnya Ia telah menuntut Israel pada zaman dahulu. Jikalau mereka setia mengikuti ajaran-ajaran firmanNya, perbedaan ini akan terlihat; itu tidak bisa menjadi sebaliknya. Amaran-amaran yang telah diberikan kepada bangsa Ibrani terhadap pergaulan dengan orang kapir tidaklah lebih ketat dan lebih tegas daripada amaran-amaran yang melarang orang-orang Kristen untuk meniru-niru roh dan adat kebiasaan orang-orang yang tidak bertuhan. Kristus berkata kepada kita, “Janganlah kamu mengasihi dunia atau barang yang ada di dalam dunia. Jikalau barang seorang mengasihi dunia, maka kasih Bapa itu tiadalah ada di dalam dia.” 1 Yohanes 2:15. “Persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.” Yakub 4:4. Pengikut-pengikut Kristus harus memisahkan diri dari orang-orang berdosa, memilih untuk bersahabat dengan mereka hanya bilamana ada kesempatan untuk berbuat kebajikan kepada mereka. Kita harus berusaha sedapat-dapatnya menjauhkan diri dari persahabatan dengan mereka yang akan memberikan pengaruh yang akan memalingkan kita dari Tuhan. Sementara kita berdoa, “Jangan bawa kami ke dalam pencobaan,” kita harus menjauhkan diri dari pencobaan sedapat-dapatnya.—PB2 52.1
NASIHAT DALAM BERGAUL
Teladan yang diberikan Kristus dalam menghubungkan diri-Nya dengan kepentingan manusia haruslah diikuti oleh semua orang yang memasyhurkan sabda-Nya, dan oleh semua orang yang telah mendapat Injil rahmat-Nya. Kita tidak boleh meninggalkan hubungan sosial. Kita tidak boleh mengasingkan diri dari orang lain. Untuk dapat mencapai segenap golongah, kita mesti menjumpai mereka di mana mereka itu berada. Mereka jarang datang sendiri hendak mencari kita. Bukan dari mimbar saja hati manusia dapat dijamah oleh kebenaran Ilahi. Masih ada lagi lapangan pekerjaan lain, mungkin lebih hina, tetapi sama mengandung harapan penuh. Lapangan pekerjaan itu terdapat di rumah orang-orang yang hina-dina dan di rumah orang-orang besar, pada jamuan yang disediakan oleh orang yang suka menerima tamu dan pada kumpulan sosial yang polos. ———-KSZ1 152.1
Sebagai murid-murid Kristus tidak boleh kita bergaul dengan dunia ini hanya karena kita gemar akan kepelesiran belaka, untuk bersatu dengan mereka dalam kebodohan. Pergaulan serupa itu dapat mendatangkan bencana belaka. Kita sekali-kali tidak boleh membenarkan dosa perkataan atau perbuatan kita, oleh berdiam diri atau oleh kehadiran kita. Ke mana saja kita pergi, kita harus membawa Yesus beserta kita, dan harus menyatakan kepada orang-orang lain indahnya Juruselamat kita itu. Tetapi orang-orang yang berusaha hendak memelihara agamanya oleh menyembunyikannya di dalam tembok batu, kehilangan kesempatan yang indah untuk melakukan kebajikan. Oleh hubungan sosial, Kekristenan berhubungan dengan dunia ini. Setiap orang yang telah mendapat penerangan Ilahi, haruslah menerangi jalan orang-orang yang belum mengenal Terang kehidupan. ——–KSZ1 152.2
Kita semua harus menjadi saksi bagi Yesus. Kuasa sosial yang disucikan oleh rahmat Kristus, wajib dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam menarik jiwa-jiwa kepada Juruselamat. Biarlah dunia ini melihat bahwa kita tidak mencurahkan segenap perhatian dengan kikir atas kepentingan kita belaka, melainkan bahwa kita ingin supaya orang-orang lain juga turut beroleh berkat dan karunia yang kita peroleh. Biarlah mereka melihat bahwa agama kita tidak membuat kita tidak menaruh simpati dan bersifat keras. Biarlah semua orang yang mengaku telah menemukan Kristus, melayani sebagaimana Ia melayani dahulu untuk kebahagiaan manusia. ——-KSZ1 152.3
WASPADA KEPADA:
Dan janganlah seorangpun berkata kepada dirinya sendiri bahwa dosa yang disayangi pada suatu waktu nanti akan dengan mudah dihilangkan. Tidak demikian halnya. Setiap dosa yang disayangi melemahkan tabiat dan menguatkan kebiasaan; dan akibatnya adalah kerugian jasmani, mental dan moral. Engkau bisa menyesali kesalahan yang telah engkau perbuat, dan menjejakkan kakimu pada jalan yang benar; tetapi bentuk pikiranmu dan kebiasaanmu dengan yang jahat akan membuatmu sukar membedakan antara yang benar dan yang salah. Melalui kebiasaan salah yang terbentuk, Setan akan menyerangmu berulang-ulang.—COL 281 (1900)
Tabiat surga harus diperoleh di bumi ini, kalau tidak tabiat itu tidak pernah akan diperoleh sama sekali. Kalau begitu mulailah dengan lekas. Janganlah engkau memperdayakan diri sendiri dengan anggapan bahwa akan datang waktunya bila engkau dapat mengadakan suatu usaha yang tekun yang lebih mudah daripada sekarang ini. Setiap hari kian menjauhkan engkau dari Allah. Adakanlah persiapan untuk masa kekekalan dengan semangat yang belum pernah engkau tunjukkan sebelumnya. Didiklah pikiranmu menggemari Kitab Suci, menggemari kumpulan permintaan doa, menggemari saat merenungkan, dan lebih dari segala sesuatu, saat bila jiwa mengadakan hubungan dengan Allah. Milikilah alam pikiran surga kalau engkau mau menggabungkan diri dengan biduan surga di dalam tempat tinggal di atas.—-NBS3 102
Setan mengendalikan setiap pikiran yang tidak tegas dibawah pengendalian Roh Allah—-Lt 57, 1895 (TM 79 )
Setan menuntun banyak orang untuk mempercayai bahwa Allah akan mengabaikan ketidaksetiaan mereka dalam masalah-masalah kecil dalam kehidupan, tetapi Tuhan menunjukkan dalam perlakuannya kepada Yakub bahwa Ia sekali-kali tidak membiarkan atau mentoleransi kejahatan. Semua orang yang berusaha memaafkan atau menyembunyikan dosa-dosanya, dan membiarkannya tinggal tetap berada di dalam kitab-kitab di surga, yaitu yang tidak diakui dan tidak diampuni dosanya, akan dikalahkan oleh Setan. Semakin tinggi profesi mereka, semakin terhormat kedudukan mereka, semakin menyedihkan keadaan mereka pada pemandangan Allah dan semakin pasti kemenangan musuh besar itu. Mereka yang menunda-nunda persediaan kepada hari Allah itu tidak dapat lagi memperoleh persiapan itu pada masa kesesakan, atau pada suatu masa selanjutnya. Tidak ada pengharapan bagi orang-orang seperti itu.——KA 653.3
Contoh-contoh :
Pengalaman Abraham dan lot:
Pengalaman beratnya usaha Lot untuk dapat selamat:
Pengalaman Esau dan Yakub (gambaran tentang yang bergaul dan yang tidak bergaul):
Pengalaman Yohanes Pembabtis:
“Adalah suatu daerah yang sunyi sepi dimana ia telah menemukan tempat tinggalnya, yaitu di tengah-tengah bukit yang tandus, jurang-jurang yang menakutkan, dan gua-gua batu karang. Tetapi itulah pilihannya untuk menghindari kesenangan-kesenangan dan kemewahan-kemewahan hidup bagi disiplin yang ketat dari padang belantara.” – The Desire of Ages, halaman 101.
Yohanes memisahkan dirinya sendiri dari sahabat-sahabat dan dari kemewahan hidup. Kesederhanaan pakaiannya, baju yang dibuat dari bulu onta, merupakan teguran yang mantap terhadap keborosan yang ditunjukkan oleh para imam Yahudi dan orang banyak pada umumnya. Makanannya terdiri dari sayur-sayuran murni, dari belalang dan madu hutan, merupakan teguran terhadap pemanjaan selera dan kerakusan yang berlaku di mana-mana…..Pokok reformasi yang besar harus digalakkan dan perhatian umum harus digerakkan. Di dalam segala perkara pertarakan harus dikaitkan dengan pekabaran, untuk membalikkan umat Allah dari berhala mereka, kerakusan mereka, dan keborosan mereka dalam pakaian dan lain-lain.
Penyangkalan diri, kerendahan hati, dan pertarakan yang dituntut dari orang benar, yang khusus dipimpin dan diberkati Allah, haruslah dinyatakan kepada banyak orang untuk melawan pemborosan, kebiasaan merusak kesehatan dari mereka yang hidup dalam zaman yang merosot ini. Allah telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan berkaitan erat dengan pekabaran malaikat yang ketiga sebagaimana tangan dengan tubuh.——Maranatha 14 Jan, hal 22.3
Pengalaman Henoch:
Merasa tertekan oeh bertambahnya kejahatan orang-orang jahat itu, dan takut bahwa ketidak percayaan mereka itu akan mengurangi sikap hormatnya kepada Allah, Henoch menghindarkan diri dari pergaulan yang terus menerus dengan mereka dan mengambil banyak waktu untuk sendirian, untuk berenung dan berdoa. Dengan demikian ia menunggu di hadapan Tuhan, sambil mencari satu pengetahuan yang lebih jelas akan kehendakNya, agar ia dapat melaksanakannya. Baginya doa merupakan nafas jiwa; ia hidup dalam suasana sorga — PB 79.1
Pengalaman Daniel:
Pengalaman Ellen G. White dibabtis usia 13 tahun dan usia 11 tahun telah bertobat:
……
Umur sebelas tahun saya dibabtis serta menjadi anggota gereja Metodis. Umur tiga belas tahun saya mendengar ceramah umum yang diadakan William Miller untuk kedua kalinya di Portland Maine. Ketika itu saya merasa bahwa sayat tidak layak, dan tidak siap untuk bertemu dengan Yesus. Jadi, ketika undangan diadakan untuk para anggota gereja dan orang-orang berdosa supaya tampil ke depan untuk didoakan, maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan pertama, sebab saya mengetahui bahwa saya harus melakukan kewajiban besar yang dapat melayakkan saya untuk masuk ke sorga. Jiwa saya haus akan keselamatan yang penuh dan diberikan cuma-Cuma, tetapi tidak mengetahui bagaimana untuk mencapainya—— Tulisan-tulisan Permulaan, sub judul “Pengalaman dan Khayal-khayal”.
Pengalaman Samuel dan anak2 Imam Eli, yang sama-sama mendapat pendidikan Rumah Tangga, hanya kemudian anak2nya bergaul, namun Samuel tetap patuh tidak bergaul:
Nasihat-Nasihat Ellen G. White dan Victor T. Houteff:
Tidak ada iman yang kurang dari pada iman Nuh, dari pada iman Ayub, dan dari pada iman Daniel yang dapat membayar hutang, Saudara-saudariku, sebab apapun yang kurang dari ini ialah penghinaan kepada Allah.— Amaran Sekarang jld 2 No. 35
Pindah ke desa
Bersekolah di sekolah Advent
KESIMPULAN
- PERGAULAN SEBAGAI SARANA SETAN UNTUK MENAKLUKAN PEKERJAAN PENYELESAIAN 144000, PERGAULAN MUSUH YANG TIDAK DISANGKA-SANGKA,
- Contoh2 umat Allah dahulu musuhnya adalah sepenuhnya dari agen-agen setan, sedangkan musuh dari dirinya sendiri mereka seluruhnya TELAH MENYELESAIKANNYA,
- Umat Allah akhir zaman adalah awal ketika ia baru lahir musuhnya adalah DIRI SENDIRI, tetapi setelah ia telah berhubungan dengan dunia melalui pergaulan, maka = DIRI SENDIRI + DUNIA, namun dalam perkembangannya setelah keseluruhan kesenangan, perhatian, minat, impian, harapan, selera orang-orang dunia telah diserap orang umat Allah, maka musuhnya menjadi DIRI SENDIRI (ini untuk yang masih di dalam kekuasaan umat itu sendiri).
PERJUANGAN TERBERAT = MELAWAN DIRI SENDIRI YANG TELAH LENGKAP KESELURUHANNYA
Kesucian adalah usaha seumur hidup, dan usaha yang dilakukan tidak boleh setengah-setengah harus disiplin
“Kesucian ……. bukanlah dicapai melalui suatu perasaan terbang yang menggembirakan, melainkan adalah hasil daripada terus-menerus mati untuk dosa, dan senantiasa hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tidak mungkin dapat diluruskan, juga reformasi-reformasi tidak mungkin dapat dilaksanakan di dalam tabiat oleh usaha-usaha yang hanya sekali-sekali dan lemah. Adalah hanya oleh usaha yang tekun dan lama, disiplin yang ketat, dan perjuangan yang keras, maka kita akan menang. Kita tidak tahu pada hari yang satu berapa kuatnya kelak perjuangan kita pada hari berikutnya. Selama setan memerintah, maka kita harus berhasil mengalahkan diri sendiri, menguasai semua dosa untuk menang; sepanjang hayat dikandung badan tidak akan ada satupun tempat berhenti, tidak ada satupun titik tujuan yang dapat kita capai lalu mengatakan : ‘Saya sudah sepenuhnya berhasil. Kesucian ialah hasil dari pada kepatuhan seumur hidup.” — The Acts of the Apostles, p. 560.
Pembenaran oleh iman yaitu KESUCIAN tidak akan didapat bagi orang yang mengesampingkan sebagian kebenaran – – artinya KESUCIAN bertorelasi dengan kelengkapan kebenaran yang dimiliki (sesuai gambar profile umat Allah di akhir zaman)
“Tidak ada satupun kesucian Alkitab bagi orang-orang yang mengesampingkan sebagian kebenaran” (Testimonies, vol. 1, p. 338), karena “pekerjaan ini tidak mungkin dapat maju di dalam hati sementara terang atas sesuatu bagian kebenaran itu ditolak atau dilalaikan. Jiwa yang suci tidak akan merasa puas untuk tetap di dalam kebodohan, melainkan akan ingin terus berjalan dalam terang dan berusaha mendapatkan terang yang lebih besar lagi. Sebagaimana pekerja tambang menggali tanah mencari emas dan perak, maka demikian itu pula pengikut Kristus akan berusaha mencari kebenaran, bagaikan mencari harta benda yang tersembunyi, dan akan mendesak dari terang yang satu kepada terang yang lebih besar lagi, senantiasa meningkat dalam pengetahuan. Ia akan terus bertumbuh dalam kemurahan dan dalam pengetahuan kebenaran.” — The Review and Herald, June 17, 1890.
Jika jiwa dimurnikan dan dimuliakan, dan dibuat sedemikian rupa sesuai dengan pengadilan surga, ada dua hal yang harus dipelajari yaitu pengorbanan diri dan pengendalian diri. Beberapa orang mempelajari pelajaran penting ini lebih mudah dari yang lain, karena mereka telah dilatih oleh disiplin sederhana yang diberikan Tuhan dalam kelembutan dan kasih. Yang lainnya membutuhkan disiplin penderitaan yang lebih lambat, sehingga api penyucian akan memurnikan hati mereka dari kesombongan dan kebergantungan pada diri sendiri, dari hasrat keduniawian dan cinta akan diri sendiri, sehingga tabiat yang benar akan muncul dan mereka akan menjadi pemenang melalui kemurahan Kristus.—IP145. 2
Penutup
Tulisan-Tulisan Permulaan, sub judul “Kewajiban Dalam Pemandangan Akan Masa Kesukaran”
……….
Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahaya membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan pikiran-pikiran dan perhatian duniawi. Saya melihat bahwa pikiran beberapa orang dijauhkan dari kebenaran masa kini dan kasih akan Alkitab yang Kudus dengan membaca buku lain yang mengasyikkan; pikiran-pikiran orang lain dipenuhi dengan kerisauan dan perhatian untuk apa yang mereka akan makan, minum dan pakai. Ada yang mengharapkan supaya kedatangan Tuhan itu masih begitu lama. Waktu telah berlangsung lebih cepat beberapa tahun daripada yang diharapkan mereka; itulah sebabnya mereka merasa bahwa waktu akan berlangsung beberapa tahun lagi, dan di dalam cara ini pikiran mereka dijauhkan dari kebenaran masa kini dan menuju kepada dunia. Dalam hal-hal ini saya melihat bahaya besar; karena jikalau pikiran dipenuhi dengan hal-hal lain, maka kebenaran masa kini terdesak ke luar, dan tidak ada tempat lagi pada dahi kita untuk memetrai Allah yang hidup itu. Saya melihat bahwa saatnya Yesus berada di tempat yang maha kudus sudah hampir berakhir dan saat tersebut dapat diperpanjang tetapi tidak berlangsung lama. Sesungguhnya waktu seggang kita haruslah digunakan untuk menyelidiki Alkitab, yang akan menghakimkan kita pada hari kiamat. Saudara-saudara saya yang kekasih, biarlah hukum Allah dan kesaksian Yesus Kristus selalu dalam ingatanmu dan biarlah hal itu mendesak keluar segala pikiran dan percintaan dunia. Bila engkau tidur dan bila engkau bangun, hendaknya itulah yang dipikir-pikirkan. Hiduplah dan berbuatlah seluruhnya ditujukan kepada kedatangan Anak Manusia. Masa pemeteraian itu sangat singkat adanya, dan segera akan berakhir. Sekaranglah waktunya, sementara keempat malaikat itu menahan empat angin itu, untuk memperkokoh panggilan dan pilihan kita.
Amaran Sekarang Jld 1 No. 12:
Apakah yang akan menjadi keputusan kita sekarang? Akan kita menutup matakah terhadap semua wahyu yang mulia dan sungguh-sungguh ini mengenai peristiwa-peristiwa yang kini sedang terjadi? Akan tetapkah kita meragukannya dan terus menunggu hasil-hasilnya? Atau akan kita bangkit dengan sepenuh hati lalu melaksanakan himbauan Allah? Adakah Kerajaan-Nya ataukah rumah-rumah kita sendiri yang akan dijadikan kepentingan kita yang terutama? Jika kita tidak memperbaiki semua cita-cita hati kita yang kacau itu sekarang, maka bagaimanakah dapat kita mengatakan dengan jujur, “Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu”? Dan bagaimanakah dapat anda mengharapkan segala kebutuhan hidup yang sementara itu untuk “dipertambahkan kepadamu?” Matius 6 : 33.
Sudahkah kita memutuskan sekali dan untuk selamanya untuk melayani Allah, bukan diri sendiri, untuk menyelidiki dengan cara yang belum pernah sebelumnya, dan menyingkirkan semua keragu-raguan? Tuhan mengatakan, ” …………. Adalah suatu perkara yang mudah, bahwa engkau hendaknya menjadi hamba-Ku untuk membangkitkan segala suku Yakub, dan untuk memperbaiki segala pucuk Israel: Aku akan juga memberikan dikau akan suatu terang bagi segala bangsa Kapir, supaya kamu dapat merupakan selamat-Ku kepada seluruh hujung bumi.” Yesaya 49 : 6. (Terjemahan yang lebih tepat).
” . . . . .. Ia akan mengadili dunia dengan keadilan, dan umat itu dengan Kebenaran-Nya.” Mazmur 96 : 13.
The Acts of the Apostles, p. 560.
“Kesucian ……. bukanlah dicapai melalui suatu perasaan terbang yang menggembirakan, melainkan adalah hasil daripada terus-menerus mati untuk dosa, dan senantiasa hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tidak mungkin dapat diluruskan, juga reformasi-reformasi tidak mungkin dapat dilaksanakan di dalam tabiat oleh usaha-usaha yang hanya sekali-sekali dan lemah. Adalah hanya oleh usaha yang tekun dan lama, disiplin yang ketat, dan perjuangan yang keras, maka kita akan menang. Kita tidak tahu pada hari yang satu berapa kuatnya kelak perjuangan kita pada hari berikutnya. Selama setan memerintah, maka kita harus berhasil mengalahkan diri sendiri, menguasai semua dosa untuk menang; sepanjang hayat dikandung badan tidak akan ada satupun tempat berhenti, tidak ada satupun titik tujuan yang dapat kita capai lalu mengatakan : ‘Saya sudah sepenuhnya berhasil. Kesucian ialah hasil dari pada kepatuhan seumur hidup.”