<< Go Back

Sabat 28 Januari 2023

Renungan pendahuluan

 

Kisah Para Rasul

Bab 55 Diubah oleh anugerah

 

Dalam kehidupan murid Yohanes penyucian yang benar menjadi teladan. Selama tahun-tahun pergaulannya yang erat dengan Kristus, sudah sering ia diamarkan dan diberi peringatan oleh Juruselamat; dan amaran ini diterimanya. Sementara tabiat guru Ilahi itu dinyatakar kepadanya, Yohanes melihat kekurangan-kekurangannya sendiri, dan merendahkan diri oleh wahyu itu. Dari hari ke hari, berlawanan dengan rohnya sendiri yang keras, ia melihat kelemahlembutan dan kesabaran Yesus, dan mendengar pelajaran-pelajarannya tentang kerendahan hati dan kesabaran. Dari hari ke hari hatinya tertarik kepada Kristus, sampai ia melupakan dirinya sendiri karena kasih akan Tuhannya. Kuasa dan kelemahlembutan, keagungan dan kerendahan, kekuatan dan kesabaran, yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari dari Anak Allah, memenuhi jiwanya dengan kekaguman. Ia menyerahkan perangainya yang pemarah dan bercita-cita itu kepada kuasa Kristus yang mengubahkan, dan kasih Ilahi mengerjakan di dalamnya suatu perubahan tabiat.——————- KR 470.1

 

Dalam perbedaan yang mencolok kepada penyucian yang dikerjakan dalam kehidupan Yohanes adalah pengalaman teman sesama murid, Yudas. Sebagai rekannya, Yudas mengaku sebagai seorang murid Kristus, tetapi ia hanya memiliki suatu bentuk peribadatan. Ia merasakan ke-indahan tabiat Kristus; dan sering, sedang ia mendengarkan perkataan Juruselamat, keyakinan datang kepadanya, tetapi ia tidak mau merendah-kan hatinya atau mengaku dosa-dosanya. Oleh menolak pengaruh Ilahi ia tidak menghormati Tuhannya yang pura-pura dikasihinya. Yohanes memerangi dengan sungguh-sungguh terhadap kesalahan-kesalahannya; tetapi Yudas melanggar kata hatinya dan menyerah kepada pencobaan, mengikatkan lebih ketat pada dirinya sendiri kebiasaan-kebiasaannya yang jahat. Kebiasaan kebenaran yang diajarkan oleh Kristus berbeda dengan keinginan dan maksudnya, dan ia tidak dapat membawa dirinya sendiri untuk menyerah kepada buah pikirannya supaya menerima akal budi dari surga. Gantinya berjalan di dalam terang, ia memilih berjalan di dalam kegelapan. Keinginan yang jahat, loba, keinginan untuk membalas dendam, pikiran-pikiran yang gelap dan bersungut, dipelihara dalam hati sampai Setan mengendalikan dia sepenuhnya. ———————KR 470.2

 

Yohanes dan Yudas adalah wakil dari mereka yang mengaku pengikut-pengikut Kristus. Kedua murid ini mempunyai kesempatan yang sama untuk mempelajari dan mengikuti contoh Ilahi. Keduanya berhubungan erat dengan Yesus dan mendapat kesempatan untuk mendengarkan ajaran-Nya. Masing-masing mempunyai kekurangan tabiat yang serius; dan masing-masing mempunyai jalan masuk kepada rahmat Ilahi yang mengubahkan tabiat. Tetapi sementara seorang dalam kerendahan hati sedang belajar tentang Yesus, yang lain menyatakan bahwa ia bukannya pelaku perkataan itu, tetapi pendengar saja. Seorang, yang mati bagi dirinya sendiri setiap hari dan mengalahkan dosa, disucikan oleh kebenaran; yang lain, menolak kuasa anugerah yang mengubahkan dan mengikuti kehendaknya sendiri, terbawa ke dalam perhambaan Setan. ————–KR 471.1

 

Perubahan tabiat seperti itu sebagaimana yang kelihatan dalam kehidupan Yohanes adalah selamanya sebagai hasil persekutuan dengan Kristus. Boleh jadi ada kekurangan-kekurangan yang nyata dalam tabiat seseorang, tetapi bila ia menjadi murid Kristus yang sejati, kuasa anugerah Ilahi mengubahkan dan menyucikan dia. Memandang seperti dalam kaca kemuliaan Tuhan, ia diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan, sampai ia menjadi seperti Dia yang disembahnya. ————-KR 471.2

 

 

…………..

 

Mereka yang akan mendapat berkat penyucian harus lebih dulu mempelajari arti pengorbanan diri. Salib Kristus adalah sokoguru di atas mana bergantung “jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” “Setiap orang yang mau mengikut Aku,” Kristus berkata, “ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku,” 2 Korintus 4:17; Matius 16:24. Adalah keharuman kasih kita untuk sesama manusia kita yang menyatakan kasih untuk Allah. Kesabaran dalam pelayanan yang membawa perhentian kepada jiwa. Adalah dengan kerendahan hati, rajin, setia, kerja keras di mana kesejahteraan Israel dipromosikan. Allah mengangkat dan menguatkan seseorang yang ingin mengikuti jejak Kristus. ———-KR 472.3

 

Penyucian bukanlah pekerjaan sesaat, sejam, sehari, melainkan seumur hidup. Hal itu bukannya didapat oleh perasaan yang berbahagia, melainkan adalah akibat terus-menerus mati dalam dosa, dan terus menerus hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tak dapat dibenarkan atau reformasi tak dapat dikerjakan dalam tabiat oleh usaha-usaha yang lemah dan asal-asal saja. Hanyalah oleh usaha yang lama dan tabah, disiplin yang ketat, dan pergumulan yang keras, kita akan menang. Kita tidak mengetahui suatu hari berapa keras pergumulan kita berikutnya. Selama Setan memerintah, kita akan mempunyai diri sendiri untuk ditaklukkan, dosa-dosa yang menyerang untuk diatasi; selama hidup itu akan bertahan, tidak akan ada tempat berhenti, tidak ada tempat yang dapat kita capai dan mengatakan, saya telah memperoleh dengan sepe-nuhnya. Penyucian adalah akibat penurutan seumur hidup. ———-KR 473.1

 

The Ministry of Healing 499 (1905):

Janganlah pernah berpikir bahwa telah cukup banyak yang kamu ketahui dan bahwa kamu boleh mengendor dari usaha-usahamu. Pikiran yang dipupuk adalah ukuran manusia. Pendidikanmu harus diteruskan selama kamu hidup; setiap hari kamu harus belajar dan mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh.

 

Christ’s Object Lessons 344 (1903):

Adalah tugas setiap orang Kristen untuk memperoleh kebiasaan teratur, ketelitian dan kecepatan. Tidak ada maaf bagi orang yang mempunyai kebiasaan lambat dan ceroboh dalam pekerjaan. Bilamana seorang selalu bekerja dan pekerjaan itu tidak pernah selesai, itu disebabkan pikiran dan hati tidak ditaruh pada pekerjaan. Seseorang yang lambat dan yang bekerja merugikan harus menyadari bahwa ini adalah kesalahan yang harus diperbaiki. Ia perlu melatih pikirannya dalam merencanakan bagaimana menggunakan waktu supaya memperoleh hasil yang terbaik.

 

Amaran Sekarang jld 2 No. 29:

 

Matius 16 : 15, 16 :

”Maka kata Jesus kepada mereka itu: ‘Tetapi kata kamu ini siapakah Aku?’ Maka sahut Simon Petrus, katanya: “Tuhanlah Kristus itu, Anak dari Allah yang hidup.”

Murid-murid itu sendiri tampaknya tidak mengetahui dengan pasti siapa sesungguhnya Jesus itu. Hanya Petrus tanpa ragu-ragu sedetikpun lalu menjawab, “Tuhanlah Anak dari Allah yang hidup.”

Matius 16 : 17 :

”Lalu jawab Jesus, serta berkata kepadanya: “Berbahagialah engkau, hai Simon, anak Yunus! Karena bukanlah keadaan manusia (daging dan darah) yang menyatakan hal itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di Surga.”

Petrus memperoleh berkat karena ia adalah orang itu kepada siapa Bapa telah menyatakan anak-Nya, sebab ia telah digerakkan oleh Roh dari Kebenaran yang suci itu.

 

Matius 16 : 20 :

“Lalu Ia berpesan kepada murid-muridNya, jangan mengatakan kepada seorang juapun bahwa Ialah Kristus adanya.”

Oleh karena orang-orang itu tidak mengetahui bahwa Jesus adalah Anak dari Allah yang hidup itu, maka sadarlah Jesus bahwa dengan menceritakan kepada mereka berterus-terang akan hanya membuat mereka makin bersyakwasangka saja. Olehnya juga, maka Ia memesankan kepada murid-murid itu untuk melakukan yang sama sebagaimana halnya kita diwaktu ini telah dipesankan untuk melakukan. Bukanlah dengan mengatakan berterus-terang: “Kami memiliki Kebenaran, pekabaran mengenai Jam Ke sebelas itu.” Tetapi sebaliknya kita hendaknya mengajarkan Kebenaran Alkitab yang diilhami itu, dengan demikian memberikan kepada para pendengar kesempatan untuk mereka menarik kesimpulan-kesimpulannya sendiri, untuk membuat mereka memahaminya sendiri. Jika mereka adalah penyelidik-penyelidik kebenaran yang jujur, maka Bapa sendirilah yang akan membukakan kedalam hati mereka bahwa inilah pekabaran jam ke sebelas itu.

Olehnya itu kita hendaknya tidak mengemukakan secara berterus-terang keseluruhan Kebenaran Allah yang penting itu. Kita harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang baik. Kita harus menabur benih itu pada tanah yang telah dipersiapkan dengan baik jika kita mengharapkan berkat-berkat Allah, jika kita mengharapkan hujanNya serta cahaya matahariNya untuk mempertumbuhkannya dan menghasilkan buah-buah. Jika benih tidak ditaburkan cukup dalam, maka tanaman itu akan layu bersamaan dengan naiknya matahari. Jika kita hanya menjatuhkan benih-benih itu pada permukaan tanah, maka burung-burung akan mematuknya habis.

 

Oleh metode yang telah mereka gunakan — yaitu membantah tulisan seseorang dengan cara membandingkannya dengan tulisan orang lain — masing-masing dari kedua buku Alkitab itu dapat dibuat saling bertentangan. Lebih jauh, contoh berikut ini akan cukup mendemonstrasikan, bahwa bukan saja tulisan-tulisan masing-masing dari dua orang, yang sekalipun cocok sempurna, dapat dibuat bertetangan, tetapi juga tulisan-tulisan seseorang itu sendiri dapat dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat saling bertentangan. Ambillah sebagai contoh kedua pernyataan berikut ini dari tulisan-tulisan Nyonya White:

 “Ada seribu satu godaan yang terselubung siap menghadapi orang-orang yang memiliki terang kebenaran; maka satu-satunya jalan yang aman bagi masing-masing kita ialah jangan menerima ajaran baru Alkitab apa pun, tanpa terlebih dahulu menyerahkannya kepada saudara-saudara yang berpengalaman. Hadapkanlah hal itu kepada mereka dalam roh rendah hati yang dapat mengajar, dengan doa yang sungguh-sungguh; maka jika mereka tidak melihat terang dalamnya, serahkanlah pada keputusan mereka; karena ‘dalam rombongan besar penasehat-penasehat akan ada jaminan.’” —-Testimonies, vol. 5, p. 293.

“Setiap jiwa harus berharap kepada Allah dengan perasaan sadar akan dosanya dan dengan rendah hati, agar Ia dapat mengendalikan dan memimpin dan memberkati. Kita tidak boleh berharap pada orang-orang lain untuk menyelidiki Injil itu bagi kita. Sebagian saudara-saudara pemimpin kita telah seringkali mengambil pendirian pada pihak yang salah; maka jika Allah mengirimkan sesuatu pekabaran lalu menunggu mengharapkan saudara-saudara yang lebih tua ini untuk membuka jalan bagi kemajuannya, ia itu tidak akan pernah mencapai orang banyak itu.

“Orang-orang yang tidak biasa menyelidiki sendiri Alkitab itu bagi dirinya, atau menimbang-nimbang kenyataan, menaruh harap pada para pemimpin, lalu menerima begitu saja keputusan-keputusan yang dibuat mereka; maka dengan demikian banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang dikirim Allah kepada umat-Nya, sekiranya saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menyambut pekabaran-pekabaran itu.” –— Gospel Workers, p. 303; Testimonies to Ministers, pp. 106, 107.

Dari contoh ini dapatlah kita melihat dengan cepat, bahwa sekalipun kedua tulisan itu diilhami oleh Roh yang sama, namun, apabila dimanipulasikan secara curang, maka keduanya akan mudah dibuat saling bertentangan. Tetapi apabila tujuan penulisnya dalam membuat pernyataan itu pertama sekali dipikirkan dalam setiap kasus, maka hanya pada waktu itulah orang akan dapat menginterpretasikan dengan tepat maksud pikirannya, dan tidak sulit menemukannya. Dalam mendemonstrasikan secara khusus kebenaran yang umum ini, kami mohon perhatian pembaca kepada analisa singkat berikut ini mengenai pernyataan di dalam buku Testimonies, vol. 5, p. 293, yang terlalu banyak diulas dan disalahgunakan, berkenan dengan terang baru:

“Ada seribu satu godaan yang terselubung siap menghadapi orang-orang yang memiliki terang kebenaran; maka satu-satunya jalan yang aman bagi masing-masing kita ialah jangan menerima ajaran baru Alkitab apa pun, tanpa terlebih dahulu menyerahkannya kepada saudara-saudara yang berpengalaman. Hadapkanlah hal itu kepada mereka dalam roh rendah hati yang dapat mengajar, dengan doa yang sungguh-sungguh; maka jika mereka tidak melihat terang dalamnya, serahkanlah pada keputusan mereka; karena ‘dalam rombongan besar penasehat-penasehat akan ada jaminan.’”

Berbagai keadaan yang telah mendorong timbulnya pernyataan itu adalah karena Saudara D ——, yang mengaku memiliki terang, padahal memiliki kegelapan, gantinya menerangi, malahan hanya menggelapkan pekabaran yang datang melalui Roh Nubuatan. Mengingat akan kenyataan ini, maka “saudara-saudara yang berpengalaman itu” yang sedang dibicarakan olehnya (Ny. White) terlihat tak lain daripada para bapa pendiri gereja Masehi Advent Hari Ketujuh itu juga, yaitu mereka yang telah ikut bersama-sama dengan Nyonya White dalam pengalaman tunggalnya membangun pekabaran itu satu demi satu, dan bukan orang-orang yang menyusul kemudian memberitakannya.

Jadi jelaslah, bahwa satu-satunya jalan yang mungkin dalam mana “saudara-saudara yang berpengalaman” ini dapat diminta nasehatnya pada waktu ini ialah dengan cara mematuhi suara itu yang telah mereka tinggalkan secara tertulis di dalam kesaksian-kesaksian tertulis mereka sendiri, dan terutama di dalam kesaksian-kesaksian tertulis pemimpin mereka dan jurubicara Allah, yaitu Nyonya White. “Malaikat”-nya orang-orang Laodikea, yang “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan telanjang,” itu jelas tidak dapat diminta nasehatnya, melainkan justru sebaliknya perlu dilayani dan diberi petunjuk.

Kebenaran ini selanjutnya didemonstrasikan oleh kenyataan, bahwa jika sekiranya maksud dari pernyataan Testimonies, vol. 5 itu adalah sama dengan yang diingini oleh para pemimpin kita, maka Yahya Pembaptis, Yesus Kristus, para Rasul, Luther, para Pejuang Reformasi, William Miller, dan Ny. White dalam tahun 1844 dan sekali lagi dalam tahun 1888, semua mereka, satu demi satu, telah mati dalam kesalahan, karena tidak seorang pun dari mereka itu menghormati keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pemimpin mereka, yang pada zaman mereka itu masing-masing secara populer telah disambut sebagai “saudara-saudara yang berpengalaman”, yang tidak melihat terang apapun dalam pekabaran-pekabaran itu, bahkan menuduh mempersalahkannya berikut para utusan itu. Dan Ny. White tidak pernah tunduk kepada keputusan mereka itu sewaktu mereka menentangnya.

Lagi pula, kalau saja yang dimaksudkannya dengan pernyataannya itu sama tujuannya dengan yang dikatakan oleh komitee, maka ia tidak akan pernah menulis seperti yang dibuatnya di dalam buku Gospel Workers, p. 303 dan di dalam Testimonies to Ministers, pp. 106, 107, yang mana keduanya sama sekali bertentangan dengan interpretasi mereka sendiri mengenai Testimonies, vol. 5, p. 239 itu. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa dalam memerangi Tongkat Gembala atas dasar landasan yang tak dapat dipertahankan sedemikian ini, mereka tanpa disadari sedang kehilangan sasarannya, sehingga yang kena justru Roh Nubuatan — dan dengan demikian inilah mereka sedang membutakan, menakut-nakuti, dan membingungkan para anggota. Saudara, Saudariku, “Pilihlah olehmu pada hari ini” siapa yang hendak kamu “ikuti”  — para utusan Allah ataukah para pemimpin. —-— Pertentangan besar mengenai Tongkat Gembala, sub judul perbandingan-perbandingan yang tidak adil.

 

Tuhan tidak akan menghilangkan peluang untuk ragu, bila kita memupuk keraguan, maka kita akan mendapati keraguan kita semakin kuat:

Oleh karena Allah telah memberikan banyak bukti untuk percaya la tidak akan pernah menghilangkan semua maaf untuk mereka yang tidak percaya. Semua orang yang mencari gantungan-gantungan untuk menggan-tungkan keragu-raguan mereka akan menemukannya. Dan mereka yang menolak menerima dan menuruti firman Allah sebelum semua keberatan sudah dihilangkan dan tidak ada lagi kesempatan untuk ragu-ragu, tidak akan pemah datang kepada terang. KA 554.1

Rasa curiga dan tidak percaya kepada Allah adalah akibat dari hati yang belum dibarui, yang bermusuhan dengan Dia. Akan tetapi iman diilhamkan oleh Roh Kudus, dan itu akan bertumbuh subur hanya bila dipelihara. Tak seorang pun kuat dalam iman tanpa usaha yang tekun. Ketidakpercayaan akan kuat jika didorong; dan jikalau manusia membiarkan dirinya ragu dan mencela, gantinya tinggal dalam bukti-bukti yang telah dikaruniakan Allah untuk menunjang iman mereka, maka mereka akan mendapati keragu-raguan mereka itu menjadi semakin kuat. KA 554.2

 

“Jika orang-orang ini tidak merendahkan hati mereka dihadapan Allah, jika mereka menampung berbagai usulan Setan, maka keragu-raguan dan tidak setia akan menguasai jiwa, dan mereka akan melihat segala-galanya dalam suatu terang yang palsu. Sekali benih-benih keragu-raguan ditabur di dalam hatinya, maka mereka akan harus menuai suatu hasil tuaian yang limpah. Mereka akan datang menolak dan menyangkal kebenaran-kebenaran yang jelas dan penuh keindahan kepada orang-orang lain yang tidak mendidik dirinya dalam ketidak percayaan. Orang-orang yang melatih pikirannya untuk menggunakan apa saja yang dapat mereka gunakan sebagai kapstok untuk menggantungkan keraguannya, lalu menganjurkan pikiran-pikiran ini kepada orang lain, akan selalu menemukan kesempatan apa saja yang timbul dalam pengungkapan kebenaran, mengkritik apa saja yang timbul dalam pengungkapan kebenaran, mengkritik pekerjaan dan kedudukan orang-orang lain, mengeritik setiap cabang pekerjaan di mana mereka sendiri tidak ikut serta. Mereka akan hidup dari kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan orang lain, sampai kelak demikian kata malaikat, Tuhan Yesus akan bangkit meninggalkan tugas pembelaanNya dalam keabah sorga, lalu memakaikan diriNya dengan pakaian pembalasan, lalu mengejutkan mereka pada perayaannya yang tidak suci, maka mereka menemukan dirinya tidak siap bagi perjamuan kawin Anak Domba. Selera mereka telah menjadi sedemikian kacau sehingga mereka akan cenderung mengeritik sampai kepada meja Tuhan di dalam KerajaanNya.”—-Symbolic Code buku 1 hal 61, jld 11, No 7

 

Setan memiliki kemampuan untuk mengajurkan keragu-raguan dan untuk menciptakan sanggahan-sanggahan terhadap kesaksian yang tegas yang dikirimkan Allah, dan banyak orang menganggapnya sebagai suatu keuntungan, suatu tanda kecerdasan di dalam mereka untuk menjadi tidak percaya, dan untuk mempertanyakan dan memperdebatkan. Orang-orang yang suka meragukan akan mendapat banyak kesempatan untuk ragu. Allah tidak merencanakan untuk menyingkirkan segala kesempatan untuk tidak percaya, Ia memberikan bukti, yang harus diselidiki dengan pikiran yang rendah dan dengan roh suka belajar; maka semua orang harus mengambil keputusan dari bobotnya kenyataan. Allah memberikan cukup buktu bagi pikiran yang jujur untuk percaya, namun orang yang beralih dari kenyataan yang berbobot karena sebab adanya sejumlah kecil persoalan yang ia tidak dapat menjelaskan bagi pikirannya yang terbatas, ia akan dibiarkan dalam suasana ketidak percayaan dan keragu-raguan yang dingin dan mencekam, dan yang akan menghancurkan iman. —-Testimonies, Vol. 5, pp. 675, 676, Tanya Jawab buku 3 pertanyaan no. 55.

 

Banyak orang yang tidak mau menerima Kristus sampai seluruh rahasia daripada rencana keselamatan menjadi jelas kepada mereka. Mereka menolak untuk memandang dengan iman, sekalipun mereka telah melihat bahwa ribuan orang telah memandang dan merasakan khasiat daripada memandang kepada salib Kristus. Banyak yang telah mengembara di dalam segala macam filsafat, untuk mencari sebab-sebab dan bukti-bukti yang mereka tidak pernah akan peroleh, sementara mereka menolak bukti yang Allah suka berikan. Mereka menolak berjalan di dalam terang Matahari Kebenaran, sebelum sebab-sebab daripada bersinarnya terang itu dijelaskan kepada mereka. Semua orang yang tetap dalam sikap seperti ini akan gagal datang kepada pengetahuan akan kebenaran itu. Allah tidak pernah akan membuangkan setiap kesempatan untuk jadi bimbang. Ia memberikan bukti yang cukup di atas mana kita dapat mengalaskan iman kita, dan jikalau ini tidak diterima, maka pikiran kita akan dibiarkan berada dalam kegelapan. Jikalau mereka yang dipagut ular-ular itu telah bersikap bimbang dan ragu-ragu sebelum mereka mau memandang, maka mereka akan binasa. Adalah tugas kita, pertama-tama, untuk memandang; dan pandangan iman itu akan memberikan kepada kita hidup. —–Para Nabi dan Bapa Vol.2 hal 22.3

 

Semua orang yang mencarikan cantolan-cantolan untuk menggantungkan keragu-raguan mereka, mereka akan menemukannya. Dan orang-orang yang menolak untuk menyambut dan mematuhi firman Allah sampai kelak setiap sanggahan disingkirkan, dan tidak ada lagi kesempatan untuk ragu-ragu, mereka tidak akan pernah datang kepada terang. — The Great Controversy, p. 527

 

PASANGAN KUDA DAUK
DAN PASANGAN KUDA TEJI – KEPEMIMPINAN RANGKAP

 

 

Dan pada “kereta yang keempat” terdapat “pasangan kuda dauk dan pasangan kuda teji“. Bagian yang ganjil dari nubuatan simbolis ini adalah nyata jelas, karena kereta yang keempat itu, yang berbeda dari tiga kereta lainnya, memiliki dua pasangan kuda. Tetapi yang sangat menarik dari seluruh simbol itu ialah kenyataan yang membingungkan bahwa pasangan kuda dauk itu pergi “menuju ke arah negeri selatan, dan pasangan kuda teji itu pergi keluar, lalu ……… berjalan ke sana ke mari di seluruh bumiZakharia 6 : 6, 7. Pasangan kuda dauk itu pergi ke arah yang satu, dan pasangan kuda teji ke arah yang lainnya, namun keduanya sama-sama menarik kereta yang sama.


Oleh sebab itu jelaslah, bahwa keadaan yang aneh ini tak dapat tiada harus memiliki sebuah pelajaran kebenaran sekarang yang sangat penting bagi sidang Allah pada jam sekarang, apabila khayal itu selesai diungkapkan dan kebenarannya dibukakan, yaitu saat di mana sidang akan berhadapan dengan suatu masalah yang aneh dan membingunkan yang tidak mungkin dapat dipecahkan oleh kepintaran manusia.


Adanya pasangan-pasangan kuda yang tidak sama terpasang pada kereta yang keempat itu, masing-masing menarik ke arah yang berlainan daripada sesamanya, bukan saja menunjukkan adanya suatu kepemimpinan rangkap di dalam sidang Laodikea, tetapi juga menunjukkan bahwa kepemimpinan yang satu bertentangan dengan kepemimpinan yang lainnya baik dalam tabiat maupun dalam tujuan. Karena keadaan ini merupakan sesuatu yang aneh, maka orang yang bijaksana akan memikirkannya dengan sebaik-baiknya. Karena firman Allah telah membicarakannya, dan karena simbol itu menggambarkan dengan tepat persaingan itu yang sedang berlaku di depan mata mereka, maka mereka akan berpegang pada kebenaran itu dengan gigihnya.

       

Kini untuk memberikan penjelasan terhadap bagian yang tertinggi dan membingungkan dari simbol ini, maka kita harus mengikuti catatan sejarah masa lampau dan masa kini dari sidang Laodikea. Karena pekabaran kepada masing-masing sidang dialamatkan kepada “malaikat” itu yang bertugas mengawasi kakidian (sidang — Wahyu 1 : 20), maka kepada Yahya diperintahkan : “Dan kepada malaikat sidangnya orang-orang Laodikea tuliskanlah.” Wahyu 3 : 14. Namun “malaikat” ini tidak mungkin adalah seorang malaikat sorga, karena ia adalah bersalah : “Dingin tidak panaspun tidak”, melainkan “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang” “dan tidak mengetahui. Wahyu 3 : 16, 17. Apa lagi yang dapat dilambangkan oleh malaikat ini kalau bukan seseorang di bumi yang diberi tugas mengawasi “kaki dian” itu? Oleh sebab itu jelaslah, bahwa ia dan hamba itu “yang oleh Tuannya telah diangkat menjadi pemimpin atas rumah tangga-Nya, untuk memberikan kepada mereka makanan pada waktunya” (Matius 24 : 45) adalah sama, kedua-duanya jelas melambangkan kepemimpinan sidang, bukan keanggotaan sidang.

       

Setiap orang yang memiliki pengetahuan Injil yang kuat akan mengetahui bahwa Allah tidak mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi ini bersama-sama dengan suatu kepemimpinan sidang yang “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang”; dan yang lebih parah lagi, yaitu dengan orang yang bahkan tidak mengetahui keadaannya sendiri. Orang-orang yang sedang memaafkan berbagai kejahatan yang merajalela dimana-mana adalah bukan umat Allah yang sejati; mereka adalah “lalang-lalang”, yaitu benih dari si Jahat itu.


Roh Nubuatan mengatakan : “Pekabaran yang dikirim Allah melalui perantaraan hamba-hamba-Nya akan diejek dan ditertawakan oleh gembala-gembala yang tidak setia, yang menginjak-injak dengan kaki mereka makanan dari padang rumput, yang memberikan kepada kawanan domba itu makanan yang sudah mereka kotorkan. ‘Celakalah bagi para Gembala yang membinasakan dan mencerai-beraikan domba-domba itu dari pada rumput-Ku!, demikianlah firman Tuhan.” — Review and Herald, June 25, 1901.


Melihat kepada kenyataan yang menyedihkan ini, maka Allah tak dapat tiada harus memiliki suatu kepemimpinan sidang yang kedua untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya yang terbesar semenjak dunia dimulai. Mengenai penempatan hamba-hamba yang kedua ini, kita baca sebagai berikut : “Maka aku tampak seorang malaikat lain naik dari sebelah timur, membawa meterai dari Allah yang hidup itu; maka berserulah ia dengan suara besar kepada keempat malaikat itu ……… katanya, janganlah merusakkan bumi ataupun laut, ataupun pohon-pohon kayu, sampai selesai kami memeteraikan hamba-hamba Allah kita pada dahi-dahi mereka.” “Dan di dalam mulut mereka tidak didapati tipu; karena mereka adalah tidak bercacad cela di hadapan tahta Allah.” Wahyu 7 : 2, 3; 14 : 5.

       

Demikianlah oleh perantaraan kesaksian maupun oleh perantaraan lambang Firman Allah mengemukakan dua kelas “hamba-hamba” yang  tidak sama — yang satu “suam“, dan lainnya “tidak bercacad cela.”
       

