<< Go Back

Sabat 14 Januari 2023

RENUNGAN PENDAHULUAN.

 

 

 

Pelajaran dari perbedaan ketergantungan kepada Tuhan yang sepenuhnya dengan merasa diri memiliki kemampuan

 

“Oleh iman juga roboh tembok negeri Yerikho.” Ibrani 11:30. Penghulu bala tentara Allah hanya berhubungan dengan Yusak saja; Ia tidak menyatakan diriNya kepada segenap perhimpunan itu, dan terserah kepada mereka untuk mempercayai atau meragukan kata-kata Yusak, untuk menurut kepada perintah yang diberikan olehnya di dalam nama Tuhan, atau untuk menyangkal wewenangnya. Mereka tidak dapat melihat bala tentara malaikat yang mengawal mereka di bawah pimpinan Anak Allah. Mereka bisa saja berdalih: “Betapa tidak berartinya usaha-usaha ini, dan betapa ganjilnya untuk berbaris setiap hari mengelilingi dinding kota itu sambil meniup terompet yang terbuat dari tanduk domba. Ini tidak akan ada pengaruhnya terhadap benteng-benteng yang menjulang tinggi itu.” Tetapi rencana untuk meneruskan pekerjaan ini yang memakan waktu yang cukup lama sebelum hancurnya tembok-tembok itu telah memberikan kesempatan untuk berkembangnya iman di antara bani Israel. Haruslah dijelaskan kepada pikiran mereka bahwa kekuatan mereka bukan terdapat dalam kebijaksanaan manusia, atau di dalam kegagahannya, tetapi hanya di dalam Allah keselamatan mereka. Dengan demikian mereka akan terbiasa bersandar sepenuhnya kepada pemimpin ilahi mereka. ————-PB2 84.3

 

Allah akan melakukan perkara-perkara yang besar bagi mereka yang berharap kepadaNya. Sebab mengapa orang-orang yang mengaku diri sebagai umatNya tidak memiliki kekuatan yang lebih besar olehkarena mereka berharap terlalu banyak kepada kebijaksanaan mereka sendiri, dan tidak memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk menyatakan kuasaNya demi kepentingan mereka. Ia akan menolong umatNya yang percaya di dalam setiap keadaan darurat jikalau mereka mau menaruh segenap kepercayaan mereka di dalam Dia, dan dengan setia menurut kepadaNya. ————–PB2 85.1

 

Segera setelah kehancuran Yerikho, Yusak bertekad untuk menyerang Ai, sebuah kota kecil di antara lembah-lembah beberapa mil di sebelah barat Lembah Yarden. Mata-mata yang diutus ke tempat ini telah membawa kembali laporan bahwa penduduknya sedikit, dan bahwa dengan sedikit saja kekuatan tentara maka kota itu akan dapat ditaklukkan. —————PB2 85.2

 

Kemenangan besar yang diadakan Allah bagi mereka telah menjadikan bani Israel merasa percaya kepada diri sendiri. Oleh karena Ia telah menjanjikan kepada mereka negeri Kanaan itu mereka merasa aman dan gagal untuk menyadari bahwa hanya pertolongan ilahi saja yang dapat memberikan sukses kepada mereka. Yusak sendiri telah mengadakan rencana-rencana untuk menaklukkan Ai tanpa meminta nasihat dari Allah. ———-PB2 85.3

 

Bangsa Israel telah mulai mengagung-agungkan kekuatan mereka sendiri serta menganggap remeh musuh mereka. Mereka merasa bahwa kemenangan akan diperoleh dengan mudah, dan mereka berpendapat tiga ribu orang saja sudah cukup untuk merebut kota itu. Mereka ini dengan tergesa-gesa telah mengadakan serangan tanpa adanya jaminan bahwa Allah akan beserta dengan mereka. Pada waktu mereka sudah mendekati pintu gerbang kota itu, mereka ternyata menghadapi satu pertahanan yang amat kuat. Mereka panik melihat jumlah musuh yang banyak serta persiapan yang baik itu, mereka telah melarikan diri dengan kacau balau melalui jalan yang menurun. Bangsa Kanani mengejarnya dengan garangnya; “dan lagi diusirnya akan mereka itu daripada pintu negerinya, . . . lalu dipecah-pecahkannya mereka itu pada curam bukit.” Sekalipun kerugian mereka kecil jumlah-. nya—tetapi tiga puluh enam orang telah mati terbunuh—kekalahan itu telah mengecewakan seluruh perhimpunan itu. “Maka hilanglah hati orang banyak itu, dan menjadi tawar. seperti air.” Ini adalah kali yang pertama dimana mereka telah berhadapan dengan bangsa Kanani dalam peperangan yang sebenarnya, dan jikalau mereka bisa diusir oleh bala tentara dari kota yang kecil itu, apakah yang menjadi akibatnya bilamana mereka harus menghadapi satu peperangan yang lebih besar di hadapan mereka? Yusak menganggap bahwa kegagalan mereka itu sebagai ungkapan murka Allah, dan dengan hati yang sedih dan susah ia “mencarik-carik pakaiannya, lalu tersungkur dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut Tuhan sampai petang hari, baik ia baik segala tua-tua Israel dan disiramkannya abu kepada kepalanya.” ————PB2 85.4

 

“Ya Tuhan Hua!” teriaknya, “mengapa maka Engkau sudah menyuruh orang banyak itu menyeberang Yarden? supaya kami diserahkan ke tangan orang Amorikah? supaya kami dibinasakankah? …. Ya Tuhan! apakah boleh hamba katakan setelah sudah Israel membuang belakang di hadapan musuhnya? Bahwa perkara ini kedengaranlah kelak kepada orang Kanani dan kepada segala orang isi negeri ini, maka kami akan dikepungnya dan dihapuskannya nama kami dari atas bumi! maka apakah akan kuperbuat karena namaMu yang besar?” ———PB2 86.1

 

Jawab dari Tuhan adalah, “Bangkitlah engkau berdiri. Apa guna engkau tersungkur demikian? Israel telah . . . melangkah perjanjian yang telah Kupesan kepada mereka.” Itu adalah saat untuk bertindak dengan cepat dan tegas, dan bukan untuk bersusah hati dan kecewa. Ada satu dosa tersembunyi di perkemahan mereka, dan itu harus diselidiki dan dibuangkan sebelum berkat dan hadirat Tuhan dapat menyertai mereka. “Jikalau tiada kamu membuang tumpas itu dari tengah-tengahmu, maka tiada boleh lagi Aku menyertai akan kamu.” ——PB2 86.2

 

——————

 

Pelajaran tentang tidak ada tawar-tawar suatu keputusan Tuhan

 

 

Tuhan memberitahukan kepada Musa bahwa waktu yang telah ditetapkan untuk merebut Kanaan telah dekat, dan apabila nabi yang tua itu berdiri di satu tempat yang tinggi dari tempat mana terlihat sungai Yordan dan Tanah Perjanjian itu, ia memandang dengan penuh perhatian ke tanah waris umat-Nya. Mungkinkah hukuman yang telah dinyatakan terhadap dirinya oleh karena dosanya di Kadesy itu dicabut kembali? Dengan penuh kesungguh-sungguhan ia memohon, “Ya, TUHAN Allah, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab Allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau? Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.” Ulangan 3:24, 25. —-SRNJ2 61.1

 

Jawabnya adalah, “Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku. Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.” Ayat 26, 27. —-SRNJ2 61.2

 

Tanpa satu persungutan pun Musa telah tunduk kepada perintah Allah. Dan sekarang perhatiannya yang besar adalah untuk Israel. Siapakah yang akan menaruh perhatian untuk kesejahteraan mereka seperti yang pernah dirasakannya? Dari satu hati yang penuh ia telah melayangkan doa, “Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk dan membawa mereka ke luar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-doi/iba yang tidak mempunyai gembala” Bilangan 27:16, 17. —–SRNJ2 61.3

 

——————-

Sedikit berkhotbah, banyak mengajar

 

 

Terlalu banyak berkhotbah dari yang seharusnya di perkemahan kita. Ini menjadi beban berat bagi para pendeta, akibatnya banyak yang perlu diperhatikan terbengkalai. Banyak hal kecil yang membuka pintu kepada kejahatan serius lewat tanpa diperhatikan. Kekuatan jasmani si pendeta dirampok, dan waktu yang diperlukannya untuk merenung dan berdoa disita, yang diperlukannya untuk memelihara jiwanya sendiri di dalam kasih Allah. Dan bilamana begitu banyak ceramah yang dipadatkan, satu dengan yang lain, orang tidak mempunyai waktu untuk menyimak apa yang mereka dengar. Pikiran mereka menjadi kacau, dan acara-cara tampaknya bagi mereka mengesalkan dan membosankan.——– PI 353.2

 

Telah ditunjukkan kepada saya bahwa perkemahan kita harus meningkat dalam perhatian dan keberhasilan. Sementara kita mendekati zaman kesudahan, saya telah melihat bahwa dalam pertemuan ini hendaknya dikurangi khotbah, dan diberikan lebih banyak pelajaran Alkitab. Hendaknya ada kelompok kecil duduk di atas tanah, dengan Alkitab mereka di tangan, dan orang yang berbeda memimpin dalam suatu pelajaran Kitab Suci dalam percakapan yang lebih santai. ——–PI 353.3

 

Ini adalah metode yang diajarkan Kristus kepada murid-murid-Nya. Bilamana orang banyak berkumpul di sekeliling Juruselamat, Ia akan memberi petunjuk kepada murid-murid dan kepada orang. Kemudian setelah ceramah, murid-murid itu akan berbaur dengan khalayak itu dan mengulangi kepada mereka apa yang dikatakan Kristus. Sering para pendengar salah menerapkan kata-kata Kristus, maka murid-murid itu akan mengatakan kepada mereka apa yang dikatakan Kitab Suci, dan apa yang diajarkan Kristus menurut mereka.- Testimonies for the Church, Jilid 6, hlm. 87, 88. ————PI 353.4

 

Segera setelah suatu sidang diorganisasi, biarlah pendeta memberikan pekerjaan kepada anggota-anggotanya. Mereka perlu diajar bagaimana caranya bekerja dengan berhasil. Biarlah pendeta menggunakan waktunya lebih banyak dalam mendidik daripada dalam berkhotbah. Biarlah ia mengajar orang-orang bagaimana caranya memberikan kepada orang lain pengetahuan yang telah mereka terima. Meskipun orang-orang yang baru bertobat harus diajar menanyakan nasihat dari mereka yang lebih berpengalaman dalam pekerjaan, mereka harus pula diajar tidak menaruh pendeta itu di tempat Allah. ——NBS 56.2

 

 

Resume singkat pelajaran memahami peraturan pelaksanaan:

 

 

 

Dasar berpikir:

Bilamana buku-buku Daniel dan Wahyu itu dapat dimengerti dengan sebaik-baiknya, maka orang-orang percaya akan memperoleh suatu pengalaman beragama yang sama sekali berlainan. —– Testimonies to Ministers, p. 114.

 

Bilamana kita sebagai suatu umat mengerti apa manfaatnya buku ini (buku Wahyu) bagi kita, maka akan terlihat diantara kita suatu pembangunan besar. —— Testimonies to Ministers, p. 113.

 

Jika umat kita setengah bangun saja, jika dapat mereka menyadari dekatnya peristiwa-peristiwa yang digambarkan di dalam Wahyu, maka suatu reformasi akan dapat terlaksana di dalam gereja-gereja kita, dan lebih banyak lagi yang akan mempercayai pekabaran itu. —— Testimonies to Ministers, p. 118.

 

 

Kesimpulan dari pembelajaran:

  1. Pekerjaan/pekabaran yang disampaikan bukan merupakan sesuatu yang menghibur atau membesarkan hati,
  2. Victor T. Houteff datang tepat kondisi sidang Laodekia dalam keadaan MISKIN, BUTA dan BERTELANJANG, pekabarannya adalah merupakan pekabaran PEMBANGUNAN dan REFORMASI (EMAS, PAKAIAN PUTIH dan SALEB MATA).

Sebagaimana petunjuk berikut:

“Alangkah besarnya kesesatan yang dapat menguasai pikiran orang daripada keyakinan bahwa mereka adalah b e n a r, padahal mereka sama sekali k e l i r u. Pekabaran dari Saksi Yang Benar itu menemukan umat Allah dalam suatu kesesatan yang sangat menyedihkan, namun mereka jujur dalam kesesatan itu.  Mereka tidak mengetahui, bahwa kondisi mereka adalah sangat menyedihkan dalam pemandangan Allah. Sementara orang-orang yang ditegur itu menyombongkan dirinya bahwa mereka sedang berada dalam kondisi kerohanian yang prima, maka pekabaran dari Saksi Yang Benar memecahkan ketenangan mereka dengan tuduhan-tuduhan yang  mengejutkan mengenai kondisi mereka yang sebenarnya, yaitu buta rohani, melarat dan malang. Kesaksian yang sedemikian keras dan tajam itu tidak mungkin salah, karena adalah Saksi Yang Benar itu sendiri yang mengucapkannya, maka kesaksian-Nya itu tak dapat tiada harus benar. ……………………

 

“Kepada saya ditunjukkan bahwa a l a s a n  y a n g  u t a m a  mengapa umat Allah kini ditemukan dalam kondisi  buta rohani ini, ialah karena mereka t i d a k  m a u  menerima  t e g u r a n.”-—- Testimonies, vol. 3, pp. 253 – 255.

 

  1. Barulah dalam pekabaran Tongkat Gembala (setelah buku Daniel dan Wahyu dapat sebaik-baiknya dipahami) prosedur memahami firman Tuhan melalui Zhakaria pasal 4 tegas diterapkan.

 

Sebagaimana kata-kata berikut:

 

Jelaslah, bahwa prosedur interpretasi Alkitab yang digambarkan oleh Zakharia adalah satu-satunya cara kepunyaan Tuhan. Inilah satu-satunya obat bagi berbagai faham dan perpecahan di antara umat Kristen. Demikianlah, bahwa para pengawal-Nya akan mengangkat suara, dengan suara itu bersama-sama mereka akan menyanyi, karena mereka akan sepakat, apabila Tuhan akan membawa kembali Sion.” Yesaya 52 : 8.—– Amaran Sekarang jld 1 No. 14.

 

  1. Tidak bergantung kepada manusia, tidak lagi mempercayakan kepada siapapun pengertian kita, termasuk kepada nabi sekalipun (karena ajaran nabi dapat juga salah, dan karena merupakan peraturan pelaksanaan, maka kebenaran sekaranglah yang harus dipegang, bukan kebenaran yang telah sebelumnya yang tetap dipertahankan)

Kata-kata ini yang harus dipahami:

Kita mempunyai banyak pelajaran-pelajaran yang masih harus dipelajari, dan banyak, masih banyak yang harus ditinggalkan. Allah dan Sorga sajalah yang tidak mungkin bersalah. Mereka yang berpikir bahwa mereka tidak akan seharusnya meninggalkan sesuatu pandangan yang disenanginya tidak pernah akan memperoleh kesempatan untuk merobah sesuatu pendapat, mereka kelak akan kecewa. Selama kita tetap berpegang kepada pikiran-pikiran dan pendapat-pendapat kita sendiri dengan tekat yang teguh, maka kita tak akan mencapai persatuan yang untuk mana Kristus telah mendoakan.—- Testimonies to Ministers, p.30.

 

Marilah kita kenangkan selalu, bahwa kita oleh diri kita sendiri tidak akan mengetahui apapun dari hal rencana-rencana Allah terkecuali sesuai dengan yang diceritakan oleh hamba-hamba pilihanNya yaitu nabi-nabi dan sesuai apa yang kita saksikan dari hari ke hari. Jika kita setiap hari berjalan bersama Allah, jika kita percayakan segala-galanya kepadaNya, maka segala tanggung jawab adalah padaNya.— Amaran Sekarang jld 1 buku 2 no. 7 hal 28

 

  1. Perubahan sikap dalam prilaku kita setelah menerima pekabaran Tongkat Gembala, sebagai wujud IMAN + PERBUATAN.

 

Contoh gambaran bagaimana Yesus setelah usia 12 tahun, ia jauh berbeda dengan saudara-saudara dan orang-orang:

 

 

Yesus disalah mengerti oleh saudara-saudara-Nya sebab Ia tidak seperti mereka. Asas yang dipegang-Nya bukanlah asas yang mereka pegang. Akibat memandang kepada manusia mereka telah menjauhkan diri dari Allah, dan mereka tidak mempunyai kuasa-Nya dalam hidup mereka. Segala peraturan agama yang mereka anut itu, tidak dapat mengubah tabiat. Mereka membayar “persepuluhan dari selasih adas manis dan jintan,” tetapi “yang terpenting dalam hukum taurat kamu abaikan yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.” Mat. 23:23. Teladan yang diberikan Yesus merupakan suatu gangguan yang terus menerus bagi mereka. Hanya satu perkara yang dibenci-Nya di dunia ini, yaitu dosa. Ia tidak dapat menyaksikan satu perbuatan yang salah tanpa kepedihan yang tidak mungkin dapat disembunyikan. Di kalangan orang-orang yang beragama sekadar peraturan saja, yang kesuciannya secara lahiriah menyembunyikan kecintaan pada dosa, dengan suatu tabiat yang dalamnya semangat untuk kemuliaan Allah selamanya paling utama, perbedaan amat nyata. Oleh karena kehidupan Yesus mempersalahkan kejahatan, Ia dilawan baik di rumah maupun di luar rumah. Sifat tidak mementingkan diri dan ketulusan-Nya dibicarakan dengan sikap mengejek. Kesabaran dan kebaikan hati-Nya disebut sebagai pengecut. —–KSZ1 81.1

 

Tetapi bagi setiap penggodaan Ia mempunyai satu jawab, “Ada tertulis.” Ia jarang mengecam sesuatu perlakuan salah dari saudara-saudaraNya, tetapi pada-Nya ada kabar dari Allah untuk disampaikan kepada mereka. Kerapkali Ia dituduh sebagai pengecut karena tidak mau bergabung dengan mereka dalam sesuatu perbuatan terlarang; tetapi jawabNya ialah, ada tertulis, “Takut akan Tuhan itulah hikmat dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.” Ayub. 28:28 —–KSZ1 82.1

 

Maria acapkali menegur Yesus, serta mendesak agar Ia mengikuti kebiasaan rabi-rabi. Akan tetapi Ia tidak dapat dibujuk untuk mengubah kebiasaan-Nya dalam merenungkan perbuatan tangan Allah serta berusaha meringankan penderitaan manusia, bahkan penderitaan binatang-binatang yang bisu sekalipun. Apabila imam-imam dan guru-guru menuntut bantuan Maria dalam mengendalikan Yesus, ia merasa susah; tetapi damai datang ke dalam hatinya setelah diucapkan-Nya sebutan-sebutan Alkitab yang menyokong segala kebiasaan-Nya. —–KSZ1 84.1

 

 

 

 

 

Nasihat tentang pendapat atau pengertian sendiri.

 

Apakah Anda telah memegang kebenaran berharga dari satu tema ke tema yang lain yang telah diberikan kepadamu? Atau apakah engkau sedang berpikir untuk mengikuti pemikiran dan pendapatmu sendiri dan membaca dan menghakimi Firman Allah dengan pendapat dan teori-teorimu sendiri? Atau akankah kamu menempatkan pemikiran-pemikiran dan teori-teorimu kepada Firman Allah dan membiarkan Sabda-Nya yang hidup dibukakan untukmu di mana engkau dapat melihat kekurangan dan cacat terdapat dalam pemikiran-pemikiran dan teori-teorimu? Kita tidak dapat menghakimi Firman Allah karena kita mempercayai demikian. ‘“Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya 8:20). —-——-Iman dan Perbuatan 109.3

 

Semangat bukanlah penyucian. Penyucian adalah kesesuaian dengan kehendak Allah di surga, dan kehendak Allah dinyatakan melalui hukum-Nya yang suci. Pemeliharaan dari semua perintah-perintah-Nya adalah penyucian. Membuktikan dirimu sebagai anak yang penurut kepada Firman Allah adalah penyucian. Firman Allah harus menjadi penuntun kita, bukan pendapat atau ide dari manusia. Biarlah semua yang benar-benar disucikan mencari akan Firman Allah dengan kesabaran, dengan doa, dengan jiwa yang rendah hati. Biarlah mereka mengingat Yesus berdoa, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: Firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17).—-IP 210.1

 

Pada saat kesalahan muncul dan diajarkan sebagai suatu kebenaran, mereka yang mempunyai hubungan dengan Kristus tidak akan percaya kepada perkataan para pendeta, sama seperti orang Berea yang mulia, mereka akan mempelajari firman itu setiap hari untuk melihat apakah yang diajarkan kepada mereka itu benar demikian. Pada saat mereka menemukan Firman Tuhan, mereka akan berdiri di sisi kebenaran. Mereka akan mendengar suara dari Gembala yang benar berkata, “Inilah jalan yang benar, berjalanlah di dalamnya.” Demikianlah engkau akan diajar untuk membuat Alkitab menjadi penasihatmu, dan engkau tidak akan mendengar atau mengikuti suara asing yang bukan dari Gembalamu. —IP145.1

 

Pembenaran diri adalah bahaya pada zaman ini; hal ini memisahkan kita dari Kristus. Mereka yang percaya kepada kebenaran mereka sendiri tidak dapat mengerti bagaimana keselamatan datang melalui Kristus. Mereka menyatakan bahwa dosa adalah kebenaran dan kebenaran adalah dosa. Mereka tidak menghargai jahatnya pelanggaran dosa, tidak mengerti akan teror yang dilakukan terhadap hukum; karena mereka tidak menghargai standar moral Allah. Alasan mengapa banyak pertobatan yang menipu pada zaman ini adalah karena sedikitnya penghargaan terhadap hukum Allah. Sebagai gantinya standar kebenaran Allah, manusia menegakkan standar mereka sendiri untuk mengukur karakter manusia. Mereka melihat melalui gelas kaca yang gelap dan membawakan ide yang salah tentang pembenaran kepada orang banyak, juga membawakan egoisme, kesombongan dan pembenaran diri. Doktrin penyucian yang dibawakan kebanyakan orang adalah doktrin yang penuh dengan penipuan, karena hal ini cenderung membanggakan diri sendiri; tetapi hal yang paling baik yang dapat dikhotbahkan kepada orang berdosa adalah kebenaran yang diikat dengan hukum Allah. Iman dan perbuatan harus bekerja bersama-sama; karena jika berdiri sendiri iman tanpa perbuatan adalah mati. —-IP165.1

 

” …. Karena dengan bibir yang bergagapan dan dengan suatu bahasa yang lain Ia akan berbicara kepada bangsa ini. Kepada mereka firman-Nya: Inilah perhentian dengan mana engkau dapat membuat orang yang lelah beristirahat; dan inilah penyegaran: namun mereka tidak mau dengar. Tetapi firman Tuhan bagi mereka adalah hukum atas hukum, hukum atas hukum; baris demi baris, baris demi baris; di sini sedikit, dan di sana sedikit; supaya mereka itu pergi, dan jatuh ke belakang, dan hancur, dan terjerat, dan tertangkap.” Mengapa? — Karena mereka tidak memperhatikan firman Tuhan yang datang kepadanya.

“Ini berarti orang-orang yang tidak memperoleh petunjuk, tetapi menghargai kepintarannya sendiri, dan telah memilih untuk bekerja sendiri sesuai dengan pendapat-pendapat mereka sendiri. Tuhan memberikan ujian ini, supaya mereka kelak mengambil pendirian apakah mau mengikuti nasehat-Nya, atau menolak Ialu berbuat sesuai dengan pendapat-pendapatnya sendiri, lalu kemudian Tuhan akan meninggalkan mereka kepada akibatnya yang pasti ……….” —– Testimonies to Ministers, pp. 418, 419.

 

“Banyak yang tertipu mengenai keadaan hati mereka. Tidak mereka sadari bahwa pada hakekatnya hati itu adalah penipu adanya terlebih dari pada segala sesuatu, dan tiada berketentuan jahatnya. Mereka menyelubungi sekeliling dirinya dengan kebenarannya sendiri lalu merasa puas karena telah mencapai standar sifat-sifat tabiat manusia ukurannya sendiri. Tetapi alangkah bahayanya kegagalan mereka bilamana tidak mereka mencapai standard ukuran Ilahi, yang oleh mereka sendiri tak mungkin dapat mereka penuhi syarat-syarat keinginan Allah.

Kita boleh saja mengukur diri sendiri dengan ukuran kita sendiri, kita boleh saja memperbandingkan diri sendiri diantara sesama kita sendiri, kita boleh saja mengatakan bahwa kita telah berbuat seperti si Anu yang itu atau pun si Anu yang ini, tetapi masyalahnya yang mana pengadilan akan minta untuk dijawab adalah, sudahkah kita memenuhi tuntutan-tuntutan sorga yang diatas? Sudahkah kita mencapai standar ukuran Ilahi itu? Adakah hati kita sesuai dengan Allah segala langit itu?—-Selected Messages, book 1, pp. 320, 321.

 

 

Kristus telah menaruh tangan Ilahi-Nya di sekeliling bangsa manusia. Ia telah membawa kuasa Ilahi-Nya kepada manusia, supaya Ia dapat mendorong jiwa yang miskin, yang sakit karena dosa, yang sudah tua untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi. O, kita memerlukan lebih banyak roh Kristus, dan sedikit sekali memerlukan diri sendiri! Kita memerlukan kuasa Allah yang menobatkan hati kita setiap hari. Kita memerlukan roh Kristus yang lembut, untuk menaklukkan dan melembutkan jiwa kita. Satu-satunya jalan bagi mereka yang merasa bahwa mereka sehat, adalah jatuh di atas Batu Karang itu dan dihancurkan. Kristus dapat mengubah engkau menjadi serupa dengan Dia, jika engkau menyerahkan dirimu sendiri kepada-Nya. —-PI 294.1

 

Bilamana merujuk kepada Kesaksian, janganlah engkau terus merasa kewajibanmulah untuk menyuruh mereka pulang. Dalam membacakannya, janganlah adukkan dengan kata-katamu sendiri; karena hal ini membuat mustahil bagi para pendengar untuk membedakan antara firman Tuhan dengan kata-katamu yang ditujukan kepada mereka. Pastikanlah bahwa engkau tidak membuat firman Tuhan menjadi bersifat menyerang.—PI 325.1

 

 

Selain memecah ketenangan sesuai kata-kata Testimonies, vol. 3, pp. 253 – 255

PEKABARAN VICTOR T. HOUTEFF adalah merupakan penggenapan:

 

 

 

 

  • Yesaya 58:1:

Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

  • Mikha 6:1,2:

Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN: Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu!

Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel.

  • 2 Timotius 4:1-4:

4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

  • Para Nabi dan Raja hal 80:

Pada masa kini perlu adanya suara yang bernada keras, untuk menegur dosa-dosa yang malang yang memisahkan manusia dari Allah. Ketidaksetiaan cepat menjadi mode. “Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami,” adalah bahasa beribu-ribu orang. Lukas 19:14. Begitu sering khotbah-khotbah yang lembut dikumandangkan yang berakhir tanpa kesan; nafiri tidak lagi memberikan bunyi yang pasti. Manusia tidak lagi tergugah hatinya oleh Firman Allah yang terang-terangan dan tajam. Ada banyak yang mengaku orang Kristen yang bilamana diminta untuk menyatakan perasaan mereka yang sesungguhnya, akan berkata, Apa perlunya berbicara begitu terang-terangan? Mungkin sama saja mereka bertanya, Mengapa Yohanes Pembaptis perlu berkata kepada orang-orang Farisi, “Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?” Lukas 3:7. Mengapa ia perlu membangkitkan murka Herodia oleh mengatakan pada Herodes bahwa hidup bersama-sama dengan istri saudaranya itu baginya adalah pelanggaran hukum? Si pembuka jalan bagi Kristus telah kehilangan nyawanya oleh perkataannya yang terang-terangan. Mengapa ia tidak bertindak sejauh tidak membangkitkan rasa tidak senang dari mereka yang hidup dalam dosa? Demikianlah manusia yang harus berdiri sebagai penjaga-penjaga hukum Allah yang setia telah berbantah-bantah, sampai peraturan mengambil tempatnya kesetiaan, dan dosa dibiarkan berlangsung tanpa diperbaiki. Kapankah suara teguran setia sekali lagi akan kedengaran di dalam gereja? “Engkaulah orang itu.” 2 Samuel 12:7. Perkataan-perkataan yang tanpa tedeng aling-aling tidak dapat salah seperti ini yang dikatakan Natan kepada Daud kini jarang terdengar dari atas mimbar, jarang terbaca di dalam bacaan-bacaan umum. Jikalau sekiranya perkataan-perkataan begini tidak begitu jarang, maka kita akan melihat lebih banyak kuasa Allah dinyatakan di antara manusia. Suruhan-suruhan Tuhan tidak boleh bersungut-sungut manakala usahanya tanpa berbuah sehingga mereka menyesali kesukaan mereka terhadap permufakatan dan keinginan mereka untuk menyenangkan manusia, yang menuntun mereka untuk menindas kebenaran. Para pekerja yang cuma mau menyenangkan manusia, yang menyerukan, Damai, damai, sedangkan Allah tidak mengatakan damai, haruslah merendahkan hatinya di hadapan Allah, memohon keampunan atas ketidaksungguh-sungguhan mereka dan atas kurangnya keberanian akhlaknya. ………………………..

Kiranya setiap pekerja boleh menginsyafi akan kesucian kewajibannya dan kesucian pekerjaannya, dan menunjukkan keberanian sebagaimana yang ditunjukkan Elia! Sebagai suruhan-suruhan yang diangkat Ilahi, maka para pekerja berada dalam suatu kedudukan tanggung jawab yang luar biasa. Mereka harus “menyatakan kesalahan orang, menegur, menasihati dengan segala kesabaran.” 2 Timotius 4:2. ………….

Mereka tidak boleh mengatakan perkataan mereka sendiri, melainkan Firman SATU yang lebih besar daripada segala kekuatan dunia yang menyuruh mereka berbicara. Pekabaran itu harus, “Demikianlah Firman Tuhan.” Allah memanggil orang-orang seperti Elia, Natan, dan Yohanes Pembaptis–orang-orang yang akan membawa pekabaran dengan kesetiaan, tanpa memperhitungkan akibat-akibatnya, orang-orang yang akan membicarakan kebenaran dengan berani, walaupun hal itu akan menuntut pengorbanan akan segala yang mereka miliki.

 

KESIMPULAN:

Jadi dengan memperhatikan referensi-referensi yang meramalkan kehadiran pekabaran Tongkat Gembala dari nubuatan-nubuatan tersebut, akhirnya kita harus akui bahwa kita benar-benar berada dalam tugas yang tidak nyaman, yaitu tugas membawakan pekabaran emas, pakaian putih dan saleb mata kepada orang-orang kondisinya MERASA DIRI TELAH KAYA TIDAK BERKEKURANGAN APAPUN, membawa teguran-teguran seperti Yohanes Pembabtis, Elia dan Natan mempersalahkan para pemimpin yang berkuasa dan orang-orang yang mengaku umat Allah..

 

Atau katakanlah kehadiran pekabaran Tongkat Gembala ini, adalah suatu pekabaran KOREKSI atau pekabaran PERBAIKAN atau dalam istilah Alkitabnya PEMBANGUNAN dan REFORMASI. Pekabaran ini berbeda dengan pekabaran Martin Luther, John Knox, Alexander Cambel, William Miller dan Ellen G. White…….yaitu walaupun mereka juga pekabaran reformasi, namun mereka bertugas untuk mengangkat kembali kebenaran-kebenaran yang telah dihilangkan 1260 tahun, dan bukan untuk mengoreksi gereja-gereja sebelumnya.

 

CONTOH PERLUKANNYA MELAKSANAKAN PETUNJUK ELLEN G WHITE BANDING MEMBANDINGKAN DAN MEMAHAMI PERATURAN PELAKSANAAN

 

Hukum pikiranlah yang akan mempersempit atau memperluas matra (dimensi) hal-hal yang dengan mana ia terbiasa. Kemampuan mental pasti akan mengkerut dan akan kehilangan kemampuannya menangkap arti-arti yang dalam dari firman Allah kecuali pikiran itu digunakan dengan sekuat tenaga dan terus menerus untuk menyelidiki kebenaran. Pikiran akan menjadi luas jika ia digunakan untuk menelusuri hubungan pokok-pokok Alkitab, membandingkan kitab dengan kitab, dan perkara-perkara rohani dengan yang bersifat rohani. Pergilah ke dalam permukaan; kekayaan pikiran yang paling berharga sedang menunggu murid yang cerdas dan rajin disana —–RH, 17 Juli 1888. (MYP262)

 

  1. Contoh dari reformasi makanan.

Penyakit pikiran lazim terjadi dimana-mana. Sembilan per sepuluh dari penyakit yang diderita manusia berasal dari pikiran. Mungkin beberapa dari kesusahan hidup rumah tangga adalah seperti kanker, memakan jiwa dan melemahkan daya hidup. Penyesalan yang dalam akan dosa kadang-kadang merusak secara pelan-pelan keadaan jasmani dan membuat pikiran tidak seimbang. Ada juga doktrin-doktrin yang salah, seperti api neraka yang kekal dan penyiksaan yang tiada akhir terhadap orang-orang jahat yang, oleh pandangan yang berlebih-lebihan dan yang menyimpang tentang tabiat Allah, telah menghasilkan akibat yang sama ke pikiran yang peka atau sensitif. —- 5T 444 (1885)

 

Bandingkan:

 

Orang yang makan daging sepuluh kali lebih mudah diserang penyakit. …..Dari terang yang sudah dinyatakan Allah kepadaku (Ellen G. White), meluasnya penyakit kanker dan tumor sebagian besar karena kegelojohan terhadap daging.

………….

Lambatnya pengaruh makanan daging bukanlah menjadi kenyataan bahwa itu tidak berbahaya. Sedikit saja yang percaya bahwa daging yang dimakannyalah yang menyebabkan keracunan darahnya dan menimbulkan penderitaan. Banyak yang mati hanya sebab makan daging walaupun mereka sendiri dan orang lainpun tidak menduga bahayanya.—– NBS pasal 4 hal 25

 

Catatan:

Adanya tulisan Ellen G. White di atas (bagian pertama) dapat merusak pemahaman tentang kewajiban pertarakan, karena kecenderungan orang-orang Advent mayoritas mencari tulisan-tulisan atau memilih tulisan yang menguntungkan posisinya dan tidak mengganggu praktek-praktek beragama yang mereka telah lakukan. Orang-orang akan memandang bahwa kutipan ini menunjukkan bahwa tingkat bahaya daging sangat kecil dibandingkan dengan pengaruh pikiran, sehingga dipandang tidaklah perlu dibesar-besarkan mengenai larangan memakan daging. Sesuai kebiasaannya, mereka akan menyesampingkan kutipan larangan memakan daging.

 

Untuk menghindari perdebatan yang panjang:

PERLU MENYAMPAIKAN HAKEKAT atau TUJUAN PENYAMPAIAN REFORMASI KESEHATAN daripada TURUT HANYUT DALAM PEMAHAMAN SEMPIT HANYA KEPADA MEMPERHATIKAN AKIBAT-AKIBATNYA SAJA (karena pada kenyataannya tidak semua terbukti 100% bahwa memakan daging menimbulkan penyakit):

Pada tanggal 10 Desember 1871 dinyatakan kepada saya bahwa pembaruan kesehatan adalah satu cabang pekerjaan besar yang melayakkan suatu umat bagi kedatangan Tuhan. Seperti hubungan tangan dengan badan demikianlah hubungan kesehatan dengan pekerjaan malaikat yang ketiga. Sekiranya umat manusia mentaati sepuluh hukum itu dan menghidupkan prinsip- prinsip hukum tersebut, kutuk akibat penyakit yang kini melanda dunia tidak akan ada. ——NBS 232.2

 

Pria dan wanita takkan dapat melanggar hukum alam oleh menuruti selera yang merosot dan nafsu berahi tanpa melanggar hukum Allah. Itulah sebabnya diberikan terang pembaruan kesehatan untuk menerangi jiwa kita supaya kita dapat melihat pelanggaran kita terhadap hukum yang diciptakan-Nya demi kebahagiaan kita. Segala sukacita atau derita kita bergantung pada ketaatan atau pelanggaran kita terhadap hukum alam. Bapa kita yang di surga sangat sedih melihat keadaan manusia yang sengaja atau pun tidak sengaja melanggar hukum yang ditetapkan-Nya. Dalam kasih sayang-Nya akan manusia, dibuat-Nya terang bersinar atas pembaruan kesehatan. Diumumkan-Nya hukum-Nya dan hukum atas pelanggarannya, agar segenap umat manusia mempelajarinya dan berhati-hati menyesuaikan hidupnya dengan hukum alam. Dinyatakan-Nya hukum-Nya dengan sangat jelas dan ditinggikan sedemikian rupa sehingga bagaikan sebuah negeri yang didirikan di atas sebuah bukit. Semua manusia yang bertanggung jawab akan dapat memahaminya jika mereka mau. Orang yang dungu tidak mau bertanggung jawab. Untuk memperjelas hukum alam itu, serta mendorong penurutan atasnya, adalah pekerjaan yang menyertai pekabaran malaikat yang ketiga untuk menyediakan umat bagi kedatangan Tuhan.——-NBS 232.3

 

Oleh karena hukum alam itu adalah hukum Allah, jelaslah bahwa kita bertanggung jawab mempelajari hukum alam itu. Kita wajib mempelajari hukum alam yang berhubungan dengan tubuh kita serta menghidupkannya. Tidak mengetahui akan hal ini adalah dosa—-NBS 233.4

 

Kesimpulan singkat:

Intinya daripada memperbincangkan mengenai akibat atau dampak memakan daging, maka jelas bahwa pertarakan adalah persyaratan mutlak yang dituntut Tuhan untuk melayakan atau menyediakan umat bagi kedatangan Tuhan.

 

Lebih lanjut alasan kita tidak perlu terus menekankan kepada akibat atau dampak adalah karena:

 

Otak adalah alat atau instrumen pikiran, dan yang mengendalikan seluruh tubuh. Agas supaya bagian lain dari sistem menjadi sehat, maka otak harus sehat. Dan agar supaya otak sehat, darah harus bersih. Jika oleh kebiasaan makan dan minum yang benar darah dijaga tetap bersih, maka otak akan diberi makan selayaknya.—-MS 24, 1900 (MM 291)

Banyak orang yang invalid sekarang ini yang akan selalu tinggal demikian sebab mereka tidak bisa diyakinkan bahwa pengalaman mereka tidak dapat dipercaya atau diandalkan. Otaklah ibukota tubuh, tempat semua kekuatan saraf dan kegiatan mental. Saraf yang bekerja dari otak mengendalikan tubuh. Kesan mental diteruskan oleh saraf-saraf otak ke semua saraf tubuh bagaikan kawat telegraf, dan mengendalikan kegiatan vital setiap bagian sistem. Semua organ gerakan diperintah oleh komunikasi yang mereka terima dari otak —-3T 68 (1872)

Saraf-saraf otak yang berkomunikasis dengan seluruh sistem adalah satu-satunya medium melalui mana surga bisa berkomunikasi dengan manusia dan mempengaruhi hidupnya yang paling dalam —-2T 347 (1870)

 

Tambahan nasihat pengaruh memakan daging kepada pikiran selain kepada jasmani yang telah banyak dibicarakan dan menimbulkan pertentangan yang tidak ada habisnya:

 

Pengaruh makan daging terhadap jasmani dan jiwa sama saja. Daging merusak kesehatan, dan mempengaruhi tubuh sudah tentu akan mempengaruhi pikiran dan jiwa.——-NBS 243.8

 

Makanan daging mengubahkan tingkah laku dan menguatkan sifat hewan pada manusia. Tubuh kita terbuat daripada yang kita makan dan oleh makan banyak daging menurunkan kecerdasan. Kemampuan mahasiswa akan lebih tangguh apabila mereka tidak pernah memakan daging. Apabila sifat hewan pada manusia semakin menonjol oleh memakan daging, kemerosotan otak pun seimbang dengan itu.——-NBS 243.9

 

Jika ada suatu masa manusia memerlukan kesederhanaan makanan, sekaranglah waktunya. Daging tidak patut diberikan kepada anak-anak kita. Kecenderungannya merangsang dan menguatkan sifat yang jahat dan melemahkan moral.——-NBS 243.10

 

Pembaruan besar-besaran patutlah kelihatan di antara umat yang menantikan kedatangan Kristus yang segera. Pembaruan kesehatan akan melakukan pekerjaan yang belum pernah di tengah-tengah anggota kita. Banyak yang wajib disadarkan akan bahaya makan daging yang masih makan daging hewan yang sudah tentu akan membahayakan kesehatan jasmani, pikiran dan rohaninya. Banyak yang sekarang hanya setengah bertobat dalam pelajaran makan daging akan meninggalkan umat Allah dan tidak akan menggabungkan diri lagi dengan mereka.-——- NBS 244.1

 

Yang mengaku mempercayai akan kebenaran haruslah berhati-hati memelihara tenaga, tubuh, dan pikirannya sehingga Allah dan pekerjaannya tidak akan dihinakan oleh kata-kata dan perbuatan mereka. Kebiasaan hidup haruslah disesuaikan dengan kehendak Allah. Kita harus berhati-hati dalam hal makanan kita. Telah dinyatakan kepadaku bahwa umat Allah harus berpendirian teguh dalam hal makanan daging. Perlukah selama tiga puluh tahun Allah memberikan pekabaran ini kepada umat-Nya agar bila mereka mau beroleh darah yang bersih dan pikiran yang terang, mereka harus berhenti makan daging, sekiranya tidak dikehendakinya mereka memperhatikan akan pekabaran ini? Oleh makanan daging sifat hewan semakin menonjol dan sifat rohani semakin merosot———NBS 244.2

 

 

  1. Contoh dari praktek mengutip tulisan keluar dari konteks dan tidak memperhatikan perspektif penulis.

Oleh metode yang telah mereka gunakan — yaitu membantah tulisan seseorang dengan cara membandingkannya dengan tulisan orang lain — masing-masing dari kedua buku Alkitab itu dapat dibuat saling bertentangan. Lebih jauh, contoh berikut ini akan cukup mendemonstrasikan, bahwa bukan saja tulisan-tulisan masing-masing dari dua orang, yang sekalipun cocok sempurna, dapat dibuat bertetangan, tetapi juga tulisan-tulisan seseorang itu sendiri dapat dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat saling bertentangan. Ambillah sebagai contoh kedua pernyataan berikut ini dari tulisan-tulisan Nyonya White:

 “Ada seribu satu godaan yang terselubung siap menghadapi orang-orang yang memiliki terang kebenaran; maka satu-satunya jalan yang aman bagi masing-masing kita ialah jangan menerima ajaran baru Alkitab apa pun, tanpa terlebih dahulu menyerahkannya kepada saudara-saudara yang berpengalaman. Hadapkanlah hal itu kepada mereka dalam roh rendah hati yang dapat mengajar, dengan doa yang sungguh-sungguh; maka jika mereka tidak melihat terang dalamnya, serahkanlah pada keputusan mereka; karena ‘dalam rombongan besar penasehat-penasehat akan ada jaminan.’” —-Testimonies, vol. 5, p. 293.

“Setiap jiwa harus berharap kepada Allah dengan perasaan sadar akan dosanya dan dengan rendah hati, agar Ia dapat mengendalikan dan memimpin dan memberkati. Kita tidak boleh berharap pada orang-orang lain untuk menyelidiki Injil itu bagi kita. Sebagian saudara-saudara pemimpin kita telah seringkali mengambil pendirian pada pihak yang salah; maka jika Allah mengirimkan sesuatu pekabaran lalu menunggu mengharapkan saudara-saudara yang lebih tua ini untuk membuka jalan bagi kemajuannya, ia itu tidak akan pernah mencapai orang banyak itu.

“Orang-orang yang tidak biasa menyelidiki sendiri Alkitab itu bagi dirinya, atau menimbang-nimbang kenyataan, menaruh harap pada para pemimpin, lalu menerima begitu saja keputusan-keputusan yang dibuat mereka; maka dengan demikian banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang dikirim Allah kepada umat-Nya, sekiranya saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menyambut pekabaran-pekabaran itu.” –— Gospel Workers, p. 303; Testimonies to Ministers, pp. 106, 107.

Dari contoh ini dapatlah kita melihat dengan cepat, bahwa sekalipun kedua tulisan itu diilhami oleh Roh yang sama, namun, apabila dimanipulasikan secara curang, maka keduanya akan mudah dibuat saling bertentangan. Tetapi apabila tujuan penulisnya dalam membuat pernyataan itu pertama sekali dipikirkan dalam setiap kasus, maka hanya pada waktu itulah orang akan dapat menginterpretasikan dengan tepat maksud pikirannya, dan tidak sulit menemukannya. Dalam mendemonstrasikan secara khusus kebenaran yang umum ini, kami mohon perhatian pembaca kepada analisa singkat berikut ini mengenai pernyataan di dalam buku Testimonies, vol. 5, p. 293, yang terlalu banyak diulas dan disalahgunakan, berkenan dengan terang baru:

“Ada seribu satu godaan yang terselubung siap menghadapi orang-orang yang memiliki terang kebenaran; maka satu-satunya jalan yang aman bagi masing-masing kita ialah jangan menerima ajaran baru Alkitab apa pun, tanpa terlebih dahulu menyerahkannya kepada saudara-saudara yang berpengalaman. Hadapkanlah hal itu kepada mereka dalam roh rendah hati yang dapat mengajar, dengan doa yang sungguh-sungguh; maka jika mereka tidak melihat terang dalamnya, serahkanlah pada keputusan mereka; karena ‘dalam rombongan besar penasehat-penasehat akan ada jaminan.’”

Berbagai keadaan yang telah mendorong timbulnya pernyataan itu adalah karena Saudara D ——, yang mengaku memiliki terang, padahal memiliki kegelapan, gantinya menerangi, malahan hanya menggelapkan pekabaran yang datang melalui Roh Nubuatan. Mengingat akan kenyataan ini, maka “saudara-saudara yang berpengalaman itu” yang sedang dibicarakan olehnya (Ny. White) terlihat tak lain daripada para bapa pendiri gereja Masehi Advent Hari Ketujuh itu juga, yaitu mereka yang telah ikut bersama-sama dengan Nyonya White dalam pengalaman tunggalnya membangun pekabaran itu satu demi satu, dan bukan orang-orang yang menyusul kemudian memberitakannya.

Jadi jelaslah, bahwa satu-satunya jalan yang mungkin dalam mana “saudara-saudara yang berpengalaman” ini dapat diminta nasehatnya pada waktu ini ialah dengan cara mematuhi suara itu yang telah mereka tinggalkan secara tertulis di dalam kesaksian-kesaksian tertulis mereka sendiri, dan terutama di dalam kesaksian-kesaksian tertulis pemimpin mereka dan jurubicara Allah, yaitu Nyonya White. “Malaikat”-nya orang-orang Laodikea, yang “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan telanjang,” itu jelas tidak dapat diminta nasehatnya, melainkan justru sebaliknya perlu dilayani dan diberi petunjuk.

Kebenaran ini selanjutnya didemonstrasikan oleh kenyataan, bahwa jika sekiranya maksud dari pernyataan Testimonies, vol. 5 itu adalah sama dengan yang diingini oleh para pemimpin kita, maka Yahya Pembaptis, Yesus Kristus, para Rasul, Luther, para Pejuang Reformasi, William Miller, dan Ny. White dalam tahun 1844 dan sekali lagi dalam tahun 1888, semua mereka, satu demi satu, telah mati dalam kesalahan, karena tidak seorang pun dari mereka itu menghormati keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pemimpin mereka, yang pada zaman mereka itu masing-masing secara populer telah disambut sebagai “saudara-saudara yang berpengalaman”, yang tidak melihat terang apapun dalam pekabaran-pekabaran itu, bahkan menuduh mempersalahkannya berikut para utusan itu. Dan Ny. White tidak pernah tunduk kepada keputusan mereka itu sewaktu mereka menentangnya.

Lagi pula, kalau saja yang dimaksudkannya dengan pernyataannya itu sama tujuannya dengan yang dikatakan oleh komitee, maka ia tidak akan pernah menulis seperti yang dibuatnya di dalam buku Gospel Workers, p. 303 dan di dalam Testimonies to Ministers, pp. 106, 107, yang mana keduanya sama sekali bertentangan dengan interpretasi mereka sendiri mengenai Testimonies, vol. 5, p. 239 itu. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa dalam memerangi Tongkat Gembala atas dasar landasan yang tak dapat dipertahankan sedemikian ini, mereka tanpa disadari sedang kehilangan sasarannya, sehingga yang kena justru Roh Nubuatan — dan dengan demikian inilah mereka sedang membutakan, menakut-nakuti, dan membingungkan para anggota. Saudara, Saudariku, “Pilihlah olehmu pada hari ini” siapa yang hendak kamu “ikuti” — para utusan Allah ataukah para pemimpin.—-–Pertentangan besar mengenai Tongkat Gembala, sub judul perbandingan-perbandingan yang tidak adil.

 

  1. Contoh suatu kutipan tulisan Roh Nubuatan dapat salah dipahami bila tidak seutuhnya dipelajari dan direnungkan

 

Ada dalam Kitab Suci beberapa hal yang sulit untuk dipahami dan yang menurut bahasa Petrus, orang-orang yang tidak terpelajar dan tidak stabil berjuang untuk kehancuran mereka sendiri. Kita mungkin tidak, dalam hidup ini, dapat menjelaskan arti dari setiap bagian Kitab Suci; tetapi tidak ada poin penting dari kebenaran praktis yang akan diselimuti misteri. Ketika saatnya akan tiba, dalam pemeliharaan Tuhan, bagi dunia untuk diuji kebenarannya pada saat itu, pikiran akan dilatih oleh Roh-Nya untuk menyelidiki Kitab Suci, bahkan dengan puasa dan dengan doa, sampai tautan demi tautan dicari. keluar dan bersatu dalam rantai yang sempurna. Setiap fakta yang segera menyangkut keselamatan jiwa-jiwa akan dibuat begitu jelas sehingga tidak ada yang perlu melakukan kesalahan atau berjalan dalam kegelapan. —-TESTIMONIES FOR THE CHURCH VOL. 2  692.1

 

Orang yang berbakat telah mengabdikan seumur hidup belajar dan berdoa untuk menyelidiki Kitab Suci, namun masih banyak bagian Alkitab yang belum diperiksa sepenuhnya. Beberapa bagian Kitab Suci tidak pernah akan dimengerti dengan sempurna sampai dalam kehidupan pada masa yang akan datang Kristus baru akan menerangkannya. Ada rahasia-rahasia yang akan diungkap, pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dijangkau pikiran manusia. Dan musuh akan berusaha menimbulkan alasan terhadap hal-hal ini, yang lebih baik tetap tidak diperbincangkan.—-PI 274.2

 

  1. Contoh kebenaran Victor T. Houteff yang harus dipahami dari kebenaran yang berkembang, …….harus banyak yang ditinggalkan dan banyak yang harus dipelajari kembali.

 

Hotbah VTH dalam Symbolic Code jld 11 No. 3 yang berjudul “BERAPA HARGA MINYAK
TAMBAHAN lTU”.

Dalam sebagian penjelasan terhadap pokok masalah hotbahnya, VTH menjelaskan berikut:

Tidakkah anda melihat, bahwa Roh Nubuatan yang lama itu seharusnya sudah ada di dalam hati kita (pelita-pelita), dan untuk dapat terus maju dengan berhasil sampai kepada kedatangan Mempelai Pria itu kita juga harus memiliki dan dapat cepat masuk ke kita “pekabaran tambahan” yang disebut di dalam Early Writings, p. 277, “minyak tambahan” itu, yaitu kebenaran mengenai Pengadilan terhadap Orang Hidup, hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu?

Andaikata bahwa kini kita telah memiliki minyak tambahan dan mereka yang dilambangkan oleh lima dara yang bodoh itu datang kepada kita menghimbau agar kiranya kita bersedia membagikan minyak kita dengan mereka. Maukah seseorang dari kita menolak memberikannya kepada mereka? — Saya yakin tidak. Tetapi dalam perumpamaan itu dara-dara yang bijaksana itu menganjurkan kepada dara-dara yang bodoh supaya pergi dan membeli sendiri bagi dirinya, karena mereka hanya memiliki cukup hanya memiliki cukup bagi pemakaiannya sendiri. Anda tahu ceritera yang menyedihkan itu — bahwa dara-dara yang bodoh itu tidak mungkin dapat pergi membeli minyak lalu kembali sebelum pintu tertutup.

Siapakah mereka yang menjual minyak itu? Dan mengapakah dara-dara yang bijaksana tidak mau memberikan kepada mereka yang bodoh itu?

Mereka yang bijaksana itu menganjurkan kepada yang bodoh supaya pergi dan membeli minyak; oleh sebab itu mereka yang bijaksana itu tak dapat tiada harus juga sudah membeli sendiri minyaknya. Minyak tambahan yang merupakan “pekabaran tambahan” itu, yaitu pekabaran mengenai Pengadilan terhadap Orang Hidup, harus mempunyai beban sesuatu bagi orang-orang yang memilikinya, maka mereka harus sudah membayar kepada seseorang untuk mendapatkannya. Memang, kita harus membeli minyak itu dan kita tidak mungkin dapat membelinya dari setiap orang.

Banyak telah menanyakan siapakah yang dapat dipilih untuk memimpin dalam pelayanan pekerjaan? Jawaban yang keluar dari Gunung Karmel ialah, bahwa setiap orang yang tidak memiliki sesuatu Kartu Keanggotaan tidak dapat menjadi seorang guru Davidian. Ia hanya dapat mendengar saja. Tetapi pun pemberian Kartu Keanggotaan itu adalah perkara biasa.  Bahwa kartu itu sendiri tidak mengandung arti apa-apa. Siapakah yang dapat menerima Kartu Keanggotaan? — Mereka yang secara pribadi telah mernpelajari semua Pekabaran dan mempercayainya; mereka yang mengalahkan godaan; mereka yang menyesuaikan diri dengan semua persyaratan dan tuntutan; mereka yang menyimpan kekayaannya dimana tidak ada ngengat dan maling dapat memasukinya; mereka yang menjunjung tinggi semua perintah; mereka yang bukan pemakan daging, bukan pemabuk; atau pemakai tembakau; mereka yang tidak merampok Allah dalam hal perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan.

Kita dapat saja dengan bebas memberikan buku-buku kepada orang-orang yang memintanya, tetapi itu tidak memberikan terang. Ia itu hanya apabila orang menghayati minyak itu. Kebenaran itu, pada kehidupannya sehari-hari baharu minyak itu berubah menjadi terang. Ia itu adalah apabila orang membayar harga ini, lalu dengan demikian terpilih untuk menerima Kartu Keanggotaan, yang berarti ia telah menyetujui semua persyaratan itu, bahwa ia memiliki terang. Sebab itu, sekalipun kita dapat dengan bebas memberikan traktat-traktat kita, kita tidak dapat dengan bebas memberikan Kartu Keanggotaan itu.

Semua perumpamaan-perumpamaan menunjukkan pelajaran-pelajaran yang berbeda-beda. Itulah sebabnya, maka ada banyak sekali perumpamaan. Perumpamaan mengenai talenta-talenta menunjukkan bahwa kita harus bekerja, karena kita harus memperlipat gandakan talenta-talenta kita. Belajar dan percaya saja tidak dapat membuka pintu. Kita harus menyesuaikan diri dengan semua persyaratan dan tuntutan — membayar harganya dengan perkataan lain. Dan kita tidak mungkin dapat mencuri minyak itu. Barangsiapa yang merindukan Kartu Keanggotaan itu harus membayar harganya. Ia itu membutuhkan waktu dan usaha, maka hanya pribadi sendiri yang dapat menentukan berapa cepatnya ia dapat memperoleh Kartu Keanggotannya, karena semuanya itu bergantung pada berapa cepatnya ia membayar harganya.

 

 

KESIMPULAN:

Mengapa tugas banding-membandingkan menjadi sangat penting……jawabannya karena TIDAK PERNAH SEORANG JURU KABAR ITU DIBERIKAN KEBENARAN SECARA LENGKAP, MELAINKAN DIBERIKAN SECARA BERTAHAP DAN SATU SAMA LAIN SALING MELENGKAPI.

 

Sesuatu kebenaran pernah dahulu sangat menentukan keselamatan, keterpilihan suatu umat, namun dalam sesuatu waktu yang berkembang kebenaran tersebut dapat merupakan bencana bila terus dipertahankan ketika kebenaran yang berkembang itu telah hadir menyempurnakannya.

 

PASANGAN KUDA DAUK
DAN PASANGAN KUDA TEJI – KEPEMIMPINAN RANGKAP

 

 

Dan pada “kereta yang keempat” terdapat “pasangan kuda dauk dan pasangan kuda teji“. Bagian yang ganjil dari nubuatan simbolis ini adalah nyata jelas, karena kereta yang keempat itu, yang berbeda dari tiga kereta lainnya, memiliki dua pasangan kuda. Tetapi yang sangat menarik dari seluruh simbol itu ialah kenyataan yang membingungkan bahwa pasangan kuda dauk itu pergi “menuju ke arah negeri selatan, dan pasangan kuda teji itu pergi keluar, lalu ……… berjalan ke sana ke mari di seluruh bumiZakharia 6 : 6, 7. Pasangan kuda dauk itu pergi ke arah yang satu, dan pasangan kuda teji ke arah yang lainnya, namun keduanya sama-sama menarik kereta yang sama.


Oleh sebab itu jelaslah, bahwa keadaan yang aneh ini tak dapat tiada harus memiliki sebuah pelajaran kebenaran sekarang yang sangat penting bagi sidang Allah pada jam sekarang, apabila khayal itu selesai diungkapkan dan kebenarannya dibukakan, yaitu saat di mana sidang akan berhadapan dengan suatu masalah yang aneh dan membingunkan yang tidak mungkin dapat dipecahkan oleh kepintaran manusia.


Adanya pasangan-pasangan kuda yang tidak sama terpasang pada kereta yang keempat itu, masing-masing menarik ke arah yang berlainan daripada sesamanya, bukan saja menunjukkan adanya suatu kepemimpinan rangkap di dalam sidang Laodikea, tetapi juga menunjukkan bahwa kepemimpinan yang satu bertentangan dengan kepemimpinan yang lainnya baik dalam tabiat maupun dalam tujuan. Karena keadaan ini merupakan sesuatu yang aneh, maka orang yang bijaksana akan memikirkannya dengan sebaik-baiknya. Karena firman Allah telah membicarakannya, dan karena simbol itu menggambarkan dengan tepat persaingan itu yang sedang berlaku di depan mata mereka, maka mereka akan berpegang pada kebenaran itu dengan gigihnya.

       

Kini untuk memberikan penjelasan terhadap bagian yang tertinggi dan membingungkan dari simbol ini, maka kita harus mengikuti catatan sejarah masa lampau dan masa kini dari sidang Laodikea. Karena pekabaran kepada masing-masing sidang dialamatkan kepada “malaikat” itu yang bertugas mengawasi kakidian (sidang — Wahyu 1 : 20), maka kepada Yahya diperintahkan : “Dan kepada malaikat sidangnya orang-orang Laodikea tuliskanlah.” Wahyu 3 : 14. Namun “malaikat” ini tidak mungkin adalah seorang malaikat sorga, karena ia adalah bersalah : “Dingin tidak panaspun tidak”, melainkan “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang” “dan tidak mengetahui. Wahyu 3 : 16, 17. Apa lagi yang dapat dilambangkan oleh malaikat ini kalau bukan seseorang di bumi yang diberi tugas mengawasi “kaki dian” itu? Oleh sebab itu jelaslah, bahwa ia dan hamba itu “yang oleh Tuannya telah diangkat menjadi pemimpin atas rumah tangga-Nya, untuk memberikan kepada mereka makanan pada waktunya” (Matius 24 : 45) adalah sama, kedua-duanya jelas melambangkan kepemimpinan sidang, bukan keanggotaan sidang.

       

Setiap orang yang memiliki pengetahuan Injil yang kuat akan mengetahui bahwa Allah tidak mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi ini bersama-sama dengan suatu kepemimpinan sidang yang “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang”; dan yang lebih parah lagi, yaitu dengan orang yang bahkan tidak mengetahui keadaannya sendiri. Orang-orang yang sedang memaafkan berbagai kejahatan yang merajalela dimana-mana adalah bukan umat Allah yang sejati; mereka adalah “lalang-lalang”, yaitu benih dari si Jahat itu.


Roh Nubuatan mengatakan : “Pekabaran yang dikirim Allah melalui perantaraan hamba-hamba-Nya akan diejek dan ditertawakan oleh gembala-gembala yang tidak setia, yang menginjak-injak dengan kaki mereka makanan dari padang rumput, yang memberikan kepada kawanan domba itu makanan yang sudah mereka kotorkan. ‘Celakalah bagi para Gembala yang membinasakan dan mencerai-beraikan domba-domba itu dari pada rumput-Ku!, demikianlah firman Tuhan.” — Review and Herald, June 25, 1901.


Melihat kepada kenyataan yang menyedihkan ini, maka Allah tak dapat tiada harus memiliki suatu kepemimpinan sidang yang kedua untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya yang terbesar semenjak dunia dimulai. Mengenai penempatan hamba-hamba yang kedua ini, kita baca sebagai berikut : “Maka aku tampak seorang malaikat lain naik dari sebelah timur, membawa meterai dari Allah yang hidup itu; maka berserulah ia dengan suara besar kepada keempat malaikat itu ……… katanya, janganlah merusakkan bumi ataupun laut, ataupun pohon-pohon kayu, sampai selesai kami memeteraikan hamba-hamba Allah kita pada dahi-dahi mereka.” “Dan di dalam mulut mereka tidak didapati tipu; karena mereka adalah tidak bercacad cela di hadapan tahta Allah.” Wahyu 7 : 2, 3; 14 : 5.

       

Demikianlah oleh perantaraan kesaksian maupun oleh perantaraan lambang Firman Allah mengemukakan dua kelas “hamba-hamba” yang  tidak sama — yang satu “suam“, dan lainnya “tidak bercacad cela.”
       

Adalah demikian pentingnya masalah ini sehingga Roh Nubuatan kembali mengarahkan terang kepada aspeknya yang lain lagi sebagai berikut :
       

“Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan segeranya. Allah hendak memiliki suatu umat yang suci dan benar …… Orang-orang yang menaruh harap kepada kemampuan berpikir, kemampuan istimewa, atau bakat, mereka tidak akan berdiri pada waktu itu pada barisan terdepan orang banyak.” — Testimonies, vol. 5, p. 80.
       

Dari kenyataan bahwa semua pertemuan kita memberikan surat keterangan kependetaan hanya kepada para tamatan perguruan tinggi menunjukkan bahwa mereka sedang menaruh kepercayaan penuh pada kepintaran manusia — yaitu kepintaran yang tidak lagi dapat diandalkan Allah di waktu ini daripada yang digunakanNya dahulu sewaktu Musa memamerkannya. Dan dari kenyataan bahwa mereka telah mempraktikkan cara yang bodoh ini bertahun-tahun lamanya, adalah bukti kenyataan yang lain lagi, bahwa dinas kependetaan pada waktu ini adalah terdiri dari orang-orang yang tidak mungkin Allah gunakan, bukan saja karena mereka adalah lepas (tidak bergantung) kepada-Nya, melainkan juga karena berlawanan dengan kehendak-Nya, mereka telah menghalangi dari pekerjaan-Nya orang-orang yang dapat Ia gunakan:

       

“Sekarang ingin saya katakan, bahwa Allah tidak menaruh sesuatu kekuasaan raja apapun di dalam barisan kita untuk mengontrol cabang ini atau itu daripada pekerjaan. Pekerjaan telah banyak dibatasi oleh usaha-usaha untuk mengontrolnya pada setiap garis. Di sinilah terdapat suatu kebun anggur yang memberikan tempat-tempatnya yang tandus yang belum memperoleh pekerja satupun. Dan jika seseorang hendak mulai mengolah tempat-tempat ini dalam nama Tuhan, jika ia tidak memperoleh persetujuan dari orang-orang di dalam sebuah lingkungan kekuasaan kecil itu, maka ia tidak akan memperoleh bantuan apapun. Allah menghendaki agar para pekerja-Nya harus memperoleh bantuan. Jika sekiranya seratus orang akan memulaikan suatu misi ke lapangan-lapangan yang tandus, dengan berseru kepada Allah, maka Ia akan membuka ke hadapan mereka.”

       

“Marilah ku ceritakan kepadamu, jika hatimu ada pada pekerjaan itu, dan engkau percaya pada Allah, engkau tidak perlu bergantung pada persetujuan pendeta manapun atau umat manapun; jika engkau pergi langsung bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa saja yang dapat engkau ajarkan kebenaran itu, Allah akan meneguhkan engkau.”

       

“Jika sekiranya pekerjaan tidak dibatasi sedemikian rupa oleh sesuatu rintangan di sini, dan di sana, dan bahkan rintangan di seberang sana, maka ia itu sudah akan maju dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan maju pertama sekali dalam kelemahan; namun Allah di sorga hidup,” –— Review and Herald, April 16, 1901.

       

Sesudah Paulus menyangkal semua harapan pada kepintaran manusia, sambil memperhitungkannya sebagai kerugian bagi Kristus, baharu dapat Allah meninggikan dia di dalam tangan kekuasaan-Nya. “Maka aku, saudara-saudaraku,” demikian kata rasul yang besar itu, “……… datang bukan dengan fasih lidah atau dengan kepintaran, memberitakan kepadamu kesaksian Allah.” 1 Korinthi 2 : 1. Tetapi berbeda dengan Paulus yang sederhana itu, maka orang-orang besar di dalam sidang pada waktu ini “adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka ………… Panggilan kepada pekerjaan yang besar dan penting ini“, semenjak tahun 1844, “telah disampaikan kepada orang-orang yang terpelajar dan berkedudukan. Sekiranya mereka ini telah memandang kecil dirinya, lalu berharap sepenuhnya pada Tuhan, maka Ia sudah akan menghargai mereka, membuat mereka membawakan panji-panji-Nya dalam keberhasilan sampai mencapai kemenangan. Tetapi mereka telah memisahkan diri dari Allah, mereka menyerahkan diri kepada pengaruh dunia, maka Tuhan telah menolak mereka.” — Testimonies, vol. 5, pp. 80, 82.

             

Tetapi “Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa ujian dan kegoncangan akan muncul keluar. Ada jiwa-jiwa yang berharga yang kini tersembunyi yang tidak pernah menyembah sujud kepada Baal. Mereka belum memperoleh terang itu yang telah bercahaya dalam penyinaran yang terpusat atas kamu. Tetapi, mungkin di bawah suatu lahiriah yang kasar dan tidak menarik terang yang murni dari suatu tabiat Kristen yang asli akan diungkapkan.” — Testimonies, vol. 5, pp. 80, 81.


Demikianlah dalam kesamaannya yang saling menunjang dan sempurna, Alkitab dan Roh Nubuatan sekali lagi saling meninggikan sesamanya, dan menjelaskan paradoks dari kereta yang keempat itu — yaitu pasangan kudanya yang rangkap itu yang masing-masingnya diungkapkan oleh warna-warna dan tujuan-tujuannya, yang saling bertentangan dalam tabiat, prinsip, dan tujuan; masing-masing bersaing merebut kekuasaan atas kereta itu. Sambil berusaha mempertahankan kereta itu di negeri selatan (Mesir), di mana mereka secara buta “duduk dengan sentausanya,” pasangan kuda dauk itu, yaitu kepemimpinan pada haluan kereta itu, “mengatakan dalam hatinya, Tuhan tidak akan berbuat baik; Ia juga tidak akan berbuat jahat. Sebab itu segala harta benda mereka itu akan menjadi barang rampasan, dan rumah-rumah tinggal mereka menjadi sunyi.” Zepanya 1 : 12, 13. Sedangkan pasangan kuda teji, yaitu kepemimpinan di belakang pasangan kuda dauk itu, akan berusaha pergi ke sana ke mari di seluruh bumi.

    

Yang pertama itu mengatakan : “Ia adalah terlalu pengampun untuk menghukum umat-Nya” oleh menggenapi Yeheskiel pasal 9 atas mereka itu, sedangkan yang kedua itu berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang terdapat di tengah-tengahnya. Demikianlah sementara di belakang pasangan kuda dauk itu terdengar suatu seruan mengenai pehukuman Allah, maka di depan pasangan kuda teji itu terdengar suatu seruan “damai sejahtera ……… dari orang-orang yang tidak pernah lagi mengangkat suaranya bagaikan trompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan isi rumah Yakub segala dosa mereka. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau menyalak,” demikian kata pendiri sidang, “adalah orang-orang yang akan merasakan pembalasan yang adil dari suatu Allah yang murka. Laki-laki, perempuan-perempuan, dan anak-anak kecil, sekaliannya binasa bersama-sama.” — Testimonies, vol. 5, p. 211.

     

Oleh sebab itu, sementara di satu pihak kita secara nubuatan melihat akan kegagalan pasangan kuda dauk itu memegang kendali pengawasan atas kereta (sidang) itu karena kelalaian mereka terhadap tugasnya, maka di lain pihak kita melihat pasangan kuda teji itu baik secara nubuatan maupun pada kenyataan sedang bersiap-siap untuk mengambil oper kendali kereta itu pada waktu yang ditentukan; atau, seperti yang dibicarakan malaikat itu dalam masa lalu nubuatan, menjelaskan : mereka “berusaha untuk pergi supaya mereka dapat berjalan ke sana ke mari di seluruh bumi.” Zakharia 6 : 7.

      

Karena berbeda dalam warna, maka kedua pasangan itu melambangkan dua kelas hamba-hamba yang berbeda dalam tabiat. Kelas yang pertama (warna dauk) adalah “orang-orang yang terpelajar dan berkedudukan,” tetapi merasa “kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat memakai mereka.” Kelas yang kedua (warna teji), yaitu mereka yang “Ia bangkitkan dan tinggikan di antara kita,” adalah “orang-orang yang diajarkan oleh dorongan Roh-Nya, dan bukan oleh latihan secara lahiriah dari lembaga-lembaga ilmiah ……… Allah akan menyatakan, bahwa Ia tidak akan bergantung pada manusia-manusia fana yang terpelajar dan yang mementingkan diri sendiri.” Testimonies, vol. 5, p. 82.
     

Lagi pula, kelas yang terakhir ini memiliki “terang yang murni dari suatu tabiat Kristen yang asli”, “tetapi, ia itu mungkin berada di bawah suatu lahiriah yang kasar dan tidak menarik” — tidak dilapisi oleh “pendidikan tinggi” misalnya. “Ia akan menggunakan orang-orang bagi penyelesaian maksud tujuan-Nya, yaitu mereka yang mungkin akan ditolak oleh sebagian saudara-saudara karena dianggap tidak cakap untuk ikut serta dalam pekerjaan,” — Review and Herald, February 9, 1885. “Maka Aku akan menghimpunkan yang lagi tinggal dari kawanan domba-Ku itu dari semua negeri ke mana telah Ku halau mereka itu, dan Aku akan membawa kembali mereka itu ke kandang-kandang mereka; maka mereka akan berbiak dan bertambah-tambah. Maka Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka itu yang akan memberi makan mereka; maka mereka kelak tidak akan lagi takut, atau gentar, dan tiada lagi mereka akan hilang, demikianlah firman Tuhan”  Yeremiah 23 : 3, 4.

    

Walaupun hamba-hamba Allah ini, yang akan muncul keluar selama pembersihan sidang, “belum memperoleh terang yang telah bercahaya dalam sebuah penyinaran yang terpusat” atas orang-orang lainnya, namun dari hal mereka ada dikatakan : “Yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang, akan jadi seperti Daud — rela untuk berbuat dan berani ……… Kemudian sidang Kristus akan kelihatan ‘indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat seperti suatu bala tentara dengan panji-panji.'” “Ia akan keluar ke dalam seluruh dunia dengan kemenangan dan untuk memenangkan.” — Testimonies, vol. 5, pp. 81, 82; Prophets and Kings, p. 725.

    

Di manakah lagi di dalam seluruh dunia Kristen, kalau bukan di dalam madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (sidangnya orang-orang  Laodikea) akan ditemukan kegenapan sejarah sidang nubuatan yang diungkapkan di dalam penyelidikan ini? Jika wahyu kebenaran sekarang yang mengejutkan ini, yang telah jelas dan pasti seperti juga pertikaian itu sendiri di antara Baik dan Jahat, tidak juga berhasil mencapai hati orang Laodikea, maka tidak ada apapun lagi yang akan pernah dapat mencapainya. Saudara-Saudariku, janganlah membodohi diri; jika ini tidak berhasil mencapai hatimu pada waktunya sekarang untuk menyelamatkan engkau dari kejahatan yang akan datang, maka ia itu pada akhirnya kelak akan mengejar kamu, tetapi kemudian hanya untuk membinasakan, bukan untuk menyelamatkan kamu. Sebab itu jangan lagi tinggal bersama-sama dengan pasangan kuda dauk itu di Mesir, karena dengan berbuat begitu engkau akan binasa di sana bersama-sama mereka sementara

 

PASANGAN KUDA TEJI MEMBAWA

KERETA ITU MENUJU

KE TANAH PERJANJIAN

 

 

Karena kereta itu ditarik oleh kedua pasangan kuda itu, masing-masing menarik ke arah yang bertentangan satu dengan yang lainnya, maka jelaslah bahwa keduanya tidak mungkin menang tanpa memecahkannya menjadi dua, sehingga dengan demikian membiarkannya binasa dan tidak berguna. Oleh sebab itu, maka pasangan yang satu atau yang lainnya harus dipotong buang dari kereta itu. Dan dari kenyataan bahwa yang berwarna teji itu (“pasangan kuda yang kuat itu” — ayat 3 bagian akhir) adalah kuda-kuda yang akan “berjalan ke sana ke mari di seluruh bumi” sedangkan yang berwarna dauk itu tetap tinggal di Mesir, menunjukkan bahwa hanya pasangan kuda teji itulah yang akan menguasai kereta itu lalu membawanya dari Mesir menuju tanah perjanjian.

    

Walaupun simbol nubuatan yang luar biasa ini, yang kini dibukakan sepenuhnya, adalah hanya sebuah nubuatan yang tertutup lainnya sewaktu buku Tongkat Gembala Jilid 1 terbit dan dikirim ke seluruh gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1930, namun di dalam pekabarannya yang tepat waktunya kepada Laodikea (yang memberitakan bahwa nubuatan Yeheskiel pasal sembilan sudah hampir digenapi, dan bahwa orang-orang yang luput dari “pembantaian” itu akan merupakan kepemimpinan sidang yang akan datang), amaran tragedi dalam paradoks tunggal yang diungkapkan di sini, memang sudah ditunggu-tunggu. Demikianlah kita lihat, bahwa sejak pertama sekali dalam memproyeksikan sebuah gambaran pertama mengenai masalah kritis yang sama yang ditemukan di dalam amaran yang membingungkan yang diungkapkan di sini, maka buku Tongkat Gembala telah diterbitkan sebagai penjelasan pendahuluan terhadap nubuatan Zakharia. Dan, sebagai timbal balik, bukan saja ramalan yang luar biasa ini memperlihatkan Firman Allah lebih mentaajubkan daripada sebelumnya, tetapi ia juga menunjang pekabaran itu di dalam buku Tongkat Gembala, dan mengungkapkan akibat dari kesulitan yang membingungkan, yang mana seperti itu belum pernah terjadi dalam sejarah sidang.

    

Walaupun para pemimpin gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertekad untuk mengusir keluar dari sidang semua orang yang percaya pada pekabaran dari Tongkat Gembala, mereka sedang mencoba memperlihatkan bahwa para penganut Tongkat Gembala itu sendiri sedang menarik diri keluar. Tetapi kebenaran yang membingungkan ini menunjukkan bahwa mereka itu akan menguasai “kereta itu”, dan penolakan mereka untuk meninggalkan sidang memperlihatkan dengan sungguh-sungguh kepastian pasangan kuda teji itu saja yang akan membawa kereta itu kepada tujuannya — yaitu “ke sana ke mari di seluruh bumi.”
    

Pengungkapan amaran paradoks ini juga memperlihatkan bahwa Allah mengawasi lnjil dan menghantarkannya kepada terang tepat pada saat umat-Nya perlu mengetahui jalan mana harus ditempuh. Dan sekarang, setelah menemukan jalan itu, marilah kita, seperti yang diperbuat para rasul dahulu, menunggu di dalam sidang bersama-sama dengan pekabaran itu sampai kelak diberitahu : “Keluarlah kamu dari sana, berjalanlah ke sana ke mari di seluruh bumi.” Setelah melaksanakan bagian kita sedemikian ini, maka dari hal kita akan dikatakan : “Raja-raja dari bala tentara-bala tentara melarikan diri dengan cepatnya; dan perempuan itu yang menunggu di rumah (sidang) membagi-bagikan barang jarahan. Sungguhpun engkau telah berbaring di antara belanga-belanga, namun engkau kelak akan jadi seperti sayap-sayap burung dara yang bersalutkan perak, dan buluh-buluhnya yang bersalutkan emas yang kekuning-kuningan.” Mazmur 68 : 12, 13.

    

Sebab itu sementara pasangan kuda teji itu kini mempersiapkan diri untuk pergi “ke sana ke mari di seluruh bumi”, pasangan kuda dauk terus berusaha untuk menendang keluar kuda-kuda teji dari kereta dan untuk tetap mempertahankannya di

 

NEGERI SELATAN

 

 

Untuk menentukan arti contoh saingan dari “negeri selatan” itu, maka kita tanyakan kepada buku Wahyu : “Dan Aku akan memberi kuasa kepada kedua Saksi-Ku, maka mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya, berpakaikan kain goni. Dan apabila mereka kelak sudah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang buas yang naik keluar dari lobang yang tak terduga dalamnya itu akan memerangi mereka, dan akan mengalahkan mereka, dan membunuh mereka. Maka mayat-mayat mereka akan terbaring di jalan negeri yang besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di sana juga Tuhan kita telah disalibkan.” Wahyu 11 : 3, 7, 8.

    

Roh Nubuatan mengatakan : “Dua Saksi itu melambangkan Injil Wasiat Lama dan Wasiat Baru ……… Keduanya meneruskan kesaksiannya sepanjang seluruh masa periode 1260 tahun ……… Masa periode itu sewaktu dua Saksi itu harus bernubuat dengan berpakaikan kain goni, berakhir dalam tahun 1798 ……… Adalah dalam tahun 1793 bahwa keputusan-keputusan yang menghapuskan agama Kristen dan menyingkirkan Alkitab (atau membunuh ‘kedua Saksi’ itu), telah keluar dari Majelis Umum Prancis.” — The Great Controversy, pp. 267, 268, 287.
    

Oleh sebab itu, karena pemerintah Prancis yang atheis itu dalam tahun 1793 oleh Injil disebut “Sodom dan Mesir, di sana juga Tuhan kita telah disalibkan,” maka Mesir kuno — “negeri selatan itu” – akan melambangkan dunia kita yang ada sekarang pada umumnya, di mana “Tuhan kita telah disalibkan.” Dengan sendirinya, walaupun “pasangan kuda hitam” dan “pasangan kuda putih itu” pergi “memasuki negeri utara” (dunia Kristen), namun “pasangan kuda dauk itu” pergi menuju “negeri selatan” (dunia).
    

Dalam bukti-bukti nyata mengenai tahap nubuatan yang satu ini, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, sesudah kekecewaan besar dalam tahun 1844 yang lalu, telah keluar menggenapi penugasan ilahi sebagai berikut: “Engkau harus bernubuat lagi ke hadapan banyak umat, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa dan raja-raja.” Wahyu 10 : 11. Demikianlah “kata-kata nubuatan yang pasti,” yang dibuktikan secara terperinci oleh sejarah gereja, menguatkan kenyataan bahwa pekabaran dari Gereja Advent Hari Ketujuh telah disebarkan kepada dunia — Mesir. Sebab itu, maka bahayanya “kereta yang keempat” itu (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh) bukannya karena pergi memasuki Babil, melainkan karena memasuki Mesir.

     

Dalam pengukuhan berikutnya mengenai fakta nubuatan yang jelas dan menggemparkan ini Roh Nubuatan mengatakan sebagai berikut: “Saya sangat sedih apabila saya pikirkan keadaan kita sebagai suatu umat ……. Sidang telah berbalik daripada mengikuti Kristus sebagai Pemimpinnya, dan sedang terus menerus mundur menuju Mesir. Tetapi hanya sedikit yang merasa dalam bahaya dan tercengang karena kebutuhan mereka akan kuasa rohani.” — Testimonies, vol. 5, p. 217.

     

Tetapi sebagian orang dengan seolah-olah kebiasaan burung onta yang banyak didongengkan orang menanamkan kepalanya di bawah pasir untuk menghindari bahaya berseru : “Tidak ada bahaya. Pergerakan ini akan menang.” Tetapi kenyataannya bahwa tujuan besar dari pergerakan Masehi Advent Hari Ketujuh sedang berada dalam bahaya kejatuhan yang serius, adalah merupakan keprihatinan yang mendalam yang dikemukakan oleh Presiden General Conference di dalam sebuah amanatnya yang diterbitkan di dalam Review and Herald, tanggal 14 Oktober 1937, yang sebagiannya kami kutip sebagai berikut:

     

“Saya katakan kepadamu dengan sungguh bahwa ada terdapat kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh yang sedang bekerja, yang jika tidak diawasi, akan membuat kita tidak siap bagi kedatangan Kristus yang kedua kali seperti halnya Israel tidak siap menghadapi kedatangan-Nya yang pertama. Jangan membuat kekeliruan akan hal itu. Saya melihat pengaruh-pengaruh itu sedang bekerja sekarang. Roh orang-orang Saduki itu sedang bekerja bagaikan ragi, maka saya ingin mengangkat suaraku dengan imbauan yang serius agar kamu dapat melihat bahwa pintu adalah tertutup dari semua gangguan yang sedemikian ini ……… Saya mengundang anda sekalian untuk ikut memerangi roh orang-orang Saduki itu, yaitu roh penyesuaian dengan dunia, yaitu roh yang jika dibiarkan terus bergerak tanpa diawasi, akan menumbangkan dan merubah seluruh roh dan tujuan dari pergerakan ini ……… Pertanyaan ini juga datang kepada saya : Apakah kita, dalam mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran yang besar ini yang telah dipercayakan Allah kepada kita, sedang membiarkan jubah itu jatuh lepas dari bahu kita ke atas bahu orang-orang lain? Apakah kita sedang membiarkan orang-orang lain melangkah memasuki tempat-tempat kita lalu menyerukan kepada dunia suatu reformasi mengikuti sebagian dari garis-garis ajaran ini?

 

Tongkat Gembala Edisi Khusus:

 

HIMBAUAN SEORANG IBU
 


IBU-IBU SAMPAIKANLAH SEKARANG
HIMBAUANMU YANG TERAKHIR


Oleh: Nyonya E. Hermanson


 

“Tetapi jika hamba yang jahat itu berpikir di dalam hatinya, Tuanku memperlambat kedatangan-Nya; lalu mulailah ia memukul teman-temannya, lalu makan minum dengan orang-orang pemabuk; maka Tuan hamba itu akan datang pada sesuatu hari yang tiada disangkanya, dan pada jam yang tiada diketahuinya. Maka Tuan itu akan menyesahkan dia teramat sangat, lalu menetapkan bagiannya bersama-sama dengan orang-orang munafik.” Matius 24 : 48 – 51.

Ilham mengajarkan bahwa makan dan minum bersama-sama dengan orang-orang pemabuk ini bukan saja berarti meminum anggur.

Orang dapat saja menjadi mabuk karena ikut serta dalam roh keduniawian, dan juga karena menjadi sangat asyik dengan “berbagai kepentingan hidup ini.” Lukas 21 : 34.

Maka melakukan segala perkara ini adalah sama dengan mengatakan di dalam hati, “Tuanku memperlambat kedatangan-Nya.”

“Marilah kita makan dan minum; karena besok kita akan mati.” Matius 24 : 48; Yesaya 22 : 13.


Sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan ibu dari tiga orang anak, maka telah menjadi tekad saya untuk melatih mereka untuk mengarahkan kasih sayangnya, bukan kepada jalan-jalan duniawi, melainkan kepada Jalan Kebenaran dan Keadilan. Ibu-ibu yang setia menyadari bahwa kewajiban dan tanggung jawab ini tidak ringan dan juga tidak mudah. Dan ini sekali-kali jangan berkurang oleh pengaruh-pengaruh dunia dari dalam sidang sendiri, yang bekerja membangun suatu konsep yang salah tentang apa yang diharapkan Allah dari anak-anak-Nya.Kegiatan-kegiatan seperti yang terdaftar pada pengumuman-pengumuman berikut ini, yang dikeluarkan oleh Gereja White Memorial Seventhday Adventist di Los Angeles, California, adalah contoh-contoh teladan dari pengaruh yang sedemikian itu:


BERITA ASSOSIASI

Pertandingan Renang Interscholastic Fakultas – Alumni: …. Acara malam yang meriah adalah suatu pertunjukan renang loncat indah oleh Georgia Coleman, juara nastonal loncat indah wanita……..

Perhimpunan Makan Malam Nopember: Ini menjanjikan suatu pelayanan lain dari pada yang lain. Suatu trio dan pembaca dari perhimpunan Gadis Gembira Club dari U.S.C. akan merupakan suatu acara besar. Bill Hunter, Direktur Altetik pada U.S.C. akan memberikan kepada kita pembicaraan singkat mengenai sikap yang sportif. Dapatkanlah tiket anda sedini mungkin!

ACARA-ACARA YANG AKAN
DATANG


24 Nopember   : Perhimpunan Makan Malam

25 Nopember    : Juniors vs, Karyawan, Pertandingan Baseball

28 Nopember : Pertandingan Kejuaraan Turnamen Golf di Montebello Park

2 Nopember      : Pimpinan Perguruan Tinggi vs. Junior,

Pertandingan Baseball, Pukul 7.00 Karyawan team I vs. Karyawan team II, pukul 5.00

16 Desember        : Seniors vs. Juniors, Pertandingan Baseball

21-26 Desember   : Holiday Cabin Party, Danau Big Bear

Kuliah Kesehatan, Y.M.C.A …….. Jumat, pukul 8.00 malam.


BERITA ASSOSIASI


Pertandingan Kejuruan Turnamen Golf antara Pimpinan Perguruan Tinggi – Interscholastic: Jumat pagi, 28 Nopember, di Montebello park Golf Club.


– – – – – – – – – – – – – – –


Pertandingan Baseball antara fakultas – senior Selasa lalu berakhir dengan skor 3-13. Tetapi ini belum menunjukkan pertandingan yang benar sungguh-sungguh dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Beberapa pertandingan lagi dan pimpinan perguruan tinggi akan memegang bagiannya yang tersedia, tetapi, H—S—-dan W— tidak memukul terlalu banyak home runs. H — sejauh ini memegang rekor ………….. – “Weekly Bulletin,” 14 dan 21 Nopember 1930.

Di bawah terang amaran Ilham yang jelas acara-acara yang sedemikian ini tidak boleh ada di dalam lembaga-lembaga kita, jika kita hendak menarik perhatian anak-anak dan orang-orang muda kita kepada ajaran-ajaran Juruselamat kita yang jelas dan tegas itu. Bayangkanlah, pendeta-pendeta dan guru-guru Masehi Advent Hari Ketujuh mensponsori acara-acara yang sedemikian ini! Pikiran-pikiran muda belum cenderung secara alami kepada segi kehidupan yang serius, maka dengan banyaknya janji-janji dan acara-acara yang senantiasa disediakan bagi mereka dengan cara ini, maka bagaimanakah mungkin dapat diharapkan dari mereka untuk senantiasa menaruh perhatian kepada perjuangan untuk masuk melalui pintu yang sempit?

Dalam membicarakan masalah hiburan-hiburan hamba Tuhan mengatakan sebagai berikut: “Telah dikatakan kepada saya oleh Penunjuk Jalan saya: ‘Tengoklah olehmu, dan pandanglah akan kemusrikan (penyembahan berhala) dari pada umat-Ku itu, terhadap siapa Aku telah berbicara, sejak dari bangun pagi-pagi sekali, sambil menyampaikan kepada mereka akan bahaya-bahayanya. Aku melihat bahwa mereka itu harus mengeluarkan buah.’ Ada beberapa orang yang sedang berjuang untuk berkuasa, masing-masing sedang berusaha mengungguli yang lainnya dalam kecepatan melaju sepeda-sepeda mereka. Terdapat suatu roh pergulatan dan pertentangan di antara mereka mengenai yang mana harus menjadi yang terbesar. Roh itu adalah sama dengan roh yang dimanifestasikan pada pertandingan-pertandingan baseball di pekarangan sekolah. Petunjuk Jalan saya mengatakan: ‘Segala perkara ini adalah pelanggaran melawan Allah. Baik dekat maupun jauh jiwa-jiwa sedang binasa karena kekurangan roti hidup dan air keselamatan.’” — Testimonies, vol. 8, p. 52.

Mengapakah membawa orang-orang muda ke Y.M.C.A itu? Mengapa kuliah kesehatan itu tidak dapat diberikan di dalam gereja kita sendiri atau di dalam aula-aula sekolah kita?

Mengapakah suatu turnamen dari Persatuan Golf itu diadakan pada Jumat pagi? Bukankah telah dipesankan kepada kita di dalam Injil bahwa hari Jumat adalah hari persiapan menghadapi Sabat, bukan suatu hari bagi keplesiran? Sebagai pedoman, jika seseorang melakukan persiapan dengan sewajarnya, maka tidak akan banyak waktu yang hilang dalam mempermainkan apa saja.

Mungkin tidak ada yang berkeberatan terhadap renang, namun keuntungan apakah yang harus dimiliki oleh orang muda dari pada suatu pertunjukan keahlian juara atletik yang sedemikian dan pembicaraan tentang sikap sportip yang sedemikian? Dapatkah ia itu menciptakan di dalam diri mereka kerinduan yang lebih besar untuk berbakti kepada Kristus? Apakah manfaatnya sekam itu bagi gandum?

Bagaimanakah dapat kita sebagai ibu-ibu memeliharakan anak-anak kita terpisah dari dunia, jika pimpinan sekolah sendiri membawa mereka kepada lembaga-lembaga dunia dimana mereka dilemparkan ke dalam persekutuan dengan unsur-unsur yang bercampuran? Adakah kita sedang berpegang pada prinsip-prinsip yang telah menjadi landasan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita?

Roh kebenaran kini sekali lagi menasehatkan sebagai berikut: “Karena kamu adalah kaabah dari Allah yang hidup”; sesuai yang telah difirmankanAllah,” maka aku hendak tinggal di dalam mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Oleh sebab itu keluarlah dari mereka itu, dan bersiaplah kamu, demikian firman Tuhan.” 2 Korinthi 6 : 16, 17.

Kondisi-kondisi itu belum juga berubah bagi yang lebih baik sekalipun sesudah Tongkat secara mendasar memprotesnya, dan ini terbukti dari bulletin yang terbaru berikut ini:


Jam Amatir

PERTUNJUKAN YANG SANGAT
MEMPESONA

TAHUN 1943

GEDUNG PAULSON

Negara Bagian Cor. Michigan

SABTU MALAM 9 OKTOBER JAM 8.00
MALAM

Lebih Dari $50.00 Akan Diberikan
Kepada Para Pemenang


 

Selama dua jam – – –

    Tertawa !!!

         Air Mata !!!

               Kedinginan !!!

                      Jeritan !!!

                           Dan

                               Berbagai Kejutan !!!


Hasil Dari Peristiwa Besar Ini Akan
Disumbangkan Kepada Klinik
Kesehatan

Disponsori Oleh
WOMEN’S AUXILIARY OF C.M.E


 

Bayangkan bagaimana rumah Allah dikapirkan sedemikian ini! Tidak heran jika Allah berfirman:

“Siapakah dengan jujur dapat mengatakan: ‘Emas kita sudah teruji di dalam api; pakaian kita adalah tidak ternoda oleh dunia’? Aku tampak pembimbing kita menunjuk kepada pakaian orang-orang yang disebut orang-orang benar. Sambil menelanjangi mereka, maka Ia membuka kotoran mereka dibawah. Kemudian firman-Nya kepadaku: ‘tidakkah engkau melihat bagaimana mereka itu secara megah menutupi kotoran dan kebusukan tabiatnya?” bagaimana sampai negeri yang setia itu telah menjadi seorang pelacur?” rumah Bapaku telah menjadi sebuah rumah dagang, yaitu suatu tempat yang telah ditinggalkan oleh kemuliaan dan kehadiran Ilahi. Karena sebab inilah terdapat kelemahan, dan tidak adanya kekuatan.’” — Testimonies, vol. 8, p. 250.

Karena alasan inilah, demikian juga karena setiap alasan lainnya, maka barangkali sidang perlu memiliki kebenaran dari Saksi Yang Benar itu, yaitu satu-satunya yang dapat mengendalikan dan memberi kuasa kepada kita untuk bangkit dengan Doa dan Berpuasa untuk menyelamatkan diri kita sendiri berikut anak-anak kita daripada apa yang disebut keplesiran-keplesiran zaman ini, oleh mana Iblis sedang berusaha untuk menyesatkan dan membinasakan sampai umat pilihan sekalipun.

Adalah harapan saya yang mendalam agar setiap umat Masehi Advent Hari Ketujuh yang setia mau mendengarkan SUARA itu yang kini sedang berseru-seru ditengah-tengah kita untuk “mengembalikan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka.” Maleakhi 4 : 6.

Dan karena para pemimpin telah lalai, sekalipun setelah protes yang keras ini disampaikan kepada mereka untuk memperbaiki kejahatan-kejahatan yang ada, maka sekaranglah saatnya agar supaya anggota yang setia sepenuhnya bangkit menyadari akan seriusnya keadaan, dan supaya melakukan apa saja yang mampu diperbuat untuk memperbaikinya.

Saudara-saudara memerlukan terang atas masalah ini, maka Tuhan telah menjamin, bahwa “bahkan jika semua pemimpin kita kelak menolak terang dan kebenaran, pintu itu akan tetap masih terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberikakepada umat pekabaran bagi zaman ini.” — Testimonies to Ministers, p. 107.

Saudara-saudara para orangtua, mengapakah anda tidak mau seperti orang-orang itu? Dan jika anda tidak mau memulai sekarang, maka telah diamarkan sebelumnya, bahwa suatu “masa yang lebih baik” tidak akan pernah lagi datang, dan bahwa kesempatanmu akan hilang untuk selamanya.

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart