Sabat 19 November 2022
Dosa makin tampak tidak menjijikan
Setan mengumpulkan segenap kekuatannya dan mengerahkan seluruh tenaganya ke medan pertempuran. Mengapa ia tidak menemui perlawanan yang besar? Mengapa bala tentara Kristus begitu mengantuk dan acuh tak acuh? Oleh karena mereka mempunyai sedikit hubungan yang sesungguh-nya dengan Kristus; oleh karena mereka kekurangan Roh-Nya. Dosa bagi mereka bukanlah yang menjijikkan dan kebencian, seperti kepada Guru mereka. Mereka tidak menghadapinya, seperti Kristus menghadapinya; dengan perlawanan tegas dan menentukan. Mereka tidak menyadari kejahatan yang begitu luar biasa serta keganasan dosa, dan mereka dibutakan terhadap tabiat dan kuasa raja kegelapan itu. Hanya sedikit permusuhan melawan Setan dan pekerjaannya, karena adanya sikap tidak peduli dan masa bodoh mengenai kuasa dan kebencian Setan, dan hebatnya serta luasnya peperangannya melawan Kristus dan jemaat-Nya. Orang-orang banyak tertipu di sini. Mereka tidak tahu bahwa musuh mereka adalah jenderal perkasa, yang mengendalikan pikiran malaikat-malaikat jahat, dan bahwa dengan rencana matang dan gerakan yang trampil ia berperang melawan Kristus untuk mencegah penyelamatan jiwa-jiwa manusia itu. Di antara orang-orang yang mengaku Kristen, bahkan di antara pelayan-pelayan Injil, jarang disebutkan mengenai Setan, kecuali barangkali secara kebetulan disebutkan dari mimbar. Mereka lalai melihat tanda-tanda kegiatannya yang terus-menerus dan keberhasilannya; mereka melalaikan amaran-amaran mengenai kelicikannya; tampaknya mereka mengabaikan keberadaan Setan itu sendiri. ——KA 532.1
Sementara orang-orang mengabaikan usaha-usaha Setan, musuh yang waspada ini maju terus setiap saat. Ia memaksakan kehadirannya di setiap bagian rumah tangga, di jalan-jalan kota, di dalam jemaat-jemaat, di majelis-majelis nasional, di pengadilan-pengadilan, untuk membingungkan, me-nipu, menggoda, untuk menghancurkan tubuh dan jiwa para pria dan wanita dan anak-anak, menghancurkan keutuhan rumah tangga, untuk menaburkan bibit kedengkian, persaingan, perselisihan, hasutan dan pembunuhan. Dan dunia Kristen menganggap hal-hal ini seolah-olah telah ditetapkan oleh Allah dan harus ada. —–KA 532.2
Persesuaian kepada kebiasaan-kebiasaan dunia membuat gereja bertobat kepada dunia, dan tidak akan pemah mempertobatkan dunia kepada Kristus. Keakraban dengan dosa pasti menyebabkan dosa itu tampak kurang menjijikkan. Ia yang memilih bergaul dengan hamba-hamba Setan, akan segera kehilangan rasa takut kepada tuannya. Bilamana dalam tugas kita menghadapi pencobaan, sebagaimana Daniel di istana raja, kita boleh merasa pasti bahwa Allah melindungi kita. Tetapi jikalau kita menempatkan diri di bawah penggodaan, lambat atau cepat kita akan jatuh. ——KA 533.2
Berikut kepada Musa dan Harun, Nadab dan Abihu telah berdiri dalam kedudukan yang tertinggi di antara orang Israel. Mereka telah mendapat kehormatan dari Tuhan dengan cara yang istimewa, dengan diijinkannya mereka bersama-sama dengan tujuh puluh tua-tua untuk memandang kemuliaanNya di atas gunung itu. Tetapi sekalipun demikian pelanggaran mereka tidak dapat dimaafkan atau dianggap remeh. Semuanya itu menyebabkan dosanya menjadi lebih keji. Oleh sebab manusia telah menerima terang yang besar, oleh sebab mereka sudah, seperti penghulu-penghulu Israel, naik ke atas gunung, dan mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan Allah, dan tinggal di dalam terang kemuliaanNya, janganlah mereka membanggakan diri bahwa mereka kemudian bisa berbuat dosa tanpa mendapat hukuman, bahwa oleh karena mereka telah dihormati dengan cara demikian, Allah tidak akan tegas menghukum kejahatan mereka. Ini adalah satu tipu daya yang mematikan. Terang dan kesempatan-kesempatan yang besar yang telah diberikan itu menuntut dikembalikannya jasa baik dan kesucian sebanding dengan terang yang telah diberikan itu. Sesuatu yang kurang dari ini tidak dapat diterima oleh Allah. Berkat-berkat atau kesempatan-kesempatan yang besar jangan pernah meninabobokan kita dalam rasa aman atau sikap acuh. Perkara-perkara itu hendaknya jangan memberikan ijin untuk berbuat dosa atau menyebabkan orang-orang yang menerimanya merasa bahwa Allah tidak akan bersikap tegas terhadap mereka. Segala keuntungan yang telah diberikan Allah adalah alat-alatNya untuk memberikan gairah kepada roh, semangat atas usaha, dan kekuatan untuk melaksanakan kehendakNya yang suci. —-PB1 376.1
Tuhan mau mengajar umatNya untuk mengakui keadilan tindakanNya untuk memperbaiki itu, agar orang lain merasa takut. Ada orang-orang di antara bangsa Israel, yang untuknya amaran hukuman yang mengerikan ini, sebenarnya dapat menyelamatkan mereka daripada tindakan yang takabur terhadap panjang sabar Allah sampai mereka, juga memeteraikan nasib mereka sendiri. Tempelakan ilahi dinyatakan kepada rasa simpati yang salah terhadap orang berdosa yang berusaha mencari dalih bagi dosanya. Adalah pengaruh dari dosa yang telah melenyapkan pandangan moral, sehingga orang yang berbuat dosa itu tidak menyadari kejinya pelanggaran, dan tanpa kuasa Roh Kudus yang meyakinkan itu, ia tetap tinggal dalam keadaan setengah buta terhadap dosanya. Adalah tugas hamba-hamba Kristus untuk menunjukkan kepada orang berdosa itu akan bahaya yang sedang dihadapinya. Mereka yang menghilangkan pengaruh daripada amaran itu dengan membutakan mata orang berdosa terhadap sifat-sifat dan akibat-akibat yang sebenarnya dari dosa sering membanggakan diri bahwa mereka memberikan bukti tentang belas kasihan mereka; tetapi mereka sedang menentang dan menghalangi dengan secara langsung akan pekeijaan Roh Kudus Allah; mereka sedang menina bobokan orang berdosa supaya tetap berdiam di tepi jurang kebinasaan; mereka sedang menjadikan diri mereka sendiri ambil bahagian dalam dosanya dan mendatangkan satu tanggung jawab yang mengerikan atas tidak bertobatnya orang itu. Banyak, banyak orang yang telah binasa sebagai akibat daripada rasa simpati yang palsu dan menipu itu. —-PB1 377.2
Kita tidak boleh berpendapat bahwa oleh sebab kita sudah anggota gereja maka dengan sendirinya kita akan selamat, sementara kita tidak memberikan bukti bahwa kita telah sesuai dengan citra Kristus, sementara kita tetap berpaut kepada kebiasaan kita yang lama, dan menenun kain kita dengan benang-benang keinginan dan kebiasaan duniawi.
……….
Kristus mengajarkan kepada kita bahwa pengakuan tidak ada artinya. “Setiap orang yang mau mengikut Aku,” kataNya, “ ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.——-Maranatha 54
Contoh-contoh tulisan Roh Nubuatan yang memberikan gambaran bahwa pemahaman penulis belum memperoleh pengetahuan yang jauh lebih luas dari kebenaran-kebenaran yang terakhir mendekati pintu kasihan tertutup, dan menjadi alat ujian kepada orang-orang Advent termasuk yang mengaku pemegang kebenaran sekarang.
Masehi Advent hari ketujuh, lebih daripada semua orang, harus menjadi teladan keilahian, suci di dalam hati dan di dalam percakapan. Kepada mereka telah dipercayakan kebenaran yang paling khidmat yang pernah diberikan kepada orang-orang yang fana. Setiap pemberian karunia dan kuasa serta keberhasilan telah disediakan dengan cuma-cuma. Mereka mengharapkan supaya kedatangan Kristus di dalam awan di langit tidak lama lagi. Bagi mereka memberikan kesan kepada dunia bahwa iman mereka bukanlah kuasa yang mengendalikan kehidupan mereka adalah penghinaan kepada Allah yang sebesar-besarnya.—— Maranatha hal 113
(Kutipan ini menunjukkan pemahaman Ellen G. White hanya kepada kedatangan Yesus kedua kali, sementara untuk kedatangan yang tiba-tiba ke kaabahNya belum ia miliki, sehingga larangan-larangannya mengenai time setting dapat kita simpulkan dimaksudkan kepada kedatanganNya yang kedua kali bukan ke kaabahNya)
Allah memiliki sebuah jemaah di atas bumi, yang menjadi umat pilihanNya, yang memeliharakan hukum-hukumNya. Ia menuntun bukan sebagian-sebagian yang berkeliaran, bukan satu disini dan satu disana, tetapi suatu umat.
Tidak usah bimbang, tidak usah takut bahwa pekerjaan tidak akan berhasil. Allah yang mengepalai pekerjaan itu, dan Ia akan mengatur segala sesuatunya dengan tertib. Jikalau ada persoalan-persoalan yang perlu disesuaikan di bagian kepala pekerjaan itu, maka Allah akan mengurusnya, dan akan membetulkan setiap kesalahan. Marilah kita memiliki iman bahwa Allah akan membawa kapal mulia yang mengangkut umat Allah ke pelabuhan dengan selamat.— Maranatha hal 129
(Kutipan ini menjadi tantangan ketika organisasi Davidian dibubarkan tahun 1962, karena setelah ini pekerjaan Tuhan dikendalikan sendiri oleh Tuhan sebagai penggenapan dari Testimonies p.300 dan pekerjaan tidak lagi melalui tempat yang dipusatkan sebagaimana ditulis dalam Amaran Sekarang Jld 2 no. 45 dan Zhakaria 13:6,7, bila dibaca baik-baik hingga akhir terdapat kata-kata : “Bilamana engkau merasa bahwa pekerjaan dalam bahaya, berdoalah, “Tuhan berdirilah pada kemudi. Bawalah kami melalui kebimbangan. Bawalah kami kepelabuhan dengan selamat”. Tidakkah kita mempunyai alasan untuk percaya bahwa Tuhan akan membawa kita mau dengan sorak kemenangan?”……melihat kepada nasihat EGW untuk bertanya kepada Tuhan atas bahaya yang menerpa pekerjaan……maka seharusnya kita mengikuti dan mempercayai bahwa Tuhan akan memberikan jawabannya, dan jawabannya tentunya melalui petunjuk-petunjuk juru kabarNya yang telah lebih dahulu ia berikan sesuai Amsal 29:18……….sehingga keputusan membeli kembali tidak sesuai dengan petunjuk tersebut, karena jawaban yang kita dapatkan adalah Testimonies p. 300 dan Zhakaria 13:6,7)
Saya melihat bahwa banyak yang melalaikan persiapan yang amat dibutuhkan dan sedang menunggu-menunggu masa “penyegaran” dan “hujan akhir” untuk menjadikan mereka pantas berdiri pada hari Tuhan dan hidup dalam pemandanganNya. Aduh, betapa banyak orang yang kulihat tidak ada perlindungan pada masa kesukaran! Mereka telah melalaikan persiapan yang dibutuhkan; itulah sebabnya mereka tidak dapat menerima penyegaran yang harus dimiliki semua orang yang melayakkan mereka hidup dalam pemandangan Allah yang kudus. Mereka yang …. Gagal menyucikan jiwa mereka dengan mengikuti seluruh kebenaran…. Akan tiba pada saat bela di jatuhkan, lalu kemudian melihat bahwa mereka perlu dilicinkan dan dibentuk untuk pembangunan. Tetapi nanti….tidak ada Perantara yang memohon belas kasihan atas perkara mereka dihadapan Bapa. Sebelum masa ini pemakluman yang sangat khidmat telah dikumandangkan. “ Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar’ biarlah ia terus berbuat kebenaran; barang siapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya.”——Maranatha hal 41
(Kata-kata Ellen G. White diatas memperlihatkan bahwa walaupun ia mengatakan “penyegaran” dan “hujan akhir” yang kita ketahui melalui kebenaran yang berkembang dari VTH bahwa itu adalah pencurahan Roh Suci, namun terlihat Ellen G. White tidak mengkaitkannya dengan pembersihan sidang atau Yehezkiel 9, melainkan ia langsung kepada pencuran 7 bela yang terakhir. Hal ini memperlihatkan bahwa Ellen G. White pemahamannya langsung kepada kedatangan Yesus ke dua kali, ia sama sekali tidak memahami bahwa terdapat pembersihan sidang terlebih dahulu).
Dari kutipan-kutipan diatas (dari awal) kita dapat melihat keterbatasan pemahaman Ellen G. White tentang kedatangan Yesus, tampak ia tidak memahami adanya kedatangan Yesus ke kaabahNya dahulu terjadi sebelum kedatangan Yesus ke dua kali, sehingga bila kita membaca…..hal 149-151 tentang tanda-tanda mendekati kedatangan Yesus tidak lah kita perlu heran bila diakhir paragraf ia katakan “ Tetapi hari dan jam kedatanganNya tidak dinyatakan oleh Kristus…..Saatnya yang tepat untuk kedatangan Anak manusia itu adalah rahasia Allah”……karena yang ia maksudkan adalah untuk kedatangan Yesus yang kedua kali yang sesuai Matius 24:36 adalah WEWENANG ALLAH SENDIRI. Akan tetapi hal ini menjadi ujian bagi orang-orang yang tidak memahami tulisan-tulisan Ellen G. White dengan keterbatasan-keterbatasannya, kemudian mengeneralisasikannya kepada pekabaran sekarang.
Ada orang-orang yang di dalam hatinya perlu dijamah oleh Roh Ilahi. Kemudian pekabaran untuk masa kini akan menjadi tanggungan mereka. Mereka tidak akan mencari-cari ujian manusia, atau sesuatu yang baru dan ganjil. Hari Sabat hukum yang ke empat itulah yang menjadi ujian untuk masa kini.
Hukum Allah yang hampir ditolak seluruhnya, adalah ujian kebenaran untuk masa kini….Masanya akan tiba apabila semua mereka yang menyembah Allah akan dikenal dengan tanda ini. Mereka akan dikenal sebagai hamba-hamba Allah, dengan tanda ini atas kesetiaan mereka terhadap Sorga. Tetapi semua ujian buatan manusia akan membelokkan pikiran dari ajaran-ajaran besar dan penting yang melembagakan kebenaran masa kini.——-Maranatha 147
(kata-kata ini disampaikan Ellen G. White dalam kapasitas ia saat itu, sedangkan bagi kita sekarang ini bukanlah makanan penentu bagi orang-orang yang sedang menunggu kedatangan Yesus yang tiba-tiba ke kaabahNya. Kata-kata EGW ini seakan-akan bertentangan dengan pekabaran 144000 dari VTH, sehingga wajar bila orang-orang Advent yang hanya percaya kepada EGW menolak tawaran-tawaran pekabaran dari kelompok makanan pada waktunya.
Penyebab pemahaman EGW demikian adalah karena ia memang diberikan pekabaran 3 malaikat yang sasarannya adalah dunia bukan gereja, dan oleh karena memang nanti pada saat pekerjaan telah tiba waktunya untuk bukah kedua pekabaran tentang SABAT itu akan menjadi penentu, maka tidak heran bila ia katakan SABAT ADALAH UJIAN BAGI MASA KINI)
……Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Inilah ujian yang harus dihadapi umat Allah sebelum mereka dimeteraikan. Semua yang membuktikan kesetiaan mereka kepada Allah dengan memelihara hukumNya, dan menolak untuk menerima sabat yang palsu, akan berbaris di bawah panji Tuhan Allah Yehova, dan akan menerima tanda Allah yang hidup. Mereka yang membuang kebenaran yang berasal dari sorga, dan menerima sabat hari Minggu, akan menerima tanda binatang itu.
Ketika Yohanes diberi penglihatan terhadap perjuangan terakhir gereja yang sengit dengan kuasa-kuasa duniawi, ia juga diijinkan memandang kemenangan terakhir dan kelepasan umat yang setia….Memandang di seberang asap dan hiruk pikuknya pertempuran, ia memandang suatu rombongan di atas Bukit Sion dengan Anak Domba, yang gantinya memiliki tanda binatang itu, “pada dahi mereka tertulis nama Bapa.”——Maranatha hal 164
(kutipan ini memperlihatkan pemahaman EGW yang sangat terbatas, pemahamannya gereja Advent akan sampai kepada pemaksaan hari sabat yang palsu, tanda binatang untuk dapat berjual dan membeli…….hal ini tentunya juga menunjukkan bahwa EGW juga tidak dapat membedakan kesusahan Yakub dan kesusahan besar. Sehingga bila dengan pemahaman yang terbatas ini, kata-katanya langsung ditelan bulat-bulat khususnya bagi kita yang mengaku pemegang makanan pada waktunya—-akhirnya akan banyak berbenturan dengan kebenaran sekarang)
Kutipan yang sama kita dapat baca:
Segera setelah umat Allah dimeteraikan pada dahi mereka—itu bukan suatu tanda atau meterai yang dapat dilihat, tetapi suatu ketetapan kepada kebenaran, baik secara pikiran maupun secara rohani, sehingga hal itu tidak dapat digoncangkan – segera setelah umat Allah dimeteraikan dan bersedia untuk penggoncangan, maka penggoncangan itupun mulai berlaku. Sesungguhnya, hal itu sudah mulai, penghakiman Allah sekarang sudah berlaku dalam negeri, yang memberi kita amaran, supaya kita mengetahui apa yang akan terjadi.
Hari berganti hari dengan cepat berlalu sehingga telah mendekati akan terjadinya kesukaran dan kekacauan besar. Setan, yang berpakaian jubah malaikat, akan mengadakan penipuan kalau boleh yang terpilih itu juga. Akan ada banyak allah dan banyak tuhan kelak. Setiap angin pelajaran akan berhembus.
Tanda binatang akan dipaksakan kepada kita. Mereka yang telah takluk langkah demi langkah kepada tuntutan-tuntutan duniawi dan menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan dunia tidak akan menemukan kesulitan untuk takluk kepada kuasa tersebut, daripada membiarkan diri mereka sendiri tercemplung kepada ejekan, penghinaan, ancaman dipenjarakan dan kematian. Pertandingan terjadi antara hukum Allah dan hukum manusia. Pada waktu inilah emas akan dipisahkan dari sanga di dalam gereja. Kesalehan yang sejati dengan jelas akan dapat dibedakan dari apa yang kelihatan dan yang mengkilap daripadanya. Banyak orang yang kita kagumi sebagai bintang yang cemerlang kemudian akan keluar kepada kegelapan. Sekam seperti awan akan melayang dihembus angin, walaupun dari tempat kita melihatnya di lantai hanya terdapat gandum yang bertimbun dengan kebenaran Kristus, akan muncul dengan perasaan malu atas ketelanjangan mereka sendiri…..—-Maranatha hal 200
——————————
Tentang pemeriksaan penghakiman
Seperti pada zaman dahulu dosa-dosa orang banyak, oleh iman, ditanggungkan ke atas persembahan karena dosa, dan melalui darah korban di-pindahkan dalam lambang ke tempat kudus duniawi, demikianlah juga pada peijanjian yang baru dosa-dosa orang-orang yang bertobat, oleh iman, ditanggungkan ke atas Kristus, dan dipindahkan ke tempat kudus surgawi. Dan sebagaimana pemulihan tempat kudus duniawi secara lambang dicapai oleh memindahkan dosa-dosa yang mencemari tempat kudus itu, demiki-anlah pemulihan yang sebenarnya tempat kudus surgawi dicapai oleh me-mindahkan, atau menghapuskan dosa-dosa yang telah dicatat di sana. Tetapi sebelum ini dilaksanakan, harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan buku-buku catatan untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh manfaat pendamaian Kristus, melalui pertobatan dari dosa dan iman kepada Kristus. Oleh sebab itu pemulihan tempat kudus itu melibatkan pekerjaan pemeriksaan—pekerjaan penghakiman. Pekerjaan ini harus dilakukan sebelum kedatangan Kristus untuk menebus umat-Nya, karena bila la datang, upah-Nya ada bersama-sama dengan Dia yang akan diberikan-Nya kepada tiap-tiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 22:12). —-KA 441.1
Dalam tahun 1844 Imam Besar kita memasuki bilik yang mahasuci pada kaabah surgawi, untuk memulai pekerjaan penghakiman penyelidikan. ——–Maranatha 26 Maret hal 93.1
Sebagaimana buku-buku catatan dibukakan dalam penghakiman itu, kehidupan dari semua orang yang percaya kepada Yesus diperlihatkan kembali di hadapan Allah. Dimulai dari mereka yang pertama-tama hidup di bumi, Pembela kita itu menyajikan kasus-kasus dari masing-masing generasi pengganti, dan berakhir dengan orang-orang hidup. Setiap nama disebutkan, setiap kasus diselidiki secara teliti. Ada nama-nama yang diterima, ada yang ditolak. Bilamana setiap orang mempunyai dosa yang tertinggal pada buku-buku catatan itu, yang tidak ditinggalkan dan dimaafkan, maka nama-nama itu akan dicoret dari kitab kehidupan….. —–Maranatha 26 Maret hal 93.2
Kita sekarang hidup di dalam hari besar pendamaian. Dalam pelayanan tipikalnya, sementara imam besar sedang melakukan pendamaian bagi umat Israel, semua orang dituntut untuk menyesah jiwa mereka dengan pertobatan dosa dan kerendahan hati di hadapan Allah, agar jangan mereka dimusnahkan dari antara umat. Dalam cara yang sama, semua orang yang memiliki namanya tercatat dalam kitab kehidupan, seharusnya sekarang ini, dalam beberapa hari yang tersisa dalam masa kasihan mereka, menyesah jiwa mereka di hadapan Allah dengan kesedihan bagi dosa dan pertobatan yang benar. Mesti ada pencarian yang dalam dan penuh iman atas hati…. Ada peperangan yang sungguh-sungguh di hadapan semua orang yang mau menundukkan kecenderungan-kecenderungan jahat yang berjuang untuk menguasai. Pekerjaan persiapan adalah sebuah pekerjaan pribadi. Kita tidak diselamatkan dalam kelompok-kelompok. Kemurnian dan pengabdian dari seseorang tidak akan menutupi kekurangan kualitas-kualitas ini di dalam diri orang lain….. Setiap orang harus diuji, dan ditemukan tanpa cacat atau noda atau segala hal yang seperti itu. —– Maranatha 26 Maret hal 93.3
Pekerjaan penghakiman pemeriksaan dan penyucian dosa akan diselesaikan sebelum kedatangan yang kedua kalinya Tuhan kita. Karena orang mati harus diadili berdasarkan perkara-perkara yang tercatat di dalam buku-buku, adalah mustahil bahwa dosa orang harus dibersihkan hingga selesainya penghakiman di mana kasus mereka akan diselidiki…… Ketika penghakiman pemeriksaan berakhir, Kristus akan datang, dan ganjaranNya akan Dia bawa besertaNya untuk diberikan kepada setiap orang sebagaimana mestinya. —– Maranatha 31 Agustus hal 251.1
Bandingkan dengan :
Ketika Musa turun dari Kehadiran ilahi di gunung itu, di mana ia telah menerima dua loh kesaksian itu, umat Israel yang merasa bersalah tidak dapat menahan cahaya yang memuliakan wajahnya. Betapa akan lebih sedikit lagi para pelanggar hukum yang bisa melihat wajah Anak Allah ketika Dia datang dalam kemuliaan BapaNya, dikelilingi oleh semua penghuni surga, untuk menjatuhkan penghakiman atas para pelanggar hukumNya dan para penolak penebusanNya—– Maranatha 1 Feb hal 40.4
Peristiwa penghakiman itu akan disaksikan oleh seluruh dunia ini; sebab di dalam penghakiman ini pemerintahan Allah akan dibenarkan, dan hukumNya akan ditegakkan sebagai “suci, benar, dan baik.” Kemudian setiap perkara akan diputuskan, dan vonis hukuman akan dijatuhkan atas semua orang. Dosa tidak akan tampak menarik pada saat itu, tetapi akan terlihat dalam segala kekuatannya yang tersembunyi. . ——Maranatha 11 Oktober hal 292.1
Tak ada bahasa manusia yang bisa melukiskan peristiwa-peristiwa kedatangan kedua Anak Manusia itu dalam awan-awan langit. Dia harus datang dalam kemuliaanNya sendiri, dan dalam kemuliaan Bapa dan para malaikat suci. Dia akan datang berpakaikan jubah terang, yang Dia telah kenakan dari hari-hari keabadian. Para malaikat akan mengiringi Dia. Sepuluh ribu kali sepuluh ribu malaikat itu akan mengawal Dia pada jalanNya. Suara terompet akan terdengar, memanggil orang-orang mati yang tidur dari kubur. Suara Kristus akan menembus makam, dan menembus telinga orang mati, “dan semua yang ada di dalam kubur……. akan bangkit.” . ——Maranatha 11 Oktober hal 292.2
“Dan di hadapanNya akan dikumpulkan segala bangsa.” Dia yang satu-satunya itu yang telah wafat bagi manusia harus menghakimi manusia pada hari terakhir: karena Bapa “telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak: ….. dan telah menyerahkan kepadaNya kewenangan untuk menjalankan penghakiman juga, sebab Dia adalah Anak Manusia.” Bagaimana nantinya hari itu, ketika semua orang yang menolak Kristus akan menatap kepadaNya yang telah memakukan dosa-dosa mereka. ——Maranatha 11 Oktober hal 292.3
Kita percaya tanpa ragu bahwa Kristus segera datang…… Kita tidak ragu, juga tidak ragu selama bertahun-tahun ini, bahwa doktrin-doktrin yang kita pegang saat ini adalah kebenaran sekarang, dan bahwa kita sedang mendekati hari penghakiman itu. Kita sedang mempersiapkan diri untuk menemui Dia, yang dikawal oleh rombongan para malaikat suci, muncul dalam awan-awan langit untuk memberikan bagi orang-orang yang beriman dan benar sentuhan akhir dari keabadian. Bilamana Dia datang Dia tidak membersihkan kita dari dosa-dosa kita, untuk membuang dari kita cacat tabiat kita, atau untuk merawat kita dari kelemahan-kelemahan atas kemarahan-kemarahan dan kekacauan-kekacauan kita. Jika ditempa seluruhnya bagi kita, pekerjaan ini akan diselesaikan sebelum waktu kedatanganNya itu. —– Maranatha 13 Maret hal 80.2
Ketika Tuhan datang, orang-orang yang suci akan terus menyucikan diri mereka. Mereka yang telah memelihara tubuh dan roh mereka dalam kesucian, di dalam pemurnian dan kehormatan, akan menerima sentuhan akhir dari keabadian. Tetapi orang-orang yang tidak benar, yang tidak suci, dan najis akan selamanya demikian. Tak ada pekerjaan yang akan diperbuat bagi mereka untuk membuang cacat-cacat mereka dan memberi mereka tabiat-tabiat yang suci…. Semuanya ini harus diberikan dalam masa kasihan ini. Sekaranglah pekerjaan ini harus diselesaikan bagi kita….. —– Maranatha 13 Maret 80.3
Andaikan bahwa hari ini Kristus tampak di dalam awan-awan di langit, maka siapakah…. yang siap bertemu dengan Dia? Andaikan kita harus diubah ke dalam kerajaan surga sebagaimana adanya kita sekarang. Akankah kita siap untuk bersatu dengan para kudus Allah, untuk hidup dalam keharmonisan dengan keluarga kerajaan itu, anak-anak Raja surgawi? Persiapan apa yang telah engkau buat untuk penghakiman itu? Sudahkah engkau berdamai dengan Allah? Apakah engkau sedang bekerja bersama dengan Allah? Apakah engkau berupaya untuk menolong mereka yang berada di sekitarmu, mereka yang berada di rumahmu, para tetanggamu, mereka yang berhubungan dengan kamu yang tidak memelihara hukum-hukum Allah?……. Apakah kita sedang mempersiapkan diri untuk menemui Sang Raja? —– Maranatha 31 Maret 98.1
Perkara-perkara yang berpusat pada kesejahteraan abadi kita adalah pada saat sekarang ini harus menyedot perhatian kita. Kita tidak bisa berupaya untuk memberikan tempat kedua bagi perkara-perkara surga …… Penghakiman-penghakiman Allah berada di negeri itu. Mereka berbicara dalam amaran yang serius, dengan berkata, “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” —–Maranatha 8 April hal 106.1
Tanda-tanda zaman memberikan bukti bahwa penghakiman-penghakiman surga sedang dicurahkan, bahwa hari Tuhan itu sudah dekat. Suratkabar-suratkabar harian penuh dengan petunjuk-petunjuk dari suatu konflik yang keras di masa depan. ….—– Maranatha 16 Juni hal 175.2
Waktunya di depan mata manakala akan terdapat kesedihan di dunia ini yang tak dapat disembuhkan oleh obat balsem apapun buatan manusia. Bahkan sebelum kehancuran besar yang terakhir itu menimpa dunia ini, monumen-monumen yang menyanjung kehebatan manusia akan dihancurkan dalam debu. Penghakiman-penghakiman pembalasan yang berasal dari Allah akan menimpa mereka yang dalam terang besar telah terus-menerus berbuat dosa. ….—– Maranatha 16 Juni hal 175.4
Saya melihat bahwa empat malaikat itu akan menahan keempat angin itu sampai pekerjaan Yesus dalam bait suci selesai, baru kemudian datanglah ketujuh laknat yang terakhir itu. Laknat-laknat ini membangkitkan amarah orang-orang jahat terhadap orang-orang benar; mereka mengira bahwa kita yang mendatangkan hukuman Allah ke atas mereka, sehingga sekiranya mereka membersihkan bumi dengan menyingkirkan kita maka laknat itu akan berhenti. Suatu perintah untuk membantai orang-orang saleh dikeluarkan, yang menyebabkan mereka berseru siang dan malam meminta kelepasan. Inilah masa kepicikan Yakub, Maka semua orang saleh berseru dengan semangat yang pedih, dan dilepaskan oleh suara Allah……—-Maranatha hal 258
Ketika pekerjaan keselamatan hendak ditutup, kesukaran akan melanda bumi, bangsa-bangsa akan marah, namun waspada supaya tidak menghalangi pekerjaan malaikat yang ketiga. Pada saat itu “ hujan akhir” atau penyegaran dari hadirat Tuhan, akan turun, untuk memberi kuasa pada suara nyaring malaikat yang ketiga itu, dan mempersiapkan orang-orang saleh supaya tahan berdiri pada masa tujuh laknat terkahir dicurahkan.—–Maranatha hal 259
Tentang kepausan dan pemaksaan hari minggu:
Sebelum dunia akan digerakkan untuk membenci Masehi Advent, sebab mereka tidak mau memberi hormat kepada Kepausan, oleh menyucikan hari Minggu, lembaga yang memiliki kuasa anti kristen. Itulah maksud setan membuat mereka terhapus sama sekali dari dunia ini supaya dalam keunggulannya atas dunia ini tidak dipertentangkan lagi.——-Maranatha hal 217
Undang-undang itu akan memerintahkan bahwa mereka harus mengabaikan Sabat dari hukum keempat dan menghormati hari yang pertama, atau kehilangan hidup mereka; tetapi mereka tidak akan menyerah dan tidak akan menginjak-injak Sabat Tuhan tersebut dan menghormati lembaga kepausan. Kerajaan Setan dan orang-orang jahat akan mengepung mereka dan bersuka ria atas mereka, karena tampaknya tidak akan ada jalan keluar bagi mereka. ——- Maranatha 18 September hal 269.3
Tentang Kesusahan Besar dan Kesusahan Yakub
Di atas lautan kristal di hadapan takhta itu, yakni laut kaca sebagaimana ia bercampur dengan api—yang sedemikian gemerlapnya ia dengan kemuliaan Allah—ada berkumpul rombongan yang “telah memperoleh kemenangan atas binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya.” Bersama dengan Anak Domba di Bukit Sion, “dengan memegang kecapi-kecapi Allah,” mereka berdiri, yaitu seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari antara umat manusia itu; dan ada terdengar, seperti suara air bah, dan seperti suara sebuah guruh yang besar, “suara para pemain kecapi yang beriringan dengan kecapi-kecapi mereka.” Dan mereka menyanyikan “sebuah lagu baru” di hadapan takhta itu, yakni sebuah nyanyian yang tidak seorang pun dapat mempelajarinya selain seratus empat puluh empat ribu orang itu. Ia itu adalah nyanyian Musa dan Anak Domba—sebuah nyanyian kelepasan. —— Maranatha 16 November hal 328.1
Tak seorang pun selain seratus empat puluh empat ribu orang itu yang bisa mempelajari nyanyian tersebut; sebab ia itu adalah nyanyian dari pengalaman mereka—sebuah pengalaman yang tak ada rombongan lain manapun yang pernah miliki. “Inilah mereka yang mengikuti Anak Domba itu ke manapun Dia pergi.” Mereka ini, setelah diubahkan dari bumi, dari antara orang-orang yang hidup, adalah terhitung sebagai “buah-buah pertama kepada Allah dan kepada Anak Domba itu.” Wahyu 15:2,3; 14:1-5. “Inilah mereka yang keluar dari kesusahan besar itu;” mereka telah melewati masa kesusahan seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya sebuah bangsa; mereka telah menahan penderitaan dari masa kesusahan Yakub; mereka telah berdiri tanpa seorang pengantara selama pencurahan akhir dari penghakiman-penghakiman Allah. Tetapi mereka telah dilepaskan, sebab mereka telah “membasuh jubah mereka, dan memutihkannya di dalam darah Anak Domba.” “Pada mulut mereka tidak ada tipu: sebab mereka adalah tanpa salah” di hadapan Allah. “Oleh sebab itulah mereka di hadapan takhta Allah, dan melayani Dia siang dan malam di kaabahNya: dan Dia yang duduk pada takhta itu akan berdiam di antara mereka.” —— Maranatha 16 November hal 328.2
Maranatha hal 32:
24 Januari – Gereja Tidak Akan Jatuh
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Matius 16:18.
Orang-orang yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman akan Yesus akan merasakan kemarahan naga itu dan para pengikutnya. Setan memperhitungkan dunia ini sebagai bonekanya, dia telah memiliki kendali atas gereja-gereja yang murtad; namun inilah sebuah kelompok kecil yang tetap menantang supremasinya. Jika dia dapat menyingkirkan mereka dari bumi ini, maka kemenangannya akan lengkap. Sebagaimana dia telah mempengaruhi bangsa-bangsa kapir untuk menghancurkan Israel, demikianlah di masa yang akan datang dia akan mengendalikan kuasa-kuasa jahat dari bumi ini untuk menghancurkan umat Allah….. Harapan mereka satu-satunya adalah belaskasihan Allah; pertahanan mereka satu-satunya adalah doa. 32.1
Pengalaman-pengalaman pencobaan yang datang kepada umat Allah pada zaman Esther bukanlah sesuatu yang unik hanya untuk zaman itu. Penulis kitab Wahyu, sambil melihat masa akhir zaman nanti, telah menyatakan, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Wahyu 12:17. Sebagian orang yang hidup di bumi pada masa ini akan melihat perkataan ini digenapi. 32.2
Amarah Setan meningkat seturut waktunya yang semakin singkat, dan pekerjaan penyesatan dan penghancurannya akan mencapai puncaknya dalam masa kesusahan. 32.3
Setan akan mengerjakan mujizat-mujizat untuk menipu; dia akan menempatkan kuasanya sebagai penguasa. Gereja tampaknya akan segera jatuh, tetapi gereja itu tidak dapat jatuh. Ia tetap berdiri, sementara para pendosa di Sion akan dikeluarkan—lalang dipisahkan dari gandum yang berharga. Ini adalah cobaan yang berat, namun demikian ini harus terjadi. Tak seorangpun kecuali orang-orang yang telah menang dengan darah Anak Domba dan perkataan dari kesaksian mereka yang akan ditemukan setia dan benar, tanpa cela atau noda dosa, tanpa tipu di mulut mereka. 32.4
Allah menyatakan bahwa walaupun seorang ibu bisa melupakan anaknya, “namun Aku tidak akan melupakan kamu.” ….. Allah memikirkan anak-anakNya dengan perhatian yang sangat tulus dan menyimpan sebuah buku kenangan di hadapannya, sehingga Dia tidak pernah melupakan anak-anak perlindunganNya. 32.5
Catatan:
Tulisan ini memberikan gambaran kepada kita para pemegang kebenaran makanan pada waktunya bahwa pemaham Ellen G. White terkait dengan perjalanan umat Allah khususnya sidang Laodekia pada masa-masa setelah hidupnya ternyata ia masih kurang memahami dengan tepat urut-urutan peristiwa.
Tampak diawal ia katakan bahwa umat Allah akan berhadapan atau merasakan kemarahan naga dari Wahyu 12:17, sehingga sesuai pemahaman yang telah kita miliki dari Victor T. Houteff tentunya kita mengira Ellen G. White sedang berbicara tentang buah-buah kedua, namun ternyata dibagian paragraf terakhir-terakhir ia berbicara tentang gereja yang tampak akan segera jatuh, namun tidak akan dapat jatuh—-hal ini tentunya tidak lagi tepat dengan kebenaran yang berkembang, karena kita telah ketahui semua bahwa setelah pekerjaan telah memasuki pengumpulan buah-buah kedua gereja sudah tidak ada lagi, dan bila adapun sudah menjadi kelompok 144000 yang sudah menang, sementara kata-kata Ellen G. White disini juga dikatakan gereja dengan masih adanya pendosa di Sion baru akan dikeluarkan – lalang baru akan dipisahkan dari antara gandum.
Bacaan Studi kasus bila kita dipersalahkan orang oleh karena kitapun saat ini telah banyak tidak lagi memiliki pemahaman sebagaimana beberapa petunjuk-petunjuk Ellen G. White.
Nasihat Bagi Sidang jld 2 pasal 11
Sub judul:
Bahaya dalam Mengritik Kesaksian-kesaksian Itu
Dalam suatu mimpi belum lama berselang saya dibawa di hadapan suatu perhimpunan orang banyak, beberapa dari mereka sedang berusaha meniadakan kesan kesaksian yang berisi amaran yang penuh khidmat yang telah saya berikan kepada mereka. Mereka mengatakan: “Kami percaya akan kesaksian-kesaksian Nyonya White; tetapi bila ia mengatakan kepada kita sesuatu yang tidak dilihatnya dengan langsung dalam khayal tentang persoalan tertentu yang sedang kita pertimbangkan, maka perkataannya tidak berapa penting bagi kita sebagaimana halnya dengan perkataan seseorang yang lain.” Roh Tuhan datang ke atasku, dan saya bangkit dan menempelak mereka dengan nama Tuhan. —–NBS 123.2
Kalau mereka yang kepadanya amaran-amaran yang penuh khidmat ini ditujukan hanya mengatakan, “Itu hanyalah pendapat Nyonya White sendiri, saya masih akan mengikuti pertimbangan saya sendiri,” dan kalau mereka terus menerus melakukan perkara-perkara yang diamarkan jangan mereka perbuat, maka mereka menunjukkan bahwa mereka menghina nasihat Allah, dan akibatnya adalah sebagaimana yang telah ditunjukkan Roh Allah kepada saya-kerugian bagi pekerjaan Allah dan kebinasaan dari mereka sendiri. Ada orang yang ingin menguatkan pendirian mereka sendiri akan mengemukakan dari sebutan-sebutan Kesaksian-kesaksian ini sesuatu yang pada hemat mereka akan menyokong pandangan mereka, dan akan memberikan tafsiran yang paling kuat bagi diri mereka sendiri; tetapi justru hal-hal yang meragukan cara bertindak mereka, atau yang tidak sesuai dengan pandangan mereka sendiri, mereka katakan pendapat Nyonya White, seraya menyangkal bahwa itu berasal dari surga dan menempatkannya sederajat dengan pertimbangan mereka sendiri. ——NBS 123.3
Dan sekarang, saudara-saudaraku, saya mohon kepada kamu agar jangan kamu memisahkan aku dan orang banyak, dan mengesampingkan terang yang hendak disampaikan Allah kepada mereka. Jangan hendaknya oleh kritikmu kamu menghilangkan segala pengaruh, segala maksud dan kuasa, dari Kesaksian-kesaksian itu. Jangan merasa bahwa kamu dapat menelitinya untuk mencocokkannya dengan buah pikiran kamu sendiri, dengan mengaku bahwa Allah telah memberikan kepada kamu kesanggupan untuk memperbedakan mana terang dari surga dan mana ungkapan kebijaksanaan manusia belaka. Kalau Kesaksian-kesaksian itu berbicara tidak sesuai dengan Sabda Allah, tolaklah hal itu. Kristus dan Belial tidak dapat dipersatukan. Demi Kristus jangan kacaukan pikiran orang banyak dengan penyesatan dan keraguan, dan menjadikan pekerjaan yang hendak dilakukan oleh Tuhan tidak ada manfaatnya. Jangan hendaknya, oleh kurangnya pandangan rohanimu, menjadikan alat yang digunakan Allah ini suatu batu sandungan yang olehnya banyak orang akan terantuk dan jatuh, “dan kena jerat dan ditangkap.” ——NBS 123.4
Tanya Jawab buku 3 :
AKAN SAMPAI KAH SEMUA ORANG PADA
MASA BELA – BELA ITU ?
Pertanyaan No. 56 :
Jika sidang akan disucikan sebelum berakhir masa kasihan bagi dunia dan tetap tinggal bersih sesudah itu tanpa seseorang berdosa pun di dalamnya, sesuai yang diajarkan oleh Tongkat Gembala, maka bagaimanakah Saudara mencocokkan hal ini dengan buku Early Writings, p. 71 yang mengatakan : Sebagian orang “akan datang sampai kepada masa kejatuhan bela-bela itu, lalu kemudian melihat bahwa mereka perlu ditebang dan dibentuk bagi bangunan itu” ?
Jawab:
Masih ada lagi penegasan-penegasan lain dari penulis buku Early Writings yang memberikan juga bukti yang lebih pasti, bahwa Allah sebelum waktu itu hendak memiliki sebuah sidang yang bersih dan benar. (Bacalah The Great Controversy, p. 425; Prophets and Kings, p. 725; Testimonies, vol. 5, p. 80; Yesaya 52 : 1, 2).
Karena penegasan-penegasan yang banyak ini yang menunjuk kepada suatu pembersihan pendahuluan adalah tepat dan benar sesuai dengan yang disebut di dalam Early Writings yang tampaknya mengingkari suatu pembersihan, maka orang tidak mungkin secara jujur mengabaikan begitu saja sekaliannya lalu menaruh perhatian hanya pada yang itu. Hendaklah kita ingat selalu untuk memperhatikan aturan yang tak dapat dilanggar bahwa suatu interpretasi terhadap suatu pernyataan yang diilhami harus cocok dengan semua pernyataan-pernyataan yang berkaitan lainnya.
Sebagian orang yang cemas mempertaruhkan Kebenaran Sekarang pada bobot dari apa yang dikatakan atau terkandung dari sesuatu pernyataan ilham, akan dengan demikian secara lancang atau sangat bodoh mengabaikan “bobot kenyataan.” Orang-orang lainnya sedang berbuat ini karena berpandangan picik, sementara yang lainnya lagi sedang melakukannya untuk menunjang pendapat-pendapat tertentu kesayangan mereka sendiri.
Pondasi dasar bagi ajaran tentang tidak adanya pembersihan pendahuluan, dibangun bukan pada batu karang yang kokoh, melainkan pada pasir saringan yang sama seperti yang menggarisbawahi yang sedemikian ini seperti halnya pendapat-pendapat yang keliru mengenai keadaan sadar dari orang mati, siksaan kekal orang-orang jahat, baptisan dengan cara percikan, kesucian hari Minggu, dan zaman seribu tahun perdamaian di bumi.
Oleh karena Kebenaran bersifat terus berkembang, dan karena pembersihan sidang itu belum lagi terungkap sewaktu pernyataan di dalam buku Early Writings ditulis, maka bahaya yang diramalkan dan nasehat yang diberikan di dalamnya itu belum mungkin dapat ditegaskan dalam kata-kata yang lain daripada kata-kata yang telah terbiasa dipahami di waktu itu. Semua mereka telah diberi amaran dengan jelas sedemikian di waktu itu bahwa jika mereka terus berdosa, maka sesudah masa kasihan berakhir bagi dunia, bela-bela itu yang sudah dipahami sebagian oleh mereka akan menjadi pembalasannya. Oleh sebab itu bagi Tuhan untuk dapat menjelaskan masalah itu di dalam Early Writings seperti yang dilakukan-Nya melalui Tongkat di waktu ini, la sudah akan mengungkapkannya di luar waktunya yang tepat, sewaktu Early Writings masih sedang ditulis, sedangkan pekabaran itu akan berlaku hanya bagi sidang sekarang ini, dan yang oleh karenanya kita sekarang menerimanya.
Dalam analisa yang terakhir, orang-orang berdosa yang tidak bertobat yang kini terdapat di dalam sidang, tidak akan pernah menyaksikan tujuh bela yang terakhir itu, sedangkan yang lainnya, yang kini terdapat di dunia, dalam masa seruan keras mereka masih akan memperoleh kesempatan untuk “dibentuk” bagi bangunan itu, dan disimpan bersama-sama dengan “batu-batu yang hidup” itu, atau sebaliknya akan menderita akibat-akibat dari bela-bela itu.
Tidak seorang pun akan menemui kesulitan untuk melihat hal ini sekarang, karena semua mereka terhadap siapa Early Writings terutama berbicara di waktu itu kini sudah meninggal, sekalipun bela-bela itu masih belum lagi datang. Lagi pula, masih banyak lagi terang yang akan datang mengenai kebenaran tentang tujuh bela yang terakhir itu, dan apabila ia itu datang, kita akan kembali melihat bahwa kita memiliki “banyak pelajaran untuk dipelajari, dan banyak, banyak yang harus ditinggalkan.” — Testimonies to Ministers, p. 30.
Kemenangan Akhir Bab 20 Kebangunan Keagamaan yang Besar
(Gambaran awal bagaimana pengetahuan Time setting tersebut akhirnya dibukakan, dari yang sebelumnya tidak ada sama sekali pengetahuan tersebut dimiliki —– Sebagai contoh bagi Time Setting yang sebenarnya mendekati hari kelepasan, menjawab bagaimana Tuhan menyampaikan pekabaranNya yaitu disaat yang tepat)
Pekabaran itu sendiri memancarkan terang seperti pada saat pergerakan ini dimulai. Ia dinyatakan sebagai bagian dari “Injil kekal ” Dan pekabaran itu mengumumkan pembukaan penghakiman. Kabar keselamatan telah disiarkan pada segala zaman, tetapi pekabaran ini adalah bagian dari Injil yang dapat dikabarkan hanya pada akhir zaman, karena hanya sesudah itulah benar bahwa saat penghakiman telah tiba. Nubuatan-nubuatan itu menyatakan suatu rentetan peristiwa yang menuntun kepada dimulainya penghakiman. Hal ini terutama benar dalam buku Daniel. Tetapi bagian dari nubuatan ini yang berhubungan dengan akhir zaman, telah diperintahkan kepada Daniel agar disembunyikan dan dimeteraikan “sampai pada akhir zaman.” Kita tidak boleh memberitakan berita tentang penghakiman sebelum tiba waktunya, yang didasarkan atas penggenapan nubuatan-nubuatan itu. Tetapi pada akhir zaman, kata nabi itu, “banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Daniel 12:4). ———-KA 373.1
Rasul Paulus mengamarkan gereja agar jangan mencari kedatangan Kristus pada zamannya. “Sebab sebelum hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa.” (2 Tesalonika 2:3). Kita tidak bisa melihat kedatangan Tuhan sebelum kemurtadan besar, dan pemerintahan yang lama dari “manusia durhaka.” .“Manusia durhaka,” yang juga dijuluki “rahasia kejahatan,” “si manusia jahanam,” dan “si jahat,” melambangkan kepausan, yang mempertahankan keunggulan selama 1260 tahun, sebagaimana diramalkan dalam nubuatan. Masa ini berakhir pada tahun 1798. Kedatangan Kristus tidak akan terjadi sebelum waktu itu. Rasul Paulus menutupi seluruh dispensasi Kristen sampai tahun 1798 dengan amarannya. Saat setelah waktu inilah pekabaran kedatangan Kristus yang kedua kali itu dikabarkan. ———KA 373.2
Tidak ada pekabaran yang seperti itu pernah diberitakan pada masa lalu. Paulus, sebagaimana kita lihat, tidak mengkhotbahkannya, ia menunjukkan saudara-saudaranya kepada hari depan yang jauh kepada kedatangan Tuhan. Para Pembaru tidak Memberitakannya. Martin Luther menempatkan penghakiman itu kira-kira 300 tahun di muka zamannya. Akan tetapi sejak tahun 1798 buku Daniel telah dibukakan meterainya, pengetahuan akan nubuatan telah dipertambahkan, dan banyak yang telah mengabarkan berita penghakiman yang sudah dekat. ———KA 373.3
Seperti Pembaruan besar pada abad keenam belas, Pergerakan Advent muncul di berbagai negeri Kekristenan pada waktu yang bersamaan. Baik di Eropa maupun di Amerika orang-orang beriman dan yang penuh doa telah dituntun untuk mempelajari nubuatan, dan meneliti catatan-catatan yang diilhamkan. Mereka menemukan bukti bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Di berbagai negeri ada badan-badan Kristen yang terpencil yang, sama sekali hanya mempelajari Alkitab, sampai pada keyakinan bahwa kedatangan Juruselamat sudah dekat. ——— KA 374.1
Tantangan untuk menerapkan pembenaran oleh IMAN dalam masa contoh saingan 120 tahun zaman nabi Nuh
Dari antara penduduk bumi sebelum Air Bah yang besar jumlahnya itu, hanya delapan jiwa saja yang percaya dan menurut akan firman Allah melalui Nuh. Untuk seratus dua puluh tahun lamanya, pengkhotbah kebenaran itu telah mengamarkan dunia ini tentang kebinasaan yang akan menimpa; tetapi pekabarannya telah ditolak dan dinista, begitu pula sekarang ini. Sebelum Pemberi hukum itu datang untuk menghukumkan orang-orang yang melanggar, orang yang tidak menurut hukum itu diamarkan untuk bertobat dan kembali jadi setia; tetapi bagi kebanyakan orang amaran ini akan merupakan sesuatu yang sia-sia. Rasul Petrus berkata, “Pertama sekali ingatlah bahwa pada akhir zaman akan datang beberapa pengolok-olok dengan olokannya, yang melakukan dirinya menurut hawa nafsu sendiri, sambil berkata; manakah kedatangannya yang dijanjikan itu? Karena daripada nenek moyang kita mati, maka segala sesuatu serupa sebagaimana daripada mula kejadian alam.” 2 Petrus 3:3, 4. Bukankah kita mendengar kata-kata yang sama ini diulangi, bukan hanya oleh orang-orang yang berbuat jahat secara terang-terangan tetapi juga oleh banyak orang yang berkhotbah dari atas mimbar di negara-negara kita ini? “Tidak ada sebab untuk jadi panik,” kata mereka. “Sebelum Kristus datang, seluruh dunia ini akan ditobatkan dan kebenaran akan memerintah selama seribu tahun. Tenang! Tenang! Segala sesuatu akan berjalan sama seperti awai mulanya. Jangan seorangpun yang menjadi gelisah oleh karena kabar-kabar yang menakutkan dari orang-orang yang kepanikan itu.” Tetapi pengajaran tentang masa seribu tahun seperti ini tidak sesuai dengan ajaran Kristus, dan rasul-rasulNya. Yesus mengemukakan pertanyaan yang penting itu, “Tetapi entahlah Anak Manusia akan jumpa iman di atas bumi ini, apabila ia datang kelak?” Lukas 18:8. Dan, seperti telah kita lihat, Ia menyatakan bahwa keadaan dunia ini akan jadi seperti keadaan dunia pada zaman Nuh. Paulus mengamarkan bahwa kita akan melihat kejahatan bertambah-tambah menjelang akhir dunia ini: “Tetapi roh itu berkata dengan nyata, bahwa pada akhir zaman beberapa orang akan gugur daripada iman, sebab berpaling kepada penguasa, yang menyesatkan orang, dan kepada pengajaran setan-setan.” 1 Timotius 4:1. Rasul mengatakan bahwa pada zaman akhir akan datang masa yang sukar. 2 Timotius 3:1. Dan ia memberikan satu daftar dosa-dosa yang akan terdapat di antara mereka yang mempunyai satu bentuk peribadatan. —– Para Nabi dan Bapa vol. 1 97.1
Bagaimana Tuhan hendak menggunakan atau mengangkat umatNya ke standar kerohanian yang paling tinggi dari kehidupannya yang tenang-tenang saja
Suatu kehidupan yang monoton sangat tidak memajukan pertumbuhan rohani. Ada orang yang dapat mencapai standar kerohanian yang paling tinggi hanya melalui suatu perubahan peraturan susunan sesuatu yang tetap. Apabila Allah di dalam perlindungan-Nya melihat bahwa perubahan itu diperlukan demi kemajuan pembangunan tabiat, hidup yang tenang-tenang itu diguncang-Nya. Ia melihat bahwa seorang pekerja perlu lebih dekat bergaul dengan Dia; dan untuk mendatangkan hal seperti ini, maka Ia memisahkannya dari antara para sahabat dan kenalan. Ketika Ia menyiapkan Elia untuk diangkat, Allah memindahkannya dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga nabi itu tidak dapat tinggal diam dengan tenang-tenang, karena keadaan yang tenang-tenang seperti itu tidak mendatangkan kekuatan rohani. Allah merencanakan supaya pengaruh Elia menjadi suatu kuasa yang dapat menolong banyak jiwa untuk memperoleh suatu pengalaman yang lebih luas, pengalaman yang sangat membantu. Banyak yang tidak merasa puas melayani Allah dengan gembira di tempat yang telah ditetapkan-Nya bagi mereka, atau melakukan dengan tidak bersungut-sungut pekerjaan yang diserahkan-Nya ke tangan mereka. Memang baik juga merasa tidak puas atas cara kita melaksanakan tugas, akan tetapi kita tidak perlu merasa tidak puas terhadap tugas itu sendiri oleh sebab kita lebih suka melakukan sesuatu yang lain. Dalam perlindungan-Nya Allah menempatkan di hadapan manusia pekerjaan yang akan menjadi obat memulihkan pikiran mereka yang sakit. Begitulah la berusaha memimpin mereka untuk menyingkirkan sifat mementingkan diri, yang jika diberi tempat, akan membatalkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang disediakan-Nya bagi mereka. Jikalau mereka menerima dan melaksanakan pekerjaan ini, pikiran mereka akan menjadi sehat. Jikalau mereka menolaknya, mereka akan dibiarkan berselisih dengan diri mereka sendiri dan dengan orang lain. —–PI 238.3
NASIHAT-NASIHAT TERKAIT DENGAN PERINTAH-PERINTAH ATAU SYARIAT-SYARIAT
Keluaran 20:5:
sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci.
Supaya senantiasa diingat, bahwa hanya ada dua penguasa pikiran di dunia ini, yaitu pikiran dari Allah dan pikiran dari Setan. Kita sebagai orang-orang berdosa telah dilahirkan dengan pikiran Setan, dan pikiran ini tinggal dengan kita sampai kelak kita dilahirkan kembali, yaitu lahir oleh Roh dan dengan pikiran Allah. Lalu untuk berbuat yang benar, maka kita harus berbuat bertentangan terhadap apa yang dibisikkan oleh pikiran daging kita, lalu kita akan kemudian melakukan apa yang pikiran Allah sedang perjuangkan bagi kita untuk dilakukan. —–Amaran Sekarang jld 1 No. 1
+
Warisan berkat & dosa Turun
+
Pendidikan Rumah Tangga
=
Tabiat terbentuk
Pengakuan kita tidak bernilai apapun bila tidak sebanding dengan perlakuan:
Yakub 2 : 19, 20:
“Engkau percaya bahwa terdapat ada satu Allah; itu benar; segala iblis pun percaya dan gementar. Tetapi maukah engkau mengetahui, hai manusia yang sia-sia, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati?”.
B e r a g a m a yang benar artinya menghayati firman dalam praktik kehidupanmu. Pengakuanmu tidak akan bernilai apapun tanpa mempraktikkan firman itu.” – Testimonies to Ministers, p. 127.
| |||||||
| |||||||
BELAJAR
Cerita awalnya bagaimana kebiasaan dunia muncul dalam umat Allah
Tuhan telah memilih Ibrahim, tentang dia, Tuhan berkata, “Ibrahim telah menurut firmanKu dan telah dipeliharakannya syaratKu dan segala pesanKu dan hukumKu.” Kejadian 26:5. Kepadanya diberikan upacara sunat, yang menjadi satu tanda bahwa mereka yang menjalankannya telah diserahkan kepada pelayanan akan Allah—satu janji bahwa mereka akan tetap memisahkan diri dari penyembahan berhala, dan akan menurut hukum Allah. Kegagalan daripada keturunan Ibrahim untuk memelihara janji ini, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan mereka untuk mengadakan persekutuan dengan orang kapir dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka, adalah penyebab daripada pengembaraan dan perhambaan mereka di Mesir. Tetapi di dalam pergaulan mereka dengan penyembah-penyembah berhala itu, dan dengan takluknya mereka secara terpaksa kepada orang Mesir, hukum ilahi itu menjadi lebih dinodai oleh kejahatan dan pengajaran-pengajaran kekapiran yang kejam itu. Oleh sebab itu pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir, Ia telah turun ke atas gunung Sinai, dengan dibungkus oleh kemuliaan dan dikelilingi oleh malaikat-malaikatNya, dan di dalam keagunganNya yang hebat itu Ia telah mengucapkan hukumNya di hadapan segenap bangsa itu. —–PB1 380.2
Allah memanggil Israel, dan memberkati serta meninggikan mereka, bukan supaya melalui penurutan mereka terhadap hukum-hukumNya maka mereka saja yang akan menerima belas kasihan serta berkat-berkatNya, melainkan agar supaya melalui mereka Ia dapat menyatakan diriNya kepada segenap penduduk dunia ini. Untuk kegenapan maksud inilah Ia telah memerintahkan agar mereka tetap menjadi bangsa yang berbeda daripada bangsa-bangsa penyembah berhala yang ada di sekeliling mereka. —-PB1 386.3
Penyembahan berhala dan segala dosa yang mengikutinya adalah sangat memuakkan di hadapan Allah, dan Ia memerintahkan umatNya agar jangan bercampur-baur dengan bangsa-bangsa lain,dan “meniru perbuatan mereka,” serta melupakan Allah. Ia melarang perkawinan mereka dengan penyembahpenyembah berhala, agar jangan hati mereka dipalingkan daripadaNya. Adalah sama perlunya pada waktu itu seperti halnya sekarang ini agar umat Allah itu suci, “tidak ternoda oleh yang duniawi. ” Mereka harus memelihara diri bebas dari roh yang demikian, sebab itu berlawanan dengan kebenaran. Tetapi Allah tidak bermaksud agar umatNya, dalam sikap menyendiri dan merasa diri benar, harus memencilkan diri mereka dari dunia ini, sehingga mereka tidak mempunyai pengaruh kepadanya. —-PB1 387.1
Seperti Guru mereka, pengikut-pengikut Kristus dalam setiap zaman harus menjadi terang dunia. ……—-PB1 387.2
+
Warisan berkat & dosa Turun
+
Pendidikan Rumah Tangga
+
Pergaulan dengan dunia
=
Tabiat terbentuk
OBATNYA
Selain dari nasihat-nasihat untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita, nasihat berikut adalah salah satu obat yang dipandang mengatasi penyebab mengapa kita hanyut atau larut dalam berbagai pelanggaran:
Kebebasan moral memang pada tempatnya bila melawan dunia. Dengan menyesuaikan seluruhnya kepada kehendak Allah, kita akan berada di tempat yang menguntungkan, dan akan melihat pentingnya ketentuan berpisah dari adat istiadat dan cara-cara dunia. Tidak perlu kita mengangkat standar kita sedikit lebih tinggi di atas standar dunia, tetapi kita harus menunjukkan perbedaan yang mencolok. Bukanlah masalah yang mudah untuk mencapai harta indah hidup kekal. Tidak ada orang yang dapat melakukan hal ini sambil hanyut dengan arus dunia. Ia harus keluar dari dunia dan berpisah serta tidak menyentuh barang yang najis. Tidak ada orang yang belaku kedunia-duniaan tanpa terbawa oleh arus dunia. Tidak ada orang yang akan mencapai kemajuan tanpa usaha yang tekun….——Maranatha hal 47.
Orang Kristen perlu kuasa berpikir, kemauan yang teguh, dan mengetahui apa yang menjadi hasil mempelajari Firman Allah. Mereka sama sekali tidak boleh mengisi pikiran mereka dengan hal-hal yang tidak penting. Setiap hari mereka harus dibaharui dalam kuasa rohani—- Maranatha hal 120
Bercerailah dan berlaku lainlah dari dunia – di dalam dunia, tetapi bukan berasal dari dunia, memantulkan sinar terang matahari kebenaran, jadilah suci, kudus dan tak bercacat serta dengan iman membawakan terang ke jalan-jalan dan lorong-lorong di bumi——-Maranatha 111
Para pengikut Kristus harus bercerai dari dunia dalam prinsip-prinsip dan minat, tetapi mereka tidak boleh mengasingkan diri dari dunia. Dengan tetap Juruselamat bergaul dengan manusia,bukan untuk mendorong mereka dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, tetapi untuk mengangkat dan mengagungkan mereka. “Aku menguduskan diriKu”. Yohanes 17:19. Begitulah orang Kristen harus tinggal di antara manusia, supaya nikmatnya kasih Ilahi menjadi seperti garam yang memelihara dunia dari kejahatan.—– Maranatha 112 (alasan kita dinasihati untuk bercerai dengan dunia dalam prinsip dan minat, namun tetap tidak mengasingkan diri adalah karena pemahaman EGW kita wajib menobatkan dunia, ia tidak memahami pekerjaan sekarang kepada sidang, sehingga pengertiannya sesuai kebenaran kita makanan pada waktunya – kita harus berpisah dengan dunia termasuk mengasingkan diri dari orang dunia, namun tetap dekat dengan gereja sebagai sasaran pekerjaan)
Tuntutan Ilahi telah membawa umat Allah keluar dari kebiasaan kemewahan dunia, menjauhkan diri dari pemanjaan selera dan hawa nafsu, berdiri di atas ketinggian penyangkalan diri dan pertarakan dalam segala perkara. Umat yang dipimpin Allah haruslah istimewa. Mereka tidak boleh sama dengan dunia. Tetapi kalau mereka mengikuti tuntunan Allah maka mereka akan menggenapi tujuanNya, dan akan menyerahkan kehendak mereka kepada kehendakNya. Kristus akan tinggal dalam hati…..Rasul itu berkata,”Tubuhmu itu adalah kaabah Roh Kudus.————Maranatha 118
Setiap pergaulan yang kita bentuk, betapapun terbatas membawa pengaruh terhadap kita. Meluasnya pengaruh yang menguasai kita itu akan ditentukan oleh derajat keakraban, pergaulan yang secara tetap, dan kasih serta pemujaan kita kepada orang yang menjadi teman kita bergaul. Maka dengan demikian oleh pengenalan dan pergaulan kita dengan Kristus kita boleh menjadi serupa dengan Dia, sebagai satu-satunya teladan yang tidak mempunyai kesalahan.——- Maranatha hal 74
Dalam pergaulan kita dalam masyarakat, dalam keluarga, atau dalam hubungan kehidupan apa saja kita ditempatkan, baik yang terbatas maupun yang meluas, ada banyak cara yang dalamnya kita dapat mengakui Tuhan kita dan banyak cara yang dalamnya kita dapat menyangkal Dia. Kita dapat menyangkal Dia dalam perkataan kita, oleh berkata jahat tentang orang lain, oleh percakapan yang bodoh, bersenda-gurau, oleh perkataan yang sia-sia dan tidak ramah, oleh memutar-balikkan perkataan, atau berkata-kata yang bertentangan dengan kebenaran. Dalam perkataan kita dapatlah kita mengakui bahwa Kristus tidak ada di dalam kehidupan kita. Dalam tabiat kita dapatlah kita menyangkal Dia oleh sifat kita yang suka pada enak-enak saja, oleh menghindari kewajiban dan beban kehidupan yang harus ditanggung oleh seseorang kalau kita tidak mau menanggungnya, dan oleh menyukai kesenangan yang berdosa. Kita dapat pula menyangkal Kristus oleh kesombongan dalam berpakaian dan penyesuaian diri kepada dunia, atau oleh kelakuan yang tidak sopan. Kita dapat menyangkal Dia oleh menyukai pendapat kita sendiri saja dan berusaha mempertahankan dan membenarkan diri sendiri. Kita dapat pula menyangkal Dia dalam membiarkan pikiran mengalir dalam saluran perasaan cinta yang meluap- luap dan memikir-mikirkan nasib dan ujian yang kita duga sangat berat. ——–NBS 117.4
Untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang betul, kita harus bergaul dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh akhlak dan kerohanian yang sehat. ——– NBS 189.2
Kalau orang muda dapat diyakinkan untuk bergaul dengan orang-orang yang suci, memikirkan kepentingan orang lain, dan ramah tamah, pengaruhnya akan sangat baik. Kalau mereka memilih sahabat-sahabat yang takut akan Tuhan, pengaruh itu akan menuntun kepada kebenaran, kewajiban, dan kesucian. Suatu kehidupan Kristen yang benar merupakan suatu kuasa bagi kebaikan. Tetapi sebaliknya, mereka yang bergaul dengan pria dan wanita yang mempunyai akhlak yang diragukan, atau prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk, tidak lama kemudian mereka akan berjalan pada jalan yang sama. Kecenderungan hati yang biasa ialah ke arah bawah. Ia yang bergaul dengan seorang yang tidak percaya akan Allah tidak lama kemudian akan tidak percaya akan Allah lagi; ia yang memilih persahabatan dengan orang jahat hampir dapat dipastikan menjadi jahat. Berjalan dalam bicara orang fasik merupakan langkah pertama untuk berdiri pada jalan orang berdosa dan duduk dalam perhimpunan orang pengolok. —-NBS 189.3
Sahabat-sahabatku orang muda yang kekasih, ragukanlah pengalamanmu sendiri tentang pengaruh cerita-cerita yang mengobarkan perasaan. Dapatkah kamu, sesudah membaca cerita seperti itu, membuka Kitab Suci dan membaca sabda hidup itu dengan penuh minat? Bukankah kamu merasa Buku Allah itu tidak menarik lagi? Penarikan cerita percintaan berkesan pada pikiran, merusakkan kesehatannya, dan tidak memungkinkan dikau memusatkan perhatian pada kebenaran-kebenaran yang penting dan serius yang ada sangkut pautnya dengan kesejahteraan abadi. ——NBS 193.7
Ambillah tekad menjauhkan segala bacaan yang tidak berharga. Hal itu tidak akan menguatkan kerohanianmu, tetapi akan memasukkan ke dalam ingatan perasaan-perasaan yang merusak angan-angan, menyebabkan engkau kurang memikirkan tentang Yesus dan merenungkan pelajaran-pelajaran-Nya yang berharga. Jauhkanlah pikiran dari segala sesuatu yang dapat membawa ke jurusan yang salah. Jangan memberatkan pikiran itu dengan cerita-cerita yang tidak berharga, yang tidak memberikan kekuatan kepada kuasa pikiran. Pemikiran itu sama sifatnya dengan makanan yang disediakan untuk pikiran.2 Bacaan Yang Merusak Jiwa —–NBS 194.1
Percakapan itu seharusnya tentang perkara-perkara rohani dan Ilahi; tetapi hal yang sebaliknya telah terjadi. Kalau pergaulan dengan sahabat-sahabat Kristen digunakan terutama untuk perbaikan pikiran dan hati, tidak akan ada penyesalan kemudian, dan mereka dapat menoleh ke belakang pada wawancara itu dengan suatu kepuasan yang menyenangkan. Tetapi jika jam-jam itu digunakan dalam perbuatan yang sembrono dan percakapan yang sia-sia, dan waktu yang berharga itu digunakan dalam merusakkan kehidupan dan tabiat orang lain, maka hubungan persaudaraan itu akan terbukti menjadi sumber kejahatan, dan pengaruhmu akan menjadi suatu bau maut menuju mati.——NBS 197.2
Mungkin saja engkau menjadi seorang percaya yang setengah-setengah dan yang biasa, dan engkau akan didapati ringan serta akan kehilangan hidup yang abadi. Mungkin saja, dan menghidupkan sebagian anjuran Alkitab serta dianggap sebagai orang Kristen, tetapi akan binasa karena engkau kekurangan sifat-sifat yang sangat perlu bagi tabiat Kristen. Jika engkau menyia- nyiakan atau bersikap acuh tak acuh terhadap amaran yang sudah diberikan Allah, jika engkau menyimpan atau memberi maaf kepada dosa, berarti engkau sedang memeteraikan nasib jiwamu. Engkau akan ditimbang pada neraca dan akan didapati dalam keadaan ringan. Anugerah sejahtera dan ampunan akan ditarik untuk selama-lamanya. Yesus akan melewati engkau, tiada akan pernah datang lagi begitu dekat sehingga dapat dijangkau oleh doa dan permohonanmu. Selagi rahmat menunggu, selagi Juruselamat melakukan pekerjaan seorang pengantara, hendaklah kita melakukan pekerjaan yang saksama guna keselamatan kita.———-NBS 289.4
WASPADA KEPADA:
Dan janganlah seorangpun berkata kepada dirinya sendiri bahwa dosa yang disayangi pada suatu waktu nanti akan dengan mudah dihilangkan. Tidak demikian halnya. Setiap dosa yang disayangi melemahkan tabiat dan menguatkan kebiasaan; dan akibatnya adalah kerugian jasmani, mental dan moral. Engkau bisa menyesali kesalahan yang telah engkau perbuat, dan menjejakkan kakimu pada jalan yang benar; tetapi bentuk pikiranmu dan kebiasaanmu dengan yang jahat akan membuatmu sukar membedakan antara yang benar dan yang salah. Melalui kebiasaan salah yang terbentuk, Setan akan menyerangmu berulang-ulang.—COL 281 (1900)
Setan mengendalikan setiap pikiran yang tidak tegas dibawah pengendalian Roh Allah—-Lt 57, 1895 (TM 79 )
Contoh-contoh :
Pengalaman Abraham dan lot:
Pengalaman beratnya usaha Lot untuk dapat selamat:
Pengalaman Esau dan Yakub (gambaran tentang yang bergaul dan yang tidak bergaul):
Pengalaman Yohanes Pembabtis:
Pengalaman Henoch:
Pengalaman Daniel:
Pengalaman Ellen G. White dibabtis usia 13 tahun dan usia 11 tahun telah bertobat:
Pengalaman Samuel dan anak2 Imam Eli, yang sama-sama mendapat pendidikan Rumah Tangga, hanya kemudian anak2nya bergaul, namun Samuel tetap patuh tidak bergaul:
Nasihat-Nasihat Ellen G. White dan Victor T. Houteff:
Kata-kata apabila iman kita kurang dari musa, daniel, ayub dll…..
Pindah ke desa
Bersekolah di sekolah Advent
KESIMPULAN
- PERGAULAN SEBAGAI SARANA SETAN UNTUK MENAKLUKAN PEKERJAAN PENYELESAIAN 144000, PERGAULAN MUSUH YANG TIDAK DISANGKA-SANGKA,
- Contoh2 umat Allah dahulu musuhnya adalah sepenuhnya dari agen-agen setan, sedangkan musuh dari dirinya sendiri mereka seluruhnya TELAH MENYELESAIKANNYA,
- Umat Allah akhir zaman adalah awal ketika ia baru lahir, musuhnya adalah DIRI SENDIRI, tetapi setelah ia telah berhubungan dengan dunia melalui pergaulan, maka = DIRI SENDIRI + DUNIA, namun dalam perkembangannya setelah keseluruhan kesenangan, perhatian, minat, impian, harapan, selera orang-orang dunia telah diserap orang umat Allah, maka musuhnya menjadi DIRI SENDIRI (ini untuk yang masih di dalam kekuasaan umat itu sendiri).
PERJUANGAN TERBERAT = MELAWAN DIRI SENDIRI YANG TELAH LENGKAP KESELURUHANNYA