Adalah demikian pentingnya masalah ini sehingga Roh Nubuatan kembali mengarahkan terang kepada aspeknya yang lain lagi sebagai berikut :
       

“Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan segeranya. Allah hendak memiliki suatu umat yang suci dan benar …… Orang-orang yang menaruh harap kepada kemampuan berpikir, kemampuan istimewa, atau bakat, mereka tidak akan berdiri pada waktu itu pada barisan terdepan orang banyak.” — Testimonies, vol. 5, p. 80.
       

Dari kenyataan bahwa semua pertemuan kita memberikan surat keterangan kependetaan hanya kepada para tamatan perguruan tinggi menunjukkan bahwa mereka sedang menaruh kepercayaan penuh pada kepintaran manusia — yaitu kepintaran yang tidak lagi dapat diandalkan Allah di waktu ini daripada yang digunakanNya dahulu sewaktu Musa memamerkannya. Dan dari kenyataan bahwa mereka telah mempraktikkan cara yang bodoh ini bertahun-tahun lamanya, adalah bukti kenyataan yang lain lagi, bahwa dinas kependetaan pada waktu ini adalah terdiri dari orang-orang yang tidak mungkin Allah gunakan, bukan saja karena mereka adalah lepas (tidak bergantung) kepada-Nya, melainkan juga karena berlawanan dengan kehendak-Nya, mereka telah menghalangi dari pekerjaan-Nya orang-orang yang dapat Ia gunakan:

       

“Sekarang ingin saya katakan, bahwa Allah tidak menaruh sesuatu kekuasaan raja apapun di dalam barisan kita untuk mengontrol cabang ini atau itu daripada pekerjaan. Pekerjaan telah banyak dibatasi oleh usaha-usaha untuk mengontrolnya pada setiap garis. Di sinilah terdapat suatu kebun anggur yang memberikan tempat-tempatnya yang tandus yang belum memperoleh pekerja satupun. Dan jika seseorang hendak mulai mengolah tempat-tempat ini dalam nama Tuhan, jika ia tidak memperoleh persetujuan dari orang-orang di dalam sebuah lingkungan kekuasaan kecil itu, maka ia tidak akan memperoleh bantuan apapun. Allah menghendaki agar para pekerja-Nya harus memperoleh bantuan. Jika sekiranya seratus orang akan memulaikan suatu misi ke lapangan-lapangan yang tandus, dengan berseru kepada Allah, maka Ia akan membuka ke hadapan mereka.”

       

“Marilah ku ceritakan kepadamu, jika hatimu ada pada pekerjaan itu, dan engkau percaya pada Allah, engkau tidak perlu bergantung pada persetujuan pendeta manapun atau umat manapun; jika engkau pergi langsung bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa saja yang dapat engkau ajarkan kebenaran itu, Allah akan meneguhkan engkau.”

       

“Jika sekiranya pekerjaan tidak dibatasi sedemikian rupa oleh sesuatu rintangan di sini, dan di sana, dan bahkan rintangan di seberang sana, maka ia itu sudah akan maju dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan maju pertama sekali dalam kelemahan; namun Allah di sorga hidup,” –— Review and Herald, April 16, 1901.

       

Sesudah Paulus menyangkal semua harapan pada kepintaran manusia, sambil memperhitungkannya sebagai kerugian bagi Kristus, baharu dapat Allah meninggikan dia di dalam tangan kekuasaan-Nya. “Maka aku, saudara-saudaraku,” demikian kata rasul yang besar itu, “……… datang bukan dengan fasih lidah atau dengan kepintaran, memberitakan kepadamu kesaksian Allah.” 1 Korinthi 2 : 1. Tetapi berbeda dengan Paulus yang sederhana itu, maka orang-orang besar di dalam sidang pada waktu ini “adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka ………… Panggilan kepada pekerjaan yang besar dan penting ini“, semenjak tahun 1844, “telah disampaikan kepada orang-orang yang terpelajar dan berkedudukan. Sekiranya mereka ini telah memandang kecil dirinya, lalu berharap sepenuhnya pada Tuhan, maka Ia sudah akan menghargai mereka, membuat mereka membawakan panji-panji-Nya dalam keberhasilan sampai mencapai kemenangan. Tetapi mereka telah memisahkan diri dari Allah, mereka menyerahkan diri kepada pengaruh dunia, maka Tuhan telah menolak mereka.” — Testimonies, vol. 5, pp. 80, 82.

             

Tetapi “Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa ujian dan kegoncangan akan muncul keluar. Ada jiwa-jiwa yang berharga yang kini tersembunyi yang tidak pernah menyembah sujud kepada Baal. Mereka belum memperoleh terang itu yang telah bercahaya dalam penyinaran yang terpusat atas kamu. Tetapi, mungkin di bawah suatu lahiriah yang kasar dan tidak menarik terang yang murni dari suatu tabiat Kristen yang asli akan diungkapkan.” — Testimonies, vol. 5, pp. 80, 81.


Demikianlah dalam kesamaannya yang saling menunjang dan sempurna, Alkitab dan Roh Nubuatan sekali lagi saling meninggikan sesamanya, dan menjelaskan paradoks dari kereta yang keempat itu — yaitu pasangan kudanya yang rangkap itu yang masing-masingnya diungkapkan oleh warna-warna dan tujuan-tujuannya, yang saling bertentangan dalam tabiat, prinsip, dan tujuan; masing-masing bersaing merebut kekuasaan atas kereta itu. Sambil berusaha mempertahankan kereta itu di negeri selatan (Mesir), di mana mereka secara buta “duduk dengan sentausanya,” pasangan kuda dauk itu, yaitu kepemimpinan pada haluan kereta itu, “mengatakan dalam hatinya, Tuhan tidak akan berbuat baik; Ia juga tidak akan berbuat jahat. Sebab itu segala harta benda mereka itu akan menjadi barang rampasan, dan rumah-rumah tinggal mereka menjadi sunyi.” Zepanya 1 : 12, 13. Sedangkan pasangan kuda teji, yaitu kepemimpinan di belakang pasangan kuda dauk itu, akan berusaha pergi ke sana ke mari di seluruh bumi.

    

Yang pertama itu mengatakan : “Ia adalah terlalu pengampun untuk menghukum umat-Nya” oleh menggenapi Yeheskiel pasal 9 atas mereka itu, sedangkan yang kedua itu berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang terdapat di tengah-tengahnya. Demikianlah sementara di belakang pasangan kuda dauk itu terdengar suatu seruan mengenai pehukuman Allah, maka di depan pasangan kuda teji itu terdengar suatu seruan “damai sejahtera ……… dari orang-orang yang tidak pernah lagi mengangkat suaranya bagaikan trompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan isi rumah Yakub segala dosa mereka. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau menyalak,” demikian kata pendiri sidang, “adalah orang-orang yang akan merasakan pembalasan yang adil dari suatu Allah yang murka. Laki-laki, perempuan-perempuan, dan anak-anak kecil, sekaliannya binasa bersama-sama.” — Testimonies, vol. 5, p. 211.

     

Oleh sebab itu, sementara di satu pihak kita secara nubuatan melihat akan kegagalan pasangan kuda dauk itu memegang kendali pengawasan atas kereta (sidang) itu karena kelalaian mereka terhadap tugasnya, maka di lain pihak kita melihat pasangan kuda teji itu baik secara nubuatan maupun pada kenyataan sedang bersiap-siap untuk mengambil oper kendali kereta itu pada waktu yang ditentukan; atau, seperti yang dibicarakan malaikat itu dalam masa lalu nubuatan, menjelaskan : mereka “berusaha untuk pergi supaya mereka dapat berjalan ke sana ke mari di seluruh bumi.” Zakharia 6 : 7.

      

Karena berbeda dalam warna, maka kedua pasangan itu melambangkan dua kelas hamba-hamba yang berbeda dalam tabiat. Kelas yang pertama (warna dauk) adalah “orang-orang yang terpelajar dan berkedudukan,” tetapi merasa “kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat memakai mereka.” Kelas yang kedua (warna teji), yaitu mereka yang “Ia bangkitkan dan tinggikan di antara kita,” adalah “orang-orang yang diajarkan oleh dorongan Roh-Nya, dan bukan oleh latihan secara lahiriah dari lembaga-lembaga ilmiah ……… Allah akan menyatakan, bahwa Ia tidak akan bergantung pada manusia-manusia fana yang terpelajar dan yang mementingkan diri sendiri.” Testimonies, vol. 5, p. 82.
     

Lagi pula, kelas yang terakhir ini memiliki “terang yang murni dari suatu tabiat Kristen yang asli”, “tetapi, ia itu mungkin berada di bawah suatu lahiriah yang kasar dan tidak menarik” — tidak dilapisi oleh “pendidikan tinggi” misalnya. “Ia akan menggunakan orang-orang bagi penyelesaian maksud tujuan-Nya, yaitu mereka yang mungkin akan ditolak oleh sebagian saudara-saudara karena dianggap tidak cakap untuk ikut serta dalam pekerjaan,” — Review and Herald, February 9, 1885. “Maka Aku akan menghimpunkan yang lagi tinggal dari kawanan domba-Ku itu dari semua negeri ke mana telah Ku halau mereka itu, dan Aku akan membawa kembali mereka itu ke kandang-kandang mereka; maka mereka akan berbiak dan bertambah-tambah. Maka Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka itu yang akan memberi makan mereka; maka mereka kelak tidak akan lagi takut, atau gentar, dan tiada lagi mereka akan hilang, demikianlah firman Tuhan”  Yeremiah 23 : 3, 4.

    

Walaupun hamba-hamba Allah ini, yang akan muncul keluar selama pembersihan sidang, “belum memperoleh terang yang telah bercahaya dalam sebuah penyinaran yang terpusat” atas orang-orang lainnya, namun dari hal mereka ada dikatakan : “Yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang, akan jadi seperti Daud — rela untuk berbuat dan berani ……… Kemudian sidang Kristus akan kelihatan ‘indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat seperti suatu bala tentara dengan panji-panji.'” “Ia akan keluar ke dalam seluruh dunia dengan kemenangan dan untuk memenangkan.” — Testimonies, vol. 5, pp. 81, 82; Prophets and Kings, p. 725.

    

Di manakah lagi di dalam seluruh dunia Kristen, kalau bukan di dalam madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (sidangnya orang-orang  Laodikea) akan ditemukan kegenapan sejarah sidang nubuatan yang diungkapkan di dalam penyelidikan ini? Jika wahyu kebenaran sekarang yang mengejutkan ini, yang telah jelas dan pasti seperti juga pertikaian itu sendiri di antara Baik dan Jahat, tidak juga berhasil mencapai hati orang Laodikea, maka tidak ada apapun lagi yang akan pernah dapat mencapainya. Saudara-Saudariku, janganlah membodohi diri; jika ini tidak berhasil mencapai hatimu pada waktunya sekarang untuk menyelamatkan engkau dari kejahatan yang akan datang, maka ia itu pada akhirnya kelak akan mengejar kamu, tetapi kemudian hanya untuk membinasakan, bukan untuk menyelamatkan kamu. Sebab itu jangan lagi tinggal bersama-sama dengan pasangan kuda dauk itu di Mesir, karena dengan berbuat begitu engkau akan binasa di sana bersama-sama mereka sementara

 

PASANGAN KUDA TEJI MEMBAWA

KERETA ITU MENUJU

KE TANAH PERJANJIAN

 

 

Karena kereta itu ditarik oleh kedua pasangan kuda itu, masing-masing menarik ke arah yang bertentangan satu dengan yang lainnya, maka jelaslah bahwa keduanya tidak mungkin menang tanpa memecahkannya menjadi dua, sehingga dengan demikian membiarkannya binasa dan tidak berguna. Oleh sebab itu, maka pasangan yang satu atau yang lainnya harus dipotong buang dari kereta itu. Dan dari kenyataan bahwa yang berwarna teji itu (“pasangan kuda yang kuat itu” — ayat 3 bagian akhir) adalah kuda-kuda yang akan “berjalan ke sana ke mari di seluruh bumi” sedangkan yang berwarna dauk itu tetap tinggal di Mesir, menunjukkan bahwa hanya pasangan kuda teji itulah yang akan menguasai kereta itu lalu membawanya dari Mesir menuju tanah perjanjian.

    

Walaupun simbol nubuatan yang luar biasa ini, yang kini dibukakan sepenuhnya, adalah hanya sebuah nubuatan yang tertutup lainnya sewaktu buku Tongkat Gembala Jilid 1 terbit dan dikirim ke seluruh gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1930, namun di dalam pekabarannya yang tepat waktunya kepada Laodikea (yang memberitakan bahwa nubuatan Yeheskiel pasal sembilan sudah hampir digenapi, dan bahwa orang-orang yang luput dari “pembantaian” itu akan merupakan kepemimpinan sidang yang akan datang), amaran tragedi dalam paradoks tunggal yang diungkapkan di sini, memang sudah ditunggu-tunggu. Demikianlah kita lihat, bahwa sejak pertama sekali dalam memproyeksikan sebuah gambaran pertama mengenai masalah kritis yang sama yang ditemukan di dalam amaran yang membingungkan yang diungkapkan di sini, maka buku Tongkat Gembala telah diterbitkan sebagai penjelasan pendahuluan terhadap nubuatan Zakharia. Dan, sebagai timbal balik, bukan saja ramalan yang luar biasa ini memperlihatkan Firman Allah lebih mentaajubkan daripada sebelumnya, tetapi ia juga menunjang pekabaran itu di dalam buku Tongkat Gembala, dan mengungkapkan akibat dari kesulitan yang membingungkan, yang mana seperti itu belum pernah terjadi dalam sejarah sidang.

    

Walaupun para pemimpin gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertekad untuk mengusir keluar dari sidang semua orang yang percaya pada pekabaran dari Tongkat Gembala, mereka sedang mencoba memperlihatkan bahwa para penganut Tongkat Gembala itu sendiri sedang menarik diri keluar. Tetapi kebenaran yang membingungkan ini menunjukkan bahwa mereka itu akan menguasai “kereta itu”, dan penolakan mereka untuk meninggalkan sidang memperlihatkan dengan sungguh-sungguh kepastian pasangan kuda teji itu saja yang akan membawa kereta itu kepada tujuannya — yaitu “ke sana ke mari di seluruh bumi.”
    

Pengungkapan amaran paradoks ini juga memperlihatkan bahwa Allah mengawasi lnjil dan menghantarkannya kepada terang tepat pada saat umat-Nya perlu mengetahui jalan mana harus ditempuh. Dan sekarang, setelah menemukan jalan itu, marilah kita, seperti yang diperbuat para rasul dahulu, menunggu di dalam sidang bersama-sama dengan pekabaran itu sampai kelak diberitahu : “Keluarlah kamu dari sana, berjalanlah ke sana ke mari di seluruh bumi.” Setelah melaksanakan bagian kita sedemikian ini, maka dari hal kita akan dikatakan : “Raja-raja dari bala tentara-bala tentara melarikan diri dengan cepatnya; dan perempuan itu yang menunggu di rumah (sidang) membagi-bagikan barang jarahan. Sungguhpun engkau telah berbaring di antara belanga-belanga, namun engkau kelak akan jadi seperti sayap-sayap burung dara yang bersalutkan perak, dan buluh-buluhnya yang bersalutkan emas yang kekuning-kuningan.” Mazmur 68 : 12, 13.

    

Sebab itu sementara pasangan kuda teji itu kini mempersiapkan diri untuk pergi “ke sana ke mari di seluruh bumi”, pasangan kuda dauk terus berusaha untuk menendang keluar kuda-kuda teji dari kereta dan untuk tetap mempertahankannya di

 

NEGERI SELATAN

 

 

Untuk menentukan arti contoh saingan dari “negeri selatan” itu, maka kita tanyakan kepada buku Wahyu : “Dan Aku akan memberi kuasa kepada kedua Saksi-Ku, maka mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya, berpakaikan kain goni. Dan apabila mereka kelak sudah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang buas yang naik keluar dari lobang yang tak terduga dalamnya itu akan memerangi mereka, dan akan mengalahkan mereka, dan membunuh mereka. Maka mayat-mayat mereka akan terbaring di jalan negeri yang besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di sana juga Tuhan kita telah disalibkan.” Wahyu 11 : 3, 7, 8.

    

Roh Nubuatan mengatakan : “Dua Saksi itu melambangkan Injil Wasiat Lama dan Wasiat Baru ……… Keduanya meneruskan kesaksiannya sepanjang seluruh masa periode 1260 tahun ……… Masa periode itu sewaktu dua Saksi itu harus bernubuat dengan berpakaikan kain goni, berakhir dalam tahun 1798 ……… Adalah dalam tahun 1793 bahwa keputusan-keputusan yang menghapuskan agama Kristen dan menyingkirkan Alkitab (atau membunuh ‘kedua Saksi’ itu), telah keluar dari Majelis Umum Prancis.” — The Great Controversy, pp. 267, 268, 287.
    

Oleh sebab itu, karena pemerintah Prancis yang atheis itu dalam tahun 1793 oleh Injil disebut “Sodom dan Mesir, di sana juga Tuhan kita telah disalibkan,” maka Mesir kuno — “negeri selatan itu” – akan melambangkan dunia kita yang ada sekarang pada umumnya, di mana “Tuhan kita telah disalibkan.” Dengan sendirinya, walaupun “pasangan kuda hitam” dan “pasangan kuda putih itu” pergi “memasuki negeri utara” (dunia Kristen), namun “pasangan kuda dauk itu” pergi menuju “negeri selatan” (dunia).
    

Dalam bukti-bukti nyata mengenai tahap nubuatan yang satu ini, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, sesudah kekecewaan besar dalam tahun 1844 yang lalu, telah keluar menggenapi penugasan ilahi sebagai berikut: “Engkau harus bernubuat lagi ke hadapan banyak umat, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa dan raja-raja.” Wahyu 10 : 11. Demikianlah “kata-kata nubuatan yang pasti,” yang dibuktikan secara terperinci oleh sejarah gereja, menguatkan kenyataan bahwa pekabaran dari Gereja Advent Hari Ketujuh telah disebarkan kepada dunia — Mesir. Sebab itu, maka bahayanya “kereta yang keempat” itu (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh) bukannya karena pergi memasuki Babil, melainkan karena memasuki Mesir.

     

Dalam pengukuhan berikutnya mengenai fakta nubuatan yang jelas dan menggemparkan ini Roh Nubuatan mengatakan sebagai berikut: “Saya sangat sedih apabila saya pikirkan keadaan kita sebagai suatu umat ……. Sidang telah berbalik daripada mengikuti Kristus sebagai Pemimpinnya, dan sedang terus menerus mundur menuju Mesir. Tetapi hanya sedikit yang merasa dalam bahaya dan tercengang karena kebutuhan mereka akan kuasa rohani.” — Testimonies, vol. 5, p. 217.

     

Tetapi sebagian orang dengan seolah-olah kebiasaan burung onta yang banyak didongengkan orang menanamkan kepalanya di bawah pasir untuk menghindari bahaya berseru : “Tidak ada bahaya. Pergerakan ini akan menang.” Tetapi kenyataannya bahwa tujuan besar dari pergerakan Masehi Advent Hari Ketujuh sedang berada dalam bahaya kejatuhan yang serius, adalah merupakan keprihatinan yang mendalam yang dikemukakan oleh Presiden General Conference di dalam sebuah amanatnya yang diterbitkan di dalam Review and Herald, tanggal 14 Oktober 1937, yang sebagiannya kami kutip sebagai berikut:

     

“Saya katakan kepadamu dengan sungguh bahwa ada terdapat kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh yang sedang bekerja, yang jika tidak diawasi, akan membuat kita tidak siap bagi kedatangan Kristus yang kedua kali seperti halnya Israel tidak siap menghadapi kedatangan-Nya yang pertama. Jangan membuat kekeliruan akan hal itu. Saya melihat pengaruh-pengaruh itu sedang bekerja sekarang. Roh orang-orang Saduki itu sedang bekerja bagaikan ragi, maka saya ingin mengangkat suaraku dengan imbauan yang serius agar kamu dapat melihat bahwa pintu adalah tertutup dari semua gangguan yang sedemikian ini ……… Saya mengundang anda sekalian untuk ikut memerangi roh orang-orang Saduki itu, yaitu roh penyesuaian dengan dunia, yaitu roh yang jika dibiarkan terus bergerak tanpa diawasi, akan menumbangkan dan merubah seluruh roh dan tujuan dari pergerakan ini ……… Pertanyaan ini juga datang kepada saya : Apakah kita, dalam mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran yang besar ini yang telah dipercayakan Allah kepada kita, sedang membiarkan jubah itu jatuh lepas dari bahu kita ke atas bahu orang-orang lain? Apakah kita sedang membiarkan orang-orang lain melangkah memasuki tempat-tempat kita lalu menyerukan kepada dunia suatu reformasi mengikuti sebagian dari garis-garis ajaran ini?

 

Amaran Sekarang Jld 1 No. 13:

 

Rencana kita harus diubah disesuaikan dengan rencana Allah:

Tetapi anda mungkin bertanya, “tidakkah pendapat ini bertentangan terhadap kepercayaan kita yang terdahulu?” — Saya akui memang begitu. Tetapi akan kita terus berjalan dengan apa yang kita telah percayai, ataukah oleh apa yang Firman Tuhan katakan? Maka untuk tujuan apakah semua nubuatan itu jika kita tidak akan menaruh perhatian kepadanya? Dan mengapakah semuanya itu kini dibukakan lalu dibawakan ke hadapan perhatian kita jika ini bukan masanya dalam mana Allah akan menyatakan kuasa-Nya dan akan menyelesaikan semua perkara ini? Hendaklah diingat, bahwa kita bukanlah yang pertama dan satu-satunya umat yang sudah akan merubah cara berpikir kita; kita bukanlah yang pertama dan satu-satunya umat yang menemukan, bahwa rencana-rencana Allah adalah bertentangan terhadap rencana-rencana kita. Musa juga menemukan, bahwa rencananya untuk melepaskan bani Israel dari perhambaan Mesir adalah bukan rencana Allah. Sama seperti rencana Allah bagi rute perjalanan yang akan ditempuh mereka dalam perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian adalah bukan rencana mereka. Rasul-rasul percaya dengan pasti, bahwa Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya pada kedatanganNya yang pertama, namun mereka juga harus merubah kepercayaan mereka. Lagi pula, oleh karena orang-orang Ibrani yang dari budak-budak telah dijadikan Allah raja-raja, telah dijanjikan, bahwa kerajaan mereka akan berdiri kekal untuk selama-lamanya, mereka betul-betul terkejut sewaktu ia itu runtuh. Maka masih terdapat berbagai kejutan yang lain sepanjang sejarah sampai kepada hari ini.


Para pelopor gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengharapkan Tuhan datang segera sesudah 144.000 orang bertobat menggabungkan diri dengan sidang, dan berharap hidup untuk menyaksikan kedatangan-Nya. Sungguh pun keanggotaan sidang sudah berjumlah beberapa kali lipat 144.000 orang, para pelopor itu sudah mati, dan Tuhan masih akan datang. Jadi, masalahnya adalah bukan apakah kita hendak merubah pikiran kita atau tidak, melainkan apakah kita harus merubah pikiran.

Beberapa tahun lalu kepada kita diceritakan, bahwa “Para pengerja akan tercengang oleh alat-alat sederhana yang Ia akan gunakan untuk mendatangkan dan menyempurnakan pekerjaan kebenaran-Nya. Orang-orang yang dinilai sebagai pengerja-pengerja yang baik akan perlu datang dekat kepada Allah, mereka akan memerlukan sentuhan Ilahi.” — Testimonies to Ministers, p. 300.

Sementara Ilham membukakan Gulungan kertas, maka pasti tak dapat tiada diharapkan, bahwa ia itu akan mendapatkan kita secara mengejutkan bodoh dalam banyak perkara — alasan yang sebenarnya sehingga Ia membukakan. Oleh karena itu, jika kita gagal merubah pikiran kita bagi pikiran-pikiran Tuhan, maka harapan apakah tersedia bagi kita untuk kelak dapat diterangi serta pantas bagi kekekalan? Semua pikiran kita akan jatuh merata, dan nubuatan-nubuatan Tuhan akan berdiri ‘tinggi dan terangkat ke atas.’ Kewajiban kita ialah membuktikan Firman Allah itu benar dan bukan berpegang teguh kepada konsep-konsep pengertian kita sebelumnya dan yang salah itu sampai kelak Allah sendiri datang dan membuat kita malu.

 

Catatan:

Kita adalah contoh saingan dari perjalanan orang Israel keluar dari Mesir, maka oleh karena Musa sendiri pemimpin yang secara langsung berkomunikasi dengan Tuhan Allah juga tidak menyangka dan harus merubah semua rencana-rencana perjalanan yang ia telah pahami lalu disesuaikan dengan perubahan perjalanan yang Tuhan tetapkan, maka kitapun tentu juga akan mengalami perjalanan yang sama, yaitu kita telah sebelumnya telah dibukakan oleh Victor T. Houteff rencana perjalanan kelepasan 144000 hingga berpindah ke kerajaan Daud, namun dalam perjalanannya terdapat peristiwa yang faktanya jauh berbeda dengan rencana-rencana perjalanan sebagaimana pemahaman Musa dahulu (namun Victor T. Houteff sendiri tidak sempat menyaksikan rencana-rencananya tidak sejalan dengan rencana Tuhan), dengan demikian kitapun harus rela merubah rencana-rencana kita dengan rencana-rencana Tuhan Allah, bila kita tetap mau terus dipimpin oleh RohNya hingga tujuan kerajaan Daud atau jika tidak bersedia merubah harus siap menerima murka Tuhan yang tidak bercampur.

CALON 144000 = CONTOH SAINGAN DARI PERJALANAN ISRAEL KELUAR DARI MESIR, MAKA BILA DALAM CONTOHNYA TERHADAP RENCANA-RENCANA MANUSIA DALAM KENYATAANNYA BERTENTANGAN DENGAN PENGGENAPANNYA YANG MERUPAKAN RENCANA PIKIRAN TUHAN ALLAH, MAKA DALAM PERJALANAN KITAPUN JUGA SEMUA PEMAHAMAN YANG TELAH DIAJARKAN DAN DIPEGANG DARI PENGERTIAN VICTOR T. HOUTEFF SEBELUMNYA HARUS JUGA DIRUBAH DISESUAIKAN DENGAN RENCANA PIKIRAN-PIKIRAN TUHAN.

 

Perbedaan antara perjalanan Israel dari Mesir dengan kita contoh saingannya adalah, saat terdapat penggenapan perjalanan bangsa Israel yang ternyata berbeda dengan rencana-rencana yang telah dipahami oleh Musa, Musa sendiri mengalami dan menyaksikannya sendiri bahwa rencana-rencananya bertentangan dengan rencana-rencana pemikiran Tuhan, sehingga bangsa Israel pada dasarnya jauh lebih beruntung tinggal mengikuti saja Musa pemimpinnya merubah rencana-rencananya. Sedangkan kita sebagai contoh saingannya, perjalanan kelompok Davidian faktanya berbeda dan bertentangan dengan rencana-rencana ajaran yang telah dipahami dari Victor T. Houteff yang mengajarkan bahwa keberadaan organisasi sejak diperdirikan akan terus hingga pintu kasihan baru kemudian berpindah ke kerajaan Daud, dan perubahan kenyataan penggenapannya dengan apa yang telah direncanakan sesuai ajaran Victor T. Houteff tidak dapat disaksikan dan dialami sendiri oleh Victor T. Houteff, kita sendiri lah yang menyaksikannya dari hari ke hari, sehingga tuntutan untuk merubah sebagaimana kepada Musa dahulu dihadapkan kepada kita sendiri harus memutuskan, sehingga kerendahan hati masing-masing kitalah kuncinya.

Kronologis dari hukum Tuhan yang awalnya disampaikan dari mulut ke mulut, kemudian menjadi tertulis, dari 10 hukum berkembang  +  peraturan pelaksanaan

 

 

Adam mengajarkan keturunannya tentang hukum Allah, dan hal itu disampaikan dari bapa kepada anak, dan terus sepanjang generasi-generasi mendatang. Tetapi walaupun persediaan yang penuh dengan kemurahan itu telah diadakan untuk penebusan manusia, hanya sedikit saja yang menerimanya dan menunjukkan penurutan mereka. Melalui pelanggaran dunia ini menjadi begitu jahat sehingga perlu untuk dibersihkan dari kejahatannya itu dengan Air Bah. Hukum itu telah dipelihara oleh Nuh dan keluarganya, dan Nuh mengajarkan keturunannya tentang Sepuluh Hukum itu. Apabila manusia sekali lagi berpaling dari Allah, Tuhan telah memilih Ibrahim, tentang dia, Tuhan berkata, “Ibrahim telah menurut firmanKu dan telah dipeliharakannya syaratKu dan segala pesanKu dan hukumKu.” Kejadian 26:5. Kepadanya diberikan upacara sunat, yang menjadi satu tanda bahwa mereka yang menjalankannya telah diserahkan kepada pelayanan akan Allah—satu janji bahwa mereka akan tetap memisahkan diri dari penyembahan berhala, dan akan menurut hukum Allah. Kegagalan daripada keturunan Ibrahim untuk memelihara janji ini, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan mereka untuk mengadakan persekutuan dengan orang kapir dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka, adalah penyebab daripada pengembaraan dan perhambaan mereka di Mesir. Tetapi di dalam pergaulan mereka dengan penyembah-penyembah berhala itu, dan dengan takluknya mereka secara terpaksa kepada orang Mesir, hukum ilahi itu menjadi lebih dinodai oleh kejahatan dan pengajaran-pengajaran kekapiran yang kejam itu. Oleh sebab itu pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir, Ia telah turun ke atas gunung Sinai, dengan dibungkus oleh kemuliaan dan dikelilingi oleh malaikat-malaikatNya, dan di dalam keagunganNya yang hebat itu Ia telah mengucapkan hukumNya di hadapan segenap bangsa itu. ——PB1 380.2

 

Pada saat itu ia tidak mempercayakan hukumNya itu ke dalam ingatan satu bangsa yang cenderung untuk melupakan tuntutan-tuntutanNya, melainkan Ia telah menuliskannya di atas loh batu. Ia mau membuangkan dari Israel segala kemungkinan untuk mencampur-baurkan tradisi-tradisi kapir dengan hukumNya yang suci, atau mengacau-balaukan tuntutan-tuntutanNya dengan adat kebiasaan manusia. Tetapi Ia tidak berhenti hanya dengan memberikan kepada mereka peraturan-peraturan dari Sepuluh Hukum itu saja. Bangsa itu telah menunjukkan diri mereka sangat mudah untuk tersesat sehingga Ia tidak mau membiarkan satupun pintu pencobaan yang tidak dijaga. Musa diperintahkan untuk menuliskan, sebagaimana dikatakan Allah kepadanya, pertimbangan-pertimbangan serta hukum-hukum sambil memberikan petunjuk-petunjuk yang terperinci tentang apa yang dituntut. Petunjuk-petunjuk yang berhubungan dengan tugas bangsa itu kepada Allah, kepada satu dengan yang lainnya, dan kepada orang-orang asing hanyalah merupakan prinsip-prinsip daripada hukum Allah yang diperluas, dan diberikan dalam cara yang khusus agar tidak seorangpun keliru. Mereka dimaksudkan untuk menjaga kesucian hukum-hukum yang diukirkan dalam loh batu itu. ——PB1 381.1

 

Jikalau manusia telah menurut akan hukum Allah, sebagaimana yang telah diberikan kepada Adam setelah kejatuhannya, telah dipelihara oleh Nuh dan diturut oleh Ibrahim, maka tidak perlu diadakan upacara sunat. Dan jikalau keturunan Ibrahim telah memelihara perjanjian itu, untuk mana sunat adalah merupakan satu tanda, mereka tidak akan pernah terjerat oleh penyembahan berhala, dan tidak perlu bagi mereka untuk menderita perbudakan di Mesir; mereka akan memelihara hukum Allah di dalam pikiran mereka, dan hukum itu tidak perlu diumumkan dari Sinai atau diukir di atas loh batu. Dan kalau bangsa itu mempraktekkan prinsip-prinsip Sepuluh Hukum itu, maka tidak perlu petunjuk-petunjuk tambahan diberikan kepada Musa. ——PB1 381.2

 

Allah memanggil Israel, dan memberkati serta meninggikan mereka, bukan supaya melalui penurutan mereka terhadap hukum-hukumNya maka mereka saja yang akan menerima belas kasihan serta berkat-berkatNya, melainkan agar supaya melalui mereka Ia dapat menyatakan diriNya kepada segenap penduduk dunia ini. Untuk kegenapan maksud inilah Ia telah memerintahkan agar mereka tetap menjadi bangsa yang berbeda daripada bangsa-bangsa penyembah berhala yang ada di sekeliling mereka— PB1 386.3

 

 

NASIHAT-NASIHAT TERKAIT DENGAN PERINTAH-PERINTAH ATAU SYARIAT-SYARIAT

 

 

Keluaran 20:5:

sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci.

 

Supaya senantiasa diingat, bahwa hanya ada dua penguasa pikiran di dunia ini, yaitu pikiran dari Allah dan pikiran dari Setan. Kita sebagai orang-orang berdosa telah dilahirkan dengan pikiran Setan, dan pikiran ini tinggal dengan kita sampai kelak kita dilahirkan kembali, yaitu lahir oleh Roh dan dengan pikiran Allah. Lalu untuk berbuat yang benar, maka kita harus berbuat bertentangan terhadap apa yang dibisikkan oleh pikiran daging kita, lalu kita akan kemudian melakukan apa yang pikiran Allah sedang perjuangkan bagi kita untuk dilakukan. —–Amaran Sekarang jld 1 No. 1

+

Warisan berkat & dosa Turun

+

Pendidikan Rumah Tangga

=

Tabiat terbentuk

Pengakuan kita tidak bernilai apapun bila tidak sebanding dengan perlakuan:

 

Yakub 2 : 19, 20:

“Engkau percaya bahwa terdapat ada satu Allah; itu benar; segala iblis pun percaya dan gementar. Tetapi maukah engkau mengetahui, hai manusia yang sia-sia, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati?”.

 

B e r a g a m a yang benar artinya menghayati firman dalam praktik kehidupanmu. Pengakuanmu tidak akan bernilai apapun tanpa mempraktikkan firman itu.” – Testimonies to Ministers, p. 127.

        
  
   
  

Mengerti

 
   

Percaya

 
 
 
 

 

 

BELAJAR 

 

 

Cerita awalnya bagaimana kebiasaan dunia muncul dalam umat Allah

Tuhan telah memilih Ibrahim, tentang dia, Tuhan berkata, “Ibrahim telah menurut firmanKu dan telah dipeliharakannya syaratKu dan segala pesanKu dan hukumKu.” Kejadian 26:5. Kepadanya diberikan upacara sunat, yang menjadi satu tanda bahwa mereka yang menjalankannya telah diserahkan kepada pelayanan akan Allah—satu janji bahwa mereka akan tetap memisahkan diri dari penyembahan berhala, dan akan menurut hukum Allah. Kegagalan daripada keturunan Ibrahim untuk memelihara janji ini, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan mereka untuk mengadakan persekutuan dengan orang kapir dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka, adalah penyebab daripada pengembaraan dan perhambaan mereka di Mesir. Tetapi di dalam pergaulan mereka dengan penyembah-penyembah berhala itu, dan dengan takluknya mereka secara terpaksa kepada orang Mesir, hukum ilahi itu menjadi lebih dinodai oleh kejahatan dan pengajaran-pengajaran kekapiran yang kejam itu. Oleh sebab itu pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir, Ia telah turun ke atas gunung Sinai, dengan dibungkus oleh kemuliaan dan dikelilingi oleh malaikat-malaikatNya, dan di dalam keagunganNya yang hebat itu Ia telah mengucapkan hukumNya di hadapan segenap bangsa itu. —–PB1 380.2

Bangsa campuran yang telah keluar bersama-sama dengan orang Israel dari Mesir adalah satu sumber daripada pencobaan dan kesulitan yang terus-menerus. Mereka mengaku telah meninggalkan penyembahan berhala dan berbakti kepada Allah yang benar; tetapi pendidikan dan latihan yang  diterima pada masa kecil telah membentuk kebiasaan dan tabiat mereka, dan sedikit banyaknya mereka telah dinodai oleh penyembahan berhala dan oleh sikap tidak hormat kepada Allah. Merekalah yang paling sering menimbulkan pertengkaran dan yang pertama bersungut-sungut, dan mereka telah mempengaruhi perhimpunan itu dengan kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala mereka dan persungutan mereka kepada Allah—–PB1 432.1

Allah memanggil Israel, dan memberkati serta meninggikan mereka, bukan supaya melalui penurutan mereka terhadap hukum-hukumNya maka mereka saja yang akan menerima belas kasihan serta berkat-berkatNya, melainkan agar supaya melalui mereka Ia dapat menyatakan diriNya kepada segenap penduduk dunia ini. Untuk kegenapan maksud inilah Ia telah memerintahkan agar mereka tetap menjadi bangsa yang berbeda daripada bangsa-bangsa penyembah berhala yang ada di sekeliling mereka. —-PB1 386.3

Penyembahan berhala dan segala dosa yang mengikutinya adalah sangat memuakkan di hadapan Allah, dan Ia memerintahkan umatNya agar jangan bercampur-baur dengan bangsa-bangsa lain,dan “meniru perbuatan mereka,” serta melupakan Allah. Ia melarang perkawinan mereka dengan penyembah-penyembah berhala, agar jangan hati mereka dipalingkan daripadaNya. Adalah sama perlunya pada waktu itu seperti halnya sekarang ini agar umat Allah itu suci, “tidak ternoda oleh yang duniawi. ” Mereka harus memelihara diri bebas dari roh yang demikian, sebab itu berlawanan dengan kebenaran. Tetapi Allah tidak bermaksud agar umatNya, dalam sikap menyendiri dan merasa diri benar, harus memencilkan diri mereka dari dunia ini, sehingga mereka tidak mempunyai pengaruh kepadanya. —-PB1 387.1

Seperti Guru mereka, pengikut-pengikut Kristus dalam setiap zaman harus menjadi terang dunia. ……—-PB1 387.2

 

+

Warisan berkat & dosa Turun

+

Pendidikan Rumah Tangga

+

Pergaulan dengan dunia

=

Tabiat terbentuk

 

 

OBATNYA

Selain dari nasihat-nasihat untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita, nasihat berikut adalah salah satu obat yang dipandang mengatasi penyebab mengapa kita hanyut atau larut dalam berbagai pelanggaran:

 

Kebebasan moral memang pada tempatnya bila melawan dunia. Dengan menyesuaikan seluruhnya kepada kehendak Allah, kita akan berada di tempat yang menguntungkan, dan akan melihat pentingnya ketentuan berpisah dari adat istiadat dan cara-cara dunia. Tidak perlu kita mengangkat standar kita sedikit lebih tinggi di atas standar dunia, tetapi kita harus menunjukkan perbedaan yang mencolok. Bukanlah masalah yang mudah untuk mencapai harta indah hidup kekal. Tidak ada orang yang dapat melakukan hal ini sambil hanyut dengan arus dunia. Ia harus keluar dari dunia dan berpisah serta tidak menyentuh barang yang najis. Tidak ada orang yang berlaku kedunia-duniaan tanpa terbawa oleh arus dunia. Tidak ada orang yang akan mencapai kemajuan tanpa usaha yang tekun….——Maranatha hal 47.

 

Orang Kristen perlu kuasa berpikir, kemauan yang teguh, dan mengetahui apa yang menjadi hasil mempelajari Firman Allah. Mereka sama sekali tidak boleh mengisi pikiran mereka dengan hal-hal yang tidak penting. Setiap hari mereka harus dibaharui dalam kuasa rohani—- Maranatha hal 120

 

Bercerailah dan berlaku lainlah dari dunia – di dalam dunia, tetapi bukan berasal dari dunia, memantulkan sinar terang matahari kebenaran, jadilah suci, kudus dan tak bercacat serta dengan iman membawakan terang ke jalan-jalan dan lorong-lorong di bumi——-Maranatha 111

 

Para pengikut Kristus harus bercerai dari dunia dalam prinsip-prinsip dan minat, tetapi mereka tidak boleh mengasingkan diri dari dunia. Dengan tetap Juruselamat bergaul dengan manusia,bukan untuk mendorong mereka dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, tetapi untuk mengangkat dan mengagungkan mereka. “Aku menguduskan diriKu”. Yohanes 17:19. Begitulah orang Kristen harus tinggal di antara manusia, supaya nikmatnya kasih Ilahi menjadi seperti garam yang memelihara dunia dari kejahatan.—– Maranatha 112 (alasan kita dinasihati untuk bercerai dengan dunia dalam prinsip dan minat, namun tetap tidak mengasingkan diri adalah karena pemahaman EGW kita wajib menobatkan dunia, ia tidak memahami pekerjaan sekarang kepada sidang, sehingga pengertiannya sesuai kebenaran kita makanan pada waktunya – kita harus berpisah dengan dunia termasuk mengasingkan diri dari orang dunia, namun tetap dekat dengan gereja sebagai sasaran pekerjaan)

 

Tuntutan Ilahi telah membawa umat Allah keluar dari kebiasaan kemewahan dunia, menjauhkan diri dari pemanjaan selera dan hawa nafsu, berdiri di atas ketinggian penyangkalan diri dan pertarakan dalam segala perkara. Umat yang dipimpin Allah haruslah istimewa. Mereka tidak boleh sama dengan dunia. Tetapi kalau mereka mengikuti tuntunan Allah maka mereka akan menggenapi tujuanNya, dan akan menyerahkan kehendak mereka kepada kehendakNya. Kristus akan tinggal dalam hati…..Rasul itu berkata,”Tubuhmu itu adalah kaabah Roh Kudus.————Maranatha 118

 

Setiap pergaulan yang kita bentuk, betapapun terbatas membawa pengaruh terhadap kita. Meluasnya pengaruh yang menguasai kita itu akan ditentukan oleh derajat keakraban, pergaulan yang secara tetap, dan kasih serta pemujaan kita kepada orang yang menjadi teman kita bergaul. Maka dengan demikian oleh pengenalan dan pergaulan kita dengan Kristus kita boleh menjadi serupa dengan Dia, sebagai satu-satunya teladan yang tidak mempunyai kesalahan.——- Maranatha hal 74

 

Dalam pergaulan kita dalam masyarakat, dalam keluarga, atau dalam hubungan kehidupan apa saja kita ditempatkan, baik yang terbatas maupun yang meluas, ada banyak cara yang dalamnya kita dapat mengakui Tuhan kita dan banyak cara yang dalamnya kita dapat menyangkal Dia. Kita dapat menyangkal Dia dalam perkataan kita, oleh berkata jahat tentang orang lain, oleh percakapan yang bodoh, bersenda-gurau, oleh perkataan yang sia-sia dan tidak ramah, oleh memutar-balikkan perkataan, atau berkata-kata yang bertentangan dengan kebenaran. Dalam perkataan kita dapatlah kita mengakui bahwa Kristus tidak ada di dalam kehidupan kita. Dalam tabiat kita dapatlah kita menyangkal Dia oleh sifat kita yang suka pada enak-enak saja, oleh menghindari kewajiban dan beban kehidupan yang harus ditanggung oleh seseorang kalau kita tidak mau menanggungnya, dan oleh menyukai kesenangan yang berdosa. Kita dapat pula menyangkal Kristus oleh kesombongan dalam berpakaian dan penyesuaian diri kepada dunia, atau oleh kelakuan yang tidak sopan. Kita dapat menyangkal Dia oleh menyukai pendapat kita sendiri saja dan berusaha mempertahankan dan membenarkan diri sendiri. Kita dapat pula menyangkal Dia dalam membiarkan pikiran mengalir dalam saluran perasaan cinta yang meluap- luap dan memikir-mikirkan nasib dan ujian yang kita duga sangat berat. ——–NBS 117.4

 

Kepada saya ditunjukkan bahwa kita sebagai suatu umat berada dalam bahaya serupa dengan dunia gantinya menjadi serupa dengan Kristus. Sekarang ini kita berada di tapal batas dunia yang kekal, tetapi musuh berniat memimpin kita supaya waktu yang sudah dekat sekali itu kita anggap masih jauh.

Dalam setiap cara yang dapat diangan-angankan setan akan menyerang orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah yang memelihara hukum dan menunggu kedatangan Juruselamat di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar. Ia akan memimpin seberapa banyak orang untuk menangguhkan hari yang jahat itu dan menjadi seperti dunia dalam roh, meniru kebiasaannya ————–Nasihat Bagi Sidang2 85.1

 

 

Kebiasaan memikir-mikirkan keburukan yang dirasakan tidaklah bijaksana dan bukannya sifat kristen. Dalam berbuat demikian kita gagal menikmati berkat-berkat dan mempergunakan kesempatan masa sekarang. Tuhan minta agar kita melaksanakan kewajiban masa sekarang dan menanggung segala ujiannya. Sekarang ini kita harus berjaga-jaga agar jangan kita bersalah dalam perkataan atau perbuatan. Sekarang ini kita harus memuji dan menghormati Allah. Dengan menggunakan iman yang hidup sekarang ini kita harus mengalahkan musuh. Sekarang ini kita harus berjaga-jaga dan bekerja dan berdoa seolah-olah inilah hari terakhir yang dikaruniakan kepada kita. Sebab itu, betapa tekunnya kita harus hidup sekarang ini. Kita harus mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh dalam segala perkataan dan perbuatan kita.——-NBS2 95.

 

Banyak orang berpakaian seperti dunia supaya dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak beriman, tetapi dalam hal ini mereka mengadakan suatu kekeliruan yang sangat menyedihkan. Kalau mereka mau mempunyai suatu pengaruh yang benar dan menyelamatkan, biarlah mereka hidup sesuai dengan pengakuan iman mereka, menunjukkan iman mereka oleh perbuatan mereka yang benar dan mengadakan perbedaan yang jelas sekali antara orang Kristen dan orang duniawi. Perkataan, pakaian, perbuatan, harus memberikan kesaksian untuk Allah. Dengan demikian suatu pengaruh yang suci akan dipancarkan ke atas semua orang di sekeliling mereka, dan orang-orang yang tidak beriman sekalipun akan mengetahui bahwa mereka telah tinggal bersama dengan Yesus. Kalau ada orang ingin bersaksi untuk kebenaran oleh pengaruh mereka, biarlah mereka hidup sesuai dengan pengakuan iman mereka dan dengan mereka meniru teladan yang rendah hati itu. ——NBS 3 96.

 

Untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang betul, kita harus bergaul dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh akhlak dan kerohanian yang sehat. ——– NBS 189.2

 

Kalau orang muda dapat diyakinkan untuk bergaul dengan orang-orang yang suci, memikirkan kepentingan orang lain, dan ramah tamah, pengaruhnya akan sangat baik. Kalau mereka memilih sahabat-sahabat yang takut akan Tuhan, pengaruh itu akan menuntun kepada kebenaran, kewajiban, dan kesucian. Suatu kehidupan Kristen yang benar merupakan suatu kuasa bagi kebaikan. Tetapi sebaliknya, mereka yang bergaul dengan pria dan wanita yang mempunyai akhlak yang diragukan, atau prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk, tidak lama kemudian mereka akan berjalan pada jalan yang sama. Kecenderungan hati yang biasa ialah ke arah bawah. Ia yang bergaul dengan seorang yang tidak percaya akan Allah tidak lama kemudian akan tidak percaya akan Allah lagi; ia yang memilih persahabatan dengan orang jahat hampir dapat dipastikan menjadi jahat. Berjalan dalam bicara orang fasik merupakan langkah pertama untuk berdiri pada jalan orang berdosa dan duduk dalam perhimpunan orang pengolok—-NBS 189.3

 

Sahabat-sahabatku orang muda yang kekasih, ragukanlah pengalamanmu sendiri tentang pengaruh cerita-cerita yang mengobarkan perasaan. Dapatkah kamu, sesudah membaca cerita seperti itu, membuka Kitab Suci dan membaca sabda hidup itu dengan penuh minat? Bukankah kamu merasa Buku Allah itu tidak menarik lagi? Penarikan cerita percintaan berkesan pada pikiran, merusakkan kesehatannya, dan tidak memungkinkan dikau memusatkan perhatian pada kebenaran-kebenaran yang penting dan serius yang ada sangkut pautnya dengan kesejahteraan abadi. ——NBS 193.7

 

Ambillah tekad menjauhkan segala bacaan yang tidak berharga. Hal itu tidak akan menguatkan kerohanianmu, tetapi akan memasukkan ke dalam ingatan perasaan-perasaan yang merusak angan-angan, menyebabkan engkau kurang memikirkan tentang Yesus dan merenungkan pelajaran-pelajaran-Nya yang berharga. Jauhkanlah pikiran dari segala sesuatu yang dapat membawa ke jurusan yang salah. Jangan memberatkan pikiran itu dengan cerita-cerita yang tidak berharga, yang tidak memberikan kekuatan kepada kuasa pikiran. Pemikiran itu sama sifatnya dengan makanan yang disediakan untuk pikiran. Bacaan Yang Merusak Jiwa —–NBS 194.1

 

Percakapan itu seharusnya tentang perkara-perkara rohani dan Ilahi; tetapi hal yang sebaliknya telah terjadi. Kalau pergaulan dengan sahabat-sahabat Kristen digunakan terutama untuk perbaikan pikiran dan hati, tidak akan ada penyesalan kemudian, dan mereka dapat menoleh ke belakang pada wawancara itu dengan suatu kepuasan yang menyenangkan. Tetapi jika jam-jam itu digunakan dalam perbuatan yang sembrono dan percakapan yang sia-sia, dan waktu yang berharga itu digunakan dalam merusakkan kehidupan dan tabiat orang lain, maka hubungan persaudaraan itu akan terbukti menjadi sumber kejahatan, dan pengaruhmu akan menjadi suatu bau maut menuju mati.——NBS 197.2

 

Mungkin saja engkau menjadi seorang percaya yang setengah-setengah dan yang biasa, dan engkau akan didapati ringan serta akan kehilangan hidup yang abadi. Mungkin saja, dan menghidupkan sebagian anjuran Alkitab serta dianggap sebagai orang Kristen, tetapi akan binasa karena engkau kekurangan sifat-sifat yang sangat perlu bagi tabiat Kristen. Jika engkau menyia- nyiakan atau bersikap acuh tak acuh terhadap amaran yang sudah diberikan Allah, jika engkau menyimpan atau memberi maaf kepada dosa, berarti engkau sedang memeteraikan nasib jiwamu. Engkau akan ditimbang pada neraca dan akan didapati dalam keadaan ringan. Anugerah sejahtera dan ampunan akan ditarik untuk selama-lamanya. Yesus akan melewati engkau, tiada akan pernah datang lagi begitu dekat sehingga dapat dijangkau oleh doa dan permohonanmu. Selagi rahmat menunggu, selagi Juruselamat melakukan pekerjaan seorang pengantara, hendaklah kita melakukan pekerjaan yang saksama guna keselamatan kita.———-NBS 289.4

 

“Segala perkara itu sudah berlaku atas mereka itu menjadi teladan, dan yang telah tersurat seperti nasihat bagi kita, orang akhir zaman. Sebab itu siapa yang menyangka dirinya itu tegak, hendaklah ia beringat jangan ia jatuh.” 1 Korinti 10:11, 12. Setan mengetahui dengan baik materi yang harus dihadapinya di dalam hati manusia. Ia mengetahui—karena ia telah mempelajarinya dengan sungguh-sungguh selama beribu-ribu tahun —titik-titik kelemahan yang paling mudah untuk dikalahkannya di dalam setiap manusia; dan sepanjang generasi-generasi berikutnya ia telah berhasil menjatuhkan orang-orang yang paling kuat, penghulu-penghulu Israel, oleh pencobaan yang sama yang sangat berhasil di Baal-Peor. Sepanjang zaman terlihat puing-puing tabiat orang-orang yang telah kandas di atas batu karang pemanjaan nafsu. Apabila kita mendekati kesudahan zaman, apabila umat Allah berdiri di perbatasan Kanaan sorgawi, setan akan, seperti pada zaman dulu, melipatgandakan usahanya untuk menghalangi mereka memasuki tanah yang baik itu. Ia meletakkan jeratnya bagi setiap jiwa. Bukan hanya orang-orang yang bodoh dan yang tidak terdidik saja yang harus berjaga-jaga, ia akan menyediakan penggodaannya bagi mereka yang berada pada jabatan yang tertinggi, dalam jabatan yang paling suci; jikalau ia dapat menuntun mereka untuk menodai jiwa mereka, maka ia, melalui mereka, akan dapat membinasakan banyak orang. Dan ia menggunakan alat-alat yang sama sekarang ini seperti yang telah dipakainya tiga ribu tahun yang telah silam. Oleh pergaulan duniawi, oleh kecantikan, oleh mencari kepelesiran, pesta-pora, atau cawan anggur, ia menggoda manusia untuk melanggar hukum yang ketujuh. —–PB2 51.1

 

Dengan bergaul dengan penyembah-penyembah berhala serta ikut dalam upacara-upacara pesta mereka dimana bangsa Ibrani telah dituntun untuk melanggar hukum Allah dan mendatangkan hukumanNya ke atas bangsa itu. Demikian pula sekarang ini adalah oleh menuntun pengikut-pengikut Kristus untuk bergaul dengan orang-orang yang tidak bertuhan, dan ikut serta dalam kepelesiran mereka dimana setan paling berhasil dalam menjatuhkan mereka ke dalam dosa. “Keluarlah kamu dari antara orang kapir, dan bercerailah kamu, kata firman Tuhan, dan jangan menyentuh barang yang najis.” 2 Korinti 6:17. Tuhan menuntut umatNya sekarang ini untuk berbeda dari dunia dalam kebiasaan, dalam adat dan prinsip, seperti halnya Ia telah menuntut Israel pada zaman dahulu. Jikalau mereka setia mengikuti ajaran-ajaran firmanNya, perbedaan ini akan terlihat; itu tidak bisa menjadi sebaliknya. Amaran-amaran yang telah diberikan kepada bangsa Ibrani terhadap pergaulan dengan orang kapir tidaklah lebih ketat dan lebih tegas daripada amaran-amaran yang melarang orang-orang Kristen untuk meniru-niru roh dan adat kebiasaan orang-orang yang tidak bertuhan. Kristus berkata kepada kita, “Janganlah kamu mengasihi dunia atau barang yang ada di dalam dunia. Jikalau barang seorang mengasihi dunia, maka kasih Bapa itu tiadalah ada di dalam dia.” 1 Yohanes 2:15. “Persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.” Yakub 4:4. Pengikut-pengikut Kristus harus memisahkan diri dari orang-orang berdosa, memilih untuk bersahabat dengan mereka hanya bilamana ada kesempatan untuk berbuat kebajikan kepada mereka. Kita harus berusaha sedapat-dapatnya menjauhkan diri dari persahabatan dengan mereka yang akan memberikan pengaruh yang akan memalingkan kita dari Tuhan. Sementara kita berdoa, “Jangan bawa kami ke dalam pencobaan,” kita harus menjauhkan diri dari pencobaan sedapat-dapatnya.—PB2 52.1

 

NASIHAT DALAM BERGAUL

Teladan yang diberikan Kristus dalam menghubungkan diri-Nya dengan kepentingan manusia haruslah diikuti oleh semua orang yang memasyhurkan sabda-Nya, dan oleh semua orang yang telah mendapat Injil rahmat-Nya. Kita tidak boleh meninggalkan hubungan sosial. Kita tidak boleh mengasingkan diri dari orang lain. Untuk dapat mencapai segenap golongah, kita mesti menjumpai mereka di mana mereka itu berada. Mereka jarang datang sendiri hendak mencari kita. Bukan dari mimbar saja hati manusia dapat dijamah oleh kebenaran Ilahi. Masih ada lagi lapangan pekerjaan lain, mungkin lebih hina, tetapi sama mengandung harapan penuh. Lapangan pekerjaan itu terdapat di rumah orang-orang yang hina-dina dan di rumah orang-orang besar, pada jamuan yang disediakan oleh orang yang suka menerima tamu dan pada kumpulan sosial yang polos. ———-KSZ1 152.1

 

Sebagai murid-murid Kristus tidak boleh kita bergaul dengan dunia ini hanya karena kita gemar akan kepelesiran belaka, untuk bersatu dengan mereka dalam kebodohan. Pergaulan serupa itu dapat mendatangkan bencana belaka. Kita sekali-kali tidak boleh membenarkan dosa perkataan atau perbuatan kita, oleh berdiam diri atau oleh kehadiran kita. Ke mana saja kita pergi, kita harus membawa Yesus beserta kita, dan harus menyatakan kepada orang-orang lain indahnya Juruselamat kita itu. Tetapi orang-orang yang berusaha hendak memelihara agamanya oleh menyembunyikannya di dalam tembok batu, kehilangan kesempatan yang indah untuk melakukan kebajikan. Oleh hubungan sosial, Kekristenan berhubungan dengan dunia ini. Setiap orang yang telah mendapat penerangan Ilahi, haruslah menerangi jalan orang-orang yang belum mengenal Terang kehidupan. ——–KSZ1 152.2

 

Kita semua harus menjadi saksi bagi Yesus. Kuasa sosial yang disucikan oleh rahmat Kristus, wajib dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam menarik jiwa-jiwa kepada Juruselamat. Biarlah dunia ini melihat bahwa kita tidak mencurahkan segenap perhatian dengan kikir atas kepentingan kita belaka, melainkan bahwa kita ingin supaya orang-orang lain juga turut beroleh berkat dan karunia yang kita peroleh. Biarlah mereka melihat bahwa agama kita tidak membuat kita tidak menaruh simpati dan bersifat keras. Biarlah semua orang yang mengaku telah menemukan Kristus, melayani sebagaimana Ia melayani dahulu untuk kebahagiaan manusia. ——-KSZ1 152.3

 

 

 

WASPADA KEPADA:

 

Dan janganlah seorangpun berkata kepada dirinya sendiri bahwa dosa yang disayangi pada suatu waktu nanti akan dengan mudah dihilangkan. Tidak demikian halnya. Setiap dosa yang disayangi melemahkan tabiat dan menguatkan kebiasaan; dan akibatnya adalah kerugian jasmani, mental dan moral. Engkau bisa menyesali kesalahan yang telah engkau perbuat, dan menjejakkan kakimu pada jalan yang benar; tetapi bentuk pikiranmu dan kebiasaanmu dengan yang jahat akan membuatmu sukar membedakan antara yang benar dan yang salah. Melalui kebiasaan salah yang terbentuk, Setan akan menyerangmu berulang-ulang.—COL 281 (1900)

 

Tabiat surga harus diperoleh di bumi ini, kalau tidak tabiat itu tidak pernah akan diperoleh sama sekali. Kalau begitu mulailah dengan lekas. Janganlah engkau memperdayakan diri sendiri dengan anggapan bahwa akan datang waktunya bila engkau dapat mengadakan suatu usaha yang tekun yang lebih mudah daripada sekarang ini. Setiap hari kian menjauhkan engkau dari Allah. Adakanlah persiapan untuk masa kekekalan dengan semangat yang belum pernah engkau tunjukkan sebelumnya. Didiklah pikiranmu menggemari Kitab Suci, menggemari kumpulan permintaan doa, menggemari saat merenungkan, dan lebih dari segala sesuatu, saat bila jiwa mengadakan hubungan dengan Allah. Milikilah alam pikiran surga kalau engkau mau menggabungkan diri dengan biduan surga di dalam tempat tinggal di atas.—-NBS3 102

 

Setan mengendalikan setiap pikiran yang tidak tegas dibawah pengendalian Roh Allah—-Lt 57, 1895 (TM 79 )

 

Setan menuntun banyak orang untuk mempercayai bahwa Allah akan mengabaikan ketidaksetiaan mereka dalam masalah-masalah kecil dalam kehidupan, tetapi Tuhan menunjukkan dalam perlakuannya kepada Yakub bahwa Ia sekali-kali tidak membiarkan atau mentoleransi kejahatan. Semua orang yang berusaha memaafkan atau menyembunyikan dosa-dosa- nya, dan membiarkannya tinggal tetap berada di dalam kitab-kitab di surga, yaitu yang tidak diakui dan tidak diampuni dosanya, akan dikalahkan oleh Setan. Semakin tinggi profesi mereka, semakin terhormat kedudukan mereka, semakin menyedihkan keadaan mereka pada pemandangan Allah dan semakin pasti kemenangan musuh besar itu. Mereka yang menunda-nunda persediaan kepada hari Allah itu tidak dapat lagi memperoleh persiapan itu pada masa kesesakan, atau pada suatu masa selanjutnya. Tidak ada pengharapan bagi orang-orang seperti itu.——KA 653.3

 

Contoh-contoh :

 

Pengalaman Abraham dan lot:

 

Pengalaman beratnya usaha Lot untuk dapat selamat:

 

Pengalaman Esau dan Yakub (gambaran tentang yang bergaul dan yang tidak bergaul):

 

Pengalaman Yohanes Pembabtis:

“Adalah suatu daerah yang sunyi sepi dimana ia telah menemukan tempat tinggalnya, yaitu di tengah-tengah bukit yang tandus, jurang-jurang yang menakutkan, dan gua-gua batu karang. Tetapi itulah pilihannya untuk menghindari kesenangan-kesenangan dan kemewahan-kemewahan hidup bagi disiplin yang ketat dari padang belantara.” – The Desire of Ages, halaman 101.

Yohanes memisahkan dirinya sendiri dari sahabat-sahabat dan dari kemewahan hidup. Kesederhanaan pakaiannya, baju yang dibuat dari bulu onta, merupakan teguran yang mantap terhadap keborosan yang ditunjukkan oleh para imam Yahudi dan orang banyak pada umumnya. Makanannya terdiri dari sayur-sayuran murni, dari belalang dan madu hutan, merupakan teguran terhadap pemanjaan selera dan kerakusan yang berlaku di mana-mana…..Pokok reformasi yang besar harus digalakkan dan perhatian umum harus digerakkan. Di dalam segala perkara pertarakan harus dikaitkan dengan pekabaran, untuk membalikkan umat Allah dari berhala mereka, kerakusan mereka, dan keborosan mereka dalam pakaian dan lain-lain.

Penyangkalan diri, kerendahan hati, dan pertarakan yang dituntut dari orang benar, yang khusus dipimpin dan diberkati Allah, haruslah dinyatakan kepada banyak orang untuk melawan pemborosan, kebiasaan merusak kesehatan dari mereka yang hidup dalam zaman yang merosot ini. Allah telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan berkaitan erat dengan pekabaran malaikat yang ketiga sebagaimana tangan dengan tubuh.——Maranatha 14 Jan, hal 22.3

 

Pengalaman Henoch:

Merasa tertekan oeh bertambahnya kejahatan orang-orang jahat itu, dan takut bahwa ketidak percayaan mereka itu akan mengurangi sikap hormatnya kepada Allah, Henoch menghindarkan diri dari pergaulan yang terus menerus dengan mereka dan mengambil banyak waktu untuk sendirian, untuk berenung dan berdoa. Dengan demikian ia menunggu di hadapan Tuhan, sambil mencari satu pengetahuan yang lebih jelas akan kehendakNya, agar ia dapat melaksanakannya. Baginya doa merupakan nafas jiwa; ia hidup dalam suasana sorga — PB 79.1

 

Pengalaman Daniel:

 

Pengalaman Ellen G. White dibabtis usia 13 tahun dan usia 11 tahun telah bertobat:

 

Pengalaman Samuel dan anak2 Imam Eli, yang sama-sama mendapat pendidikan Rumah Tangga, hanya kemudian anak2nya bergaul, namun Samuel tetap patuh tidak bergaul:

 

Nasihat-Nasihat Ellen G. White dan Victor T. Houteff:

Tidak ada iman yang kurang dari pada iman Nuh, dari pada iman Ayub, dan dari pada iman Daniel yang dapat membayar hutang, Saudara-saudariku, sebab apapun yang kurang dari ini ialah penghinaan kepada Allah.— Amaran Sekarang jld 2 No. 35

 

Pindah ke desa

 

Bersekolah di sekolah Advent

 

 

KESIMPULAN

 

  1. PERGAULAN SEBAGAI SARANA SETAN UNTUK MENAKLUKAN PEKERJAAN PENYELESAIAN 144000, PERGAULAN MUSUH YANG TIDAK DISANGKA-SANGKA,
  2. Contoh2 umat Allah dahulu musuhnya adalah sepenuhnya dari agen-agen setan, sedangkan musuh dari dirinya sendiri mereka seluruhnya TELAH MENYELESAIKANNYA,
  3. Umat Allah akhir zaman adalah awal ketika ia baru lahir musuhnya adalah DIRI SENDIRI, tetapi setelah ia telah berhubungan dengan dunia melalui pergaulan, maka = DIRI SENDIRI + DUNIA, namun dalam perkembangannya setelah keseluruhan kesenangan, perhatian, minat, impian, harapan, selera orang-orang dunia telah diserap orang umat Allah, maka musuhnya menjadi DIRI SENDIRI (ini untuk yang masih di dalam kekuasaan umat itu sendiri).

PERJUANGAN TERBERAT = MELAWAN DIRI SENDIRI YANG TELAH LENGKAP KESELURUHANNYA

 

Kesucian adalah usaha seumur hidup, dan usaha yang dilakukan tidak boleh setengah-setengah harus disiplin

 

“Kesucian ……. bukanlah dicapai melalui suatu perasaan terbang yang menggembirakan, melainkan adalah hasil daripada terus-menerus mati untuk dosa, dan senantiasa hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tidak mungkin dapat diluruskan, juga reformasi-reformasi tidak mungkin dapat dilaksanakan di dalam tabiat oleh usaha-usaha yang hanya sekali-sekali dan lemah. Adalah hanya oleh usaha yang tekun dan lama, disiplin yang ketat, dan perjuangan yang keras, maka kita akan menang. Kita tidak tahu pada hari yang satu berapa kuatnya kelak perjuangan kita pada hari berikutnya. Selama setan memerintah, maka kita harus berhasil mengalahkan diri sendiri, menguasai semua dosa untuk menang; sepanjang hayat dikandung badan tidak akan ada satupun tempat berhenti, tidak ada satupun titik tujuan yang dapat kita capai lalu mengatakan : ‘Saya sudah sepenuhnya berhasil. Kesucian ialah hasil dari pada kepatuhan seumur hidup.” — The Acts of the Apostles, p. 560.

 

 

Pembenaran oleh iman yaitu KESUCIAN tidak akan didapat bagi orang yang mengesampingkan sebagian kebenaran – – artinya KESUCIAN bertorelasi dengan kelengkapan kebenaran yang dimiliki (sesuai gambar profile umat Allah di akhir zaman)

 

“Tidak ada satupun kesucian Alkitab bagi orang-orang yang mengesampingkan sebagian kebenaran” (Testimonies, vol. 1, p. 338), karena “pekerjaan ini tidak mungkin dapat maju di dalam hati sementara terang atas sesuatu bagian kebenaran itu ditolak atau dilalaikan. Jiwa yang suci tidak akan merasa puas untuk tetap di dalam kebodohan, melainkan akan ingin terus berjalan dalam terang dan berusaha mendapatkan terang yang lebih besar lagi. Sebagaimana pekerja tambang menggali tanah mencari emas dan perak, maka demikian itu pula pengikut Kristus akan berusaha mencari kebenaran, bagaikan mencari harta benda yang tersembunyi, dan akan mendesak dari terang yang satu kepada terang yang lebih besar lagi, senantiasa meningkat dalam pengetahuan. Ia akan terus bertumbuh dalam kemurahan dan dalam pengetahuan kebenaran.” — The Review and Herald, June 17, 1890.

 

Jika jiwa dimurnikan dan dimuliakan, dan dibuat sedemikian rupa sesuai dengan pengadilan surga, ada dua hal yang harus dipelajari yaitu pengorbanan diri dan pengendalian diri. Beberapa orang mempelajari pelajaran penting ini lebih mudah dari yang lain, karena mereka telah dilatih oleh disiplin sederhana yang diberikan Tuhan dalam kelembutan dan kasih. Yang lainnya membutuhkan disiplin penderitaan yang lebih lambat, sehingga api penyucian akan memurnikan hati mereka dari kesombongan dan kebergantungan pada diri sendiri, dari hasrat keduniawian dan cinta akan diri sendiri, sehingga tabiat yang benar akan muncul dan mereka akan menjadi pemenang melalui kemurahan Kristus. — IP145. 2

 

Tongkat Gembala Edisi Khusus:

 

HIMBAUAN SEORANG IBU
 


IBU-IBU SAMPAIKANLAH SEKARANG
HIMBAUANMU YANG TERAKHIR


Oleh: Nyonya E. Hermanson


 

“Tetapi jika hamba yang jahat itu berpikir di dalam hatinya, Tuanku memperlambat kedatangan-Nya; lalu mulailah ia memukul teman-temannya, lalu makan minum dengan orang-orang pemabuk; maka Tuan hamba itu akan datang pada sesuatu hari yang tiada disangkanya, dan pada jam yang tiada diketahuinya. Maka Tuan itu akan menyesahkan dia teramat sangat, lalu menetapkan bagiannya bersama-sama dengan orang-orang munafik.” Matius 24 : 48 – 51.

Ilham mengajarkan bahwa makan dan minum bersama-sama dengan orang-orang pemabuk ini bukan saja berarti meminum anggur.

Orang dapat saja menjadi mabuk karena ikut serta dalam roh keduniawian, dan juga karena menjadi sangat asyik dengan “berbagai kepentingan hidup ini.” Lukas 21 : 34.

Maka melakukan segala perkara ini adalah sama dengan mengatakan di dalam hati, “Tuanku memperlambat kedatangan-Nya.”

“Marilah kita makan dan minum; karena besok kita akan mati.” Matius 24 : 48; Yesaya 22 : 13.


Sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan ibu dari tiga orang anak, maka telah menjadi tekad saya untuk melatih mereka untuk mengarahkan kasih sayangnya, bukan kepada jalan-jalan duniawi, melainkan kepada Jalan Kebenaran dan Keadilan. Ibu-ibu yang setia menyadari bahwa kewajiban dan tanggung jawab ini tidak ringan dan juga tidak mudah. Dan ini sekali-kali jangan berkurang oleh pengaruh-pengaruh dunia dari dalam sidang sendiri, yang bekerja membangun suatu konsep yang salah tentang apa yang diharapkan Allah dari anak-anak-Nya.Kegiatan-kegiatan seperti yang terdaftar pada pengumuman-pengumuman berikut ini, yang dikeluarkan oleh Gereja White Memorial Seventhday Adventist di Los Angeles, California, adalah contoh-contoh teladan dari pengaruh yang sedemikian itu:


BERITA ASSOSIASI

Pertandingan Renang Interscholastic Fakultas – Alumni: …. Acara malam yang meriah adalah suatu pertunjukan renang loncat indah oleh Georgia Coleman, juara nastonal loncat indah wanita……..

Perhimpunan Makan Malam Nopember: Ini menjanjikan suatu pelayanan lain dari pada yang lain. Suatu trio dan pembaca dari perhimpunan Gadis Gembira Club dari U.S.C. akan merupakan suatu acara besar. Bill Hunter, Direktur Altetik pada U.S.C. akan memberikan kepada kita pembicaraan singkat mengenai sikap yang sportif. Dapatkanlah tiket anda sedini mungkin!

ACARA-ACARA YANG AKAN
DATANG


24 Nopember   : Perhimpunan Makan Malam

25 Nopember    : Juniors vs, Karyawan, Pertandingan Baseball

28 Nopember : Pertandingan Kejuaraan Turnamen Golf di Montebello Park

2 Nopember      : Pimpinan Perguruan Tinggi vs. Junior,

Pertandingan Baseball, Pukul 7.00 Karyawan team I vs. Karyawan team II, pukul 5.00

16 Desember        : Seniors vs. Juniors, Pertandingan Baseball

21-26 Desember   : Holiday Cabin Party, Danau Big Bear

Kuliah Kesehatan, Y.M.C.A …….. Jumat, pukul 8.00 malam.


BERITA ASSOSIASI


Pertandingan Kejuruan Turnamen Golf antara Pimpinan Perguruan Tinggi – Interscholastic: Jumat pagi, 28 Nopember, di Montebello park Golf Club.


– – – – – – – – – – – – – – –


Pertandingan Baseball antara fakultas – senior Selasa lalu berakhir dengan skor 3-13. Tetapi ini belum menunjukkan pertandingan yang benar sungguh-sungguh dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Beberapa pertandingan lagi dan pimpinan perguruan tinggi akan memegang bagiannya yang tersedia, tetapi, H—S—-dan W— tidak memukul terlalu banyak home runs. H — sejauh ini memegang rekor ………….. – “Weekly Bulletin,” 14 dan 21 Nopember 1930.

Di bawah terang amaran Ilham yang jelas acara-acara yang sedemikian ini tidak boleh ada di dalam lembaga-lembaga kita, jika kita hendak menarik perhatian anak-anak dan orang-orang muda kita kepada ajaran-ajaran Juruselamat kita yang jelas dan tegas itu. Bayangkanlah, pendeta-pendeta dan guru-guru Masehi Advent Hari Ketujuh mensponsori acara-acara yang sedemikian ini! Pikiran-pikiran muda belum cenderung secara alami kepada segi kehidupan yang serius, maka dengan banyaknya janji-janji dan acara-acara yang senantiasa disediakan bagi mereka dengan cara ini, maka bagaimanakah mungkin dapat diharapkan dari mereka untuk senantiasa menaruh perhatian kepada perjuangan untuk masuk melalui pintu yang sempit?

Dalam membicarakan masalah hiburan-hiburan hamba Tuhan mengatakan sebagai berikut: “Telah dikatakan kepada saya oleh Penunjuk Jalan saya: ‘Tengoklah olehmu, dan pandanglah akan kemusrikan (penyembahan berhala) dari pada umat-Ku itu, terhadap siapa Aku telah berbicara, sejak dari bangun pagi-pagi sekali, sambil menyampaikan kepada mereka akan bahaya-bahayanya. Aku melihat bahwa mereka itu harus mengeluarkan buah.’ Ada beberapa orang yang sedang berjuang untuk berkuasa, masing-masing sedang berusaha mengungguli yang lainnya dalam kecepatan melaju sepeda-sepeda mereka. Terdapat suatu roh pergulatan dan pertentangan di antara mereka mengenai yang mana harus menjadi yang terbesar. Roh itu adalah sama dengan roh yang dimanifestasikan pada pertandingan-pertandingan baseball di pekarangan sekolah. Petunjuk Jalan saya mengatakan: ‘Segala perkara ini adalah pelanggaran melawan Allah. Baik dekat maupun jauh jiwa-jiwa sedang binasa karena kekurangan roti hidup dan air keselamatan.’” — Testimonies, vol. 8, p. 52.

Mengapakah membawa orang-orang muda ke Y.M.C.A itu? Mengapa kuliah kesehatan itu tidak dapat diberikan di dalam gereja kita sendiri atau di dalam aula-aula sekolah kita?

Mengapakah suatu turnamen dari Persatuan Golf itu diadakan pada Jumat pagi? Bukankah telah dipesankan kepada kita di dalam Injil bahwa hari Jumat adalah hari persiapan menghadapi Sabat, bukan suatu hari bagi keplesiran? Sebagai pedoman, jika seseorang melakukan persiapan dengan sewajarnya, maka tidak akan banyak waktu yang hilang dalam mempermainkan apa saja.

Mungkin tidak ada yang berkeberatan terhadap renang, namun keuntungan apakah yang harus dimiliki oleh orang muda dari pada suatu pertunjukan keahlian juara atletik yang sedemikian dan pembicaraan tentang sikap sportip yang sedemikian? Dapatkah ia itu menciptakan di dalam diri mereka kerinduan yang lebih besar untuk berbakti kepada Kristus? Apakah manfaatnya sekam itu bagi gandum?

Bagaimanakah dapat kita sebagai ibu-ibu memeliharakan anak-anak kita terpisah dari dunia, jika pimpinan sekolah sendiri membawa mereka kepada lembaga-lembaga dunia dimana mereka dilemparkan ke dalam persekutuan dengan unsur-unsur yang bercampuran? Adakah kita sedang berpegang pada prinsip-prinsip yang telah menjadi landasan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita?

Roh kebenaran kini sekali lagi menasehatkan sebagai berikut: “Karena kamu adalah kaabah dari Allah yang hidup”; sesuai yang telah difirmankanAllah,” maka aku hendak tinggal di dalam mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Oleh sebab itu keluarlah dari mereka itu, dan bersiaplah kamu, demikian firman Tuhan.” 2 Korinthi 6 : 16, 17.

Kondisi-kondisi itu belum juga berubah bagi yang lebih baik sekalipun sesudah Tongkat secara mendasar memprotesnya, dan ini terbukti dari bulletin yang terbaru berikut ini:


Jam Amatir

PERTUNJUKAN YANG SANGAT
MEMPESONA

TAHUN 1943

GEDUNG PAULSON

Negara Bagian Cor. Michigan

SABTU MALAM 9 OKTOBER JAM 8.00
MALAM

Lebih Dari $50.00 Akan Diberikan
Kepada Para Pemenang


 

Selama dua jam – – –

    Tertawa !!!

         Air Mata !!!

               Kedinginan !!!

                      Jeritan !!!

                           Dan

                               Berbagai Kejutan !!!


Hasil Dari Peristiwa Besar Ini Akan
Disumbangkan Kepada Klinik
Kesehatan

Disponsori Oleh
WOMEN’S AUXILIARY OF C.M.E


 

Bayangkan bagaimana rumah Allah dikapirkan sedemikian ini! Tidak heran jika Allah berfirman:

“Siapakah dengan jujur dapat mengatakan: ‘Emas kita sudah teruji di dalam api; pakaian kita adalah tidak ternoda oleh dunia’? Aku tampak pembimbing kita menunjuk kepada pakaian orang-orang yang disebut orang-orang benar. Sambil menelanjangi mereka, maka Ia membuka kotoran mereka dibawah. Kemudian firman-Nya kepadaku: ‘tidakkah engkau melihat bagaimana mereka itu secara megah menutupi kotoran dan kebusukan tabiatnya?” bagaimana sampai negeri yang setia itu telah menjadi seorang pelacur?” rumah Bapaku telah menjadi sebuah rumah dagang, yaitu suatu tempat yang telah ditinggalkan oleh kemuliaan dan kehadiran Ilahi. Karena sebab inilah terdapat kelemahan, dan tidak adanya kekuatan.’” — Testimonies, vol. 8, p. 250.

Karena alasan inilah, demikian juga karena setiap alasan lainnya, maka barangkali sidang perlu memiliki kebenaran dari Saksi Yang Benar itu, yaitu satu-satunya yang dapat mengendalikan dan memberi kuasa kepada kita untuk bangkit dengan Doa dan Berpuasa untuk menyelamatkan diri kita sendiri berikut anak-anak kita daripada apa yang disebut keplesiran-keplesiran zaman ini, oleh mana Iblis sedang berusaha untuk menyesatkan dan membinasakan sampai umat pilihan sekalipun.

Adalah harapan saya yang mendalam agar setiap umat Masehi Advent Hari Ketujuh yang setia mau mendengarkan SUARA itu yang kini sedang berseru-seru ditengah-tengah kita untuk “mengembalikan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka.” Maleakhi 4 : 6.

Dan karena para pemimpin telah lalai, sekalipun setelah protes yang keras ini disampaikan kepada mereka untuk memperbaiki kejahatan-kejahatan yang ada, maka sekaranglah saatnya agar supaya anggota yang setia sepenuhnya bangkit menyadari akan seriusnya keadaan, dan supaya melakukan apa saja yang mampu diperbuat untuk memperbaikinya.

Saudara-saudara memerlukan terang atas masalah ini, maka Tuhan telah menjamin, bahwa “bahkan jika semua pemimpin kita kelak menolak terang dan kebenaran, pintu itu akan tetap masih terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberikakepada umat pekabaran bagi zaman ini.” — Testimonies to Ministers, p. 107.

Saudara-saudara para orangtua, mengapakah anda tidak mau seperti orang-orang itu? Dan jika anda tidak mau memulai sekarang, maka telah diamarkan sebelumnya, bahwa suatu “masa yang lebih baik” tidak akan pernah lagi datang, dan bahwa kesempatanmu akan hilang untuk selamanya.

 

Amaran Sekarang jld 1 No. 4:

 

(Sebagai penutup hotbah VTH 31 Agustus 1946 yang berbicara tentang raja selatan dan raja utara (Daniel pasal 11), ia menyampaikan pesan-pesan berikut bagi kita)

 

“Bagaimana Merubah Waktu yang terbuang sia-sia Menjadi Bermanfaat”


Saudara menyadari akan kenyataan, bahwa kita telah diberikan suatu tugas besar dan, bahwa waktu untuk melaksanakannya adalah sangat singkat, sehingga oleh karenanya kita harus belajar merubah waktu yang terbuang sia-sia menjadi bermanfaat. Ada orang pernah mengatakan, bahwa secara rata-rata lebih separuh dari hidup dan tenaga manusia dihamburkan pada pembicaraan-pembicaraan yang sia-sia dan dalam membicarakan masalah orang lain. Oleh karena itu salah satu keperluan kita yang terbesar ialah supaya kita belajar mengawasi lidah kita dan supaya memeliharakan hidung kita daripada semua urusan orang lain, untuk dapat mengumpulkan waktu dan tenaga, damai dan keutuhan.


Adalah baik untuk juga diingat, bahwa lidah kita telah dikaruniakan kepada kita untuk maksud membicarakan Kebenaran Allah dan pujianNya, dan tenaga kita untuk memberitakan KebenaranNya dan untuk membawa berkat bagi umatNya. Hendaklah kita berbicara dari hal prinsip-prinsip yang berasal dari surga, dan hendaklah kita bekerja untuk prinsip-prinsip ini. Jika Saudara secara kebetulan melihat atau mendengar, bahwa seseorang sedang melakukan sesuatu perkara yang menurut penilaianmu yang terbaik tidak pantas dilakukan oleh orang Kristen, dan jika Saudara mengira Saudara dapat menolongnya, maka janganlah membuat diri anda menjadi seorang pembawa berita untuk menceriterakannya kepada setiap orang, melainkan supaya berbicara sendiri dengan orang yang bersangkutan.

Janganlah membuat dirimu sebagai suatu ukuran bagi siapapun juga, dan janganlah memaksakan pendapatmu kepada siapapun terkecuali kepada dirimu sendiri. Adalah bukan tugas siapapun juga untuk mengatur orang lain. Pahamilah, bahwa tidak seorang pun berkewajiban untuk menyesuaikan hidupnya kepada standar dan tingkat ukuran tertinggi kepunyaan orang lain. Dengarlah olehmu apa yang dikatakan Ilham : “Siapakah ini engkau yang menghakimi hamba orang lain? Kepada tuannya sendirilah ia tegak ataupun jatuh. Tetapi ia akan ditegakkan, karena Tuhan berkuasa menegakkan dia” (Rum 14 : 4). Tetapi oleh karena kamu tak dapat menegakkan orang lain, mengapakah kamu mencoba-coba?

Janganlah memperbanyakkan musuh oleh lidahmu. Berkawanlah dengan banyak orang. Dan janganlah meletakkan perasaanmu hanya pada ujung jarimu. Jika kau lakukan juga, maka kamu sendirilah yang akan merasakan kehilangan banyak teman, kehilangan kegembiraan sosial, dan kehilangan kesempatan dan hak untuk memenangkan banyak jiwa kepada Kristus. Janganlah mengakhiri sesuatu hari pun tanpa adanya sesuatu nilai baik yang akan dapat dicatat di samping namamu pada halaman buku Sorga. Janganlah salah menginterpretasikan pikiran orang lain. Berusahalah melihat dan menginterpretasikan segala perkara dengan cara yang benar, berikanlah kepada setiap orang suatu kesempatan. Perhatikanlah yang baik yang terdapat dalam diri setiap orang dan tutuplah matamu dari pada semua yang jahat.


Hendaklah segala pembicaraanmu berpokok pada meninggikan Kebenaran Allah bagi hari itu. Inilah yang akan membuatmu sibuk berbicara dari hal sesuatu yang bermanfaat dan terpuji. Berpikirlah dan belajar, maka apabila kamu membicarakan agama, bagaimanapun juga jangan menjadi bosan. Teruskanlah dengan pembicaraanmu sejauh mana para pendengarmu masih mau mengikutimu. “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan pula dicampakkan mutiaramu kehadapan babi, supaya jangan dipijak-pijaknya semua itu dengan kakinya lalu berbalik mencabik-cabik akan kamu.” Matius 7 : 6.

Lidah adalah sulit diawasi, dan telinga senantiasa suka mendengar. Oleh sebab itu adalah lebih baik bagimu jika engkau tidak sering berkunjung. Sering berkunjung hanyalah merupakan pemborosan waktu dan suatu cobaan untuk membicarakan bintik-bintik di mata orang lain dan mengabaikan balok yang ada di mata sendiri.


Di mana pun anda berada engkau dapat saja membuat sesuatu. Engkau dapat saja bekerja atau belajar. Tetapi apabila anda berkumpul bersama-sama orang lain, maka dalam semua kesempatan itu engkau tak akan dapat berbuat sesuatu, melainkan sebaliknya merugikan dirimu sendiri dan orang lain. Sekaranglah waktunya untuk menyelidiki dan belajar Kebenaran itu bagi zaman ini, untuk memperoleh bagaimana caranya memberikan pelajaran dan bagaimana caranya menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan mudah dan sederhana, tanpa harus pergi menyelidiki banyak catatan sejarah ataupun sejarah kehidupan orang-orang. Maka jika anda telah bertekad untuk berjalan dengan Allah pada setiap hari dan menyelidiki kehendakNya terhadap semua tugasmu sendiri, bukan tugas orang lain, maka anda akan menemukannya dengan limpah untuk membuatmu sibuk dan terhindar dari kejahatan.


Ingatlah juga, bahwa anda adalah seorang calon bagi buah-buah pertama itu, untuk menjadi salah seorang yang akan bersama-sama dengan atau salah seorang dari mereka yang 144.000 itu, agar supaya anda didapati dengan tiada tipu di dalam mulut (Wahyu 14 : 5).

Perbandingkanlah semua kata-katamu dengan peraturan keemasan. Jika anda ingin berbuat kepada orang lain sesuai apa yang anda ingin dibuat orang kepadamu maka anda tidak akan banyak terganggu, anda akan mendapatkan lebih banyak kegembiraan di dalam hidup, mendapatkan banyak teman di sekelilingmu, dan mendapatkan berkas-berkas ikatan gandum yang indah-indah bagi Lumbung Sorga.

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart